Anda di halaman 1dari 11

FORMULASI

Rute pemberian obat secara oral sangat disukai oleh sebagian besar pengguna.
Salah satu bentuk sediaan oral yang paling disukai adalah tablet. Tablet merupakan
bentuk sediaan padat yang mengandung bahan aktif dengan atau tanpa bahan pengisi.
Tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan
pengisi (Farmakope Indonesia edisi IV 1995). Pada sediaan obat atorvastatin kalsium
menggunakan macam macam tablet selaput yaitu tablet salut selaput merupakan tablet
yang disalut dengan selaput tipis polimer yang larut atau tidak larut dalam air maupun
membentuk lapisan yang meliputi tablet (Arifayu, 2015). Alasan memilih sediaan
tablet salut selaput yaitu karena tablet atorvastatin kalsium memiliki bioavailabilitas
sebesar 12% (British Pharmacopeia, 2007).

Bentuk sediaan yang dibuat

Adapun bentuk sediaan yang dibuat yaitu tablet atorvastatin kalsium


dengan formula sebagai berikut :

R/ Parasetamol 500mg ( zat aktif)


Pati Beras 10% ( pengikat )
Avicel 10% ( penghancur dalam )
Mg Stearat 1% ( lubrikan )
Talk 2% ( glidan )
Avicel 5% (penghancur luar)
Natrium Benzoat 0.02% ( pengawet )
Aerosil 1% (adsorben)
Laktosa ad 100%
Cara Kerja:

1. Disiapkan alat dan bahan


2. Ditimbang masing masing bahan
3. Dibersihkan alt menggunakan alkohol 70 %
4. Digerus paracetamol, laktosa, dan pengikat dalam lumpang
5. Dicampurkan serbuk yang sudah dihaluskan
6. Dilakukan Preparasi Larutan pengikat HMPC
7. Dicampurkan larutan pengikat dengan campuran serbuk untuk
membentuk masa kepal
8. Diayakan menggunakan ayakan berukuran mesh 6-12 9. Dilakukan
Pengeringan granul basah
9. Diayak granul kering melalui ayakan berukuran 14-20
10. Dicampur granul yang sudah diayak dengan lubrikan dan
disintegran
11. Ditimbang 2 gr granul.
12. Dilakukan Pencetakan tablet dengan mesin cetak single punch
I. Permasalahan
Metode umum pembuatan tablet, yaitu terdapat tiga metode diantaranya metode
granulasi basah, metode granulasi kering dan metode kempa langsung, serta
kemungkinan – kemungkinan masalah umum terjadinya kecacatan fisik tablet yang
sering ditemui bersama dengan penyebabnya dan cara mengatasi sumber masalah
tersebut. Selama proses pembuatan, penyimpanan dan pendistribusian tablet sering
kali ditemui masalah kerusakan fisik tablet seperti capping, lamination, cracking,
chipping, sticking, picking, binding, mottling dan double impression, yang dapat
mengurangi penerimaan oleh pengguna dan keefektifan fungsional sediaan.

Kecacatan tablet terkait dengan proses pengempaan tablet:

1. Capping : pemisahan sebagian atau seluruh mahkota atas atau bawah tablet dari
badan utama tablet karenaadanya udara yang terjebak dalam massa cetak.
2. Lamination : pemisahan tablet menjadi dua bagian atau lebih, lapisan terpisah
secara horizontal karenaadanya udara yang terjebak dalam massa cetak.
3. Cracking : Retak kecil dan halus yang diamati pada permukaan tengah atas dan
bawah tablet, atau sangatjarang pada dinding samping tablet (Leon dkk, 1986)
(Aultonn, 2002)

Kecacatan tablet yang dipengaruhi oleh eksipien:


1. Chipping : rusaknya bagian tepi tablet, karena butiran tepi yang sangat kering.
2. Sticking : bahan massa cetak tablet menempel pada dinding cetakan die. Karena
massa cetak lengket dansebagian besar disebabkan oleh kelembapan berlebih pada
tahap granulasi.
3. Picking : perpindahan bahan dari permukaan tablet dan menempel pada
permukaan pun
4. Binding : massa cetak yang akan dikempa melekat pada dinding ruang cetak pada
saat proses ejection karena massa cetak yang tidak kering atau kurangnya
pemberian lubrikan

Kecacatan tablet yang dipergaruhi oleh lebih dari satu faktor :

1. Mottling : keadaan dimana distribusi warna yang tidak merata pada tablet, dengan
terdapatnya bagian bintik-bintik terang atau gelap menonjol pada permukaan yang
seragam

Tablet terkait dengan pengaruh mesin :


1. Double Impression : merupakan suatu kesan ganda pada permukaan tablet yang
dibuat dengan punch yang berlogo, hal ini terjadi karena adanya gerakan punch
yang tidak terkontrol setelah pengempaan.
(Bhowmik dkk, 2016), (Rana dkk, 2006), (Bhowmik dkk, 2014).

II. Pencegahan Masalah

Tujuan Penambahan Eksipien:


1. Menghasilkan pelepasan bahan obat yang baik
2. Mendapatkan sifat – sifat fisik dan mekanik yang baik
3. Memudahkan proses manufaktur
Syarat Eksipien, diantaranya :
1. Inert (secara kimia dan fisiologis)
2. Organoleptis tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa (kecuali
corrigenodoris, coloris dan saporis)
3. Ekonomis : murah dan mudah didapat
4. Sedapat mungkin berfungsi lebih dari 1 (efisien)
Eksipien yang dibutuhkan dalam formulasi sediaan padat begitu banyak (jenis dan
fungsinya),dengan pilihan yang beragam pula. Dalam beberapa decade terakhir,
produsen terus mengembangkan dan meriset berbagai eksipien generasi baru dengan
berbagai sifat kimia-fisikadan keunggulannya. Dalam memilih eksipien, dituntut
kejelian dan kecerdasan dari formulatorsehingga dapat dihasilkan suatu tablet yang
bermutu (aman, manjur, acceptable dan stabil).

Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih eksipien seperti: sifat


fisika kimia zataktif dan eksipien, proses/metode pembuatan, cara/rute
pemakaian, dosis dan profil pelepasanyang dinginkan, dan lain sebagainya. Semua
pertimbangan tersebut harus dikaji secarakomprehensif, sehingga akan dapat
dihasilkan suatu formula yang baik. Prinsip dasar yang dapatmenjadi landasan adalah
penggunaan eksipien sebaiknya dalam jumlah (jenis dan kuantitas) yang sesedikit
mungkin untuk menghindari interaksi yang lebih besar yang mungkin terjadi
antarkomponen yang ada. Sebaliknya suatu ketika mungkin akan dibutuhkan jumlah
(jenis dan kuantitas) yang besar untuk mencapai tujuan tertentu.

Berikut adalah hal yang menyebabkan permasalahan umum kerusahan tablet


terjadi dan solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai permasalahan
tersebut, yang sering ditemui pada saat proses pembuatan tablet dapat dilihat pada
Tabel 4 hingga Tabel 12.

Tabel 4. Penyebab dan Cara mengatasi Capping


Penyebab Solusi
Perkecil ukuran granul dengan
Granul terlalu besar pengayakan menggunakan mesh 100 –
200

Tingkatkan kelembapan granul
dengan penambahan zat pembasah.
Kelembapan granul terlalu rendah
Contoh: sorbitol, PEG
4000, metilselulosa
Kurangnya jumlah pengikat atau penggunaan  Menambahkan atau mengganti jenis
pengikat yang tidak tepat
pengikat yang digunakan

Kurangnya jumlah lubrikan atau penggunaan Menambahkan atau mengganti jenis


lubrikan yang tidak tepat lubrikan yang digunakan

Hilangkan udara sebelum pengempaan


Terdapat udara yang terjebak dalam massa cetak
tablet

Atur dan kontrol suhu dan
Suhu dan kelembapan area cetaktablet tidak terk
kelembapan ruang cetak tablet
ontrol
yang sesuai

Tabel 5. Penyebab dan Cara mengatasi Lamination
Penyebab Solusi
Terdapat bahan berminyak atau lilin (wax) Menambahkan adsorben atau zat
dalam granul penyerap
Mengurangi atau mengganti jenislubri
Terlalu banyak lubrikan hidrofobik
kan yang digunakan

Tabel 6. Penyebab dan Cara mengatasi Cracking
Penyebab Solusi
Granul terlalu besar Perkecil ukuran granul

Penambahan zat pembasah dan jumlah


Granul yang terlalu kering
zat pengikat dengan tepat
Tablet mengembang
Menambahkan pengikat

Tabel 7. Penyebab dan Cara mengatasi Chipping
Penyebab Solusi
Keringkan granul dan tambahkan
Sticking pada permukaan punch
lubrikan

Kurangi waktu proses pengeringan


Granul yang terlalu kering
atau tambahkan zat pembasah

Optimasi pengikat atau gunakan
Terlalu banyak pengikat
pengikat yang kering

Tabel 8. Penyebab dan Cara mengatasi Sticking
Penyebab Solusi
Lakukan pengeringan granul dengan
Pengeringan granul kurang maksimal
tepat seperti yang semestinya

Penggunaan lubrikan yang tidak tepat atau


Ganti atau tambahkan jumlah pengikat
terlalu sedikit

Terlalu banyak pengikat Kurangi atau ganti jenis pengikat

Modifikasi proses pencampuran dan


Adanya bahan yang berminyak
tambahkan zat adsorben

Tekanan terlalu rendah Tingkatkan tekanan pengempaan

Proses pengempaan terlalu cepat Kurangi kecepatan pengempaan

Tabel 9. Penyebab dan Cara mengatasi Picking
Penyebab Solusi
Kelembapan granul terlalu tinggi Lakukan pengeringan dengan optimal

Menambah jumlah lubrikan, dan zat


Lubrikan terlalu sedikit atau tidak tepat
adsorben seperti silika koloid

Terdapat zat yang memiliki titikleleh rendah, na Penambahan zat yang memiliki titik


mun jumlah yang cukup banyak dalam formula leleh tinggi dan gunakan lubrikan yang
tablet  memiliki titik leleh tinggi

Suhu ruang terlalu tinggi Atur dan kendalikan suhu ruang

Tabel 10. Penyebab dan Cara mengatasi Binding
Penyebab Solusi

Granul terlalu lembap atau basah Keringkan granul dengan optimal

Tambahkan lubrikan atau ganti jenis


Lubrikan terlalu sedikit atau tidak tepat
lubrikan yang lebiih efektif

Granul terlalu kasar Perkecil ukuran granul

Area punch dan die kotor Perhatikan kebersihan punch dandie
Tabel 11. Penyebab dan Cara mengatasi Mottling
Penyebab Solusi

Zat aktif berwarna sedangkaneksipien berwarna  Gunakan  pewarna yang cocok dan


putih sesuai

Ubah sistem pelarut, ganti bahan


Pewarna bermigrasi ke permukaangranul pada s pengikat atau kurangi suhu
aat pengeringan pengeringan dan memperkecil ukuran
granul

Lakukan pencampuran dengan
tepat hingga  homogen dan
Proses pencampuran tidak homogen
kecilkan ukuran granul agar tidak
terjadi segregasi

Tabel 12. Penyebab dan Cara mengatasi Double Impression
Penyebab Solusi
Adanya free rotation salah satutop Gunakan alat pengatur anti
punch atau bottom punchselama proses ejection turning untuk mencegah free rotation

Berdasarkan maca-macam metode dalam tahapan proses pembuatan tablet yang


telah dibahas, maka dalam pemilihan penggunaanya harus mempertimbangkan
kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode tersebut. Serta
mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan permasalahan penyebab ketidak
sempurnaan atau kecacatan tablet yang sering kali terjadi dalam proses pembuatan
tablet, penyimpanan, pendistribusian tablet dan cara mengatasinya

III. Macam-Macam Formulasi


Pada umumnya, komposisi sediaan padat terdiri atas zat aktif dan eksipien. Fungsi
ekspien dalam sediaan padat menurut Anwar (2012) adalah sebagai berikut:
a. Bahan Pengisi (Pengisi)
Bahan pengisi diperlukan pada sediaan padat khususnya tablet, yang
berfungsi untuk meningkatkan atau memperoleh massa agar mencukupi jumlah
massa campuran sehingga dapat dikompresi/dicetak. Selain itu, bahan pengisi
pada kapsul bekerja untuk mengisi kapsul yang digunakan. Bahan pengisi juga
berfungsi untuk menetapkan berat sediaan yang akan diproduksi, dan
memperbaiki laju alir massa sehingga mudah dikempa.
Pemilihan bahan pengisi harus mempertimbangkan syarat-syarat ekssipien
yang meliputi inert, stabil secara fisik dan kimia, bebas dari mikrobasyarat
perusak dan patogen, mendukng bioavailabilitas, tersedia dalam perdagangan dan
harga relatif murah.
b. Bahan Pengikat (Binder)
Bahan pengikat yang digunakan dalam formulasi tablet yang memberikan
gaya kohesif yang cukup pada serbuk antar partikel eksipien sehingga membentuk
struktur tablet yang kompak dan kuat setelah pencetakan. Bahan pengikat tidak
boleh menahan disintegrasi tablet maupun zat aktif untuk diabsorbsi. Bahan ini
dapat ditambahkan dalam bentuk kering, pasta (mucilago), cairan atau larutan.
Penggunaan binder dalam jumlah yang tidak akan sesuai dengan berbagai
permasalahan, jika jumlahnya kurang dalam tablet akan menyebabkan capping,
lamination, sticking, picking dan filming . Namun bila berlebihan dapat
meningkatkan mengejar ketertinggalan yang mengakibatkan tablet sukar hancur.
c. Bahan Penghancur (Disintegrant)
Disintegran merupakan eksipien yang berfungsi untuk membuat hancurnya
tablet ketika terjadi kontak dalam saluran tertentu. Disintegran bekerja dengan
menarik air ke dalam tablet, mengembang dan menyebabkan tablet pecah menjadi
bagian-bagian kecil.
Ada beberapa mekanisme aksi disintegran, yaitu:
 Pembengkakan : udara ke dalam tablet menyebabkan disintegrant
mengembang dan tekanan diseluruh bagian tablet mengakibatkan partikel
masuk dalam tablet akan pecah. sejumlah disintegrant akan mengembang
hingga derajat tertentu, tetapi mengembang atau mengembang kembalikan
menkanisme tunggal dari sebuah disintegrant.
 Heat of Wetting : disintegran bila terbasahi udara atau kelembaban yang
ditimbulkan panas akibat reaksi. Panas menyebabkan udara yang
terperangkap dalam tablet bergerak memperbesar volume yang
menimbulkan tekanan pada granul sehingga tablet menjadi pecah/hancur.
 Pemulihan Deformasi : Partikel disintegrant akan berubah bentuk saat
dikempa menjadi tablet. Pada saat kelembapan, partikel penghancur akan
kembali ke bentuk semula, sehingga akan mengubah bentuk (deformasi)
dari tablet, sehingga tablet pecah.
 Repulsion Theory : masuknya udara ke dalam tablet menyebabkan
rusaknya hidrogen sehingga adhesif berkurang dengan bertambahnya sifat
kohesif intrapartikel. Keadaan ini menyebabkan partikel-partikel tang
berlainan saling tolak menolak dan tablet menjadi hancur.
 Water Wicking : masuknya air ke dalam tablet diikuti dengan
pembentukan-lorong seperti rajutan atau anyaman di dalam tablet. Udara
yang terus bergerak membentuk lorong yang lebih besar sehingga dinding
lorong tersebut terkikis. Keadaan ini menyebabkan tablet menjadi rapuh
dan hancur.
d. Bahan Pelincir (Lubrikan)
Suatu pelincir diharapkan dapat menarik perhatian antara dinding tablet
dengan dinding die pada saat tablet akan ditekan ke luar. mekanisme pelincir ada
2 jenis, yaitu:
 Pelincir dengan cairan, karena adanya dua permukaan tampak terpisah
menjadi lapisan yang dibatasi oleh cairan yang merupakan fase kontinu
(cairan lubrikan).
 Pelincir dengan pelapisan, yang dihasilkan oleh sifat menempel pada gugus
polar molekul dengan karbon rantai panjang pada permukaan logam dinding
dies .

Pemberian pelumas harus sesuai jumlah. Kekurangan pelumas yang relatif


banyak dapat menyebabkan tablet mengalami goresan pada tepinya, sehingga
kurang halus dan dapat menyebabkan fraktur/pecah pada bagian atas. Kelebihan
lubrikan dapat menyebabkan tablet pecah berkeping-keping saat dikeluarkan.

e. Antilekat (Anti lekat )


Antilekat bertujuan untuk mengurangi melengket atau adhesi bubuk dan
granul pada permukaan punch atau dinding die . Antilekat yang efisien untuk
permukaan punch namun tidak larut air adalah DL-leusin.

f. Bahan Pelicin (Glidant)


Pelicin bertujuan untuk memacu aliran atau granul dengan jalan mengurangi
hambatan di antara partikel-partikel.glidan cenderung mengurangi adhesivitas,
sehingga mengurangi antar partikulat dari sistem secara menyeluruh. Seperti
lubrikan, glidan diperlukan pada permukaan partikel sehingga harus dalam
keadaan halus dan tepat dimasukkan ke dalam cmapuran massa tablet.
Penggunaan glidan yang terlalu sedikit akan mengakibatkan lengket , yang
ditunjukkan oleh permukaan tablet menjadi lembab. Tahap awal dari sticking
biasanya adalah pembuatan film pada permukaan punch. Kondisi yang lebih
parah dari sticking yaitu picking , terjadi ketika bagian permukaan tablet terangkat
atau keluar dan menempel pada permukaan punch.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Effionora. 2012. Eksipien dalam Sediaan Farmasi. Jakarta: Dian Rakyat.
Lachman, Leon., Herbert, Liberman., and Joseph L. Kanig. 1986. The Theory and Practice of
Industrial Pharmacy Third Edition. Philadelphia: Lea and Febiger Washington.
Aulton M.E. 2002. Pharmaceutics : the science of dosage form design, 2nd edition.
Edinburgh New York: Churchill Livingstone.
Debjit, Bhowmik,. Amrendra Singh,, Darsh Gautam K.P,. Samapth Kumar. Immediate release
drug delivery system-A novel drug delivery system. Journal of Pharmaceutical
and Biological Sciences; 2016, 4 (6) : pp.197-202.
Rana, A.S., S.L Hari Kumar. Manufacturing Defects of Tablet – a Review. Journal of Drug
Delivery & Therapeutics; 2013, 3 (6): pp. 200-206.
Debjit, Bhowmik., S.Duraivel., Rajalakshmi. A.N., and K.P.Sampath Kumar. Tablet
manufacturing processsand defects of tablets. Elixir International Journal
Pharmacy; 2014, 70 (1): pp. 24368-24374.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV,. Direktorat
Jenderal Pengawasan Obat Dan Makanan, Jakarta.
British Comission Secretariat. 2007. British Pharmacopeia. London : British Comission
Secretariat.
Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. 448,
515, 771, 1000.

Anda mungkin juga menyukai