NAMA KELOMPOK:
Ni Luh Putu Febryna Dharma Yanti (19)
Ni Luh Putri Chandra Wati (33)
Ni Gusti Putu Oka Pramiari (32)
A.A Istri Agung Widya Maharani (42)
XII.2
Warna Sediaan Tablet
Putih
Biru Muda
Kuning
Biru
Hijau
Orange
Ungu
Merah Muda
Pink
Coklat
Bentuk Sediaan Tablet
1. Mefinal
Bentuk sediaan : Tablet Lonjong
Pabrik : Sanbe Farma
Gambar:
2. Ponstan
Bentuk sediaan : Tablet Lonjong
Pabrik : Pfizer
Gambar
Lanjutan...
3. Dexametason
Bentuk sediaan : Bulat pipih
Pabrik : Kimia Farma
Gambar :
4. Alergine
Bentuk sediaan : Lonjong
Pabrik : Kimia Farma
Gambar :
Lanjutan...
5. Voltaren 50 mg
Bentuk sediaan : Bulat
Pabrik : Novartis
Gambar:
6. Sumagesic
Bentuk sediaan : Bulat
Pabrik : Medifarma
Gambar :
Keuntungan Sediaan
Tablet
1. Volume dan bentuk kecil sehingga mudah dibawa, disimpan dan
diangkut.
2. Memiliki variabilitas sediaan yang rendah. Keseragaman lebih baik.
3. Dapat mengandung zat aktif lebih besar dengan bentuk volume
yang lebih kecil.
4. Tablet dalam bentuk kering sehingga kestabilan zat aktif lebih
terjaga.
5. Dapat dijadikan produk dengan pelepasan yang bisa diatur.
6. Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang larut dalam air.
7. Merupakan sediaan yang mudah diproduksi masal dengan
pengemasan yang mudah dan murah
8. Dapat disalut untuk melindungi rasa yang tidak enak dari sediaan.
Kerugian Sediaan Tablet
1. Beberapa pasien tidak dapat menelan tablet.
2. Formulasi tablet cukup rumit.
3. Zat aktif yang hidrokopis mudah untuk rusak.
4. Kebanyakan tablet yang ada di pasaran tidak menutupi rasa
pahit atau tidak enak dari obat.
Golongan tablet berdasarkan Distribusi obat
dalam tubuh
Dilakukan jika tablet mengandung zat yang hygroskopis, menggunakan salut penutup
(sealing coat) agar air dari subcoating syrup tidak masuk kedalam tablet.
2) Melicinkan (smoothing)
Adalah proses agar tablet menjadi bulat dan licin, menggunakan smoothing syrup.
3) Pewarnaan (coloring)
Dilakukan dengan memberi zat warna yang dicampur pada sirup pelicin.
4) Penyelesaian (finishing)
Proses terakhir dari penyalutan tablet, yaitu pengeringan salut sehingga terbentuk hasil
akhir yang licin.
5) Pengilapan (polishing)
Yaitu proses yang menghasilkan tablet salut menjadi mengkilap, dengan menggunakan
cera.
b. Tablet salut selaput (film coated tablet / FCT) disalut dengan
hidroksipropil metilselulosa, metil selulosa, hidros propil selulosa, Na-cmc
dan campuran selulosa asetat ftalat dengan P.E.G yang tidak mengandung air
atau mengandung air.
c. Tablet salut kempa : tablet yang disalut secara kempa cetak dengan massa
granulat yang terdiri dari laktosa, kalsium fosfat dan zat laim yang cocok.
d. Tablet salut enterik (enteric coated tablet) disebut juga tablet lepas tunda.
Jika obat dapat rusak atau inaktif karena cairan lambung atau dapat
mengiritasi mukosa lambung, diperlukan penyalut enterik yang bertujuan
untuk menunda pelepasan obat sampai tablet melewati lambung.
e. Tablet lepas lambat (sustained release), disebut juga tablet dengan efek
diperpanjang, efek pengulangan atau tablet lepas lambat.
Dibuat sedemikian rupa sehingga zat aktif akan tersedia selama jangka waktu
tertentu setelah obat diberikan.
Tujuan penyalutan tablet adalah :
a. Melindungi zat aktif yang bersifat
hygroskopis atau tidak tahan terhadap pengaruh
udara, kelembaban atau cahaya.
b. Menutupi rasa dan bau yang tidak enak.
c. Membuat penampilan lebih baik dan
menarik.
d. Mengatur tempat pelepasan obat dalam
saluran cerna.
Penggolongan tablet
berdasarkan cara pemakaian
a. Tablet biasa / tablet telan
dibuat tanpa penyalutan, digunakan peroral dengan cara ditelan,
pecah dilambung.
h. Tablet sublingual
digunakan dengan cara meletakan tablet dibawah lidah sehingga zat
aktif diserap secara langsung melalui mukosa mulut, diberikan
secara oral atau jika diperlukan ketersediaan obat yang cepat seperti
halnya tablet nitrogliserin.