Anda di halaman 1dari 5

FORMULASI

I. Bentuk dan Formula Yang Dibuat


Rute pemberian obat secara oral sangat disukai oleh sebagian besar pengguna. Salah
satu bentuk sediaan oral yang paling disukai adalah tablet. Tablet merupakan bentuk
sediaan padat yang mengandung bahan aktif dengan atau tanpa bahan pengisi . Tablet
adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi
(Farmakope Indonsia edisi IV 1995). Pada sediaan obat atorvastatin kalsium menggunakan
macam macam tablet selaput yaitu tablet salut selaput merupakan tablet yang disalut
dengan selaput tipis polimer yang larut atau tidak larut dalam air maupun membentuk
lapisan yang meliputi tablet (Arifayu, 2015). Alasan memilih sediaan tablet salut selaput
yaitu karena tablet atorvastatin kalsium memiliki bioavailabilitas sebesar 12% (British
Pharmacopeia, 2007).
Bioavailabilitas yang kecil dapat mempunyai laju disolusi yang rendah, untuk
meningkatkan laju disolusi adalah dengan mengurangi ukuran partikel yang akan
meningkatkan total luas permukaan, sehingga obat akan mudah melarut (Varshosaz J., et
al, 2008). Untuk meningkatkan kelarutan obat yaitu dengan teknik dispersi padat. Dispersi
padat yaitu suatu keadaan dimana bahan aktif terdispersi dalam polimer pembawa pada
keadaan padat. Obat yang sukar larut apabila didispersikan dalam polimer yang mudah
larut akan membentuk ukuran partikel yang lebih kecil, sehingga akan meningkatkan
kelarutannya (Chiou, WL, Riegelman S. 1971).
II. Permasalahan
Metode umum pembuatan tablet, yaitu terdapat tiga metode diantaranya metode
granulasi basah, metode granulasi kering dan metode kempa langsung, serta kemungkinan
– kemungkinan masalah umum terjadinya kecacatan fisik tablet yang sering ditemui
bersama dengan penyebabnya dan cara mengatasi sumber masalah tersebut. Selama proses
pembuatan, penyimpanan dan pendistribusian tablet sering kali ditemui masalah kerusakan
fisik tablet seperti capping, lamination, cracking, chipping, sticking, picking, binding,
mottling dan double impression, yang dapat mengurangi penerimaan oleh pengguna dan
keefektifan fungsional sediaan.
Kecacatan tablet terkait dengan proses pengempaan tablet:
1. Capping : pemisahan sebagian atau seluruh mahkota atas atau bawah tablet dari badan 
utama tablet karenaadanya udara yang terjebak dalam massa cetak. 
2. Lamination : pemisahan tablet menjadi dua bagian atau lebih, lapisan terpisah secara ho
rizontal karenaadanya udara yang terjebak dalam massa cetak.
3. Cracking  : Retak kecil dan halus yang diamati pada permukaan tengah atas dan bawah 
tablet, atau sangatjarang pada dinding samping tablet18,19.
Kecacatan tablet yang dipengaruhi oleh eksipien:
1. Chipping : rusaknya bagian tepi tablet,  karena butiran tepi yang sangat kering.
2. Sticking : bahan massa cetak tablet menempel pada dinding cetakan die.
Karena massa cetak lengket dansebagian besar disebabkan oleh kelembapan berlebih p
ada tahap granulasi.
3. Picking : perpindahan bahan dari permukaan tablet dan menempel pada permukaan pun
4. Binding : massa cetak yang akan dikempa melekat pada dinding ruang cetak pada saat 
proses
ejection karena massa cetak yang tidak kering atau kurangnya pemberian lubrikan
Kecacatan tablet yang dipergaruhi oleh lebih dari satu faktor :
1.Mottling : keadaan dimana distribusi warna yang tidak merata pada tablet, dengan terdap
atnya bagian bintik-bintik terang atau gelap menonjol pada permukaan yang seragam

tablet terkait dengan pengaruh mesin :
1. Double Impression  : merupakan suatu kesan ganda pada permukaan tablet
yang dibuat dengan punch yang berlogo, hal ini terjadi karena adanya gerakan punch
yang tidak terkontrol setelah pengempaan

Berikut adalah hal yang menyebabkan permasalahan umum kerusahan tablet terjadi dan solusi ya
ng dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut,  yang sering ditemui pada s
aat proses pembuatan tablet dapat dilihat pada Tabel 4 hingga Tabel 12.

