Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FORMULASI DAN TEKNOLOGI

SEDIAAN SOLID MODUL V TABLET

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM


FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID
MODUL V
TABLET

Disusun oleh:
Kelompok : B2

Anggota : Yuda Marsono K100110027

Ratna Setyoningrum K100110030


Desty Ririn R. K100110031
Oka Gagaz P. K100110035
Eldesi Medisa I. K100110038
Korektor :

LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
MODUL V
TABLET

TUJUAN
Untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang formulasi sediaan
tablet/kaplet dan kontrol kualitasnya.

DASAR TEORI
Tablet adalah sediaan padat kompak yang dibuat secara kempa cetak dalam tabung pipih
atau serkuler, kedua permukaannya rata atau cembung mengandung satu jenis bahan obat
atau lebih dengan atau bahan tambahan.
Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul
menggunakan cetak baja. Tablet di buat dengan 3 cara umum yaitu granulasi basah,
granulasi kering dan kempa langsung. Tujuan granulasi basah dan kering adalah untuk
meningkatkan aliran campuran atau kemampuan kempa
Granulasi kering dilakukan dengan cara menekan masa serbuk pada tekanan tinggi
sehingga menjadi tablet besar yang tidak berbentuk baik,kemudian digiling dan diayak
hingga diperoleh granul dengan ukuran partikel yang diinginkan. Keuntungan granulasi
kering adalah tidak diperlukan panas dan kelembaban dalam proses granulasi

(Anonim,1979)
Menurut FI edisi III,tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat, dengan atau
bahan pengisi. Tablet berbentuk kapsul,pada umumnya disebut kaplet.Bolus adalah tablet
besar yang digunakan untuk hewan besar.

(Anonim,2004)
Dalam pembuatan tablet, zat berkhasiat, zat lain kecuali zat-zat pelicin dibuat granul
(butiran kasar), karena serbuk halus tidak mengisi cetakan tablet dengan baik, maka
dibuat granul agar mudah mengalir (free flowing) mengisi cetakan serta menjaga agar
tablet tidak retak (caping).
Cara pembuatan granul ada 2macam :
a.Cara Basah
Zat berkhasiat, zat pengisi dan zat penghancur dicampur baik-baik, lalu dibasahi dengan
larutan bahan pengikat, bila perlu ditambah bahan pewarna. Setelah itu diayak menjadi
granul dan dikeringkan dalam almari pengering pada suhu 40-50. Setelah kering diayak
lagi untuk memperoleh granul dengan ukuran yang diperlukan dan ditambahkan bahan
pelicin dan dicetak menjadi tablet dengan mesin tablet.
b.Cara kering atau disebut slugging atau pre compression
Dikerjakan sebagai berikut: Zat berkhasiat, zat pengisi, zat penghancur, bila perlu zat
pengikat dan zat pelicin dicampur dan dibuat dengan cara kempa cetak menjadi tablet
yang besar(sugging, setelah itu tablet yang terjadi dipecah menjadi granul lalu diayak,
akhirnya dikempa cetak menjadi tablet yang dikehendaki dengan mesin tablet

(Anief,Moh.,IMO,1988)
Syarat-syarat tablet:
Memenuhi keseragaman ukuran
Memenuhi keseragaman bobot
Memenuhi waktu hancur
Memenuhi keseragaman isi zat berkhasiat
Memenuhi waktu larut (dissolution test)
(Anief,Moh.,Farmasetika,2007)
Nama tablet (tabuletta, tabletta) berasal dari kata tabulletta lempeng pipih, papan
tipis. Beberapa farmakope mencantumkan tablet dengan nama kompresi/cetak langsung
sebagai petunjuk cara pembuatan.
Tablet adalah sediaan obat padat takaran tinggi. Sediaan ini dicetak dari serbuk
kering ,kristal/granulat. Umumnya dengan bahan pembantu pada mesin yang sesuai
dengan menggunakan tekanan tinggi.
Bentuk luar tablet sangat mempengaruhi keutuhan tablet saat transportasi dan
penyimpanan. Jenis tablet dan penggunaannya : Tablet peroral, tablet oral, meliputi tablet
hisap, sublingual dan buchal, tablet parenteral, meliputi tablet injeksi dan tablet
implantasi. Serta tablet untuk penggunaan luar meliputi tablet larut, mata, vaginal, dental
resorpsi kerja lokal dipermukaan tubuh dan lubang-lubang tubuh.(Voiqt,1984)
ALAT DAN BAHAN
ALAT :
1. Mikser
2. Mesin cetak tablet
3. Ayakan
4. Timbangan

BAHAN :
1. Theophyllin
2. Laktosa
3. Starch 1500
4. Amilum
5. Talk
6. Magnesium Stearat
CARA KERJA
1. Pembuatan Tablet
Dibuat mucilage amyli 10% sebanyak 100mL sampai terbentuk gel

Ditimbang semua bahan obat dan bahan tambahan seperti tercantum di formula

Dicampur zat aktif, laktosa dan avicel didalam mortar sampai homogen

Ditambah bahan pengikat sedikit demi sedikit sampai terbentuk masa granul yang

baik, lalu diayak dengan pengayak no 12 (dicatat volume bahan pengikat)

Granul basah kemudian dikeringkan dalam FBD ( Fluid Bed Dryer) selama 12

menit
Setelah kering diayak lagi dan ditambah bahan pelican ( Magnesium Sterarat dan

Talk), dicampur sampai homogen

Dimasukkan campuran tersebut dalam Hopper (corong alimentasi) dan dibuat tablet.
Berat satu tablet 500mg.

2. Kontrol Kualitas
- Tampilan fisik tablet
a. Diameter
b. Ketebalan
c. Bentuk
d. Berat
e. Organoleptis
f. Kecacatan fisik

- Uji sifat fisik tablet


a. Keseragaman Bobot tablet
Statistik
20 tablet ditimbang satu per satu pada neraca analitik

Dihitung harga purata (x) dan koefisien variasinya


CV % = SD/x X 100%

b. Kekuatan Tablet
Alat yang digunakan adalah Stokes-Monsanto Hardness Tester.
Sebuah tablet diletakkan pada ujung alat dengan posisi vertical

Diputar skrup pada ujung lain sehingga tablet tertekan


Pemutaran dihentikan setelah tablet pecah

Tekanan tablet dibaca pada skala

Dilakukan percobaan sebanyak 5x dan dihitung harga putarannya

Pada umumnya tablet dikatakan baik jika mempunyai kekerasan antara 4-10kg(tidak
mutlak).

c. Kerapuhan Tablet
20 tablet dibebas debukan dengan aspirator

Ditimbang seksama dengan neraca analitik

Dimasukkan dalam triabilator

Pengujian dilakukan 4 menit/100 putaran

Tablet dikeluarkan dari alat, dibebas debukan lagi dan ditimbang

Kerapuhan kaplet dinyatakan dalam selisih berat tablet sebelum dan sesudah pengujian
dibagi berat mula-mula dikali 100%. Tablet dianggap baik jika kerapuhan tidak lebih dari
1%.
d. Waktu Hancur Tablet
5 buah tablet dimasukkan dalam alat uji waktu hancur

Setiap tabung diisi 1 tablet

Dimasukkan dalam penangas air suhu 370C

Dijalankan alat sampai semua fraksi percobaan tablet lewat ayakan yang terletak

dibagian bawah tablet

Dicatat waktu yang diperlukan untuk waktu hancur tablet

Uji Disolusi
Tablet ditimbang dan dimasukkan dalam labu, diisolasi dan dibiarkan tenggelam

dalam medium aquadest hingga dasar labu.

Suhu percobaan dipertahankan berada dalam kisaran 37 0C 0,50C dengan

kecepatan pengadukan 100rpm dan jarak pengaduk dayung dari dasar adalah 2,5cm

Uji disolusi dilakukan selama 60 menit dengan pengambilan sampel pada menit ke

5,10,15,25,30 dan 60 sebanyak 5,0mL.

Sampel yang diambil diganti dengan medium disolusi baru dalam jumlah yang sama
sehingga volume medium disolusi tetap.
Sampel diukur serapannya pada spektrofotometer UV

ANALISIS CARA KERJA


1. Pembuatan Tablet
Dibuat mucilago amili 10 % yang merupakan zat pengikat dengan cara
dipanaskan dan diaduk terus menerus sampai berwarna transparan berbentuk seperti gel.
Tujuan dari pemanasan yaitu memudahkan amilum cepat larut dalam air. Sedangkan
tujuan pengadukan terus menerus agar tercampur rata dan tidak ada amilum yang
menempel pada diding sehingga dapat membentuk kerak (gosong).
Pada baskom dimasukan bahan- bahan pegisi dan zat aktif lainnya. Seperti
Theophyllin (100mg x 200), Avicel 102 (100mg x 200) dan laktosa (260mg x 200) dicampur
10 menit dengan pengadukan manual sampai homogen. Tujuan penambahan bahan
pengisi adalah untuk meningkatkan massa tablet. Ditambahkan bahan pengikat sedikit
demi sedikit sampai terbentuk massa granul yang baik. Massa granul yang baik
ditunjukkan dengan bila granul dibuat bola ketika di jatuhkan tidak akan pecah, hanya
retak (snow ball ice). Ketika dipatahkan hanya sedikit yang jatuh . Massa granul yang baik
kemudian di ayak pada ayakan No.12. Tujuan dari pengayakan ini adalah untuk
mempercepat atau memudahkan pada saat pengeringan. Pengeringan dilakukan dengan
menggunakan alat FBD (Fluid Bed Dryer) selama 15 menit dengan suhu 65 0C. Bahan yang
telah dikeringkan diayak kembali agar lebih halus. Di campurkan dengan bahan pelicin ad
homogen, yaitu Talk : Mg Stearat yang dicampur terlebih dahulu. Tujuan penambahan
bahan pelicin adalah untuk melincinkan tablet pada saat pencetakaan. Dimasukan bahan
bahan yang sudah homogen tadi pada hopper (corong alimentasi) dan dibuat tablet.
Settiing alat dengan berat per tablet 500 mg.
2. Kontrol Kualitas
a. Keseragaman bobot tablet

b. Kekerasan tablet
Uji kekerasan tablet dengan menggunakan alat Stokes- Monsanto Hardness Tester.
Tujuan dilakukan uji kekerasan tablet adalah untuk memperoleh gambaran tetang
ketahanan tablet melawan :
- Tekanan mekanik (goncangan)
- Tekanan pada saat pembungkuran, pengangkutan, dan penyimpanan.
c. Kerapuhan tablet
Uji tablet menggunakan alat friabilator. Dilakukannya Friability test merupakan
sebuah metode untuk menentukan / mengukur kekuatan fisik tablet non salut
terhadap tekanan mekanik atau gesekan
d. Waktu hancur tablet
Tujuan dilakukannya uji waktu hancur ialah untuk mengetetahui waktu yang
dibutuhkan untuk hancurnya tablet menjadi partikel-partikel penyusunnya bila kontak
dengan cairan. Waktu hancur tablet juga menggambarkan cepat lambatnya tablet hancur
dalam cairan pencernaan. Suhu yang digunakan adalah 37 0C, hal ini menunjukan
persamaan pada suhu tubuh.
e. Daya serap tablet
Uji Disolusi
Alat yang digunakan pada uji disolusi ini adalah disintegration tester model USP
XXII. Cara kerja alat ini adalah untuk proses melarutnya zat padat dalam cairan medium
tertentu.
Tablet yang ditimbang dimasukan dalam labu disolusi dan dibiarkan tenggelam dengan
suhu percobaan 37 0.50C (sesuai suhu tubuh) pengadukan 100 rpm. Tujuan dari
pengadukan adalah . uji disolusi dilakukan selama 60 menit. Pengambilan sampel pada
menit ke 5, 10, 15, 25, 30 dan 60 sebanyak 5.0 ml yang kemudiaan dikur serapannya pada
spektrofotometri UV pada 272 nm.

HASIL PERCOBAAN
Nama Bahan Jumlah teoritis Jumlah nyata Satuan

Theophyllin 100 mg 20 g gram

Avicel 10% 100 mg 20 g gram

Laktosa 260 mg 52 g gram

Mucilago amili 10 g add 10 ml gram

Talk : Mg Stearat Talk : 3,40 g


20 mg gram
( 9:1 ) 4% Mg : 0,38 g

Tahapan Proses Ket.


Pencampuran awal
Kecepatan mixer manual
Lama pencampuran 15 menit
Granulasi
Metode Granulasi Basah
Jumlah bahan pengikat 25,65 mL
Lama granulasi
Pencampuran akhir
Kecepatan
Lama pencampuran
Penabletan (Kompressi)
Posisi punch atas/bawah 0,15 cm
Diameter punch 1,2 cm
Kecepatan kempa 30 tablet/menit
Uji kecepatan alir campuran granul
Berat Granul 94,3759
Waktu 25 s
T 4,3 cm
D1 11,9 cm
D2 11,5 cm

Tahap Persyaratan
Hasil Pengujian Ket.
Pengujian Standar
546,1 5372 5582
548,3 5531 5548
5442 5542 5543
5265 5235 5611
5462 5530 5511
Keseragaman 5491 5468 5231
CV <5% Memenuhi
bobot 515 5186 -
Rerata ( )
543,22
SD 14105
2,5965
CV
%
3,85 kg 4,44 kg -
4,02 kg 4,49 kg -
4,14 kg 4,97 kg -
Rerata ( ) 4,3183 Kekerasan
Uji Kekerasan Memenuhi
kg 4-10 kg
SD 0,4022
9,3138
CV
%
Sebelum Sesudah
(%)
(g) (g)
11,0343 10,7249 2,8040
11,8739 10,7855 0,8129
11,1136 10,7945 2,8712 Kerapuhan Tidak
Uji Kerapuhan
Rerata ( ) <1% memenuhi
2,1627
SD 1,1694
54,073
CV
%
Waktu (menit)
24,55 26,06 28,13
Uji Waktu Rerata ( ) Tidak
26,25 < 15 menit
Hancur Memenuhi
SD 1,7973
CV 6,8468
Absorbansi Kadar
Waktu
Orientasi Rep I Rep II (%)
5 0,482 0,528 0,552 1,12
10 0,582 0,398 0,446 1,00
Uji Disolusi 15 0,658 0,558 0,617 1,35 Tidak
25 0,654 0,666 0,763 1,56 memenuhi
30 0,370 0,436 0,472 2,19
60 0,596 0,675 0,698 7,31
maks 272 nm
Kurva baku Y=0,3945x+0,08
Penampilan
Ada Tidak Ket
fisik
Capping Tidak ada
Binding kerusakan fisik Memenuhi
pada tablet
Sticking
Mottling

PERHITUNGAN
KONTROL KUALITAS TABLET
001.Keseragaman bobot
Hasil Pengujian (mg)
1. 546,1 11. 523,5
2. 548,3 12. 553,0
3. 544,2 13. 546,8
4. 526,5 14. 518,6
5. 546,2 15. 558,2
6. 549,1 16. 554,8
7. 515,0 17. 554,3
8. 537,2 18. 561,1
9. 553,1 19. 551,1
10. 554,2 20. 523,1

Persyaratan standard : 500 mg


Rata-rata : 450 550 mg
002. Uji Kekerasam
3,85 4,14 4,49
4,02 4,44 4,97
Rerata (x) = (3,85 + 4,02 + 4,14 +
4,44 + 4,49+ 4,97) : 3 = 4,3183
SD = 0,4022
CV (%) = . 100 % =

. 100 % = 9,3183 %

003. Uji Kerapuhan


Sebelum (g) Sesudah (g) %
11,0343 10,7249 2,8040
10,8739 10,7855 0,8129
11,1136 10,7945 2,8712
Rerata (x) :
Sebelum = (11,0343 + 10,8739 + 11,1136) : 3 = 11,0073
Sesudah = (10,7249 + 10,7855 + 10,7945) : 3 = 10,7683
% = (2,8040 % + 0,8129 %
+ 2,8712 %) : 3 = 2,1627
SD :
Sebelum = 0,1221
Sesudah = 0,0378
% = 1,1694
CV (%) :
Sebelum = . 100 % =

. 100 % = 1,1094 %

Sesudah = . 100 % =

. 100 % = 0,3515 %

% = . 100 % =

. 100 % = 54,0733 %

Keterangan : baik jika kurang dari 1 %.

004. Uji Waktu Hancur


Waktu (menit)
24,55 26,06 28,13
Rerata (x) = (24,55 + 26,06 + 28,13) : 2 = 26,25
SD = 1,7973
CV (%) = . 100 % =

. 100 % = 6,8468 %

UJI DISOLUSI TABLET


Wakt
Absorbansi Kadar (mg %)
u
y = 0,3945x + 0,08
0,482 = 0,3945x + 0,08
x = 1,0190
5 A 0,482 A
Kadar = x . fp
= 1,0190 . 1 = 1,0190 %

y = 0,3945x + 0,08
0,528 = 0,3945x + 0,08
x = 1,1356
5 B 0,528 A
Kadar = x . fp
= 1,1356 . 1 = 1,1356 %

y = 0,3945x + 0,08
0,552 = 0,3945x + 0,08
x = 1,1964
5 C 0,552 A
Kadar = x . fp
= 1,1964 . 1 = 1,1964 %

Kadar rata-rata (1,0190 % + 1,1356 % + 1,1964 %) : 3 = 1,117 %


y = 0,3945x + 0,08
0,582 = 0,3945x + 0,08
x = 1,2725
10 A 0,582 A
Kadar = x . fp
= 1,2725 . 1 = 1,2725 %
y = 0,3945x + 0,08
0,398 = 0,3945x + 0,08
x = 0,8060
`10 B 0,398 A
Kadar = x . fp
= 0,8060 . 1 = 0,8060 %

y = 0,3945x + 0,08
0,446 = 0,3945x + 0,08
x = 0,9277
10 C 0,446 A
Kadar = x . fp
= 0,9277 . 1 = 0,9277 %

Kadar rata-rata (1,2725 % + 0,8060 % + 0,9277 %) : 3 = 1,002 %


y = 0,3945x + 0,08
0,658 = 0,3945x + 0,08
x = 1,465
15 A 0,658 A
Kadar = x . fp
= 1,465 . 1 = 1,465 %

y = 0,3945x + 0,08
0,558 = 0,3945x + 0,08
x = 1,213
15 B 0,558 A
Kadar = x . fp
= 1,213 . 1 = 1,213 %

y = 0,3945x + 0,08
0,617 = 0,3945x + 0,08
x = 1,362
15 C 0,617 A
Kadar = x . fp
= 1,362 . 1 = 1,362 %

Kadar rata-rata (1,465 % + 1,213 % + 1,362 %) : 3 = 1,347 %


20 A 0,654 A y = 0,3945x + 0,08
0,654 = 0,3945x + 0,08
x = 1,456
Kadar = x . fp
= 1,456 . 1 = 1,456 %

y = 0,3945x + 0,08
0,617 = 0,3945x + 0,08
x = 1,362
20 B 0,666 A
Kadar = x . fp
= 1,362 . 1 = 1,362 %

y = 0,3945x + 0,08
0,763 = 0,3945x + 0,08
x = 1,733
20 C 0,763 A
Kadar = x . fp
= 1,733 . 1 = 1,733 %

Kadar rata-rata (1,456 % + 1,362 % + 1,733 %) : 3 = 1,559 %


y = 0,3945x + 0,08
0,370 = 0,3945x + 0,08
x = 0,7360
30 A 0,370 A
Kadar = x . fp
= 0,7360 . 2,5 = 1,84 %

y = 0,3945x + 0,08
0,436 = 0,3945x + 0,08
x = 0,900
30 B 0,436 A
Kadar = x . fp
= 0,900 . 2,5 = 2,26 %

y = 0,3945x + 0,08
0,472 = 0,3945x + 0,08
x = 0,99
30 C 0,472 A
Kadar = x . fp
= 0,99 . 2,5 = 2,48 %
Kadar rata-rata (1,84 % + 2,26 % + 2,48 %) : 3 = 2,19 %
fp =

y = 0,3945x + 0,08
60 A 0,596 A 0,596 = 0,3945x + 0,08
x = 1,309

Kadar = x . fp
= 1,309 . 5 = 6,55 %

y = 0,3945x + 0,08
0,675 = 0,3945x + 0,08
x = 1,51
60 B 0,675 A
Kadar = x . fp
= 1,51 . 5 = 7,55 %

y = 0,3945x + 0,08
0,698 = 0,3945x + 0,08
x = 1,568
60 C 0,698 A
Kadar = x . fp
= 1,568 . 5 = 7,84 %

Kadar rata-rata (6,55 % + 7,55 % + 7,84 %) : 3 = 7,31 %

PEMBAHASAN
Tablet adalah sediaan padat kompak yang dibuat secara kempa cetak dalam tabung
pipih atau serkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis
bahan obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan (Anonim, 1979). Pada
percobaan ini, dibuat tablet dengan Theophyllin sebagai zat aktif. Theophyllin juga
dikenal sebagai dimethylxanthine, Sebagai anggota keluarga xanthine, yang mempunyai
kesamaan struktural dan farmakologis terhadap kafein. Teofilin adalah bronkodilator
yang digunakan untuk pasien asma dan penyakit paru obstruktif yang kronik, namun
tidak efektif untuk reaksi akut pada penyakit paru obstruktif kronik.
Metode yang digunakan dalam pembuatan tablet ini ialah metode granulasi basah
karena theophyllin memiliki sifat tahan pemanasan dan stabil terhadap lembab. Selain itu,
dengan menggunakan metode granulasi basah, akan dihasilkan tablet yang lebih baik dan
dapat disimpan lebih lama dibanding dengan cara granulasi kering. Metode granulasi
basah dilakukan terlebih dahulu dengan penambahan zat pengisi laktosa dan
penambahan bahan pengikat mucilago amili 10% serta penambahan bahan pengikat
sekaligus pengisi Avicel 102 sampai menjadi massa granul yang baik baru kemudian
diayak. Penambahan bahan pengisi laktosa ini dimaksudkan untuk memperbesar volume
massa agar mudah dicetak, sedangkan penambahan avicel 102 sebagai bahan pengikat
sekaligus pengisi karena avicel 102 memiliki kadar lembab tinggi, yang membuat ikatan
molekul obat dan eksipien cukup kuat, dan penambahan mucilago amili 10% berguna
untuk memberikan daya adhesi pada massa serbuk saat granulasi serta menambah daya
kohesi pada bahan pengisi. Pengayakan pada metode ini bertujuan untuk mencegah rasa
kasar dari sediaan yang disebabkan oleh bahan obat yang padat dan kasar, selain itu untuk
membentuk suatu campuran serbuk yang rata sehingga memiliki distribusi normal dan
diharapkan kandungan zat aktif dalam sediaan menjadi seragam. Massa granul yang
sudah diayak kemudian dikeringkan dengan alat FBD (Fluid Bed Dryer) untuk mencegah
terjadinya binding dan sticking yang disebabkan masih adanya kandungan air di dalam
granul. Setelah kering granul diayak lagi untuk memperoleh granul dengan ukuran yang
sama rata dan ditambahkan bahan pelicin Talk : Mg stearat (9:1) 4% yang berfungsi
mengurangi gesekan selama proses pengempaan tablet dan juga untuk mencegah massa
tablet melekat pada cetakan. Kemudian dicetak menjadi tablet dengan mesin pencetak.
Untuk mengetahui kontrol kualitas dari hasil percobaan pembuatan tablet pada
praktikum ini dilakukan dengan pengujian sifat tablet yang meliputi uji sifat fisik tablet
dan uji disolusi tablet, berikut hasil yang kami dapatkan adalah :
Yang pertama adalah uji sifat fisik tablet berupa keseragaman bobot dengan hasil
CV sebesar 2,6% di mana bobot rata-rata dari tablet yang kami miliki sebesar 543,22 mg.
Uji ini dilakukan dengan jalan menimbang 20 tablet satu persatu kemudian dihitung rata-
ratanya dan penyimpangan tiap tablet terhadap bobot rata-ratanya. Sehingga dari hasil
tersebut, dapat disimpulkan bahwa keseragaman bobot dari tablet yang diuji termasuk
baik karena nilai CV tidak lebih dari 5%. sehingga nantinya dapat menghasilkan
pelepasan kadar obat yang sama. Uji keseragaman bobot ini menentukan nilai
keseragaman mesin kempa dalam menghasilkan tablet dan juga menentukan keseragaman
dosis yang diberikan untuk setiap terapi. Pengujian ini sangat penting untuk tablet dan
sediaan padat lainnya, karena pengaruhnya pada dosis terapi nilai variasi tablet yang kecil
menunjukan semakin baik tablet tersebut dalam dosis pemberiannya.
Selanjutnya adalah uji terhadap kekerasan tablet untuk mengevaluasi pengaruh
penggunaan bahan pengikat terhadap tablet. uji ini ditujukan untuk mengukur kekuatan
tablet dalam menghadapi benturan pada saat distribusi ataupun penyimpanan. Tablet
yang baik adalah tablet yang memiliki kekuatan yang optimum sehingga tidak mudah
hancur dan lebih tahan dengan segala kondisi. Hasil yang didapat adalah dari rata-rata
hasil pengukuran dengan menggunakan Stokes Monsanto Hardness Tester. Pengujian
dilakukan dengan cara meletakkan tablet pada ujung alat dengan posisi vertikal kemudian
tablet ditekan hingga pecah dan dilakukan sebanyak 5 kali. Untuk tablet ini dimungkinkan
memiliki kekerasan tablet senilai 4-10kg dan hasil dari uji ini diperoleh harga purata
sebesar 4,32 kg. Sehingga kekerasan dari tablet ini memenuhi pesyaratan dan sesuai
dengan teori.
Uji ketiga yaitu uji kerapuhan tablet dengan menggunakan alat friabilator yakni 20
tablet dibebas debukan dengan aspirator, ditimbang seksama dan kemudian dimasukan ke
dalam friabilator. Pengujian ini dilakukan selama 4 menit atau 100 putaran. Setelah
dilakukan pengujian didapatkan nilai kerapuhan dari tablet uji sebesar 0,7579% di mana
tablet dianggap baik bila kerapuhannya tidak lebih dari 1%. Uji ini dimaksudkan untuk
memberikan penilaian akan interaksi bahan pengikat dengan komponen partikel-partikel
lainnya di mana semakin banyaknya interaksi yang terjadi maka kemungkinan tablet
rapuh akan semakin kecil.
Uji keempat adalah uji waktu hancur yang mana dapat memberikan gambaran
waktu yang dibutuhkan tablet untuk hancur. Waktu hancur ini dapat dianalogikan sebagai
kecapatan obat hancur di dalam tubuh. Kecepatan waktu hancur berpengaruh pada
kecepatan efek yang ditimbulkan dari obat, semakin cepat hancur maka obat akan lebih
cepat diabsorsi dan kemungkinan akan semakin cepat pula menimbulakan efek terapinya.
Dalam pengujian ini digunakan alat disintegrator tester dengan cara 5 tablet dimasukkan
ke dalam alat uji dengan pengaturan suhu sebesar 37oC. Pesyaratan waktu hancur tablet
tidak bersalut adalah kurang dari 15 menit tetapi hasil tablet uji kami diperoleh waktu
hancurnya lebih dari 15 menit. Hal ini dikarenakan banyaknya bahan pengikat yang
digunakan sehingga ikatan antar partikel komponen lebih merekat satu sama lain sehingga
tablet uji membutuhkan waktu yang lebih untuk hancur.
Uji yang terakhir adalah uji disolusi menggunakan alat model USP XXIII dengan
pengaduk dayung. Uji ini dilakukan untuk mengukur banyaknya obat dan kadar zat aktif
yang dapat bereaksi pada waktu tertentu. Untuk tujuan terapeutik tablet model ini
diusahakn agar kadar obat tinggi hanya dalam waktu yang singkat. Pengujian dilakukan
dengan jalan tablet uji dimasukkan ke dalam alat disolusi kemudian dilakukan
pengambilan sampel dan dihitung absorbansinya. Pada uji ini didapatkan kadar
Theophyllin yang sangat kecil, sehingga dapat disimpulkan bahwa tablet Theophyllin
tersebut tidak mengalami disolusi dengan baik, karena sampai pada menit ke 60 masih
memberikan kadar yang sangat kecil. Ini disebabkan karena banyaknya bahan pengikat
yang ditambahkan, sehingga obat akan sulit dan lama untuk keluar dari sediaannya dan
terlarut.
Selain uji yang disebutkan di atas, kami juga melakukan pengamatan fisik dari tablet
uji. Di mana masalah sering muncul dalam pembuatan tablet adalah terbentuknya capping
yakni berupa keadaan bawah atau atas tablet yang terbelah, kemudian binding
(perlekatan pada matriks), sticking (perlekatan pada stempel) dan motling yaitu adanya
warna yang tak merata pada permukaan tablet. Dan hasil yang diperoleh pada
pengamatan ini adalah problema yang disebutkan di atas tidak terdapat pada tablet uji.

KESIMPULAN
1. Pembuatan tablet Theophyllin ini menggunakan cara granulasi basah, karena bahan obat
ini tahan terhadap kelembaban dan pemanasan,
2. Berdasarkan uji evaluasi tablet, diperoleh bahwa tablet Theophyllin ini :
a. Percobaan uji keseragaman bobot diperoleh harga CV = 2,6%, sehingga keseragaman
bobot ini dikatakan memenuhi syarat CV < 5%.
b. Kekerasan tablet yang didapat adalah 4,32 kg sehingga memenuhi syarat yaitu 4 10 kg
c. Percobaan uji kerapuhan dari 3 contoh tablet, harga Cv yang diperoleh sesuai yaitu
0,7579%, Tablet dianggap baik karena kerapuhan < 1 %.
d. Pada uji waktu hancur tablet tidak memenuhi persyaratan karena waktu hancur lebih
dari 15 menit. Hal ini mungkin disebabkan oleh banyaknya penambahan zat pengikat.
e. Uji disolusi didapatkan hasil :
Waktu (menit) Kadar (%)
5 1,12
10 1,00
15 1,35
20 1,56
30 2,19
60 7,31

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia,Edisi III, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim, 2004, Buku Petunjuk Praktikum Formulasi dan Tekhnologi Sediaan Solid, UMS.
Moh,Anief, 2007, Farmasetika, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Moh,Anief, 1988.Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Voiqt.R, 1984, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, UGM, Yogyakarta
Laporan Akhir Praktikum
Materi Kuliah Farmasi | Laporan | Lapak | Analisis | Farmakologi | Formulasi | Fitokimia |
Farmasetika | Bioteknologi | Mikrobiologi

Search

Home

Laporan Akhir Praktikum

Materi Kuliah Farmasi

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN TABLET DENGAN BAHAN AKTIF


TUNGGAL MENGGUNAKAN METODA GRANULASI BASAH |
TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID

12:49 AM Granulasi Basah, Laporan Praktikum, Pembuatan Tablet, Teknologi Formulasi


Sediaan Solid

PEMBUATANTABLETDENGANBAHANAKTIF
TUNGGALMENGGUNAKAN"METODAGRANULASI
BASAH"

I.Tujuan
1.Mengetahuicarapembuatantabletdenganmetodegranulasibasah
2.MelakukanujiQualityControl(QC)terhadaptablet

II.Prinsip
1.Metodegranulasibasah
Metodegranulasibasah yaituprosespencampuranpartikelzataktifdaneksipienmenjadi
partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat
sehinggaterjadimassalembabyangdapatdigranulasi

2.Evaluasitabletberdasarkanstandarqualitycontrol(QC)
a.Kemampuanalirdansudutistirahat
b.Kompresibilitas
c.Kadarair(lossondrying)
d.Waktuhancur
e.Kekerasan
f.Friabilitas

III.Teori
Kaplet (kapsul tablet) adalah bentuk tablet yang dibungkus dengan lapisan gula dan
biasanyadiberizatwarnayangmenarik.Bentukdrageeiniselainsupayabentuktabletlebih
menarikjugauntukmelindungiobatdaripengaruhkelembapanudaraatauuntukmelindungi
obatdarikeasamanlambung.Kapletpunmerupakansedianpadatkompakdibuatsecarakempa
cetak,bentuknyaovalsepertikapsul.
KelebihandanKekuranganKaplet:
a. Kelebihan:
Bentuktabletlebihmenarik
Kapletmungkinmudahdigunakanuntukpengobatantersendiridenganbantuansegelasair

b.Kekurangan:
Kaplet dansemua obat harus disimpan diluar jangkauan anakanak untuk menjaga kesalahan
karenamenurutmerekakaplettersebutadalahpermen
Orangyangsukarmenelanataumeminumobat.
Kapletsalahsatusediaanpadatyangtermasukkedalambentuktablet.Menurut Farmakope
Indonesia III, 1979, tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu
jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat
berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah, atau zat
lain yang cocok (DepartemenKesehatanRI,1979). Sedangkan Farmakope Indonesia IV, 1995,
menyatakan bahwa tablet merupakan sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa
bahan pengisi(DepartemenKesehatanRI,1995).
Sediaan tablet merupakan sediaan yang paling banyak digunakan dalam industri farmasi
dibandingkan dengan bentuk sediaan yang lain, seperti; kapsul, granul, dan pil. Menurut
Lachman, 1994, hal ini dikarenakan tablet memiliki beberapa keuntungan antara lain:
a. Volume sediaan cukup kecil dan wujudnya padat sehingga memudahkan pengemasan,
penyimpanan dan pengangkutan.
b. Mengandung zat aktif yang tepat.
c. Sediaan tablet adalah kering sehingga zat aktif lebih stabil.
d. Dapat mengandung zat aktif dalam jumlah yang besar dengan volume yang kecil.
e. Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut air.
f. Pelepasan zat aktif dapat diatur.
g. Tablet dapat disalut untuk melindungi zat akti, menutup rasa dan bau yang tidak enak.
h. Dapat diproduksi besar-besaran, sederhana dan cepat sehingga biaya produksinya lebih rendah.
i. Pemakaian oleh penderita lebih mudah(Lachman,1994).
Tablet dibuat terutama dengan cara mengempa massa kempa yang mengalir dari corong ke
sisi pengisi lalu ke lubang kempa kemudian dikempa menjadi massa yang kompak atau secara
singkat dapat dikatakan bahwa tablet yang dibuat secara kempa (kompresi), menggunakan mesin
yang mampu menekan bahan bentuk serbuk atau granul dengan menggunakan berbagai bentuk
atau ukuran punch dan die (Lachman, 1994).
Pada umumnya metode pembuatan tablet dengan cara granulasi. Granulasi merupakan
suatu proses membesarkan ukuran partikel-partikel kecil serbuk yang terikat satu sama lain
menjadi besar yang dapat mengalir bebas. Tujuan granulasi adalah membuat massa mengalir
bebas, memadatkan campuran bahan, membuat campuran seragam yang tidak memisah,
memperbaiki karakteristik kompresibilitas dari zat aktif, mengendalikan kecepatan pelepasan zat
aktif dari sediaan, mebgurangi debu dan meningkatkan penampilan tablet (Lachman, 1994).
Granulasi dibagi menjadi dua metode, yaitu metode granulasi basah dan granulasi kering.
Selain metode granulasi, tablet juga dapat dibuat dengan metode kompresi langsung.
Berikut merupakan penjelasan singkat dari ketiga macam metode tersebut :
a. Granulasi Basah
Granulasi basah yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien menjadi partikel
yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi
massa lembab yang dapat digranulasi. Metode ini biasanya digunakan apabila zat aktif tahan
terhadap lembab dan panas. Umumnya untuk zat aktif yang sulit dicetak langsung karena sifat
aliran dan kompresibilitasnya tidak baik. Prinsip dari metode granulasi basah adalah membasahi
masa tablet dengan larutan pengikat teretentu sampai mendapat tingkat kebasahan tertentu pula,
kemudian masa basah tersebut digranulasi (Lachman, 1994).
b. Granulasi Kering
Granulasi kering disebut juga slugging, yaitu memproses partikel zat aktif dan eksipien
dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi
untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul). Prinsip dari
metode ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut,
ikatannya didapat melalui gaya. Teknik ini yang cukup baik, digunakan untuk zat aktif yang
memiliki dosis efektif yang terlalu tinggi untuk dikempa langsung atau zat aktif yang sensitif
terhadap pemanasan dan kelembaban (Lachman, 1994).
c. Metode Kempa Langsung
Kempa langsung yaitu pembuatan tablet dengan mengempa langsung campuran zat aktif
dan eksipien kering.tanpa melalui perlakuan awal terlebih dahulu. Metode ini merupakan metode
yang paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya dapat digunakan pada
kondisi zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif tersebut tidak tahan terhadap panas dan
lembab. Ada beberapa zat berbentuk kristal seperti NaCl, NaBr dan KCl yang mungkin langsung
dikempa, tetapi sebagian besar zat aktik tidak mudah untuk langsung dikempa, selain itu zat aktif
tunggal yang langsung dikempa untuk dijadikan tablet kebanyakan sulit untuk pecah jika terkena
air (cairan tubuh). secara umum sifat zat aktif yang cocok untuk metode kempa langsung adalah;
alirannya baik, kompresibilitasnya baik, bentuknya kristal, dan mampu menciptakan adhesifitas
dan kohesifitas dalam massa tablet (Anas, 2008).
Uji yang dilakukan pada pembuatan kaplet dilakukan sebelum dan setelah kaplet dicetak.
Uji yang dilakukan sebelum pencetakan kaplet dimaksudkan agar granul yang akan dicetak
menjadi tablet memenuhi persyaratan untuk bisa dicetak.
a . Uji Sebelum Pencetakan Kaplet
Kerapatan (Densitas)
Bobot per satuan volume dari partikel padat dinyatakan sebagai kerapatan sejati .
Kebanyakan serbuk dalam farmasetik berukuran kecil dan jika ditempatkan memenuhi 1 cc pada
gelas ukur maka diperoleh kerapatan sebenarnya. Jika serbuk tersebut dimampatkan hingga
memadat, akan didapatkan volume yang lebih kecil; kerapatannya dihitung dari volume terkecil
tersebut dan disebut kerapatan mampat. Partikulat dapat berupa keadaan yang keras, lembut atau
keadaan yang berpori. Kesukaran akan timbul jika dilakukan percobaan untuk memeriksa
volume partikel yang mengandung retakan-retakan halus, pori internal dan rongga kapiler.
Kerapatan curah merupakan massa serbuk dibagi dengan volume ruah

Kompresibilitas (%) =Kerapatan mampat-kerapatan longgar x 100%


Kerapatanmampat
(Aulton,1989).

Laju Alir
Bilamanaaliransuatuserbukdaridalambejanamelaluilubangkecildiamati,akanterlihat
duakemungkinanjenisaliryangberbedabentuksifatalirnyayaitu:jenisalirbebasataujenis
lengket(sticky;kohesif).
Jenis alir bebas memungkinkan serbuk dapat mengalir dengan mantap dan kontinyu,
sedangkanjeniskohesifmengalamikesukaranuntukmengalir.
Sifat alir serbuk tersebut dipengaruhi oleh ukuran partikel; bentuk; porositas dan kerapatan
dan susunan (tekstur) permukaan. Kebalikan dari sifat kohesif adalah dustibility yaitu
kemudahan serbuk untuk bertabur(Aulton,1989).
Sudut istirahat adalah sudut yang terbentuk antara lereng suatu timbunan serbuk dengan
bidang horizontal. Sudut istirahat dipengaruhi fraksi antar partikel-partikel. Makin kasar dan
tidak beraturan permukaan partikel, akan semakin besar sudut istirahatnya. Umumnya serbuk
mempunyai sudut istirahat sekitar 34o sampai 48o. Serbuk yang lebih mudah mengalir
mempunyai sudut istirahat yang kecil.
b. UjiSetelahPencetakanKaplet
KeseragamanUkurandanBobot
- Uji Keseragaman Ukuran
Panjang,lenatdantinggikapletdiukurmasingmasing(padapengujiankaliinidilakukan
terhadap dua puluh kaplet) dengan menggunakan alat jangka sorong untuk mengukurnya
(DepartemenKesehatanRI,1995).
- Uji Keseragaman Bobot
Ditimbang dua puluh kaplet, dihitung berat ratarata tiap kaplet, kemudian kapletkaplet
tersebutditimbangsatupersatu.Tidakbolehlebihdariduakapletyangmasingmasingberatnya
menyimpangdariberatrataratanyalebihbesardarihargayangditetapkanpadakolomAdan
tidakbolehsatukapletpunyangberatnyamenyimpangdariberatrataratanyalebihdariharga
yangditetapkanpadakolomBpadaTabel3.5(DepartemenKesehatanRI,1979).

UjiKekerasan
Ujikekerasankapletdapatdidefinisikansebagaiujikekuatankapletyangmencerminkan
kekuatan kaplet secara keseluruhan, yang diukur dengan memberi tekanan terhadap kaplet.
kaplet harus mempunyai kekuatan dan kekerasan tertentu serta dapat bertahan dari berbagai
goncangan mekanik pada saat pembuatan, pengepakan dan transportasi. Alat yang biasa
digunakanadalahhardnesstester(BankerandAnderson,1984).Kekerasanadalahparameter
yang menggambarkanketahanan kaplet dalam melawantekananmekaniksepertigoncangan,
kikisan dan terjadi keretakan kaplet selama pembungkusan, pengangkutan dan pemakaian.
Kekerasaninidipakaisebagaiukurandaritekananpengempaan(Parrott,1971).
WaktuHancur
Supayakomponenobatsepenuhnyatersediauntukdiabsorpsidalamsaluranpencernaan,
maka kaplet harus hancur danmelepaskan obatnya kedalam cairan tubuhuntuk dilarutkan.
Waktu hancur kaplet berkaitan dengan daya hancur yang sangat penting untuk kaplet yang
mengandungbahanobat(sepertiantasidadandiare)yangtidakdimaksudkanuntukdiabsorpsi
tetapilebihbanyakbekerjasetempatdalamsalurancerna.Dalamhalini,dayahancurkaplet
memungkinkanpartikelobatmenjadilebihluasuntukbekerjasecaralokaldalamtubuh(Ansel,
1989).
Friabilitas
Uji friabilitas sebenarnya berkaitan erat dengan kekerasan kaplet karena uji friabilitas
menentukan kecenderungan kaplet untuk pecah atau kehilangan berat. Pengukuran dilakukan
dengan cara menghitung kehilangan berat kaplet sebelum dan sesudah pengujian. Ketahanan
terhadap kehilangan berat menunjukkan kaplet tersebut bertahan terhadap goresan ringan atau
benturan yang terjadi selama penanganan, pengemasan, dan pengiriman (Ansel,1989).
Kaplet ditimbang sebanyak kurang lebih enam koma lima gram, kemudian dimasukkan ke
dalam alat penguji keregasan kaplet. Alat dijalankan selama empat menit dengan kecepatan
putaran dua puluh lima putaran per menit. Tablet yang masih utuh ditimbang, kemudian dihitung
kehilangan bobotnya. Kehilangan bobot yang masih diperbolehkan tidak lebih dari 0,8%.

Friabilitas Kaplet =W1 W2 x 100%


W1

Keterangan : W1 = Berat Awal


W2=BeratAkhir
(Ansel,1989).
Paracetamol
Pemerian:habluratauserbukhablurputih,tidakberbau,rasapahit
Kelarutan:Larutdalam70bagianair,dalam7bagianetanol
(96%),dalam13bagianaseton,dalam40bagian
gliserol,dandalam90bagianpropilenglikol,larut
dalamlarutanalkalihidroksida.
Penyimpanan:dalamwadahtertutupbaik,terlindungdaricahaya
Khasiat:analgetikum,antipiretikum(DepartemenKesehatanRI,1979).

IV.AlatDanBahan
A. Alat


AlatUjiKekerasanAlatUjiKompresibilitasAlatUjiFriabilitas

AlatUjiLODAlatUjiLajuAlirAlatUjiWaktu
Hancur



GranulatorJangkaSorongLoyang

MesincetakkapletsinglepunchPengayak


B. Bahan

.Amprotab

.Amprotabpropaste
.Mgstearat

.Parasetamol

.PVP

.Talk

V.Prosedur
1. Penimbanganbahanuntukfasedalam
Sebelumditimbang,bahanbahanyangakandigunakandiayakterlebihdahulumenggunakan
pengayak no.40. Setelah diayak bahanbahan ditimbang sesuai dengan perhitungan, yaitu
parasetamol250g,Amprotab30gdanAmprotabProPaste15g.
2. PembuatanPastaAmilum
Amprotab 15 g yang telah ditimbang, dimasukkan kedalam beaker glass 250 ml dan
ditambahkan100mlairpanas.Diadukdiataskomporhinggamembentukcampuranyangbening.
Ditimbangpastaamilumyangtelahterbentuk.
3. Pembuatangranulbasah
Bahanbahan fase dalam (Parasetamol dan amprotab) dicampurkan dan diaduk hingga
homogen.Laluditambahkansedikitdemisedikitpastaamilumyangtelahdibuatsebelumnya
dandiadukhinggaratasampaimenjadimassayangbisadikepaldanketikakepalantersebut
diijatuhkantidakhancur.Ditimbangsisapastaamilumyangtidakdigunakan.Kemudianmassa
yang sudah dapat dikepal tersebut kemudian dibuat granul dengan granulator. Granul yang
terbentuk ditampung diatas baki (Loyang) yang telah disiapkan sebelumnya. Permukaannya
diratakanagarpanasyangditerimamerata.Granultersebutkemudiandikeringkandalamoven
dengansuhu50Cselama1824jam.
4. EvaluasiGranul
a. UjiLOD
GranulyangtelahkeringdiletakkanpadawadahalatujiLODsebanyak10gram,granul
diratakanpadatempatLOD,alatditutupdankemudiantekantombolstarthinggamuncultanda
restover.Laludilihatnilaipersennya.
b. Ujidayaalirgranul
Granul ditimbang sebanyak 15 gram. Disiapkan alat untuk menentukan kecepatan alir
serbukdansudutistirahat,pastikanbagianbawahalat(berupacorong)telahtertutuprapat.Di
bawahalatdiberialasberupakertasuntukmembuatplotdiameteryangberbentuk.Kemudian
granulyangakandiujidimasukkankedalamwadahberbentukcorongdandibukapenutupnya.
Stopwatch dinyalakan bersamaan dengan dibukanya penutup corong. Setelah granul telah
mengalir semua, diukur tinggi dan diameter tumpukan granul yang dihasilkan. Hasil waktu
dicatat.
c. UjiKompresibilitasGranul
Granulditimbangsebanyak15gram,kemudiandimasukkanpadagelasukurpenampung
massacetak.Dandicatatvolumeawalnya.Kemudiantombolonpadaalatditekan,sehingga
menghasilkanbeberapaketukan,danalatdinyalaknselama5menit.Laludicatatkembalivolume
akhirnyadanhitung%kompresibilitas.
5. Penimbanganbahanuntukfaseluar
Sebelumditimbang,bahanbahanyangakandigunakandiayakterlebihdahulumenggunakan
pengayakno.40.Setelahdiayakbahanbahanditimbangsesuaidenganperhitungan,yaituMg
stearat2,901g;PVP14,505gdantalk5,802g.
6. Penambahanfaseluarkegranul
Bahanbahanfaseluaryangtelahditimbangditambahkankedalamgranulyangtelahkering,
kemudiandiadukhinggahomogen.
7. Pencetakankaplet
Padaalatpencetakkaplet,beberapagramgranuldimasukkankedalamnya,laluhoperatau
eedingshoedipasanguntukmemastikanmasagranul.Ketentuankapletyangdiinginkanadalah
bobotantara600,4mg663,6mgdankekerasannya7080N.Jalankanmesinuntukpencetakan
kapletsecaramanualuntukmengukurberatdankekerasankaplet.Bilabelumsesuaidengan
yang diinginkan, aturberatkaplet.Dandiaturkekerasan tablet.Setelah beratdan kekerasan
kaplettelahsesuaidanstabilmakamesindijalankanuntukmencetakkapletdariseluruhbahan
yangtelahdibuat.
8. Evaluasikaplet
a. Ujikeseragamanbobot
Kapletsebanyak20buah,ditimbangsatupersatudiatasalattimbangan.Kemudianhasil
dicatatdandihitungrataratanya.Analisiskeseragamanbobotkapletdenganmembandingkan
bobotkapletdalamrentangpenyimpanganbobotrataratakaplet.
b. Ujikeseragamanukuran
Kaplet sebanyak 20 buah diukur satu per satu menggunakan jangka sorong untuk
mengetahuiukuranpanjang,lebardantinggikaplet,setelahitudihitungrataratanya.Kemudian
hasilnyadicatat.
c. Ujifriabilitas
Timbang8buahkaplet,drumputardilepaskandarimesinnyadengancaramelonggarkan
sekrup.kapletyangakandiujidimasukkankedalamdrumputar,pasangkembalidrumputarke
mesinnyadankencangkansekrup.Kecepatanputarandiaturpermenitdenganmemutartombol
putarSPEED.Untukmengaturwaktuputarangunakantombolputarhitam.Kemudianmesin
dinyalakandenganmenekantombolMAINSWITCHdanlampumenyala.Setelahpengujian
selesaimesindimatikandenganmenekankembalitombolMAINSWITCHdanlampumati.
Setelahitulepaskandrumputardarimesindenganmelonggarkansekrup,kapletdiambildan
drumputardibersihkanmenggunakankuas.Setelahselesaimassakapletditimbangkembali.
d. Ujiwaktuhancur
AlatdinyalakandenganmenekantombolMAINSWITCH.Suhudiaturhingga372C
dengan menekan tombol HEATER. Kemudian enam kaplet yang akan diuji dimasukkan ke
dalamkeranjang(sumursumur)padaalatdancakramdimasukkandiatasmasingmasingkaplet
denganposisiyangsama.Lalukeranjangdimasukkankedalambeakerglassukuran1Literyang
berisiaquadesyangtelahdipanaskansampaisuhu37 2C.Penutuplubangalatujiwaktu
hancur dibuka dan masukkan beaker glass ke dalam alat dan gantungkan keranjang pada
gantunganlogam,kemudiannyalakanalatdenganmenekantombolSTARTsambilmenghitung
waktu. Pengujian dihentikan saat semua kaplet telah hancur sempurna. Matikan alat dengan
menekantombolSTART,HEATER,MAINSWITCH.Hasilwaktudicatat.
e. UjiKekerasantablet
Disiapkan20kapletuntukpengujiankekerasankaplet.TomboldiputarkeposisiEINS
danlampupenunjukkekerasanmenyala.Jarumpenunjukkekerasandiperiksaadadititiknol
atautidak.Bilabelumtekantombol.Kapletdiletakkanvertikaldantepatditengahtengah
jarumpenekan.Berdirikankapletdinaikkandenganmemutarsekrupdibawahnyasampaikaplet
menekanjarumpenekandanlampustopmenyala.Lalutombol ditekan,jarumpenunjuk
skalabergerakdanberhentisaatkapletpecahdanmenunjukkanangkaunitkekerasandengan
skalanewton.Lampustoppadam.Dan tombol ditekanuntukmengembalikanjarum
penunjukkeangkanol.Hasildicatatdandihitungrataratanya.
VI.DatapengamatandanPerhitungan
A. Datapengamatan
1. EvaluasiGranul
a. LajuAlir
Waktu:2,41detik
Tinggi:1,3cm
Diameter:8,5cm
Jarijari:4,25cm
Tan= = =0,306

=17,0080
b. KadarAir(LossOnDrying/LOD)
LOD=1,74%
c. Kemampatan(TapDensity)
Massagranul:15gram
Volumeawal:37ml
Volumeakhir:31,5ml
Kerapatannyata= =

=0,405gram/ml
Kerapatanmampat= =

=0,476gram/ml
Kompresibilitas=

= =14,92%

2. EvaluasiKaplet
a. KeseragamanBobot
No. MassaKaplet(mg)
1 668,9
2 678,2
3 680,6
4 683,8
5 666,1
6 686,5
7 629,1
8 677,1
9 666,6
10 603,8
11 609,8
12 642,1
13 654,6
14 679,4
15 661,3
16 688,4
17 613,2
18 653,4
19 686,3
20 687,6
Jumlah 13216,8mg
Ratarata 660,84mg

b. KeseragamanUkuran
Panjan
No. Lebar Tinggi
g
1. 17,01 6,49 6,33
2. 17,07 6,49 6,42
3. 17,01 6,50 6,40
4. 16,98 6,49 6,42
5 17,04 6,50 6,35
6 17,03 6,49 6,45
7 17,07 6,50 6,00
8 17,02 6,56 6,36
9 16,96 6,51 6,21
10 16,90 6,48 6,11
11 17,05 6,52 6,10
12 17,05 6,49 6,17
13 17,06 6,51 6,29
14 17,11 6,49 6,20
15 17,04 6,49 6,30
16 17,00 6,49 6,44
17 16,98 6,16 6,60
18 17,02 6,50 6,30
19 17,01 6,58 6,48
20 17,03 6,50 6,38
Jumlah 342,04 129,74 126,31
Ratarata 17,102 6,487 6,3155

c. KekerasanKaplet
No. Kekerasan(Newton)
1 120
2 124
3 115
4 84
5 115
6 114
7 125
8 90
9 100
10 117
11 140
12 115
13 103
14 120
15 111
16 92
17 112
18 112
19 125
20 120
Jumlah 2254
Ratarata 112,7

d. Friabilitas
Beratsatuankaplet:0,79gram
Beratawal(W1):6,32gram
Beratakhir(W2):5,80gram
%Friabilitas= x100%= x100%=8,23%

e. WaktuHancur(Disintegrasi)
Waktuhancurkaplet:>15menit

B. Perhitungan
1. BeratAmprotabyangdigunakandalampasta
- Beratbeakerglasskosong=102,21gram
- Beratbeakerglasskosong+pasta=227,07gram
- Beratbeakerglasskosong+pastasisa=159,45gram
- Beratpastayangdigunakan=227159,45=67,62gram
- Amprotabpropastayangdigunakan=15%x67,62=10,143gram

2. FaseDalamTeoritis
- Parasetamol=250gram
- Amprotab=30gram
- Amprotabpropasta=10,143gram
Totalfasedalamteoritis=290,143gram

3. FaseLuarTeoritis
- PVP=5%x290,143gramx100/92=15,769gram
- Talkum=2%x290,143gramx100/92=6,307gram
- Mgstearat=1%x290,143gramx100/92=3,154gram
Totalfaseluarteoritis=25,23gram

4. MassaTabletTotalTeoritis
Fasedalam+faseluar=290,143+25,23gram=315,373gram

5. BeratSatuanTabletTeoritis
315,373gram:500tablet=0,631gram=631mg

6. FaseDalamNyata(BeratGranulHasilGranulasi)
- Beratgranulhasilpengeringanyangditimbang=276,9gram
- BeratgranuluntukujiLOD=10gram
- Beratfasedalamnyatayangdigunakan=276,910=266,9gram
-
7. MassaTabletTotalTeoritis
Fasedalam+faseluar=266,9+23,208gram=290,108gram

8. JumlahTabletyangDiproduksi
(massatabletnyata:massatabletteoritis)x500tablet=459,94
=459tablet

9. BeratSatuanTabletNyata
290,108gram:459tablet=0,632gram=632mg
VIII.Pembahasan
Padapraktikumkaliini,formulayangdigunakanadalah
R/PCT250gram
Amprotab30gram
Amprotabpropastaq.s(15%)
PVP5%
Talkum2%
Magnesiumstearat1%

Untukkemudiandibuattabletdenganmetodegranulasibasahdenganhasil500tabet.
Granulasibasahadalahmetodepembuatantabletdenganpencampuranfasedalamtabletterlebih
dahulu dengan pengikat yang basah, digranulasi lalu dicampurkan dengan fase luar tablet,
kemudiandicetakmenjaditablet.Granulasibasahdigunakankarenazataktifdanbeberapazat
tambahan pada formula diatas memiliki laju alir yang buruk sehingga tidak memungkinkan
untuk digunakan metode kempa langsung. Pembagian fase luar dan fase dalam berdasarkan
fungsidankarakteristiksetiapzat.Fasedalambiasanyaterdiridarizataktif,zatpengisi,danzat
pengikatyangtahanterhadapsuhutinggidalamwaktulamakarenapeadaprosespembuatan
granulasibasah,pemanasandalamovenuntukmenghilangkanairdilakukansetelahterbentuk
granul.Faseluaradalahzateksipienyangberfungsiuntukmembantuprosespengempaantablet,
yaituzatpelincirdanzateksipienlainyangtidaktahanpemanasandalamwaktulama.
Padaformuladiatas,PCTatauparasetamolsebagaizataktifdenganefekfarmakologis
sebagai zat antipiretik dan analgesic. PCT dimasukkan ke fase dalam karena stabil dalam
pemanasanyanglama.
Amprotab merupakan zat tambahan fase dalam yang digunakan sebagai pengisi dan
pengikatkarenahargaekonomissehinggamengurangibiayaproduksi.Fungsisebagaipengisi
untukmenambahmassatabletyangakandicetakdanfungsisebagaipengikatuntukmengikatzat
aktifdanzatpengisisehinggadapattercampurdenganhomogen.Amprotabdapatdigunakan
sebagaizatpengikatdenganpencampuranamprotabdanaquadesthangatdengankonsentrasi3
20%b/buntukmendapatkanamprotabpropastasegar(HOPE,2009).Padapraktikuminidibuat
amprotabpropastadengankonsentrasi15%yangditambahkansecukupnya.
PVP merupakan zat tambahan fase luar digunakan sebagai pengikat yang membantu
pengikatan fase luar dengan granul fase dalam. PVP walaupun berfungsi sebagai pengikat
dimasukkankefaseluarkarenatidaktahandenganpemanasanyanglama(HOPE,2009).Selain
itu juga berfungsi sebagai disintegrant yang membantu penghancuran tablet sehingga
meningkatkan kelarutan obat dalam cairan tubuh. PVP sebagai pengikat dan disintegrant
digunakansebanyak0.55%(HOPE,2009).PadapraktikuminidigunakanPVPsebanyak5%
agartabletlebihmudahhancurdanlarutdalamtubuh.
Talkumdanmagnesiumstearatadalahzattambahanfaseluaryangberfungsisebagai
pelinciryangmeningkatkanalirangranulsehinggatersebarkeseluruhtempatcetakanpadasaat
pengempaan dan agar tidak meyumbat di cetakan. Selain itu pelincir dapat memperpanjang
waktu penghancuran obat, sehingga pada saat dilakukan uji friabilitas, massa tablet tidak
berkurangbanyak.Keduazatiniditambahkansebagaifaseluaruntukmemberikanhasilyang
lebihbaikpadakekerasantabletdibandingkanditambahkansebagaifasedalam.Padaformulasi
tablet, talcum ditambahkan sebanyak 1 10% dan magnesium stearat ditambahkan sebanyak
0.255%(HOPE,2009).Padapraktikuminidigunakantalcum2%danmagnesiumstearat1%,
penambahanhanyasedikitkarenapelinciryangbanyakdapatmenyebabkantabletterlalukeras
sehinggasulithancurdansulitterlarutsertasulitdimetabolismedidalamtubuh.
Proses pembuatan tablet paracetamol pada praktikum ini dilakukan dengan metode
granulasibasah.Granulasibasahmerupakansalahsatucarapembuatantablet kompresi yang
paling banyak digunakan. Granulasi merupakan perlakuan awal terhadap serbuk yang sukar
untukdicetakmenjadimassayangdapatditabletasi.granulasiadalahprosespeningkatanukuran
dimana partikelpartikel kecil digabungkan menjadi partikel dengan ukuran lebih besar,
membentuk aglomerat atau granul stabil sehingga lebih mudah mengalir. Proses granulasi
dilakukankarenasebagianbesarserbuktidakdapatdibentukmenjaditabletsecaralangsung
karenakohesivitasnyarendah,tidakmemilikisifatlubrikasidandisintegrasiyangdiperlukan
dalamprosestabletasi.
Formulayangdigunakanuntukpembuatantabletparacetamoladalahparacetamol250mg,
amprotab30mg,amprotabpropaste15%q.s.sebagaifasedalam,PVP5%,Talcum2%,danMg
Stearat1%sebagaifaseluar.Paracetamolmerupakanzataktifyangmemilikikhasiatsebagai
analgesikdanantipiretik.Amprotabberfungsisebagaizatpengisidandisintregan,sedangkan
amprotabpropastadigunakansebagaizatpengikatpadafasedalam.PVPberfungsisebagai
pengikatuntukfaseluar,talcumberfungsisebagaipelincirdandiluent,sedangkanMgstearat
berfungsisebagaizatpelincir.
Untukpembuatantabletdenganmetodegranulasibasah,halyangpertamayangharus
dilakukanadalahmenggranulasifasedalamdariformuladiatas.Fasedalambiasanyaterdiridari
zataktif,pengisidanpengikat.Amprotabpropasteyangdigunakansebagaipengikatdibuat
dalamkonsentrasi15%dengancara15gramprotabditimbangdandilarutkandalam100mlair
dan dipanaskan hingga terbentuk suatu mucilago yang bening. Untuk pemakaian terbaik,
konsentrasimaksimumamprotabyangdigunakansebagaipastainibiasanya30%,tabletyang
mengandungamilumdengankonsentrasitinggitidakdapatdicetakdikarenakankompresibilitas
nyayangtidakbaik.
Selanjutnya,parasetamolsebagaizataktifdanamprotabdicampurkanhinggaterbentuk
suatucampuranyanghomogen.Amprotabmerupakandisintreganyangpalingumumdigunakan.
Mekanismekerjanyaadalahdenganmembentukikatanhidrogensaatpengempaandanpecah
ataumengembangsaatcairanmasukkedalamporiporitablet(kapiler). Amprotabpropasta
yangtelahdibuatsebelumnyadicampurkansedikitdemisedikithinggaterbentuksuatumassa
yangdapatdikepal.Penambahanamprotabpropastaharusdilakukandenganhatihatidansecara
perlahan,karenaapabilaamprotabpropastayangdigunakanterlalubanyakakanmenyulitkan
prosesgranulasidanpadaakhirnyatabletyangdihasilkanakansangatkerasdanwaktuhancur
nyaakansangatlama.
Selanjutnya, massa campuran tadi dimasukkan ke dalam alat granulasi yang disebut
granulator.Padaalatgranulatorini,massadilewatkanpadameshatauayakandandiberitekanan
agar terbentuk suatu granul sehingga luas permukaannya meningkat dan proses pengeringan
berjalandenganlebihcepat.Ukuranmeshyangdigunakanbiasanyameshno.16.Granulyang
terbentuk,selanjutnyadikeringkandengancaradimasukankedalamovenpadasuhu5060 0C
selama1824jam.Setelahprosespengeringanselesai,granulkemudiandimasukankembalike
dalamgranulatordandiayakdenganmenggunakanayakanyangukurannyalebihkecil,biasa
nyadigunakanayakanno.18agarukurangranulmenjadilebihhomogen.
Setelahitu,granulyangdiperolehkemudianditimbang,dandievaluasi.Evaluasiterhadap
granulinidilakukandenganmenentukanlajualir,kompresibilitas,dansusutpengeringanatau
lost of drying (LOD). Laju alir granul memegang peranan penting dalam pembuatan tablet.
Apabilagranulmudahmengalir,tabletyangdihasilkanmempunyaikeseragamanbobotyang
baik. Laju alir ini dapat ditentukan dengan menentukan sudut istirahat dari granul dengan
menggunakanmetodecorong,Sudutistirahatinimerupakansudutyangdibentukolehtumpukan
serbukterhadapbidangdatarsetelahserbukataugranultersebutmengalirsecarabebasmelalui
suatu celah sempit dalam hal ini adalah corong. Jadi, sudut istirahat diperoleh dengan
memasukansekitar15grserbukkedalamcorongyangditutup,kemudiantutuptersebutdibuka,
dandihitungwaktualirsertatinggidandiameterdaritumpukangranulyangdihasilkan.Dari
hasilujiterhadapgranulyangdihasilkan,diperolehsudutistirahatgranulsebesar17,008 0C
dengan waktu alir selama 2,41 detik. Nilai ini menunjukkan bahwa granul yang dihasilkan
memilikisifatlajualiryangbaikkarenapadaumumnyagranuldikatakanmengalirbaik(free
flowing) apabila sudut diamnya lebih kecil dari 30 0C, sehingga granul dapat dicetak
menghasilkantabletyanghomogen.
Evaluasiterhadapgranulyangberikutnyaadalahpenentuannilaikompresibilitasdari
granuldenganmenggunakanalattapdensity.Sebanyak15grgranuldimasukankedalamgelas
ukuryangadapadaalat,kemudiandicatatvolumeawalnya.Selanjutnyaalatdinyalakanselama
4menitdankemudianvolumeakhirnyadicatat.
suatugranulyangbaikmemilikinilai%kompresibilitasdibawah20%.Darihasilpengujiandan
perhitungan,diperolehnilai%kompresibilitasdarigranulsebesar14,92%.Nilaiinimenunjukan
bahwagranulmemilikinilaikompresibilitasyangbaik.
Pengujianberikutnyaadalahpenentuankadarsusutpengeringanatau lossofdrying
(LOD) unutk menentukan kadar air yang terkandung dalam granul. Sebanyak 10 gr granul
disimpansecarameratadiataspiringanlogampadaalatuji.Kemudiansuhudiaturpada70 0C,
dankemudianalatdinyalakanselama10menit.Darihasilpengujiandiperoleh%LODatau
kadar airyang terkandungdalam granulsebesar1,74%.Nilaiini menujukanbahwagranul
memilikikadarairyangbaik,karenabatasmaksimumkadarairuntukgranuladalah2%.
Setelahevaluasigranuldilakukan,granuldipersiapkanuntukdicetak.Pertama,granul
dicampurkandenganfaseluaryangterdiridariPVP5%,talcum2%,danMgStearat1%.Fase
luardangranuldicampurkandandiadukhinggahomogensupayadistribusifaseluarmeratadan
homogen.PVPberfungsisebagaizatpengikatfaseluar,talcumberfungsisebagaiglidandan
lubrikan, sedangkan Mg Stearat digunakan sebagai glidan dan lubrikan. Pengikat digunakan
untukmengikatfaseluardenganfasedalamsupayadapatmenyatudantercampurhomogen.
Lubrikandigunakanuntukmenghilangkangesekan/friksisaatpengempaandanpenarikankaplet
keluarcetakan.Glidandigunakanuntukmemperbaikilajualirhasilcampuranfaseluardengan
granul (fase dalam) supaya memudahkan pengaliran granul saat pencetakan kaplet. Hasil
pencampurancukuphomogen.
Kemudian,dilakukanpencetakankapletdengansinglepunchtabletpressdengancetakan
kaplet.Dilakukanbeberapakalipencetakanawal,dimanasetiap1kapletyangdibuatkemudian
diujibobotdankekerasannya.Halinidilakukansupayakapletyangdicetakmemenuhirentang
bobotkapletteoritisyangdiizinkan,yaituantara599,45mghingga662,55mg.Padakapletyang
dibuatke8kalinya,didapatkanberatyangmemenuhisyaratyaitu0,66127gdengankekerasan
yang tinggi dimana kaplet pecah pada tekanan 122 N, dimana kekerasan kaplet yang baik
berkisarantara4080N.
Setelah kaplet dicetak seluruhnya, dilakukan evaluasi kaplet. Pengujian keseragaman
bobotdanukurandilakukanuntukmelihatkeseragamandosispadamasingmasingkaplet.Pada
evaluasikeseragamanbobot,didapatkanbobotrataratasebesar0,66084g.BerdasarkanFIIII,
untukujikeseragamanbobotpadakapletyangtelahdibuatdenganbobotrataratatersebut(di
atas300mg),dinyatakanbahwatidakbolehadalebihdari2kapletyangbobotnyamenyimpang
dari 5% bobot ratarata (0,03304 g) dan tidak boleh ada 1 kaplet pun yang bobotnya
menyimpangdari10%bobotratarata(0,06608g).Daridatayangdidapat,terdapat3kaplet
yangmenyimpangdari5%bobotrataratadenganpenyimpanganbobotsebesar0,057(kapletno.
10); 0,051 (no. 11); dan 0,048 g (no. 17) serta tidak ada satupun kaplet yang bobotnya
menyimpangdari10%bobotratarata.Dengandemikian,kapletyangdibuathampirmemenuhi
syarat.Dilihatdaribobotyangdidapatkandibandingkandenganbobotteoritis,terdapatbeberapa
kapletyangbobotnyatidakmasukrentangtoleransiyangdiizinkan.Haliniakanmempengaruhi
sedikitkadarzataktifpadamasingmasingkaplet.Halinidikarenakankondisimesinpencetak
kapletyangkurangbaikdanbentukgranulyangkurangseragam.
Pada pengujian keseragaman ukuran, disyaratkan tidak boleh ada panjang, lebar, dan
tinggikapletyangmenyimpang1%darirataratanya(p=0,17mm;l=0,07mm;t=0,06mm).Pada
pengukuranpanjangterdapat1kapletyangmeyimpang(no.10),padapengukuranlebarterdapat
1 kaplet yang menyimpang (no. 17) dan pada pengukuran tinggi terdapat 12 kaplet yang
menyimpang(no.2,3,4,6,7,11,12,14,16,17,19,20),yangberarti,ketidakseragamanini
akanmempengaruhikadarzataktifdalamkaplet.Dengandemikian,keseragamanukurantidak
memenuhi syarat. Hal ini dikarenakan kondisi mesin pencetak kaplet yang kurang baik dan
bentukgranulyangkurangseragam.
Pengujian kekerasan dilakukan untuk melihat seberapa kuat kaplet sehingga
mempengaruhipengemasandanpenyimpanannya.Padapengujiankekerasan,kapletdiletakan
denganposisipanjangvertikalsepertiangka0karenapadaposisiinitekananmaksimalnya
dapatterukur.Darihasilyangdidapatkan,kekerasankapletyangdidapattinggi,menyebabkan
kapletpecahpadatekanandiatas80N,sedangkankapletyangbaikmemilikitekananantara40
80N.Halinidapatdisebabkankarenaefekdarilubrikanyangkuatsehinggameningkatkan
kekerasansertagranulyangkurangbaik.
Data friabilitas digunakan untuk mengukur ketahanan permukaan kaplet terhadap
gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan pengiriman. Pada pengujian frialbilitas,
digunakan8kapletdenganbobottotal6,32g.%friabilitastidakbolehlebihdari1%.Setelah
diuji, didapatkan %friabilitas sebesar 8,23%. Hasil ini tidak memenuhi syarat. Hal ini
dikarenakannilaiLODyangkecil.
Pengujianwaktuhancurdilakukanuntukmelihatseberapalamakapletakanhancurpada
kondisiyangmenyerupaitubuhmanusia.BerdasarkanFIIII,waktuhancuryangbaiktidaklebih
dari15menit.Padapengujianini,didapatkanwaktuhancuryangmelebihi15menit,dimana
terdapat1kapletyanghancurkurangdari15menitnamun5sisanyatidakhancursetelahlebih
dari15menit.Waktuhancurtidakdilanjutkanhinggadidapatkanwaktuhancurpastinyauntuk
menghematwaktu.Waktuhancuryangtidakbaikinidikarenakanprosesgranulasiyangkurang
baik dan efek MgStearat. Saat pencampuran fase luar dengan fasedalam, bila pengocokan
kurangbaikdanterlalulama,makaMgstearatakanmemadatkankapletdandengansifatnya
yangtidaklarutairakanmemperlamawaktuhancurkaplet.Perbedaanwaktuhancurtersebut
dikarenakanketidakseragamanbobotdanukurankapletsertahomogenitasyangkurangbaik.
IX.Kesimpulan
1. Carapembuatantabletdenganmetodegranulasibasahyaitudenganmencampurkanzataktif
daneksipienkebagianfasedalamyangmengandungpengikathinggamembentukmassalembab
yangdapatdigranulasi,hasilgranuldikeringkan,granulkemudiandiberitambahanfaseluar,
granulasikembalibarudicetak.
2. Ujiqualitycontrolyangdilakukanterhadapgranuldantablethasilproduksiberupa:
a.Kemampuanalirdansudutistirahat
b.Kompresibilitas
c.Kadarair(lossondrying)
d.Waktuhancur
e.Kekerasan
f.Friabilitas

DAFTARPUSTAKA

Anas. 2008. Obatobatan Tablet Yang Perlu Dikritisi. Tersedia di http://jalurgaza.wordpress.com/


(diaksestanggal6April2013)
Ansel,H.C.,1989. PengantarBentukSediaanFarmasi.Penerjemah:F.Ibrahim.Edisike4.Penerbit
UniversitasIndonesia.Jakarta.
Aulton, M.E.,1988,Pharmaceutics: TheScienceofDosageFormDesign,ChurchillLivingstone
Inc,NewYork.
DepartemenKesehatanRI.1979.FarmakopeIndonesia.Edisi ketiga. Departemen Kesehatan. Jakarta.
DepartemenKesehatanRI.1995.FarmakopeIndonesia.Edisi keempat. Departemen Kesehatan. Jakarta.
Lachman, L., A. L. Herbert, & L. K. Joseph. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri.
Diterjemahkanoleh:SitiSuyatmi.UniversitasIndonesisPress.Jakarta.
Parrot,EL.1971.PharmaceuticalTechnologyFundamentalpharmaceuticsThirdEdition.Burges
PublishingCompany.USA.
RoyalPharmaceuticalSocietyofGreatBritain.2009.HandbookofPharmaceuticalExcipient.6th
Edition.PharmaceuticalPress.London.

Anda mungkin juga menyukai