Anda di halaman 1dari 70

KINERJA DISTRIBUSI

KINERJA DISTRIBUSI

- SUSUT DISTRIBUSI
- SAIDI SAIFI
- GANGGUAN PER 100 KMS
- GANGGUAN TRAFO DISTRIBUSI
- TEGANGAN UJUNG/RUGI RUGI TEGAN
- RESPONSE & RECOVERY TIME
- UMUR PIUTANG
- KECEPATAN PELAYANAN PASANG BARU
KINERJA DISTRIBUSI: SUSUT
Beberapa definisi dari KepDir no. 217-1.K/DIR/2005 tentang Pedoman
Penyusunan Laporan Neraca Energi (kWh) tanggal 27 September 2005:

• Susut Energi
Jumlah energi dalam kWh yang hilang/menyusut terjadi karena sebab-sebab
teknik maupun non teknik pada waktu penyediaan dan penyaluran energi.
• SusutTeknik
Susut yang terjadi karena alasan teknik dimana energi menyusut berubah
meniadi panas pada Jaringan Tegangan Tinggi (JTT), Gardu Induk (GI), Jaringan
Tegangan Menengah (JTM), Gardu Distribusi (GD), Jaringan Tegangan Rendah
(JTR), Sambungan Rumah (SR) dan Alat Pengukur dan Pembatas (APP)
• Susut Non Teknik
Susut yang terjadi karena alasan non teknik dan merupakan selisih antara susut
energi dengan susut teknik.
KINERJA DISTRIBUSI: SUSUT
• Susut Transmisi,
Susut teknik yang terjadi pada jaringan transmisi, yang meliputi susut pada JTT dan GI.

• Susut Distribusi,
Susut teknik dan non teknik yang terjadi pada jaringan distribusi yang meliputi susut pada Jaringan Distribusi
Tegangan Tinggi (JDTT), JTM, GD, JTR, SR serta APP pada pelanggan TT, TM dan TR.

• Susut TT,
Susut teknik dan non teknik yang terjadi pada sisi TT, yang merupakan penjumlahan susut pada JTT, Gl dan APP TT.

• Susut TM,
Susut teknik dan non teknik yang terjadi pada sisi TM, yang merupakan penjumlahan susut pada JTM, GD dan APP TM.

• Susut TR,
• Susut teknik dan non teknik yang terjadi pada sisi TR, yang merupakan penjumlahan susut pada JTR,SR dan APP TR.

• Susut Jaringan,
Jumlah energi dalam kWh yang hilang pada jaringan transmisi dan distribusi, penjumlahan antara Susut Transmisi dan
Susut Distribusi.
KINERJA DISTRIBUSI: SUSUT
Susut Transmisi (kWh):

Susut Transmisi (%):

•kWh Produksi → Loko Transmisi Netto


Jumlah kWh total netto yang diterima di jaringan transmisi dari unit produksi listrik dan/atau unit penyaluran
lain dan siap disalurkan melalui jaringan transmisi tegangan tinggi.
(kWh Produksi Sendiri Netto + kWh dari sewa pembangkit + kWh pembelian + kWh yang diterima dari unit lain
pada jaringan transmisi)

•kWh Pemakaian Sendiri → Pemakaian Sendiri Gardu Induk (PSGI)


Jumlah kWh yang dipakai untuk berbagai peralatan pendukung dan peralatan tertentu yang tetap
mengkonsumsi kWh pada saat menyalurkan maupun tidak saat menyalurkan energi pada sistem transmisi antara lain
(Jumlah kWh pemakaian instalasi sistem transmisi)
co: peralatan switchyard, kontrol, lampu peringatan pada tower transmisi, penerangan dan pendingin ruangan

•kWh Disalurkan → Siap Salur Transmisi


Jumlah kWh yang siap disalurkan ke jaringan distribusi maupun dikirim ke instansi lain
KINERJA DISTRIBUSI: SUSUT
Susut Distribusi (kWh):

Susut Distribusi (%):

•kWh Produksi → Siap Salur Distribusi


Energi yang diterima dari sistem pembangkitan, sistem transmisi maupun diterima dari unit lain dalam berbagai segmen
tegangan dan siap distribusikan (Jumlah kWh yang diterima di Jaringan Distribusi pada semua segmen tegangan)
•kWh Pemakaian Sendiri → Pemakaian Sendiri Sistem Distribusi (PSSD)
Jumlah kWh yang dipakai untuk berbagai keperluan peralatan pendukung dan peralatan tertentu yang tetap
mengkonsumsi kWh pada saat menyalurkan maupun tidak menyalurkan energi pada sistem distribusi.
Co: peralatan cell 20 kV di gardu induk, peralatan kontrol, penerangan dan pendingin di gardu distribusi dan pemanas
cubicle (heater)

•kWh Dijual → kWh terjual (TUL III-09)


Peniualan kWh pada 1 (satu) bulan kemudian dari bulan laporan terdiri dari Tagihan Susulan (P2TL), KWh PJU Ilegal, kWh
Koreksi (Temasuk kWh Kurang Tagih) dan kWh Tercetak (TUL lll - 07)
KINERJA DISTRIBUSI: SUSUT
Khusus unit wilayah yang mempunyai Pembangkitan, Penyaluran dan Distribusi, serta Proses Konsolidasi di PLN Pusat:

Susut Jaringan (kWh):

•kWh Produksi → Produksi Total Netto


Jumlah kWh total netto yang diterima di jaringan transmisi dan jaringan distribusi dari unit produksi listrik atau/dan unit
penyaluran lain dan siap disalurkan melalui jaringan transmisi dan jaringan distribusi
(kWh produksi sendiri netto + kWh dari sewa pembangkit + kWh pembelian + kWh yang diterima dari unit lain pada
jaringan transmisi dan jaringan distribusi)

•kWh Pemakaian Sendiri → PSGI dan PSSD


Jumlah kWh pemakaian instalasi sistem transmisi dan distribusi
•kWh Dikirim → Dikirim ke Unit PLN lain, Unit Proyek Pembangunan, IPP
Jumlah kWh yang dikirim ke unit lain melalui jaringan transmisi maupun jaringan distribusi
•kWh Dijual → kWh terjual (TUL III-09)
KINERJA DISTRIBUSI: SUSUTKINERJA DISTRIBUSI: SUSUT
Khusus unit wilayah yang mempunyai Pembangkitan, Penyaluran dan Distribusi, serta
Proses Konsolidasi di PLN Pusat:

Susut Jaringan (%):

Catatan:

kWh Susut Jaringan = kWh Susut Transmisi + kWh susut


Distribusi
% Susut Jaringan ≠ % Susut Transmisi + % Susut Distribusi

KINERJA DISTRIBUSI

- SUSUT DISTRIBUSI
- SAIDI SAIFI
- GANGGUAN PER 100 KMS
- GANGGUAN TRAFO DISTRIBUSI
- TEGANGAN UJUNG/RUGI RUGI TEGAN
- RESPONSE & RECOVERY TIME
- UMUR PIUTANG
- KECEPATAN PELAYANAN PASANG BARU
KINERJA DISTRIBUSI:
SAIDI SAIFI
• System Average Interruption Duration Index (SAIDI)
Rata-rata lama padam per pelanggan dalam suatu periode

• System Average Interruption Frequency Index (SAIFI)


Rata-rata kali padam per pelanggan dalam suatu periode

Keterangan :
• i merupakan jumlah terjadinya pemadaman
• Perhitungan SAIDI mencakup seluruh pemadaman di sisi pembangkit, transmisi dan distribusi,
baik Pemadaman karena Gangguan maupun karena Pemadaman Terencana.
KINERJA DISTRIBUSI:
SAIDI SAIFI
Kelompok Gangguan SAIDI SAIFI
A. PEMADAMAN KARENA GANGGUAN
00 - Kelompok Sambungan Tenaga Listrik dan APP
10 - Kelompok Jaringan Tegangan Rendah
20 - Kelompok Transformator Gardu Distribusi
30 - Kelompok Tiang Listrik Tegangan Rendah dan Tegangan Menengah
40 - Kelompok Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)
50 - Kelompok Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM)
60 - Kelompok Gangguan Transmisi dan Gardu Induk
70 - Kelompok Padamnya Sumber Tenaga
80 - Kelompok Bencana Alam
B. PEMADAMAN TERENCANA
90 - Kelompok Pemadaman Terencana
KINERJA DISTRIBUSI:
SAIDI SAIFI
00 - Kelompok Sambungan Tenaga Listrik dan APP
01a Pelebur pembatas putus/rusak.

01b MCB pembatas rusak.

01c Rele dan/atau CB rusak.

01d Pelebur putus dan LBS jatuh atau rusak.

02 Kerusakan/Gangguan sambungan masuk pelayanan (SMP).

03 Kerusakan/Gangguan sambungan luar pelayanan (SLP).

04 Gangguan sambungan masuk kabel tanah.

05 Jatuhnya pemutus karena asutan motor, pemakaian lebih pelanggan.

06a Kubikel APP/komponennya rusak atau gagal bekerja.

06b Kubikel TM bukan pengukuran rusak.

06c Kubikel SACO, ACO rusak.

06d CT out door rusak.

06e PT out door rusak.

07 Kerusakan Konektor.

08 Lain-lain.
KINERJA DISTRIBUSI:
SAIDI SAIFI
10 - Kelompok Jaringan Tegangan Rendah
• 11 Pelebur TR putus.
• 12 Gangguan dahan, pohon sehingga pelebur TR putus.
• 13 Gangguan kabel tanah TR.
• 14 Kerusakan papan hubung bagi TR (al. di gardu) karena beban lebih,
mutu jelek dlsbnya.
• 15 Isolator rusak.
• 16 Penghantar TR putus.
• 17 Kerusakan Konektor.
• 18 Jumper SUTR rusak.
• 19 Lain-lain.
KINERJA DISTRIBUSI:
SAIDI SAIFI
20 - Kelompok Transformator Gardu Distribusi
21 Pelebur tegangan menengah putus.
22 Bulusan akhir (terminal) kabel TM di gardu rusak.
23 Kubikel atau komponennya rusak.
24 Transformator rusak.
25a Kabel primer trafo rusak.
25b Kabel sekunder trafo rusak.
25c Jumper trafo tiang rusak.
25d Lightning arester rusak.
26 Isolator trafo rusak.
27 PMT/Lastrener lepas.
28 PMT terbuka/pelebur TM putus karena binatang.
29 Lain-lain.
KINERJA DISTRIBUSI:
SAIDI SAIFI
30 - Kelompok Tiang Listrik Tegangan Rendah dan Tegangan Menengah
• 31 Tiang listrik TR roboh dilanggar kendaraan.
• 32 Tiang listrik TR roboh karena tua.
• 33 Tiang listrik TR roboh karena sebab lain.
• 34 Kerusakan bagian - bagian tiang listrik TR kecuali isolator dan penghantar.
• 35 Tiang listrik TM roboh dilanggar kendaraan.
• 36 Tiang listrik TM roboh karena tua.
• 37 Tiang listrik TM roboh karena sebab lain.
• 38 Kerusakan bagian - bagian tiang listrik TM kecuali isolator dan penghantar.
KINERJA DISTRIBUSI:
SAIDI SAIFI
40 - Kelompok Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)
• 41a Pemutus TM terbuka,pelebur TM putus karena pohon/dahan.

• 41b Pemutus TM terbuka,pelebur TM putus karena binatang dalam gardu.

• 41c Pemutus TM terbuka,pelebur TM putus karena hujan / petir atau gangguan

sementara (intermittent fault yang lain).

• 41d Pemutus TM terbuka, pelebur TM putus karena sebab lain.

• 41e Rele bekerja tanpa penyebab jelas, PMT dapat masuk kembali.

• 42 Komponen SUTM terbakar tetapi pemutus/pelebur tidak bekerja.

• 43 Kerusakan konektor.

• 44a SUTM putus.

• 44b Jumper SUTM rusak.

• 44c SUTM lepas dari Isolator.

• 45 Isolator rusak.

• 46 Cut Out rusak.

• 47 Pole Switch rusak.

• 48 Lighning arester rusak.

• 49 Lain-lain.
KINERJA DISTRIBUSI:
SAIDI SAIFI
50 - Kelompok Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM)
• 51 PMT TM terbuka atau Pelebur TM putus karena gangguan kabel.
• 52 PMT TM terbuka atau Pelebur TM putus karena penggalian yang tidak sengaja (misdig) oleh
PAM dlsb.
• 53 PMT TM terbuka atau Pelebur TM putus karena kerusakan bulusan
penyambung (kotak sambung) kabel.
• 54 PMT TM terbuka atau Pelebur TM putus karena kerusakan bulusan
akhir (terminal) kabel.
• 55 PMT terbuka/pelebur TM putus karena binatang.
• 56 Rele bekerja karena ikutan (sympathetic tripping).
• 57 Rele bekerja karena beban lebih.
• 58 Rele bekerja tanpa penyebab yang jelas, PMT dapat masuk kembali.
• 59 Lain-lain.
KINERJA DISTRIBUSI:
SAIDI SAIFI
60 - Kelompok Gangguan Transmisi dan Gardu Induk
• 61 Padam karena gangguan transmisi 500 kV.
• 62 Padam karena gangguan transmisi 150 kV.
• 63 Padam karena gangguan transmisi 70 kV.
• 64 Pemadaman karena gangguan trafo gardu induk.
• 65 Pemadaman karena kerusakan alat sakel (switchgear) tegangan 500/150/70 kV.
• 66 Pemadaman karena kerusakan alat sakel (switchgear) tegangan menengah.
• 67 Pemadaman karena kendala transmisi (beban lebih, tegangan turun).
• 68 Pemadaman karena trafo gardu induk mengalami beban lebih (overload).
• 69 lain-lain.
KINERJA DISTRIBUSI:
SAIDI SAIFI
70 - Kelompok Padamnya Sumber Tenaga
• 71 Padam karena gangguan gardu induk pusat pembangkit.
• 72 Padam karena gangguan penggerak mula atau generator pusat pembangkit.
• 73 Padam karena gangguan station service pusat pembangkit.
• 74 Rele pelepas beban bekerja karena gangguan gardu induk pusat
pembangkit.
• 75 Rele pelepas beban bekerja karena gangguan penggerak mula atau generator pusat pembangkit.
• 76 Rele pelepas beban bekerja karena gangguan station service pusat
pembangkit.
• 77 Pemadaman secara manual karena gangguan gardu induk pusat pembangkit.
• 78 Pemadaman secara manual karena gangguan penggerak mula atau generator pusat pembangkit.
• 79 Pemadaman secara manual karena gangguan station service pusat
pembangkit.
• 79a Pemadaman sementara secara manual karena cadangan daya kurang.
• 79b Lain-lain.
KINERJA DISTRIBUSI:
SAIDI SAIFI
80 - Kelompok Bencana Alam
• 81 Angin kencang.
• 82 Hujan lebat.
• 83 Banjir.
• 84 Tanah longsor.
• 85 Gempa bumi.
• 86 Kebakaran.
• 87 Lain-lain.
KINERJA DISTRIBUSI:
SAIDI SAIFI
90 - Kelompok Pemadaman Terencana
• 91 Karena pembangunan.
• 92 Karena pemeliharaan.
• 93 Karena pelaksanaan perubahan tegangan menengah.
• 94 Karena pelaksanaan perubahan tegangan rendah.
• 95 Karena pelaksanaan rehabilitasi.
• 96 Karena pelebaran jalan.
• 97 Pemadaman bergilir karena cadangan daya kurang.
• 98 Lain-lain.

KINERJA DISTRIBUSI

- SUSUT DISTRIBUSI
- SAIDI SAIFI
- GANGGUAN PER 100 KMS
- GANGGUAN TRAFO DISTRIBUSI
- TEGANGAN UJUNG/RUGI RUGI TEGAN
- RESPONSE & RECOVERY TIME
- UMUR PIUTANG
- KECEPATAN PELAYANAN PASANG BARU
OVERVIEW KINERJA DISTRIBUSI:
GANGGUAN PENYULANG
Berdasarkan Edaran Direksi PT PLN (Persero) nomor 006.E/DIR/2007
tentang Pemantauan Gangguan Jaringan Tegangan Menengah secara
Harian, Ganguan Jaringan Tegangan Menengah didefinisikan sebagai
berikut:

• Gangguan terjadi pada Jaringan Tegangan Menengah dan bukan


disebabkan terputusnya pasokan dan sumber pembangkit atau
transmisi

• Gangguan menyebabkan tripnya PMT penyulang GI/GH, PMT


lncoming atau Recloser Lock-out, yang mengakibatkan terputusnya
pasokan pada Jaringan Tegangan Menengah lebih dari 5 menit.
OVERVIEW KINERJA DISTRIBUSI:
GANGGUAN PENYULANG
Alur Pelaporan Berdasarkan Edaran Direksi PT PLN (Persero) nomor
006.E/DIR/2007:
Sub Unit Unit Unit Induk
Pelaksana Pelaksana (Wilayah/ PLN Pusat
(Rayon) (Area) Distribusi) FGTM-04
FGTM-01 FGTM-02 FGTM-03

Ggn wajib Lap. Harian: Jumlah Ggn Data gangguan Hasil Konsolidasi
seluruh rayon harian harus harus sudah
ditulis di Jumlah Ggn Hari wajib ditulis di diposting di dilaporkan paling
papan H jam 06.00 papan statistik intranet Wilayah/ lambat H+2 jam
pagi s.d. H+1 16.00 dan
statistik ggn ggn harian Distribusi diposting di
jam 09.00 kantor Area →
harian intranet PLN Pusat
Lap Kumulatif: Analisis dan GM melakukan +
Mulai tgl 1 Jan koordinasi anev statistik ggn anev statistik ggn
Periode Laporan upaya dan koordinasi dan koordinasi
penekanan ggn upaya penekanan upaya penekanan

Paling lambat Paling lambat Paling lambat


H+1 jam 09.00 H+1 jam 13.00 H+2 jam 11.00
26
OVERVIEW KINERJA DISTRIBUSI:
GANGGUAN PENYULANG
Dari hasil laporan gangguan JTM harian tersebut, dapat diketahui:

nilai kinerja gangguan penyulang per 100 kms

(Jumlah rata-rata gangguan penyulang setiap 100 kms penyulang yang


menyebabkan pemadaman, baik gangguan permanen maupun temporer pada suatu periode)

Keterangan:
• Gangguan permanen adalah gangguan JTM dengan durasi padam > 5 menit
• Gangguan temporer adalah gangguan JTM yang durasi padamnya ≤ 5 menit
• Sumber: 0109.E/DIR/2014 tanggal 14 Maret 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perhitungan
Nilai Kinerja Organisasi (NKO) Direktorat, Unit dan Anak Perusahaan.

KINERJA DISTRIBUSI
- SUSUT DISTRIBUSI
- SAIDI SAIFI
- GANGGUAN PER 100 KMS
- GANGGUAN TRAFO DISTRIBUSI
- TEGANGAN UJUNG/RUGI RUGI TEGAN
- RESPONSE & RECOVERY TIME
- UMUR PIUTANG
- KECEPATAN PELAYANAN PASANG BARU
KINERJA DISTRIBUSI:
GANGGUAN TRAFO DISTRIBUSI
Berdasarkan penyebab terjadinya:
1. Gangguan trafo karena penyebab internal
• I-1 Overload
• I-2 Beban Tidak Seimbang
• I-3 Minyak trafo rusak
• I-4 Proteksi Tidak Berfungsi
2. Gangguan trafo karena penyebab eksternal
• E-1 Petir
• E-2 Tertimpa pohon, tertabrak mobil
• E-3 Binatang
• E-4 Bencana Alam
KINERJA DISTRIBUSI:
GANGGUAN TRAFO DISTRIBUSI
Rasio kerusakan trafo distribusi dideskripsikan sebagai :

rasio jumlah trafo yang rusak terhadap jumlah trafo beroperasi pada suatu
periode

Keterangan :
•Perhitungan jumlah unit trafo yang rusak didasarkan pada jumlah unit trafo beroperasi
yang mengalami kerusakan/gangguan yang mengakibatkan pemadaman, sehingga
memerlukan penggantian trafo baru.
•Jumlah unit trafo beroperasi termasuk penambahan unit trafo baru.
•Sumber: 0109.E/DIR/2014 tanggal 14 Maret 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Perhitungan Nilai Kinerja Organisasi (NKO) Direktorat, Unit dan Anak Perusahaan.

KINERJA DISTRIBUSI
- SUSUT DISTRIBUSI
- SAIDI SAIFI
- GANGGUAN PER 100 KMS
- GANGGUAN TRAFO DISTRIBUSI
- TEGANGAN UJUNG/RUGI -RUGI TEG.
- RESPONSE & RECOVERY TIME
- UMUR PIUTANG
- KECEPATAN PELAYANAN PASANG BARU
KINERJA DISTRIBUSI:
TEGANGAN UJUNG
3 hal yang perlu dijaga kualitasnya:

1.Frekuensi (50 Hz)


2.Tegangan SPLN.No.1; 1985 (220/380 Volt : + 5%; – 10%)
3.Keandalan

Konduktor memiliki nilai impedansi tertentu → setiap kali arus mengalir melalui konduktor tersebut, akan
ada drop tegangan yang dapat diturunkan dengan Hukum Ohm (V = IZ).

Drop tegangan tergantung pada :


• Aliran arus melalui konduktor
• Impedansi konduktor
Impedansi konduktor merupakan fungsi dari ukuran konduktor (luas penampang) dan panjang konduktor.
KINERJA DISTRIBUSI:
TEGANGAN UJUNG
Drop tegangan maksimum → + 5% dan – 10%

Bila drop tegangan yang timbul melebih batas maksimum, maka ukuran kabel yang lebih besar harus
dipilih.

Rumus perhitungan kinerja Mutu Tegangan TM dan TR:

Sumber:
SE 002.E.DIR.2013 tanggal 15 Februari 2013
Petunjuk Pelaksanaan Perhitungan NKO Unit dan Anak Perusahaan
KINERJA DISTRIBUSI

- SUSUT DISTRIBUSI
- SAIDI SAIFI
- GANGGUAN PER 100 KMS
- GANGGUAN TRAFO DISTRIBUSI
- TEGANGAN UJUNG/RUGI RUGI TEGAN
- RESPONSE & RECOVERY TIME
- UMUR PIUTANG
- KECEPATAN PELAYANAN PASANG BARU



KINERJA DISTRIBUSI

- SUSUT DISTRIBUSI
- SAIDI SAIFI
- GANGGUAN PER 100 KMS
- GANGGUAN TRAFO DISTRIBUSI
- TEGANGAN UJUNG/RUGI RUGI TEGAN
- RESPONSE & RECOVERY TIME
- UMUR PIUTANG
- KECEPATAN PELAYANAN PASANG BARU
UMUR PIUTANG
KINERJA DISTRIBUSI

- SUSUT DISTRIBUSI
- SAIDI SAIFI
- GANGGUAN PER 100 KMS
- GANGGUAN TRAFO DISTRIBUSI
- TEGANGAN UJUNG/RUGI RUGI TEGAN
- RESPONSE & RECOVERY TIME
- UMUR PIUTANG
- KECEPATAN PELAYANAN PASANG BARU
KECEPATAN PELAYANAN PASANG BARU

GRAFIK PEMBEBANAN THD SUSUT
UNTUK TRAFO DISTRIBUSI
5,5

TRAFO 50 KVA
5,0

TRAFO 200 KVA

4,5
TRAFO 630 KVA

4,0
NILAI SUSUT (%)

3,5

3,0

2,5

2,0

1,5

1,0
10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 110%
PEMBEBANAN
GRAFIK PEMBEBANAN THD SUSUT
UNTUK TRAFO DISTRIBUSI
5,5

TRAFO 25 KVA
5,0

TRAFO 160 KVA


4,5

TRAFO 250 KVA


4,0
NILAI SUSUT (%)

3,5

3,0

2,5

2,0

1,5

1,0
10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 110%
PEMBEBANAN
➢ Formula Perhitungan Drop Tegangan Sistem 3 Fasa Dan 3 Kawat Beban Di Ujung Dan Seimbang :

% Drop Voltage = (P*L*(R*Cos Q + X*Sin Q)*100)/(KVLL)^2

➢ Beban Di Tengah Dan Ujung Dan Seimbang :

% Drop Voltage = (P*L*(R*Cos Q + X*Sin Q)*0,75*100)/(KVLL) ^2

➢ Beban Merata Dan Seimbang :

% Drop Voltage = (P*L*(R*Cos Q + X*Sin Q)*0,50*100)/(KVLL) ^2

Dimana :

✓ P = Daya Nominal yang tersalur (MVA)

✓ R = Resistance Jaringan (Ohm/km)

✓ X = Reactance Jaringan (Ohm/km)

✓ KVLL = Tegangan Phasa to Phasa (20 KV)

✓ KVLN = Tegangan Phasa to Neutral (11,6 kV)




➢ Formula Perhitungan Susut Teknis Sistem 3 Fasa Dan 4 Kawat Beban Di Ujung Dan Seimbang :
ESusut_teknis = 3*(I)^2 * R * L * LLF ( Watt )
➢ Beban Di Tengah Dan Ujung Dan Seimbang :
ESusut_teknis = 3*(I)^2 * R * L * LLF * LDF1 ( Watt )
➢ Beban Merata Dan Seimbang :
ESusut_teknis = 3*(I)^2 * R * L * LLF * LDF2 ( Watt )

Dimana :
I = Arus beban yang mengalir pada jaringan (A)
R = Resistansi Jaringan (Ohm/km)
L = Panjang Jaringan (kms)
LLF = Loss Load Factor
LDF1 = Load Density faktor (0,625)
LDF2 = Load density faktor (0,333)


GRAFIK PANJANG VS BEBAN UNTUK DROP TEG TERTENTU
A3C 150mm2, BEBAN DIUJUNG
LAMPIRAN 11b
GRAFIK PANJANG PENGHANTAR VS BEBAN
UNTUK PENGHANTAR A3C 150 MM
BEBAN UJUNG SEIMBANG
80,00

LOSSES 2 %
LOSSES 3 %
lOSSES 3,5 %
60,00
LOSSES 4 %
LOSSES 4,5 %
PANJANG JTM (KMS)

LOSSES 5 %

40,00

20,00

0,00
29 58 87 116 145 174 232
ARUS BEBAN (AMPERE )
GRAFIK PANJANG VS BEBAN UNTUK DROP TEG TERTENTU
A3C 150 mm2 BEBAN DI TENGAH DAN DI UJUNG

LAM PIRAN 7b
PANJANG JARINGAN VS BEBAN
UNT UK BEBAN 3 PHASA DIT ENGAH DAN DIUJUNG
SEIM BANG
PENGHANT AR A3C 150 M M 2
80,00

70,00
DROP TEG. 2 %
DROP TEG. 3 %
DROP TEG. 3,5 %
60,00 DROP TEG. 4 %
DROP TEG. 4,5 %
DROP TEG. 5 %

50,00
PANJANG JTM ( KMS )

40,00

30,00

20,00

10,00

0,00
29 58 87 115 144 173 202 231
ARUS BEBAN (AMPERE)
TABEL PANJANG VS BEBAN UNTUK DROP TEG TERTENTU
A3C 150 mm2, BEBAN DI TENGAH DAN DI UJUNG

LAMPIRAN 7b
TABEL PANJANG JARINGAN VS BEBAN PENYULANG
UNTUK BEBERAPA KONDISI DROP TEGANGAN YANG DIHARAPKAN
PENGHANTAR A3C150 MM2
KONDISI BEBAN 3 PHASA DI TENGAH DAN UJUNG SERTA SEIMBANG

BEBAN PENYULANG TEGANGAN PANJANG JTM (KMS)


L-L
DROP TEGANGAN YANG DIHARAPKAN ( % )

( MVA ) (AMPERE) ( KV) 2 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0

1,00 29 20 28,40 42,60 49,70 56,80 63,90 71,00


2,00 58 20 14,20 21,30 24,85 28,40 31,95 35,50
3,00 87 20 9,47 14,20 16,57 18,93 21,30 23,67
4,00 115 20 7,10 10,65 12,43 14,20 15,98 17,75
5,00 144 20 5,68 8,52 9,94 11,36 12,78 14,20
6,00 173 20 4,73 7,10 8,28 9,47 10,65 11,83
7,00 202 20 4,06 6,09 7,10 8,11 9,13 10,14
8,00 231 20 3,55 5,33 6,21 7,10 7,99 8,88
14,65 425 20 1,94 2,91 3,39 3,88 4,36 4,85

Catatan : KHA A3C 150 mm2 adalah 425 Ampere.


TABEL PANJANG VS BEBAN UNTUK DROP TEG TERTENTU
A3C 150 mm2 BEBAN MERATA

LAMPIRAN 9b
TABEL PANJANG JARINGAN VS BEBAN PENYULANG
UNTUK BEBERAPA KONDISI DROP TEGANGAN YANG DIHARAPKAN
PENGHANTAR A3C150 MM2
KONDISI BEBAN 3 PHASA MERATA DAN SEIMBANG

BEBAN PENYULANG TEGANGAN PANJANG JTM ( KMS)


L-L
DROP TEGANGAN YANG DIHARAPKAN ( % )

( MVA ) (A) ( KV) 2 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0

1,00 29 20 42,60 63,90 74,55 85,21 95,86 106,51


2,00 58 20 21,30 31,95 37,28 42,60 47,93 53,25
3,00 87 20 14,20 21,30 24,85 28,40 31,95 35,50
4,00 115 20 10,65 15,98 18,64 21,30 23,96 26,63
5,00 144 20 8,52 12,78 14,91 17,04 19,17 21,30
6,00 173 20 7,10 10,65 12,43 14,20 15,98 17,75
7,00 202 20 6,09 9,13 10,65 12,17 13,69 15,22
8,00 231 20 5,33 7,99 9,32 10,65 11,98 13,31
14,65 425 20 2,91 4,36 5,09 5,82 6,55 7,27

Catatan : KHA A3C 150mm2 adalah 425 Ampere


PANJANG VS BEBAN UNTUK DROP TEG.TERTENTU
TIC 3x70 + 50 mm2, BEBAN DI UJUNG
TABEL PANJANG JARINGAN VS BEBAN PENYULANG
UNTUK BEBERAPA KONDISI DROP TEGANGAN YANG DIHARAPKAN
PENGHANTAR TIC 3 x 70 + 50 MM2
KONDISI BEBAN 3 PHASA DI UJUNG DAN SEIMBANG

BEBAN PENYULANG TEGANGAN PANJANG JTR (MS)


L-L
DROP TEGANGAN YANG DIHARAPKAN ( % )

(K VA ) (A) ( V) 2 3,0 3,5 4,0 5,0 6,0

25,00 36 400 298 447 522 596 746 895


50,00 72 400 149 224 261 298 373 447
75,00 108 400 99 149 174 199 249 298
100,00 144 400 75 112 130 149 186 224
125,00 180 400 60 89 104 119 149 179
130,25 188 400 57 86 100 114 143 172

Catatan : KHA TIC 3 X 70 + 50 mm2 adalah 188 Ampere


PANJANG VS BEBAN UNTUK LOSSES TERTENTU
TIC 3x150 mm2, BEBAN DI UJUNG

LAMPIRAN 18 a
TABEL PANJANG JARINGAN VS BEBAN PENYULANG
UNTUK BEBERAPA KONDISI SUSUT TEKNIS YANG DIHARAPKAN
PENGHANTAR TIC 3x 70 + 50 MM2
KONDISI BEBAN 3 PHASA DI UJUNG DAN SEIMBANG

BEBAN PENYULANG TEGANGAN PANJANG JTR ( MS)


L-L
LOSSES YANG DIHARAPKAN ( % )

( KVA ) (A) ( V) 2,0 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0

25 36 400 246 368 430 491 553 614


50 72 400 123 184 215 246 276 307
75 108 400 82 123 143 164 184 205
100 144 400 61 92 107 123 138 153
130 188 400 47 71 82 94 106 118
Catatan : KHA TIC 3 X 70 + 50 mm2 adalah 188 Ampere
TABEL PANJANG VS BEBAN UNTUK DROP TEG TERTENTU
TIC 3x70 + 50 mm2, BEBAN MERATA
LAMPIRAN 17a
TABEL PANJANG JARINGAN VS BEBAN PENYULANG
UNTUK BEBERAPA KONDISI DROP TEGANGAN YANG DIHARAPKAN
PENGHANTAR TIC 3 x70 + 50 MM2
KONDISI BEBAN 3 PHASA MERATA DAN SEIMBANG

BEBAN PENGHANTAR TEGANGAN PANJANG JTR (MS)


L-L
DROP TEGANGAN YANG DIHARAPKAN ( % )
(K VA ) (A) ( V) 2 3,0 3,5 4,0 5,0

25 36 400 596 895 1044 1.193 1491


50 72 400 298 447 522 596 746
75 108 400 199 298 348 398 497
100 144 400 149 224 261 298 373
125 180 400 119 179 209 239 298
130 188 400 57 86 100 114 143

Catatan : KHA TIC 3 X 70 + 50 mm2 adalah 188 Ampere


PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PANJANG VS BEBAN UNTUK LOSSES TERTENTU


TIC 3x70 +50 MM2, BEBAN MERATA

LAMPIRAN 19 a
TABEL PANJANG JARINGAN VS BEBAN PENYULANG
UNTUK BEBERAPA KONDISI SUSUT TEKNIS YANG DIHARAPKAN
PENGHANTAR TIC 3 X 70 + 50 MM2
KONDISI BEBAN 3 PHASA MERATA DAN SEIMBANG

BEBAN PENYULANG TEGANGAN PANJANG JTR ( MS)


L-L
LOSSES YANG DIHARAPKAN ( % )
( KVA ) (A) ( V) 2,0 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0

25 36 400 738 1106 1291 1475 1659 1844


50 72 400 369 553 645 738 830 922
75 108 400 246 369 430 492 553 615
100 144 400 184 277 323 369 415 461
130 188 400 142 212 248 283 319 354
Catatan : KHA TIC 3 X 70 + 50 mm2 adalah 188 Ampere

Anda mungkin juga menyukai