Anda di halaman 1dari 56

ETIKA

PUBLIK
OLEH :
MUCH.TAUFIK,SH,M.AP

BANDIKLAT Prov. Jatim


SEKILAS TENTANG SAYA
NAMA : Much. Taufik,SH,M.AP
JABATAN : Widyaiswara Madya
INSTANSI : Bandiklat Prov. Jatim
TTL : Gresik, 10 Oktober 1960
ALAMAT : Jl. Wisanggeni F 26 Blitar
TLP / HP : 081 615 645 577
082 232 968 651
EMAIL : mtblitar@yahoo.com
muchtaufik510@gmail.com
PENGALAMAN PENUGASAN & PENDIDIKAN :
• Ops Seroja Timtim : 1981/ 1982
• Tim Screening ( LITSUS ) Kota Blitar : 1986 – 1998
• Sus Intel Pemda : 1986
• Tarpadnas : 1987
• Kasi BINMAS & PAM Kantor Sospol Kota Blitar : 1987 – 1998
• Suspim Dagri : 1992 / 1993
• Kabag Humas, Kabag Tapem, Kasat Pol PP,
Ka. Bapemas KB, Ka.Bappeda, Asisten I,II,III di Pemkot
Blitar : 1998 - 2014
• Diklat Pembina Kader Bela Negara 2015
• Sus Intel AD : 2016
• Widyaiswara di Bandiklat Prov Jatim : 2014 – skrg
• Wakil Ketua Ikatan Pembina Kader Bela Negara Jawa Timur
DESKRIPSI SINGKAT

• Mata Diklat Etika Publik memfasilitasi pembentukan nilai-nilai


dasar etika publik pada peserta Diklat melalui
pembelajaran kode etik dan perilaku pejabat publik,
bentuk-bentuk kode etik dan implikasinya, aktualisasi
kode etik PNS.
• Mata Diklat ini disajikan berbasis experiencial
learning, dengan penekanan pada proses internalisasi
nilai-nilai dasar tersebut, melalui kombinasi metode
ceramah interaktif, diskusi, studi kasus, simulasi,
menonton film pendek, studi lapangan dan
demonstrasi.
• Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar etika dalam
mengelola pelaksanaan tugas jabatannya.
Lembaga Administrasi Negara BANDIKLAT Prov. Jatim
INDIKATOR KEBERHASILAN

1. Memiliki pemahaman tentang


kode etik dan perilaku pejabat
publik;
2. Mengenali berbagai bentuk
sikap dan perilaku yang
bertentangan dengan kode etik
dan perilaku dan implikasi dari
pelanggaran kode etik dan
perilaku bagi dirinya; dan
3. Menunjukan sikap dan perilaku
yang sesuai dengan kode etik
dan perilaku selama Diklat.
INDONESIA surga dunia.....
ETIKA WARISAN BUDAYA LELUHUR

1. ASTA BRATA  MEMPUNYAI SIFAT-SIFAT ALAM:


– BUMI
– AIR
– ANGIN MEGA
– KARTIKA
– CANDRA
– API
– SAMUDRA
– SURYA
2. KI HAJAR DEWANTARA:
– ING NGARSA SUNG TULADA
– ING MADYA MANGUN KARSA
– TUT WURI HANDAYANI
3. PEPATAH MELAYU:
– BERKUASA TIDAKLAH MEMAKSA
– BERPENGETAHUAN TIDAK MEMBODOHKAN
– BERPANGKAT TIDAK MENGHAMBAT
4. KEPEMIMPINAN PARA WALI SONGO
• Sedikit sekali Tokoh-tokoh
Nasional, Provinsi dan
Kabupaten atau Kota yang
BAGAIMANA dapat dijadikan PANUTAN
SEKARANG ? Masayarakat.
• Banyak sekali Tokoh-tokoh
pemerintahan, politik dan
masyarakat yang tidak
patut dijadikan PANUTAN.
MENGAPA BISA BEGITU ?
ADAKAH
YANG SALAH DENGAN
BANGSA INI ?
POKOK BAHASAN
Pengertian Etika

Pengertian Kode Etik

Kode Etik Aparatur Sipil Negara

Nilai-nilai Dasar Etika Publik

Definisi Dan Lingkup Etika Publik

Dimensi Etika Publik

Tuntutan Etika Publik dan Kompetensi

Perilaku Pejabat Publik

Lembaga Administrasi Negara BANDIKLAT Prov. Jatim


PENGERTIAN ETIKA PUBLIK
APA ITU ETIKA…???
Menurut Bertens (2000):

1 2 3

Ilmu tentang Kumpulan Nilai mengenai


apa yang baik asas atau benar dan salah
dan apa yang yang dianut
buruk dan
nilai yang
berkenaan suatu golongan
tentang hak
dan kewajiban dengan atau masyarakat
moral (akhlak) akhlak

ETIKA ETIKA ETIKA


PENGERTIAN DAN FUNGSI ETIKA

PENGERTIAN

 MORAL (asal kata “MORES”), berarti Tata Cara, Kebiasaan, Adat.


 ETIKA, adalah seperangkat nilai yang dijadikan acuan.
 ETIKA KERJA, adalah nilai-nilai yang menjadi acuan dalam
aktivitas kerja atau suatu profesi.
 PERILAKU BERMORAL, adalah perilaku yang sesuai dengan
harapan kelompok sosial.
 PERILAKU ETIS, adalah perilaku yang sesuai dengan sistem
nilai yang ditetapkan.
PENGERTIAN DAN FUNGSI ETIKA

PENGERTIAN
FUNGSI ETIKA
 SEBAGAI UKURAN BAIK-BURUK, WAJAR-TIDAK
WAJAR, & BENAR-SALAH
 LANDASAN BERTINDAK DALAM SEBUAH KEHIDUPAN
KOLEKTIF YANG PROFESIONAL
 UNTUK MENJALANKAN VISI DAN MISI LEMBAGA /
INSTITUSI
 UNTUK MENJAGA CITRA LEMBAGA / INSTITUSI
VALUE, MORAL DAN ETHIC

Prinsip-prinsip tuntunan dan perilaku yang

Values melekat di dalam cara bersikap dan


berperilaku seperti yang diharapkan.


Adat istiadat, kebiasaan, tingkah laku yang

Moral dilandasi oleh nilai2 tertentu yang diyakini


sebagai sesuatu yang baik atau buruk


Nilai2 atau norma moral yang menjadi pegangan

Ethic bagi seseorang atau suatu kelompok dalam


mengatur tingkah lakunya
PRINSIP ETIKA & MORALITAS
PERSAMAAN KEADILAN KEBENARAN

KEINDAHAN KEBAIKAN KEBEBASAN

ETIKA
(Sistem Nilai)

MORALITAS
15
ETIKA PEMERINTAHAN
UU Nomor 28 Tahun 1999

Kepastian Hukum
PENYELENGGARAAN

Tertib Penyelenggaraan Negara


AZAS-AZAS UMUM

Kepentingan Umum

Keterbukaan

Proporsionalitas

Profesionalitas

Akuntabilitas
PENTINGNYA ETIKA
DALAM URUSAN • Etika berkaitan langsung
dengan sistem nilai manusia,
PUBLIK
me • Etika mendorong tumbuhnya
ng ap a
? moralitas, nilai-nilai hidup yg
hakiki.

• Etika memberi inspirasi


kepada manusia utk secara
bersama-sama menemukan
& menerapkan nilai-nilai yg
hakiki bagi kesejahteraan &
kedamaian umat manusia.
(Sondang Siagian, 1996)
ETIKA DALAM ORGANISASI
Keluwesan
Kearifan
Kebersamaan
Empati
Kepedulian
Inovatif ORGANISASI
Keunggulan

Kedewasaan
Kebajikan
Orientasi Respect
Organisasi
Integritas
A R T I P E N T I N G E T I K A D A LA M O R G A
N I SAS I
PENGERTIAN E T I K A

Ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok


masyarakat atau satu organisasi.

ALASAN DIPERLUKANNYA E T I K A

Etika berkaitan dengan perilaku manusia


Etika memberikan prinsip yang kokoh dalam berperilaku
Adanya dinamika manusia dengan segala konsekuensinya
Etika berkaitan erat dengan sistem nilai manusia

MANFAAT E T I K A DALAM ORGANISASI

Kebersamaan Orientasi Organisasi Inovatif


Empati Respect Keunggulan

Kepedulian Kebajikan Keluwesan


Kedewasaan Integritas Kearifan
DIMENSI ETIKA PUBLIK

ETIKA
PUBLIK

Tindakan :
integritas publik/
public trust

Tujuan: layanan Moralitas:


publik yang netralitas,
memuaskan sumpah jabatan,
publik akuntabilitas
THE ICE BERG

DI ATAS AIR = 10%


KEMAMPUAN /
10%
PERBUATAN (TERLIHAT)

Kejadian

DI BAWAH AIR = 90%


KARAKTER/KEBERADAAN
(TIDAK TAMPAK/ TIDAK 90%
TERLIHAT)
Pola perilaku
Struktur sistemik
Model-model Mental
Visi Bersama
(Daniel Kim, 1999)
21
11/23/2021
Sumber: Nana Rukmana, Etika dan Integritas, 2013
GUNUNG ES KORUPSI

CORRUPTION
KNOWN BEHAVIOR
TO OTHERS
SEA LEVEL

UNKNOWN
UNKNOWN
TO
TO OTHERS
OTHERS

VALUES – STANDARDS – JUDGMENTS

ATTITUDE
MOTIVES – ETHICS – INTEGRITY-BELIEFS

22
Sumber: Nana Rukmana, Etika dan Integritas, 2013
PERUBAHAN MINDSET

PENGUASA WEWENANG
MENJADI JABATAN
MENJADI ADALAH
PELAYAN PERANAN AMANAH YG HRS
DIPERTANGGUN
G
JAWABKAN
PERUBAHAN PERILAKU

DILAYANI PANGREH PRAJA


MENJADI PENGUASA
MENJADI ABDI MENJADI
MELAYANI MASYARAKAT PENGAYOM
OPINION
EMOTION

A
T
TI
T
U
D
E

BEHAVIOR
PELAKSANA KEBIJAKAN
PEMERINTAH

PELAYAN PUBLIK

PEREKAT PERSATUAN
DAN KESATUAN
ETIKA

FUNGSI
KEMASYARAKATAN

PELAKSAN FUNGSI
A
KEBANGSAAN
KEBIJAKA
N

FUNGSI
ASN KENEGARAAN

PEREKAT
PELAYAN PERSATUAN
MASYAR DAN
KESATUAN
AKAT BANGSA

UU.NO.5 / 2014
KODE ETIK
NILAI AGAMA
ETIKA
MORALITAS INTEGRITAS
NILAI ADAT KODE E T I K
BUDAYA
LOYALITAS
TOTALITAS
PELAYANAN
PRIMA
PERGESERAN ETIKA PELAYANAN
PUBLIK ( Bartent : The Ethics of Public Service ; 1988 )
 Model 1 ( Tahun 1940 an )
Harus berani keluar dari tradisi yang tidak dikehendaki
 Model 2 ( Tahun 1950 an )
Harus berpegang kepada nilai-nilai dasar yang sedang hidup di
masyarakat
 Model 3 ( Tahun 1960 an )
Berpegang kepada nilai-nilai organisasi modern
 Model 4 ( Tahun 1970 an )
Memberikan ruang pengujian terhadap Standar yang dipakai
 Model 5 ( Tahun 1980 an )
Mengedepankan independensi dalam menentukan kebijakan publik
 Model 6 ( Tahun 1990 an )
Memperhatikan pengaruh lingkungan strategis
INTERNALISASI STANDAR ETIKA
PELAYANAN PUBLIK

STANDAR
STANDAR ETIKA
ETIKA PUBLIK
PUBLIK ::
Kepentingan
Kepentingan umum,
umum,
Kepastian
Kepastian hukum,
hukum,
Kesamaan
Kesamaan hak,
hak,
Keseimbangan
Keseimbangan hak dan kewajiban,
hak dan kewajiban,
Profesionalisme,
Profesionalisme,
Partisipasi,
Partisipasi,
Persamaan
Persamaan perlakuan,
perlakuan,
Keterbukaan
Keterbukaan ,,
Fasilitas
Fasilitas dan
dan perlakuan
perlakuan khusus
khusus bagi
bagi kelompok
kelompok
rentan,
rentan,
Tepat
Tepat waktu dan cepat,
waktu dan cepat, mudah
mudah dan
dan terjangkau
terjangkau
ASAS-ASAS PENYELENGGARAAN KEBIJAKAN
DAN MANAJEMEN ASN

Kepastian Hukum Efektif dan efisien

Profesionalitas Keterbukaan

Proporsionalitas
Tidak Diskriminatif
Keterpaduan
Persatuan dan Kesatuan
Delegasi

Keadilan dan Kesetaraan


Netralitas

Akuntabilitas Kesejahteraan
STANDAR PERILAKU
PEJABAT PUBLIK :
(UU.No.25/2009
ttg Pelayan Publik)
 Adil dan Tidak Diskriminatif
 Cermat
 Santun dan Ramah
 Tegas, Andal dan Tidak
Memberikan Putusan Yang
Berlarut-larut
 Profesional
 Tidak Mempersulit
 Patuh pada Perintah Atasan
Yang Sah dan Wajar
 Menjunjung Tinggi Nilai-nilai
Akuntabilitas dan Iontegritas
Institusi Penyelenggara
PERILAKU WAJIB tidak
disiplin
DALAM MELAYANI segan
mengucap
kan maaf
merespon atau terima
cepat kasih
tulus
menawarkan solu
senyum

membantu
ramah fokus
menden
gar

menghormati
sabar,
mamp
peka dapat
u
mered dipercaya
am
emosi
INTERNALISASI STANDAR ETIKA
PELAYANAN PUBLIK
PRO
SE
INTE S
RNA
LISA
S I

STANDAR
ASN YANG
IDEAL
PROSES
AKTUALISASI PRO
S
HABI ES
TUAS
PELAYANAN I
PRIMA KPD STANDAR
MASYARAKAT ETIKA
PUBLIK
ETIKA DALAM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

ETIKA ETIKA ETIKA


ETIKA proses IPOLEKSO
S pelayanan PENEGAKAN
kebijakan BUD publik HUKUM
pubik

ETIKA KE ETIKA
ILMUAN
LINGKUNGA
N
PANUTAN
 Secara etis seorang aparatur harus dapat
menjadikan dirinya sebagai model panutan
tentang kebaikan dan moralitas pemerintah,
terutama yang berkenaan dengan pelayanan
publik.

• Aparatur harus menjaga kewibawaan dan citra


pemerintahan melalui kinerja dan perilaku
sehari-hari dengan menghindarkan diri dari
perbuatan yang tercela yang dapat merugikan
masyarakat dan negara.
RICH PICTURE
VALUE
POLICY AND STANDARD

EDUCATION CULTURE
INTEGRITY

ETHIC

KRISIS INTEGRITAS DAN ETIKA SERTA


MEREBAKNYA PERILAKU KORUPSI

Sumber: Nana Rukmana, Etika dan Integritas, 2013


Biar cepat keluar......
harus pakai pelicin Pak !
Kami nikmat, Bapak puas.
Sepakat Pak ??
Pengelolaan Keuangan Negara / Daerah ?????
KKN
Cari bakso Ah…enak
kayanya en an juga
ak ni cari rujak
jeng… bu…
segerrrr
MARI KITA PAHAMI ETIKA PUBLIK

Opo..Rek..sing dimaksud Entah..lah…Beta Pe


etika Publik…??? Mikir oge aya…aya…
wae…!!!
STRATEGI REFORMASI BIROKRASI NASIONAL

3 Sasaran RB
1. Terwujudnya
pemerintahan
yang bersih
dan bebas
KKN;
2. Meningkatnya
kapasitas dan
akuntabilitas
kinerja
birokrasi
3. Meningkatnya
kualitas
pelayanan
publik
4 Intermediate Goals
Reformasi Birokrasi s/d 2014

Pemerintahan
yang terbuka
Pemerintahan dan
yang Efektif berbasiskan
dan Efisien ICT

SDM Aparatur
yang Pemerintahan
Kompeten yang
dan partisipatif
Kompetitif
IKHTISAR 5 AGENDA BESAR
TERKAIT REFORMASI BIROKRASI

1. Percepatan Reformasi Birokrasi 4. Peningkatan Pelayanan Masyarakat


− 9 Langkah Percepatan − UU No. 25 Tahun 2009
− Reformasi Birokrasi Secara online − PP No. 96 Tahun 2012 tentang
Pelayanan Publik
− R.Perpres Tentang Kewajiban
2. Island of Integrity Pembentukan unit Penanganan
− Pakta Integritas
− Zona Integritas
Pengaduan Masyarakat
− Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)
− Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM) 5. Penyempurnaan Peraturan
Perundang-undangan
3. Manajemen Berbasis Kinerja − UU ASN
(SAKIP/LAKIP) − UU Administrasi Pemerintahan
− Perencanaan Kinerja − UU Sistem Pengawasan Internal
− Pengukuran Kinerja Pemerintah
− Laporan Kinerja
− Evaluasi Kinerja
− UU 23 Tahun 2014 Tentang
− Hasil Kinerja Pemerintahan Daerah
46
LEGITIMASI KEKUASAAN

Legitim

Monarkhi
ati
Religius

Keyakina
n Agama

Penyerahan Kekuasaan
Legitimas dari Masyarakat
i ●
Penghormatan pada
Sosiologi Kewenangan yang
s melekat pada
pimpinan

Legiti

Prinsip-prinsip moral

Kesesuaian dasar-
masi dasar kekuasaan
Etis dengan norma moral
“Jangan membenarkan yang biasa
(tidak benar),
tapi
biasakanlah yang benar”
Service yg baik tidak hanya tersenyum pada pelanggan,
tetapi mendapatkan pelanggan yang tersenyum padamu.

Hopson Dan Scally Dalam Larasati (2007)


Good service is not smiling at the customer
only, but getting to customer to smile at you.

Hopson Dan Scally Dalam Larasati (2007)


PERILAKU WAJIB tidak
disiplin
DALAM MELAYANI segan
mengucap
kan maaf
merespon atau terima
cepat kasih
tulus

T
menawarkan
senyum

A
solusi

NG AT
membantu

I G T
ramah fokus
menden
gar

N
I G A
IN
menghormati
sabar,
mampu
peka dapat
meredam
emosi dipercaya
MARI KITA DISKUSI
• KELOMPOK 1 • KELOMPOK 2
Cermati kejadian atau fakta-fakta yang Amatilah dengan seksama bagaimana
berkembang ditengah masyarakat luas praktik penegakan di Indonesia akhir-
yang erat kaitannya dengan salah satu akhir ini, khususnya dalam menyikapi
pelayanan publik dalam bidang pelayanan perlakuan terhadap para mantan pejabat
dasar di tingkat Kecamatan, Kelurahan, publik yang terkena Tangkap Tangan KPK
/ Desa atau RT/RW. setelah mereka dijebloskan ke penjara.
Apakah menurut kalian kualitas Apakah perlakukan kepada sebagian
pelayanan publik yang telah diterima oleh besar mereka didalam penjara sudah
masyarakat sudah sesuai dengan standar mencerminkan rasa keadilan
kelayakan ? Apakah masyarakat ? Mengapa permasalahan
sesungguhnya masalahnya, apa akibat seperti itu bisa terjadi, apakah praktik-
yang bisa ditimbulkan jika masalah praktik seperti itu dapat dibenarkan jika
tersebut tidak segera diselesaikan, dikaitkan dengan Etika Publik ?
bagaimana solusinya. Diskusikanlah Bagaimanakah solusinya menurut
dalam kelompok dan resentasikan kalian ? Diskusikanlah dalam kelompok
hasilnya dan presentasikan hasilnya
KELOMPOK 3
• Akhir-akhir ini masyarakat ramai berbicara
tentang adanya zonasi sekolah untuk putra-
putri yang akan melanjutkan sekolah. Coba
analisis permasalahan tersebut, kaitkan
dengan nilai etika publik yang harus dipatuhi
dalam penetapan dan pelaksanaan kebijakan
publik. Petakan masalahnya, rumuskan
solusinya dan diskusikan rencana tindak
lanjutnya dalam kelompok.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai