Anda di halaman 1dari 38

TABLET

FITRI ZAKIAH
TABLET
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat
dengan atau tanpa bahan pengisi (FI IV)

Penggolongan tablet :
1. Berdasarkan metode pembuatan
2. Berdasarkan distribusi obat dalam tubuh
3. Berdasarkan jenis bahan penyalut
4. Berdasarkan cara pemakaian
keuntungan dan kerugian tablet dibandingkan
dengan bentuk sediaan oral lainnya

1. tablet benar-benar memberikan keuntungan dalam


bentuk tempat/ ruangan yang paling kecil yang
diperlukan untuk penyimpanan,
2. tablet juga mudah diberikan dan dikontrol
3. mudah dibawa, dan ongkosnya rendah.
4. Bagi dokter dosisnya fleksibel (tablet dapat dibelah
dua), serta dosisnya tetap.
Penggolongan Tablet
1. Berdasarkan metode pembuatan
2. Berdasarkan distribusi obat
dalam tubuh
3. Berdasarkan jenis bahan
penyalut
4. Berdasarkan cara pemakaian
Berdasarkan metode pembuatan

1. a. Tablet cetak
Pembuatan : zat aktif dan bahan pengisi dibasahi
dengan etanol. Massa serbuk yang lembab ditekan
dengan tekanan rendah, kemudian dikeluarkan dan
dikeringkan.
b. Tablet kempa
Pembuatan : dengan memberikan tekanan tinggi pada
serbuk atau granul dengan menggukan cetakan baja.
Umumnya mengandung zat aktif, pengisi, pengikat,
desintegran, dan lubrikan, dapat juga mengandung bahan
pewarna dan lak (pewarna yang diabsorpsikan pada
alumunium hidroksida yang tidak larut), pengaroma, dan
pemanis.
Berdasarkan distribusi obat dalam tubuh

a. Bekerja lokal
Misal : tablet hisap untuk pengobatan pada rongga
mulut; ovula untuk pengobatan pada infekldi di
vagina.
b. Bekerja sistemik : per oral.
 Yang bekerja short-acting (jangka pendek) : dalam satu hari memerlukan
beberapa kali menelan obat
 Yang bekerja long-acting (jangka panjang) : dalam satu hari cukup
menelan satu tablet.
Tablet jangka panjang dapat dibedakan menjadi :
delayed action tablet (DAT), repeat action tablet (RAT)
Delayed Action Tablet (DAT)
Dalam tablet ini terjadi penundaan pelepasan zat aktif
karena pembuatannya adalah sebagai berikut : sebelum
dicetak, granul dibagi dalam beberapa kelompok.
Kelompok pertama tidak diapa-apakan, kelompok kedua
disalut dengan bahan penyalut yang akan pecah setelah
beberapa saat, kelompok ketiga disalut dengan bahan
penyalut yang pecah lebih lama dari kelompok kedua,
dst. Granul-granul dari semua kelompok dicampurkan
dan baru dicetak.
Repeat Action Tablet (RAT)
Granul-granul dari kelompok yang paling lama pecahnya
dicetak dahulu menjadi tablet inti (core tablet). Kemudian
granul-granul yang kurang lama pecahnya dimampatkan
di sekeliling kelompok pertama sehingga terbentuk tablet
baru.
Berdasarkan JENIS BAHAN PENYALUT

tablet salut biasa/salut gula (dragee)


disalut dengan gula dari suspensi dalam air
mengandung serbuk yang tidak larut seperti pati,
kalsium karbonat, talk atau titanium dioksida yang
disuspensikan dengan gom akasia atau gelatin.

Tablet salut selaput (film-coated tablet)


Disalut dengan hidroksipropilmetilslulosa, metilselulosa,
hidroksipropilselulosa, Na-CMC, dan campuran
selulosa asetat ftalat dengan PEG.
Tablet salut kempa
Tablet yang disalut secara kempa cetak dengan massa granulat yang
terdiri atas laktosa, kalsium fosfat, dan zat lain yang cocok. Mula-
mula dibuat tablet inti, kemudian dicetak kembali bersama granulat
kelompok lain sehingga terbentuk tablet berlapis (multi layer tablet)

Tablet salut enterik (enteric-coated tablet)/tablet lepas tunda


Jika obat dapat rusak atau menjadi tidak aktif akibat cairan lambung
atau dapat mengiritasi mukosa lambung, maka diperlukan penyalut
enterik yang bertujuan untuk menunda pelepasan obat sampai tablet
melewati lambung
Tahapan pembuatan salut gula :
1. Penyalutan dasar (subcoating)
Jika tablet mengandung zat yang higroskopis, tablet dilapisis dulu
dengan salut penutup (sealing coat) agar air dari sirop salut-dasar
tidak masuk ke dalam tablet.
2. Melicinkan (smooting)
Proses pembasahan berganti-ganti dengan sirop pelicin dan
pengeringan dari salut dasar tablet menjadi bulat dan licin.
3. Pewarnaan (coloring)
memberi zat warna yang dicampurkan pada sirop pelicin.
4. Penyelesaian (finishing)
proses pengeringan salut sirop
5. Pengilapan (polishing)
merupakan tahap akhir, digunakan lapisan tipis lilin yang licin.
Berdasarkan Cara Pemakaian
a. Tablet biasa/tablet telan
b. Tablet kunyah (chewable tablet)
c. Tablet Hisap (lozenges,trochisi,pastiles)
d. Tablet larut (effervescent tablet)
e. Tablet implan (pelet)
tablet kecil, bulat atau oval putih, steril dan berisi
hormon steroid, dimasukkan ke bawah kulit dengan
cara merobek kulit sedikit, kemudian tablet
dimasukkan, kemudian kulit dijahit kembali. Zat
khasiat akan dileoas perlahan-lahan.
f. Tablet hipodermik
tablet steril, umumnya berbobot 30 mg, larut dalam air,
digunakan dengan cara melarutkan ke dalam air untuk injeksi
secara aseptik dan disuntikkan di bawah kulit (subkutan).
g. Tablet bukal
digunakan dengan cara menaruh tablet pada dinding mulut
bagian pipi, tablet akan melarut dan akan diserap melalui
mukosa mulut.
h. Tablet sublingual
digunakan dengan cara menaruh tablet di bawah lidah,
tablet akan larut dan akan diserap melalui mukosa mulut.
i. Tablet suppositoria
j. Tablet vagina (ovula)
TUJUAN PENYALUTAN TABLET
Tujuan penyalutan tablet :
a. Melindungi zat aktif yang bersifat higroskopis atau
tidak tahan terhadap pengaruh udara, kelembaban,
atau cahaya.
b. Menutupi rasa dan bau yang tidak enak.
c. Membuat penampilan lebih baik dan menarik.
d. Mengatur tempat pelepasan obat dalam saluran
cerna.
Misal : tablet enterik yang pecah di usus
KOMPONEN TABLET
1. Zat aktif : memenuhi standar FI
2. Zat tambahan :
a. Diluent ( zat pengisi )
b. Binder ( zat pengikat )
c. Disintegrant ( zat penghancur )
d. Lubrikan ( zat pelicin )
e. Glidan
f. Coating agent (bahan pengalut )
3. Ajuvan
a. Bahan pewarna
b. Bahan pengaroma
1. ZAT AKTIF

• memenuhi standar FI
• Merupakan zat utama dari sediaan tablet tersebut
• Organoleptik, kelarutan, titik didih, titik lebur,
kandungan senyawa kimia, struktur syw kimia
2. Eksipien/bahan tambahan
a. Bahan pengisi (diluent)

Berfungsi untuk memperbesar volume massa agar


mudah dicetak atau dibuat.
Bahan pengisi ditambahkan jika zat aktifnya sedikit
atau sulit dikempa.
Contoh :laktosa, pati, kalsium fosfat, dibase,
selulosa mikrokristal.
b. Bahan pengikat (binder)

• Berfungsi memberikan gaya adhesi pada massa serbuk


sewaktu sewaktu granulasi dan menambah daya kohesi
pada bahan pengisi.
• Penambahan bahan pengikat dapat dalam bentuk kering
tetapi lebih efektif “Dalam bentuk larutan”
• Contoh : gom akasia, gelatin, sukrosa, povidon,
metilselulosa, CMC, selulosa mikrokristal, pasta pati
terhidrolisis.
c. Bahan penghancur/pengembang (disintegrant)

• Berfungsi membantu hancurnya tablet setelah ditelan.


• Contoh disintegran
1) Amilum (Pati) : paling banyak digunakan.
2) Selulosa yang termodifikasi secara kimia
3) Asam Alginat
4) Selulosa Mikrokristal
d. Glidan
Yaitu bahan yang dapat meningkatkan kemampuan
mengalir serbuk. Umumnya digunakan dalam kempa
langsung tanpa proses granulasi.

Contoh : silika pirogenik koloidal.


Bahan pelicin (lubrikan)

Berfungsi mengurangi gesekan selama pengempaan


tablet dan juga berguna untuk mencegah massa tablet
melekat pada cetakan.
Contoh : senyawa asam stearat dengan logam (contoh :
Mg stearat), asam stearat, talk, minyak nabati
terhidrogenasi.
Bahan penyalut (coating agent)

• Melindungi zat aktif dari pengaruh udara, cahaya, maupun


kelembapan
• Menutupi rasa dan bau yang tidak enak
• Membuat penampilan menjadi menarik
• Mengatur tempat pelepasan obat dalam tubuh

CONTOH :
• hidroksipropil metilselulosa ,
• metil selulosa ,
• hidrosi propil selulosa ,
• Na-CMC,
• campuran selulosa asetat ftalat dengan PEG.
• laktosa,
• kalsium fosfat
• dan zat lain yang cocok.
3. Ajuvan
a. Bahan pewarna (coloring agent)
• Berfungsi meningkatkan nilai estetika atau untuk identitas produk.
• bertujuan : Tablet lbh menarik/ menambah nilai estetika
Mencegah pemalsuan/ identitas produk Membedakan tablet yg
satu dengan tablet yang lain

b. Bahan pengaroma (flavour)


• Berfungsi menutupi rasa dan bau zat khasiat yang tidak enak.
• bertujuan : Menutupi rasa dan bau zat berkhasiat yang tidak enak
Misalnya : penambahan oleum menthae pada tablet kalk
METODE PEMBUATAN TABLET

1. GRANULASI ASAH
2. GRANULASI KERING
3. CETAK LANGSUNG
Granulasi basah
a. Dilakukan dengan mencampurkan zat khasiat, zat
pengisi, dan zat penghancur sampai homogen,
b. Lalu dibasahi dengan larutan bahan pengikat.
c. Ayak menjadi granul
d. Keringkan dalam lemari pengering pada suhu 40 – 50 0
C.
e. Setelah kering diayak lagi untuk memperoleh granul
dengan ukuran yang diperlukan.
f. Tambahkan bahan bahan palicin (lubrikan).
g. Cetak dengan mesin cetak
Cara granulasi basah menghasilkan tablet yang lebih baik
dan dapat disimpan lebih lama dibanding cara granulasi
kering.
• Metode ini biasanya digunakan apabila zat aktif tahan
terhadap lembab dan panas.
• Umumnya untuk zat aktif yang sulit dicetak langsung
karena sifat aliran dan kompresibilitasnya tidak baik.
• metode ini memproses campuran partikel zat aktif dan
eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan
menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat
sehingga terjadi massa lembab yang dapat digranulasi
KEUNTUNGAN KERUGIAN
• Memperoleh aliran yang baik • Banyak tahap dalam
• Meningkatkan kompresibilitas proses produksi yang
• Untuk mendapatkan berat harus divalidasi
jenis yang sesuai • Biaya cukup tinggi
• Mengontrol pelepasan • Zat aktif yang sensitif
• Mencegah pemisahan terhadap lembab dan
komponen campuran selama panas tidak dapat
proses
dikerjakan dengan cara ini.
• Distribusi keseragaman Untuk zat termolabil
kandungan
dilakukan dengan pelarut
• Meningkatkan kecepatan non air
disolusi
Granulasi kering/slugging
a. Campurkan zat khasiat, zat pengisi, zat
penghancur, zat pengikat dan zat pelicin hingga
menjadi massa serbuk yang homogen.
b. Kempa pada tekanan tinggi sehingga menjadi
tablet besar (slug)
c. Hancurkan tablet tadi kemudian diayak hingga
diperoleh granul dengan ukuran partikel yang
diinginkan.
d. Kempa cetak lagi sesuai ukuran tablet yang
diinginkan.
• Metode dengan cara mengempa campuran
bahan kering (partikel zat aktif dan
eksipien) menjadi massa padat yang
selanjutnya dipecah lagi untuk
menghasilkan partikel yang berukuran lebih
besar (granul) dari serbuk semula.
• Prinsip dari metode ini adalah membuat
granul secara mekanis, tanpa bantuan
bahan pengikat dan pelarut, ikatannya
didapat melalui gaya.
• Pada proses ini komponen-komponen tablet dikompakkan
dengan mesin cetak tablet lalu ditekan ke dalam die dan
dikompakkan dengan punch sehingga diperoleh massa
yang disebut slug, prosesnya disebut slugging .
• pada proses selanjutnya slug kemudian diayak dan
diaduk untuk mendapatkan granul yang daya mengalirnya
lebih baik dari campuran awal. Bila slug yang didapat
belum memuaskan maka proses diatas dapat diulang.
KERUGIAN
• Tablet yang dihasilkan
kurang tahan lama
KEUNTUNGAN dibandingkan dengan cara
granulasi basah
 Tidak diperlukan
pemanasan sehingga
cocok untuk zat aktif yang
tidak tahan pemanasan.
 alat yang diperlukan lebih
sederhana
Kempa Langsung
Dilakukan jika :
 jumlah zat berkhasiat per tabletnya cukup untuk
dicetak
 zat khasiat memiliki sifat alir yang baik.
 zat khasiat berbentuk kristal yang sifat alirnya baik.
Bahan pengisi yang sering digunakan : selulosa
mikrokristal, laktosa anhidrat.
• METODE dengan mengempa langsung campuran zat
aktif dan eksipien kering, tanpa melalui perlakuan awal
terlebih dahulu.
• Metode ini merupakan metode yang paling mudah,
praktis, dan cepat pengerjaannya,
• TAPI hanya dapat digunakan pada kondisi dimana zat
aktif maupun untuk eksipiennya memiliki aliran yang
bagus, zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif
tersebut tidak tahan terhadap panas dan lembab
Secara umum sifat zat aktif yang cocok untuk
metode kempa langsung adalah:
1. Alirannya baik,
2. Kompresibilitasnya baik,
3. Bentuknya kristal,
4. Mampu menciptakan adhesifitas dan kohesifitas dalam
massa tablet.
KEUNTUNGAN KEMPA LANGSUNG
• Lebih singkat prosesnya. metode ini lebih singkat, tenaga
dan mesin yang dipergunakan lebih sdkt
• Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas
dan tidak tahan lembab
• Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak
melewati proses granul, tetapi langsung menjadi partikel.
• tablet kempa langsung berisi partikel halus, sehingga
tidak melalui proses dari granul ke partikel halus terlebih
dahulu.
Kerugian kempa langsung
• Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat
aktif dengan pengisi menyebabkan kurang seragamnya
kandungan zat aktif di dalam tablet.
• Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah untuk
dikempa langsung karena itu biasanya digunakan 30%
dari formula agar memudahkan proses pengempaan
sehingga pengisi yang dibutuhkanpun makin banyak dan
mahal.
• Sulit dalam pemilihan eksipien karena eksipien yang
digunakan harus bersifat; mudah mengalir;
kompresibilitas yang baik; kohesifitas dan adhesifitas
yang baik.
tugas
1. Jelaskan pengertian tablet dan keruntungan
kerugiannya !
2. jelaskan penggolongan tablet dan berikan contoh nya
3. Sebutkan komponen-komponen tablet !
4. Jelaskan tujuan dan fungsi penambahan bahan
tambahan dalam tablet
5. Jelaskan metode pembuatan tablet dan berikan
contohnya masing2

Kerjakan dengan tulis tangan , hasilnya fotokan dan kirimkan ke email


fitzak80@gmail.com maksimal 16 mei jam 20.00 wib
To be continued….

Anda mungkin juga menyukai