MENGAPA?
BAGAIMANA?
LAMIJAN 3
PENGERTIAN DAN NILAI
ETIKA
Kata etika berasal dari dua kata Yunani yang hampir sama
bunyinya, namun berbeda artinya. Pertama berasal dari kata
ethos yang berarti kebiasaan atau adat, sedangkan yang kedua
dari kata ethos, yang artinya perasaan batin atau
kencenderungan batin yang mendorong manusia dalam
perilakunya.
2
PENGERTIAN DAN NILAI
ETIKA
2
ETIKA
ETIKA adalah penerapan dari proses dan teorii filsafat moral pada situasi
yang nyata.
ETIKA berpusat pada prinsip dasar dan konsep bahwa manusia dalam berfikir
dan tindakannya didasari nilai-nilai.
ETIKA pada hakekatnya berkaitan dengan falsafah dan moral, yaitu
mengenai apa yang dianggap baik atau buruk dimasyarakat dalam kurun
waktu tertentu, karena etika bisa berubah dengan lewatnya waktu.
ETIKA dibagi menjadi 3 bagian ;
1. Meta etika
2. Etika atau teori moral
3. Etika praktik
GUNA ETIKA……….
Adalah…………
Memberi arah bagi perilaku manusia tentang
apa yg baik atau yg buruk, apa yang benar
atau yang salah, hak dan kewajiban moral
(akhlak), apa yang boleh atau tidak boleh
dilakukan.
APA?
Etika dan Moral mempunyai pengertian
yang hampir bersamaan/berkaitan, karena
keduanya mengandung nilai dan norma
untuk mengatur tingkah laku manusia,
yang mengacu pada kebiasaan yang
berlaku dalam masyarakat
8
LAMIJAN
Mengapa Kita perlu Etika dan Moral?
Karena :
1. merupakan panutan bagi orang lain dalam
segala pemikiran dan tingkah lakunya
2. sebagai Pendidik
3. sebagai Profesi (perlu Etika Profesi
LAMIJAN 9
BAGAIMANA CARA MENERAPKAN ETIKA DAN
MORAL?
1. Harus memiliki dan mampu menerapkan nilai-
nilai dan norma
2. Harus dapat menerima perbedaan nilai dan
norma yang dianut oleh orang lain
3. Harus menyadari bahwa kehidupan merupakan
kegiatan yang berkaitan dengan aspek etika
dan moral
LAMIJAN 10
Nilai, Norma, Etika, dan Moral
LAMIJAN 11
PENGERTIAN NILAI
NILAI ialah sesuatu yang memberi makna
hidup yang dijunjung tinggi, yang mewarnai
dan menjiwai tindakan atau perilaku
seseorang (Steeman, dalam Eka Darma Putra,
1999)
NILAI adalah penghargaan, penghormatan atau
kualitas terhadap sesuatu, yang dapat
bermanfaat, menyenangkan, memuaskan,
menarik, atau sebagai sistem keyakinan (Lamijan,
1995)
LAMIJAN 12
SIFAT DAN JENIS NILAI
1. bersifat relatif, artinya nilai bergantung
oleh tempat dan waktu
2. Lebih bersifat subjektif, nilai berbeda-
beda bagi setiap orang
PROF. DR. NOTONAGORO membagi nilai:
1. Nilai Material
2. Nilai Vitalitas/Kehidupan
3. Nilai Kerohanian :
a. Nilai Kebenaran
b. Nilai Keindahan
c. Nilai Moralitas/Kesusilaan
LAMIJAN
d. Nilai Religius 13
PENGERTIAN NORMA
NORMA adalah pedoman, ukuran, kriteria,
atau ketentuan yang mengatur tingkah laku
manusia dalam masyarakat berdasarkan nilai-
nilai tertentu.
NORMA adalah ukuran, pedoman, aturan atau
kaidah yang menjadi dasar pertimbang-an dan
penilaian yang mengandung sanksi dan
penguatan terhadap tingkah laku manusia.
LAMIJAN 14
EMPAT MACAM NORMA
1. Norma Kesopanan
2. Norma Kesusilaan
3. Norma Agama
4. Norma Hukum
LAMIJAN 16
Lanjutan
4. Moral adalah pandangan tentang baik
dan buruk, benar dan salah, apa yang
dapat dan tidak dapat dilakukan oleh
manusia (Atkinson, 1969)
5. MORAL adalah ajaran yang berisi nilai dan
norma untuk mengatur sikap dan tingkah
laku manusia agar dapat melaksanakan
perbuatan baik (Lamijan, 1995)
LAMIJAN 17
PEMBAGIAN MORAL:
1. MORAL UMUM
2. MORAL KHUSUS
LAMIJAN 19
MANFAAT Kita Mempelajari Nilai,
Norma, Etika, dan Moral
LAMIJAN 20
Konteks Etika
Sumber
Agama Etika
Tradisi Filsafat
Etika
Hukum Politik
Ekonomi Sosial
Penerapan
Profesi Seni
Etika
Administrasi 21
• Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”,
karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk
kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri
• Perkataan etika itu identik dengan perkataan moral, karena moral
menyangkut akhlak manusia. Misalnya, perbuatan seseorang
dikatakan melanggar nilai-nilai moral dapat diartikan pula bahwa
perbuatan tersebut melanggar nilai-nilai dan norma-norma etis
yang berlaku di masyarakat.
5
FUNGSI ETIKA
6
Macam-macam Etika
ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha
meneropong secara kritis dan rasional sikap
dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh
manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang
bernilai. Etika Deskriptif memberikan fakta
sebagai dasar untuk mengambil keputusan
tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
7
• ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang mengajarkan berbagai
sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh
manusia dalam kehidupan sehari-hari. Etika Normatif juga
memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar
dan kerangka tindakan yang akan dilakukan.
8
contoh
Buat contoh………
Dilihat dari sisi ilmu pengetahuan: Klasifikasi Etika
Etika Umum
10
Etika secara umum dibagi menjadi
dua :
11
• ETIKA KHUSUS, merupakan penerapan
prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang
kehidupan. Penerapan ini bisa berwujud :
Bagaimana seseorang bersikap dan bertindak
dalam kehidupannya dan kegiatan profesi
khusus yang dilandasi dengan etika moral.
Namun, penerapan itu dapat juga berwujud
Bagaimana manusia bersikap atau melakukan
tindakan dalam kehidupan terhadap sesama.
12
ETIKA KHUSUS DIBAGI MENJADI DUA :
13
ETIKA SOSIAL MELIPUTI BANYAK BIDANG
ANTARA LAIN :
Sikap terhadap sesama
Etika keluarga
Etika profesi
Etika politik
Etika lingkungan
Etika idiologi
Dari
Dari sistematika
sistematika di
di atas,
atas, kita
kita dapat
dapat melihat
melihat bahwa
bahwa ETIKA
ETIKA PROFESI
PROFESI merupakan
merupakan
bidang
bidang etika
etika khusus
khusus atau
atau terapan
terapan yang
yang merupakan
merupakan produk
produk dari
dari etika
etika sosial.
sosial.
14
Empat Hirarki Etika
Makro
Etika Sosial
Etika organisasi
Etika profesi
Moralitas pribadi
Mikro
32
Moralitas Pribadi
• Konsep baik-buruk, benar-salah yang telah
terinternalisasi dalam diri individu
• Produk dari sosialisasi nilai masa lalu
• Moralitas pribadi adalah superego atau hati nurani
yang hidup dalam jiwa dan menuntun perilaku
individu
• Konsistensi pada nilai mencerminkan kualitas
kepribadian individu
• Moralitas pribadi menjadi basis penting dalam
kehidupan sosial dan organisasi
33
Etika profesi
• Nilai benar-salah dan baik-buruk yang terkait
dengan pekerjaan profesional
• Nilai-nilai tersebut terkait dengan prinsip-
prinsip profesionalisme (kapabilitas teknis,
kualitas kerja, komitmen pada profesi)
• Dapat dirumuskan ke dalam kode etik
profesional yang berlaku secara universal
• Penegakan etika profesi melalui sanksi profesi
(pencabutan lisensi)
34
Etika Organisasi
• Konsep baik-buruk dan benar-salah yang terkait dengan
kehidupan organisasi
• Nilai tersebut terkait dengan prinsip-prinsip pengelolaan
organisasi modern (efisiensi, efektivitas, keadilan,
transparansi, akuntabilitas, demokrasi)
• Dapat dirumuskan ke dalam kode etik organisasi yang
berlaku secara universal
• Dalam praktek penegakan kode etik organisasi
dipengaruhi oleh kepentingan sempit organisasi,
kepentingan birokrat, atau kepentingan politik dari
politisi yang membawahi birokrat
• Penegakan etika organisasi melalui sanksi organisasi
35
Etika Sosial
• Konsep benar-salah dan baik-buruk yang terkait dengan
hubungan-hubungan sosial
• Nilai bersumber dari agama, tradisi, dan dinamika sosial
• Pada umumnya etika sosial tidak tertulis, tetapi hidup
dalam memori publik, dan terinternalisasi melalui
sosialisasi nilai di masyarakat
• Etika sosial menjadi basis tertib sosial [Jepang, tidak
boleh mengganggu dan merepotkan orang lain]
• Masyarakat memiliki mekanisme penegakan etika
sosial, yaitu melalui penerapan sanksi-sanksi sosial
[diberitakan sebagai tersangka]
36
BEDA ETIKA & ETIKET
K. Bertens memberikan 4 (empat) macam perbedaan etiket dengan etika,
yaitu :
1. Etiket menyangkut cara (tata acara) suatu perbuatan harus dilakukan
manusia. Misal : Ketika saya menyerahkan sesuatu kepada orang lain,
saya harus menyerahkannya dengan menggunakan tangan kanan. Jika
saya menyerahkannya dengan tangan kiri, maka saya dianggap
melanggar etiket.
• Etika selalu berlaku, baik kita sedang sendiri atau bersama orang lain.
Misal: Larangan mencuri selalu berlaku, baik sedang sendiri atau ada
orang lain. Atau barang yang dipinjam selalu harus dikembalikan
meskipun si empunya barang sudah lupa.
3. Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak
sopan dalam satu kebudayaan, bisa saja
dianggap sopan dalam kebudayaan lain.
Misal : makan dengan tangan atau
bersendawa waktu makan.
• Etika bersifat absolut. “Jangan mencuri”,
“Jangan membunuh” merupakan prinsip-
prinsip etika yang tidak bisa ditawar-tawar.
4. Etiket memandang manusia dari segi lahiriah saja.
Orang yang berpegang pada etiket bisa juga bersifat
munafik. Misal : Bisa saja orang tampil sebagai
“manusia berbulu ayam”, dari luar sangat sopan dan
halus, tapi di dalam penuh kebusukan.
• Etika memandang manusia dari segi dalam. Orang
yang etis tidak mungkin bersifat munafik, sebab
orang yang bersikap etis pasti orang yang sungguh-
sungguh baik.
PENILAIAN ETIKA
Titik berat penilaian etika sebagai suatu ilmu,
adalah pada perbuatan baik atau jahat, susila
atau tidak susila.
Perbuatan atau kelakuan seseorang yang telah
menjadi sifat baginya atau telah mendarah
daging, itulah yang disebut akhlak atau budi
pekerti.
Budi tumbuhnya dalam jiwa, bila telah dilahirkan
dalam bentuk perbuatan namanya pekerti. Jadi
suatu budi pekerti, pangkal penilaiannya adalah
dari dalam jiwa; dari semasih berupa angan-
angan, cita-cita, niat hati, sampai ia lahir keluar
berupa perbuatan nyata. 15
Sekian, Terima Kasih…
^_^