PEMBAHASAN
Bedak padat juga harus memiliki sifat mudah lepas ketika digosokkan
dengan spons bedak; ini harus mudah terlepas kepada pengguna bedak.
Tekanan yang terlalu rendah akan menghasilkan padatan yang sangat
mudah hancur; tekanan yang terlalu besar akan menghasilkan padatan yang
keras yang mana tidak mudah terlepas. Tahap awal pada proses pembuatan
untuk bedak tabur maupun bedak tekan adalah sama, namun pada jenis
kedua diperlukan penambahan zat pengikat pada tahap awal maupun akhir,
ataupun dengan parfume.
Hasil uji evaluasi yang dilakukan ada 4 yaitu uji dispersi warna, uji daya
retak, uji pH, dan uji daya sebar yaitu pada uji organoleptis di lihat dari
bentuk, warna, bau, homogenitas di daptakan hasil betuk padat, warna
kuning, bau khas Oleum rosae, dan warna yang homogen.Uji daya retak
dilakukan dengan menjatuhkan bedak pada permukaan kayu beberapa kali
pada ketinggian 8-10 inci. Jika cake yang dihasilkan tidak rusak,
mengindikasikan bahwa kekompakannya lulus uji dan dapat disimpan tanpa
menghasilkan hal-hal yang tidak memuaskan. Hasil yang di dapat yaitu buruk
karena pada saat dijatuhkan sediaan menjadi retak.Uji pH dilakukan dengan
cara mengambil sedikit compact powder kemudian dilarutkan dalam air
krmudian diukur pH nya dengan menggunakan kertas pH, didapatkan hasil
6,5 sehingga memnuhi syarat sediaan.Uji daya sebar dan daya lekat
dilakukan dengan cara mengoleskan sediaan ke kulit tangan, didapatkan
hasil baik karena sediaan tersebar dan melekat merata pada kulit.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Dari hasil yang didapatkan dari praktikum adalah, sediaan bedak padat
suda sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
V. 2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Balsam, M.S. and Edward Sugarin. 1972. Cosmetics Science and ,
Technology. Willey – Interscience : USA.
Poucher, Jonh. 2000. Poucher’s Perfume’s, Cosmetics and Soap’s Kluer
Academic Publisher’s. USA.
Tranggono E, R, LatifaF. 2007. Buku pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik.
PT: Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.