Anda di halaman 1dari 18

ETIKA KOMUNIKASI

Ns. Pawestri, SKep, MKes


PENGERTIAN ETIKA

ETIKA :

Dalam istilah filsafat, Etika merupakan nilai-nilai atau norma yang


menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya.

ETIKA KOMUNIKASI :

Etika komunikasi adalah norma, nilai, atau ukuran tingkah laku baik
dalam kegiatan komunikasi di suatu masyarakat
Tujuan Etika Komunikasi

Terdapat beberapa tujuan dari etika komunikasi,


diantaranya adalah :
•membantu individu atau kelompok dalam masyarakat
untuk bertindak secara bebas tapi dapat dipertanggung-
jawabkan.
•membantu individu atau kelompok dalam masyarakat
untuk dapat mengambil sikap atau tindakan secara
tepat.
•menciptakan rasa saling menghormati dan menghargai.
Manfaat Etika Komunikasi

 Dalam pergaulan bermasyarakat, etika komunikasi mempunyai manfaat yaitu :


1. melancarkan komunikasi dengan orang lain, sehingga hubungan yang sudah terjalin akan
semakin erat.
2. memahami apa yang dikomunikasikan oleh orang lain, sehingga pesan yang disampaikan
dapat diterima dengan baik. 
3. dengan mengikuti dan mentaati etika yang berlaku, kita akan diterima dengan baik dalam
lingkungan sosial masyarakat.
4. menumbuhkan rasa saling menghargai di antara anggota masyarakat.
5. mencegah individu atau kelompok untuk tidak bertindak atau berperilaku sembarangan atau
seenaknya sendiri dalam berkomunikasi.
6. mempererat hubungan dengan orang lain.
 Etika komunikasi tidak hanya berkaitan dengan tutur kata yang baik, tetapi juga harus
berangkat dari niat tulus yang diekspresikan dari ketenangan, kesabaran, dan empati kita
dalam berkomunikasi.
MACAM
ETIKA

1. Etika deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan
rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia
dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan
fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap
yang mau diambil.

2. Etika normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan
pola perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini
sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus
memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan
diputuskan.
TUGAS
ETIKA
Sifat dasar etika adalah sifat kritis, karena :
1. Untuk mempersoalkan norma yang dianggap berlaku.
2. Etika mengajukan pertanyaan tentang legistimasinya, norma yang tidak
dapat mempertahankan diri dari pertanyaan kritis dengan sendirinya akan
kehilangan haknya
3. Etika mempersoalkan pula hak setiap lembaga seperti orang tua, sekolah,
negara dan agama untuk memberikan perintah atau larangan yang harus di
taati
4. Etika memerikan bekal kepada manusia untuk mengamvbil sikap yang
rasional terhadap semua norma
5. Etika menjadi alat pemikirn yang rasional dan bertanggung jawab bagi
seorang ahli dan siapa saja yang tidak mau diombang-ambingkan oleh
normanorma yang ada
Perspektif Etika Komunikasi

1. Perspektif politik : dalam perspektif ini, etika untuk mengembangkan kebiasaan ilmiah dalam praktek
berkomunikasi, menumbuhkan sikap adil dengan memilih atas dasar kebebasan, pengutamaan motivasi, dan
menanamkan penghargaan atas perbedaan
2. Perspektif sifat manusia : ini brarti bahwa tindakan manusia yanng benar-benar manusiawi adalah berasal dari
rasionalitas yang saar atas apa yang dilakukan dan dengan bebas untuk memilih melakukannya
3. Perspektif dialogis : komunikasi adalah proses transaksi dialogal dua arah
4. Perspektif situasional : faktor situasional adalah relevansi bagi setiap penilaian moral, ini berarti bahwa etika
memerhatikan peran dan fungsi komunikator, standar khalayak, derajat kesadaran, tingkat urgensi pelaksanaan
komunikator dsb.
5. Perspektif religius : kitab suci atau habit religius dapat dipakai sebagai standar mengevaluasi etika komunikasi
6. Perseptif utilitarian : standar utilitarian untuk mengevaluasi cara dan tujuan komuniassi dapat dilihat dari adanya
kegunaan, kesenangan, dan kegembiraan
7. Perspektif legal : perilaku komunikasi yang legal, sangat disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan dianggap
sebagai perilaku etis
DIMENSI-DIMENSI
ETIKAKOMUNIKASI

Etika Komunikasi memiliki tiga


dimensi yang terkait satu dengan
yang lain, dimana dimensi itu
antara lain :
• Aksi
• Sarana
• Tujuan
DIMENSI
AKSI
DIMENSI AKSI :
• Kesadaran moral
Kehendaak bagi seseorang untuk bertanggung jawab, kehendak baik ini diungkapkan dalam
etika profesi dengan maksud agar ada norma itern yang mengatur profesi seseorang
• Deontologi jurnalisme :
- Hormat dana perlindungan atas warga negara akan informasi dan sarana- sarana yang perlu
untuk mendapatkannya
- Hormat dan perlindungan atas hak individu lain dari warga negara
- Ajakan untuk menjaga harmoni masyarakat
DIMENSI
SARANA

DIMENSI SARANA :
• Tatanan hukum dan institusi : semua bentuk regulasi oleh penguasa publik, masalah siapa yang
diuntungkan dan dirugikan oleh hukum atau institusi tertentu menjadi wacana etika yang relevan

•Hubungan-hubungan kekuasaan : struktur sosial yang direkayasa secara politik menganut prinsip timbal
balik ( hubungan kekuasaan yang empengaruhi produksi informasi )

•Peran asosiasi, lembaga konsumen, komisi pengawas : upaya menegakan asas keadilan dan kesearaan.
Hukumm menjadi pengawas kontrol yang bisa mencegah penyalahgunaan dan ketidakadilan
DIMENSI
TUJUAN

DIMENSI TUJUAN :
Dimensi tujuan (policy) menyangkut nilai demokrasi, terutama
kebebasan untuk berekspresi, kebebasan pers, dan juga hak akan informasi
yang benar. Dimensi tujuan ini terkait langsung dengan meta-etika yang tidak
terlalu disibukan oleh isi etika profesi ( Deontology jurnalisme ). Meta-etika
mengarah pada teoritiasi materi moral, yang lebih luas dari sekedar etika
normative.

GALIEH DWI PRABOWO ( 201610411015 )


Berikut di bawah ini adalah beberapa etika dan etiket dalam
berkomunikasi antar manusia dalam kehidupan sehari-hari :

 1.      Jujur tidak berbohong


 2.      Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
 3.      Lapang dada dalam berkomunikasi
 4.      Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
 5.      Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
 6.      Tidak mudah emosi / emosional
 7.      Berinisiatif sebagai pembuka dialog
 8.      Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
 9.      Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
 10.  Bertingkahlaku yang baik
Contoh Teknik Komunikasi Yang Baik

Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan


Gunakan bahawa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara
Menatap mata lawan bicara dengan lembut
Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum
Gunakan gerakan tubuh / gesture yang sopan dan wajar
Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara
Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon
Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara
Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi
Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan karakteristik lawan bicar
Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik.
Etika Membuka Komunikasi

1.   Lambaikan tangan
2.   Senyum yang tulus dan simpatik
3.  Ucapkan kata sapaan : Hei! Hallo! Selamat Pagi, Assalamu’alaikum,dll.
4. Cobalah mengajak berjabat tangan. Kebiasaan ini sudah cukup lazim di masyarakat kita. Cara berjabat  tanganpun bervariasi. Ada yang berjabat
tangan sambil menepuk bahu. Di Jepang pada umumnya orang yang berkenalan atau berjumpa tidak saling berjabat tangan, rmemeluk dan
menempelkan pipi atau saling mencium. Ada yang saling merapatkan tangan tangan dan menaruhnya di dada. Ada yang saling menyentuhkan
ujung jari kemudian menariknya ke arah hidung dan sebagainya. Ada banyak kebiasaan, tetapi tujuannya sama, membuka komunikasi.
 
5. Tanyakan keadaannya ; apa kabar ? Berapa anakmu? Sehat bukan?
6. Mintalah maaf dan permisi ; Maaf nama saya Agus, siapa nama anda ? Bolehkah aku tahu alamatmu?
7. Ucapkan terimakasih.

 Demikianlah, ada berbagai cara untuk mengawali komunikasi. Memang kelihatannya


sepele, tetapi manfaatnya sungguh sangat besar. Kita akan mendapat penilaian yang baik
dari orang lain dalam kantor kita.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kita berkomunikasi secara
tatap muka :
1. Waktu berbicara hendaklah kita tenang, sekali-kali boleh saja menegaskan pembicaraan dengan gerak tangan secara
halus dan sopan.
2. Gerak tangan hendaklah tidak terlalu banyak, dan janganlah menggunakan telunjuk untuk menunjuk lawan bicara.
3. Janganlah kita bicarakan sesuatu yang ingin dilupakan orang lain.
4.  Janganlah mempergunjingkan orang lain.
5. Janganlah memborong seluruh pembicaraan. Biasakanlah mendengarkan orang lain, dan jangan memotong
pembicaraan orang lain.
6. Hendaklah kita berdiam dan memperhatikan ketika kita pimpinan atau atasan sedang berbicara.
7.  Waktu berbicara hendaknya kita mengambil jarak yang sesuai dengan orang yang kita ajak bicara, dalam arti tidak
terlalu dekat agar lawan bicara tidak terganggu dengan bau mulut.
8.  Suara hendaklah disesuaikan, jangan terlalu keras.
9. Kalau hendak batuk, bersin, atau menguap, hendaklah mulut ditutup dengan tangan.
10.  Kalau pembicaraan selesai hendaklah mengucapkan terimakasih.
ETIKA KOMUNIKASI DI MEDIA
TELEPON
1. Berbicaralah dengan tenang, jelas, dan langsung ke sasaran ( to the point).
2. Ketika sedang berbicara, berilah perhatian sepenuhnya kepada lawan bicara.
3. anganlah berbicara dengan orang lain yang berada di dekat kita, berilah isyarat secara halus kalau ada orang lain
sedang mengajak bicara.
4. Siapkanlah kertas dan pensil untuk mencatat seperlunya.
5. Pada akhir pembicaraan hendaklah mengucapkan terimakasih.
6. Setelah mengakhiri pembicaraan janganlah membanting gagang telepon.
7.  Kalau telepon di kantor kita bordering, segera kita angkat gagang pesawat karena dering telepon akan
mengganggu ketenangan dan menandakan kurangnya perhatian.
8. Kalau kita menerima telepon sebaiknya langsung menyebutkan instansi atau perkantoran kita agar segera diketahui
betul tidaknya sambungan/
9. Cara mudah untuk menghindari pembicaraan telepon yang menyalahi etika, ialah dengan membayangkan seolah-
olah lawan berbicara bertatap muka dengan kita.
HATUR NUWON

Anda mungkin juga menyukai