=
I. Persiapan Pekerjaan
a) Survey Lokasi dan Diskusi
b) Persiapan Administrasi
c) Persiapan Alat Pelindung Diri /
APD (Dapat dilihat pada Tabel
3.2) dan Alat Bantu (Dapat
dilihat pada Tabel 3.3)
d) Peralatan Kerja (Dapat dilihat
pada Tabel 3.4)
e) Material Kerja.
II. Pelaksanaan Pekerjaan di Lokasi
Kerja
a) Persiapan Pekerjaan
b) Pelaksanaan Pekerjaan
III. Penutup
III. PERHITUNGAN DAN ANALISIS
3.1. Pengertian Energi Listrik KWh
Terselamatkan
Energi (KWh) terselamatkan adalah
energi listrik yang masih dapat tersalurkan
saat dilakukan pekerjaan tanpa dilakukan
pemadaman. Sedangkan energi tak
terselamatkan adalah energi yang hilang
akibat pemadaman untuk pekerjaan
pemeliharaan, perbaikan, dan perluasan
jaringan.
Pada sistem 3 fasa, formulasi perhitungan
energi terselamatkan dalam Kilo Watt hour
(KWh) adalah
.1
Dimana
Esafe =Energi terselamatkan (KWh)
V
L
= Tegangan line to line (volt)
I
L
= Arus saluran (ampere)
cos = faktor daya
t = waktu pengerjaan (jam)
3.2. Perhitungan KWh dan Rupiah
Terselamatkan
Bila diketahui besar arus yang
mengalir dan lama waktu pengerjaan, dan
dengan asumsi tegangan sistem adalah
21kV dan cos sebesar 0,85, maka dapat
dilakukan contoh perhitungan sebagai
berikut :
Pada feeder/penyulang Mahoni terukur
arus yang mengalir sebesar 220A. Dan
pengerjaan PDKB untuk
Pemasangan/ penggantian Li ght ning
Arrest er 3 fasa dil akukan sel ama 3
jam.
Dari persamaan (1) didapat
perhitungan KWh terselamatkan sebesar
Menurut Tul III-09 harga jual
rupiah/KWh 1 bulan sebelumnya, yaitu
bulan Juli 2013, adalah Rp.826,04/KWh.
Dengan mengalikan besar KWh
terselamatkan terhadap harga jual listrik
PLN Area Jambi bulan Juli 2013 didapat
Perkiraan Rupiah terselamatkan
Dengan Cara yang sama diperoleh
Tabel 3.1 Hasil Perhitungan KWh dan Rupiah
Terselamatkan
N
O
ARUS
(A)
LAMA
PENG
ERJAA
N
(JAM)
KWH
TERSELA
MATKAN
(KWh)
PERKIRAAN
RUPIAH
TERSELAMA
TKAN
1 220 3 20405.29
IDR
16!555!6.
22
2 1!0 3 16695.24
IDR
13"90934.
1!
3 2!0 3 259"0.3"
IDR
21452564.
2!
4 54 4 66"!.1
IDR
55163"3.6
75 , 585 . 855 . 16
826,04 29 , 405 . 20
Rp =
=
( )( )( )
KWh 29 , 405 . 20
1000
3 85 , 0 220 21000 3
1000
cos 3
=
=
t I V
E
L L
safe
5
N
O
ARUS
(A)
LAMA
PENG
ERJAA
N
(JAM)
KWH
TERSELA
MATKAN
(KWh)
PERKIRAAN
RUPIAH
TERSELAMA
TKAN
5 19" 4 24362.6!
IDR
2012454!.
39
6 19" 3 1!2"2.01
IDR
15093411.
29
" 121 4 14963.!!
IDR
12360"63.
23
! 213 3 19"56.03
IDR
163192"2.
11
9 213 3 19"56.03
IDR
163192"2.
11
10 196 3 1!1"9.26
IDR
15016"94.
99
11 116 3 10"59.15
IDR
!!!"490.9
1
12 163 3 1511!.4"
IDR
124!!45".
06
13 55 3 5101.32
IDR
4213!96.5
5
14 116 3 10"59.15
IDR
!!!"490.9
1
15 116 ! 2!691.0!
IDR
236999"5.
""
16 116 3 10"59.15
IDR
!!!"490.9
1
1" 1!0 6 33390.4!
IDR
2"5!1!6!.
36
1! 1!0 4 22260.32
IDR
1!3!"912.
24
N
O
ARUS
(A)
LAMA
PENG
ERJAA
N
(JAM)
KWH
TERSELA
MATKAN
(KWh)
PERKIRAAN
RUPIAH
TERSELAMA
TKAN
19 !4 3 ""91.11
IDR
6435"69.2
!
20 196 3 1!1"9.26
IDR
15016"94.
99
21 1!0 3 16695.24
IDR
13"90934.
1!
22 163 3 1511!.4"
IDR
124!!45".
06
23 163 3 1511!.4"
IDR
124!!45".
06
Dapat dihitung total energi
terselamatkan dalam 1 bulan pengerjaan
PDKB adalah sebesar 394,78 MWh (Mega
Watt hour) dan jika ditafsirkan ke dalam
rupiah sekitar 326,1 juta rupiah. Bila tidak
dilakukan teknik PDKB maka energi
listrik yang tidak tersalurkan akan berubah
menjadi rugi-rugi berupa kenaikan
frekuensi sistem. Tentunya hal ini akan
sangat merugikan bagi perusahaan
penyedia layanan listrik negara (PLN)
karena tidak dapat menjual listrik yang
sudah dibangkitkan karena hilang menjadi
rugi-rugi kenaikan frekuensi sistem akibat
pemutusan aliran listrik untuk proses
perbaikan dan pemeliharaan sistem.
Dari hasil perhitungan Tabel (3.1),
untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik
perbandingan pada Gambar (3.1) dan
Gambar (3.2) sebagai berikut.
6
Gambar 3.1 Grafik hubungan KWh terselamatkan
terhadap arus dan lama
pengerjaan PDKB
Gambar 3.2 Grafik hubungan perkiraan rupiah
terselamatkan terhadap arus dan
lama pengerjaan PDKB
Dari kedua grafik perbandingan
(Gambar 3.1 dan Gambar 3.2) sumbu x
(absis) merepresentasikan besar arus
sistem kali lama waktu pengerjaan PDKB,
sedangkan sumbu y (ordinat)
merepresentasikan nilai KWh
terselamatkan untuk Gambar (3.1) dan
nilai rupiah terselamatkan untuk Gambar
(3.2). Dapat dilihat bahwa nilai KWh dan
perkiraan rupiah terselamatkan
proporsional terhadap besar arus dan lama
pengerjaan PDKB.
3.3. SAIDI
SAIDI adalah jumlah lamanya
gangguan pemadaman yang dialami oleh
konsumen dalam satu periode waktu
dibagi dengan jumlah konsumen yang
dilayani, dapat disebut juga indeks durasi
pemadaman rata-rata.
2
Dimana
SAIDI = Durasi/lama gangguan
(menit/bulan)
T
i
= lama gangguan (menit)
K
i
= Jumlah per unit konsumen
yang mengalami
pemadaman
N = Jumlah konsumen yang
dilayani
Perhitungan SAIDI dapat dibagi
menjadi 2 jenis, yaitu SAIDI dengan
PDKB dan SAIDI tanpa PDKB.
1. Perhitungan SAIDI bila pekerjaan
dilakukan dengan pemadaman
(tanpa PDKB) maka digunakan
k
i
t
i
total penjumlahan dari k
i
t
i
yang didapat dari pemadaman
karena gangguan murni dengan
k
i
t
i
yang didapat dari pemadaman
akibat tanpa PDKB.
2. Perhitungan SAIDI bila pekerjaan
dilakukan tanpa pemadaman
(dengan teknik PDKB) maka hanya
digunakan k
i
t
i
yang didapat dari
gangguan murni selama periode
Agustus 2013
Diketahui nilai k
i
t
i
dari
pemadaman murni adalah
3974539, dan k
i
t
i
tanpa PDKB
adalah 42593040, dengan total
pelanggan dilayani adalah 330587.
=
N
t k
SAIDI
i i
"
Kemudian dengan menggunakan
persamaan (2) didapat perhitungan
SAIDI dengan teknik PDKB
adalah sebagai berikut
Tanpa Teknik PDKB
Dengan Teknik PDKB
Dari hasil perhitungan
didapat nilai SAIDI tanpa PDKB
sebesar 140,86 menit/pelanggan,
sedangkan nilai SAIDI dengan
teknik PDKB sebesar 12,02
menit/pelanggan. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat grafik
perbandingan pada Gambar (4.4)
sebagai berikut :
Gambar 3.3 Grafik perbandingan SAIDI bila
dengan PDKB dan tanpa PDKB
Dari grafik (Gambar 3.3) didapat
bahwa dalam 1 bulan durasi pemadaman
rata-rata per pelanggan paling kecil adalah
bila menggunakan teknik PDKB yaitu
sekitar 12,02 menit/pelanggan. Nilai ini
jauh lebih kecil dibandingkan bila tanpa
menggunakan PDKB yaitu 140,86
menit/pelanggan.
Parameter keandalan SAIDI dari
sistem tenaga listrik Area Jambi akan
semakin bagus bila pekerjaan dilakukan
dalam keadaan bertegangan atau tanpa
memutus aliran listrik
3.4. SAIFI
SAIFI adalah banyaknya konsumen
yang mengalami gangguan pemadaman
dalam satu periode waktu dibagi dengan
jumlah konsumen yang dilayani, dapat
disebut juga indeks frekuensi pemadaman
rata-rata.
3
Dimana
SAIFI = Frekuensi pemadaman
(kali/bulan)
i
= Laju gangguan komponen
k
i
= Jumlah per unit konsumen
yang mengalami
pemadaman
N = Jumlah konsumen yang
dilayani
Perhitungan SAIFI dapat dibagi
menjadi 2 jenis, yaitu SAIFI dengan
PDKB dan SAIFI tanpa PDKB.
1. Perhitungan SAIFI bila pekerjaan
dilakukan dengan pemadaman
(tanpa PDKB) maka digunakan
k
i
i
total penjumlahan dari k
i
i
yang didapat dari pemadaman
karena gangguan murni dengan
k
i
i
yang didapat dari
pemadaman akibat tanpa PDKB.
2. Perhitungan SAIDI bila pekerjaan
dilakukan tanpa pemadaman
(dengan teknik PDKB) maka hanya
=
N
k
SAIFI
i i
pelanggan jam
pelanggan menit
N
t k
SAIDI
i i
/ 35 , 2
/ 86 , 140
330587
42593040 3974539
=
=
+
=
=
pelanggan menit
N
t k
SAIDI
i i
/ 02 , 12
330587
3974539
=
=
=
!
digunakan k
i
i
yang didapat dari
gangguan murni selama periode
Agustus 2013
Diketahui nilai k
i
i
dari
pemadaman murni adalah 579852, dan
k
i
i
tanpa PDKB adalah 204431, dengan
total pelanggan dilayani adalah 330587
Kemudian dengan menggunakan
persamaan (3) didapat perhitungan SAIFI
adalah sebagai berikut
Tanpa Teknik PDKB
Dengan Teknik PDKB
Dari hasil perhitungan didapat nilai
SAIFI tanpa PDKB sebesar 2,37
kali/pelanggan, sedangkan nilai SAIFI
dengan teknik PDKB sebesar 1,754
kali/pelanggan. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat grafik perbandingan pada Gambar
(3.4) sebagai berikut :
Gambar 3. 4 Gr af i k per bandi ngan SAI FI
bi l a dengan PDKB dan
t anpa PDKB
Dari hasil perhitungan dan grafik di
atas didapat bahwa dalam 1 bulan
frekuensi pemadaman rata-rata per
pelanggan paling kecil adalah bila
menggunakan teknik PDKB yaitu sekitar
1,754 kali/pelanggan. Nilai ini lebih kecil
dibandingkan bila tanpa menggunakan
PDKB yaitu 2,37 kali/pelanggan.
Parameter keandalan SAIFI dari
sistem tenaga listrik Area Jambi akan
semakin bagus bila pekerjaan dilakukan
dalam keadaan bertegangan atau tanpa
memutus aliran daya listrik
IV. KESIMPULAN
1. Penggunaan Teknik PDKB secara
optimal dapat menyelamatkan KWh
dan mengurangi durasi dan frekuensi
pemadaman serta akan memberikan
dampak yang positif bagi perusahaan
maupun pelanggan.
2. Dari hasil perhitungan menunjukkan
bahwa besar energi dan rupiah
terselamatkan masing-masing sebesar
394,78 MWh (Mega Watt hour) dan
326,1 juta rupiah. Nilai ini
proporsional terhadap besar arus pada
sistem dan lama pengerjaan PDKB
3. Nilai dari parameter keandalan seperti
SAiDI dan SAIFI akan lebih bagus bila
pekerjaan dan pemeliharaan jaringan
dilakukan dengan teknik PDKB, yaitu
SAIDI = 12,02mnt/plg dan SAIFI =
1,754 kali/plg
V. SARAN
1. Hendaknya pelaksanaan PDKB
dilakukan secara menyeluruh untuk
jaringan transmisi tegangan tinggi,
tegangan menengah, dan tegangan
rendah agar didapat penghematan
energi listrik yang lebih besar dan juga
meningkatkan keandalan dari sistem
tenaga listrik.
bulan kali
bulan kali
N
k
SAIFI
i i
/ 754 , 1
/
330587
579852
=
=
=
bulan kali
bulan kali
N
k
SAIFI
i i
/ 37 , 2
/
330587
204431 579852
=
+
=
=
9
DAFTAR PUSTAKA
1) Arsip dan Dokumentasi PT. PLN
(Persero) W.S2JB Area Jambi.
2) Sulasno, Ir. Teknik dan Sistem
Distribusi Tenaga Listrik. 2004.
Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro
3) Arismunandar. Buku Pegangan Teknik
Tenaga Listrik. Saluran Transmisi.
1975. Jakarta: Pradnya Paramita.
4) http://pdkb.pln-pusdiklat.co.id/,
diakses tanggal 20 Agustus 2013
5) http://20kv.wordpress.com/2009/06/09
/sekilas-pekerjaan-dalam-keadaan-
bertegangan-20000-v/, diakses tanggal
2 September 2013
6) http://jendeladenngabei.blogspot.com/
2012/11/pekerjaan-dalam-keadaan-
bertegangan-pdkb.html, diakses
tanggal 2 September 2013
BIODATA
Aggie Brenda
Vernandez (
21060110120007 )
lahir di Semarang,
11 April 1992.
Telah Menempuh
pendidikan di SD
Negeri Tandang
03 Semarang,
SMP Negeri 08
Semarang, SMA
Negeri 15 Semarang dan sampai sekarang
masih menyelesaikan studi S1 di Jurusan
Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro Semarang
Semester VII Konsentrasi Teknik Tenaga
Listrik
Semarang, 5 September 2013
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Ir. Yunungtyastuti, MT.
NIP 195209261983032001