Anda di halaman 1dari 12

Nama : Shella Yunida Rahman

RESPONSI 1

PENDAHULUAN TENTANG FORMULASI TABLET

1. Apa yang dimaksud dengan formula tablet, bagaimana cara mempersiapkannya?


- Formulasi tablet adalah Tablet (compressi)
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung
pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat
atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
- Tahapan umum pembuatan tablet adalah pembuatan tablet dapat dibuat dengan 3
metode yaitu granulasi basah, granulasi kering dan kempa langsung. Bahan aktif
harus mengalami praperlakuan dengan menambahkan zat tambahan untuk
membentuk granul agar dapat dikempa langsung. Proses ini disebut sebagai granulasi
2. Sebutkan dan jelaskan penggolongan tablet?
Tablet dapat dibedakan berdasarkan atas
Prinsip pembuatan:
a. Tablet cetak dibuat dari bahan obat dan bahan pengisi yang umunya mengandung
laktosa dan serbuk sukrosa dalam berbagai perbandingan.
b. Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul
menggunakan cetakan baja.
Cara Pemakaian
Tablet oral :
a. Tablet Kempa/Tablet standar (TK) tablet tak bersalut yang dibuat dengan siklus
pengempaan tunggal dan biasanya terdiri atas zat aktif tunggal atau lebih dengan
penambahan zat pembantu/pembawa.
b. Tablet Multikempa tablet yang dibuatdengan lebih dari satu siklus kempa tunggal.
c. Tablet Salut Kempa di buat dengan mengempa granulasi tablet tambahan di sekeliling
tablet inti, di sebut juga tablet salut kering.
d. Tablet Kerja Cepat tablet berlapis dimana satu lapisan segera melepaskan zat aktifnya
atau salut yang segera disintegrasi ke lambung, sementara lapisan yang lain di
formulasikan larut dalam usus.
e. Tablet Lepas-Lambat Diperpanjang tablet yang memberikan sejumlah zat aktif awal
yang cukup untuk menimbulkan kerja dengan cepat terhadap respon terapi awal yang
di inginkan dan sejumlah zat aktif.
f. Tablet Salut enteric adalah tablet kempa konvensional di salut dengan suatu zat seperti
selak atau suatu senyawa selulosa, yang tidak terdisolusi dalam lambung, tetapi larut
dalam saluran usus.
g. Tablet Salut Gula/Cokelat adalah tablet kempa konvensional yang di salut dengan
beberapa lapisan tipis larutan gula berwarna atau tidak berwarna secara berturut-turut.
h. Tablet Salut Film ( tipis ) adalah tablet kempa konvensional di salut dengan film tipis
polimerik larutan-air di beri warna atau tidak di beri warna yang terdisintegrasi segera
dalam saluran cerna.
i. Tablet Kunyah adalah tablet kempa yang di desain untuk di kunyah sebelum di telan.
j. Tablet effervescent adalah tablet berbuih dilakukan dengan cara kompresi granulasi
yang mengandung garam- garam effervescent atau bahan bahan lain yang mampu
melepaskan gas Ketika bercampur dengan air.
k. Tablet pembagi adalah tablet untuk membuat resep, lebih tepat disebut tablet
campuran, karena hanya digunakan untuk pencampuran. Obat ini tidak pernah
diberikan kepada pasien sebagai tablet tersendiri.
l. Tablet Bukal dan Tablet Sublingual adalah tablet yang di desain untuk ditahan dalam
mulut ; yaitu tablet yang disisipkan di antara pipi dan gusi (tablet bukal) → tujuannya
supaya hancur dan melarut perlahan-lahan.
m. Tablet Kulum ( Tablet Isap ) adalah tablet kempa berbentuk piringan dan solid yang di
buat dari zat aktif dan zat pemberi aroma dan rasa yang menyenangkan, dimaksudkan
untuk terdisolusi secara lambat untuk efek lokal pada selaput moluska mulut.

Tablet non oral


a. Tablet dispensing adalah tablet kempa yang biasa digunakan apoteker untuk meracik
bentuk sediaan solid dan cairan.
b. Tablet Triturat. Fungsinya sama dengan tablet dispensing, sangat toksik dan keras.
c. Tablet Hipodermik adalah tablet kempa yang mudah larut sempurna dalam air.
d. Tablet Implantasi adalah tablet yang di desain dan dibuat secara aseptik untuk
implantasi subkutan pada hewan atau manusia.
3. Apa yang dimaksud dengan granulasi, jelaskan ada berapa macam metode granulasi.
Granulasi adalah beberapa proses yang bertujuan menyatukan partikel yang kecil
bersama-sama menjadi partikel yang lebih besar membentuk gumpalan yang permanen
agar dapat mengalir bebas seperti pasir yang kering.
Ada dua macam metode granulasi yaitu
- Granulasi basah metode yang paling luas digunakan diindustri dalam memproduksi
tablet kempa. Granul dibuat dengan jalan mengikat serbuk dengan satu perekat
sebagai pengganti pengompakan.
- Granulasi kering, pada proses ini komponen tablet yang dikompakkan dengan mesin
cetak tablet atau mesin khusus.
4. Bagaimana cara mengevalusi granul, jelaskan
Evaluasi granul
- Uji kadar air ada dua yaitu :
Uji sudut pengeringan (LOD = Lost On Drying) yaitu timbang bobot granul basah.
Setelah dikeringkan timbang kembali bobot granul kering. Hitung % LOD. Uji
kandungan kelmbaban (MC = Moisture Content) yaitu timbang bobot granul basah.
Setelah pengeringan ditimbang kembali bobot granul kering dan hitung % MC.
- Uji sudut diam yaitu granul atau sampel yang telah kering ditimbang sebanyak 25
gram, kemudian dimasukan kedalam corong yang lubang bawahnya ditutup,
kemudian diratakan permukaannya. Pada bagian corong diberi alas, tutup bawah
corong dibuka sehingga granul dapat mengalir keatas meja yang dilapisi kertas
grafik. Diukur tinggi dan garis tengah dasar timbangan granul yang terbentuk sudut
diam.
- Uji kecepatan alir pengujian dilakukan pada pengujian sudut diam, waktu alir
ditentukan dengan menggunakan “stopwatch” dihitung pada saat granul mengalir
hingga granul berhenti.
- Penetapan bobot jenis sejati dilakukan dengan cara ditimbang piknometer 50 ml yang
kosong kemudian piknometer diisi dengan paraffin cair dan ditimbang kembali.
Granul sampel sebanyak 1 gram diisikan kedalam piknometer kosong ditimbang lalu
paraffin cair ditambahkan kedalamnya sehingga penuh dan ditimbang kembali.
- Uji BJ nyata, BJ mampat dan porositasnya yaitu sebanyak 25 gram granul dimasukan
kedalam gelas ukur 100 ml dan dicatat volumenya kemudian diakukan pengetukan
dengan alat dan dicatat volume ketukan ke 10 dengan interval waktu 2 detik. Ukur
volume granul setelah dimampatkan dan dihitung bobot jenis granul.

5. Bagaimana cara mengevaluasi tablet, jelaskan


Evaluasi tablet
- Uji keseragaman ukuran yaitu ukur diameter dan tebal tablet yang dihasilkan
digunakan 20 tablet. Diameter tablet tidak boleh lebih dari 3 kali tebal tablet dan
tidak boleh kurang dari 11/3 kali tebal tablet.
- Uji keseragaman bobot yaitu timbang 20 tablet lalu hitung rata-rata tablet. Timbang
kembali tiap tablet satu per satu.
- Uji waktu hancur yaitu panaskan media uji waktu hancur dengan aquadest sehingga
mencapai suhu tubuh (37-39̊C). Masukan 5 tablet kedalam keranjang alat uji waktu
hancur. Naik turunkan alat dengan kecepatan 30 kali per menit dalam media.
- Uji disolusi yaitu panaskan media uji disolusi hingga mencapai suhu tubuh (37-39̊C).
Masukan 1 tablet kedalam keranjang alat uji disolusi. Masukan keranjang ke dalam
media disolusi dan putar alat sesuai dengan yang ditetapkan pada farmakope.
- Uji kekerasan tablet yaitu tablet diletakan pada alat uji kekerasan. Putar sekrup
sehingga tablet pecah. Lihat skala yang ditunjukan oleh alat. Ulangi untuk 5 tablet.

6. Apa yang dimaksud dengan bahan tambahan/eksepien, sebutkan dan jelaskan dengan
lengkap.
Eksipien adalah zat yang digunakan sebagai bahan tambahan atau pendukung dalam
suatu formula sediaan, bersifat inert dan tidak mempunyai efek farmakologi.
Macam-macam eksipien dalam pembuatan tablet yaitu bahan pengisi, bahan penghancur,
bahan pengikat dan bahan pelican :
- Bahan pengisi berfungsi untuk memperbesar volume massa agar mudah
dicetak. Bahan pengisi ditambahkan jika zat aktifnya sedikit atau sulit dikempa.
Contoh: laktosa, pati, kalsium fosfat, selulosa mikrokristal. Selain berfungsi untuk
memperbesar volume sifat bahan pengisi tablet sangat berperan dalam mempengaruhi
karakteristik produk akhir, seperti kompresibilitas dan karakteristik tablet yang
dihasilkan. Salah satu sifat yang penting bagi setiap bahan pengisi adalah mudah
mengalir memasuki pencetak tablet. Bentuk partikel bahan pengisi dapat
mempengaruhi kelarutan, karena bentuk kristal lebih sulit dari pada bentuk amorf
dan kelarutan akan mempengaruhi profil pelepasan obat zak aktif sediaan tablet.
- Bahan penghancur berfungsi memberikan gaya adhesi pada massa serbuk sewaktu
digranulasi serta menambah daya kohesi pada bahan pengisi. Bahan pengikat
menentukan keseragaman ukuran, kekerasan dan mudah tidaknya granul yang
dihasilkan untuk dikempa menjadi tablet.
- Bahan penghancur merupakan zat yang akan mengembang dengan adanya air setelah
tablet ditelan. Tekanan pengembangan sangat berperan dalam kehancuran tablet,
dalam hal ini adalah ikatan yang mengompakkan hasil cetakan. Bahan yang umum
digunakan adalah pati dan selulosa yang termodifikasi secara kimia, natrium alginat
dan selulose mikrokristal.
- Bahan pelicin memudahkan pengeluaran tablet keluar dari cetakan dengan
permukaan sisi tablet. Berguna mencegah massa tablet melekat dan mengurangi
gesekan selama proses pengempaan. Pada umumnya bahan pelicin bersifat
hidrofobik, sehingga cenderung menurunkan kecepatan disintegrasi dan disolusi
tablet. Oleh karena itu kadar bahan pelicin yang berlebihan harus dihindari.

7. Apa keuntungan dan kerugian dari granulasi basah, kering dan kempa langsung.
Keuntungan dari granulasi basah
- daya kempa dan daya ikat dari serbuk diperbaiki dengan penambahan bahan pengikat
dalam bentuk basah
- granulasi basah dapat mencegah pemisahan selama proses pembuatan
- disolusi dari obat yang tidak larut dapat diperbaiki dengan cara menabahkan bahan
pelarut.
Keuntungan granulasi kering
- dapat digunakan untuk bahan yang tidak tahan dengan pemanasan dan peka terhadap
kelembaban
- memerlukan tempat dan mesin yang lebih sedikit dibandingkan granulasi basah
Keuntungan kempa langsung
- jumlah tenaga kerja yang digunakan lebih sedikit, karena langkah pemrosesannya
singkat.
Kerugian granulasi basah
- memerlukan tempat dengan temperature dan kelebaban yang terkontrol
- membutuhkan sejumlah alat yang cukup mahal.
- memakan waktu karena adanya tahap pembasahan dan pengeringan
- kemungkinan besar adanya kontaminasi silang dibandingkan kempa langsung
Kerugian granulasi kering
- daya lekat dan daya kempa yang dihasilkan tidak sebaik granulasi basah
- memerlukan dua kali pembuatan slug untuk meningkatkan daya lekat dari serbuk.
Kerugian kempa langsung
- perbedaan ukuran dan kerapatan bulk antara obat dengan pengisi dapat menimbulkan
stratifikasi antara granul, yang selanjutnya dapat menimbulkan tidak seragamnya
jumlah obat dalam tablet.
- obat dosis besar dapat menimbulkan masalah dengan kempa langsung bila tidak
mudah dikempa dengan obat itu sendiri.
- karena kempa langsung keadaannya kering, aliran statik dapat terjadi pada obat
selama pencampuran dan penarikan secara rutin, yang mungkin dapat mencegah
keseragaman distribusi obat dalam granul.

8. Apa yang disebut dengan zat warna, Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis zat warna, beri
contoh masing-masing 2 buah.
Zat warna merupakan bahan yang dibuat dengan cara sintetis atau cara kimiawi lain, atau
bahan alami dari tanaman, hewan, mineral atau sumber lainnya yang diekstrak, diisolasi
atau terbuat dari ekstrak atau isolat dengan atau tanpa perubahan identitas yang bila
ditambahkan atau digunakan ke bahan makanan, obat, kosmetik, atau ke bagian tubuh
(bisa sendiri atau karena reaksi dengan bahan lain) menjadi bagian dari warna dari bahan
tersebut. Zat warna terbagi menjadi dua yaitu zat warna alam dan zat warna sintetik.
9. Ada berapa macam mesin tablet, dan sebutkan bagian-bagian dari mesin tablet berikut
fungsinya.

Mesin tablet da 2 yaitu single punch & die dan rotary punch & die.
Bagian-bagian dari mesin tablet
- Hopper, tempat untuk menyimpan granul dan yang mengalirkan granul untuk di
kempa
- Die, tempat granul akan dicetak, menentukan ukuran dan bentuk tablet.
- Punch atas, alat untuk mengempa granul yang telah berada di die
- Punch bawah, alat untuk mengeluarkan tablet yang telah dicetak.

10. Masalah apa yang sering terjadi pada proses granulasi dan proses pembuatan tablet.
Pada proses pengembangan formulasi dan pada pembuatan tablet terjadi bermacam-
macam permasalahan. Kadang permasalahnnya adalah formulasi, peralatan pencetak atau
kombinasi keduanya.Beberapa masalah yang timbul adalah
1.Kecacatan tablet terkait dengan proses pengempaan tablet:
- Capping : pemisahan sebagian atau seluruh mahkota atas atau bawah tablet dari
badan utama tablet karena adanya udara yang terjebak dalam massa cetak
- Lamination : pemisahan tablet menjadi dua bagian atau lebih, lapisan terpisah
secara horizontal karena adanya udara yang terjebak dalam massa cetak.
- Cracking : Retak kecil dan halus yang diamati pada permukaan tengah atas dan
bawah tablet, atau sangat jarang pada dinding samping tablet
2. Kecacatan tablet yang dipengaruhi oleh eksipien
- Chipping : rusaknya bagian tepi tablet, karena butiran tepi yang sangat kering.
Sticking : bahan massa cetak tablet menempel pada dinding cetakan die. Karena
massa cetak lengket dan sebagian besar disebabkan oleh kelembapan berlebih
pada tahap granulasi.
- Picking : perpindahan bahan dari permukaan tablet dan menempel pada
permukaan punch.
- Binding : massa cetak yang akan dikempa melekat pada dinding ruang cetak pada
saat proses ejection karena massa cetak yang tidak kering atau kurangnya
pemberian lubrikan
3. Kecacatan tablet yang dipergaruhi oleh lebih dari satu faktor :
- Mottling : keadaan dimana distribusi warna yang tidak merata pada tablet, dengan
terdapatnya bagian bintik-bintik terang atau gelap menonjol pada permukaan yang
seragam.
4. Kecacatan tablet terkait dengan pengaruh mesin :
- Double Impression : merupakan suatu kesan ganda pada permukaan tablet yang
dibuat dengan punch yang berlogo, hal ini terjadi karena adanya gerakan punch
yang tidak terkontrol setelah pengempaan

PENDAHULUAN TENTANG FORMULASI SEDIAAN SEMI PADAT

1. Apa yang dimaksud dengan formulasi sediaan semi padat?


sediaan semi padat adalah formulasi yang terdiri atas dua fase (minyak dan air) dimana
salah satunya merupakan fase kontinyu (fase luar) dan yang lain merupakan fase
terdispersi (fase dalam). Bahan berkhasiat (Active Pharmaceutical Ingredient) sering larut
dalam salah satu atau kedua fase sehingga secara menyeluruh membentuk 3 fase.

2. Jelaskan definisi dari Salep, Pasta, Krim dan Gel


- Salep adalah sediaan setengah padat yang ditujukan untuk pemakaian topikal pada
kulit atau selaput lendir.
-  Pasta adalah sediaan semi padat yang ditujukan untuk penggunaan eksternal, terdiri
dari bubuk halus dikombinasikan dengan parafin padat atau parafin cair atau dengan
basis non-berminyak yang terbuat dari gliserol, Lendir atau sabun.
- Krim adalah bentuk sediaan setengah padat, berupa emulsi mengandung air tidak
kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar (FI III). Krim didefinisikan
sebagai cairan kental atau emulsi setengah padat baik bertipe air dalam minyak atau
minyak dalam air. Krim biasanya digunakan sebagai emolien atau pemakaian obat
pada kulit.
- Gel merupakan sediaan semi padat yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil
atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan.
3. Sebutkan dan jelaskan mengenai Dasar sediaan Salep, Pasta, Krim dan Gel
a. Salep
Salep merupakan sediaan yang memiliki tingkat konsistensi seperti mentega, yang tidak
mencair dalam suhu ruang dan dapat dengan mudah saat dioleskan. Dasar salep dibagi
menjadi 4, yaitu sebagai berikut.
- Dasar Salep Senyawa Hidrokarbon: vaselin putih, vaselin kuning, malam putih, atau
campurannya.
- Dasar Salep Serap: lemak bulu domba (adeps lanae)
- Dasar Salep dapat dicuci dengan air: Emulsi minyak dalam air (M/A)
- Dasar Salep yang dapat larut air: PEG atau campurannya.
b. Pasta
Bahan dasar pasta yang paling sering digunakan adalah vaselin, lanolin, adeps lanae,
ungt. Simplex, minyak lemak dan paraffin liq yang sudah atau belum tercampur dengan
sabun. Pasta serupa dengan salep, hanya saja berbeda pada konsistensinya yang dimana
bahan padat lebih dari 50%.
c. Krim
Krim merupakan sediaan setengah padat berupa emulsi yang mengandung satu atau
lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Bahan dasar
krim yaitu lanolin, emulgid dan cera.
d. Gel
Gel merupakan sediaan semisolid yang terdiri dari dispersi molekul kecil atau besar
dalam basis air yang telah ditambahkan gelling agent. Sediaan gel dapat berupa sistem
satu fasa, ketika bahan obat terlarut dalam basis atau dua fasa yaitu ketika bahan aktif
tidak terlarut dalam basis gel. Sediaan gel yang terdiri dari dua fasa disebut dengan
magma. Contoh gel dua fasa : aluminium hidroksida gel.

4. Apa keuntungan dan kerugian dari sediaan Salep, Pasta, krim dan Gel.
Salep
- Keuntungan: Dapat diatur daya penetrasi dengan memodifikasi basisnya, Kontak
sediaan dengan kulit lebih lama, Lebih sedikit mengandung air sehingga sulit
ditumbuhi bakteri, Lebih mudah digunakan tanpa alat bantu
- Kerugian: Terjadi tengik terutama untuk sediaan dengan basis lemak tak jenuh,
Terbentuk keristal atau keluarnya fase padat dan basisinya, Terjadi perubahan
warna
Pasta
- Keuntungan: Mengikat cairan sekret eksudat Tidak mempunyai daya penetrasi gatal
dan terbuka, sehingga mengurangi rasa gatal lokal. Lebih melekat pada kulit
sehingga kontaknya dengan jaringan lebihlama. Konsentrasi lebih kental dari salep
Daya absorbsi sediaan pasta lebih besar dan kurang berlemak dibandingkan dengan
sediaan salep
- Kerugian: Karena sifat pasta yang kaku dan tidak dapat ditembus, pasta pada
umumnya tidak sesuai untuk pemakaian pada bagian tubuh yang berbulu • Dapat
mengeringkan kulit dan merusak lapisan kulit epidermis Dapat menyebabkan iritasi
kulit
Krim
- Keuntungan: Mudah menyebar rata, Praktis Mudah dibersihkan atau dicuci, Cara
kerja berlangsung pada jaringan setempat, Tidak lengket terutama tipe m/a,
Memberikan rasa dingin (cold cream) berupa tipe a/m Digunakan sebagai kosmetik,
Bahan untuk pemakaian topical jumlah yang diabsorpsi tidak cukup beracun.
- Kerugian: Susah dalam pembuatannya karena pembuatan krim harus dalam
keadaan panas Mudah pecah disebabkan dalam pembuatan formula tidak pas
Mudah kering dan mudah rusak khususnya tipe a/m karena terganggu sistem
campuran terutama disebabkan oleh perubahan suhu dan perubahan komposisi
disebabkan penambahan salah satu fase secara berlebihan.
Gel
- Keuntungan: Efek pendinginan pada kulit saat digunakan, Penampilan sediaan yang
jernih dan elegan, Pada pemakaian di kulit setelah kering meninggalkan film
tembus pandang, Elastis, Mudah dicuci dengan air, Pelepasan obatnya baik,
Kemampuan penyebarannya pada kulit baik.
- Kerugian: Harus menggunakan zat aktif yang larut di dalam air sehingga diperlukan
Penggunaan peningkat kelarutan seperti surfaktan agar gel tetap jernih pada
berbagai perubahan temperatur, Gel tersebut sangat mudah dicuci atau hilang ketika
berkeringat.

5. Bagaimana cara mengevaluaasi sediaan Salep, Pasta, Krim dan Gel jeelaskan.
Evaluasi Salep:
- Evaluasi daya menyerap air : daya menyerap air diukur sebagai bilangan air, yang
digunakan untuk mengkarakterisasikan basis absorbs pada salep.
- Konsistensi: menentukan sifat berulang seperti sifat lunak dari setiap sejenis salep
atau mentega melalui sebuah angka ukur. Untuk memperoleh konsistensi dapat
digunakan metode penetrometer.
- Penyebaran : dilihat tingkat kemampuan penyebaran sediaan salep pada kulit
- Termoresistensi : dilakukan untuk mempertimbangkan daya simpan salep di daerah
dengan perubahan iklim yang terjadi secara terus-menerus
- Ukuran partikel
Evaluasi Pasta
- Evaluasi fisik: menguji homogenitas diantara dua lapis film, secara makroskopik:
alirkan diatas kaca, dan amati konsistensinya. Tujuannya yaitu supaya pada saat
digunakan mudah digunakan dan dikeluarkan dari wadah atau tube nya.
- Evaluasi kimia: kadar dan stabilitas zat aktif lain-lainnya.
- Evaluasi biologi: ada tidaknya kontaminasi mikroba, karena sediaan harus dalam
keadaan steril pada saat sebelum digunakan.
Evaluasi Krim
- Evaluasi fisik: menguji homogenitas diantara dua lapis film, secara makroskopik:
alirkan diatas kaca, dan amati konsistensinya. Tujuannya yaitu supaya pada saat
digunakan mudah digunakan dan dikeluarkan dari wadah atau tube nya.
- Evaluasi kimia: kadar dan stabilitas zat aktif lain-lainnya.
- Evaluasi biologi: ada tidaknya kontaminasi mikroba, karena sediaan harus dalam
keadaan steril pada saat sebelum digunakan.
- Potensi zat aktif : pengukuran potensi beberapa zat antibiotic yang dipakai secara
topical.
Evaluasi Gel
- Organoleptis : bau, warna, tekstur sediaan, dan konsistensi sediaan
- Evaluasi pH
- Evaluasi daya sebar
- Penentuan ukuran droplet
- Uji aseptabilitas

Anda mungkin juga menyukai