Anda di halaman 1dari 54

+

DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III POLA BARU

Dra. Arfah Salwah, M.Si


Banda Aceh, 30 Mei s.d 01 Juni 2015

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA


III POLA BARU

DESAIN
KURIKULUM

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA


+
METODE PEMBELAJARAN

1. CERAMAH
2. FILM PENDEK
3. DISKUSI
4. STUDI KASUS
5. AKTUALISASI
Peserta diminta untuk menghasilkan suatu produk
pembelajaran yang menunjukan kompetensi ANEKA
+

1. Pengertian Etika

2. Penfertian Kode Etik


KODE ETIK DAN
PRILAKU PEJABAT 3. Kode Etik Aparatur Sipil Negara
PUBLIK
4. Nilai-nilai Dasar Etika Publik

5. Definisi Dan Lingkup Etika Publik

6. Dimensi Etika Publik

7. Tuntutan Etika Publik Dan Kompetensi

8. Perilaku Pejabat Publik

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA


+

1. Pentingnya Etika Dalam Urusan


Publik

BENTUK-BENTUK 2. Penggunaan Kekekuasaan:


KODE ETIK DAN Legitimasi Kebijakan
IMPLIKASINYA
3. Konflik Kepentingan

4. Sumber-sumber Kode Etik Bagi ASN

5. Implikasi Kode Etik Dalam


Pelayanan Publik
+

1. Aktualisasi Etika Publik dalam Pelayanan


Publik

2. Aktualisasi Kode Etik Untuk Melawan


Korupsi

3. Aktualisasi Kode Etik Untuk Peningkatan


Kinerja Organisasi
AKTUALISASI ETIKA
APARATUR SIPIL 4. Aktualisasi Kode Etik Untuk Peningkatan
NEGARA Integritas Publik

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA


+

1. Pengertian Etika

2. Penfertian Kode Etik


KODE ETIK DAN 3. Kode Etik Aparatur Sipil Negara
PRILAKU PEJABAT
PUBLIK 4. Nilai-nilai Dasar Etika Publik

5. Definisi Dan Lingkup Etika Publik

6. Dimensi Etika Publik

7. Tuntutan Etika Publik Dan Kompetensi

8. Perilaku Pejabat Publik


MEMBAHAS KASUS-KASUS ETIKA PUBLIK
Pemanfaatan Sumber Daya Publik
Absensi Sidik Jari
Penerimaan Tenaga Honorer
Pemberian Hadiah atau Cendera Mata
Konflik Kepentingan Dalam Pengadaan
Pelantikan Walikota di Penjara
Terpidana Korupsi Menjabat Kembali
Whistle Blower atau membocorkan Informasi
Pengunduran Diri Pejabat
Melanggar Hukum
Perbuatan Tercela
Kebocoran Ujian Nasional
Baharuddin Lopa, Penegak Hukum yang Jujur
+
Kompetensi Dasar Kegiatan Belajar 1

Memiliki pemahaman tentang etika dan kode etik

Memiliki pemahaman tentang nilai-nilai dasar, definisi dan


lingkup etika publik

Memiliki pemahaman tentang dimensi etika publik yang mencakup dimensi


kualitas pelayanan publik, dimensi modalitas dan dimensi tindakan
integritas publik

Memiliki pemahaman tentang tuntutan etika publik dan


kompetensi
Mengenali berbagai bentuk sikap dan prilaku yang sesuai dengan etika
publik dan prilaku yang bertentangan dengan kode etik pejabat publik

Menunjukkan sikapdan prilaku yang sesuai dengan etika dan kode etik

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA


DALAM BAHASA
SEHARI-HARI, ETIKA
SERING
DISAMAKAN
DENGAN MORAL.
REFLEKSI ATAS BAIK/BURUK,
BENAR/SALAH, YANG HARUS
DILAKUKAN ATAU BAGAIMANA
MELAKUKAN YANG BAIK ATAU
BENAR

SEDANGKAN MORAL MENGACU


PADA KEWAJIBAN UNTUK
MELAKUKAN YANG BAIK ATAU APA
YANG SEHARUSNYA DILAKUKAN
Etika sebenarnya dapat difahami sebagai sistem
penilaian perilaku serta keyakinan untuk
menentukan perbuatan yang pantas guna
menjamin adanya perlindungan hak-hak individu,
mencakup cara-cara dalam pengambilan
keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang
baik dan yang buruk serta mengarahkan apa yang
seharusnya dilakukan yang sesuai nilai-nilai dianut
(Catalano, 1991)
+ Pengertian dan Fungsi Etika

MORAL (asal kata "MORES") berarti Tata Cara, Kebiasaan, Adat.


ETIKA, adalah seperangkat nilai yang dijadikan acuan.

 ETIKA KERJA adalah nilai-nilai yang menjadi acuan dalam aktivitas kerj
atau suatu profes

 PERILAKU BERMORAL adalah perilaku yang sesuai dengan harapan kl


sosia

 PERILAKU ETIS, adalah perilaku yang sesuai dengan sistem nilai yan
ditetapkan

 FUNGSI ETIKA
 Sebagai ukuran baik-buruk, wajar-tidak wajar, & benar- sala

 Landasan bertindak dalam sebuah kehidupan kolektif yang profesiona

 Untuk menjalankan visi dan misi lembaga / institus


DALAM O R GAN I SAS I

PENGERTIAN E T I K A

Ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat atau
satu organisasi.

ALASAN DIPERLUKANNYA E T I K A

Etika berkaitan dengan perilaku manusia


Etika memberikan prinsip yang kokoh dalam berperilaku
Adanya dinamika manusia dengan segala konsekuensinya
Etika berkaitan erat dengan sistem nilai manusia

MANFAAT E T I K A DALAM ORGANISASI

Kebersamaan Orientasi Organisasi Inovatif

Empati Respect Keunggulan

Kepedulian Kebajikan Keluwesan


POLA PERILAKU KEPEMIMPINAN APARATUR

Etika menjadi acuan/pedoman dalam bersikap dan bertindak dari seluruh jajaran
organisasi pemerintahan. Pelanggaran atas kode etik membawa konsekuensi moral.

CIRI-CIRI KEPEMIMPINAN APARATUR YANG IDEAL

Kepemimpinan aparatur dituntut memiliki kompetensi yang diperlukan untuk secara


kreatif mampu menyelesaikan berbagai permasalahan dan tantangan.

ETIKA KEPEMIMPINAN APARATUR YANG IDEAL

Pengembangan perilaku kepemimpinan kepemerintahan menuntut kelincahan dalam mengembangkan


pendekatan, mengarahkan orientasi pada masyarakat, meningkatkan kepekaan, dan mendengarkan
aspirasi terkait dengan penyelenggaraan kepemerintahan publik.
Nilai-nilai etika yang disepakati bersama sebagai pola perilaku dikenal sebagai kode etik.
Kode etik dirumuskan dalam rangka pencegahan terhadap kemungkinan perilaku yang tidak
santun, dan demi kepentingan organisasi .

Kode etik administrasi publik (ASPA, 1981):

Pelayanan kepada masyarakat adalah pelayanan di atas pelayanan kepada diri sendiri.
Rakyat adalah berdaulat dan mereka yang bekerja dalam instansi pemerintah pada akhrnya bertanggung jawab kepada
rakyat.
Hukum mengatur semua tindakan dari instansi pemerintah.
Manajemen yang efektif dan efisien adalah dasar bagi administrasi negara.
Sistem penilaian kecakapan yang sama, kesemptan yang sama, dan asas-asas itikad baik akan didukung, dijalankan, dan
dikembangkan.
Perlindungan terhadap kepercayaan rakyat adalah sangat penting
Pelayanan kepada masyarakat menuntut kepekaan khusus dengan ciri keadilan, keberanian, kejujuran, persamaan,
kompetensi, dan kasih sayang.
PNS adalah warga negara kesatuan RI yang berdasarkan Pancasila, yang bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan bersikap hormat menghormati antar sesama
warga negara yang memeluk agama/kepercayaan yang berlainan.
PNS sebagai unsur aparatur negara, abdi negara, dan abdi masyarakat, setia dan
taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah serta
mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan diri sendiri, seseorang
atau golongan.
PNS penjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah, dan martabat Pegawai
Negara Sipil serta mentaati segala peraturan kedinasan dan perintah-perintah
atasan dengan penuh kesadaran, pengabdian, dan tanggung jawab.
PNS memberikan pelayanan terhadap masyarakat sebaik-baiknya sesuai dengan
bidang tugas masing-masing.

Di samping kode etik, di lingkungan jajaran birokrasi pemerintah ditetapkan berbagai peraturan
untuk melakukan tindakan sebagai berikut (Paul H. Douglas, dalam
Wahyudi Kumorotomo, 1992, 345-346)

Ikut serta dalam transaksi bisnis pribadi atas perusahaan swasta untuk
keuntungan pribadi dengan mengatasnamakan jabatan kedinasan.

Menerima segala bentuk imbalan dari pihak swasta pada saat ia melaksanakan
transaksi untuk kepentingan kedinasan.

Membicarakan masa depan peluang kerja di luar instansi pada saat ia berada
dalam tugas sebagai pejabat pemerintah.

Membocorkan informasi komersial atau ekonomis yang bersifat rahasia kepada


pihak yang tak berhak.

Terlalu erat berurusan dengan orang di luar instansi pemerintah yang dalam
menjalankan binis pokoknya tergantung dari ijin pemerintah (ada konflik
ETIKA PUBLIK 3 FOKUS ETIKA

Refleksi tentang Standar / 1. Pelayanan publik yang


norma yang menentukan berkualitas dan relevan
baik/buruk, benar/salah 2. Sisi dimensi Reflektif, Etika
perilaku, tindakan dan Publik berfungsi sebagai
keputusan untuk bantuan dalam menimbang
mengarahkan kebijakan pilihan sarana kebijakan
publik dalam rangka publik dan alat evaluasi.
menjalankan tanggung jawab 3. ModalitasEtika,menjembata
pelayanan publik ni antara norma moral da
tindakan faktual

POLITICAL SOCIETY CIVIL SOCIETY


+

REFLEKSI NILAI-NILAI ETIKA

 DISKUSIKAN
DIKLAT PRAJABATAN GOL ONGAN III POLA BARU

Etika

Ethos (Yunani)
KEBIASAAN ATAU WATAK
Pola perilaku atau kebiasaan yang baik dan dapat diterima oleh lingkunga
pergaulan seseorang atau sesuatu organisasi tertentu.
Banyak dikembangkan dalam suatu sistem organisasi sebagai norma
norma yang mengatur dan mengukur profesionallisme seseorang. Etika
Kedokteran, Etika Jurnalistik, Etika Hukum, dll.
DIKLAT PRAJABATAN GOL ONGAN III POLA BARU

Etika Ricocur (1990) mendefinisikan etika sebagai


tujuan hidup yang baik bersama dan untuk
orang lain di dalam institusi yang adil.
Moral

Refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau


bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan
Moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau
apa yang seharusnya dilakukan.
+
Menurut Bertens (2000):

1 2 3

Ilmu tentang apa Kumpulan asas Nilai mengenai


yang baik dan apa atau nilai yang benar dan salah
yang buruk dan berkenaan dengan yang dianut suatu
tentang hak dan akhlak golongan atau
kewajiban moral masyarakat
(akhlak)

ETIKA ETIKA ETIKA


+
Definisi Etika:
• Etika sebagai filsafat
moral.
• Etika = Pemikiran kritis
dan mendasar
mengenai ajaran-ajaran
moral atau
• Etika sbg Ilmu ttg
moralitas.
Definisi Moral:

Moral = Ajaran
tentang apa yang
dilarang dan apa
yang wajib
dilakukan oleh
manusia supaya
bisa menjadi baik.
Contoh Moral

Aturan & hukum agama;

Hukum adat,

Wejangan tradisi leluhur;

Nasehat orang tua;

Ajaran ideologi, dll.

Sumber moral:
tradisi, adat, agama, ideologi negara, dll.
+
Dasar Kata yang Sama

Kata yang dasarnya sama dengan Etika, tetapi


berbeda artinya yaitu:
Ethos & Etis

Kata yang dasarnya sama dengan moral, tetapi


berbeda artinya yaitu: Amoral & Immoral
+
Kode Etik
DIKLAT PRAJABATAN GOL OINGAN III POLA BARU

Kode
Etik
Aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan
pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan
tertulis.

Kode Etik Profesi

Mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok


khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-
ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang
teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
+
Kode Etik Aparatur Sipil Negara
(Undang-Undang ASN)

 Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,


dan berintegritas tinggi

 Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin

 Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan

 Melaksanakantugasnya sesuai dengan peraturan


perundangan yang berlaku

 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan


atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
etika pemerintahan
+

 Menjaga kerahasiaan yang mennyangkut kebijakan Negara

 Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung jawab,


efektif dan efisien

 Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan


tugasnya

 Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak


lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan

 Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan,


dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain.

 Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN

 Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin


pegawai ASN
+
Nilai-nilai Dasar Etika Publik

 Nilai-nilai
dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:

 Memegang teguh nilai-nilai dalam ideology Negara Pancasila

 Setia
dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945

 Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak

 Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian

 Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif

 Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur

 Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada


publik
+
Nilai-nilai Dasar Etika Publik
(Lanjutan....)
 Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah

 Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,


cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun

 Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi

 Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

 Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja


pegawai

 Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan

 Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang


demokratis sebagai perangkat sistem karier
+

ETIKA PUBLIK 3 FOKUS


Refleksi tentang Standar / 1. Pelayanan publik yang
berkualitas dan relevan
norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah 2. Sisi dimensi Reflektif, Etika Publik
perilaku, tindakan dan berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana
keputusan untuk kebijakan publik dan alat
mengarahkan kebijakan evaluasi.
publik dalam rangka
3. Modalitas Etika, menjembatani
menjalankan tanggung antara norma moral dan tindakan
jawab pelayanan publik faktual

POLITICAL SOCIETY CIVIL SOCIETY


+
Dalam organisasi pemerintahan, ada ketentuan yang melarang aparatur untuk
melakukan tindakan sebagai berikut
(Paul H. Douglas, dalam Wahyudi Kumorotomo, 1992, 345-346)

Ikut serta dalam transaksi bisnis pribadi atas perusahaan swasta untuk keuntungan
pribadi dengan mengatasnamakan jabatan kedinasan.

Menerima segala bentuk imbalan dari pihak swasta pada saat ia melaksanakan
transaksi untuk kepentingan kedinasan.

Membicarakan masa depan peluang kerja di luar instansi pada saat ia berada dalam
tugas sebagai pejabat pemerintah.

Membocorkan informasi komersial atau ekonomis yang bersifat rahasia kepada pihak
yang tak berhak.

Terlalu erat berurusan dengan orang di luar instansi pemerintah yang dalam
menjalankan binis pokoknya tergantung dari ijin pemerintah (ada konflik kepentingan)
+
DIMENSI ETIKA PUBLIK

 Pertama, Tujuan (upaya hidup baik): diterjemahkan menjadi

“mengusahakan kesejahteraan umum melalui pelayanan publik yang

berkualitas dan relevan.

 Kedua, Sarana: membangun intitusi-intitusi yang lebih adil dirumuskan

sebagai membangun infrastruktur etika dengan menciptakan regulasi, hukum,

aturan agar dijamin akuntabilitas, transparansi dan netralitas pelayanan

publik.

 Ketiga, aksi/tindakan: dipahami sebagai “integritas publik” untuk menjamin

pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.


PELAYANAN PUBLIK YANG
BERKUALITAS DAN RELEVAN

TUJUAN

ETIKA
PUBLIK

MODALITAS TINDAKAN
AKUNTABILITAS INTEGRITAS
TRANSPARANSI PUBLIK
NETRALITAS
+
PERUBAHAN MINDSET
 Pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan;

 Kedua, merubah dari ’wewenang’ menjadi ’peranan’;

 Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah, yang harus


dipertanggung jawabkan bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat.

8 AREA PERUBAHAN
 Manajemen perubahan
 Penataan Peraturan Perundang-undangan
 Penataan dan Penguatan Organisasi
 Penataan tatalaksana
 Penataan sistem manajemen SDM
 Penguatan akuntabilitas
 Penguatan pengawasan
 Peningkatan pelayanan publik
+

1. Pentingnya Etika Dalam Urusan


Publik

BENTUK-BENTUK
2. Penggunaan Kekekuasaan:
KODE ETIK Legitimasi Kebijakan
DAN IMPLIKASINYA
3. Konflik Kepentingan

4. Sumber-sumber Kode Etik Bagi Asn

5. Implikasi Kode Etik Dalam


Pelayanan Publik
DALAM O R GAN I SAS I

PENGERTIAN E T I K A
Ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat atau
satu organisasi.

ALASAN DIPERLUKANNYA E T I K A

Etika berkaitan dengan perilaku manusia


Etika memberikan prinsip yang kokoh dalam berperilaku
Adanya dinamika manusia dengan segala konsekuensinya
Etika berkaitan erat dengan sistem nilai manusia

MANFAAT E T I K A DALAM ORGANISASI

Kebersamaan Orientasi Organisasi Inovatif

Empati Respect Keunggulan

Kepedulian Kebajikan Keluwesan


+

FUNGSI ETIKA

SEBAGAI UKURAN BAIK-BURUK, WAJAR-TIDAK WAJAR, &


BENAR-SALAH
LANDASAN BERTINDAK DALAM SEBUAH KEHIDUPAN
KOLEKTIF YANG PROFESIONAL
UNTUK MENJALANKAN VISI DAN MISI LEMBAGA / INSTITUSI
UNTUK MENJAGA CITRA LEMBAGA / INSTITUSI VIDEO\Jokowi
minta birokrasi utamakan pelayanan.mp4
POLA PERILAKU KEPEMIMPINAN APARATUR

Etika menjadi acuan/pedoman dalam bersikap dan bertindak dari seluruh jajaran
organisasi pemerintahan. Pelanggaran atas kode etik membawa konsekuensi moral.

CIRI-CIRI KEPEMIMPINAN APARATUR YANG IDEAL

Kepemimpinan aparatur dituntut memiliki kompetensi yang diperlukan untuk secara


kreatif mampu menyelesaikan berbagai permasalahan dan tantangan.

ETIKA KEPEMIMPINAN APARATUR YANG IDEAL

Pengembangan perilaku kepemimpinan kepemerintahan menuntut kelincahan dalam mengembangkan


pendekatan, mengarahkan orientasi pada masyarakat, meningkatkan kepekaan, dan mendengarkan
aspirasi terkait dengan penyelenggaraan kepemerintahan publik.
+
Penggunaan Kekuasaan: Legitimasi
Kebijakan

 Setiap
jabatan dalam organisasi publik mengandung
implikasi kekuasaan (power, authority).
 Dari
segi moralitas, kekuasaan harus memiliki legitimasi
yang kuat
 Istilah
legitimasi bermakna kewenangan atau keabsahan
dalam memegang kekuasaan.
 Darisegi moralitas, kekuasaan harus memiliki legitimasi
yang kuat
 Legitimasi kekuasaan religius
 Legitimasi sosiologis,
 Legitimasi etis
+

Pertama, karena landasan etis memiliki basis yang sangat kuat


bagi perilaku manusia, maka keabsahan penggunaan kekuasaan
akan pasti terjamin jika sudah memenuhi kaidah-kaidah etis.
Kedua, legitimasi etis berada di belakang setiap tatanan
normatif dalam perilaku manusia. Karena norma etika menjadi
penopang dari berbagai ideologi dan aturan-aturan hukum yang
terdapat di dalam masyarakat, maka legitimasi etis akan
menjadi landasan yang sangat kokoh bagi dipergunakannya
sebuah kekuasaan.
Ketiga, karena etika tidak mendasarkan diri pada pandangan-
pandangan moral de facto yang berlaku dalam masyarakat saja,
legitimasi etis tidak akan pernah dibatasi oleh ruang dan waktu.
Konflik Kepentingan

Konflik kepentingan adalah tercampurnya kepentingan pribadi


dengan kepentingan organisasi yang mengakibatkan kurang
optimalnya pencapaian tujuan organisasi.
– Aji mumpung (self-dealing);
– Menerima/memberi suap (bribery, embezzlement, graft)
– Menyalahgunakan pengaruh pribadi (influence peddling)
– Pemanfaatan fasilitas organisasi / lembaga untuk kepentingan pribadi.
– Pemanfaatan informasi rahasia; mengacaukan kedudukan formal dengan
keuntungan yg diperoleh secara informal.
– Loyalitas ganda (outside employment, moonlighting); menggunakan
kedudukan dalam pemerintahan untuk investasi pribadi.
 ASPA (American Society for Public Administration) menyebutkan
9 (sembilan) azas sebagai sumber kode etik administrasi publik
(1981)
 PP Nomor 11 Tahun 1959 tentang Sumpah Jabatan Pegawai
Negeri Sipil dan Anggota Angkatan Perang;
 PP Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Negeri
Sipil.
 Peraturan Pemerintah No.30 tahun 1980 tentang Peraturan
Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
 PP Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan Jiwa Korps Dan
Kode Etik Pegawai Negeri Sipil.
 Sapta Prasetya Korpri
 PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS.
 UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
+
Implikasi Kode Etik Dalam
Pelayanan Publik

 Kode etik merupakan pedoman bertindak yang


sifatnya eksplisit;
 Halpenting adalah niat baik dan sentuhan moral yang
ada dalam diri para pegawai atau pejabat sendiri;
 Paham idealisme etik mengatakan bahwa pada
dasarnya setiap manusia adalah baik dan suka hal-hal
yang baik;
 Diperlukan peringatan dan sentuhan nurani yang terus-
menerus untuk menggugah kesadaran moral dan
melestarikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dan
interaksi antar individu.
+
PAUL DOUGLAS (1993:61) TINDAKAN KONFLIK
KEPENTINGAN

 Ikut serta dalam transaksi bisnis pribadi atau perusahaan swasta untuk
keuntungan pribadi dengan mengatasnamakan jabatan kedinasan.

 Menerima segala bentuk hadiah dari pihak swasta pada saat ia


melaksanakan transaksi untuk kepentingan kedinasan atau kepentingan
pemerintah.

 Membicarakan masa depan peluang kerja di luar instansi pada saat ia


berada dalam tugas-tugas sebagai pejabat pemerintah.

 Membocorkan infrormasi komersial atau ekonomis yang bersifat rahasia


kepada pihak-pihak yang tidak berhak.

 Terlalu erat berurusan dengan orang-orang di luar instansi pemerintah yang


dalam menjalankan bisnis pokoknya tergantung kepada izin pemerintah.
+
MELAWAN KORUPSI MELALUI PEMBANGUNAN INSTITUSI
ADIL BERDASAR ETIKA PUBLIK

 Korupsi merupakan penyalahgunaan kepercayaan dan


kekuasaan jabatan publik untuk kepentingan pribadi, keluarga,
teman, kelompok atau partai politik.

 Perbaikan sektor publik sebaiknya tidak hanya menekankan


Good Governance, tetapi juga pembangunan kembali institusi
politik dan ekonomi dengan menciptakan budaya etika dalam
organisasi.

 Korupsi yang mengakar membuat tugas etika publik untuk


membangun integritas pejabat publik semakin sulit, untuk itu
membangun integritas tidak cukup hanya mengandalkan kualitas
moral tetapi harus dimulai dengan membangun budaya etika
organisasi.
+

1. Aktualisasi Etika Publik dalam


Pelayanan Publik
AKTUALISASI ETIKA
APARATUR SIPIL 2. Aktualisasi Kode Etik Untuk Melawan
NEGARA Korupsi

3. Aktualisasi Kode Etik Untuk


Peningkatan Kinerja Organisasi

4. Aktualisasi Kode Etik Untuk


Peningkatan Integritas Publik

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA


+
Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN

 AKUNTABILITAS PNS, komitmen pada publik values semangat


kebangsaan, tidak diskriminasi.

 NASIONALISME, semangat dan kecintaan terhadap kemajuan.

 ETIKA PUBLIK, memiliki Standar Etika yang Tinggi.

 KOMITMEN MUTU, tidak bekerja berdasarkan rutinitas. There is


a sense of quality,

 ANTIKORUPSI, bukan hanya bersih, tapi juga bisa mencegah


dan menghentikan korupsi.
+AKTUALISASI ETIKA APARATUR SIPIL
NEGARA MEMBAHAS CONTOH KASUS

1. Pemanfaatan sumber daya publik


2. Absen sidik Jari
3. Penerimaan Tenaga honorer
DISKUSI KELOMPOK

4. Pemberian Hadiah atau Cindera Mata


5. Konflik Kepentingan dalam pengadaan
6. Pelantikan Walikota di penjara
7. Terpidana Korupsi Menjabat Kembali
8. Whistle Blower atau Membocor informasi
9. Pengunduran Diri Pejabat
10.Melanggar Hukum
11.Perbuatan Tercela
12.Kebocoran Ujian Nasional
13.Baharuddin Lopa, Penegak Hukum yang jujur
TANTANGAN

1. KORUPSI DAN KONFLIK KEPENTINGAN (mengapa etika


publik berkaitan dengan konflik kepentingan dan
korupsi?)
korupsi ?)VIDEO
VIDEO\\Mata Najwa On Stage .mp
mp44

2. PEJABAT PUBLIK DAN DILEMA ETIKA

3. INTEGRASI NILAI - NILAI ETIKA DALAM PELAKSANAAN


KEGIATAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

4. LOGIKA PASAR YANG BERPENGARUH TERHADAP


PELAYANAN PUBLIK
+

DISKUSI

PENERAPAN DAN
PENGUATAN KODE ETIK DI INSTANSI
PESERTA
+

Anda mungkin juga menyukai