Tabel 4. Penyebab dan Cara mengatasi Capping


Penyebab Solusi

Perkecil ukuran granul dengan pengayakan menggunakan


Granul terlalu besar
mesh 100 – 200

Tingkatkan kelembapan granuldengan penambahan zat pe
Kelembapan granul terlalu rendah
mbasah. Contoh: sorbitol, PEG 4000, metilselulosa

Kurangnya jumlah pengikat ataupenggunaan pengikat y Menambahkan atau mengganti jenis pengikat yang


ang tidaktepat digunakan

Kurangnya jumlah lubrikan atau penggunaan lubrikan Menambahkan atau mengganti jenis lubrikan yang
yang tidak tepat digunakan

Terdapat udara yang terjebak dalam massa cetak Hilangkan udara sebelum pengempaan tablet

Atur dan kontrol suhu dankelembapan ruang cetak tablet
Suhu dan kelembapan area cetaktablet tidak terkontrol
yang sesuai

Tabel 5. Penyebab dan Cara mengatasi Lamination
Penyebab Solusi

Terdapat bahan berminyak atau


Menambahkan adsorben atau zat penyerap
lilin (wax) dalam granul

Terlalu banyak lubrikan hidrofobik Mengurangi atau mengganti jenislubrikan yang digunakan

Tabel 6. Penyebab dan Cara mengatasi Cracking
Penyebab  Solusi 

Granul terlalu besar Perkecil ukuran granul 

Penambahan zat pembasah dan jumlah zat pengikat dengan


Granul yang terlalu kering
tepat

Tablet mengembang Menambahkan pengikat

Suhu ruang granulasi terlaludingin Atur dan kendalikan suhu ruanggranulasi

Tabel 7. Penyebab dan Cara mengatasi Chipping
Penyebab Solusi

Sticking pada permukaan punch Keringkan granul dan tambahkan lubrikan

Kurangi waktu proses pengeringan atau tambahkan zat


Granul terlalu kering
pembasah

Terlalu banyak pengikat Optimasi pengikat atau gunakanpengikat yang kering

Tabel 8. Penyebab dan Cara mengatasi Sticking

Penyebab Solusi

Lakukan pengeringan granul dengan tepat seperti


Pengeringan granul kurangmaksimal
yang semestinya

Penggunaan lubrikan yang tidak tepat atau


Ganti atau tambahkan jumlah pengikat
terlalu sedikit

Terlalu banyak pengikat Kurangi atau ganti jenis pengikat

Modifikasi proses pencampuran dan tambahkan zat


Adanya bahan yang berminyak
adsorben

Tekanan terlalu rendah Tingkatkan tekanan pengempaan

Proses pengempaan terlalu cepat Kurangi kecepatan pengempaan

Tabel 9. Penyebab dan Cara mengatasi Picking
Penyebab Solusi
Lakukan pengeringan dengan
Kelembapan granul terlalu tinggi
optimal

Menambah jumlah lubrikan, dan


Lubrikan terlalu sedikit atau tidak tepat
zat adsorben seperti silika koloid

Penambahan zat yang memiliki


Terdapat zat yang memiliki titik
titik leleh tinggi dan gunakan
leleh rendah, namun jumlah yang cukup banyak dalam formula
lubrikan yang memiliki titik leleh
tablet 
tinggi

Suhu ruang terlalu tinggi Atur dan kendalikan suhu ruang

Tabel 10. Penyebab dan Cara mengatasi Binding
Penyebab Solusi

Granul terlalu lembap atau basah Keringkan granul dengan optimal

Lubrikan terlalu sedikit atau tidak Tambahkan lubrikan atau ganti jenis lubrikan yang
tepat lebiih efektif

Granul terlalu kasar Perkecil ukuran granul

Area punch dan die kotor Perhatikan kebersihan punch dandie

Tabel 11. Penyebab dan Cara mengatasi Mottling
Penyebab Solusi

Zat aktif berwarna sedangkaneksipien berwarna putih Gunakan  pewarna yang cocok dan sesuai

Pewarna bermigrasi ke permukaangranul pada saat pengeringan Ubah sistem pelarut, ganti bahan pengikat ata

Proses pencampuran tidak homogen Lakukan pencampuran dengantepat hingga  h

Tabel 12. Penyebab dan Cara mengatasi Double Impression


Penyebab Solusi 

Adanya  free rotation salah satutop Gunakan alat pengatur anti


punch atau bottom punchselama proses ejection turning untuk mencegah free rotation
Berdasarkan macam-macam metode dalam tahapan proses pembuatan tablet
yang telah dibahas, makadalam pemilihan penggunaannya harus mempertimbangkan keleb
ihan dan kekurangan dari masing-masingmetode tersebut.
Serta mempertimbangkan kemungkinan – kemungkinan permasalahan penyebabketidakse
mpurnaan atau kecacatan tabletyang sering kali terjadi dalam proses pembuatan tablet, pen
yimpanan, pendistribusian tablet dan cara mengatasinya.

Anda mungkin juga menyukai