Anda di halaman 1dari 33

Knowledge Sharing

Standar Konstruksi
Jaringan Distribusi

Mataram, 27 Februari 2020

I nyoman Sueca
1. Apa … Standar ?
2. Kenapa Harus Standard…?

www.pln.co.id |
Tujuan Standar

1. Untuk memberikan pegangan yang terarah bagi Manajemen dalam


Perencanaan, Pengadaan, Pemasangan, Pengoperasian, Pemeliharaan
2. Untuk membatasi dan menyeragamkan tipe konstruksi jaringan distribusi
tenaga listrik
3. Untuk Memudahkan Evaluasi Epektifitas Jaringan Distribusi yang dibangun
sesuai dengan Kondisi Lingkungan.
4. Untuk Memudahkan Pemilihan Standar yang diterapkan Saat Mendesign
Jaringan Distribusi.
5. Untuk menetapkan spesifikasi konstruksi jaringan distribusi tenaga listrik
yang dibangun
6. Untuk Mendapatkan Jaringan Distribusi Yang handal dan berwawasan
Lingkungan.

www.pln.co.id |
Lingkup Standar Jaringan Distribusi

a. Jaringan tegangan menengah (JTM) 20 kV yang terdiri dari saluran udara


(SUTM), saluran kabel udara (KUTM) dan saluran kabel tanah (KTTM).
b. Gardu distribusi (GD) untuk menurunkan tegangan menengah 20 kV ke
tegangan rendah dan mendistribusikan tenaga listrik tegangan rendah
230/400 V, yang terdiri dari gardu distribusi tipe tiang.
c. Sambungan tenaga listrik tegangan menengah (SLTM) 20 kV.
d. Jaringan tegangan rendah (JTR) 230/400 V yang terdiri dari saluran kabel
udara.
e. Sambungan tenaga listrik tegangan rendah (SLTR) 230/400 V.
f. Alat pembatas dan pengukur (APP)
g. Pembumian

www.pln.co.id |
Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

Penghantar JTM

1. Penghantar saluran udara tegangan menengah (SUTM) adalah Penghantar


telanjang dari aluminium campuran yang dipilin bulat (AAAC), Alluminium
campuran berselubung polietilen ikat silang (AAAC-S)
2. Kabel udara tegangan menengah (KUTM) adalah: Kabel pilin udara
berpenghantar Alluminium berisolasi XLPE (MV-TC) dengan tali penggantung
baja.
3. Kabel tanah tegangan menengah (KTTM) adalah: Kabel tanah berpenghantar
Alluminium berisolasi XLPE (NA2XSEY).

www.pln.co.id |
Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

Persyaratan Umum JTM


1. Jarak bebas
2. Jarak aman terhadap saluran telekomunikasi
3. Jarak gawang, andongan dan tarikan kawat

Persyaratan KTM
1. Kedalaman penanaman
2. Kondisi tanah di sekitar kabel
3. Lintasan yang menyebrang jalan dan sungai
4. Jarak kabel tanah dari saluran air
5. Pendekatan kabel tanah dengan kabel tanah instalasi telekomunikasi
6. Kabel tanah yang keluar dari tanah

www.pln.co.id |
Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

Komponen JTM
 Tiang SUTM dan KUTM
1. Tiang beton pratekan bertulang berpenampang bulat konis berongga
yang terpotong bagian atasnya dengan peruncingan ( taper ) 1/75.
2. Tiang Baja
 Lengan Tumpu (Cross Arm) SUTM
Dibuat dari baja profil UNP 100 mm berdasarkan SII dan digalvanis ( hot dip
galvanized ) dengan ketebalan 70 mikrometer Panjang minimum lengan
tumpu 2000 mm. Dengan memperhitungkan jarak aman antar penghantar
pada sudut belokan, dapat digunakan lengan tumpu dengan panjang 2200
mm atau 2500 mm
 Pengikat penghantar SUTM
Pengikat pada pin isolator dapat menggunakan preformed top ties , side ties
atau Alluminium bending wire .
Pada tiang ujung atau tiang penegang dapat menggunakan preformed grip
atau strain clamp yang disesuaikan dengan ukuran penghantar

www.pln.co.id |
Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

• Sambungan
 Sambungan SUTM
 Sambungan KTTM

• Peralatan Pengaman
 Fuse cut out (FCO),
 Sectionalizer
 Load break switch (LBS)
 Arrester
• Penomoran tiang JTM
• Penghalang panjat
• Tanda Peringatan
• Patok Kabel

www.pln.co.id |
Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

www.pln.co.id |
Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

www.pln.co.id |
Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

www.pln.co.id |
Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

www.pln.co.id |
Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

Kabel Tegangan Menengah

www.pln.co.id |
Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

Kabel Tegangan Menengah

www.pln.co.id |
Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

Kabel Tegangan Menengah

www.pln.co.id |
Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

Box Jointing dan penandaan Kabel Tegangan Menengah

www.pln.co.id |
GARDU DISTRIBUSI

• Jenis gardu distribusi tipe tiang


1. Gardu tiang tunggal
2. Gardu tiang ganda,

• Penghantar
1. Penghantar di sisi primer tansformator terdiri dari penghantar AAAC
dengan luas penampang sesuai dengan daya nominal transformator.
2. Penghantar di sisi sekunder transformator
• Dari terminal sekunder transformator ke panel distribusi (LV board)
menggunakan kabel NYY dengan luas penampang sesuai daya
transformator.
• Dari panel distribusi (LV board) ke masing-masing jurusan JTR
menggunakan kabel NYY dengan luas penampang sesuai KHA
penghantar JTR.

www.pln.co.id |
GARDU DISTRIBUSI

• Tiang
Tiang beton pratekan bertulang berpenampang bulat konis berongga yang
terpotong bagian atasnya dengan peruncingan ( taper ) 1/75 dengan
panjang minimum 11 m dan beban kerja minimum 350 daN
.
• Penomoran
Penomoran gardu distribusi terdiri dari dua huruf yang menunjukkan lokasi
(inisial area) pemasangan dan angka yang menunjukkan nomor urut
pemasangan di lokasi tersebut
• Penghalang panjat
Penghalang panjat dipasang pada ketinggian antara 2,5 m sampai dengan 3
m dari permukaan tanah

• Tanda Peringatan
Tanda peringatan bahaya listrik harus dilengkapi dengan tanda kilat
berwarna merah
Ukuran tanda peringatan untuk gardu distribusi tiang tunggal adalah 40 cm x
45 cm dan untuk gardu distribusi tiang ganda adalah 64 cm x 64 cm.
www.pln.co.id |
GARDU DISTRIBUSI

www.pln.co.id |
SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK
TEGANGAN MENENGAH (SLTM)

1. Jenis Gardu SLTM


 Jenis gardu SLTM terdiri dari:
• Tipe tiang
• Tipe tertutup, yaitu kubikel dan sel terbuka
 Gardu sel terbuka
Konstruksi gardu sel terbuka dapat dipakai bila tanah bukan
merupakan kendala dan daya terpasang tidak lebih dari 1000 kVA.
Gardu sel terbuka sedapat mungkin dihindari pemakaiannya
2. Penghantar SLTM
 Penghantar SLTM terdiri dari : - Penghantar udara yaitu AAAC dan
AAAC-S., Kabel tanah berpenghantar aluminium berisolasi XLPE
(NA2XSEY)
 Ukuran penghantar Luas penampang penghantar minimum adalah 35
mm2

www.pln.co.id |
SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK
TEGANGAN MENENGAH (SLTM)

3. Gedung untuk Gardu Gedung dan Gardu Sel Terbuka


 Konstruksi gedung
Dasar lantai gardu harus berada di atas peil banjir. truktur dinding,
atap dan lantai dibuat dari beton bertulang dengan kekuatan mekanik
yang memadai dan mempunyai daya tahan terhadap api minimum 3
jam atau dengan konstruksi
 Jarak bebas
Ukuran ruangan gedung sedemikian rupa hingga tersedia
ruangan yang cukup di segala isinya supaya orang dapat lewat
untuk merawat dan mengoperasikan semua perlengkapan yang
terpasang dengan aman dan dapat segera keluar dari dalam
gedung.
 Pintu gedung
 Ventilasi udara
 Penerangan

www.pln.co.id |
SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK
TEGANGAN MENENGAH (SLTM)

www.pln.co.id |
SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK
TEGANGAN MENENGAH (SLTM)

Standard Gardu Bangunan, Untuk Sambungan SLTM

www.pln.co.id |
SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK
TEGANGAN MENENGAH (SLTM)

Standard Gardu Bangunan, Untuk Sambungan SLTM

www.pln.co.id |
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)

1. Penghantar JTR
Kabel pilin udara berpenghantar aluminium berinti tunggal berisolasi XLPE
dengan penghantar netral yang berfungsi juga sebagai penguat (LV-TC).
2. Persyaratan Umum JTR
a.Jarak Bebas
b.Jarak gawang, andongan dan tarikan kawat
c.Jarak aman pada pemasangan JTR di bawah SUTM
3. Komponen JTR
• Tiang JTR
• Pengikat/pemegang kabel JTR
• Sambungan dan penutup ujung kabel
•Penomoran Tiang

www.pln.co.id |
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)

www.pln.co.id |
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)

www.pln.co.id |
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)

www.pln.co.id |
SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN
RENDAH (SLTR)

1. Penghantar SLTR
Penghantar SLTR terdiri dari kabel pilin udara berpenghantar aluminium
berisolasi XLPE dengan netral bukan sebagai penggantung (NFA2X
2. Persyaratan Teknis SLTR
a.Jarak Bebas
b.Jarak Rentangan
c.Jumlah Pelanggan
3. Perlengkapan SLTR
a.Konektor (connector)
b. Klem ikat tiang ( pole bracket )
c.Kap pelindung ( protective cap )
d.Jangkar ( strain hook )
e.Tiang atap ( pole roof )
f.Kolar pemegang tiang ( fixing collar )
g.Klem kabel ( cable clamp

www.pln.co.id |
ALAT PEMBATAS DAN PENGUKUR (APP)

1. Alat Pembatas Arus


Untuk menentukan batas pemakaian daya sesuai dengan daya tersambung digunakan
alat pembatas arus sebagai berikut:
a.Pemutus arus untuk SLTR dengan daya tersambung 1 fase sampai dengan 22.000
VA, dan daya tersambung 3 fase sampai dengan 66.000 VA
b.Pelebur tegangan rendah, pemutus cetak (MCCB), pemutus tanpa pelebur (NFB)
untuk SLTR dengan daya tersambung 3 fase lebih besar dari 66.000 VA.
c.Pelebur tegangan menengah dan load break switch (LBS) untuk SLTM dengan
daya tersambung 201 sampai dengan 630 kVA
d.Pemutus tenaga tegangan menengah untuk SLTM dengan daya tersambung lebih
besar dari 630 kVA.
2. Alat Pengukur Energi
Berdasarkan golongan tarif dan atau daya tersambung, alat pengukur energi dibagi
menjadi 4 kelompok yaitu:
a.kWh meter tarif tunggal.
b.kWh meter tarif ganda dan kVarh meter.
c.kWh meter tarif tunggal, kVarh meter, KVA meter maksimum.
d.kWh meter tarif ganda, kVarh meter, KVA meter maksimum.
www.pln.co.id |
PEMBUMIAN (EARTHING/GROUNDING)

1. Bagian yang Harus Dibumikan


Bagian yang harus dihubungkan dengan bumi antara lain, yaitu :
a.Terminal pembumi arrester
b.Kontak-kontak LBS, recloser, sectionalizer dalam keadaan terbuka (tidak diisi arus
atau tegangan).
c.Semua bagian konduktif terbuka dari instalasi JTM, Gardu Distribusi, SLTM, JTR,
SLTR dan APP di atas termasuk pagar pelindung gardu.
d.Titik netral sisi sekunder trafo distribusi dan penghantar netral dari JTR.

2. Nilai Tahanan Pembumian


Bagian-bagian tersebut di atas dibumikan melalui penghantar pembumi yang
sependek-pendeknya dan dengan tahanan pembumian sekecil mungkin. Nilai
tahanan pembumian maksimum pada JTM yaitu 5 ohm dan pada JTR yaitu 10 ohm

www.pln.co.id |
PEMBUMIAN (EARTHING/GROUNDING)

3. Elektrode Pembumian
Elektrode pembumian terbuat dari pipa baja yang digalvanis dengan ketebalan
minimum 25 mm dan panjang 2,75 m.
Elektrode pembumian dipancangkan vertikal ke dalam tanah sampai ujung bagian
atas tertanam 50 cm dibawah permukaan tanah.
Jika diperlukan pemasangan beberapa elektrode untuk memperoleh tahanan
pembumian yang rendah, jarak antar eletrode tersebut minimum dua kali panjang
elektrode.
Elektrode pembumian dipasang pada setiap tiang awal dan tiang akhir JTR, setiap
200 m atau setiap 5 gawang JTR.

4. Penghantar Pembumi
Sebagai penghantar pembumi digunakan BC 50 mm2. Penghantar pembumi
pasangan luar pada tiang, harus dilindungi dengan pipa galvanis setinggi 3 m dari
permukaan tanah

www.pln.co.id |
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai