(Klorfeniramin maleat)
I. Tujuan
Mahasiswa dapat membuat sediaan padat berupa tablet.
II. Prinsip
1. Metoda : Granulasi Basah
2. Evaluasi : Homogeni
III. Teori
A. Teori Tablet
1. Pengertian Tablet
Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung substansi obat
dengan atau tanpa bahan pengisi. (FI IV, Hal 4)
2. Bentuk dan Penggolongan Tablet
Berdasarkan prinsip pembuatan dapat digolongkan :
a. Tablet Kempa
Dibuat dengan cara pengempaan dengan memberikan tekanan tinggi pada
serbuk/granul menggunakan pons/cetakan baja.
b. Tablet Cetak
Dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah
pada lubang cetakan. Kepadatan tablet tergantung pada pembentukan
kristal yang terbentuk selama pengeringan, tidak tergantung pada kekuatan
yang diberikan.
Berdasarkan tujuan penggunaan, tablet dapat dibedakan menjadi :
1. Tablet Kempa Tujuan Saluran Pencernaan
a. Tablet Konvensional Biasa
Adalah tablet yang dibuat atau dikempa dengan siklus kompresi tunggal
yang biasanya terdiri dari zat aktif sendiri atau kombinasi dengan bahan
tambahan.
b. Tablet Kempa Multi/Kempa Ganda
Adalah tablet konvensional yang dikompresi lebih dari satu siklus
kompresi tunggal sehingga tablet akhir tersebut terdiri atas 2 atau lebih
lapisan. Disebut juga sebagai tablet berlapis. Keuntungannya dapat
memisahkan zat aktif yang inkompatibel (tidak tersatukan)
c. Tablet Lepas Lambat
Adalah tablet yang pelepasan zat aktifnya dimodifikasi sehingga tablet
tersebut melepaskan dosis awal yang cukup untuk efek terapi yang
tertentu.
Tablet Salut Gula
Adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapisan gula baik
berwarna maupun tidak. Tujuannya untuk melindungi zat aktif terhadap
lingkungan udara seperti O2 agar tablet tidak lembab, menutupi rasa
dan bau yang tidak enak dari tablet serta meningkatkan penampilan
tablet.
g. Tablet Salut Film
Adalah tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, berwarna atau tidak
yang berasal dari bahan polimer larut dalam air sehingga bisa cepat
hancur di dalam saluran cerna. Penyalutan tidak perlu berkali-kali.
h. Tablet Effervesen
Adalah tablet kempa yang jika berkontak dengan air menjadi berbuih
karena mengeluarkan CO2. Tablet ini harus dilarutkan dalam air
i.
yang
dilepaskan
secara
perlahan-lahan,
atau
untuk
mesin
tablet
harus
steril.
memudahkan
pengemasan,
penyimpanan,
dan
pengangkutan
2. Mengandung dosis zat aktif yang tepat/teliti dan menawarkan
kemampuan terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan
ukuran serta variabilitas kandungan yang paling rendah
3. Dapat mengandung zat aktif dalam jumlah besar dengan volume
yang kecil
4. Tablet merupakan sediaan yang kering (tidak mengandung air)
sehingga zat aktif lebih stabil
5. Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air
6. Zat aktif yang rasanya tidak enak akan berkurang rasanya dalam
tablet
tidak
menggunakan
memerlukan
langkah
permukaan
pencetak
pekerjaan
yang
tambahan
bermonogram
bila
atau
berhiasan timbul
8. Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal
di
tenggorokan,
terutama
bila
bersalut
yang
memungkinkan
oral
yang
memiliki
sifat
tahan terhadap lembab dan panas. Umumnya untuk zat aktif yang sulit
dicetak langsung karena sifat aliran dan kompresibilitasnya tidak baik.
Prinsip dari metode granulasi basah adalah membasahi massa tablet
dengan larutan pengikat tertentu sampai mendapat tingkat kebasahan
tertentu pula, kemudian massa basah tersebut digranulasi. Metode ini
membentuk granul dengan cara mengikat serbuk dengan suatu perekat
sebagai pengganti pengompakan, teknik ini membutuhkan larutan, suspensi
atau bubur yang mengandung pengikat yang biasanya ditambahkan ke
campuran serbuk atau dapat juga bahan tersebut dimasukan kering ke
dalam campuran serbuk dan cairan dimasukan terpisah. Cairan yang
ditambahkan memiliki peranan yang cukup penting dimana jembatan cair
yang terbentuk di antara partikel dan kekuatan ikatannya akan meningkat
bila jumlah cairan yang ditambahkan meningkat, gaya tegangan permukaan
dan tekanan kapiler paling penting pada awal pembentukan granul, bila
cairan sudah ditambahkan pencampuran dilanjutkan sampai tercapai
dispersi yang merata dan semua bahan pengikat sudah bekerja, jika sudah
diperoleh massa basah atau lembab maka massa dilewatkan pada ayakan
dan diberi tekanan dengan alat penggiling atau oscillating granulator
tujuannya agar terbentuk granul sehingga luas permukaan meningkat dan
proses pengeringan menjadi lebih cepat, setelah pengeringan granul diayak
kembali ukuran ayakan tergantung pada alat penghancur yang dugunakan
dan ukuran tablet yang akan dibuat.
Keuntungan metode granulasi basah :
Memperoleh aliran yang baik
Meningkatkan kompresibilitas
Untuk mendapatkan berat jenis yang sesuai
Mengontrol pelepasan
Mencegah pemisahan komponen campuran selama proses
Distribusi keseragaman kandungan
Meningkatkan kecepatan disolusi.
gelatin)
Pengikat
etilselulosa, hidroksipropilselulosa
Bisa dengan cara kering/basah.
membutuhkan bahan.
Jumlah larutan pengikat yang dibutuhkan untuk 3 kg pengisi
yang
berupa
polimer
sintetik:
PVP,
Cara
basah
metilselulosa,
lebih
sedikit
maleat)
adalah
obat
golongan
terbatas artinya yaitu obat keras dengan batasan jumlah dan kadar isi
berkhasiat dan harus ada tanda peringatan (P) boleh dijual bebas.
Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah
lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam.
Klorfeniramin maleat mengandung tidak kurang dari 98,0 % dan
tidak lebih dari 100,5 % C16H19ClN2.C4H4O4 dihitung terhdap zat
yang telah dikeringkan. Klorfeniramin maleat atau CTM, memiliki nama
Kimia : 2-[p-kloro--[2 dimetilamino)etil] benzyl piridina maleat dan
memiliki rumus molekul : C16H19ClN2.C4H4O4.
BM
: 390,87.
Pemerian
: Serbuk hablur, putih, dan tidak berbau.
pH
: Larutan mempunyai antara 4 dan 5.
Kelarutan
: Mudah larut dalam air; larut dalam etanol dan dalam
kloroform; sukar larut dalam eter dan dalam benzena
Dosis
tablet.
anak-anak 6 12 tahun, 3-4 kali sehari 0.5 x
dosis dewasa.
anak-anak 1 6 tahun, 3-4 kali sehari 0.25 x
dosis dewasa.
mengantuk, sedasi, gangguan saluran cerna, efek
Efek Samping :
Kegunaan
BM
OTT
b) Amylum oryzae
Pemerian
Kelarutan
Kegunaan
sedikit
mucilago.
: penghancur
: Akasia tidak
dan
memberkan
kompatibel
dengan
cairan
seperti
sejumlah
zat
Kegunaan
OTT
etanol.
: pelincir
: natrium klorida berair bersifat korosif terhadap besi.
mereka juga bereaksi membentuk endapan dengan
garam perak, timbal, dan merkuri.
C. Usulan Formula
FORMULARIUM NASIONAL
D. R/Perhitungan
CTM 4mg Bahan ( zat aktif)
Tiap tablet mengandung
1. Berat 100 tablet
= 100 x 200mg = 20000mg
2. CTM
100 tablet
= 400mg
Amylum Oryzae ( =
pengikat
) x 0,004Chlorpeniramini
Maleas 4
3. Amylum Oryzae
= 5% x 20000mg = mg
1000mg
PGA
4. PGA
= 5% x 20000mg = 1000mg
5. NaCl( penghancur )= 1% x 20000mg = Zat
200mg
tambahan yang cocok
6. Laktosa
= 20000 ( 400 + 1000
qs +1000 + 200 )
= 17400mg
NaCl
7. Aquadest
qs
( pelincir )
E. Perhitungan
Lactosa Dosis (pengisi)
F. Penimbangan
Aquadest Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Berat
100dtd
tablet
m.f
tab.
C
CTM
Amylum Oryzae
PGA
NaCl
Laktosa
7. Aquadest
= 20000mg
= 400mg
= 1000mg
= 1000mg
= 200mg
= 20000 ( 400 + 1000 +1000 + 200 )
= 17400mg
qs
V. Prosedur
A. Pembuatan Larutan Pegikat
Pengikat yang digunakan adalah Amylum Oryzae dengan cara gerus
Amylum Oryzae dengan air dingin sama banyak lalu tambahkan 2kali air
mendidih
dengan
pengadukan
konstan
sampai
Amylum
Oryzae
C. Granulasi Basah
Tambahkan pengikat kedalam massa 1 sedikit demi sedikit gerus hingga
homogen. Lakukan hingga massa dapat dikepal dan siap untuk digranul.
Setelah itu tekan massa melalui ayakan hingga menjadi granul.
D. Pengeringan
Tebar granul di atas selembar kertas yang lebar kemudian keringkan granul
pada rak kabinet dengan suhu sekitar 600 C selama 24jam. Setah
dikeringkan granul diayak dengan ayakan.
E. Pengadukan
Timbang massa granul kering campurkan NaCl geus homogen
F. Pencetakan dengan Mesin Tablet
Masukkan granul ke dalam ruang cetakan melalui corong
Gerakkan mesin cetakan engan tangan atau menggunakan listrik
Ketikkan cetakan bagian bawah (die) diturunkan ke bawah maka akan terisi
granul yang berada pada corong.
Cetakkan ditarik menggeser kelebihan granul dan diratakan.
Cetakkan bagian atas (punch) akan turun dan mengempa bahan dalam
cetakkan membentuk tablet.
G. Evaluasi
1. Organoleptik : Wujud , Bau , Rasa
Tablet diamati secara visual dan dicatat
2. Keseragaman ukuran
Diambil 20 tablet secara acak
Diukur diameter dan tebalnya menggunakan jangka sorong
Dicatat
Dibandingkan dengan standar diameter tablet yang seharusnya yaitu
berkisar 1 1/3 sampai 3 kali tebal tablet.
3. Keseragaman bobot
Diambil 20 tablet secara acak
Ditimbang masing masing tablet
Dihitung bobot rata - rata dan penyimpangan terhadap bobot rata rata
4. Kekerasan
Diambil 20 tablet secara acak
Ditimbang masing masing tablet
Ditentukan kekerasan rata rata dan standar deviasinya yaitu
kekerasan minimum 4 kg.
5. Friabilitas
Diambil 20 atau 40 tablet secara acak
Dibersihkan tablet satu persatu dengan sikat halus
Ditimbang dan dimasukkan semua tablet kedalam friabilator