2
Etika
ETIKA:
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang
buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak);
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak;
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut
suatu golongan atau masyarakat.
PRINSIP ETIKA
1. Etika itu tidak merugikan,kalau tidak bisa berbuat kepada
orang lain maka jangan rugikan orang tsb (non maleficence)
2. Etika harus membawa kebaikan (Beficence)
3. Etika harus menjaga kerahasiaan (Confidentiality)
4. Seseorang berhak menentukan dirinya ingin memproleh
pengobatan atau tidak (autonomy Pasien)
5. Berkata benar (truth telling)
6. Berlaku adil (justice)
7. Menghormati privasi (privacy)
Sumpah Profesi
• Alasan etika di perlukan :
• Masyarakat semakin pluralistik
(beranekaragam,)
• Modernisasi
• Perkembangan ideology
• Di perlukan oleh kaum agama
Fungsi Etika
• Di era modernisasi dengan segala kecanggihan yang
membawa perubahan dan pengaruh terhadap nilai-
nilai moral, adanya berbagai pandangan ideologi
yang menawarkan untuk menjadi penuntun hidup
tentang bagaimana harus hidup dan tentunya kita
hidup dalam masyarakat yang semakin pluralistik,
juga dalam bidang moral sehingga bingung harus
mengikuti moralitas yang mana, untuk itu sampailah
pada suatu fungsi utama etika, sebagaimana
disebutkan Magnis Suseno (1991 : 15), yaitu untuk
membantu kita mencari orientasi secara kritis dalam
berhadapan dengan moralitas yang membingungkan.
Macam – macam Etika
Apa saja sih Macam – macam Etika itu?
Ada dua macam etika yang harus kita pahami dalam
menentukan baik dan buruknya perilaku manusia :
Jens
Jens Martensson
Martensson 8
Jenis Etika
1. Etika umum mengenai kondisi-kondisi dasar
bagaimana manusia bertindak secara etis
a. Prinsip;
b. Moral.
2. Etika khusus penerapan prinsip-prinsip moral dasar
a. Etika Individu menyangkut kewajiban dan sikap
manusia terhadap diri sendiri;
b. Etika Sosial mengenai kewajiban sikap dan
pola perilaku manusia sebagai anggota masyarakat.
Etika sosial yang hanya berlaku bagi
kelompok profesi tertentu disebut kode ETIK
ALIRAN ETIKA
1. Aliran Deontologis: penilaian benar tidaknya suatu perbuatan atau baik
tidaknya sesorg,tdk perlu dilihat hasil akhirnya tetapi yang dinilai adalah
perbuatan itu sendiri.
• Immanuel kant “seseorang berbuat baik karena rasional dan tidak
dogmatis
• Cth: org tdk mencuri bukan karna takut neraka tapi mencuri ad
perbuatan buruk
2. Aliran Teleologis(konsenkualis):Baik burukx seseorg dinilai dari tujuan
hendak dicapai
• Aliran Ethical Egoism: wajib berbuat baik demi kepentingan pribadi
• Aliran utilitarinism : wajib berbuat baik demi kepentingan umum dan
masyarakat
• Cth : merokok
nilai
Nilai adalah suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku dan tujuan akhir
yang diinginkan individu, dan digunakan sebagai prinsip atau standar dalam
hidupnya.
• Penilaian Etika itu di dasarkan pada beberapa factor yaitu :
1) Titik berat penilaian etika sebagai suatu ilmu, adalah pada perbuatan baik
atau jahat, susila atau tidak susila.
2) Perbuatan atau kelakuan seseorang yang telah menjadi sifat baginya atau
telah mendarah daging, itulah yang disebut akhlak atau budi pekerti. Budi
tumbuhnya dalam jiwa, bila telah dilahirkan dalam bentuk perbuatan
namanya pekerti
• Burhanuddin Salam, Drs. menjelaskan bahwa sesuatu perbuatan di nilai
pada 3 (tiga) tingkat :
1) Tingkat pertama, semasih belum lahir menjadi perbuatan, jadi masih
berupa rencana dalam hati, niat.
2) Tingkat Tingkat kedua, setelah lahir menjadi perbuatan nyata, yaitu
pekerti.
3) Tingkat ketiga, akibat atau hasil perbuatan tersebut, yaitu baik atau buruk.
ETIKET
PENGERTIAN : cara melakukan perbuatan sesuai dengan Etika yang berlaku
Jens
Jens Martensson
Martensson 25
Adanya komitmen moral yang tinggi diatur dalam
aturan khusus disebut dengan kode etik.
Jens
Jens Martensson
Martensson 26
Mengapa harus mempelajari
Etika Farmasi ?
Jens
Jens Martensson
Martensson 27
Belajar etika juga akan menyiapkan mahasiswa
kefarmasian untuk mengenali situasi-situasi
yang sulit dan melaluinya dengan cara yang
benar sesuai prinsip dan rasional.
Jens
Jens Martensson
Martensson 28
Pelanggaran Etika Farmasi
a) Apotek
1. PSA menjual
psikotropika dan pada
saat membuat laporan,
bekerja sama dengan
dokter untuk
membuatkan resep.
2. Krim malam, krim pagi
buatan apotek sendiri,
tidak diketahui
formulanya.
b) Puskemas atau Klinik
1. Yang menyerahkan obat kepada pasien bukan
apoteker, melainkan bidan, mantri, perawat, karena
puskesmas tidak memiliki apoteker.
c) Rumah Sakit
1. Apoteker membuat suatu obat yang isinya
campuran dari beberapa obat (oplosan).
d) Industri
2. Klaim, saling mengklaim suatu produk
sehingga melanggar etika.
3. Kebohongan publik sehingga menginfokan
tentang khasiat suatu obat yang tidak benar.
Jens
Jens Martensson
Martensson 30
Seorang ibu bernama Marwah menjadi korban obat
kedaluwarsa.
Warga Kelurahan Sudiang ini menuturkan, dia membeli
obat seperti itu (kadaluarsa) di salah satu apotek di
Daya.
Dia mencari obat diare. Saat itu, kata Marwah, dirinya
hendak membeli Lacto B, suplemen makanan.
Namun, oleh penjaga apotek, jenis obat tersebut
dinyatakan habis. Penjaga apotek tersebut, kemudian
menawarkan Dialac yang tersimpan di dalam lemari
Contoh kasus
pendingin.
Menurut penjaga apotek tersebut, Dialac memiliki
komposisi dan kegunaan yang sama dengan Lacto B.
Marwah mengatakan, setelah obat tersebut
potek s ad iA diminumkan ke anaknya dengan cara mencampur ke
d al u a r
Obat Ka
susu, si buah hatinya mengalami muntah hingga lima
kali. Marwah mengaku panik. Dia pun kemudian
membaca seksama sampul Dialac tersebut. Hasinya,
suplemen makanan dengan nomor registrasi POM
SI.044 216 731 tersebut memiliki masa kedaluwarsa 19
November 2008 sebagaimana yang tercantum di
pembungkus obat.
Pembahasan :
Pada kasus yang terjadi di apotek tersebut, dimana
seorang pasien diberikan obat yang sudah kadaluarsa
oleh pihak apotek, dapat dikategorikan ke dalam
kasus pelanggaran kode etik apoteker. Kode etik
apoteker Indonesia itu sendiri merupakan asas atau
nilai yang berkenaan dengan akhlak dan nilai-nilai
yang dianut dan menjadi pegangan dalam praktik
kefarmasian
Pasal 9
Jens
Jens Martensson
Martensson 32
Sanksi terhadap KY
FUN S
TUN
E
Pelanggaran
1. Sanksi Moral berupa lisan maupun
tulisan;
2. Sanksi yang telah di atur dalam
organisasi pada rumah sakit,
apotek, klinik yang telah disepakati;
3. Pencabutan keanggotaan atau di ke
luarkan dari suatu organisasi
profesi kefarmasian.
Jens
Jens Martensson
Martensson 33
KY
FUN S
U NE
T
Launch
Thank
IN
BOFF
You
Jens Martensson
jens@bellowscollege.com
Daftar Pustaka
Zakky. 2018. Pengertian Etika Secara Umum dan Menurut Para Ahli.
Diambil dari : https://www.zonareferensi.com/pengertian-etika/. (19 Maret
2019)
Aprianti, Frizka. 2013. Etika Farmasi.
Diambil dari : https://www.academia.edu/5236806/Etika-Farmasi . (19 Maret
2019)
Dokumen Indonesia. 2015. Etika Pelayanan Kefarmasian.
Diambil dari : https://dokumen.tips/documents/etika-pelayanan-
kefarmasian.html. (19 Maret 2019)
Bahri, Saeful. Dhika, Annong. dkk. 2016. Makalah Etika Farmasi.
Diambil dari : https://www.scribd.com/doc/310150605/MAKALAH-ETIKA-
FARMASI. (19 Maret 2019)
Kurniawan, Hadi. 2012. KASUS DAN KODE ETIK SERTA IMPLEMENTASINYA-
3.
Diambil dari : http://hadikurniawanapt.blogspot.com/2012/07/kasus-dan-kode-
etik-serta_18.html. (19 Maret 2019)
Jens
Jens Martensson
Martensson 35