Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kulit merupakan ogan tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh,
membungkus daging dan organ-organ yang ada didalamnya. Kulit memiliki
fungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar.
Lapisan kulit terdiri dari Epidermis (bagian kulit paling luar), dermis (tempat ujung saraf
perasa), hipodermis (mengandung jaringan lemak, pembuluhdarah dan limfe).
Kebanyakan wanita menggunakan kosmetik untuk menutupi kekurangannya,
seperti garis penuaan, bekas jerawat dan seperti untuk menutupi bagian-bagian wajah
yang kurang. Untuk menutupi kekurangan tersebut dapat ditutupi dengan menggunakan
kosmetik jenis dekoratif yang memiliki warna menarik, memiliki bau harum yang
menyenangkan, tidak lengket, tidak menyebabkan kulit nampak berkilau serta tidak
merusak atau mengganggu adneksa kulit. Yang termasuk kosmetik dekoratif yaitu alas
bedak (Foundation), bedak (powder), perona pipi (blus-on atau rouge), Eye shadow,
Eye liner, pensil alis (Eye brow pencil), cat bulu mata (mascara), pewarna Bibir atau
lipstick, pensil bibir atau Lip liners, pelembab bibir atau Lipbalm, dan Lipgloss.
Kesemuanya mempunyai fungsi masing-masing, dan bila kita dapat menggunakannya
sesuai aturan dan cara yang benar, keinginan kita untuk tampil cantik pasti akan
terwujud.
1.2 Tujuan percobaan
Untuk mengetahui macam-macam kosmetik yang digunakan untuk merias wajah dan
untuk mengetahui cara pembuatan perona pipi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kosmetik berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. Bahan yang
dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari bahan-bahan alami

yang tedapat disekitarnya. Sekarang kosmetik dibuat manusiatidak hanya dari bahan alami
tetapi juga bahan buatan untuk maksud meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).
Sejak semula kosmetik merupakan salah satu segi ilmu pengobatan atau ilmu kesehatan,
sehingga para pakar kosmetik dahulu adalah juga pakar kesehatan; seperti para tabib, dukun,
bahkan penasehat keluarga istana. Dalam perkembangannya kemudian, terjadi pemisahan
antara kosmetik dan obat, baik dalam hal jenis, efek, efek samping, dan lainnya
(Wasitaatmadja, 1997).
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian
luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut antara lain untuk
membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap
dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau
menyembuhkan suatu penyakit (Tranggono, 2007).
Penggolongan kosmetik menurut kegunaannya bagi kulit:
1. Kosmetik perawatan kulit (skin care cosmetic)
Jenis ini perlu untuk merawat kebersihan dan kesehatan kulit. Termasuk di dalamnya:
a. Kosmetik untuk membersihkan kulit (cleanser): sabun, cleansing cream,
cleansing milk , dan penyegar kulit (freshener).
b. Kosmetik untuk melembabkan kulit (mosturizer ), misalnya mosturizer cream, night
cream, anti wrinkel cream.
c. Kosmetik
pelindung
kulit,

misalnya

suns

creen,

cream

dan suns

creen foundation, sunblock cream/lotion.


d. Kosmetik untuk menipiskan atau mengampelas kulit (peeling ), misalnya scrub ceram
yang berisi butiran-butiran halus yang berfungsi sebagai pengamplas (abrsiver)
2. Kosmetik dekoratif (perona pipi)
Jenis ini diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada kulitsehingga menghasilkan
penampilan yang lebih menarik sertamenimbulkan efek psikologis yang baik, seperti
percaya diri (sel f conf ident). Dalam kosmetik riasan, peran zat warna dan pewangi
sangat besar. Kosmetik dekoratif terbagi menjadi 2 golongan (Tranggono,2004), yaitu:
a. Kosmetik dekoratif yang hanya menimbulkan efek pada permukaandan pemakaian
sebentar, misalnya lipstik, bedak, pemerah pipi, eyes shadow, dan lain-lain.
b. Kosmetik dekoratif yang efeknya mendalam dan biasanya dalam waktulama baru
luntur, misalnya kosmetik pemutih kulit, cat rambut, pengeriting rambut, dan preparat
penghilang rambut.
Pemerah pipi adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk mewarnai
pipi dengan sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan estetika dalam tata
rias wajah (Depkes RI, 1985).

Pemerah pipi dibuat dalam berbagai corak warna yang bervariasi mulai
dari warna merah jambu hingga merah tua. Pemerah pipi konvensional lazim
mengandung pigmen merah atau merah kecoklatan dengan kadar tinggi.
Pemerah pipi yang mengandung pigmen kadar rendah digunakan sebagai
pelembut warna atau pencampur untuk memperoleh efek yang menyolok.
Pemerah pipi dapat digunakan langsung dengan melekatkan pada kulit pipi,
tetapi dalam banyak hal lebih baik digunakan setelah sediaan alas rias, baik
sebelum maupun sesudah menggunakan bedak (Depkes RI, 1985).
Jenis-Jenis Blush On
Jenis kulit menjadi salah satu pertimbangan ketika akan membeli atau
menggunakan perona pipi. Hendaknya ketahui terlebih dahulu jenis kulit wajah,
termasuk yang berjenis kulit berminyak, normal atau kering sebelum memilih
jenis blush on yang tersedia. Ada beberapa jenis perona pipi atau blush on yang
ada saat ini:
1. Padat/ Kompak
Merupakan perona

pipi

yang

paling

umum

dikenal.

Digunakan

dengan bantuan blush brush/ kuas pada bagian pipi. Serbuk warna perona pipi yang
dipadatkan ini akan menghasilkan warna yang sangat nyata. Jenis ini d a p a t d i p a k a i
u n t u k s e m u a j e n i s k u l i t , t e r u t a m a u n t u k y a n g m e m i l i k i kulit berminyak
karena akan mengurangi minyak yang ada selama dipakai. Dalam penggunaannya, blush
on ini tidak boleh diaplikasikan terlalu tebal karena dapat menyebabkan tampakan cakey.
2. K r i m
Bentuknya tidak sepadat blush on padat dan memiliki tekstur lebih basah.Karena tekstur
inilah, maka warna yang dihasilkan dapat lebih menyatualami dengan warna kulit wajah.
Jenis ini kurang cocok digunakanseseorang yang berjenis kulit berminyak karena dapat
membuat wajahterlihat lebih basah atau berminyak. Namun demikian, cream blush
inisangat cocok digunakan pada daerah zona T wajah berminyak dan memberikan kilau
natural. Cara pengaplikasiannya adalah dengan menggunakan jari.
3. Liquid/cair
Liquid blush sangat mirip konsistensinya dengan cream blush, hanya saja liquid blush
sedikit lebih encer. Jenis ini hanya boleh diaplikasikan di daerah pipi dan cocok untuk
kulit normal dan kering.
4. Gel
Berbentuk gel dan warna yang dihasilkan tidak terlalu nyata sehinggacocok untuk
pemakaian sehari-hari atau bila ingin diaplikasikan dandananyang natural. Perona pipi
gel ini cocok untuk kulit kering.

5. Balls
Menyerupai bola-bola kecil. Cara menggunakannya adalah denganmenggunakan kuas
yang diputar-putar di atas bola-bola tersebut. Serbuk yang menempel pada kuas
kemudian dapat disapukan pada pipi. Dapatdigunakan untuk semua jenis kulit.
6. Stick
Bentuk stik ini seperti lipstick dan cocok untuk semua jenis kulit. Cara pemakaiannya
adalah dengan mengaplikasikannya secara lurus pada pipi, kemudian diratakan dengan
jari.

BAB III
METODE KERJA
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1. Alat
a.
b.
c.
d.
e.

Ayakan mesh 100


Beaker glass
Mortar
Pipet
Spatula/sudip

1.1.2. Bahan
a. Talk

b.
c.
d.
e.
f.

Kaolin
Seng Oksida
Parafin Liquid
Seng stearat
Zat warna

3.2. Cara Kerja


a. Dimasukkan Talk, Kaolin, Seng Oksida dan Seng Stearat ke dalam mortar dan
ditumbuk sampai halus.
b. Ditambahkan Paraffin liquid sedikit demi sedikit sambil diaduk dan di gerus
sampai rata.
c. Penumbukan ini dilakukan selama 15 menit sambil ditambahkan Zat warna nya
sedikit demi sedikit. Dihaluskan dan diaduk sampai rata.
d. Dilakukan pengayakan dengan menggunakan ayakan mesh 100, sehingga
mendapatkan serbuk yang halus.
e. Dilakukan evaluasi sediaan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Data pengmatan

Hasil Evaluasi :
1. Kehalusan atau kerataan : +++
2. Warna
: +++
3. Uji Aplikasi
: +++

IV.2. Pembahasan
Pada percobaan kali ini mengenai pembuatan perona pipi yang bertujuan untuk
mengetahui bahan-bahan yang biasa dipakai dalam pembuatan perona pipi dan mengetahui
proses pembuatannya. Bahan bahan yang digunakan antara lain yaitu talk, kaolin, seng
oksid, paraffin liquid, seng stearat dan zat warna.
Kemudian prosesnya pertama-tama talk, kaolin, seng oksida dan seng stearat digerus
secara bersama-sama sampai homogen kemudian ditambahkan paraffin liquid gerus sampai
homogen kembali lalu ditambahkan pewarna secukupnya sampai sediaan terlihat warna yang

diinginkan, dan yang terakhir yaitu dengan mengayak sediaan dengan mesh 100 dengan
tujuan untuk membuat sediaan lebih halus dan mudah untuk dipakai dipermukaan kulit.
Sediaan harus dilakuan pengujian atau evaluasi agar megetahuin apakah sediaan yang
dibuat bagus atau tidak, pertama uji kehalusan dan kerataan pada kulit dengan mengoleskan
sediaan pada kulit secara merata, hasil sediaan yang kami buat memenuhi syarat karna
sediaan mampu merata diatas kulit dan tidak ada butiran atau bahan yang tidak tercampur
dalam sediaan. Lalu pengujian warna, pengujian juga sama dilakukan diatas kulit, hasil
sediaan kami pun memenuhi syarat karna warna yang dihasil diatas kulit pun merata. Dan
yang terakhir uji aplikasi pada pipi memenuhi syarat karna pengujian kehalusan dan kerataan
serta pengujian warna pun memenuhi syarat.

BAB V
KESIMPULAN
Dari percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Perona pipi adalah sediaan kosmetik yang bertujuan untuk mempercantik diri
terutama bagian wajah maka dari itu pembuatannya pun harus secara benar dan
sediaan yang dibuat harus memenuhi standar.

DAFTAR PUSTAKA
Haskell, G. (1936). Chemicals and Toilet Preparation Industry. London:Author. Reprinted
2010.
Martin, M. (2009). Selling beauty: Cosmetics, commer ceand F rench society, 1750-1830.
Baltimore: The Johns Hopkins University Press.
Tranggono, Retno dkk. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Gramedia
pustaka utama: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai