4
D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Y= a + bX
Data Dimana :
Sesuai dengan jenis penelitian ini sebagai a = nilai konstan variabel kinerja aparatur
penelitian survei (kuantitatif), maka nstrumen dan (Y) apabila variabel etika jabatan (X)
teknik pengumpulan data yang digunakan untuk tidak berubah /tetap; dihitung dengan
mendapatkan data primer adalah kuesioner. Dalam rumus :
hal ini kuesioner disusun dalam bentuk angket
berstruktur dengan menggunakan pengukuran a =
skala ordinal atau skala bertingkat. Untuk b = koefisien arah regresi variabel
mendapatkan data akurat maka pengumpulan data Y atas variabel X, yaitu besar
dengan kuesioner/angket ini didukung dengan perubahan pada nilai variabel Y
teknik wawancara terpimpin/terstruktur (interview
yang disebabkan atau
guide).
diakibatkan oleh perubahan
Pendekatan analisis data yang digunakan ialah pada variabel X; dihitung
pendekatan analisis kuantitatif dengan dengan rumus :
menggunakan rumus-rumus statistik deskriptif dan
statistik inferensial sebagai berikut : b =
b. Analisis statistik deskriptif yang digunakan Tingkat keberartian regresi diuji dengan
ialah analisis tabel frekuensi dan persentase. statistik-F (Sudjana, 1990).
Teknik analisis ini digunakan untuk
2. Analisis korelasi sederhana (korelasi
product moment) digunakan untuk
mengetahui tentang status variabel-variabel
mengetahui derajat korelasi dan besar
penelitian yaitu etika jabatan dan kinerja
aparatur. pengaruh dari variabel bebas “etika jabatan”
Perhitungan persentase dengan rumus sebagai (X) terhadap variabel terikat “kinerja
berikut: aparatur”(Y). Analisis korelasi yang
digunakan ialah analisis korelasi product
moment atau rpearson, dengan rumus
p
sebagai berikut :
Dimana : r=
P = nilai persentase yang dicari ;
f = frekuensi, yaitu banyaknya data pada
setiap kategori Selanjutnya, tingkat signifikasi koefisien
n = total data sampel. korelasi diuji dengan menggunakan rumus
statistik-t (Sudjana,1990).
3. Pengolahan analisis data menggunakan
c. Analisis statistik inferensial atau statistik
bantuan computer program SPSS versi 12,0
parametrik yang digunakan ialah analisis
for Windows.
regresi linier sederhana dan korelasi
sederhana :
1. Analisis regresi linier sederhana
digunakan untuk mengetahui pola KESIMPULAN DAN SARAN
hubungan fungsional/pengaruh dari
variabel bebas “etika jabatan” (X) A. Kesimpulan
terhadap variabel terikat “kinerja Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
aparatur” (Y). Pola hubungan pengaruh etika jabatan terhadap kinerja aparatur
fungsional/pengaruh dinyatakan dengan sipil Negara. Berdasarkan hasil penelitian ini,
persamaan regresi linier sebagai berikut: maka dapatlah ditarik kesimpulan bahwa etika
jabatan berpengengaruh terhadap kinerja Aparatur
5
sipil negara disekertariat kota Sukabumi.pengaruh perilaku moral setiap aparatur sipil Negara
etika jabatan terlihat dari : a. Tingkat pemahaman dalam
terhadap norma-norma etika jabatan yang berlaku melaksanakan tugas
sebagai aparatur sipil negara.
b. Tingkat penghayatan aparatur terhadap DAFTAR PUSTAKA
norma-norma etika jabatan yang berlaku bagi Arikunto, S, 2000, Prosedur Penelitian, Jakarta :
segenap aparatur sipil negara. Rineka Cipta.
c. Pengamalan aparatur terhadap normanorma
etika jabatan itu dalam melakukan tindakan Danim, S. 2000, Pengantar Studi Metode
Penelitian Kebijakan, Jakarta,
jabatan atau didalam menjalankan tugas
Erlangga.
aparatur dalam kehidupan sehari-hari.
Dessler, 2000, Manejemen Sumberdaya Manusia,
Ini berarti bahwa tingkat kinerja Aparatur terjemahan, Jakarta, Komputindo.
Sipil Negara turut ditentukan secara signifikan oleh
faktor etika jabatan; makin tinggi/baik tingkat Flippo Edwin,B. 2000, Manajemen Personalia,
pemahaman, penghayatan dan pengamalan para terjemahan, Jakarta, Erlangga.
aparatur sipil negera terhadap norma-norma etika
jabatan maka semakin tinggi/baik pula tingkat Keban, Y.T. 2008, Enam Dimensi Strategis
kinerja. Administrasi Publik : Konsep, Teori,
Isu, Yogyakarta, Gava
Media.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, Kumorotomo Wahjudi, 2001, Etika
maka dapatlahlah dikemukakan beberapa saran Administrasi Negara,
kepada pihakpihak terkait, sebagai berikut : RajaGrafindo Persada, Jakarta.
1. Tingkat pemahaman, penghayatan dan
pengamalan norma-norma etika jabatan pada Poerwadarminta,S, 1980, Kamus Umum Bahasa
kalangan ASN di BAPPEDA Kota Sukabumi Indonesia, Jakarta,
hendaklah ditingkatkan. Dalam hal ini Gramedia.
diperlukan tingkat kesadaran yang tinggi dari
para ASN untuk terus menerus mempelajari Sudjana,S. 1990, Metoda Statistika,
dan memahami nilai-nilai etika jabatan yang Bandung, Tarsito.
berlaku serta komitmen yang tinggi untuk
Wibowo, 2007, Manajemen
melaksanakan/menerapkannya dengan
Kinerja,Rajawali Press, Jakarta.
sungguh-sungguh.
2. Kinerja aparatur di BAPPEDA Kota Sukabumi Widjaja, A.W. 2003, Etika Administrasi Negara,
masih perlu ditingkatkan baik pada dimensi Bumi Aksara, Jakarta.
kuantitas dan kualitas hasil kerja maupun
dimensi sikap. Sumber Lain :
3. Etika jabatan hendaklah dijadikan sebagai
salah satu alat atau sarana untuk meningkatkan
kinerja aparatur sipil Negara di BAPPEDA
Kota Sukabumi dan secara praktis dapat
memberikan masukan kepada pemerintah
khususnya kepada pimpinan birokrasi dalam
rangka pengambilan langkahlangkah sikap dan
6
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)