Anda di halaman 1dari 102

TUJUAN

PEMBELAJARAN UMUM :

Setelah mengikuti pembelajaran


ini para peserta diharapkan
mampu menanamkan nilai dan
membentuk sikap dan perilaku
patuh kepada standar etika
publik yang tinggi.

3
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS :

SETELAH MEMPELAJARI MATA DIKLAT


PESERTA DIKLAT DAPAT :
1. Memiliki pemahaman tentang kode etik dan
perilaku pejabat publik;
2. Mengenali berbagai bentuk sikap dan perilaku
yang bertentangan dengan kode etik dan perilaku
dan implikasi dari pelanggaran kode etik dan
perilaku bagi dirinya;
3. Menunjukan sikap dan perilaku yang sesuai
dengan kode etik dan perilaku selama Diklat.
4
Sub Pokok
Bahasan :
1. Kode Etik dan Perilaku Pejabat Publik
2. Bentuk-bentuk Kode Etik dan
Implikasinya
3. Aktualisasi Etika Aparatur Sipil Negara

5
MATERI
ETIKA
PUBLIK
Kegiatan
Belajar 1
KODE ETIK DAN PERILAKU
PEJABAT PUBLIK
1. PENGERTIAN ETIKA
2. PENGERTIAN KODE ETIK
3. KODE ETIK APARATUR SIPIL NEGARA
4. NILAI-NILAI DASAR ETIKA PUBLIK
5. DEFINISI DAN LINGKUP ETIKA PUBLIK
6. DIMENSI ETIKA PUBLIK
7. TUNTUTAN ETIKA PUBLIK DAN
KOMPETENSI
8. PERILAKU PEJABAT PUBLIK
MATERI
ETIKA
PUBLIK
Kegiatan
Belajar 2
8
AKTUALISASI ETIKA
APARATUR SIPIL NEGARA
1. AKTUALISASI ETIKA PUBLIK DAN
PELAYANAN PUBLIK
2. AKTUALISASI KODE ETIK UNTUK
MELAWAN KORUPSI
3. AKTUALISASI KODE ETIK UNTUK
PENINGKATAN KINERJA
ORGANISASI
4. AKTUALISASI KODE ETIK UNTUK
PENINGKATAN INTEGRITAS PUBLIK
MATERI
ETIKA
PUBLIK
Kegiatan
Belajar 3
10
AKTUALISASI ETIKA
APARATUR SIPIL NEGARA
 AKTUALISASI ETIKA PUBLIK DAN
PELAYANAN PUBLIK
 AKTUALISASI KODE ETIK UNTUK
MELAWAN KORUPSI
 AKTUALISASI KODE ETIK UNTUK
PENINGKATAN KINERJA ORGANISASI
 AKTUALISASI KODE ETIK UNTUK
PENINGKATAN INTEGRITAS PUBLIK
KOMPETENSI PADA GOLONGAN I
DAN II
Kompetensi yang dibangun dalam Diklat Prajabatan CPNS
Golongan I dan II adalah kompetensi PNS sebagai pelayan
masyarakat yang profesional, yang diindikasikan dengan
kemampuan mengaktualisasikan lima NILAI DASAR yaitu:
1.Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan
tugas jabatannya;
2.Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam
pelaksanaan tugas jabatannya;
3.Kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam
pelaksanaan tugas jabatannya;
4.Kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan
tugas jabatannya; dan
5.Kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan
pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.
KOMPETENSI PADA GOLONGAN III
Kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang
profesional, yang diindikasikan dengan kemampuan
mengaktualisasikan lima NILAI DASAR yaitu:
1. kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam
melaksanakan tugas jabatannya;
2. kemampuan mengedepankan kepentingan
nasional dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
3. kemampuan menjunjung tinggi standar etika
publik dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
4. kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu
pelaksanaan tugas jabatannya; dan
5. kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong
percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan
instansinya.
Disamping memiliki kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar di atas,
peserta Diklat Prajabatan CPNS Golongan III, diharapkan juga memiliki
kemampuan menganalisis dampak apabila kelima nilai
dasar tersebut tidak diaplikasikan.
Nilai-nilai normatif yang
jadi keyakinan dalam diri
seseorang / badan / lembaga /
organisasi yang jadi faktor
pendorong untuk
melakukan / tidak melakukan
sesuatu.
• Bagian ilmu filsafat
• Berfocus pada nilai yang diyakini /
dianut
• Sistem nilai baik / buruk
• Implementasinya : norma yang diatur
atur / ukur profesionalisme.
ETIKA VS MORALITAS

