LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI SEDIAAN SOLIDA
PERCOBAAN I
GRANULASI BASAH, EVALUASI GRANUL DAN EVALUASI TABLET
Nama : Shelin
NIM : SF19100
Kelompok/Kelas : VI/IVB
Hari, Tanggal Praktikum : Rabu, 11 Juni 2021
Asisten Praktikum : Nurrahmi Arny, A. Md,. Farm
Dosen Pembimbing : apt. Dyera Forestryana, M.Si.
Paraf : Paraf :
Parasetamol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,0%
C8H9NO2, dihitung terhadap zat anhidrat.
Rumus Struktur : C8H9NO2
Berat Molekul : 151,16
Pemerian : serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa sedikit pahit.
Kelarutan : larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1 N;
mudah larut dalam etanol.
Baku pembanding parasetamol BPFI : lakukan pengeringan di atas silica gel P
selama 18 jam sebelum digunakan.
Stabilitas kimia : Stabilitas kimia obat dalam air untuk sediaan oral dan
parenteral dengan pelarut air perlu diketahui. Untuk sediaan
oral-padat penting sekali mengelusidasi mekanisme
penguraian dan identitas hasil uraian. Reaksi penguraian yang
penting meliputi hidrolisis, oksidasi dan fotolisis.
Stabilitas Fisika : Ketidakstabilan fisika formulasi cairan meliputi
pembentukan endapan, transformasi polimorfisme, daya
kelarutan kurang, adsorpsi obat pada permukaan kontener,
pertumbuhan mikroba dan perubahan penampilan produk.
Aseptabilitas produk merupakan evaluasi subjektif, seperti
warna, bau,rasa dan kejernihan. Stabilitas warna bergantung
pada eksipien yang digunakan misal FD & C Blue memucat
dengan cepat akibat keberadaan gula (sorbitol, manitol,
dekstrose, sukrosa dan laktosa).
V. RASIONALISASI FORMULA
Parasetamol merupakan bahan dengan karakteristik kompaktibilitas kurang
baik dan sifat alirnya yang buruk. Untuk memperbaiki sifat alir dan
kompaktibilitas maka dalam pembuatan tablet digunakan metode granulasi
basah. Metode ini menggunakan pengikat dalam betuk mucilago untuk
meningkatkan kohesivitas agar kekeraannya semakin tinggi (Komariyatun,
2017).
VI. FORMULASI
Fase dalam :
Parasetamol 250 mg
Musilago Amili 5% 2%
Laktosa q.s
Amilum 10 %
Fase luar :
Amilum 5%
Talk 2%
Magnesium stearat 1%
VII. PERHITUNGAN
III. Za Komposisi Per tablet Untuk 100
t (mg) tablet
(gram)
Fase dalam :
Parasetamol 250 mg 250 25
Laktosa q.s 152,335 15,3
MA (5%) qs 153,335 15,2
Amilum 10 % 50 5
Fase luar :
Mg stearate 1% 5 1,5
Talk 2% 10 3
Amilum 5% 25 7,5
Perhitungan Formula
Bobot per tablet : 500
Jumlah tablet yang akan dicetak : 100 tablet
Perhitungan teoritis:
- Bobot fase dalam = 92% x 500 mg = 460 mg
- Jumlah masing-masing bahan:
Paracetamol = 250 mg x 100 = 25
Musilago amili (5%) (1/3 x 460 mg) = 153,33 mg x 100 = 15,2 g
Amilum kering (10% x 500 mg) = 50 mg x 100 = 5 g
Laktosa (460 mg – 250 mg – (5%x153,3 mg)-50 )= 152,335 mg x 100 = 15,3 g
Bobot Granul Teoritis = 60,5 g
b. Pembuatan granul
Prosedur kerja:
1. Bahan yang akan digunakan dihaluskan terlebih dahulu.
2. Parasetamol dan bahan-bahan pembantu ditimbang sesuai dengan yang
dibutuhkan..
3. Parasetamol, amilum kering, dan laktosa yang telah ditimbang
dicampurkan dalam turbula mixer selama 5 menit.
4. MA 5% ditambahkan ke dalam campuran Parasetamol, amilum kering,
dan laktosa yang telah homogen sedikit demi sedikit sampai terbentuk
massa lembab yang dapat diayak.
5. Massa lembab tersebut diayak dengan ayakan ukuran mesh 14.
6. Granul yang diperoleh lalu dikeringkan dalam lemari pengering (oven)
dengan temperatur 50 – 60OC.
7. Granul yang telah dikeringkan ditentukan kadar airnya dengan
menggunakan moisture analyzer.
8. Jika granul sudah memenuhi syarat kadar air (1-3 %) ayak kembali
granul yang sudah dikeringkan dengan ayakan ukuran mesh 16.
9. Campurkan granul dengan fasa luar yang telah ditimbang sebelumnya.
10. Cetak tablet dan
11. Lakukan evaluasi tablet parasetamol.
2. BJ ruah/nyata :
Volum ruah = 120 mL
Bobot granul = 100 g
BJ ruah= B/V= 100/120 = 0,83 g/mL
120−90
Kadar mampat = x 100 % = 25%
120
B. EVALUASI TABLET
1. Penampilan
Warna : Kuning Muda
Bau : Bau Lemah
Rasa : Jeruk
Bentuk : Padat
2. Keragaman bobot
NO Bobot Tablet (gram) No Bobot Tablet (gram)
1 0.24 11 0.24
2 0.24 12 0.24
3 0.24 13 0.24
4 0.24 14 0.24
5 0.24 15 0.24
6 0.24 16 0.24
7 0.24 17 0.24
8 0.24 18 0.24
9 0.24 19 0.24
10 0.24 20 0.24
3. Keseragaman Bobot
Penyimpangan Kolom A
Rata – rata 20 Tablet: 240 mg
Simpangan A : 240 mg x 7,5 % = 18 mg
Maka Simpangannya: 240 mg – 18 mg = 222
240 + 18 mg = 256
Berat Tablet yang baik adalah 222mg – 256 mg
Penyimpangan Kolom B
Rata – rata 20 tablet : 240 mg
Simpangan B : 240 mg x 15 % = 36 mg
Maka Simpangannya: 240 mg – 36 mg = 204 mg
240 + 36 mg = 276 mg
Berat Tablet yang baik adalah 204 mg – 276 mg
No Bobot (mg) Rentangan Bobot A Rentangan Bobot B Memenuhi/ Tidak
1 240 222 – 256 204 – 276 Memenuhi
2 240 222 – 256 204 – 276 Memenuhi
3 240 222 – 256 204 – 276 Memenuhi
4 240 222 – 256 204 – 276 Memenuhi
5 240 222 – 256 204 – 276 Memenuhi
6 240 222 – 256 204 – 276 Memenuhi
7 240 222 – 256 204 – 276 Memenuhi
8 240 222 – 256 204 – 276 Memenuhi
9 240 222 – 256 204 – 276 Memenuhi
10 240 222 – 256 204 – 276 Memenuhi
11 240 222 – 256 204 – 276 Memenuhi
12 240 222 – 256 204 – 276 Memenuhi
13 240 222 – 256 204 – 276 Memenuhi
14 240 222 – 256 204 – 276 Memenuhi
15 240 222 – 256 204 – 276 Memenuhi
16 240 222 – 256 204 – 276 Memenuhi
17 240 222 – 256 204 – 276 Memenuhi
18 240 222 – 256 204 – 276 Memenuhi
19 240 222 – 256 204 – 276 Memenuhi
20 240 222 – 256 204 – 276 Memenuhi
4. Keseragaman ukuran
No Diameter (cm) Tebal (mm) 1.33 x tebal 3 x tebal Memenuhi Syarat/tidak
1 1,3 0,1 0,133 0,3 Memenuhi Syarat
2 1,3 0,1 0,133 0,3 Memenuhi Syarat
3 1,3 0,1 0,133 0,3 Memenuhi Syarat
4 1,3 0,1 0,133 0,3 Memenuhi Syarat
5 1,3 0,1 0,133 0,3 Memenuhi Syarat
6 1,3 0,1 0,133 0,3 Memenuhi Syarat
7 1,3 0,1 0,133 0,3 Memenuhi Syarat
8 1,3 0,1 0,133 0,3 Memenuhi Syarat
9 1,3 0,1 0,133 0,3 Memenuhi Syarat
10 1,3 0,1 0,133 0,3 Memenuhi Syarat
11 1,3 0,1 0,133 0,3 Memenuhi Syarat
12 1,3 0,1 0,133 0,3 Memenuhi Syarat
13 1,3 0,1 0,133 0,3 Memenuhi Syarat
14 1,3 0,1 0,133 0,3 Memenuhi Syarat
15 1,3 0,1 0,133 0,3 Memenuhi Syarat
16 1,3 0,1 0,133 0,3 Memenuhi Syarat
17 1,3 0,1 0,133 0,3 Memenuhi Syarat
18 1,3 0,1 0,133 0,3 Memenuhi Syarat
19 1,3 0,1 0,133 0,3 Memenuhi Syarat
20 1,3 0,1 0,133 0,3 Memenuhi Syarat
Persyaratan: Menurut FI III diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak
kurang dari 1 1/3 tebal tablet.
5. Kekerasan tablet
No Kekerasan N No Kekerasan N
1 18 11 15
2 16 12 17
3 17 13 17
4 17 14 18
5 17 15 16
6 17 16 19
7 18 17 17
8 16 18 16
9 19 19 15
10 17 20 15
Rata – rata 16,85
SD ????
Syarat kekerasan tablet besar: 7-10 kg/cm2, tablet kecil: 4-6 kg/cm2
6. Friabilitas
Menggunakan 6 tablet dengan bobot total = 1,5 gram
Setelah diuji bobot = 1,5 gram
a−b
f= ×100 %
a
1,5−1,5
f= X 100 % = 1,5%
1,5
Tablet yang baik memiliki friabilitas kurang dari 1 %.
7. Waktu hancur
No Waktu Hancur
1 05.41
2 05.21
3 05.48
4 06.21
5 06.00
6 05.39
X. PEMBAHASAN
Metode yang digunakan dalam pembuatan tablet pada praktikum kali
ini adalah metode granulasi basah karena parasetamol memiliki sifat tahan
pemanasan dan stabil terhadap lembab sehingga akan dihasilkan tablet
yang lebih baik dan dapat disimpan lebih lama dibanding dengan cara
granulasi kering.
Dalam prosesnya dilakukan evaluasi granul meliputi Kecepatan aliran
granul dan didapatkan hasil rata-rata untuk kecepatan aliran granul 10,95
g/s dan kadar pemampatan 25% sehingga aliran granul sulit mengalir atau
cenderung voluminous. Hal ini mungkin disebabkan pada hasil granul
yang kurang baik atau mungkin juga disebabkan kesalahan pada saat
proses pembuatan granul. Setelah dilakukan evaluasi granul kemudian
dilanjutkan dengan evaluasi tablet meliputi : Organoleptik tablet
memenuhi syarat yaitu warna homogen, tidak ada binitk-bintik/noda, bau
sesuai spesifikasi (bau khas bahan, tidak ada bau yang tidak sesuai), rasa
sesuai spesifikasi.
Keseragaman bobot didapatkan berdasarkan tablet yang diuji sebanyak
20 tablet yaitu dimana pada kolom A simpangannya adalah antara 222 –
256 dan kolom B simpangannya antara 204 – 276 dan semua tablet yang
diuji memenuhi persyaratan uji keseragaman bobot menurut Farmakope
Indonesia III yaitu tidak lebih dari 2 tablet yang menyimpang dari rata-rata
yang ditetapkan pada kolom A, dan tidak boleh ada satu pun tablet yang
menyimpang dari bobot rata-rata pada kolom B.
Uji waktu hancur didapatkan hasil waktu hancur rata-rata 6 tablet yang
diuji adalah 6.21 menit yang mana tablet memenuhi persyaratan uji waktu
hancur yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia V yaitu tidak lebih
dari 15 menit.
Uji Keseragaman ukuran dan uji Kekerasan Obat yang memenuhi
syarat serta uji Friabilitas dan didapatkan hasil fribilitas 1,5%. Tablet
yang baik memiliki friabilitas kurang dari 1 % sehingga tablet yang kami
uji memiliki friabilitas yang tidak baik.
XI. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan kali ini dapat disimpulkan
bahwa :
1. Pada evaluasi granul didapatkan aliran granul yang sukar mengalir
disebabkan oleh hasil granul yang kurang baik atau mungkin juga
disebabkan kesalahan pada saat proses pembuatan granul.
2. Pada evaluasi tablet yang meliputi Organoleptis, Keragaman tablet,
Keseragaman bobot, Keseragaman Ukuran, Kekerasan tablet, Friabilitas
dan Uji waktu hancur yang memenuhi syarat seperti yang dicantumkan
dalam Farmakope Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah Fatmawaty, Michrun Nisa, Radhia Rezki, 2019. Teknologi Sediaan Farmasi.
Yogyakarta: CV Budi Utama.
Anief, Moh. 2010. Ilmu Meracik Obat. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta
Kementerian Kesehatan RI, 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Dirjen
Binfar dan Alkes.
Siregar, C. J. P., dan Wikarsa, S., 2010, Teknologi Farmasi Sediaan Tablet,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 145