Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEMBAHASAN

Compact powder merupakan loose powder yang dipres menjadi


bentuk cake. Komposisinya mirip loose powder, tetapi efeknya pada kulit
agak berbeda. Komposisi bahan-bahan pengikatnya (binders) memperbesar
adhesinya pada kulit. Compact powder harus melekat dengan mudah ke
powder puff, dan cake itu harus cukup padat sehingga tidak pecah dalam
pemakaian yang biasa (Tranggono, 2007).

Pada dasarnya bahan dasar yang terkandung dalam bedak padat


adalah identik dengan yang digunakan dalam bedak tabur. Namun, terdapat
2 karakteristik untuk bedak padat yang mana tidak terdapat dalam bedak
tabur, kemampuan mengikat dan mudah lepas. Dasar dari padatan bedak
harus dapat dikempa dengan mudah, kemudian bersatu bersama dan tidak
bergelombang atau retak di bawah kondisi penggunaan yang normal. Untuk
mencapai kondisi ini bahan pengikat dibutuhkan.

Bedak padat juga harus memiliki sifat mudah lepas ketika digosokkan
dengan spons bedak; ini harus mudah terlepas kepada pengguna bedak.
Tekanan yang terlalu rendah akan menghasilkan padatan yang sangat
mudah hancur; tekanan yang terlalu besar akan menghasilkan padatan yang
keras yang mana tidak mudah terlepas. Tahap awal pada proses pembuatan
untuk bedak tabur maupun bedak tekan adalah sama, namun pada jenis
kedua diperlukan penambahan zat pengikat pada tahap awal maupun akhir,
ataupun dengan parfume.

Pada praktikum kali ini kelompok kami melakukan praktikum pembuatan


bedak kompak / compact powder, yang mengandung tabir surya yang dapat
melindungi kulit dari radiasi sinar UV,dengan mekanisme fisika yaitu,
memantulkan sinar UV saat kulit terpapar sinar matahari. Sediaan compact
powder atau bedak padat dapat dipakai oleh semua kalangan baik remaja
atau ibu-ibu. Bedak ini juga mengandung kaolin yang dapat menyerap
menyerap keringat . Dalam formulasi, dibuat sediaan kosmetik bedak padat
dengan tujuan memudahkan konsumen dalam pemakaian karena tidak
mudah tumpah dibanding bedak tabur dan mudah di bawa kemana-mana.
Proses pembuatan yang dilakukan pertama-tama adalah disiapkan alat dan
bahan kemudian di timbang semua bahan, dibuat larutan mucilago dengan
air Panas sebanyak 2,52 mL di dalam mortir lalu ditambahkan tragakan,
gerus kuat-kuat sampai homogen (campuran I ). Basis bedak
(talk,kaolin,MgCO3) di gerus sampai homogen, lalu ditambahkan pewarna,
antioksidan, dan parfum digerus sampai homogen. Ditambahkan larutan
pengikat (campuran I) kedalam mortir, gerus sampai homogen, kemudian di
kempa pada wadah primer hingga membentuk compact pwder, dimasukan
dalam wadah sekunder dan diberi label.

Hasil uji evaluasi yang dilakukan ada 4 yaitu uji dispersi warna, uji daya
retak, uji pH, dan uji daya sebar yaitu pada uji organoleptis di lihat dari
bentuk, warna, bau, homogenitas di daptakan hasil betuk padat, warna
kuning, bau khas Oleum rosae, dan warna yang homogen.Uji daya retak
dilakukan dengan menjatuhkan bedak pada permukaan kayu beberapa kali
pada ketinggian 8-10 inci. Jika cake yang dihasilkan tidak rusak,
mengindikasikan bahwa kekompakannya lulus uji dan dapat disimpan tanpa
menghasilkan hal-hal yang tidak memuaskan. Hasil yang di dapat yaitu buruk
karena pada saat dijatuhkan sediaan menjadi retak.Uji pH dilakukan dengan
cara mengambil sedikit compact powder kemudian dilarutkan dalam air
krmudian diukur pH nya dengan menggunakan kertas pH, didapatkan hasil
6,5 sehingga memnuhi syarat sediaan.Uji daya sebar dan daya lekat
dilakukan dengan cara mengoleskan sediaan ke kulit tangan, didapatkan
hasil baik karena sediaan tersebar dan melekat merata pada kulit.

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Dari hasil yang didapatkan dari praktikum adalah, sediaan bedak padat
suda sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

V. 2 Saran

Saran yang disampaikan adalah

1. Menggunakan metode pengempaan yang lain

2. Menggunakan alat pengempa mesin

DAFTAR PUSTAKA
Balsam, M.S. and Edward Sugarin. 1972. Cosmetics Science and ,
Technology. Willey – Interscience : USA.
Poucher, Jonh. 2000. Poucher’s Perfume’s, Cosmetics and Soap’s Kluer
Academic Publisher’s. USA.
Tranggono E, R, LatifaF. 2007. Buku pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik.
PT: Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai