Anda di halaman 1dari 20

MUATAN TEKNIS SUBSTANSI LEMBAGA (2):

ASN SEBAGAI PILAR STRATEGIS


PELAYANAN PUBLIK

Drs. Yohan A. Bunmo Loban, M. Si


Kepala Bidang Kompetensi Manajerial Pemerintahan dan Sosial
BPSDMD Provinsi NTT
Pokok-pokok Pembahasan:

1. Pendahuluan;
2. ASN sebagai Profesi;
3. Pola Pikir dan Konsep Diri ASN;
4. ASN sebagai Pilar Strategis Pelayanan Publik;
5. Hal-hal yang dapat dikembangkan untuk Mendukung ASN sebagai Pilar Strategis
Pelayanan Publik;
6. Penutup
I. PENDAHULUAN

o Review: apa yang Anda pelajari dalam MTSL (1)?


o Apa tujuan utama dari pembelajaran tersebut?

o Visi, misi, tujuan sebagai acuan/panduan dalam melaksanakan tugas dan


fungsi pelayanan dalam organisasi/lembaga sebagai sebuah sistem;
o Tujuan utamanya: mendorong ASN agar menjadi “pemain” yang profesional,
sekaligus menjadikan dirinya “berarti” bagi organisasi.
o MTSL (2) lebih pada aktualisasi nilai-nilai agenda I, II dan III dalam
tugas ASN sebagai pelayan publik sesuai amanat UU No. 5/2014
tentang ASN.
o Karena itu, diperlukan pendalaman lebih jauh, bagaimana pola pikir
ASN sebagai profesi menempati posisi menjadi pilar strategis
dalam pelayanan publik.
II. ASN SEBAGAI PROFESI

o Apakah profesi sama dengan


pekerjaan?
oMengapa ASN disebut sebagai
Profesi?
2.1. Profesi dan Pekerjaan

Profesi tidak sama dengan pekerjaan


Profesi Pekerjaan
o Sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah o Sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah
pekerjaaan profesi

o Memiliki regulasi dan mekanisme kerja yang o Tidak memilikinya


jelas
o Keahlihan bidang tugas berbasis pendidikan, o Keahlian menjadi relatif, minimal berbasis
pelatihan terencana dan ikatan kesejawatan pengalaman dan bersifat individual

Profesi mengenal batas waktu, sedangkan


pekerjaan tanpa batas waktu
2.2. Ciri ASN sebagai Profesi

oASN sebagai profesi ditegaskan dalam berbagai regulasi, di antaranya: UU


No.5/2014 tentang ASN;
oASN sebagai profesi, memiliki karakteristik, antara lain:
Tugas dan fungsi diatur sesuai regulasi;
Peningkatan kompetensi melalui jalur pengembangan SDM Aparatur;
Penjenjangan karir didasarkan pada ketentuan peraturan kepegawaian;
Dan, seterusnya
III. POLA PIKIR DAN KONSEP DIRI ASN
3.1. Pola Pikir ASN

Setiap profesi mempunyai pola pikir

Apa yang dipahami tentang Pola Pikir


ASN?
o Pola Pikir ASN:

Cara berpikir yang dimiliki oleh seorang ASN dalam menjalankan tugas dan
fungsi pelayanan publik, baik langsung maupun tidak langsung.
o Pola pikir ASN terbentuk dari: visi, misi organisasi, regulasi, standar
kerja, etika, dan berbagai pedoman lainnya.
3.2. Konsep diri ASN

Seorang ASN harus selalu mengedepankan konsep diri, antara lain:

1. Bekerja sebagai ibadah;


2. Bekerja profesional;
3. Bekerja berdasarkan peraturan yang berlaku;
4. Tidak rentan terhadap perubahan, terbuka dan bersikap realistis;
5. Mampu bekerja dalam Tim: Jujur kunci keberhasilan.
IV. ASN SEBAGAI PILAR STRATEGIS PELAYANAN
PUBLIK

4.1. Fungsi ASN:

1.Pelaksana Kebijakan Publik


2.Pelayan Publik, dan
3.Perekat dan Pemersatu Bangsa
(Pasal 10 UU No. 5/2014 TTG ASN)

Apa itu Pelayanan Publik?


o Pelayanan Publik:
pemberian layanan (melayani) keperluan seseorang atau masyarakat yang
mempunyai kepentingan pada organisasi sesuai dengan aturan atau tata cara
yang telah ditetapkan (Kurniawan, 2005)

Berarti, pelayanan publik tidak semata menjadi tanggungjawab dan


dilaksanakan Pemerintah, tetapi termasuk lembaga non pemerintah,
corporate tertentu dan lainnya.
o Pelayanan publik berjalan baik, ditentukan oleh tindakan yang mengacu pada
“Standar Etika” (Pelayanan Publik).

o Etiket dan Etika?


o Dalam pelayanan publik, pilih: Etika atau
Etiket atau pilih dua-duanya?
Perbedaan dan Persamaan
Etika dan Etiket
No ETIKET ETIKA
PERBEDAAN
1. Menyangkut suatu perbuatan yang harus dilakukan dengan Menyangkut masalah apakah suatu perbuatan
cara yang tepat boleh atau tidak boleh dilakukan

2. Hanya berlaku dalam pergaulan. Bila tidak ada orang lain Selalu berlaku walaupun tidak ada saksi mata.
hadir atau tidak ada saksi mata maka etiket tidak berlaku.

3. Bersifat relatif, yang dianggap tidak sopan oleh suatu Jauh lebih absolut: Tidak boleh mencuri
kebudayaan belum tentu bagi kebudayaan lain

PERSAMAAN
Sama-sama mengatur perilaku manusia secara normatif: apa yang harus dilakukan atau apa yang tidak boleh
dilakukan (pedoman tindakan)
Mengacu pada penjelasan yang ada:

Etiket adalah tindakan yang lebih berorientasi saling menghargai dan menjaga
hubungan baik dengan organg lain, bukan karena dirinya menyadari hal yang
seharusnya dilakukan (keadaan lahiriah).

Etika dipahami sebagai nilai-nilai, norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Sesuatu yang tertanam dan tumbuh menjadi sebuah kesadaran moral (keadaan
batiniah) untuk melakukan tindakan-tindakan yang baik;

PELAYANAN PUBLIK MENGACU PADA ETIKA


Apa yang dipahami tentang Etika Pelayanan
Publik?

Etika Pelayanan Publik:


suatu cara dalam melayani publik dengan menggunakan kebiasaan-kebiasaan
yang mengandung nilai-nilai, hukum atau norma-norma yang sesuai dan
dianggap baik
(baca a.l: Kumorotomo, 1996, Haryatmoko, 2011);
Etika pelayanan publik, mempunyai 2 fungsi:

1. Sebagai pedoman, acuan, referensi dalam menjalankan tugas dan


kewenangan birokrasi publik agar tindakannya dinilai baik, terpuji dan
tidak tercelah;

2. Sebagai standar penilaian mengenai sifat, perilaku dan tindakan birokrasi


publik dinilai baik, terpuji dan tidak tercelah;
4.3. Konsep Dasar Pelayanan (Prima)
1) Kemampuan (Ability); meliputi: melaksanakan komunikasi yang efektif, mengembangkan motivasi, dan
menggunakan humas sebagai alat untuk membina hubungan ke dalam dan ke luar organisasi;

2) Sikap (Attitude): perilaku tertentu yang harus ditonjolkan ketika berhadapan dengan pelanggan;

3) Penampilan (Apprearance): penampilan fisik maupun non fisik yang merefleksikan kredibilitas
kepada`pelanggan;

4) Perhatian (Attention): kepedulian penuh terhadap pelanggan, yang berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan
pelanggan, maupun memahami saran dan kritiknya;

5) Tindakan (Action): kegiatan nyata yang dilakukan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan;

6) Tanggung jawab (Accountability): sikap keberpihakan kepada pelanggan sebagai bentuk kepedulian untuk
meminimalkan ketidakpuasan pelanggan.
V. PENUTUP
1. MTSL Lanjutan (2) lebih memberi fokus pada pendalaman substansi ageda 1, 2 dan 3.
2. Kinerja seorang ASN diukur dari kualitas pelayanan yang diberikan;
3. ASN hendaknya menjadi role models (teladan) pelayanan dalam kehidupan
bermasyarakat, lingkungan di sekitarnya.
KUPANG, AGUSTUS 2022

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai