PELAKSANAAN &
PENGENDALIAN
OPERASI DISTRIBUSI
Lingkup Bahasan / Mata Ajar
04 PELAYANAN TEKNIK
06 STUDI KASUS
www.pln.co.id |
SISTEM
PENGOPERASIAN
DISTRIBUSI
Latar Belakang
FLEKSIBILITAS
KEANDALAN ALTERNATIF
& SUPPLAY,
KONTINUITAS KEMAMPUAN
KINERJA MANUVER BEBAN
OPDIST
TOPOLOGI
SAIDI & JARINGAN,
SAIFI PROTEKSI,
SWITCHING
Operasi sistem distribusi
Operasi stribusi segala kegiatan yang mencakup:
• pengaturan
• pembagian, pemindahan
• penyaluran
tenaga listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen dalam usaha menjamin:
• kelangsungan penyaluran tenaga listrik,
• mempercepat penyelesaian gangguan yang timbul,
• menjaga keselamatan petugas pelaksana operasi dan Instalasinya
Tolok ukur sistem operasi distribusi :
– Mutu Listrik
– Keandalan penyaluran tenaga listrik
– Keamanan dan Keselamatan
– Biaya operasi
– Kepuasan Pelanggan
Manajemen Operasi Distribusi
Operasi sistem tenaga listrik menyangkut berbagai aspek yang luas karena
menyangkut biaya yang tidak sedikit serta menyangkut hajat hidup orang
banyak
Oleh karena itu Operasi sistem tenaga memerlukan manajemen yang baik
untuk dapat mengoperasikan sistem tenaga listrik dengan baik, maka hal-
hal yang perlu diadakan adalah :
a. Perencanaan Operasi
b. Pelaksanaan dan Pengendalian Operasi
c. Analisa dan Evaluasi Operasi
PERENCANAAN OPERASI DISTRIBUSI
Perencanaan meliputi :
• Membuat standing operation procedure (SOP).
• Kriteria load shedding.
• Melakukan koordinasi rele pengaman.
• Merencanakan perbaikan jaringan
Pelaksanaan dan Pengendalian Operasi
yaitu pelaksanaan dari Rencana Operasi serta pengendalian-nya apabila terjadi hal-hal yang
menyimpang dari rencana operasi, a/l meliputi :
a. Pengaturan Frekuensi
b. Pemeliharaan Peralatan
c. Biaya Operasi
d. Perkembangan Sistem
e. Gangguan dalam Sistem
f. Tegangan dalam Sistem
Prosedur Pengoperasian Sistem Distribusi
Prosedur pengOperasian jaringan distribusi adalah usaha menjamin kelangsungan penyaluran tenaga listrik,
mempercepat penyelesaian gangguan yang timbul, serta dilain pihak menjaga keselamatan baik petugas
pelaksana operasi maupun instalasinya sendiri yang dilaksanakan dengan :
Berdasarkan SK Direksi
No.0250.P/DIR/2016 TENTANG
PEDOMAN KESELAMATAN KERJA DILINGKUNGAN PT PLN
( Persero )
www.pln.co.id |
1. MAKSUD / TUJUAN
www.pln.co.id |
6. PENYELESAIAN TERJADINYA KECELAKAAN
8. STANDARISASI KESELAMATAN
www.pln.co.id |
SASARAN K3
Unsur manusia
• Upaya preventif menekan terjadinya kecelakaan.
• Mencegah/mengurangi timbulnya cidera, cacat dan kematian.
• Meningkatkan etos kerja, produktifitas dan efisiensi kerja.
Unsur Pekerjaan
• Mengamankan tempat kerja, peralatan dan material, konstruksi, instalasi dan
sumber daya lainya.
• Meningkatkan produktivitas pekerjaan dan menjamin kelangsungannya.
• Terwujudnya tempat kerja yang aman, nyaman dan terjamin
kelangsungannya.
www.pln.co.id |
Fenomena
Implementasi K2-K3
Frank E. Bird (dalam Reamer, 1980)
3. Safety vs Comfort
(keselamatan vs kenyamanan)
• Apabila cara aman lebih terasa tidak nyaman daripada cara tidak aman,
beberapa orang akan memilih cara tidak aman untuk menghindari
ketidaknyamanan tersebut
4. Safety vs Independence
(keselamatan vs kebebasan)
• Apabila cara tidak aman memberikan perasaan akan kebebasan/otoritas
lebih bebas dari pada cara-cara aman, beberapa orang akan lebih memilih
cara tidak aman, sekedar untuk menunjukkan kebebasan mereka
www.pln.co.id |
Problematika
Implementasi K2-K3
www.pln.co.id |
Peraturan Perundangan K3
www.pln.co.id |
Sanksi Pidana Penjara
UU No. 30 Tahun 2009 Pasal 50
www.pln.co.id |
Pasal 44, UU No. 30 Tahun 2009 - Sertifikasi
Pasal 44:
(4) Setiap instalasi tenaga listrik yang beroperasi wajib memiliki sertifikat laik operasi.
(5) Setiap peralatan dan pemanfaat tenaga listrik wajib memenuhi ketentuan standar nasional
Indonesia
(6) Setiap tenaga teknik dalam usaha ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi.
(7) Ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan, sertifikat laik operasi, standar nasional
Indonesia, dan sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat poin (1) sampai dengan
ayat (6) diatur dengan Peraturan Pemerintah
www.pln.co.id |
PP No. 14 Tahun 2012
tentang ketenagalistrikan – stop sementara
Pasal 21 ayat 2:
www.pln.co.id |
Kerugian Kecelakaan
www.pln.co.id |
Faktor Penyebab Kecelakaan
1. UNSAFE ACT
2. UNSAFE
CONDITION
PRESENTASE PERBANDINGAN KECELAKAAN
YANG DIAKIBATKAN OLEH MANUSIA DAN
KONDISI ALAT / LINGKUNGAN :
MANUSIA 85 %
KONDISI ALAT /
LINGKUNGAN 15 % www.pln.co.id |
Unsafe Act or Unsafe Condition
www.pln.co.id |
O W T O
H NT
P R E V
AECCIDE
NT
?
www.pln.co.id |
Analisa Penyebab
Terjadinya kecelakaan Ketenagalistrikan
Kecelakaan Kerja Kecelakaan Masy. Umum
APD RAMBU-RAMBU
ada/tidak layak/tidak dipakai/tidak ada/tidak cukup/tidak layak/tidak
PENGAWAS SLO
ada/tidak kompeten/tidak ada/tidak
www.pln.co.id |
Langkah – Langkah Pencegahan Kecelakaan
www.pln.co.id |
UNIT INDUK &
SOP ? UNIT PELAKSANA
ada/tidak update/tidak dipakai/tidak
APD ?
ada/tidak layak/tidak dipakai/tidak DEPUTY MANAJER &
ASMAN
Menverifikasi draft SOP yang
dibuat , usulan ALAT KERJA, APD
& PENGAWAS
PENGAWAS ? SUPERVISOR
Membuat draft SOP, usulan
ada/tidak kompeten/tidak ALAT KERJA, APD & PENGAWAS
Serangkaian proses MENGIDENTIFIKASI bahaya yang dapat terjadi dalam aktifitas rutin
ataupun non rutin diperusahaan, kemudian melakukan PENILAIAN RISIKO dari bahaya
tersebut lalu membuat program PENGENDALIAN RESIKO tersebut agar dapat diminimalisir
tingkat risikonya ke yang lebih rendah dengan tujuan mencegah terjadi kecelakaan.
www.pln.co.id |
Pekerjaan dengan Potensi Bahaya
www.pln.co.id |
Fakta Di Lapangan
www.pln.co.id |
MANAJEMEN RESIKO
Australia/New Zealand Standart AS/NZ 4360:1999 Risk Management
www.pln.co.id |
Form HIRARC
www.pln.co.id |
GANGGUAN DISTRIBUSI
Jenis-Jenis Gangguan TEMPORER
TIME BASED
PERMANEN
TIGA FASA
JENIS
DUA FASA KE TANAH
GANGGUAN
PHASE FAILURE
SATU FASA KE TANAH
ANTAR FASA
KESETIMBANGAN SIMETRIS
ASIMETRIS
Penyebab Gangguan
ROW TIDAK STANDAR
3M
Secara umum gangguan distribusi banyak
disebabkan oleh terjadinya gangguan HEWAN
disaluran udara dengan penghantar tanpa EKSTERNAL
isolasi. baik gangguan yang sifatnya PETIR
temporer maupun permanen
LAYANGAN
GANGGUAN
KONSTRUKSI TIDAK
STANDAR
SDM PELAKSANA
Standar Penanganan Gangguan
OPERATOR SCADA
GARDU INDUK
PIKET MANAJER
UP3 UP3
PIKET ULP/ MB
PELAKSANA YANTEK JARINGAN
SELESAI MANAJER
ULP
SUPERVISOR
TEKNIK
Analisa Penyebab Gangguan
GANGGUAN
PENYULANG
PENYEBAB
DITEMUKAN
INSPEKSI ULANG,
INVESTIGASI KEJADIAN (PETIR,
DOKUMENTASIKAN LEDAKAN DIJARINGAN DLL) GALI
INFORMASI DARI MASYARAKAT
SEKITAR
SELESAI
Standard Pelaporan Gangguan
GANGGUAN
PENYULANG
ULP /ULP
UP2D
Kondisi Yang Memerlukan Pengaturan Beban
Gangguan Permanen
pada jaringan distribusi
Peningkatan
Keandalan untuk
acara penting PENGATURAN Gangguan pada GI
BEBAN
Pengurangan beban
akibat kekurangan
Pemeliharan
sistem pembangkit (jaringan, trafo GI)
Pengaturan Beban Jaringan TM
Mengoperasikan Jaringan Distribusi secara terus menerus 24 jam se-hari (real time) dalam kondisi normal maupun
gangguan, dalam rangka menjaga mutu dan keandalan penyaluran tenaga listrik kepada konsumen.
Mempercepat proses pemulihan gangguan (khususnya di JTM) dengan cara melakukan manuver pada
JTM
TELEPON
ALAT
POWER LINE
CARRIER KOMUNIKA JWOT
SI
RADIO
KOMUNIKASI
SISTEM PROTEKSI
Prinsip Sistem Proteksi
EKONOMI
SELEKTIF RELIABLE SENSITIF CEPAT
S
TUJUAN
Gangguan
Gangguan SAIDI Sistem
Individual /SAIFI (KIT &
Trans)
Pointers APKT SAIDI / SAIFI
Jumlah Pelanggan
Input dan Update Gangguan dan Pemadaman Terencana sesuai kondisi real
lapangan
Laporan SAIDI/SAIFI
Segmentasi Konektivitas Jaringan Distribusi
52.KP Z0 S01 SE0 SE0 SE0 L0 L01 L0
K 1 1 1 1 1 1
Gardu Induk
Zone
Section
Segment
Sub Segment
Sub Sub Segment
Lateral
Sub Lateral
Sub Sub Lateral
STANDARDISASI PENOMORAN ASSET
Jenis Laporan Melalui APKT
• Tetangga Turut Padam • PDPB
• Tetangga Tidak Turut Padam • Tusbung
• Tidak Tahu Tetangga Turut Padam atau • Lain-lain
Tidak • Cater
• Pemakaian PTL Tidak Sah
• Instalasi Listrik
• Rekening
• Mutu dan Kehandalan
• Invoice
• Non Transaksi
• Prabayar
• Calo atau Suap
Gangguan Keluhan
Status Penanganan Gangguan
1. 3. Dalam 5. Nyala/Nyala
Lapor Perjalanan Sementara
2. 4. Dalam 6.
Penugasan Pengerjaan Selesai
NO. Regu ETERANGAN
1. Lapor Setelah laporan gangguan diinput oleh Frontliner atau Agent CC123
2. Penugasan Regu Posko YANTEK menetapkan Regu YANTEK yang akan menangani gangguan
3. Dalam Perjalanan Regu YANTEK sedang menuju lokasi pelanggan
4. Dalam Pengerjaan Regu YANTEK dalam proses menyelesaikan gangguan
5. Nyala Gangguan telah terselesaikan secara normal
Nyala Sementara Gangguan diselesaikan sementara karena keterbatasan material atau hal lainnya
6. Selesai Data hasil penyelesaian gangguan telah diinputkan oleh Posko YANTEK
*) Menunggu Konfirmasi Posko YANTEK menunggu konfimasi dari pelanggan
**) Dibatalkan Proses penanganan laporan dibatalkan oleh Spv Teknik
Status Penanganan Keluhan
1. Status Dalam 2. Status Dalam 3. Status Selesai
Proses Manajer Proses Bidang Dijawab Bidang 4. Selesai
Unit Unit Unit
PLN AREA PLN UNIT Posko YANTEK CSO PLN 123 Frontliner
catat
rencana
pengerjaan
catat
catat rencana
rencana kode & jenis Status : Nyala
pengerjaan gangguan Bertahap
kode & jenis
gangguan kode & jenis
gangguan
Update Nyala Bertahap
pengerjaan
Input Jadwal
Rencana Monitoring
Status :
Update Status
RENCANA Perencanaan 1.Nyala Bertahap
Detail 2.Nyala Normal
Status : DALAM
PENGERJAAN Monitoring
Update Nyala
1.Setujui
dibatalkan
Status : BATAL 2. Revisi disetujui
oleh spv
3. Batal Status : Nyala
disetujui
Status :
DISETUJUI
Catat Data Lapangan
ubah jadwal
PIC ULP
79
Pengendalian SAIDI SAIFI
• DEFINISI :
System Average Interruption Duration Index (SAIDI)
“Index lama pemutusan (pemdaman) rata-rata dari sistem” atau dalam bahasa
Indonesia dapat disebut sebagai Frekuensi Padam Rata-rata Konsumen ,
dinyatakan dengan :
PERHITUNGAN DI ULP :
SAIDI kumulatip
RUMUS = Jumlah Jam Kali Pelanggan Padam Bulan Januari S/D Bulan Terakhir Laporan
Jumlah Total Pelanggan Pada Bulan Terakhir Tsb.
Contoh 7 bulan = ( T1 x N1) + ( T2 x N2) + ( T3 x N3) …….. ( T7 x N7)
P7
SAIFI kumulatip
RUMUS = Jumlah Pelanggan Padam Bulan Januari S/D Bulan Terakhir
Laporan
Jumlah Total Pelanggan Pada Bulan Terakhir
Tsb.
Contoh 7 bulan = N1 + N2 + N3 …….. N7
P7
Dimana : P 7 = Seluruh jumlah pelanggan di ULP bersangkutan pada
bulan ke-7
Jumlah total pelanggan adalah jumlah pelanggan sesuai dengan laporan
TUL III-09 ULP / UP3 bersangkutan
Perhitungan Komulatif SAIDI / SAIFI
PERHITUNGAN DI UP3:
1. SAIDI
RUMUS = Jml Jam Kali Plg Padam Seluruh ULP Bulan Januari S/D Bulan Terakhir Laporan
Jumlah Total Pelanggan UP3 Pada Bulan Terakhir Tsb.
2. SAIFI
RUMUS = Jumlah Pelanggan Padam Seluruh ULP Bulan Januari S/D Bulan Terakhir Laporan
Jumlah Total Pelanggan UP3 Pada Bulan Terakhir Tsb.
Keterangan:
Jumlah total pelanggan adalah jumlah pelanggan sesuai dengan laporan TUL III-09 ULP/UP3
bersangkutan
MANAJEMEN
Pemeliharaan Jaringan
Distribusi