ETIKA

 Sistem Nilai yang berkaitan dengan


kebiasaan hidup yang baik, baik  Dalam hal ini, etika tidak berisikan nilai
pada diri seseorang maupun suatu dan norma-norma kongkret sebagai
masyarakat yang diwariskan dari pedoman hidup manusia, melainkan
satu generasi ke generasi lain sebagai alat/ instrumen untuk melihat/
memahami etika.
Definisi Moral:
 Moral = Ajaran
tentang apa
yang dilarang
dan apa yang
wajib dilakukan
oleh manusia
supaya bisa
menjadi baik.
• Berfocus pada karakter /
sifat individu khusus
• Lebih abstrak daripada hukum
• Penentu dorongan bertindak
sesuai dgn etika
• Tingkatnya dipengaruhi :
latar belakang budaya,
pendidikan, pengalaman
dan karakter individu.
Etika ≠ Moral
 Dalam
bahasa
sehari-hari,
etika sering
disamakan
dengan
moral.
Memukul seorang perempuan,
tidak beretika atau tidak
bermoral ?
Definisi Etika:
• Etika sebagai filsafat
moral.
• Etika = Pemikiran
kritis dan mendasar
mengenai ajaran-
ajaran moral atau
• Etika sbg Ilmu ttg
moralitas.
PRINSIP ETIKA

1. Keindahan : - Nilai Estetika


- Serasi, indah dan elok dipandang

2. Persamaan :
- Manusia berhak & berkewajiban sama
- Kedudukan di hadapan Allah sama.
- Pelayanan non diskriminatif.

3. Kebaikan :- Bersifat universal


- Dalam pemerintahan : pembangunan da
pelayanan publik  untuk kebaikan
masyarakat.
4. Keadilan : - Kemauan yang tetap dan kenal
untuk diberikan kepada setiap orang apa
yang semestinya.

5. Kebebasan :- Keleluasaan untuk bertindak /


tidak ber dasar pilihan yang tersedia.
- Selalu dengan tanggung jawab

6. Kebenaran :- Biasa dipakai dalam logika ilmiah


- Harus dpt dibuktikan / ditunjukkan
- Kebenaran mutlak : dibuktikan dengan
keyakinan.
 Contoh Moral: Contoh Moral
aturan & hukum
agama, hukum
adat, wejangan
tradisi leluhur,
nasehat orang
tua, ajaran
ideologi, dll.
 Sumber moral:
tradisi, adat,
agama, ideologi
negara, dll.
Hubungan Etika & Moral
 Etika dipakai
untuk yang
umum/
konseptual/
prinsipal.
 Dan moral dipakai
untuk yang lebih
khusus/ spesifik/
praktis. Misalnya: Soal Perceraian
Wilayah Etika Wilayah Moral

Tidak Boleh
Bercerai

Boleh
Prinsip Perkawinan Bercerai
adalah: Kesetiaan
ALIRAN PEMIKIRAN ETIKA

TEORI TEORI TEORI TEORI


EMPIRIS RASIONAL INTUITIF WAHYU

Manusia Manusia
Etika diambil secara Ketentuan
menentukan
dari naluriah atau baik dan
apa yang baik
pengalaman otomatis buruk datang
dan buruk
dan mampu dari Yang
berdasar
dirumuskan membedakan Maha Kuasa
penalaran
sebagai hal yang baik
atau logika
kesepakatan dan buruk
MANFAAT NILAI ETIKA BAGI
ORGANISASI :

1. Kebersamaan; 7. Kebajikan;
2. Empati; 8. Integritas;
3. Kepedulian; 9. Inovatif;
4. Kedewasaan; 10. Keunggulan;
5. Orientasi 11. Keluwesan;
Organisasi; 12. Kearifan;
6. Respek;
31
FUNGSI ETIKA
(Nana Rukmana DW – Standar etika Publik)

Sebagai Ukuran Baik-buruk, Wajar –


Tidak Wajar, Dan Benar – Tidak Benar
Landasan Bertindak dalam sebuah
Kehidupan Kolektif yang Profesional
Untuk menjalankan Visi dan Misi
Lembaga/Institusi
Untuk Menjaga Citra Lembaga/Institusi
Etika dalam Organisasi
ETIKA
Keluwesan
Kearifan
Kebersamaan
Empati
Kepedulian
Inovatif
Keunggulan
ORGANISASI
Kedewasaan
Kebajikan
Respect
Orientasi
Organisasi
Integritas
SUMBER ETIKA
PERILAKU/
1. AGAMA PERBUATAN
2. LINGKUNGAN MASYARAKAT UMUM
3. PERATURAN-PERATURAN FORMAL
4. LINGKUNGAN KETETANGGAAN
5. LINGKUNGAN KELUARGA
6. HATINURANI INDIVIDUAL
DIADAPTASI DARI: DJADJA SAEFULAH (2009)
SUMBER ETIKA PUBLIK
1. AGAMA
2. NORMA DAN NILAI MASYARAKAT
3. IDEOLOGI NEGARA
PERILAKU
4. UUD PEJABAT
5. UU PUBLIK
6. PP
7. PERATURAN LAIN
8. (BAIK UMUM MAUPUN
9. DEPARTEMENTAL
10.PERATURAN DAN KETENTUAN UNIT
11.KERJA/LEMBAGA SETEMPAT
12.PERINTAH ATASAN
DIADAPTASI DARI: DJADJA SAEFULAH (2009)
KONTEKSTUALITAS ETIKA

Agama SUMBER ETIKA

Tradisi Filsafat

ETIKA
Politik
Hukum

Ekonomi Sosial
PENERAPAN ETIKA
Profesi Seni
Administrasi 36
DEFINISI
ETIKA PUBLIK 3 FOKUS
Refleksi tentang Standar / 1. Pelayanan publik yang
norma yang menentukan berkualitas dan relevan
baik/buruk, benar/salah 2. Sisi dimensi Reflektif, Etika
Publik berfungsi sebagai
perilaku, tindakan dan bantuan dalam menimbang
keputusan untuk pilihan sarana kebijakan
mengarahkan kebijakan publik dan alat evaluasi.
publik dalam rangka 3. Modalitas Etika,
menjalankan tanggung menjembatani antara norma
jawab pelayanan publik moral dan tindakan faktual

POLITICAL SOCIETY CIVIL SOCIETY


NRDW- STANDAR ETIKA PUBLIK
 Ethos = Sikap dasar,
ciri-ciri dan pandangan
penilaian seseorang
atau sekelompok orang,
terhadap suatu kegiatan
tertentu.

Misalnya: Ethos Kerja


•Bagaimana sikap terhadap
kerja (giat atau malas-malasan)
•Bagaimana pandangan
terhadap kerja (beban atau
aktualisasi diri)
•Bagaimana penilaian terhadap
kerja (kutukan atau anugerah)
Etika Dan Agama

 Etika tidak
mengantikan
agama dan tidak
bertentangan
dengan agama.
 Etika bahkan
diperlukan oleh
agama.
Etika Dan Agama

 Agama tidak
hanya
memberi
petunjuk
moral, tetapi
juga
mengajarkan
prinsip-
prinsip etis.
Mengapa Etika diperlukan Agama
1. Orang beragama
mengharapkan
agar ajaran
agamanya
rasional.
Ia ingin mengerti
mengapa Tuhan
“memerintahkan
” ia berbuat itu
dan itu.
Mengapa Etika diperlukan Agama

2. Seringkali ajaran
moral yang
termuat dalam
wahyu agama
mengijinkan
interpretasi yang
berbeda dan
bahkan saling
bertentangan
Mengapa Etika diperlukan Agama

3.Bagaimana
agama harus
bersikap terhadap
masalah moral
yang tidak
disinggung dalam
wahyunya,
Misalnya soal
aborsi?.
Mengapa Etika diperlukan Agama

4.Etika
memungkinkan
dialog antar
agama. Etika
dapat menjadi
dasar bagi
kerjasama
agama.
Mengapa Etika diperlukan Agama

5. Etika
memungkinkan
dialog antar
agama dengan
pandangan-
pandangan
dunia
Kritis terhadap Diri Sendiri,
 Penuh perhatian
 Percaya diri
 Sabar
 Rendah hati
 Memiliki harapan yang tinggi
terhadap diri sendiri & orang lain
 Mengusahakan hasil-hasil yang positif
 Bersikap terbuka
 Kepahitan
 Penderitaan
 Hidup yang tak
bertujuan
 Kesehatan yang buruk
 Tingkat stress yang
tinggi bagi diri dan
orang lain
 Langkah 1: Ubahlah fokus anda, carilah hal-hal
positif
 Langkah 2: Membiasakan diri untuk melakukan
sesuatu sekarang juga (jangan ditunda)
 Langkah 3: Kembangkan rasa syukur
 Langkah 4: Bergabunglah dalam program yang
berkelanjutan
 Langkah 5: Membangun penghargaan diri yang
positif
 Langkah 6: Jauhi pengaruh-pengaruh negatif
 Langkah 7: Belajar menyukai hal-hal yang harus
dilakukan
 Langkah 8: Mulailah hari-hari anda dengan hal2 positif
KODE ETIK
PEGAWAI NEGERI
SIPIL
KODE ETIK

NILAI POLA KODE


NILAI PERILAKU ETIK
ETIKA

DISEPAKATI BERSAMA Untuk mencegah Perilaku yang


tidak sesuai etika profesi
Kode Etik …..
 KODE ETIK adalah sistem norma, nilai dan
atauran profesional tertulis yang secara
tegas menyatakan apa yang benar dan
baik, dan apa yang tidak benar dan tidak
baik bagi profesional.
 KODE ETIK menyatakan perbuatan apa
yang benar atau salah, perbuatan apa
yang harus dilakukan dan apa yang
harus dihindari.
55
Kode Etik dan Grand Design

Reformasi Birokrasi
 Reformasi birokrasi bertujuan untuk
menciptakan birokrasi pemerintah yang
profesional dengan karakteristik adaptif,
berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dan
bebas korupsi, kolusi dan nepotisme,
mampu melayani publik, netral, sejahtera,
berdedikasi, dan memegang teguh nilai-
nilai dasar dan kode etik aparatur negara
Kode Etik
 Merupakan suatu tatanan etika yang telah
disepakati oleh suatu kelompok tertentu.
 Sebagai pola aturan, tata cara, tanda,
pedoman etis dalam melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan.
 Merupakan pola aturan atau tata cara
sebagai pedoman berperilaku
 Kode Etik PNS merupakan pedoman sikap,
tingkah laku, dan perbuatan PNS di dalam
melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup
sehari-hari
Maksud Kode Etik (Secara
Umum)
 Agar PNS sebagai profesional memberikan
jasa yang sebaik-baiknya dalam
melaksanakan tugas dan melayani
masyarakat
 Sebagai landasan untuk mewujudkan
pembinaan jiwa korps PNS dan
menjunjung tinggi kehormatan serta
keteladanan sikap, tingkah laku dan
perbuatan PNS dalam melaksanakan tugas
kedinasan dan pergaulan hidup sehari-hari
Tujuan Kode Etik bagi PNS (UU
ASN)
 Jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
 Cermat dan disiplin;
 Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan
atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
etika pemerintahan;
 Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien;
 Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
 Memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan;
 Tidak menyalahgunakan informasi intern negara,
tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
 Memegang teguh nilai dasar dan selalu menjaga
reputasi dan integritas pegawai; dan
 Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Kewajiban PNS tentang Kode Etik
(PP No. 42/2004)

 Dalam melaksanakan tugas kedinasan


dan kehidupan sehari-hari setiap PNS
wajib bersikap dan berpedoman pada
etika dalam bernegara, dalam
penyelenggaraan pemerintahan, dalam
berorganisasi, dalam bermasyarakat, serta
terhadap diri sendiri dan sesama PNS
Kode Etik SKPD dan Kode Etik
Profesi
 Pejabat Pembina Kepegawaian menetapkan
Kode Etik Instansi, yg selanjutnya oleh setiap
Kepala SKPD ditetapkan kode etik PNS pada
masing-masing SKPD
 Organisasi Profesi di lingkungan PNS
menetapkan kode etiknya masing-masing
 Kode etik ditetapkan berdasarkan
karakteristik masing-masing Instansi atau
SKPD dan organisasi profesi
 Kode etik tidak boleh bertentangan dengan
kode etik pada PP No. 42 Tahun 2004.
Penegakan Kode Etik
 PNS yg melakukan pelanggaran Kode Etik
dikenakan sanksi moral
 Sanksi moral berupa :
 Pernyataan secara tertutup; atau
 Pernyataan secara terbuka
 Selain sanksi moral dapat dikenakan
tindakan administratif sesuai PP No.
53/2010 atas rekomendasi Majelis Kode
Etik
PELANGGARAN KODE ETIK

UCAPAN

TULISAN

PERBUATAN

MELANGGAR

KODE ETIK

SANKSI
MORAL
1.Sanksi Moral;
2.Dibuat secara tertulis;
3.Dinyatakan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian;
4.Pernyataan tertutup/terbuka;
5.Disebutkan jenis pelanggaran yang dilakukan;
6.Pernyataan dapat didelegasikan;
7.Dapat digunakan rekomendasi pemberian
sanksi administratif.
1. Majelis Kode Etik bersifat temporer;
2. Dibentuk disetiap instansi;
3. Ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;
4. Dalam hal instansi pemerintah mempunyai instansi vertikal di
daerah/UPT, PPK dapat mendelegasikan wewenangnya kepada
pejabat yang bersangkutan untuk menetapkan pembentukan
Majelis Kode Etik;
5. 5 orang anggota;
6. Pengambilan keputusan mufakat/suara terbanyak;
7. Keputusan bersifat final;
8. Keputusan disampaikan kepada pejabat yang berwenang;
9. Majelis Kode Etik dapat memanggil dan memeriksa PNS yang
bersangkutan, juga dapat mendengar pejabat lain atau pihak lain
yang dipandang perlu.
Sumber-sumber Kode Etik PNS
1. PP Nomor 11 Tahun 1959 tentang Sumpah Jabatan
Pegawai Negeri Sipil dan Anggota Angkatan
PerangKedaulatan Rakyat, Aparatur bertanggungjawab
kepada Rakyat
2. PP Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai
Negeri Sipil.Manajemen Negara yang Efektif & Efisien
3. Peraturan Pemerintah No.30 tahun 1980 tentang
Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil.Konflik
Kepentingan tidak dapat diterima
4. PP Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan Jiwa Korps
Dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil.
5. PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS.
6. UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN).
KODE ETIK ORGANISASI PEMERINTAH
RI
(UU no: 8 TH 1974 pasal : 28)
Pengertian Etika Publik
Etika Publik

Ketentuan dan Berkaitan


norma dengan perilaku
kehidupan manusia,
yang berlaku memberikan
dalam suatu prinsip dalam
organisasi/ berperilaku,
kelompok sistem nilai
masyarakat manusia
DIMENSI ETIKA PUBLIK
PELAYANAN
PUBLIK YANG
BERKUALITAS DAN
RELEVAN
TUJUAN

ETIKA
PUBLIK

MODALITAS
TINDAKAN
AKUNTABILITAS
INTEGRITAS
TRANSPARANSI
PUBLIK
NETRALITAS
Sumber: Haryatmoko, Etika Publik Untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi, 2011
TUNTUTAN ETIKA PUBLIK DAN
KOMPETENSI
Pengetahuan ttg hukum
Manajemen program
Manajemen Strategis
Manajemen Sumber Daya
KOMPETENSI TEKNIS

ETIKA
PUBLIK

KOMPETENSI ETIKA KOMPETENSI LEADERSHIP


Manajemen Nilai Penilaian dan Penetapan Tujuan
Kemampuan penalaran moral Ketrampilan Manajemen
Moralitas peribadi Gaya Manajemen
Etika Organisasional Kepemimpinan Politik & Nrgosiasi
Sumber: Haryatmoko, Etika Publik Untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi, 2011
DIMENSI ETIKA PUBLIK
PELAYANAN
PUBLIK YANG
ETIKA BERKUALITAS DAN
POLITIK RELEVAN
TUJUAN

•POLICY/TUJUAN
•POLITY/SARANA
•POLITICS/AKSI POLITIK
ETIKA
PUBLIK

MODALITAS TINDAKAN
AKUNTABILITAS INTEGRITAS
TRANSPARANSI PUBLIK
NETRALITAS Sumber: Haryatmoko, Etika Publik Untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi, 2011
PATOLOGI BIROKRASI

ANTARA IDEA DAN REALITA DI INDONESIA


Taufiq Effendi, Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara
“Sebanyak 55 % atau 1,9 juta
pegawai negeri sipil (PNS)
Indonesia tidak berkualitas.
Mereka sebagian besar berada di
bagian tata usaha, yang tidak
memiliki keahlian, keterampilan,
dan tersebar di seluruh
departemen, kementerian dan
lembaga.”
KONDISI PNS - ASN
(HUMAS KEMENPAN & RB, 2016)

Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) sampai dengan akhir


2016 adalah 4,516 juta orang. Dalam kurun waktu 10
tahun pertumbuhannya mencapai 22,47% dengan laju
pertumbuhan rata-rata 1,63% -- Penyebaran Tidak Merata
Kenaikan tertinggi terjadi pada periode 2008 menuju 2009
dengan kenaikan mencapai 10,8%. "Ini karena adanya
kebijakan pengangkatan PNS dari tenaga honorer dan
sekretaris desa," 
Pada tahun 2016 porsi PNS berpendidikan SD masih
cukup besar mencapai 28,24%, lebih besar dibanding
dengan PNS berpendidikan S1 & S2 sebanyak 71,44 %
dan S-3 yang hanya 0,32 %
Produktivitas dan Daya
Saing Rendah

 No. Negara 2010 2012 2013 2014


1 Singapura 5 2 2 1
2 Malaysia 21 25 24 20
3 Brunei Darussalam 39 28 26 26

4 Thailand 34 38 37 31
5 Indonesia 55 50 38 34
6 Filipina 71 65
7 Vietnam 70 75
8 Kambodia 109 85
9 Timor-Leste 129 136

Global Competitiveness Index --- World Economic Forum (WEF) 2010 -


2014
PERMASALAHAN
BIROKRASI

1. Pelayanan yang Buruk;


2. Korupsi;
3. Organisasi yang Gemuk;
4. Profesionalisme Rendah;
5. Inefisiensi dan Inefektivitas;
6. Kurang Berkoordinasi/ Ego
Sektoral;
7. Kebijakan yang Tumpang
Tindih ;
8. Politisasi dan Intervensi
Politik;
9. Cultureset -- Feodalistik
Biar cepat keluar......
harus pakai pelicin Pak !
Kami nikmat, Bapak puas.
Sepakat Pak ??
Pengelolaan Keuangan Negara / Daerah ?????

KKN
MENGAPA KORUPSI TERJADI

Tiga Aspek :

Administrasi/hukum

MANUSIA:

SOSIAL/BUDAYA:
Sisi Ekonomi :
Akan menyebabkan tidak
terdistribusinya sumber daya
secara merata dan adil, harga
kebutuhan pokok tinggi (pungutan
Sangat liar), kemiskinan
besar Sisi Sosbud :
terhadap Akan menyebabkan perubahan pola
perilaku masyarakat yaitu
rusaknya membangun mental penipu dan
DAMPAK tatanan penjilat
KORUPSI ekonomi, Sisi Politik :
sosial Akan menyebabkan proses
budaya, pengambilan kebijakan berjalan
tertutup dan tidak melibatkan
politik partisipasi masyarakat dan pelayanan
dan mahal
hukum Sisi Hukum :
Akan menyebabkan diskriminasi
dalam penegakan hukum
Cari bakso
kayanya e Ah…enak
an ju
n ak n i rujak bu… ga cari
jeng… segerrrr
ETIKA DALAM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

ETIKA ETIKA ETIKA


ETIKA proses EPOLEKSO
S
pelayanan PENEGAKAN
kebijakan BUD publik HUKUM
pubik

mbbin
Etitikkaa ppeem inaaaann
ETIKA KE E
ILMUA &
& ETIKA
N
ppem embbeerrddaayyaaaann LINGKUNGA
maassyyaarraakkaatt
m N
DI ATAS AIR = 10%
KEMAMPUAN/PERBUATA
N (TERLIHAT)

Kejadian

DI BAWAH AIR = 90%


KARAKTER/KEBERADAAN
(TIDAK TAMPAK/ TIDAK
TERLIHAT)
Pola perilaku
Struktur sistemik
Model-model Mental
Visi Bersama
(Daniel Kim, 1999)
10/28/21 85
Sumber: Nana Rukmana, Etika dan Integritas, 2013
VALUE
POLICY AND STANDARD

EDUCATION CULTURE
INTEGRITY

ETHIC

KRISIS INTEGRITAS DAN ETIKA SERTA


MEREBAKNYA PERILAKU KORUPSI

Sumber: Nana Rukmana, Etika dan Integritas, 2013


PENENTU KEMAJUAN
Perbedaan antara negara maju (kaya)
dan negara berkembang (miskin) tidak
tergantung pada UMUR negara itu

Contohnya negara India dan Mesir,


yang umurnya lebih dari 2000 thn,
tetapi mereka tetap terbelakang
(miskin)

Di sisi lain – Singapura, Kanada, Australia &


New Zealand – negara yang umurnya kurang
dari 150 tahun, saat ini telah menjadi bagian
dari negara maju di dunia, dan penduduknya
tidak lagi miskin
 Maju / terbelakangnya sebuah negara juga
tidak ditentukan oleh KECERDASAN
warganya;
 SUKU/RAS/WARNA KULIT/AGAMA juga
bukan faktor penentu, buktinya para
imigran yang dianggap pemalas di negara
asalnya ternyata menjadi sumber daya yang
handal dan sangat produktif ketika bekerja
di negara-negara maju/kaya.

Lalu dimana letak


perbedaannya …
?
JAWAB
 Perbedaannya terletak pada
SIKAP/ PERILAKU masyarakatnya,
yang telah dibentuk sepanjang
masa melalui pendidikan dan
kebudayaan ( ETIKA KERJA &
MORALITAS )
 Didapati bahwa perilaku
masyarakat di negara maju,
sebagian besar mematuhi prinsip-
prinsip dasar kehidupan yang ber-
etika.
 Ada 11 SIKAP DASAR/
KEPRIBADIAN penyebab
majunya seseorang/sebuah
bangsa.
11 SIKAP DASAR HIDUP SUKSES

1. Etika, sebagai prinsip dasar


dalam kehidupan sehari-hari
2. Kejujuran dan integritas Di negara
3. Bertanggung jawab
4. Memiliki etos kerja tinggi
terbelakang,
5. Cinta pada pekerjaan mayoritas rakyat
6. Hormat pada aturan & tidak patuh
hukum masyarakat
7. Hormat pada hak orang lain
terhadap 11 prinsip
8. Ada motivasi untuk sukses tersebut;
9. Berusaha keras untuk Hanya sebagian kecil
melawan korupsi
10. Menghargai waktu
yang mematuhinya
11. Bersabar & tidak mengeluh
KODE ETIK DAN KODE PERILAKU
ASN
1. Melaksanakan tugasnya secara
Jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya secara
cermat dan disiplin;
3. Melaksanakan tugas sesuai
dengan peraturan peundang-
undangan yang berlaku;
4. Melayani dengan sikap hormat,
sopan dan tanpa tekanan;
5. Melaksanakan tugas sesuai
dengan perintah atasan sejauh
tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan
dan etika pemerintahan;
Lanjutan……
6. Menjaga kerahasiaan yang
menyangkut kebijakan negara;
7. Menggunakan kekayaan dan
barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan
efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi
konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
9. Memberikan informasi secara
benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan;
Lanjutan…..
10.Tidak menyalahgunakan
informasi intern negara,
tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk
mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau untuk
orang lain;
11.Memegang teguh nilai dasar
ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN;
12.Melaksanakan ketentuan
peraturan perundang-
undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
ETIKA PUBLIK
(Definisi dan Ruang Lingkup)
 Etika Publik merupakan refleksi
tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan
dan keputusan untuk
pelayanan publik;
 Fokus utama Pelayanan
Publik :
 Berkualitas dan relevan;
 Etika Publik berperan dalam
memilih sarana kebijakan publik
dan alat evaluasi;
 Modalitas Etika : menjembatani
norma moral dan tindakan
faktual.
NILAI-NILAI DASAR ETIKA
PUBLIK
 Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi
Pancasila;
 Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945;
 Menjalankan tugas secara profesional dan
tidak memihak;
 Membuat keputusan dengan prinsip keahlian;
 Menciptakan lingkungan kerja yang non-
diskriminatif.
 Memelihara dan menjunjung tinggi standar
etika luhur;
 Mempertanggungjawabkan tindakan dan
kinerjanya kepada publik.
Lanjutan…..

 Memiliki kemampuan dalam


melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
 Memberikan layanan kepada publik
secara jujur, tanggap, cepat akurat,
berdayaguna, berhasil guna, dan santun.
 Mengutamakan kepemimpinan
berkualitas tinggi;
 Menghargai komunikasi, konsultasi dan
kerjasama;
 Mengutamakan pencapaian hasil dan
mendorong kinerja pegawai;
 Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
 Meningkatkan efektifitas sistem
pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
MEMBANGUN ETIKA PUBLIK
PENDEKATAN INTERNAL
PERUBAHAN BUDAYA

DIMULAI DARI TOP LEVEL SEBAGAI TELADAN

KODE SISTEM SISTEM


KODE ETIK PENGGAJIAN RECRUITMENT
PERILAKU

MENANAMKAN NILAI-NILAI PERILAKU: JUJUR, PEDULI,


MANDIRI, DISIPLIN, TANGGUNGJAWAB, KERJAKERAS,
SEDERHANA, BENAR, KEADILAN

MENANAMKAN NILAI-NILAI MORAL: RELIGIUS,


INTEGRITAS, KEPEMIMPINAN, PROFESIONALISME
KEADILAN
PENDEKATAN EKSTERNAL

PERUBAHAN BUDAYA

PENEGAK KOMUNITAS
BIROKRASI RELIGI ADAT
HUKUM LAIN

SOSIALISASI

JUJUR, PEDULI, MANDIRI, DISIPLIN, TANGGUNGJAWAB,


KERJAKERAS, SEDERHANA, BENAR, KEADILAN

RELIGIUS, INTEGRITAS, KEPEMIMPINAN,


PROFESIONALISME KEADILAN
PERILAKU PEJABAT PUBLIK

GOOD
GOVERNANCE
 Allah akan bertanya,
dipakai apa umurmu
sampai habis?
 Allah akan bertanya,
dipakai apa masa muda
kalian, hingga masa
tuanya koq seperti …..
 Ingat apa yang kita alami
di masa tua adalah buah
di masa muda.
WASPADALAH!

Masak sampe tua Cuma mau maenan doank


 .
MERUBAH SIKAP
MENJADI LEBIH
BAIK, AGAR MENJADI
CONTOH DAN DAPAT
MEMBERIKAN MANFAAT
YANG BESAR BAGI
BANGSA
Sekian, Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai