Anda di halaman 1dari 124

STANDING OPERATION PROSEDURE

(SOP)

TATA KERJA

PIKET PENGATUR DISTRIBUSI &


PETUGAS PEMELIHARAAN DISTRIBUSI

PT. PLN (Persero)

A P J SURABAYA UTARA
KATA PENGANTAR

Standing Operation Prosedure (SOP) diterbitkan sebagai pedoman pelaksanaan Pengaturan


Operasional Distribusi Tenaga Listrik, khususnya oleh Piket Pengatur Distribusi dan Petugas
Pemeliharaan di lingkungan PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Surabaya
Utara. Dengan adanya SOP tersebut, diharapkan seluruh Petugas Pelaksana Operasi maupun
Pemeliharaan dapat memperhatikan hal–hal sebagai berikut :

1. Mempelajari dan memahami dengan baik seluruh isi materi SOP serta mendiskusikan
dengan sesama rekan kerja.
2. Agar menjadi pedoman dan ditaati dengan konsisten seluruh petunjuk Operasi sesuai urutan
prosedur.
3. Harus diingat bahwa kesalahan prosedur dan kesalahan operasi bisa mengakibatkan
kerusakan material / peralatan baik PLN maupun Konsumen serta dapat membahayakan
jiwa manusia.
4. Seluruh Petugas harus memperhatikan dan memahami akibat hukum sesuai Undang-Undang
Nomor 15 tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun
1985 tentang penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik pasal 11 ayat 2 tentang ketentuan
keselamatan ketenagalistrikan yang meliputi standarisasi, pengaman instalasi tenaga
listrik dan pengamanan pemanfaatan tenaga listrik untuk mewujudkan kondisi andal
dan aman bagi instalasi dan kondisi aman dari bahaya bagi manusia serta kondisi akrab
lingkungan.

Demikian SOP ini diterbitkan untuk dipatuhi dan dilaksanakan sebagaimana mestinya dengan
penuh tanggung jawab.

SURABAYA UTARA, Juni 2007

MANAJER,

Ir.RAJASA GAUTHAMA, MM
PENDAHULUAN

Manusia diberi rahmat sebagai makhluk ciptaan Allah yang sempurna, karena diberi akal untuk
berpikir dan menilai mana yang baik dan mana yang tidak baik, mana yang berbahaya dan mana
yang aman. Tetapi dibalik itu diberikan juga sifat lupa sebagai rahmat karena tidak mungkin semua
hal dapat kita ingat, kalau toh ada yang dapat mengingat semua hal yang terjadi dalam hidup kita,
alangkah tidak bahagianya hidup kita karena kita tidak dapat menikmati hidup ini dengan tenang,
tenteram dan damai. Sifat dasar inilah yang barangkali selalu mewarnai kehidupan kita, sehingga
kita dapat beraktivitas, bekerja, bersosialisasi dengan sesama makhluk Tuhan.

1. Maksud dan Tujuan

Standing Operation Prosedure (SOP) adalah prosedur atau urutan kerja tertulis yang dibuat
dengan maksud dan tujuan adalah untuk memberi arah agar pekerjaan dapat dilaksanakan
dengan benar dan dapat meminimalkan kesalahan agar terhindar dari kecelakaan manusia
maupun kerusakan instalasi baik milik pelanggan maupun perusahaan. SOP ini dibuat
berdasarkan jenis pekerjaan agar petugas yang melaksanakannya sesuai fungsi dan
tanggungjawab yang diberikan.

2. Visi dan Misi


Visi

Visi PT. PLN (Persero) kedepan adalah :

Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh kembang.


Unggul dan Terpercaya dengan bertumpuh pada Potensi Insani.

Visi tersebut mengandung makna bahwa PT. PLN (Persero) ingin menjadi perusahaan
yang diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh dan berkembang dengan
prinsip–prinsip perusahaan modern. Perusahaan kelas dunia dikelola dengan potensi
sumber daya manusia profesional, disiplin dan bertanggungjawab. Menerapkan
prosedur–prosedur secara baik dan ketat.

Misi

Misi PT. PLN (Persero) adalah :


1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik sebagai menjadi pendorong kemajuan
kegiatan ekonomi.
4. Manjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Nilai – Nilai

 Saling percaya (Mutual Trust)


 Integritas (Integrity)
 Peduli (Care)
 Pembelajar (Learner)

Motto

Listrik untuk Kehidupan yang lebih baik


(Electricity for better life)
PT. PLN (Persero) memerlukan sumber daya manusia yang handal untuk mencapai
tujuan perusahaan, oleh sebab itu setiap karyawan harus memahami dan menghayati
tujuan, visi dan misi perusahaan serta mengamalkan budaya perusahaan untuk
membangun citra PLN di tengah-tengah masyarakat. Budaya perusahaan adalah :
 Kebersamaan
 Keterbukaan
 Keunggulan

Profesionalisme

Profesionalisme adalah keahlian dan ketrampilan yang dimiliki seseorang karena


pendidikan dan pelatihan yang dimiliki dalam bidang jabatan yang menjadi tugas dan
tanggungjawabnya yang menafkahi hidupnya beserta keluarganya. Jadi jabatan profesi
sangat erat kaitannya.

Ciri–ciri profesionalisme antara lain :


 Bertanggung jawab
Memiliki kesadaran terhadap tugas dan tanggungjawab yang diberikan serta
memberikan jaminan atas mutu hasil kerjanya. Artinya dia menjadi orang
yang dapat memulai tugas sampai selesai dan tuntas.
 Mandiri
Memiliki kesadaran pribadi dan rasa percaya diri dan selalu berusaha secara
maksimal untuk menyelesaikan pekerjaan secara berkualitas dan kwantitas.
 Inovatif
Memiliki kesadaran untuk selalu mengembangkan potensi insani yang
dimiliki serta selalu mengembangkan diri untuk senantiasa menjadi
pembelajar, baik dalam menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi serta
penerapannya dalam tugas dan tanggungjawabnya.

Ketiga hal tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan kemampuan melalui


pendidikan dan pelatihan serta minat dan bakat dari pegawai yang bersangkutan.

Motivasi

Motivasi adalah dorongan yang kuat dari dalam pribadi seseorang untuk mewujudkan
obsesi (keinginan, cita-cita, ide) untuk mencapai tujuan tertentu. Unsur–unsur motivasi
adalah :

 Kebutuhan (Need)
 Dorongan (Drive)
 Tujuan (Goal)

Motivasi yang mengarahkan pada kepentingan pribadi yang kuat, tidak akan
memberikan keuntungan bagi perusahaan. Tetapi motivasi yang terarah untuk
kepentingan perusahaan dan karyawannya. Motivasi kerja yang terarah akan dapat
menumbuh kembangkan potensi insani karena akan memberikan kepuasan antara lain
karena terpenuhinya :

a. Kebutuhan fisik yaitu makan, sandang dan papan.


b. Kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan keamanan fisik, mental, psikis dan
intelektual.
c. Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan untuk bergaul, berafiliansi dengan sesama
baik melalui kelompok formal maupun informal.
d. Kebutuhan penghargaan yaitu suatu kebutuhan agar orang lain mau
menghargai dirinya atau karya yang dilakukannya. Kalau kebutuhan ini
terpenuhi akan menghasilkan rasa percaya diri (self confidence), prestise,
pengaruh lingkungannya.
e. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization)
PT. PLN (Persero)
A P J SURABAYA UTARA

DAFTAR ISI

I. KATA PENGANTAR

II. PENDAHULUUAN

III.DAFTAR ISI

IV. SOP APP & P2TL

SOP Pemeliharaan APP


SOP Penggantian Instalasi APP Pengukuran Langsung
SOP Penggantian kWh Meter
SOP P2TL
SOP P2TL Pengukuran Langsung Tegangan Rendah 1 Phasa
SOP P2TL Pengukuran Langsung Tegangan Rendah 3 Phasa
SOP P2TL Pengukuran Tidak Langsung Tegangan Rendah 3 Phasa
SOP P2TL Pengukuran Tegangan Menengah Gardu Pasangan Dalam Tertutup
( Kubikel 20 kV)
SOP P2TL Pengukuran Tegangan Menegah Pasangan Dalam (Out Door)

V. SOP SUTR

SOP Pemeliharaan / Penggantian Tap Konektor TR


SOP Pemeliharaan JTR Perbaikan Tiang Miring
SOP Perbaikan Tiang Miring
SOP Pemeliharaan Arde / Sistem Pentanahan
SOP Pengoperasian PHB-TR Baru
SOP Pengoperasian SUTR Baru

VI. SOP SUTM

SOP Pemeliharaan JTM Penggantian Pin Post Insulator


SOP Pemeliharaan JTM Penggantian Isolator Tumpu
SOP Pemeliharaan / Penggantian Arrester SUTM

VII. SOP GARDU DAN TRAFO DISTRIBUSI

SOP Penggantian Trafo Distribusi pada Gardu Tiang / Portal (tanpa Tegangan)
SOP Pemeliharaan / Instalasi Gardu Distribusi Cantol
SOP Pemeliharaan / Instalasi Gardu Distribusi Beton
SOP Pemeliharaan / Instalasi Gardu Distribusi Portal
SOP Penggantian NH Fuse di Gardu
SOP Pengoperasian Instalasi Kubikel TM (tanpa Tegangan)

PT. PLN (Persero)


A P J SURABAYA UTARA

VIII. SOP PENYULANG

SOP Komunikasi Waktu Gangguan Penyulang


Gardu Induk Manisrejo
SOP Penyulang Tendean
SOP Penyulang Pagotan
SOP Penyulang Dungus
SOP Penyulang Setyobudi
SOP Penyulang Madigondo
SOP Penyulang Bantengan
SOP Penyulang Sumberkarya
SOP Penyulang Inka
SOP Penyulang Mitra
SOP Penyulang Mangunharjo
SOP Penyulang Nglames

Gardu Induk Magetan


SOP Penyulang Yosonegoro
SOP Penyulang Surya Graha
SOP Penyulang Sarangan
SOP Penyulang Nitikan
SOP Penyulang Panekan
SOP Penyulang Milangasri
SOP Penyulang Parang
SOP Penyulang Tambak Mas

Gardu Induk Dolopo


SOP Penyulang Mlilir
SOP Penyulang Uteran
SOP Penyulang Suluk
SOP Penyulang Kebonsari
SOP Penyulang Dagangan

Gardu Induk Maospati


SOP Penyulang Jiwan
SOP Penyulang Karangsono
SOP Penyulang Barat
SOP Penyulang Sukomoro
SOP Penyulang Iswahyudi

Gardu Induk Caruban


8.6.1 SOP Penyulang Saradan
8.6.2 SOP Penyulang Karangjati
8.6.3 SOP Penyulang Balerejo
8.6.4 SOP Penyulang Klecorejo
8.6.5 SOP Penyulang Pilangkenceng
8.6.6 SOP Penyulang Pajaran

8.7. Gardu Induk Ngawi


8.7.1 SOP Penyulang Tawun
8.7.2 SOP Penyulang Kandangan
8.7.3 SOP Penyulang Widya Graha
8.7.4 SOP Penyulang Trinil
8.7.5 SOP Penyulang Purba
8.7.6 SOP Penyulang Jogorogo
8.7.7 SOP Penyulang Geneng
8.7.8 SOP Penyulang Watujago
SOP

APP & P2TL

PT. PLN (Persero)

A P J SURABAYA UTARA
PT. PLN (Persero) Mulai Berlaku :
SOP
A P J SURABAYA ……………………………
PEMELIHARAAN APP
UTARA Halaman 1 / 3

PETUGAS YANG TERLIBAT :


1. Asman Distribusi APJ
2. Supervisor Operasi Distribusi APJ
3. Supervisor Harkon Distribusi APJ
4. Manajer UPJ / UJ
5. Supervisor Opdis UPJ / UJ
6. Koordinator P2TL (Tim P2TL)
7. Pelanggan

PERALATAN KERJA :
1. Tang Segel
2. Toolkit (obeng, tang,dsb)
3. Test Pen
4. Alat Tulis

ALAT UKUR :
1. Tang Ampere / kW / Cos 
2. AVO Meter
3. Stop Watch
4. Kalkulator
5. Medan Putar
6. Drivelt Meter

PERLENGKAPAN K3 :
1. Helm Pengaman
2. Pakaian Kerja Lengan Panjang
3. Sarung Tangan Kulit
4. Sepatu Alas Karet

MATERIAL :
1. APP dan Perlengkapannya
2. Timah Segel
3. Kawat Segel
4. Isolasi
5. Terminal / sambungan kabel 2,5 s/d 16 mm
6. Kabel pengawatan 1,5 dan 2,5 mm2
PROSEDUR KERJA PENGGANTIAN APP :
1. Atas dasar PK dari atasan yang berwenang, lakukan persiapan APP yang diperlukan sesuai
dengan PK dan Data pelanggan yang akan dipelihara.
2. Siapkan alat kerja yang diperlukan.
3. Hubungi pelanggan, konfirmasikan tanggal dan jam pemadaman.
4. Laksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati bersama antara PLN dan
Pelanggan.
5. Selesaikan pelaksanaan pekerjaan, selesaikan administrasi Perubahan Data Pelanggan dan
pengembalian APP bongkaran ke Gudang.
6. Membuat Laporan tertulis kepada atasan yang menugaskan.

PT. PLN (Persero)


SOP
A P J SURABAYA Halaman 2 / 3
PEMELIHARAAN APP
UTARA

LANGKAH KERJA :

1. Setelah sampai ditempat pelanggan, informasikan kepada pelanggan sebelum melakukan


kegiatan penggantian.
2. Lakukan pemeriksaan APP yang disaksikan pelanggan.
3. Lakukan pencatatan APP sebelum diganti, al : kWh meter, kVArh meter, Nilai Pembatas,
sakelar waktu, Trafo arus, kondisi segel.
4. Apabila ada kelainan yang mencurigakan atau pelanggaran saat pemeriksaan, dibuat laporan
dan ditandatangani bersama oleh petugas dan pelanggan. Laporkan segera ke koordinator
P2TL untuk dilakukan penertiban.
5. Apabila kondisi APP normal, lepaskan / padamkan beban.
6. Buka segel kaki kWh meter, ukur dengan drivelt meter urutan fasanya, catat dan beri tanda
pada masing–masing kabel, fasa R masuk / keluar, fasa S masuk / keluar, fasa T masuk /
keluar dan kawat netral.
7. Lepaskan kabel masuk ke kWh dari terminal kWh, amankan dengan isolasi pada ujung
kabel yang terbuka. Lakukan untuk ketiga fasanya dan kabel netral.
8. Setelah kabel terlepas dari kWh meter, bongkar kWh meter dari landasannya, simpan
ditempat yang aman.
9. Pasangkan kWh meter pengganti, kencangkan baut pegangan kWh.
10. Sambungkan kabel masuk setelah isolasi dibuka satu persatu.
11. Lakukan pengukuran urutan fasa dengan drivelt meter pada kabel masuk.
12. Sambungkan kabel keluar satu persatu serta kabel netral.
13. Lakukan pengukuran tegangan fasa netral dan fasa-fasa.
14. Lakukan pengukuran tegangan di panel kontrol pelanggan.
15. Masukkan beban secara bertahap, perhatikan putaran kWh meter.
16. Apabila ada kelainan, lepaskan kembali beban, lakukan pemeriksaan pada pengawatan,
bandingkan dengan diagram pengawatan.
17. Apabila pemeriksaan ulang dan perbaikan sudah dilakukan, lakukan pengukuran di panel
control milik pelanggan.
18. Masukkan beban secara bertahap.
19. Apabila beban normal, lakukan pengecekan kesalahan meter dengan cara pengukuran daya
sesaat dibandingkan dengan putaran kWh.
20. Cara pengukuran daya sesaat dengan putaran kWh meter. Lakukan pengukuran putaran
piringan dengan stop watch pada putaran (n) tertentu, catat t dalam detik. Lakukan
perhitungan dengan rumus :

3.600.000 xn
P1   x Fx  Watt
ct
Dimana : c = konstanta kWh meter
n = jumlah putaran piringan kWh meter
Fx = factor daya (CT/PT)

21. Cara pengukuran daya sesaat dengan pengukuran arus. Lakukan pengukuran arus pada
masing-masing fasa (hitung arus rata-rata), ukur tegangan fasa-fasa, (hitung tegangan rata-
rata)

 
P 2  3 Ef  nxIxCos 3 Watt

PT. PLN (Persero)


SOP
A P J SURABAYA Halaman 3 / 3
PEMELIHARAAN APP
UTARA

22. Cara perhitungan kesalahan kWh meter (dalam %) :

P1  P 2
Kesalahan  x100%
P2

Cocokkan faktor kesalahan dengan klas kWh meter yang tertera di name plate kWh meter
Asman Distribusi,
Manajer,

PT. PLN (Persero) SOP Kode Unit :


APJ PENGGANTIAN INSTALASI DIS.HAR.003(2).A
SURABAYA APP PENGUKURAN Nomor Surat :
UTARA LANGSUNG 2316/113/DIST-JATIM/2005

PETUGAS YANG TERLIBAT :


1. Asman Distribusi
2. Supervisor Pemeliharaan
3. Pelaksana Lapangan (Petugas Pelaksana Minimal 2 orang)
4. Piket Pelayanan Distribusi

PERALATAN KERJA :
1. Radio Komunikasi 9. Bor Tangan
2. Spidol 10. Kabel Roll stop kontak 50 m
3. Isolasi band 11. Toolkit
4. Kunci Konektor 12. Palu Besi
5. Pemisah Urat Kabel TIC 13. Batu Battery 1,5 Volt
6. Kalkulator 14. Tang Segel
7. Spanner 15. Formulir Laporan / Berita Acara
8. Kunci Gardu

PERLENGKAPAN K3 :
1. Helm Pengaman
2. Sepatu Alas Karet 1000 Volt
3. Sarung Tangan Kulit
4. Wearpack (baju kerja)

MATERIAL :
1. Plastik strap = 1 plastik
2. Kabel NYAF 1 x 2,5 = 4 meter
3. Sepatu kabel mata itik 2,5
4. Sepatu kabel datar cagak 2,5

ALAT UKUR :
1. Tang Ampere / kW / Cos 
2. AVO Meter
3. Stop Watch
4. Kalkulator
5. Medan putar

PROSEDUR KERJA :
1. Sesuai PK dari Asman Distribusi, segera petugas menyiapkan sarana angkutan, peralatan
kerja dan peralatan K3.
2. Lakukan koordinasi dengan Piket Pelayanan Distribusi terkait dengan menggunakan SOP
Komunikasi sehubungan pekerjaan yang direncanakan, sebelum berangkat ke lokasi kerja
dan informasikan bahwa regu Pemeliharaan akan melaksanakan pekerjaan penggantian APP
pengukuran tidak langsung TR daya …….. VA, pada konsumen…..……gardu ……….
3. Setelah sampai di lokasi kerja segera lakukan persiapan dengan menata peralatan kerja,
material dan pakai peralatan K3.
4. Informasikan ke Piket Pelayanan Distribusi bahwa regu pemeliharaan telah siap dan akan
melaksanakan pekerjaan.

PT. PLN (Persero) SOP


APJ PENGGANTIAN INSTALASI
Halaman 2 / 2
SURABAYA APP PENGUKURAN
UTARA LANGSUNG

5. Sesuai PK dari Asman Distribusi, segera petugas menyiapkan sarana angkutan, peralatan
kerja dan peralatan K3.
6. Lakukan koordinasi dengan Piket Pelayanan Distribusi terkait dengan menggunakan SOP
Komunikasi sehubungan pekerjaan yang direncanakan, sebelum berangkat ke lokasi kerja
dan informasikan bahwa regu Pemeliharaan akan melaksanakan pekerjaan penggantian APP
pengukuran tidak langsung TR daya …….. VA, pada konsumen…..……gardu ……….
7. Setelah sampai di lokasi kerja segera lakukan persiapan dengan menata peralatan kerja,
material dan pakai peralatan K3.
8. Informasikan ke Piket Pelayanan Distribusi bahwa regu pemeliharaan telah siap dan akan
melaksanakan pekerjaan.
9. Lakukan pengukuran tegangan dan urutan phasa pada sumber tegangan.
10. Cek meter kWh meter dengan menggunakan AVO meter untuk mengetahui kenormalan
kumparan arus / tegangannya.
11. Disepakati phasa R diberi warna Merah, phasa S warna Kuning, phasa T warna Hitam,
dan Netral warna Biru serta pentanahan warna Hijau–Kuning.
12. Pasang APP pada daun pintu OK.
13. Pakai / kenakan perlengkapan K3.
14. Periksa dan lakukan pengukuran tegangan Saluran Luar Pelayanan (SLP), kemudian
lakukan pengurutan phasa dengan medan putar.
15. Pengawatan APP :
Pada terminal incoming pembatas arus sambung kabel ke masing–masing phasa, kemudian
kabel tersebut ditarik untuk dimasukkan pada terminal tegangan kWh (ujung–ujung kabel
untuk sementara diisolasi seaman mungkin).
16. Sebelum pengoperasian tegangan ke pelanggan, lakukan koordinasi dengan pelanggan ybs
dan pastikan sikring utama di panel pelanggan dalam keadaan OFF.
17. Tahapan pengoperasian :
a. Pembatas posisi terbuka, lakukan penyambungan tegangan dari JTR.
b. Setelah SLP bertegangan laksanakan pengukuran tegangan phasa-nol dan phasa-
phasa, kemudian ukur putaran phasa R, S, T dengan medan putar, catat hasilnya
c. Normalkan kabel tegangan yang masih berisolasi, lakukan pengukuran.
18. Lakukan pemeriksaan kembali dan pastikan peralatan APP sudah berfungsi dengan baik.
19. Test beban pelanggan : lakukan pengukuran beban sesaat, bandingkan dengan hasil
pengamatan pada putaran piringan meter kWh (selisih ± 3% dinyatakan baik / normal).
20. Segel semua peralatan APP berikut OK sesuai prosedur yang benar.
21. Memeriksa hasil pekerjaan secara visual hasil pengawatan APP mulai dari sumber tegangan
hingga ke instalasi pelanggan untuk memastikan baik dan benar.
22. Membereskan alat dan perlengkapan kerja dan K3.
23. Informasikan ke Piket Pelayanan Distribusi bahwa pekerjaan telah selesai.
24. Membuat laporan tertulis pada formulir dan Berita Acara yang disediakan
a. BA / PDL asli kembali ke UP untuk proses rekening
b. PDL duplikat sebagai arsip Sambungan Pelanggan
c. PK asli kembali ke Distribusi untuk dibuatkan rayon card

Kode Unit :
SOP
PT. PLN (Persero) DIS.HAR.047(2).A
PENGGANTIAN KWH
APJ SURABAYA UTARA Nomor Surat :
METER
2316/113/DIST-JATIM/2005

PETUGAS YANG TERLIBAT :


1. Asman Distribusi
2. Supervisor Pemeliharaan
3. Pelaksana Lapangan (Petugas Pelaksana Minimal 2 orang)
4. Piket Pelayanan Distribusi

PERALATAN KERJA :
1. Radio Komunikasi 8. Tang Kupas
2. Tespen 9. Spidol
3. Tang Kombinasi 10. Kunci Konektor
4. Tang Pemotong 11. Pisau Cutter
5. Obeng Plus 12. Tang Matris
6. Obeng Minus 13. Tang Segel
7. Tang Pres 14. Formulir Laporan / Berita Acara

PERLENGKAPAN K3 :
1. Helm Pengaman
2. Sepatu Alas Karet 1000 Volt
3. Sarung Tangan Kulit
4. Wearpack (baju kerja)

MATERIAL :
1. Meter kWh 1 phasa = 1 buah 6. Isolasi band
2. MCB = 1 buah 7. Timah segel
3. OK 1 phasa = 1 buah 8. Kawat segel
4. Kabel NYA 1x4 mm2 2 warna = secukupnya 9. Plastik Strap
5. Sepatu Kabel 10. Baud 6 mm = 5 buah
11. Paku Skrup 1,5’’ = 4 buah

ALAT UKUR :
1. Tang Ampere / kW / Cos 
2. AVO meter
3. Stop Watch
4. Kalkulator
5. Medan Putar

PROSEDUR KERJA :

1. Sesuai PK dari Asman Distribusi, segera petugas menyiapkan sarana angkutan, peralatan
kerja dan peralatan K3.
2. Lakukan koordinasi dengan Piket Pelayanan Distribusi terkait dengan menggunakan SOP
Komunikasi sehubungan pekerjaan yang direncanakan, sebelum berangkat ke lokasi kerja
dan informasikan bahwa regu Pemeliharaan akan melaksanakan pekerjaan penggantian kWh
Meter TR daya …….. VA, pada konsumen ……… gardu ……..
3. Setelah sampai di lokasi kerja segera lakukan persiapan dengan menata peralatan kerja,
material dan pakai peralatan K3.

PT. PLN (Persero) SOP


APJ SURABAYA PENGGANTIAN KWH Halaman 2 / 2
UTARA METER

4. Sesuai PK dari Asman Distribusi, segera petugas menyiapkan sarana angkutan, peralatan
kerja dan peralatan K3.
5. Lakukan koordinasi dengan Piket Pelayanan Distribusi terkait dengan menggunakan SOP
Komunikasi sehubungan pekerjaan yang direncanakan, sebelum berangkat ke lokasi kerja
dan informasikan bahwa regu Pemeliharaan akan melaksanakan pekerjaan penggantian kWh
Meter TR daya …….. VA, pada konsumen ……… gardu ……..
6. Setelah sampai di lokasi kerja segera lakukan persiapan dengan menata peralatan kerja,
material dan pakai peralatan K3
7. Informasikan ke Piket Pelayanan Distribusi bahwa regu pemeliharaan telah siap dan akan
melaksanakan pekerjaan
8. Periksa dan lakukan pengukuran tegangan Saluran Luar Pelayanan (SLP)
9. Pengawatan APP :
Pada terminal incoming pembatas arus sambung kabel ke masing–masing phasa, kemudian
kabel tersebut ditarik untuk dimasukkan pada terminal tegangan kWh (ujung–ujung kabel
untuk sementara diisolasi seaman mungkin)
10. Lakukan pemeriksaan kembali dan pastikan peralatan APP sudah berfungsi dengan baik
11. Test beban pelanggan : lakukan pengukuran beban sesaat, bandingkan dengan hasil
pengamatan pada putaran piringan meter kWh (selisih ± 3% dinyatakan baik / normal)
12. Segel semua peralatan APP berikut OK sesuai prosedur yang benar
13. Memeriksa hasil pekerjaan secara visual hasil pengawatan APP mulai dari sumber tegangan
hingga ke instalasi pelanggan untuk memastikan baik dan benar
14. Membereskan alat dan perlengkapan kerja dan K3
15. Informasikan ke Piket Pelayanan Distribusi bahwa pekerjaan telah selesai
16. Membuat laporan tertulis pada formulir dan Berita Acara yang disediakan
a. BA / PDL asli kembali ke UP untuk proses rekening
b. PDL duplikat sebagai arsip Sambungan Pelanggan
c. PK asli kembali ke Distribusi untuk dibuatkan rayon card
PT. PLN (Persero) Mulai Berlaku :
SOP
APJ SURABAYA ……………………………
P2TL
UTARA Halaman 1 / 12

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi APJ


2. Supervisor Operasi Distribusi APJ
3. Manajer UPJ / UJ
4. Asman Pelayanan Teknik UPJ/ UJ
5. Asman Pelayanan Pelanggan UPJ / UP
6. Pelaksana Lapangan (Tim P2TL)
7. Petugas POLRI (on call)
8. Pelanggan

PERALATAN KERJA :

1. Tang Ampere 7. Kaca Pembesar


2. Volt meter 8. Kalkulator
3. Stop Watch 9. Peralatan Kerja (Tang, Obeng, Tespen,
4. Tang KW meter dll)
5. Cos  meter 10. Alat Uji meter portabel (kalau ada)
6. Medan putar / Phasa detector 11. Alat Uji CT (kalau ada)

PERLENGKAPAN K3 :

1. Helm Pengaman
2. Sarung Tangan Karet tahan tegangan rendah
3. Sepatu Alas Karet

PERLENGKAPAN ADMINISTRASI :

1. Berseragam resmi PLN


2. Kartu pengenal
3. Surat Tugas
4. Formulir Acara Pemeriksaan
5. SK Direksi no. 068/DIR/2000
PT. PLN (Persero) SOP
Halaman 2 / 12
APJ SBU P2TL

PROSEDURE KERJA :

 Memasuki dan meninggalkan lokasi pemeriksaan


1. Memasuki halaman rumah, kantor atau pabrik dengan tertib dan sopan.
2. Mengetuk pintu atau melapor ke pos penjagaan serta memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan maksud dan tujuan serta meminta ijin untuk melakukan pemeriksaan
APP dan instalasi pelanggan dan meminta untuk didampingi selama pemeriksaan.
4. Setelah melaksanakan pemeriksaan, memohon pamit dan mempersilahkan untuk
memeriksa barang-barang, peralatan barang kali ada yang terbawa untuk selanjutnya
mengucapkan terima kasih.

Manajer, Asman Distribusi,


SOP
PT. PLN (Persero) P2TL
Halaman 3 / 12
APJ SBU PENGUKURAN LANGSUNG
TEGANGAN RENDAH 1 PHASA

POSEDURE KERJA :

a. Meminjam Rekening Terakhir


 Cocokkan golongan tarif
(apabila tidak sesuai untuk peruntukannya agar dilaporkan untuk perubahan tarif)
 Cocokkan angka pada kWh meter dengan angka pada rekening
b. Mencatat data administrasi : Nama pelanggan, No Pelanggan, Golongan Tarif.
c. Mencatat data Teknis peralatan APP.
d. Memeriksa secara Visual saluran luar pelayanan.
e. Memeriksa secara Visual saluran masuk pelayanan.
f. Memeriksa penyadapan di SMP dengan jalan Turunkan alat pembatas (off) cek stop dan
saklar apakah masih ada tegangan.
g. Memeriksa kapasitas pembatas dengan jalan lampu dan peralatan dinyalakan / dijalankan
sampai pembatas trip
 Memeriksa Alat Pengukur dan Pembatas.
 Periksa kondisi segel–segel APP, periksa kode segel tersebut, jika segel–segel APP
seluruhnya atau sebagaian terdapat kejanggalan / kecurigaan seperti timah segel
bergelombang, rusak, kode–kodenya tidak sesuai, kawat segelnya putus, tuangkan
pada berita acara pemeriksaan.
 Periksa fisik APP.
 Uji kenaikan register kWh meter.
 Lakukan pengukuran beban :
 Hitung P1 dengan mengukur putaran piringan kWh meter dalam n putaran
menghasilkan waktu t detik dengan stop watch.
 Hitung P2 dengan mengukur arus, tegangan, Cos  (pada saat pengukuran
P1 dan P2 diusahakan waktu bersamaan).
 Bandingkan P1 dan P2
 Bilamana selisihnya ± 5% dianggap benar / baik.
 Bilamana selisihnya lebih besar dari ± 5% perlu pemeriksaan total
(pengawatan, pengujian kesalahan kWh meter di laboratorium tera atau
pakai uji portable tester meter).
h. Buat Berita Acara Pemeriksaan dengan baik dan jelas, baik ditemukan ada pelanggaran /
maupun tidak ditemukan pelanggaran.
SOP
PT. PLN (Persero) P2TL
Halaman 4 / 12
APJ SBU PENGUKURAN LANGSUNG
TEGANGAN RENDAH 1 PHASA

Catatan :

1. Jika dalam pemeriksaan tidak terdapat / tidak ditemukan pelanggaran lakukan penyegelan
kembali jika ada pemutusan segel pada APP.
2. Semua segel–segel yang dibuka dalam pemeriksaan agar dibawa dan dimasukkan dalam
pembungkus / plastic serta diberi tanda pengenalnya dan dilampirkan pada berkas berita
acara pemeriksaan.
3. Jika dalam pemeriksaan diketemukan salah satu atau lebih jenis pelanggaran, lakukan
pemutusan aliran listrik pada pelanggan tersebut bila diperlukan sesuai SK Direksi no.
068/DIR/2000.26 April 2000.
4. Lakukan pemotretan terhadapan hal–hal yang dianggap perlu guna mendukung hasil
pemeriksaan.
5. Semua barang bukti dibawa ke kantor PT. PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA atau
UPJ / UJ setempat, diberi tanda pengamanan dan dibuatkan Berita acara pengambilan
barang bukti.

Manajer, Asman Distribusi,


SOP
PT. PLN (Persero) P2TL
Halaman 5 / 12
APJ SBU PENGUKURAN LANGSUNG
TEGANGAN RENDAH 3 PHASA

POSEDURE KERJA :

a. Meminjam Rekening Terakhir


 Cocokkan golongan tarif
(apabila tidak sesuai untuk peruntukannya agar dilaporkan untuk perubahan tarif)
 Cocokkan angka pada kWh meter dengan angka pada rekening
b. Mencatat data administrasi : Nama pelanggan, No Pelanggan, Golongan Tarif
c. Mencatat data Teknis peralatan APP.
d. Memeriksa secara Visual saluran luar pelayanan.
e. Memeriksa secara Visual saluran masuk pelayanan.
f. Memeriksa penyadapan di SMP dengan jalan Turunkan alat pembatas (off) cek stop dan
saklar apakah masih ada tegangan.
g. Memeriksa kapasitas pembatas dengan jalan lampu dan peralatan dinyalakan / dijalankan
sampai pembatas trip
 Memeriksa Alat Pengukur dan Pembatas.
 Periksa kondisi segel–segel APP, periksa kode segel tersebut, jika segel–segel APP
seluruhnya atau sebagaian terdapat kejanggalan / kecurigaan seperti timah segel
bergelombang, rusak, kode–kodenya tidak sesuai, kawat segelnya putus, tuangkan
pada berita acara pemeriksaan.
 Periksa fisik APP.
 Uji kenaikan register kWh meter.
 Lakukan pengukuran beban :
 Hitung P1 dengan mengukur putaran piringan kWh meter dalam n putaran
menghasilkan waktu t detik dengan stop watch.
 Hitung P2 dengan mengukur arus, tegangan, cos  (pada saat pengukuran
P1 dan P2 diusahakan waktu bersamaan).
 Hitung besaran beban reaktif pada kVarh meter.
 Hitung Cos  pada kVarh meter.
 Bandingkan P1 dan P2
 Bilamana selisihnya ± 5% dianggap benar / baik.
 Bilamana selisihnya lebih besar dari ± 5% perlu pemeriksaan total
(pengawatan, pengujian kesalahan kWh meter di laboratorium tera atau
pakai uji portable tester meter).
h. Periksa penunjukan time switch, benar atau tidak.
i. Buat Berita Acara Pemeriksaan dengan baik dan jelas, baik ditemukan ada pelanggaran /
maupun tidak ditemukan pelanggaran.
SOP
PT. PLN (Persero) P2TL
Halaman 6 / 12
APJ SBU PENGUKURAN LANGSUNG
TEGANGAN RENDAH 3 PHASA

Catatan :

1. Bila diperlukan Pemeriksaan putaran piringan kWh metr dengan jalan :


a. Lepas klem kumparan tegangan di kaki kWh meter.
b. Masukkan satu persatu klem kumparan tegangan.
c. Setiap memasukkan klem kumparan tegangan piringan kWh meter harus berputar ke
kanan.
2. Jika dalam pemeriksaan tidak terdapat / tidak ditemukan pelanggaran lakukan penyegelan
kembali jika ada pemutusan segel pada APP.
3. Semua segel–segel yang dibuka dalam pemeriksaan agar dibawa dan dimasukkan dalam
pembungkus / plastik serta diberi tanda pengenalnya dan dilampirkan pada berkas berita
acara pemeriksaan.
4. Jika dalam pemeriksaan diketemukan salah satu atau lebih jenis pelanggaran, lakukan
pemutusan aliran listrik pada pelanggan tersebut bila diperlukan sesuai SK Direksi no.
068/DIR/2000.26 April 2000.
5. Lakukan pemotretan terhadapan hal–hal yang dianggap perlu guna mendukung hasil
pemeriksaan.
6. Semua barang bukti dibawa ke kantor PT. PLN (Persero) APJ M a d i u n atau UPJ /UJ
setempat, diberi tanda pengamanan dan dibuatkan Berita acara pengambilan barang bukti.

Manajer, Asman Distribusi,


SOP
PT. PLN (Persero) P2TL
Halaman 7 / 12
APJ SBU PENGUKURAN TIDAK LANGSUNG
TEGANGAN RENDAH 3 PHASA

POSEDURE KERJA :

a. Meminjam Rekening Terakhir


 Cocokkan golongan tarif
 (apabila tidak sesuai untuk peruntukannya agar dilaporkan untuk perubahan tarif)
 Cocokkan angka pada kWh meter dengan angka pada rekening
b. Mencatat data administrasi : Nama pelanggan, No Pelanggan, Golongan Tarif
c. Mencatat data Teknis peralatan APP
d. Memeriksa secara Visual saluran luar pelayanan
e. Memeriksa secara Visual saluran masuk pelayanan (bila memungkinkan)
f. Memeriksa kapasitas pembatas dengan jalan melihat besaran amper pada name plat
pembatas arus / NH fuse
g. Memeriksa Alat Pengukur dan Pembatas
 Periksa kondisi segel–segel APP, periksa kode segel tersebut, jika segel–segel APP
seluruhnya atau sebagaian terdapat kejanggalan / kecurigaan seperti timah segel
bergelombang, rusak, kode–kodenya tidak sesuai, kawat segelnya putus, tuangkan
pada berita acara pemeriksaan
 Periksa fisik APP
 Uji kenaikan register kWh meter
 Lakukan pengujian rele untuk double tarif
 Lakukan pengukuran beban :
 Hitung P1 dengan mengukur putaran piringan kWh meter dalam n putaran
menghasilkan waktu t detik dengan stop watch
 Hitung P2 dengan mengukur arus, tegangan, Cos  (pada saat pengukuran
P1 dan P2 diusahakan waktu bersamaan)
 Hitung besaran beban reaktif pada kVarh meter
 Hitung Cos  pada kVarh meter
 Bandingkan P1 dan P2
 Bilamana selisihnya ± 5% dianggap benar / baik
 Bilamana selisihnya lebih besar dari ± 5% perlu pemeriksaan total
 (pengawatan, pengujian kesalahan kWh meter di laboratorium tera atau pakai
uji portable tester meter)
h. Bandingkan Cos  hasil ukur dengan Cos  hasil hitungan
i. Periksa Ratio CT di name plate, cocokkkan dengan Faktor Kali di Rekening. Lakukan
pengujian Ratio CT (bila diperlukan) dengan jalan ukur disisi primer dan sekunder, hitung
rationya
SOP
PT. PLN (Persero) P2TL
Halaman 8 / 12
APJ SBU PENGUKURAN TIDAK LANGSUNG
TEGANGAN RENDAH 3 PHASA

j. Periksa secara visual kebenaran polaritas, pengawatan CT berdasarkan kode terminal


k. Periksa penunjukan time switch, benar atau tidak.
l. Buat Berita Acara Pemeriksaan dengan baik dan jelas, baik ditemukan ada pelanggaran /
maupun tidak ditemukan pelanggaran.

Catatan :

1. Pengukuran P2 diusahakan beban nyata (sisi primer).


2. Apabila kVarh meter tidak jalan sedangkan hasil ukur Cos  Induktif maka periksa
pengawatan kVarh meter, dengan jalan ukur medan putar apakah medan putar kanan atau
medan putar kiri, apabila kedapatan medan putar kiri perbaiki menjadi medan putar kanan
dengan jalan menukar diantara 2 kabel fasa arus diikuti dengan tegangannya.
3. Jika dalam pemeriksaan tidak terdapat / tidak ditemukan pelanggaran lakukan penyegelan
kembali jika ada pemutusan segel pada APP.
4. Semua segel–segel yang dibuka dalam pemeriksaan agar dibawa dan dimasukkan dalam
pembungkus / plastik serta diberi tanda pengenalnya dan dilampirkan pada berkas berita
acara pemeriksaan.
5. Jika dalam pemeriksaan diketemukan salah satu atau lebih jenis pelanggaran, lakukan
pemutusan aliran listrik pada pelanggan tersebut bila diperlukan sesuai SK Direksi no.
068/DIR/2000.26 April 2000.
6. Lakukan pemotretan terhadapan hal–hal yang dianggap perlu guna mendukung hasil
pemeriksaan.
7. Semua barang bukti dibawa ke kantor PT. PLN (Persero) APJ M a d i u n atau UPJ/UP/UJ
setempat, diberi tanda pengamanan dan dibuatkan Berita acara pengambilan barang bukti.

Manajer, Asman Distribusi,


SOP
PT. PLN (Persero) P2TL
APJ SBU Pengukuran Tegangan Menengah Halaman 9 / 12
Gardu Pasangan Dalam Tertutup
(Kubikel 20 kV)

POSEDURE KERJA :

a. Meminjam Rekening Terakhir


 Cocokkan golongan tarif
(apabila tidak sesuai untuk peruntukannya agar dilaporkan untuk perubahan tarif)
 Cocokkan Faktor Kali rekening dengan Faktor Kali pada DIL
 Cocokkan angka pada kWh meter dan kVarh meter dengan angka pada rekening
b. Mencatat data administrasi : Nama pelanggan, No Pelanggan, Golongan Tarif
c. Mencatat data Teknis peralatan APP
d. Memeriksa Visual fisik bangunan Gardu antara lain : Gembok pintu gardu, segel pintu
gardu apabila di segel, cocokkan anak kunci dengan gemboknya
e. Lakukan pemeriksaan terhadap segel–segel pintu cubicle / set APP (segel stang handel PT,
segel box rele)
f. Lakukan pemeriksaan pembatasan daya (setting rele)
g. Ukur tegangan disisi sekunder PT yaitu pada terminal fuse TR PT atau pada kaki kWh
meter
h. Memeriksa Alat Pengukur dan Pembatas
 Periksa kondisi segel–segel APP, periksa kode segel tersebut, jika segel–segel APP
seluruhnya atau sebagaian terdapat kejanggalan / kecurigaan seperti timah segel
bergelombang, rusak, kode–kodenya tidak sesuai, kawat segelnya putus, tuangkan
pada berita acara pemeriksaan
 Periksa fisik APP
 Uji kenaikan register kWh meter
 Lakukan pengujian rele untuk double tarif
 Lakukan pengukuran beban :
 Hitung P1 dengan mengukur putaran piringan kWh meter dalam n putaran
menghasilkan waktu t detik dengan stop watch
 Hitung P2 dengan mengukur arus, tegangan, Cos  (pada saat pengukuran
P1 dan P2 diusahakan waktu bersamaan)
 Hitung besaran beban reaktif pada kVarh meter
 Hitung Cos  pada kVarh meter
 Bandingkan P1 dan P2
 Bilamana selisihnya ± 5% dianggap benar / baik
 Bilamana selisihnya lebih besar dari ± 5% perlu pemeriksaan total
 (pengawatan, pengujian kesalahan kWh meter di laboratorium tera atau
pakai uji portable tester meter)
i. Bandingkan Cos  hasil ukur dengan Cos  hasil hitungan
j. Periksa Ratio CT di name plat cocokkkan dengan Faktor Kali di Rekening. Lakukan
pengujian Ratio CT (bila diperlukan) dengan jalan ukur disisi primer dan sekunder, hitung
rationya
k. Periksa secara visual kebenaran polaritas, pengawatan CT berdasarkan kode terminal
l. Periksa penunjukan time switch, benar atau tidak
m. Buat Berita Acara Pemeriksaan dengan baik dan jelas, baik ditemukan ada pelanggaran /
maupun tidak ditemukan pelanggaran
SOP
PT. PLN (Persero) P2TL
APJ SBU Pengukuran Tegangan Menengah Halaman 10 / 12
Gardu Pasangan Dalam Tertutup
(Kubikel 20 kV)

Catatan :

1. Pengukuran P2 diusahakan beban nyata (sisi primer)


2. Apabila kVarh meter tidak jalan sedangkan hasil ukur Cos  Induktif maka periksa
pengawatan kVarh meter, dengan jalan ukur medan putar apakah medan putar kanan atau
medan putar kiri, apabila kedapatan medan putar kiri perbaiki menjadi medan putar kanan
dengan jalan menukar diantara 2 kabel fasa arus diikuti dengan tegangannya
3. Jika dalam pemeriksaan tidak terdapat / tidak ditemukan pelanggaran lakukan penyegelan
kembali jika ada pemutusan segel pada APP
4. Semua segel–segel yang dibuka dalam pemeriksaan agar dibawa dan dimasukkan dalam
pembungkus / plastik serta diberi tanda pengenalnya dan dilampirkan pada berkas berita
acara pemeriksaan
5. Jika dalam pemeriksaan diketemukan salah satu atau lebih jenis pelanggaran, lakukan
pemutusan aliran listrik pada pelanggan tersebut bila diperlukan sesuai SK Direksi no.
068/DIR/2000.26 April 2000
6. Lakukan pemotretan terhadapan hal–hal yang dianggap perlu guna mendukung hasil
pemeriksaan
7. Semua barang bukti dibawa ke kantor PT. PLN (Persero) APJ M a d i u n atau UPJ /UP/UJ
setempat, diberi tanda pengamanan dan dibuatkan Berita acara pengambilan barang bukti

Manajer, Asman Distribusi,


SOP
PT. PLN (Persero) P2TL
APJ SBU Pengukuran Tegangan Halaman 11 / 12
Menengah Pasangan Dalam (Out
Door)

POSEDURE KERJA :

a. Meminjam Rekening Terakhir


 Cocokkan golongan tarif
(apabila tidak sesuai untuk peruntukannya agar dilaporkan untuk perubahan tarif).
 Cocokkan Faktor Kali rekening dengan Faktor Kali pada DIL.
 Cocokkan angka pada kWh meter dan kVarh meter dengan angka pada rekening.
b. Mencatat data administrasi : Nama pelanggan, No Pelanggan, Golongan Tarif.
c. Mencatat data Teknis peralatan APP.
d. Memeriksa Visual fisik Trafo Distribusi, Cut Out, Gembok pintu APP, segel pintu Box APP
apabila disegel, cocokkan anak kunci dengan gemboknya.
e. Ukur tegangan disisi sekunder PT yaitu pada panel APP atau pada kaki kWh meter.
f. Memeriksa Alat Pengukur dan Pembatas
 Periksa kondisi segel–segel APP, periksa kode segel tersebut, jika segel–segel APP
seluruhnya atau sebagaian terdapat kejanggalan / kecurigaan seperti timah segel
bergelombang, rusak, kode–kodenya tidak sesuai, kawat segelnya putus, tuangkan
pada berita acara pemeriksaan.
 Periksa fisik APP.
 Uji kenaikan register kWh meter.
 Lakukan pengukuran beban :
 Hitung P1 dengan mengukur putaran piringan kWh meter dalam n putaran
menghasilkan waktu t detik dengan stop watch.
 Hitung P2 dengan mengukur arus, tegangan, Cos  (pada saat pengukuran
P1 dan P2 diusahakan waktu bersamaan).
 Hitung besaran beban reaktif pada kVarh meter.
 Hitung Cos  pada kVarh meter.
 Bandingkan P1 dan P2
 Bilamana selisihnya ± 5% dianggap benar / baik.
 Bilamana selisihnya lebih besar dari ± 5% perlu pemeriksaan total
(pengawatan, pengujian kesalahan kWh meter di laboratorium tera atau
pakai uji portable tester meter).
g. Bandingkan Cos  hasil ukur dengan Cos  hasil hitungan.
h. Periksa Ratio CT di name plate, cocokkkan dengan Faktor Kali di Rekening. Lakukan
pengujian Ratio CT (bila diperlukan) dengan jalan ukur disisi primer dan sekunder, hitung
rationya.
i. Periksa secara visual kebenaran polaritas, pengawatan CT berdasarkan kode terminal.
j. Periksa penunjukan time switch, benar atau tidak.
k. Buat Berita Acara Pemeriksaan dengan baik dan jelas, baik ditemukan ada pelanggaran /
maupun tidak ditemukan pelanggaran.
SOP
PT. PLN (Persero) P2TL
Halaman 12 / 12
APJ SBU Pengukuran Tegangan Menegah
Pasangan Dalam (Out Door)

Catatan :

1. Pengukuran P2 diusahakan beban nyata (sisi primer).


2. Apabila kVarh meter tidak jalan sedangkan hasil ukur Cos  Induktif maka periksa
pengawatan kVarh meter, dengan jalan ukur medan putar apakah medan putar kanan
atau medan putar kiri, apabila kedapatan medan putar kiri perbaiki menjadi medan putar
kanan dengan jalan menukar diantara 2 kabel fasa arus diikuti dengan tegangannya.
3. Jika dalam pemeriksaan tidak terdapat / tidak ditemukan pelanggaran lakukan
penyegelan kembali jika ada pemutusan segel pada APP.
4. Semua segel–segel yang dibuka dalam pemeriksaan agar dibawa dan dimasukkan dalam
pembungkus / plastik serta diberi tanda pengenalnya dan dilampirkan pada berkas berita
acara pemeriksaan.
5. Jika dalam pemeriksaan diketemukan salah satu atau lebih jenis pelanggaran, lakukan
pemutusan aliran listrik pada pelanggan tersebut bila diperlukan sesuai SK Direksi no.
068/DIR/2000.26 April 2000.
6. Lakukan pemotretan terhadapan hal–hal yang dianggap perlu guna mendukung hasil
pemeriksaan.
7. Semua barang bukti dibawa ke kantor PT. PLN (Persero) APJ M a d i u n atau UPJ
/UP/UJ setempat, diberi tanda pengamanan dan dibuatkan Berita acara pengambilan
barang bukti.

Manajer, Asman Distribusi,


SOP

S U T R

PT. PLN (Persero)

APJ SBU
SOP
Mulai Berlaku :
PT. PLN (Persero) PEMELIHARAAN /
……………………………
APJ SBU PENGGANTIAN
Halaman 1 / 2
TAP KONEKTOR TR

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Pemeliharaan Distribusi
3. Supervisor Operasi Distribusi
4. Manajer UPJ / UJ
5. Asman Pelayanan Teknik
6. Pelaksana Lapangan / Petugas Pemeliharaan
7. Piket Pengatur APJ / UPJ / UJ
8. Petugas Gudang

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi 7. Tambang plastik 15 meter


2. Test Pen 8. Werkpack
3. Kunci Konektor / Pas Ring 13 9. Cutter
4. Gergaji Besi 10. Tang kombinasi
5. Tangga 11. Tas Pinggang
6. Tambang 1 meter 12. Kunci Gardu

PERLENGKAPAN K3 :

1. Sabuk Pengaman
2. Helm Pengaman
3. Sepatu Alas Karet tahan tegangan rendah
4. Sarung Tangan tahan tegangan rendah

MATERIAL :

1. Tap Konektor TR

PROSEDUR KERJA :

1. Berdasarkan PK yang diterima dari Asman Distribusi / Manajer UPJ, petugas pemeliharaan
melakukan :
a. Menyiapkan material.
b. Menyiapkan peralatan kerja & peralatan K3 yang diperlukan untuk perbaikan /
pemeliharaan Tap Konektor TR (termasuk kunci gardu).
2. Menuju ke lokasi kerja sesuai instruksi kerja / PK.
3. Lapor ke Piket APJ / UPJ / UJ setempat untuk minta ijin membebaskan tegangan di lokasi
kerja untuk melaksanakan pekerjaan sesuai SOP Komunikasi.
4. Cek dan pastikan bahwa keadaan gardu cukup aman apabila kita bekerja di gardu, dengan
cara memeriksa tegangan di pintu gardu menggunakan test pen.

SOP
PT. PLN (Persero) PEMELIHARAAN /
Halaman 2 / 2
APJ SBU PENGGANTIAN
TAP KONEKTOR TR

5. Membuka NH fuse jurusan yang akan dipadamkan ketiga fasanya (sesuai SOP) dan
memasang rambu–rambu K3 (sedang ada pekerjaan), kemudian mengecek ke pelanggan
terdekat.
6. Lapor ke piket UPJ / UJ setempat bahwa tegangan sudah dipadamkan.
7. Memasang tangga sambil dikaitkan pada tiang (memakai perlengkapan K3 terlebih dahulu).
8. Tes JTR dengan tespen untuk memastikan tegangan sudah padam.
9. Mengganti tap konektor yang rusak, dengan cara memotong konduktor yang tap
konektornya rusak / loss kontak atau melepas baut konektor jika memakai konektor paralel .
10. Pasang tap konektor yang baru menggunakan Dies Compression Tools atau dengan
menggunakan kunci ring / pas dengan memutar baut konektor searah jarum jam sampai
patah kepala bautnya jika memakai konektor paralel.
11. Pemasangan konektor selesai, periksa kembali untuk memastikan kekuatan konektor dan
aman.
12. Petugas turun dan membereskan peralatan kerja, kemudian menuju gardu.
13. Setibanya di Gardu minta ijin kepada piket operator UPJ / UJ setempat untuk menormalkan
tegangan (sesuai SOP Komunikasi).
14. Petugas memasang kembali NH fuse jurusan (sesuai SOP), kemudian mengecek ke
pelanggan terdekat.
15. Melaporkan kepada Piket UPJ / UJ setempat bahwa tegangan sudah normal kembali.
16. Kembali ke kantor dan membuat laporan pekerjaan.
17. Piket UPJ / UJ melaporkan ke piket APJ bahwa pekerjaan telah selesai.

Manajer, Asman Distribusi,


SOP Mulai Berlaku :
PT. PLN (Persero)
PEMELIHARAAN JTR DAN …………………………
APJ SBU
PERBAIKAN TIANG MIRING Halaman 1 / 2

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Pemeliharaan Distribusi
3. Supervisor Konstruksi Distribusi
4. Manajer UPJ / UJ
5. Asman Pelayanan Teknik
6. Pelaksana Lapangan / Petugas Pemeliharaan
7. Piket Pengatur APJ / UPJ
8. Petugas Gudang
9. Pelanggan

PERALATAN KERJA :

1. Toolkit (kunci, obeng, tang, dsb) 5. Tambang plastik 25 meter


2. Linggis, cangkul 6. Alat penegang jaringan (tirfit)
3. Palu besi 5 kg 7. Alat tulis
4. Tangga Isolasi / fiber 10 meter

PERLENGKAPAN K3 :

1. Sabuk Pengaman
2. Helm Pengaman
3. Sarung Tangan Kulit
4. Pakaian kerja lengan panjang

MATERIAL :

1. Tupang tarik TR lengkap

PROSEDUR KERJA :

1. Atas dasar PK dari atasan yang berwenang


2. Lakukan pemeriksaan ke lokasi, untuk dasar persiapan pekerjaan
3. Siapkan alat kerja, alat K3 dan material kerja yang diperlukan
4. Konfirmasikan tanggal dan jam pemadaman
5. Laksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati
6. Selesai pekerjaan, normalkan tegangan
7. Laporan tertulis kepada atasan yang menugaskan
SOP
PT. PLN (Persero)
PEMELIHARAAN JTR DAN Halaman 2 / 2
APJ SBU
PERBAIKAN TIANG MIRING

LANGKAH KERJA :

1. Lakukan persiapan dilokasi pekerjaan, alat kerja, material kerja.


2. Gunakan peralatan K3 sesuai kebutuhan.
3. Hubungi Piket APJ / UPJ setempat, untuk koordinasi pemadaman.
4. Setelah ada informasi dari piket UPJ bahwa jaringan sudah bebas tegangan.
5. Setelah yakin bebas tegangan, pasang tangga dengan posisi aman, ikatkan bagian bawah
tangga dengan tiang.
6. Petugas naik dengan tambang plastic untuk mengikat tangga atas dan tambang untuk
menarik material ke atas.
7. Ikatkan sabuk pengaman ke tiang, ikatkan tangga bagian atas ke tiang.
8. Petugas cari posisi aman.
9. Bongkar / kendorkan SUTR dengan bantuan tirfit.
10. Pasang kawat penarik sementara.
11. Lepas ikatan tangga bagian atas.
12. Petugas turun, lepaskan ikatan tangga bagian bawah.
13. Turunkan tangga .
14. Apabila tiang masih utuh, luruskan / tegakkan kembali dengan cara membuat lubang
bantuan, apabila tiang rusak / patah bongkar tiang lama dengan bantuan tirfit dan tegakkan
tiang baru.
15. Apabila tiang sudah berdiri tegak lurus, pasangkan tangga kembali & ikat bagian bawah
tangga ke tiang.
16. Petugas naik dengan membawa tambang plastic untuk mengikat tangga atas dan tambang
untuk menarik material ke atas.
17. Ikatkan sabuk pengaman ke tiang, ikatkan tangga bagian atas ke tiang.
18. Petugas cari posisi aman.
19. Pasang Tumpang Tarik & kencangkan sesuai kebutuhan, apabila tumpang tarik sudah
terpasang dengan sempurna.
20. Kencangkan kembali SUTR dengan menggunakan tirfit.
21. Selesai pekerjaan periksa kembali sambungan–sambungan.
22. Turunkan peralatan kerja, buka ikatan tangga bagian atas.
23. Petugas turun, kemudian turunkan tangga.
24. Hubungi piket APJ atau UPJ setempat untuk penormalkan tegangan.
25. Periksa pelanggan terdekat, lakukan pengukuran tegangan dan catat dalam formulir laporan.

Manajer, Asman Distribusi,


Mulai Berlaku :
PT. PLN (Persero) SOP
…………………………
APJ SBU PERBAIKAN TIANG MIRING
Halaman 1 / 2

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Pemeliharaan Distribusi
3. Manajer UPJ / UJ
4. Asman Pelayanan Teknik
5. Pelaksana Lapangan / Petugas Pemeliharaan
6. Piket Pengatur APJ / UPJ / UJ
7. Petugas Gudang

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT) 8. Sosog dari bambu


2. Tangga 9. Takle / tirfit
3. Tambang 10 meter 10. Kunci pas–ring
4. Linggis 11. Palu besi 5 kg
5. Gergaji Besi 12. Cangkul
6. Tang Kombinasi 13. Waterpass
7. Werkpack

PERLENGKAPAN K3 :

1. Sabuk Pengaman
2. Helm Pengaman
3. Sarung Tangan Kulit
4. Sepatu Alas Karet

MATERIAL :

1. Patok besi
2. Track hack
3. Timbel
4. Freform spiral grip
5. Steel wire
6. Spanscrof (Turn bukle)
7. Klem schoor
PT. PLN (Persero) SOP
Halaman 2 / 2
APJ SBU PERBAIKAN TIANG MIRING

PROSEDUR KERJA :

1. Berdasarkan PK yang diterima dari Asman Distribusi atau Manajer UPJ, petugas
pemeliharaan melakukan :
a. Menyiapkan material.
b. Menyiapkan peralatan kerja & peralatan K3 yang diperlukan untuk perbaikan tiang
miring.
2. Menuju ke lokasi kerja sesuai instruksi kerja / PK.
3. Lapor ke Piket APJ / UPJ / UJ setempat untuk menginformasikan pekerjaan perbaikan tiang
TR miring sudah siap.
4. Memasang tangga dan diikatkan ke tiang (sebelumnya menggunakan peralatan K3 terlebih
dahulu).
5. Memasang klem schoor dan spansroef / turn buckle lengkap dengan steel wire.
6. Petugas turun dan membuka tangga.
7. Petugas memasang patok besi.
8. Pasang track hack pada patok besi.
9. Pasang takle / tirfit pada track hack dan kodok pada steel wire untuk menarik tiang.
10. Menggali tanah pada ujung tiang bagian bawah, menggunakan linggis & cangkul
berlawanan arah dengan kemiringan tiang, kemudian tarik tiang sampai tegak lurus.
11. Periksa kelurusan tiang menggunakan waterpass, setelah tegak lurus, galian diurug kembali
dan dipadatkan.
12. Periksa kembali kondisi tiang dan schoor untuk memastikan kondisi sudah kuat dan aman.
13. Lapor ke Piket APJ / UPJ / UJ setempat (sesuai SOP Komunikasi) bahwa pekerjaan
perbaikan tiang TR miring sudah selesai dan kondisi aman.
14. Kembali ke kantor dan membuat laporan pekerjaan.

Manajer, Asman Distribusi,


SOP Mulai Berlaku :
PT. PLN (Persero) PEMELIHARAAN ARDE / …………………………
APJ SURABAYA SISTEM PENTANAHAN Halaman 1 / 2
UTARA

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Pemeliharaan Distribusi
3. Manajer UPJ / UJ
4. Asman Pelayanan Teknik
5. Pelaksana Lapangan / Petugas Pemeliharaan
6. Petugas Gudang

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT) 7. Cangkul


2. Tang Kombinasi 8. Linggis
3. Tespen 9. Ember Plastik
4. Kunci pas–ring (12-13 mm) 10. Werkpack
5. Tangga Fiberglass 11. Earth Tester
6. Tambang 15 meter

PERLENGKAPAN K3 :

1. Sabuk Pengaman
2. Helm Pengaman
3. Sarung Tangan Kulit
4. Sepatu Alas Karet

MATERIAL :

1. Ground Rod
2. BC 50 atau A3C 70 mm2
3. Konektor 50 / 70
SOP
PT. PLN (Persero)
PEMELIHARAAN ARDE / Halaman 2 / 2
APJ SBU
SISTEM PENTANAHAN

PROSEDUR KERJA :

1. Berdasarkan PK yang diterima dari Asman Distribusi atau Manajer UPJ, petugas
pemeliharaan melakukan :
a. Menyiapkan material.
b. Menyiapkan peralatan kerja & peralatan K3 yang diperlukan untuk perbaikan
pentanahan / arde.
2. Menuju ke lokasi kerja sesuai instruksi kerja / PK.
3. Lapor ke Piket APJ / UPJ / UJ setempat untuk menginformasikan pekerjaan perbaikan
pentanahan / arde sudah siap.
4. Memasang tangga dan diikatkan ke tiang (sebelumnya menggunakan peralatan K3 terlebih
dahulu).
5. Membuka konektor penghubung antara konduktor arde dengan jaringan TR pada messenger
/ nol.
6. Melaksanakan pengukuran tahanan isolasi pentanahan dengan menggunakan Earth Tester.
7. Dari hasil pengukuran tahanan isolasi pentanahan, bila lebih besar dari 5 Ohm harus
dilakukan perbaikan.
8. Perbaikan nilai tahanan arde dengan cara :
a. Memasang arde baru dengan jarak minimal 2x panjang arde dari posisi arde lama.
b. Bila hasil pengukuran masih kurang, tambah lagi arde baru sampai tahanan isolasi
mencapai 5 ohm atau kurang dari 5 ohm.
9. Memasang kembali konektor arde dengan jaringan tegangan rendah pada messenger / nol.
10. Petugas membereskan peralatan kerja & peralatan K3, menurunkan tangga dan pengecekan
ulang peralatan kerja serta peralatan K3.
11. Lapor ke Piket APJ / UPJ / UJ setempat (sesuai SOP Komunikasi) bahwa pekerjaan selesai
dilaksanakan.
12. Kembali ke kantor dan membuat laporan pekerjaan.

Manajer, Asman Distribusi,


SOP Mulai Berlaku :
PT. PLN (Persero)
PENGOPERASIAN PHB-TR …………………………
APJ SBU
BARU Halaman 1 / 2

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Operasi Distribusi
3. Supervisor Perencanaan Konstruksi
4. Manajer UPJ / UJ
5. Asman Pelayanan Teknik
6. Pelaksana Lapangan / Petugas Pemeliharaan
7. Piket Pengatur APJ / UPJ / UJ

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT) 5. AVO Meter


2. Earth Tester 6. Tang Ampere
3. Tespen 7. Medan Putar (Drivelt)
4. Kunci Gardu 8. Werkpack

PERLENGKAPAN K3 :

1. Helm Pengaman
2. Sarung Tangan Karet tahan tegangan rendah
3. Sepatu Alas Karet

MATERIAL :

1. Vaseline / Grease

PROSEDUR KERJA :

1. Pelaksanaan pemeliharaan atas dasar PK dari atasan yang berwenang.


2. Lakukan pemeriksaan ke lokasi, untuk dasar persiapan pekerjaan.
3. Siapkan alat kerja, perlengkapan K-3 dan material kerja yang diperlukan.
4. Konfirmasikan tanggal dan jam pengoperasian.
5. Laksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati.
6. Selesai melaksanakan pekerjaan, laporkan ke Piket APJ / UPJ / UJ setempat.
7. Buat Laporan tertulis kepada atasan yang menugaskan.
SOP
PT. PLN (Persero)
PENGOPERASIAN PHB-TR Halaman 2 / 2
APJ SBU
BARU

LANGKAH KERJA :

1. Petugas Pelaksana menerima PK dari Asman Distribusi / Manajer UPJ untuk melakukan
pengoperasian Peralatan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) baru.
2. Siapkan Alat Kerja, peralatan K-3, Material Kerja dan Alat Bantu sesuai dengan
kebutuhan.
3. Setelah Petugas sampai di Lokasi, gunakan Alat K-3 dan selanjutnya lapor ke Piket APJ /
UPJ setempat, petugas akan mengoperasikan PHB-TR baru.
4. Periksa konstruksi PHB-TR baru meliputi :
 Buka-tutup Saklar Utama
 Lampu kerja dan Lampu Test
 Isolator Fuse Holder
 Konduktor Pentanahan (arde)
 Kekencangan Baut
 Rating NH Fuse sesuai dengan kapasitas Trafo Terpasang
5. Berikan Vaseline pada Pisau Saklar Utama dan Fuse Holder.
6. Lakukan pengukuran tahanan isolasi antar Rel dan antara Rel dengan Body dan dicatat
dalam Formulir Berita Acara (BA).
7. Bersihkan Rel, Dudukan Fuse Holder, Pisau Saklar Utama (Hefboom Saklar), Sepatu
Kabel dari kotoran / korosi. Dan bersihkan ruangan dalam Panel Hubung Bagi.
8. Periksa kekencangan pengikatan mur / baut pada Saklar Utama, Sepatu Kabel, Rel, Fuse
Holder dan Sistim Pembumian.
9. Lakukan pemeriksaan hasil pekerjaan secara visual, dan amankan seluruh Peralatan
Kerja.
10. Lapor ke Piket APJ / UPJ / UJ setempat bahwa kondisi fisik PHB-TR dan Petugas dalam
keadaan aman dan selanjutnya meminta petugas untuk memasukkan tegangan.
11. Setelah menerima ijin pemasukan tegangan dari Piket APJ / UPJ / UJ setempat, meminta
petugas memasukkan Cut Out (CO).
12. Lakukan pengukuran tegangan pada sisi masuk Saklar Utama dan selanjutnya catat dalam
Formulir BA.
13. Lakukan pengukuran tegangan dan amati urutan putaran fasa dan selanjutnya catat dalam
Formulir BA.
14. Masukkan Saklar Utama (Hefbom Saklar).
15. Lapor ke Piket APJ / UPJ / UJ setempat, bahwa pekerjaan pengoperasian PHB-TR baru
telah selesai dan Petugas akan meninggalkan lokasi pekerjaan.
16. Buat Laporan Berita Acara pelaksaan pekerjaan pemeliharaan PHB-TR.
17. Lepaskan Alat K-3 yang sudah tidak dipergunakan lagi.
18. Laporan penyelesaian pekerjaan dan penyerahan Formulir BA kepada Asman Distribusi /
Manajer UPJ / UJ yang menugaskan.

Manajer, Asman Distribusi,


REVISI :
PT. PLN (Persero) MENGOPERASIKAN PHB-TR
TANGGAL :
APJ SBU (LV/LS Board)
HALAMAN :

1. DATA LOKASI GANGGUAN :


Nomor Gardu : _______________________________________
Lokasi : _______________________________________
Daya Trafo Terpasang : ___________ kVA
Jumlah Jurusan : ___________ jurusan
Konstruksi Gardu : satu tiang / dua tiang / gardu bangunan *)

2. URAIAN PEKERJAAN YANG DILAKUKAN :


Pengukuran Besar Tegangan & Arus (beban) :

Tegangan :
 Phase R-N = ..……….. V Phase R-S = ……………. V
 Phase S-N = …………. V Phase S-T = ……………. V
 Phase T-N = …………. V Phase T-R = ……………. V

 Beban Total (Beban Induk) :


R = …….. A, S = …….. A, T = ……. A, N = ……. A
 Beban Jurusan A :
R = …….. A, S = …….. A, T = ……. A, N = ……. A
 Beban Jurusan B :
R = …….. A, S = …….. A, T = ……. A, N = ……. A
 Beban Jurusan C :
R = …….. A, S = …….. A, T = ……. A, N = ……. A
 Beban Jurusan D :
R = …….. A, S = …….. A, T = ……. A, N = ……. A
Pemeriksaan urutan phase : sesuai / tidak sesuai *)

Pengukuran Tahanan Isolasi :


 Phase R-S = ……………. M Ohm
 Phase S-T = ……………. M Ohm
 Phase T-R = ……………. M Ohm
 Phase-Ground = ……………. M Ohm
Keterangan : Nilai tahanan isolasi minimal 2 M Ohm

3. CATATAN :
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
Coret yang tidak perlu *)

…………………………… 2006
ASMAN DISTRIBUSI, PETUGAS,

(…………………….…………….) (……………………………………..)
PT. PLN (Persero) SOP Mulai Berlaku :
APJ SBU PENGOPERASIAN SUTR …………………………
BARU Halaman 1 / 2

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Operasi Distribusi
3. Supervisor Perencanaan Konstruksi
4. Manajer UPJ / UJ
5. Asman Pelayanan Teknik
6. Pelaksana Lapangan / Petugas Pemeliharaan
7. Petugas Gudang

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT) 6. Puller


2. Megger Isolasi 7. Tang Ampere
3. Tespen 8. Earth Tester
4. Kunci Gardu 9. Werkpack
5. AVO Meter

PERLENGKAPAN K3 :

1. Helm Pengaman
2. Sarung Tangan Kulit
3. Sepatu Alas Karet

MATERIAL :

1. NH Fuse 3 Buah (ukuran sesuai kapasitas beban yang direncanakan)

PROSEDUR KERJA :

1. Berdasarkan PK yang diterima dari Asman Distribusi atau Manajer UPJ, petugas
pemeliharaan melakukan :
a. Menyiapkan material.
b. Menyiapkan peralatan kerja & peralatan K3 yang diperlukan untuk pengoperasian
SUTR baru.
2. Lapor ke Piket APJ / UPJ / UJ setempat Untuk minta ijin melaksanakan pekerjaan sesuai
SOP Komunikasi.
3. Pakai peralatan kerja K3, sarung tangan karet TR, sepatu alas karet dan helm.
4. Cek dan pastikan bahwa keadaan gardu cukup aman apabila kita bekerja, dengan cara
mengecek pintu gardu menggunakan tespen, kemudian membuka pintu kunci gardu.
SOP
PT. PLN (Persero)
PENGOPERASIAN SUTR Halaman 2 / 2
APJ SBU
BARU

5. Melakukan pemeriksaan fisik SUTR apakah sudah sesuai dengan gambar & standart
konstruksi.
6. Melakukan pengukuran tahanan isolasi, tahanan pentanahan (sesuai manual operasi alat).
7. Melaporkan kepada supervisor Operasi Distribusi hasil pemeriksaan, pengukuran
pentanahan dan tahanan isolasi, situasi dan kondisi aman, selanjutnya minta ijin untuk
mengoperasikan SUTR baru tersebut.
8. Pasang NH Fuse masing–masing fasa pada setiap jurusan secara berurutan dari atas ke
bawah dan setiap selesai memasukkan NH fuse, cek fasa yang lainnya dengan tespen untuk
memastikan tidak ada tegangan balik.
9. Melakukan pengukuran tegangan (fasa–fasa, fasa-nol).
10. Melaporkan ke supervisor Operasi (sesuai SOP Komunikas) jam pengoperasian, kondisi
normal, hasil pengukuran tegangan dan pekerjaan selesai.
11. Membereskan semua peralatan kerja dan peralatan K3, selanjutnya pintu gardu ditutup dan
dikunci kembali.
12. Membuat laporan hasil pekerjaan.
13. Kembali ke kantor.

Manajer, Asman Distribusi,


SOP

S U T M

PT. PLN (Persero)

APJ SBU
SOP
Mulai Berlaku :
PT. PLN (Persero) PEMELIHARAAN JTM
…………………………
APJ SBU PENGGANTIAN PIN POST
Halaman 1 / 3
INSULATOR

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Pemeliharaan Distribusi
3. Supervisor Perencanaan Konstruksi
4. Manajer UPJ / UJ
5. Asman Pelayanan Teknik
6. Pelaksana Lapangan / Petugas Pemeliharaan
7. Piket APJ / UPJ / UJ
8. Petugas Gudang

PERALATAN KERJA :

1. Toolkit (kunci, obeng, tang, dsb) 6. Tambang 25 meter


2. Megger Isolasi 5000 V 7. Stick Pentanahan (Grounding)
3. Earth Tester 8. Alat Penegang Jaringan (tirpit)
4. Tangga Fiber 11 meter 9. Alat Tulis
5. Tester 20 kV

PERLENGKAPAN K3 :

1. Pakaian Kerja Lengan Panjang


2. Sabuk Pengaman
3. Helm Pengaman
4. Sarung Tangan tahan 20 kV
5. Sepatu Alas Karet tahan 20 kV

MATERIAL :

1. Pin Post Insulator lengkap sesuai kebutuhan


2. Binding Wire sesuai kebutuhan

PROSEDUR KERJA :

1. Atas dasar PK dari atasan yang berwenang.


2. Lakukan pemeriksaan ke lokasi, untuk dasar persiapan pekerjaan.
3. Siapkan alat kerja, alat K3 dan material kerja yang diperlukan.
4. Konfirmasikan tanggal dan jam pemadaman.
5. Laksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati.
6. Selesai pekerjaan, normalkan tegangan.
7. Laporkan tertulis kepada atasan yang menugaskan.

SOP
PT. PLN (Persero) PEMELIHARAAN JTM
Halaman 2 / 3
APJ SBU PENGGANTIAN PIN POST
INSULATOR

PROSEDUR KERJA :

1. Atas dasar PK dari atasan yang berwenang untuk penggantian Pin Post Insulator
2. Petugas Pemeliharaan melaksanakan :
a. Pengambilan material ke gudang.
b. Menyiapkan Sarana angkutan, peralatan kerja dan perlatan K3.
3. Lakukan pengujian dan pengukuran Pin Post Insulator, untuk memastikan dalam keadaan
baik.
4. Lakukan komunikasi dengan Piket APJ / UPJ / UJ setempat untuk permintaan pemadaman
sesuai SOP Komunikasi.
5. Pastikan penghantar dalam posisi aman (tidak bertegangan) dengan tester 20 kV kemudian
menghubung singkat ketiga penghantar SUTM dengan stick pentanahan / Grounding
(pastikan memakai perlengkapan K3).
6. Pasang tangga dan pastikan bahwa tangga sudah dipasang dengan kokoh.
7. Pekerjaan pemasangan / penggantian Pin Post Insulator :
a. Pakailah perlengkapan K3.
b. Ikatkan bagian bawah tangga dengan tiang, kemudian petugas naik membawa
tambang untuk digunakan mengikat tangga bagian atas dan untuk menaikkan /
menurunkan peralatan dan material (pastikan sebelum mengikat tangga bagian atas
pasang sabuk pengaman pada tiang).
c. Pasang sabuk pengaman pada tiang dan pastikan bahwa sabuk sudah terpasang
dengan benar, sebelum kerja dimulai.
d. Pasang tambang dan roller pengerek pada dudukan traves atau pada lubang tiang
dengan memakai eye bolt.
e. Pasang alat pentanahan / grounding pada ketiga penghantar.
f. Naikkan kantong alat kerja yang diisi dengan tang kombinsasi, kunci pas (biasanya
ukuran 24’’ atau sesuai dengan ukuran mur baut stin insulator).
g. Buka insulator yang akan diganti, kemudian turunkan dengan tambang.
h. Siapkan insulator baru (pastikan bahwa isolator dalam keadaan baik).
i. Angkat insulator yang baru.
j. Pasang insulator yang baru.
k. Angkat binding wire untuk tali penghantar pada insulator.
l. Talikan penghantar pada insulator dengan memakai binding wire.
m. Periksa dan pastikan kembali bahwa pekerjaan sudah baik dan benar.
n. Buka pentanahan dan turunkan.
o. Periksa dan pastikan peralatan kerja dan alat bantu tidak tertinggal disana.
p. Lepas pengait roller pengerek dan turunkan.
q. Turunkan tali dengan mengaitkan pada lubang sabuk pengaman.
r. Turun kembali melalui tangga, lepas ikatan tangga (pastikan sabuk pengaman terikat
pada tiang sebelum tali tangga lepas).
s. Turun melalui tangga (pastikan petugas di bawah memegang tangga supaya tangga
tidak terlepas).
t. Turunkan tangga dari tiang.
u. Buka stick pentanahan / grounding yang masih menempel pada penghantar SUTM,
turunkan dan bereskan.

SOP
PT. PLN (Persero) PEMELIHARAAN JTM
Halaman 3 / 3
APJ SBU PENGGANTIAN PIN POST
INSULATOR

8. Lapor ke Piket APJ / UPJ / UJ setempat bahwapekerjaan penggantian isolator sudah selesai
dan tegangan aman untuk dimasukkan kembali.
9. Tunggu beberapa saat setelah tegangan masuk untuk memastikan tegangan normal dan bila
perlu cek pada pelanggan terdekat.
10. Kembali ke kantor dan buat laporan hasil pekerjaan ke Asman Distribusi.
11. Buat pengembalian material yang rusak ke gudang.
Manajer, Asman Distribusi,

SOP
Mulai Berlaku :
PT. PLN (Persero) PEMELIHARAAN JTM
…………………………
APJ SBU PENGGANTIAN ISOLATOR
Halaman 1 / 2
TUMPU

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Pemeliharaan Distribusi
3. Supervisor Perencanaan Konstruksi
4. Manajer UPJ / UJ
5. Asman Pelayanan Teknik
6. Pelaksana Lapangan / Petugas Pemeliharaan
7. Piket APJ / UPJ / UJ
8. Petugas Gudang

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT) 8. Kantong alat kerja


2. Tangga 9. Stick Panjang 20 kV
3. Stik Pentanahan (Grounding) 10. Pakaian kerja
4. Kunci pas Ring lengkap 11. Sepatu alas karet
5. Tang kombinasi 12. Tambang 25 meter
6. Roller pengerek 13. Tambang 3 meter untuk tali tangga
7. Dudukan roller (eye bolt) 14. Megger Isolasi 5000 Volt

PERLENGKAPAN K3 :

1. Sabuk Pengaman
2. Helm Pengaman
3. Sarung Tangan tahan 20 kV
4. Sepatu Alas Karet tahan 20 kV

MATERIAL :

1. Isolator Tumpu lengkap sesuai kebutuhan


2. Binding Wire sesuai kebutuhan

PROSEDUR KERJA :

1. Atas dasar PK dari atasan yang berwenang untuk penggantian isolator tumpu.
2. Petugas Pemeliharaan melaksanakan :
a. Pengambilan material ke gudang.
b. Menyiapkan Sarana angkutan, peralatan kerja dan perlatan K3.
3. Lakukan pengujian dan pengukuran Isolator 20 kV untuk memastikan Isolator dalam
keadaan baik.
4. Lakukan komunikasi dengan Piket APJ / UPJ / UJ setempat untuk permintaan pemadaman
sesuai SOP Komunikasi.

SOP
PT. PLN (Persero) PEMELIHARAAN JTM
Halaman 2 / 2
APJ SBU PENGGANTIAN ISOLATOR
TUMPU

5. Pastikan penghantar dalam posisi aman (tidak bertegangan) dengan cara menghubung
singkat ketiga penghantar SUTM dengan stick pentanahan / Grounding (pastikan memakai
perlengkapan K3).
6. Pasang tangga dan pastikan bahwa tangga sudah dipasang dengan kokoh.
7. Pekerjaan pemasangan / penggantian Isolator :
a. Pakailah perlengkapan K3.
b. Ikatkan bagian bawah tangga dengan tiang, kemudian petugas naik membawa
tambang untuk digunakan mengikat tangga bagian atas dan untuk menaikkan /
menurunkan peralatan dan material (pastikan sebelum mengikat tangga bagian atas
pasang sabuk pengaman pada tiang).
c. Pasang sabuk pengaman pada tiang dan pastikan bahwa sabuk sudah terpasang
dengan benar, sebelum kerja dimulai.
d. Pasang tambang dan roller pengerek pada dudukan traves atau pada lubang tiang
dengan memakai eye bolt.
e. Pasang alat pentanahan / grounding pada ketiga penghantar.
f. Naikkan kantong alat kerja yang diisi dengan tang kombinsasi, kunci pas (biasanya
ukuran 24’’ atau sesuai dengan ukuran mur baut stin isolator).
g. Buka isolator yang akan diganti, kemudian turunkan isolator dengan tambang.
h. Siapkan isolator baru (pastikan bahwa isolator dalam keadaan baik).
i. Angkat isolator yang baru.
j. Pasang isolator yang baru.
k. Angkat binding wire untuk tali penghantar pada isolator.
l. Talikan penghantar pada isolator dengan memakai binding wire.
m. Periksa dan pastikan kembali bahwa pekerjaan sudah baik dan benar.
n. Buka alat pentanahan / grounding dan turunkan
o. Periksa dan pastikan peralatan kerja dan alat bantu tidak tertinggal disana
p. Lepas pengait roller pengerek dan turunkan.
q. Turunkan tali dengan mengaitkan pada lubang sabuk pengaman.
r. Turun kembali melalui tangga, lepas ikatan tangga (pastikan sabuk pengaman terikat
pada tiang sebelum tali tangga lepas).
s. Turun melalui tangga (pastikan petugas di bawah memegang tangga supaya tangga
tidak terlepas).
t. Turunkan tangga dari tiang.
u. Buka stick panjang 20 kV yang masih menempel pada SUTM, turunkan dan
bereskan.
8. Lapor ke Piket APJ / UPJ / UJ setempat bahwapekerjaan penggantian isolator sudah selesai
dan tegangan aman untuk dimasukkan kembali
9. Tunggu beberapa saat setelah tegangan masuk untuk memastikan tegangan normal dan bila
perlu cek pada pelanggan terdekat
10. Kembali ke kantor dan buat laporan hasil pekerjaan ke Asman Distribusi
11. Buat pengembalian material yang rusak ke gudang
Manajer, Asman Distribusi,

SOP
Mulai Berlaku :
PT. PLN (Persero) PEMELIHARAAN /
…………………………
APJ SBU PENGGANTIAN ARRESTER
Halaman 1 / 2
SUTM

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Pemeliharaan Distribusi
3. Supervisor Operasi Distribusi
4. Manajer UPJ / UJ
5. Asman Pelayanan Teknik
6. Pelaksana Lapangan / Petugas Pemeliharaan
7. Piket APJ / UPJ / UJ
8. Petugas Gudang

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT) 8. Kantong alat kerja


2. Tangga 9. Stick Panjang 20 kV
3. Stik Pentanahan (Grounding) 10. Pakaian kerja
4. Kunci pas Ring lengkap 11. Sepatu alas karet
5. Tang kombinasi 12. Tambang 25 meter
6. Roller pengerek 13. Tambang 3 meter untuk tali tangga
7. Dudukan roller (eye bolt) 14. Megger 5000 Volt

PERLENGKAPAN K3 :

1. Sabuk Pengaman
2. Helm Pengaman
3. Sarung Tangan tahan 20 kV
4. Sepatu Alas Karet tahan 20 kV

MATERIAL :

1. Arrester 20 kV sesuai kebutuhan


2. Kawat A3C sesuai kebutuhan

PROSEDUR KERJA :

1. Atas dasar PK dari atasan yang berwenang untuk penggantian Arrester 20 kV.
2. Petugas Pemeliharaan melaksanakan :
a. Pengambilan material ke gudang.
b. Menyiapkan Sarana angkutan, peralatan kerja dan perlatan K3.
3. Lakukan pengujian dan pengukuran Arrester 20 kV untuk memastikan Arrester dalam
keadaan baik.
4. Lakukan komunikasi dengan Piket APJ / UPJ / UJ setempat untuk permintaan pemadaman
sesuai SOP Komunikasi.

SOP
PT. PLN (Persero) PEMELIHARAAN /
Halaman 2 / 2
APJ SBU PENGGANTIAN ARRESTER
SUTM

5. Pastikan penghantar dalam posisi aman (tidak bertegangan) dengan cara menghubung
singkat ketiga penghantar SUTM dengan stick pentanahan / Grounding (pastikan memakai
perlengkapan K3).
6. Pasang tangga dan pastikan bahwa tangga sudah dipasang dengan kokoh.
7. Pekerjaan pemasangan / penggantian Arrester :
a. Pakailah perlengkapan K3.
b. Ikatkan bagian bawah tangga dengan tiang, kemudian petugas naik membawa
tambang untuk digunakan mengikat tangga bagian atas dan untuk menaikkan /
menurunkan peralatan dan material (pastikan sebelum mengikat tangga bagian atas
pasang sabuk pengaman pada tiang).
c. Pasang sabuk pengaman pada tiang dan pastikan bahwa sabuk sudah terpasang
dengan benar, sebelum kerja dimulai.
d. Pasang tambang dan roller pengerek pada dudukan traves atau pada lubang tiang
dengan memakai eye bolt.
e. Pasang alat pentanahan / grounding pada ketiga penghantar.
f. Naikkan kantong alat kerja yang diisi dengan tang kombinsasi, kunci pas .
g. Buka arrester yang akan diganti, kemudian turunkan arrester dengan tambang.
h. Siapkan arrester baru (pastikan bahwa arrester dalam keadaan baik).
i. Angkat arrester yang baru.
j. Pasang arrester yang baru.
k. Periksa dan pastikan kembali bahwa pekerjaan sudah baik dan benar.
l. Buka alat pentanahan / grounding dan turunkan.
m. Periksa dan pastikan peralatan kerja dan alat bantu tidak tertinggal disana.
n. Lepas pengait roller pengerek dan turunkan.
o. Turunkan tali dengan mengaitkan pada lubang sabuk pengaman.
p. Turun kembali melalui tangga, lepas ikatan tangga (pastikan sabuk pengaman terikat
pada tiang sebelum tali tangga lepas).
q. Turun melalui tangga (pastikan petugas di bawah memegang tangga supaya tangga
tidak terlepas).
r. Turunkan tangga dari tiang.
s. Buka stick panjang 20 kV yang masih menempel pada SUTM, turunkan dan
bereskan.
8. Lapor ke Piket APJ / UPJ / UJ setempat bahwapekerjaan penggantian arrester sudah selesai
dan tegangan aman untuk dimasukkan kembali.
9. Tunggu beberapa saat setelah tegangan masuk untuk memastikan tegangan normal dan bila
perlu cek pada pelanggan terdekat.
10. Kembali ke kantor dan buat laporan hasil pekerjaan ke Asman Distribusi.
11. Buat pengembalian material yang rusak ke gudang.

Manajer, Asman Distribusi,


SOP

GARDU & TRAFO

DISTRIBUSI

PT. PLN (Persero)


A P J SBU

SOP
PT. PLN (Persero) PENGGANTIAN TRAFO
DIS - HAR
APJ SBU DISTRIBUSI PADA GARDU
Halaman 1 / 3
TIANG / PORTAL
(TANPA TEGANGAN)

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Pemeliharaan Distribusi
3. Manajer UPJ
4. Supervisor Operasi Dist & Yantek UPJ
5. Pengawas Pekerjaan
6. Pelaksana Lapangan / Petugas Pemeliharaan
7. Petugas Gudang

PERALATAN KERJA : ALAT BANTU :

1. Kunci Gardu 1. Tambang untuk pengikat tangga 3 meter


2. Radio Komunikasi (HT) 2. Tambang 25 meter (2 buah)
3. Tester 20 kV 3. Tangga
4. Stick Panjang 20 kV 4. Roll Gantung lengkap rantai gantungan seling
5. Stick Pentanahan (Grounding) 5. Besi Kanal UNP 10 – 2500 mm 2 bh
6. Kunci pas Ring lengkap 6. Pipa Besi pengukit 2 buah
7. Kunci Inggris 7. Kawat Baja seling 95/150 sqmm 2 buah
8. Katrol 3 ton 8. Lap kain / manjun
9. Kantong Alat Kerja 9. Tang Kombinasi
10. Gergaji Besi 10. Isolasi 3 warna (merah – kuning - biru)
11. Pakaian Kerja
12. Sarung Tangan
13. Sepatu Alas Karet

PERLENGKAPAN K3 :

1. Sabuk Pengaman
2. Helm Pengaman
3. Sarung Tangan tahan 20 kV
4. Sepatu Alas Karet tahan 20 kV

MATERIAL :

1. Trafo Distribusi
2. Fuse Link sesuai dengan kapasitas trafo distribusi
ALAT UKUR :

1. Megger 5000 Volt


2. Tang Ampere
3. AVO Meter
4. Medan Putar (Drift Field)

SOP
PT. PLN (Persero) PENGGANTIAN TRAFO
DIS - HAR
APJ SBU DISTRIBUSI PADA GARDU
Halaman 2 / 3
TIANG / PORTAL
(TANPA TEGANGAN)

PROSEDUR KERJA :

1. Jika pengecekan telah selesai, laporkan kembali ke Piket APJ / UPJ setempat (sesuai SOP
Komunikasi) dan sekaligus mintakan pemadaman penyulang untuk bebas tegangan di lokasi
pekerjaan.
2. Bila tegangan dilokasi pekerjaan sudah dinyatakan padam / bebas, segera pastikan kembali
dengan menggunakan tester 20 kV.
3. Setelah dipastikan aman, pasang tangga di tiang dan naik satu orang petugas, serta yakinkan
tangga terpasang kokoh dengan diikat tali.
4. Naik seorang petugas lagi ke atas tiang sambil membawa tali / tambang pancingan,
selanjutnya lilitkan / ikat tambang pada bracket dan naikkan roller pengerek untuk dipasang
pada bracket.
5. Selanjutnya pindahkan / pasang tambang pada roller untuk membantu menaikkan peralatan
Bantu kerja ke atas ring.
6. Pekerjaan pemeliharaan / penggantian trafo :
a. Siapkan trafo distribusi di bawah tiang.
b. Buka semua fuse jurusan, kemudian buka juga saklar pemutus TR nya (Hefboom
saklar).
c. Buka tabung Cut Out ketiga fasanya dan turunkan ke bawah tiang untuk ganti fuse
link sesuai kapasitas trafo pengganti.
d. Labelisasi kabel (konduktor) TM / TR dengan isolasi warna pada masing–masing
fasa dan nol nya, serta lepaskan dari terminal / bushing berikut pentanahannya.
e. Siapkan / naikkan / pasang dudukan katrol dan katrolnya pada dudukan bracket
arrester, serta yakinkan terpasang kuat dan kokoh.
f. Hubungkan rantai katrol dengan trafo yang akan diganti, pasang tambang untuk
pengendali pada body trafo (untuk mengendalikan trafo agar dapat diatur pada posisi
yang diinginkan).
g. Naikkan trafo secukupnya agar ada ruang untuk membuka dudukan trafo, kemudian
turunkan trafo perlahan–lahan dan tahan tambang pengendali agar trafo tidak
berbenturan dengan tiang listrik.
h. Setelah trafo turun, lepas rantai katrol dan tempatkan trafo pada posisi yang aman
sehingga tidak menggangu pekerjaan petugas.
i. Siapkan trafo pengganti dan pasangkan rantai katrol dan tali pengendali seperti cara
pada pekerjaan menurunkan trafo.
j. Naikkan trafo pengganti secara perlahan sampai kedudukannya tepat diatas dudukan
dan tempatkan dengan posisi yang baik, aman dan benar.
k. Periksa dan yakinkan kembali bahwa trafo masih dalam keadaan baik dengan
melakukan pengukuran. Selanjutnya lepas rantai katrol dan tali pengendali, turunkan
serta simpan ditempat yang aman.
l. Pasang kembali kabel (konduktor ) TM / TR trafo dan pentanahan sesuai fasanya.
m. Pasang kembali fuse Cut Out (CO) yang telah disesuaikan kapasitas fuse linknya.
n. Ikat trafo dengan mur baut untuk mempertahankan / tidak bergeser dari
kedudukannya.
o. Periksa ulang bahwa sambungan TM / TR terpasang kencang dan pastikan pekerjaan
yang telah dilakukan sudah benar.

SOP
PT. PLN (Persero) PENGGANTIAN TRAFO
DIS - HAR
APJ SBU DISTRIBUSI PADA GARDU
Halaman 3 / 3
TIANG / PORTAL
(TANPA TEGANGAN)

7. Turun semua petugas dari atas tiang dan pastikan tidak ada peralatan atau material yang
tertinggal.
8. Selanjutnya informasikan ke Piket APJ / UPJ / UJ setempat (sesuai SOP Komuniksai)
bahwa pekerjaan penggantian trafo telah selesai dan mintakan agar penyulang untuk
kembali dimasukkan.
9. Jika tegangan penyulang sudah masuk sampai saklar pemutus utama pada rak bagi TR
(belum berbeban), periksa kembali urutan fasa dan ukur tegangannya untuk memastikan
sesuai dan normal.
10. Masukkan saklar pemutus utama, kemudian NH Fuse jurusan satu persatu. Selanjutnya
informasikan ke Piket APJ / UPJ / UJ (sesuai SOP Komunikasi) bahwa gardu / trafo sudah
beroperasi dengan baik dan petugas siap meninggalkan lokasi pekerjaan.
11. Membereskan semua peralatan kerja dan jangan sampai tertinggal.
12. Selanjutnya pekerjaan manajemen trafo dilakukan di gardu lain sesuai dengan yang telah
direncanakan sampai dengan selesai.
13. Kembali ke kantor dan buat laporan hasil pekerjaan.
14. Buat pengembalian / return ke gudang material trafo ex manajemen trafo.
Manajer, PH Asman Distribusi,

EDY SUSENO AFANDI MUNADJAT

SOP Mulai Berlaku :


PT. PLN (Persero)
PEMELIHARAAN / INSTALASI …………………………
APJ SBU
GARDU DISTRIBUSI CANTOL Halaman 1 / 3

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Pemeliharaan Distribusi
3. Supervisor Perencanaan Konstruksi Distribusi
4. Manajer UPJ / UJ
5. Asman Pelayanan Teknik
6. Pelaksana Lapangan / Petugas Pemeliharaan
7. Pelanggan

PERALATAN KERJA :

1. Tangga Kerja 7. Stick Panjang 20 kV


2. Toolkit 8. Earth Tester
3. Tang Ampere 9. Drivelt Meter
4. AVO Meter 10. Alat Pembersih
5. Megger 5000 Volt 11. Alat Tulis
6. Tester 20 kV

PERLENGKAPAN K3 :

1. Pakaian Kerja
2. Sabuk Pengaman
3. Sarung Tangan Tahan 20 kV
4. Sepatu Alas Karet Tahan 20 kV
5. Helm Pengaman
6. Tongkat Tester Tegangan 20 kV
7. Tongkat Telescopic 11 meter

MATERIAL :

1. Bahan pelumas pisau–pisau


2. Cat warna merah / kuning / biru dan hitam
3. Mur baut sesuai kebutuhan
4. NH Fuse 100 A, 160 A, 200 A, 250 A
5. Sepatu kabel 50, 70, 95, 120, 240 mm
6. Fuse Link 1 A dan 3 A
7. Isolasi Karet
8. Isolasi Tahan Panas

PROSEDUR KERJA :
1. Dasar pelaksanaan pekerjaan adalah PK dari atasan yang berwenang.
2. Siapkan alat kerja dan material yang dibutuhkan.
3. Hubungi pelanggan untuk pelanggan tarif daya besar atau diumumkan dalam media massa
untuk menentukan rencana pemadaman.
4. Laksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati bersama antara PLN
dengan Pelanggan.

SOP
PT. PLN (Persero)
PEMELIHARAAN / INSTALASI Halaman 2 / 3
APJ SBU
GARDU DISTRIBUSI CANTOL

5. Selesaikan pekerjaan, lakukan pemeriksaan ulang.


6. Normalkan tegangan masuk.
7. Lakukan Pengukuran Tegangan dan Putaran Fasa.
8. Normalkan tegangan ke arah Pelanggan.
9. Selesai pelaksanaan pekerjaan, selesaikan administrasi dan pengembalian material ke
gudang / perbekalan.
10. Pembuatan laporan tertulis kepada atasan yang menugaskan.

LANGKAH KERJA :

1. Buka kunci pintu dan kunci pintu PHB–TR


2. Siapkan peralatan kerja K3 dan material kerja
3. Periksa keadaan gardu sebelum mulai pekerjaan
4. Catat kondisi fisik gardu (Trafo, PHB–TR, Pondasi)
5. Gunakan peralatan K3 sesuai dengan kebutuhan
6. Lakukan pengukuran putaran fasa di PHB–TR. Dicatat
7. Buka beban di PHB–TR mulai dari membuka NH Fuse tiap fasa jurusan
8. Buka Sakelar Induk di PHB–TR
9. Buka Cut Out (CO) mulai dari fasa R, S dan T dengan menggunakan stick 20 kV

Pemeliharaan Trafo Distribusi :

1. Periksa dan catat data trafo sesuai name plat.


2. Periksa kondisi badan trafo (bocor, rembes, cembung atau posisi miring).
3. Catat kelainan–kelainannya.
4. Hubung singkatkan sisi primer dan sisi sekunder ke saluran pentanahan untuk
mengamankan induksi listrik.
5. Bersihkan badan trafo dari debu dan kotoran lainnya.
6. Periksa dan bersihkan Bushing trafo sisi primer dan sekunder.
7. Lakukan pengecangan Baut Bushing primer dan sekunder.
8. Periksa terminal Elastimold sisi TM dan sepatu kabel sisi TR, apabila ada tanda–tanda loss
kontak / kendor ganti dengan sepatu kabel baru.
9. Lakukan pemeriksaan kran buang minyak trafo.
10. Periksa dan catat posisi tap changer.
11. Periksa level minyak pendingin, ambil 1 liter untuk diperiksa ketahanan isolasinya, beri
tanda data gardu dalam botol contoh tersebut (tidak dilakukan untuk trafo tipe vacuum /
hampa udara).
12. Lakukan pengukuran tahanan isolasi trafo antara kumparan primer dengan tanah, kumparan
sekunder dengan tanah, kumparan primer dengan kumparan sekunder, catat hasilnya.
13. Lakukan pencatatan dalam Kartu Pemeliharaan Trafo Distribusi.

Pemeliharaan PHB–TR :

1. Yakinkan Sakelar Induk dan NH Fuse dalam keadaan terbuka.


2. Periksa Terminal ujung kabel pendatangan dari trafo dan kabel arah rel PHB–TR, kalau ada
tanda loss kontak / terbakar ganti dengan sepatu kabel baru, kencangkan baut terminal.
3. Periksa rel PHB–TR, kencangkan baut terminal, kalau ada baut terbakar ganti dengan baut
baru sesuai ukuran.
4. Lakukan pewarnaan ulang apabila warna sudah pudar.
5. Periksa dudukan NH Fuse, apabila terminal ujung kabel / sepatu kabel arah jaringan /
pelanggan loss kontak atau terbakar ganti dengan sepatu kabel baru, kencangkan baut
.penguat
SOP
PT. PLN (Persero)
PEMELIHARAAN / INSTALASI Halaman 3 / 3
APJ SBU
GARDU DISTRIBUSI CANTOL

6. Periksa / kencangkan pegas penjepit pisau–pisau sakelar induk dan dudukan NH Fuse
tambahkan pelumas.
7. Periksa kondisi dan nilai NH Fuse, sesuaikan dengan beban dan kapasitas trafo distribusi.
8. Lakukan pemeriksaan pada rel terminal saluran netral, kencangkan baut penguat dan sepatu
kabel.
9. Periksa saluran pentanahan, lakukan pengukuran pentanahan.
10. Lakukan pencatatan dalam Kartu Pemeliharaan Gardu Distribusi.

Penormalan Tegangan dan Beban :

1. Yakinkan keadaan trafo sudah aman.


2. Masukkan tabung cut out dengan tongkat 20 kV.
3. Lakukan pengukuran Tegangan dan putaran fasa sisi tegangan rendah pada sisi pendatangan
sakelar induk PHB–TR, Catat.
4. Masukkan sakelar induk PHB–TR, lakukan pengukuran tegangan pada rel PHB–TR.
5. Masukkan NH Fuse fasa R, cek tegangan pada fasa S dan fasa T.
6. Masukkan NH Fuse fasa S, cek tegangan pada fasa R.
7. Masukkan NH Fuse fasa T.
8. Masukkan NH Fuse jurusan lainnya dengan tahapan yang sama.
9. Lakukan pengukuran beban.
10. Lakukan pencatatan semua hasil pengukuran dan beban.

Pekerjaan Tambahan :

1. Periksa kelengkapan dan bereskan semua peralatan, kembali ke kendaraan.


2. Bersihkan sampah, buang di tempat pembuangan sampah.
3. Yakinkan kondisi dalam gardu sudah bersih dan aman, tutup pintu PHB–TR dan kunci
kembali.
4. Tutup dan kunci pintu pagar.
5. Susun laporan tertulis dan laporkan kepada atasan yang memberi perintah.
Manajer, Asman Distribusi,

SOP Mulai Berlaku :


PT. PLN (Persero)
PEMELIHARAAN / INSTALASI …………………………
APJ SBU
GARDU DISTRIBUSI BETON Halaman 1 / 4

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Pemeliharaan Distribusi
3. Supervisor Perencanaan Konstruksi Distribusi
4. Manajer UPJ / UJ
5. Asman Pelayanan Teknik
6. Pelaksana Lapangan / Petugas Pemeliharaan
7. Pelanggan

PERALATAN KERJA :

1. Tangga Kerja 5. AVO Meter


2. Tang Ampere 6. Drivelt Meter
3. Megger Isolasi 5000 Volt 7. Alat Pembersih
4. Earth Tester 8. Alat Tulis

PERLENGKAPAN K3 :

1. Pakaian Kerja
2. Sarung Tangan Tahan 20 kV
3. Sepatu Alas Karet Isolasi Tahan 20 kV
4. Helm Pengaman
5. Tongkat Tester 20 kV

MATERIAL :

1. Bahan pelumas pisau – pisau


2. Alkohol
3. Timah Segel
4. Kawat Segel
5. Cat warna merah / kuning / biru dan hitam
6. Mur baut sesuai kebutuhan
7. NH Fuse 100 A, 160 A, 200 A, 250 A
8. Sepatu kabel 50, 70, 95, 120, 240 mm
9. Isolasi Karet
10. Isolasi Tahan Panas

PROSEDUR KERJA :

1. Dasar pelaksanaan pekerjaan adalah PK dari atasan yang berwenang.


2. Siapkan alat kerja dan material yang dibutuhkan.
3. Hubungi pelanggan untuk pelanggan tarif daya besar atau diumumkan dalam media massa
untuk menentukan rencana pemadaman.
4. Laksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati bersama antara PLN
dengan Pelanggan.
5. Selesaikan pekerjaan, lakukan pemeriksaan ulang.

SOP
PT. PLN (Persero)
PEMELIHARAAN / INSTALASI Halaman 2 / 4
APJ SBU
GARDU DISTRIBUSI BETON

6. Normalkan tegangan masuk.


7. Lakukan Pengukuran Tegangan dan Putaran Fasa.
8. Normalkan tegangan ke arah Pelanggan.
9. Selesai pelaksanaan pekerjaan, selesaikan administrasi dan pengembalian material ke
gudang / perbekalan.
10. Pembuatan laporan tertulis kepada atasan yang menugaskan.

LANGKAH KERJA :

1. Buka kunci pintu dan kunci pintu gardu


2. Siapkan peralatan kerja K3 dan material kerja didalam gardu
3. Periksa keadaan gardu sebelum mulai pekerjaan
4. Catat kondisi fisik gardu (Trafo, PHB–TR, Pondasi)
5. Lakukan pengukuran putaran fasa di PHB–TR. Dicatat
6. Buka beban di PHB–TR mulai dari membuka NH Fuse tiap fasa jurusan
7. Buka Sakelar Induk di PHB–TR

Pemeliharaan Kubikel TM :

1. Pindahkan Tuas Kubikel pengaman trafo dari posisi masuk ke posisi keluar, masukkan tuas
pentanahan, periksa tegangan TR di Trafo.
2. Pindahkan Tuas posisi masuk ke posisi keluar di kubikel outgoing, masukkan tuas
pentanahan.
3. Apabila sudah aman, pindahkan tuas posisi masuk ke posisi keluar di kubikel incoming
dikunci dan masukkan tuas pentanahan.
4. Buka tutup kubikel outgoing dan kubikel pengaman trafo.
5. Periksa secara visual kondisi dalam kubikel.
6. Bersihkan dari kotoran dan debu.
7. Bersihkan dengan alcohol.
8. Periksa dan kencangkan sesuai standar pada baut–baut pemisah dan busbar.
9. Lakukan pelumasan pisau–pisau.
10. Lakukan pelumasan mekanik yang bergerak.
11. Periksa Fuse pengaman trafo, sesuaikan nilainya dengan kapasitas trafo.
12. Apabila pemeliharaan kubikel sudah cukup, lakukan pemeriksaan ulang, pastikan keadaan
sudah baik dan aman.
13. Pasang tutup kubikel out going dan kubikel pengaman trafo tersebut.
14. Lakukan penyegelan pintu kubikel, Catat dalam Kartu Pemeliharaan Gardu Distribusi.

Pemeliharaan Trafo Distribusi :

1. Periksa dan catat data trafo sesuai name plat.


2. Periksa kondisi badan trafo (bocor, rembes, cembung atau posisi miring).
3. Catat kelainan–kelainannya.
4. Bersihkan badan trafo dari debu dan kotoran lainnya.
5. Periksa dan bersihkan Bushing Trafo sisi primer dan sisi sekunder.
6. Lakukan pengencangan Baut Bushing primer dan sekunder dengan kontra kunci.
7. Periksa terminal Elastimold sisi TM dan sepatu kabel sisi TR, apabila ada tanda–tanda loss
kontak / kendor ganti dengan sepatu kabel baru.

SOP
PT. PLN (Persero)
PEMELIHARAAN / INSTALASI Halaman 3 / 4
APJ SBU
GARDU DISTRIBUSI BETON

8. Lakukan pemeriksaan kran buang minyak trafo.


9. Periksa dan catat posisi tap changer.
10. Periksa level minyak pendingin, ambil 1 liter untuk diperiksa ketahanan isolasinya, beri
tanda data gardu dalam botol contoh tersebut (tidak dilakukan untuk trafo tipe vacuum /
hampa udara).
11. Lakukan pencatatan dalam Katu Pemeliharaan Trafo Distribusi.

Pemeliharaan PHB – TR :

1. Yakinkan Sakelar Induk dan NH Fuse dalam keadaan terbuka.


2. Periksa Terminal ujung kabel pendatangan dari trafo dan kabel arah rel PHB–TR, kalau ada
tanda loss kontak / terbakar ganti dengan sepatu kabel baru, kencangkan baut terminal.
3. Periksa rel PHB–TR, kencangkan baut terminal, kalau ada baut terbakar ganti dengan baut
baru sesuai ukuran.
4. Lakukan pewarnaan ulang apabila warna sudah pudar.
5. Periksa dudukan NH Fuse, apabila terminal ujung kabel / sepatu kabel arah jaringan /
pelanggan loss kontak atau terbakar ganti dengan sepatu kabel baru, kencangkan baut
penguat.
6. Periksa / kencangkan pegas penjepit pisau–pisau sakelar induk dan dudukan NH Fuse
tambahkan pelumas.
7. Periksa kondisi dan nilai NH Fuse, sesuaikan dengan beban dan kapasitas trafo distribusi.
8. Lakukan pemeriksaan pada rel terminal saluran netral, kencangkan baut penguat dan sepatu
kabel.
9. Periksa saluran pentanahan, lakukan pengukuran pentanahan.
10. Lakukan pencatatan dalam Kartu Pemeliharaan Gardu Distribusi.

Penormalan Tegangan dan Beban :

1. Lepaskan tuas pentanahan pada kubikel outgoing dan kubikel incoming.


2. Yakinkan tuas pentanahan sudah terbuka dengan melihat di jendela kaca pada kubikel.
3. Masukkan Tuas Tegangan pada kubikel incoming, periksa lampu pilot pada kubikel, apabila
ketiga fasanya sudah nyala, masukkan tuas tegangan pada kubikel pengaman trafo, periksa
lampu pilot.
4. Masukkan Tuas Tegangan pada kubikel pengaman trafo.
5. Lakukan pengukuran Tegangan dan putaran fasa sisi tegangan rendah pada sisi pendatangan
sakelar induk PHB–TR, Catat.
6. Masukkan sakelar induk PHB–TR, lakukan pengukuran tegangan pada rel PHB–TR.
7. Masukkan NH Fuse fasa R, cek tegangan pada fasa S dan fasa T.
8. Masukkan NH Fuse fasa S, cek tegangan pada fasa R.
9. Masukkan NH Fuse fasa T.
10. Masukkan NH Fuse jurusan lainnya dengan tahapan yang sama.
11. Lakukan pengukuran beban.
12. Lakukan pencatatan semua hasil pengukuran dan beban.
SOP
PT. PLN (Persero)
PEMELIHARAAN / INSTALASI Halaman 4 / 4
APJ SBU
GARDU DISTRIBUSI BETON

Pekerjaan Tambahan :

1. Periksa kelengkapan dan bereskan semua peralatan, kembali ke kendaraan.


2. Bersihkan sampah, buang di tempat pembuangan sampah.
3. Yakinkan kondisi dalam gardu sudah bersih dan aman, tutup pintu PHB–TR dan kunci
kembali.
4. Tutup dan kunci pintu pagar.
5. Susun laporan tertulis dan laporkan kepada atasan yang memberi perintah.
Manajer, Asman Distribusi,

SOP Mulai Berlaku :


PT. PLN (Persero)
PEMELIHARAAN / INSTALASI ………………………
APJ SBU
GARDU DISTRIBUSI PORTAL Halaman 1 / 3

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman distribusi
2. Supervisor Perencanaan Konstruksi Distribusi
3. Supervisor Pemeliharaan Distribusi
4. Manajer UPJ / UJ
5. Asman Pelayanan Teknik
6. Pelaksana Lapangan / Petugas Pemeliharaan
7. Pelanggan

PERALATAN KERJA :

1. Tangga Fiber 11 meter 6. Megger Pentanahan


2. Toolkit 7. Drivelt Meter
3. Tang Ampere 8. Alat Pembersih
4. Megger Isolasi 5000 Volt 9. Alat Tulis
5. AVO Meter

PERLENGKAPAN K3 :

1. Pakaian Kerja
2. Sabuk Pengaman
3. Sarung Tangan Isolasi Tahan 20 kV
4. Sepatu Alas Karet Isolasi Tahan 20 kV
5. Helm Pengaman
6. Tongkat Tester Tegangan 20 kV
7. Tongkat Telescopic 11 meter 24

MATERIAL :

1. Bahan pelumas pisau – pisau


2. Cat warna merah / kuning / biru dan hitam
3. Mur baut kuningan ukuran……….
4. NH Fuse 100 A, 160 A, 200 A, 250 A
5. Sepatu kabel 50, 70, 95, 120, 240 mm
6. Fuse Link 1 A dan 3 A
7. Isolasi Karet
8. Isolasi Tahan Panas

PROSEDUR KERJA :

1. Dasar pelaksanaan pekerjaan adalah PK dari atasan yang berwenang.


2. Siapkan alat kerja dan material yang dibutuhkan.
3. Hubungi pelanggan untuk pelanggan tariff daya besar atau diumumkan dalam media massa
untuk menentukan rencana pemadaman.
4. Laksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati bersama antara PLN
dengan Pelanggan.
5. Selesaikan pekerjaan, lakukan pemeriksaan ulang.

SOP
PT. PLN (Persero) PEMELIHARAAN / INSTALASI
Halaman 2 / 3
APJ SBU GARDU DISTRIBUSI PORTAL

6. Normalkan tegangan masuk.


7. Lakukan Pengukuran Tegangan dan Putaran Fasa.
8. Normalkan tegangan ke arah Pelanggan.
9. Selesai pelaksanaan pekerjaan, selesaikan administrasi dan pengembalian material ke
gudang / perbekalan.
10. Pembuatan laporan tertulis kepada atasan yang menugaskan.

LANGKAH KERJA :

1. Buka kunci pintu dan kunci pintu PHB-TR.


2. Siapkan peralatan kerja dan material kerja.
3. Periksa keadaan gardu sebelum mulai pekerjaan.
4. Catat kondisi fisik gardu (Trafo, PHB–TR, Pondasi).
5. Gunakan peralatan K3 sesuai dengan kebutuhan.
6. Lakukan pengukuran putaran fasa di PHB–TR. Dicatat.
7. Buka beban di PHB–TR mulai dari membuka NH Fuse tiap fasa jurusan.
8. Buka Sakelar Induk di PHB–TR.
9. Pasang tangga sandarkan ke rangka gardu, ikat bagian bawah tangga .
10. Pasang Sabuk pengaman dan sepatu karet 20 kV.
11. Petugas naik ke landasan rangka gardu sambil membawa tali untuk ikat tangga dan tali
untuk menarik peralatan dan material kerja.
12. Ikatkan sabuk pengaman pada rangka gardu.
13. Naikkan tongkat 20 kV ukuran 1,2 meter dengan tali penarik.
14. Gunakan sarung tangan karet 2 kV.
15. Buka Tabung fuse cut out mulai dari fasa R, S dan T dengan menggunakan tongkat 20 kV.

Pemeliharaan Trafo Distribusi :

1. Periksa dan catat data trafo sesuai name plat.


2. Periksa kondisi badan trafo (bocor, rembes, cembung atau posisi miring).
3. Catat kelainan–kelainannya.
4. Hubung singkatkan sisi primer dan sekunder ke saluran pentanahan untuk mengamankan
induksi listrik.
5. Bersihkan badan trafo dari debu dan kotoran lainnya.
6. Periksa dan bersihkan Bushing Trafo sisi primer dan sisi sekunder.
7. Lakukan pengencangan Baut Bushing primer dan sekunder dengan kontra kunci.
8. Periksa terminal Elastimold sisi TM dan sepatu kabel sisi TR, apabila ada tanda–tanda loss
kontak / kendor ganti dengan sepatu kabel baru.
9. Lakukan pemeriksaan kran buang minyak trafo.
10. Periksa dan catat posisi tap changer.
11. Periksa level minyak pendingin, ambil 1 liter untuk diperiksa ketahanan isolasinya, beri
tanda data gardu dalam botol contoh tersebut (tidak dilakukan untuk trafo tipe vacuum /
hampa udara).
12. Lakukan pengukuran tahanan isolasi trafo antara kumparan primer dengan tanah, kumparan
sekunder dengan tanah, kumparan primer dengan kumparan sekunder, catat hasilnya.
13. Lakukan pencatatan dalam Katu Pemeliharaan Trafo Distribusi.
SOP
PT. PLN (Persero) PEMELIHARAAN / INSTALASI
Halaman 3 / 3
APJ SBU GARDU DISTRIBUSI PORTAL

Pemeliharaan PHB–TR :

1. Yakinkan Sakelar Induk dan NH Fuse dalam keadaan terbuka.


2. Periksa Terminal ujung kabel pendatangan dari trafo dan kabel arah rel PHB–TR, kalau ada
tanda loss kontak / terbakar ganti dengan sepatu kabel baru, kencangkan baut terminal.
3. Periksa rel PHB–TR, kencangkan baut terminal, kalau ada baut terbakar ganti dengan baut
baru sesuai ukuran.
4. Lakukan pewarnaan ulang apabila warna sudah pudar.
5. Periksa dudukan NH Fuse, apabila terminal ujung kabel / sepatu kabel arah jaringan /
pelanggan loss kontak atau terbakar ganti dengan sepatu kabel baru, kencangkan baut
penguat.
6. Periksa / kencangkan pegas penjepit pisau–pisau sakelar induk dan dudukan NH Fuse
tambahkan pelumas.
7. Periksa kondisi dan nilai NH Fuse, sesuaikan dengan beban dan kapasitas trafo distribusi.
8. Lakukan pemeriksaan pada rel terminal saluran netral, kencangkan baut penguat dan sepatu
kabel.
9. Periksa saluran pentanahan, lakukan pengukuran pentanahan.
10. Lakukan pencatatan dalam Kartu Pemeliharaan Gardu Distribusi.

Penormalan Tegangan dan Beban :

1. Yakinkan keadaan trafo sudah aman.


2. Masukkan Tabung cut out dengan tongkat 20 kV.
3. Lakukan pengukuran Tegangan dan putaran fasa sisi tegangan rendah pada sisi pendatangan
sakelar induk PHB–TR, Catat.
4. Masukkan sakelar induk PHB–TR, lakukan pengukuran tegangan pada rel PHB–TR.
5. Masukkan NH Fuse fasa R, cek tegangan pada fasa S dan fasa T.
6. Masukkan NH Fuse fasa S, cek tegangan pada fasa R.
7. Masukkan NH Fuse fasa T.
8. Masukkan NH Fuse jurusan lainnya dengan tahapan yang sama.
9. Lakukan pengukuran beban.
10. Lakukan pencatatan semua hasil pengukuran dan beban.

Pekerjaan Tambahan :

1. Periksa kelengkapan dan bereskan semua peralatan, kembali ke kendaraan.


2. Bersihkan sampah, buang di tempat pembuangan sampah.
3. Yakinkan kondisi dalam gardu sudah bersih dan aman, tutup pintu PHB–TR dan kunci
kembali.
4. Tutup dan kunci pintu pagar.
5. Susun laporan tertulis dan laporkan kepada atasan yang memberi perintah.

Manajer, Asman Distribusi,


SOP Mulai Berlaku :
PT. PLN (Persero)
PENGGANTIAN NH FUSE DI ………………………
APJ SBU
GARDU Halaman 1 / 2

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Pemeliharaan Distribusi
3. Supervisor Operasi Distribusi
4. Manajer UPJ / UJ
5. Asman Pelayanan Teknik
6. Pelaksana Lapangan / Petugas Pemeliharaan
7. Piket APJ/UPJ/UJ

PERALATAN KERJA :

1. Radio Kommunikasi (HT)


2. Tespen
3. Kunci Gardu
4. Puller
5. Werkpack
6. Tang Ampere
7. AVO Meter

PERLENGKAPAN K3 :

1. Pakaian Kerja
2. Sarung Tangan Isolasi Tahan 20 kV
3. Sepatu Alas Karet Isolasi Tahan 20 kV
4. Helm Pengaman
5. Tongkat Telescopic 11 meter 24

MATERIAL :

1. Vaseline / Grease
SOP
PT. PLN (Persero)
PENGGANTIAN NH FUSE DI Halaman 2 / 2
APJ SBU
GARDU

PROSEDUR KERJA :

1. Berdasarkan laporan / informasi Pelanggan melalui Supervisor HarDist / Manajer UPJ dan
penugasan dari Supervisor HarDist / Manajer, petugas gangguan melakukan :
a. Menyiapkan material.
b. Menyiapkan peralatan kerja & peralatan K3 yang diperlukan untuk penggantian NH
Fuse (termasuk kunci gardu).
2. Menuju ke lokasi kerja sesuai instruksi dari Supervisor HarDist atau Manajer UPJ.
3. Cek dan pastikan bahwa keadaan gardu cukup aman apabila kita bekerja di gardu, dengan
cara memeriksa tegangan di pintu gardu menggunakan tespen.
4. Pakai peralatan kerja K3, sarung tangan, sepatu alas karet dan helm kemudian membuka
pintu gardu.
5. Melakukan pemeriksaan NH Fusejurusan satu persatu untuk memastikan NH Fuse yang
putus dengan tespen.
6. Melaporkan ke Piket APJ/UPJ/UJ (sesuai SOP Komunikasi) memberitahukan adanya NH
Fuse putus dan minta ijin untuk mengganti dengan baru.
7. Mengganti NH Fuse yang putus dengan menggunakan puller.
8. Periksa dan pastikan dengan tespen bahwa NH Fuse berfungsi dengan baik dan tegangan
sudah tersalurkan.
9. Lakukan pengukuran tegangan dan beban dengan menggunakan Tang Ampere untuk
memastikan besaran NH Fuse cukup untuk menanggung beban.
10. Melaporkan ke Supervisor HarDist (sesuai SOP Komunikasi) bahwa pekerjaan penggantian
NH Fuse selesai dan aman.
11. Tutup kembali pintu gardu dan membereskan peralatan kerja.
12. Kembali ke kantor dan membuat laporan pekerjaan.

Manajer, Asman Distribusi,


SOP
Mulai Berlaku :
PT. PLN (Persero) PENGOPERASIAN INSTALASI
………………………
APJ M A D I U N KUBIKEL TM
Halaman 1 / 2
(TANPA TEGANGAN)

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Operasi Distribusi
3. Supervisor Pemeliharaan Distribusi
4. Manajer UPJ / UJ
5. Asman Pelayanan Teknik
6. Pelaksana Lapangan

PERALATAN KERJA : ALAT BANTU :

1. Radio Kommunikasi (HT) 1. Handel kubikel TM masing–masing jenis


2. Kunci Gardu 2. Indikator Tegangan Kubikel
3. Pakaian Kerja
4. Sarung Tangan Kain / semi kulit
5. Sepatu Alas Karet

PERLENGKAPAN K3 :

1. Bangku Isolasi
2. Helm Pengaman
3. Sarung Tangan Karet Tahan 20 kV
4. Sepatu Alas Karet Tahan 20 kV

MATERIAL :

PROSEDUR KERJA :
1. Sesuai Perintah Kerja yang diterima dari Asman Distribusi melalui Supv. OpsDist dan
Supv. HarDist, petugas pelaksana lapangan segera melaksanakan hal–hal sebagai berikut :
a. Mencatat instruksi dalam lembar Laporan Perintah Kerja (Work Order) secara teliti,
meliputi kegiatan pengoperasian kubikel gardu baru atau pemeliharaan gardu umum
atau pelanggan khusus, alamat gardu (bila pelanggan khusus, harus jelas alamat
pelanggan berikut identitas pelanggan).
b. Siapkan kunci gardu yang dituju, sarana angkutan, peralatan kerja dan peralatan K3.
c. Lakukan koordinasi melalui radio komunikasi dengan Piket Cabang Ponorogo
sebelum berangkat ke lokasi gardu dan informasikan bahwa regu petugas dengan
nama………. akan melaksanakan mengoperasikan instalasi kubikel TM di
gardu………. penyulang ……………….
2. Setelah sampai di lokasi gardu, maka segera lakukan persiapan dan memakai peralatan K3,
serta yakinkan bahwa peralatan kerja serta peralatan Bantu siap untuk digunakan.
3. Bila berkaitan dengan pengoperasian gardu pelanggan Pasang Baru atau Penambahan Daya,
periksa dahulu Berita Acara hasil pengujian relay pembatas daya sesuai dengan standar
operasi dan ketentuan perusahaan dan pastikan bahwa relay telah di segel.
4. Sedangkan bila berkaitan dengan pengoperasian gardu setelah pekerjaan pemeliharaan,
periksa dahulu Berita Acara hasil pemeliharaan yang telah dilaksanakan berikut
pemeriksaan visual kubikel secara detail.
SOP
PT. PLN (Persero) PENGOPERASIAN INSTALASI
Halaman 2 / 2
APJ M A D I U N KUBIKEL TM
(TANPA TEGANGAN)

5. Pastikan bahwa kubikel incoming dan outgoing telah diperiksa, dimana lampu LED
indilator terpasang pada masing–masing kubikel.
6. Bila pada gardu distribusi tersebut terdapat trafo distribusi, maka periksa juga bahwa fuse
TM kubikel PB (Pengaman Beban) trafo dalam keadaan baik menggunakan AVO meter.
7. Selanjutnya laporkan pada Piket APJ M A D I U N melalui radio komunikasi bahwa regu
petugas operasi dan pelayanan gangguan TM siap untuk mengoperasikan instalasi kubikel
TM yaitu gardu………….
8. Setelah yakin bahwa pentanahan pada masing – masing kubikel posisi lepas, maka gunakan
handle kubikel incoming yang sesuai jenis kubikel terpasang (missal : UNINDO Fluokit–4,
MG V–MG, MG SM–6, Dele Alsthom, KIT C, ABB Uniswitch, ABB Safeplus,
Kontakplasma, Ormazabal, Siemens) untuk memasukkan tegangan yang berasal dari gardu
sumber. Perhatikan arah gerakan handle, tidak boleh terbalik.
9. Selanjutnya perhatikan ketiga LED indicator kubikel incoming yang telah menyala dengan
baik, menandakan bahwa tegangan supply telah timbul di gardu tersebut. Pastikan dengan
menggunakan Phase Rotation Checker pada terminal LED indicator, bahwa arah putaran
fasa adalah benar.
10. Selanjutnya, perhatikan langkah pengoperasian sesuai criteria gardu :
a. Pengopersian instalasi kubikel TM PB / PD / pemeliharaan pada gardu pelanggan
TM / TM / TM, gunakan handle kubikel outgoing untuk memasukkan tegangan ke
rek daya / busbar, kemudian masukkan / aktifkan kubikel pengukuran PT diikuti
kubikel PGDB dan B1 menuju pelanggan.
b. Pengoperasian instalasi kubikel TM PB / PD / pemeliharaan pada gardu pelanggan
TM / TM / TR atau TM / TR / TR, gunakan handle kubikel outgoing untuk
memasukkan tegangan ke rel daya / busbar, kemudian masukkan / aktifkan kubikel
PB (Pengaman Beban) trafo.
11. Setiap langkah butir 10.a ataupun 10.b harus dilaporkan kepada Piket Cabang Ponorogo
bahwa kubikel telah dioperasikan dengan baik.
12. Bagi gardu pelanggan TM / TM / TM, periksa bersama disisi panel pelanggan bahwa
tegangan 20 kV telah diterima dengan baik, baca indicator tegangan.
13. Bagi gardu pelanggan TM / TM / TR atau TM / TR / TR, periksa nilai tegangan pada PHB
(Peralatan Hubung Bagi) TR / rak TR menggunakan AVO meter, untuk menyakinkan
bahwa tidak terjadi kelainan tegangan.
14. Khusus untuk gardu pelanggan PB / PD / pemeliharaan, maka petugas terkait (misal :
ATMU Tera atau Supv. HarDist) juga memeriksa hasil pengoperasian ini apakah sudah
sesuai masalah putaran piringan kWh meter dan atau tidak ada lagi terdengar desis korona
di busbar. Hal ini untuk menyakinkan hasil pengoperasian kubikel.
15. Laporkan sekali lagi kepada Piket A P J melalui radio komunikasi bahwa tugas
mengoperasikan instalasi kubikel TM talah sesuai dengan baik dan bersiap–siap untuk
meninggalkan gardu.
16. Sebelum meninggalkan gardu, petugas agar memastikan bahwa tidak ada peralatan yang
tertinggal dilokasi.
17. Kembali ke kantor dan buat laporan hasil pekerjaan.

Manajer, Asman Distribusi,


Ir. ERIS MT GULTOM JULI SASMIHARTO

SOP

PENYULANG

PT. PLN (Persero)

APJ MADIUN
SOP Mulai Berlaku :
PT. PLN (Persero)
KOMUNIKASI WAKTU …………………………
APJ M A D I U N
GANGGUAN PENYULANG Halaman 1 / 3

PETUGAS YANG TERLIBAT :


1. Asman Distribusi
2. Supervisor Operasi Distribusi
3. Supervisor Pemeliharaan Distribusi
4. Manajer UPJ / UJ
5. Petugas Pelaksana
6. Petugas Piket (APD,UPD,APJ,UPJ,UJ)

PERALATAN KERJA :

PERLENGKAPAN K3 :

1. Helm Pengaman
2. Sepatu Alas Karet tahan 20 kV
3. Sarung Tangan tahan 20 kV

MATERIAL :

PROSEDUR KERJA :

A. Piket APJ

1. Melaksanakan pengaturan konfigurasi jaringan 20 kV sesuai perintah / ijin


Dispatcher APD.
2. Melaksanakan supervise terhadap system jaringan 20 kV termasuk beban dan
tegangan.
3. Memerintahkan piket UPJ melaksanakan pelepasan / pemasukan LBS, AVS 20 kV,
untuk penormalan gangguan atau pemeliharaan.

B. Piket UPJ / UJ

1. Melaksanakan perintah Piket APJ untuk pelepasan / pemasukan LBS, AVS 20 kV


untuk penormalan gangguan atau pemeliharaan.
2. Melaksanakan perbaikan gangguan dan pemeliharaan jaringan TM, TR dan SR.

SOP
PT. PLN (Persero)
KOMUNIKASI WAKTU Halaman 2 / 3
APJ SBU
GANGGUAN PENYULANG

LANGKAH KERJA :

A. KONDISI NORMAL

1. Semua PMT 20 kV Trafo dan penyulang operasi posisi masuk (ON).


2. Beban Trafo GI dan penyulang maksimum 80% dari nominal, kecuali penyulang-
penyulang atau trafo pelanggan khusus.
3. Tegangan 20 kV di Gardu Induk operasi antara 20 s/d 21 kV, sedang tegangan
Ujung jaringan minimum 18 kV.
4. Recloser penyulang di GI diposisikan USE / ON kecuali untuk penyulang-penyulang
yang tidak diijinkan reclose.
5. Frekwensi system bekerja antara 49,5 Hz s/d 50,5 Hz.
6. Temperatur Trafo GI tidak bekerja melebihi ambang batas normal (60° C).
7. Semua peralatan SCADA operasi Auto.
8. Peralatan pemutus jaringan Otomatis (AVS, PGS) operasi Auto.

B. KONDISI GANGGUAN

Apabila terjadi gangguan PENYULANG dan TRAFO, yang melakukan komunikasi


melalui radio komunikasi untuk koordinasi pemulihan gangguan adalah PEGAWAI PLN
yang bertugas piket pada saat itu atau pejabat PLN yang berwenang.

I. PMT 20 kV Reclose

1. PIKET APJ

a. Mencatat jurnal kejadian gangguan sesuai informasi dari Piket APD.


b. Menginformasikan ke Piket UPJ melalui radio komunikasi oleh
PEGAWAI PLN agar diadakan pemeriksaan jaringan.

2. PIKET UPJ

a. Mencatat jurnal dinas gangguan sesuai informasi dari Piket APJ.


b. Memerintahkan dinas Pelayanan Teknik untuk mengadakan inspeksi
jaringan.

II. PMT 20 kV Trip

1. PIKET APJ
a. `Mencatat jurnal gangguan sesuai informasi dari Piket APD.
b. Menginformasikan jurnal gangguan ke Piket UPJ dan diperintahkan
agar diadakan pemeriksaan penyebab gangguan / mengisolir
gangguan sesuai perintah Piket APD.
c. Meminta pemasukan PMT kepada Piket APD setelah penyebab
gangguan diamankan / diisolir oleh Piket UPJ.
d. Memonitor penormalan jaringan per seksi sampai beban kembali
normal.
e. Jika PMT trip lagi pada saat pemasukan salah satu section, Piket UPJ
diperintahkan untuk memeriksa kembali jaringan dengan lebih teliti
sampai penyebab gangguan ditemukan / diisolir sebelum seksi
tersebut dinormalkan kembali.

SOP
PT. PLN (Persero)
KOMUNIKASI WAKTU Halaman 3 / 3
APJ SBU
GANGGUAN PENYULANG

2. PIKET UPJ

a. Mencatat jurnal gangguan sesuai informasi dari Piket APJ.


b. Melaksanakan pelepasan LBS, pemeriksaan jaringan secara visual
dan melakukan pengukuran tahanan isolasi (Megger).
c. Setelah jaringan dan petugas dinyatakan aman selanjutnya dimintakan
pemasukan kembali PMT kepada Piket APJ dan LBS, AVS
dimasukkan secara bertahap.
d. Jika PMT penyulang trip pada saat pemasukan LBS, AVS seksi
berikutnya, maka seksi yang terganggu tersebut harus diisolir
kemudian dapat dimintakan ijin pemasukan kembali ke Piket APJ.
Sedang seksi yang terganggu diperiksa dan diperbaiki kemudian
dilakukan pengukuran tahanan isolasi dapat di normalkan kembali
setelah jaringan dan petugas dinyatakan aman .
ALUR HUBUNGAN KOMUNIKASI OPERASIONAL :

Dispatcher Piket
RJTB APD

Dispatcher
UPD Timur Piket
UPD Gangguan
Tangah APJ
UPD Barat Terkait

Piket
Operator
Gangguan
GI
UPJ /UJ
Terkait
Keterangan :
Instruksi :
Informasi :

Manajer, Asman Distribusi,

GARDU INDUK
SURABAYA UTARA
PT. PLN (Persero)

A P J SBU

Mulai Berlaku :
PT. PLN (Persero) SOP
…………………………
APJ SBU PENYULANG ………..
Halaman 1 / 3

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Operasi Distribusi
3. Supervisor Pemeliharaan Distribusi
4. Manajer APJ / UJ
5. Supervisor Operasi Distribusi UJ
6. Petugas Pelaksana

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT)


2. Tester 20 kV
3. Stick panjang 11 meter 20 kV
4. Stick Pentanahan / Grounding
5. Megger Isolasi 5000 Volt

PERLENGKAPAN K3 :

1. Helm Pengaman
2. Sarung Tangan Tahan 20 kV
3. Sepatu Alas Karet Tahan 20 kV
4. Sabuk Pengaman
MATERIAL :

PROSEDURE KERJA :

1. Petugas tidak diperbolehkan melakukan kegiatan / pengukuran sebelum ada perintah dari
Piket APJ / UPJ /UJ.
2. Petugas tidak diperbolehkan memasukkan dan memutus PTS / LBS / AVS sebelum ada
perintah dari Piket APJ / UPJ / UJ.

PT. PLN (Persero) SOP


Halaman 2 / 3
APJ M A D I U N PENYULANG SETYOBUDI

Penyulang Dalam Kondisi Gangguan, dengan indikasi :

TINDAKAN KETERANGAN
1. Penyulang Setyobudi Final Trip - Petugas UPD menginformasikan pada SURABAYA
( ) UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 memerintahkan UJ Kota 0
untuk melepas Section I.

2. UJ Kota 0 melepas Section I


( AVS SMA 1)

3. GI AVS SMA 1 - Section I masuk dengan kondisi baik sesuai dengan


hasil megger dan petugas dalam posisi aman.

4. AVS SMA 1 - Petugas melokalisir Section II dan memeriksa dengan


Megger.
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
UJ Kota 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 menginformasikan
pemasukan penambahan beban kepada UPD / GI.

5. AVS SMA 1 AVS - Section II masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
Tugu hasil megger dan petugas dalam posisi aman.

6. AVS Tugu LBS Jembatan - Petugas melokalisir Section III dan memeriksa dengan
Megger.
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
UJ 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD.
7.
8. -

9.
10. -
11.

SOP
PT. PLN (Persero)
PENYULANG Halaman 3 / 3
APJ M A D I U N
SUMBERKARYA

12. LBS Kelapa Manis - Petugas melokalisir Section I dan memeriksa dengan
Megger.
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
UJ 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD.

13. LBS Kelapa Manis LBS - Section II masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
Thamrin hasil megger dan petugas dalam posisi aman.

14. LBS Thamrin VS - Petugas melokalisir Section III dan memeriksa dengan
Diponegoro Megger.
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
UJ 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
SURABAYA UTARA 0 memantau pemasukan beban
Via GI .
15. VS Diponegoro LBS - Section IV masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
Makodim hasil megger dan petugas dalam posisi aman.

16. LBS Makodim LBS Pandan - Petugas melokalisir Section V dan memeriksa dengan
Megger.
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
MU UJ 0 melaporkan pada UJ 0.
- SURABAYA UTARA 0 memantau pemasukan beban
VIA GI .

17.
18. -
19.
Manajer, Asman Distribusi,

Ir. ERIS MT GULTOM JULI SASMIHARTO

SOP Mulai Berlaku :


PT. PLN (Persero)
PENYULANG …………………………
APJ M A D I U N
SAWONGGALING Halaman 1 / 2

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Operasi Distribusi
3. Supervisor Pemeliharaan Distribusi
4. Manajer APJ / UPJ /UJ
5. Asman Pelayanan Teknik
6. Petugas Pelaksana

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT)


2. Tester 20 kV
3. Stick panjang 11 meter 20 kV
4. Stick Pentanahan / Grounding
5. Megger Isolasi 5000 Volt

PERLENGKAPAN K3 :

1. Helm Pengaman
2. Sarung Tangan Tahan 20 kV
3. Sepatu Alas Karet Tahan 20 kV
4. Sabuk Pengaman
MATERIAL :

PROSEDURE KERJA :

1. Petugas tidak diperbolehkan melakukan kegiatan / pengukuran sebelum ada perintah dari
Piket APJ / UPJ.
2. Petugas tidak diperbolehkan memasukkan dan memutus PTS / LBS / AVS sebelum ada
perintah dari Piket APJ / UPJ.

PT. PLN (Persero) SOP


Halaman 2 / 2
APJ M A D I U N PENYULANG TENDEAN

Penyulang Dalam Kondisi Gangguan, dengan indikasi :

TINDAKAN KETERANGAN
1. Penyulang Tendean Final Trip - Petugas UPD menginformasikan pada Piket
SURABAYA UTARA 0
- SURABAYA UTARA 0 memerintahkan UJ 0 untuk
melepas Section I

2. UJ 0 melepas Section I ( LBS - Petugas melokalisir Section I dan memeriksa dengan


Kantor Pos ) Megger.
Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman.
3. GI LBS Kantor Pos - Section I masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman.

4. LBS Kantor Pos VS Tek’an - Petugas melokalisir Section II dan memeriksa dengan
Megger.
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
UJ 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 memantau pemasukan beban
Via GI.

5. VS Tek’an LBS Trunojoyo - Petugas melokalisir Section III dan memeriksa dengan
Megger.
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
UJ 0 melaporkan untuk penambahan beban ke Mdn 0.
- SURABAYA UTARA 0 memantau pemasukan beban
Via GI.
6. LBS Trunojoyo LBS Manyar - Petugas melokalisir Section IV dan memeriksa dengan
Megger.
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
UJ 0 melaporkan untuk penambahan beban ke Mdn 0.
- SURABAYA UTARA 0 memantau pemasukan beban
Via GI.

7. LBS Manyar LBS Kuweni - Petugas melokalisir Section V dan memeriksa dengan
Total Megger.
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
UJ 0 melaporkan untuk penambahan beban ke Mdn 0.
- SURABAYA UTARA 0 memantau pemasukan beban
Via GI.

Manajer, Asman Distribusi,

Ir. ERIS MT GULTOM JULI SASMIHARTO

SOP Mulai Berlaku :


PT. PLN (Persero)
PENYULANG …………………………
APJ MADIUN
BANTENGAN Halaman 1 / 2

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Operasi Distribusi
3. Supervisor Harkon Distribusi
4. Manajer APJ / UPJ / UJ
5. Supv Opdis UPJ / UJ
6. Petugas Pelaksana

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT)


2. Tester 20 kV
3. Stick panjang 11 meter 20 kV
4. Stick Pentanahan / Grounding
5. Megger Isolasi 5000 Volt

PERLENGKAPAN K3 :

1. Helm Pengaman
2. Sarung Tangan Tahan 20 kV
3. Sepatu Alas Karet Tahan 20 kV
4. Sabuk Pengaman

MATERIAL :

PROSEDURE KERJA :

1. Petugas tidak diperbolehkan melakukan kegiatan / pengukuran sebelum ada perintah dari
Piket APJ / UPJ / UJ.
2. Petugas tidak diperbolehkan memasukkan dan memutus PTS / LBS / AVS sebelum ada
perintah dari Piket APJ / UPJ / UJ.

SOP
PT. PLN (Persero)
PENYULANG Halaman 2 / 2
APJ MADIUN
BANTENGAN

Penyulang Dalam Kondisi Gangguan, dengan indikasi :

TINDAKAN KETERANGAN
1. Penyulang Bantengan Final Trip - Petugas UPD menginformasikan pada SURABAYA
( ) UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 memerintahkan UJ 0 untuk
melepas Section I.

2. UJ 0 melepas Section I (LBS


Kojo Timur )

3. GI LBS Kojo Timur - Section I masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman.

4. LBS Kojo Timur LBS - Petugas melokalisir Section II dan memeriksa dengan
Bantengan Megger.
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
UJ 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD.

5. - Section II masuk dengan kondisi baik sesuai dengan


hasil megger dan petugas dalam posisi aman.
6. LBS Bantengan LBS - Petugas melokalisir Section III dan memeriksa dengan
Dempelan Total Megger.
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
UJ 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 memantau pemasukan beban
Via GI.

7.

Manajer, Asman Distribusi,

Ir. ERIS MT GULTOM JULI SASMIHARTO

SOP Mulai Berlaku :


PT. PLN (Persero)
PENYULANG …………………………
APJ MADIUN
MADIGONDO Halaman 1 / 2

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Operasi Distribusi
3. Supervisor Harkon Distribusi
4. Manajer APJ / UPJ / UJ
5. Supv Opdis UPJ / UJ
6. Petugas Pelaksana

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT)


2. Tester 20 kV
3. Stick panjang 11 meter 20 kV
4. Stick Pentanahan / Grounding
5. Megger Isolasi 5000 Volt

PERLENGKAPAN K3 :

1. Helm Pengaman
2. Sarung Tangan Tahan 20 kV
3. Sepatu Alas Karet Tahan 20 kV
4. Sabuk Pengaman

MATERIAL :

PROSEDURE KERJA :

1. Petugas tidak diperbolehkan melakukan kegiatan / pengukuran sebelum ada perintah dari
Piket APJ / UPJ / UJ.
2. Petugas tidak diperbolehkan memasukkan dan memutus PTS / LBS / AVS sebelum ada
perintah dari Piket APJ / UPJ / UJ.

SOP
PT. PLN (Persero)
PENYULANG Halaman 2 / 2
APJ MADIUN
MADIGONDO

Penyulang Dalam Kondisi Gangguan, dengan indikasi :

TINDAKAN KETERANGAN
1. Penyulang Madigondo Final - Petugas UPD menginformasikan pada SURABAYA
Trip ( ) UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 memerintahkan UJ 0 untuk
melepas Section I.

2. UJ 0 melepas Section I ( LBS


Kelapa Manis )

3. GI LBS Kelapa Manis - Section I masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman.

4. Recloser Serayu - Petugas melokalisir Section II dan memeriksa dengan


Megger.
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
UJ 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 memantau pemasukan beban
Via GI.

5. Recloser Serayu LBS - Section II masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
Podang hasil megger dan petugas dalam posisi aman.
6. LBS Podang - Petugas melokalisir Section III dan memeriksa dengan
Megger.
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
UJ 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada GI / UPD.

7. LBS Podang Total - Section III masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman.

Manajer, Asman Distribusi,

Ir. ERIS MT GULTOM JULI SASMIHARTO

Mulai Berlaku :
PT. PLN (Persero) SOP
…………………………
APJ PONOROGO PENYULANG PAGOTAN
Halaman 1 / 3

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Operasi Distribusi
3. Supervisor Harkon Distribusi
4. Manajer APJ / UPJ / UJ
5. Supv Opdis UPJ / UJ
6. Petugas Pelaksana

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT)


2. Tester 20 kV
3. Stick panjang 11 meter 20 kV
4. Stick Pentanahan / Grounding
5. Megger Isolasi 5000 Volt
PERLENGKAPAN K3 :

1. Helm Pengaman
2. Sarung Tangan Tahan 20 kV
3. Sepatu Alas Karet Tahan 20 kV
4. Sabuk Pengaman

MATERIAL :

PROSEDURE KERJA :

1. Petugas tidak diperbolehkan melakukan kegiatan / pengukuran sebelum ada perintah dari
Piket APJ / UPJ / UJ.
2. Petugas tidak diperbolehkan memasukkan dan memutus PTS / LBS / AVS sebelum ada
perintah dari Piket APJ / UPJ / UJ.

PT. PLN (Persero) SOP


Halaman 2 / 3
APJ MADIUN PENYULANG PAGOTAN

Penyulang Dalam Kondisi Gangguan, dengan indikasi :

TINDAKAN KETERANGAN
1. Penyulang Pulung Final Trip - Petugas UPD menginformasikan pada SURABAYA
( ) UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 memerintahkan UJ 0 untuk
melepas Section I.

2. UJ 0 melepas Section I ( LBS


Kelurahan Manis )

3. GI LBS Kelurahan - Section I masuk dengan kondisi baik sesuai dengan


hasil megger dan petugas dalam posisi aman.

4. LBS Kelurahan - Petugas melokalisir Section II dan memeriksa dengan


Megger.
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
UJ 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan /
penambahan beban kepada GI ViaUPD.
5. LBS Kelurahn LBS Kaibon - Section II masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman.

6. LBS Kaibon - Petugas melokalisir Section III dan memeriksa dengan


Megger.
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
UJ 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan /
penambahan beban kepada GI Via UPD.

7. Recloser Pulung LBS - Section III masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
Kaibon hasil megger dan petugas dalam posisi aman.

8. -
9.
10.

PT. PLN (Persero) SOP


Halaman 3 / 3
APJ MADIUN PENYULANG

11.
12. -
13.
Manajer, Asman Distribusi,

Ir. ERIS MT GULTOM JULI SASMIHARTO

Mulai Berlaku :
PT. PLN (Persero) SOP
…………………………
APJ MADIUN PENYULANG
Halaman 1 / 4

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Operasi Distribusi
3. Supervisor Harkon Distribusi
4. Manajer APJ / UPJ / UJ
5. Supv Opdis UPJ / UJ
6. Petugas Pelaksana

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT)


2. Tester 20 kV
3. Stick panjang 11 meter 20 kV
4. Stick Pentanahan / Grounding
5. Megger Isolasi 5000 Volt

PERLENGKAPAN K3 :

1. Helm Pengaman
2. Sarung Tangan Tahan 20 kV
3. Sepatu Alas Karet Tahan 20 kV
4. Sabuk Pengaman

MATERIAL :

-
PROSEDURE KERJA :

1. Petugas tidak diperbolehkan melakukan kegiatan / pengukuran sebelum ada perintah dari
Piket APJ / UPJ / UJ.
2. Petugas tidak diperbolehkan memasukkan dan memutus PTS / LBS / AVS sebelum ada
perintah dari Piket APJ / UPJ / UJ.

PT. PLN (Persero) SOP


Halaman 2 / 4
APJ MADIUN PENYULANG

Penyulang Dalam Kondisi Gangguan, dengan indikasi :

TINDAKAN KETERANGAN
1. Penyulang Final Trip ( ) - Petugas UPD menginformasikan pada SURABAYA
UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 memerintahkan Dolopo 0
untuk melepas Section I.

2. Dolopo 0 melepas Section I


( LBS Bengkel Las )

3. GI LBS Bengkel Las - Section I masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman.

4. LBS Bengkel Las - Petugas melokalisir Section II dan memeriksa dengan


Megger.
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Dolopo 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan /
penambahan beban kepada GI Via UPD.

5. LBS Bengkel Las LBS - Section II masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
Pasar Dolopo hasil megger dan petugas dalam posisi aman.

6. LBS Pasar Dolopo - Petugas melokalisir Section III dan memeriksa dengan
Megger.
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Dolopo 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan /
penambahan beban kepada GI Via UPD.

7. LBS Pasar Dolopo LBS - Section III masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
Umbul hasil megger dan petugas dalam posisi aman.

8. LBS Umbul - Petugas melokalisir Section IV dan memeriksa dengan


Megger.
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Dolopo 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan /
penambahan beban kepada GI Via UPD.

9. LBS Umbul LBS Mlilir - Section IV masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman.

10. LBS Mlilir - Petugas melokalisir Section V dan memeriksa dengan


Megger.
LBS Maguwo - Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Dolopo 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan /
penambahan beban kepada GI Via UPD.

PT. PLN (Persero) SOP


Halaman 3 / 4
APJ MADIUN PENYULANG MLILIR

11. LBS Mlilir LBS Babadan - Section V masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman.

13. LBS Maguwo - Petugas melokalisir Section VI dan memeriksa dengan


Megger.
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Dolopo 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan /
penambahan beban kepada GI Via UPD.

14. LBS Maguwo LBS - Section VI masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
Kradenan hasil megger dan petugas dalam posisi aman.

15. LBS Kradenan - Petugas melokalisir Section VII dan memeriksa


dengan Megger.
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Dolopo 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan /
penambahan beban kepada GI Via UPD.

16. LBS Kradenan Ds.Wates - Section VII masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
Jenangan hasil megger dan petugas dalam posisi aman.

17. LBS Mlilir Barat - Petugas melokalisir Section VIII dan memeriksa
dengan Megger.
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Dolopo 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan /
penambahan beban kepada GI Via UPD.

18. LBS Mlilir Barat Total - Section VIII masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman.

19. -
20.
21. -
22.

PT. PLN (Persero) SOP


Halaman 4 / 4
APJ MADIUN PENYULANG

23. -
24.
25. -

26.
27. -
28.

Manajer, Asman Distribusi,

Ir. ERIS MT GULTOM JULI SASMIHARTO

Mulai Berlaku :
PT. PLN (Persero) SOP
…………………………
APJ MADIUN PENYULANG
Halaman 1 / 3

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Operasi Distribusi
3. Supervisor Harkon Distribusi
4. Manajer APJ / UPJ /UJ
5. Supv Opdis UPJ / UJ
6. Petugas Pelaksana

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT)


2. Tester 20 kV
3. Stick panjang 11 meter 20 kV
4. Stick Pentanahan / Grounding
5. Megger Isolasi 5000 Volt

PERLENGKAPAN K3 :

1. Helm Pengaman
2. Sarung Tangan Tahan 20 kV
3. Sepatu Alas Karet Tahan 20 kV
4. Sabuk Pengaman

MATERIAL :

PROSEDURE KERJA :

1. Petugas tidak diperbolehkan melakukan kegiatan / pengukuran sebelum ada perintah dari
Piket APJ / UPJ / UJ
2. Petugas tidak diperbolehkan memasukkan dan memutus PTS / LBS / AVS sebelum ada
perintah dari Piket APJ / UPJ / UJ

PT. PLN (Persero) SOP


Halaman 2 / 3
APJ MADIUN PENYULANG

Penyulang Dalam Kondisi Gangguan, dengan indikasi :


TINDAKAN KETERANGAN
1. Penyulang Final Trip ( ) - Petugas UPD menginformasikan pada SURABAYA
UTARA 0
- SURABAYA UTARA 0 memerintahkan Dolopo 0
untuk melepas Section I

2. Dolopo 0 melepas Section I


(LBS)

3. GI LBS Section I masuk dengan kondisi baik sesuai dengan hasil


megger dan petugas dalam posisi aman

4. LBS - Petugas melokalisir Section II dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Dolopo 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

5. LBS LBS Gontor II Section II masuk dengan kondisi baik sesuai dengan hasil
megger dan petugas dalam posisi aman

6. LBS - Petugas melokalisir Section III dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Dolopo 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

7. LBS LBS Section III masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

8. LBS - Petugas melokalisir Section IV dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Dolopo 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

9. LBS LBS Section IV masuk dengan kondisi baik sesuai dengan


hasil megger dan petugas dalam posisi aman

10. LBS - Petugas melokalisir Section V dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Dolopo 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

PT. PLN (Persero) SOP


Halaman 3 / 3
A P J MA D I U N PENYULANG
11. LBS LBS Section V masuk dengan kondisi baik sesuai dengan hasil
megger dan petugas dalam posisi aman

12. LBS - Petugas melokalisir Section VI dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Dolopo 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

13. LBS LBS Section VI masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

14. LBS - Petugas melokalisir Section VII dan memeriksa


dengan Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Dolopo 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

15. LBS LBS Section VII masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

16. LBS - Petugas melokalisir Section VIII dan memeriksa


dengan Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Dolopo 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

17. LBS Total Section VIII masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

Manajer, Asman Distribusi,

Ir. ERIS MT GULTOM JULI SASMIHARTO


Mulai Berlaku :
PT. PLN (Persero) SOP
…………………………
APJ MADIUN PENYULANG
Halaman 1 / 2

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Operasi Distribusi
3. Supervisor Harkon Distribusi
4. Manajer APJ / UPJ / UJ
5. Supv Opdis UPJ / UJ
6. Petugas Pelaksana

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT)


2. Tester 20 kV
3. Stick panjang 11 meter 20 kV
4. Stick Pentanahan / Grounding
5. Megger Isolasi 5000 Volt

PERLENGKAPAN K3 :

1. Helm Pengaman
2. Sarung Tangan Tahan 20 kV
3. Sepatu Alas Karet Tahan 20 kV
4. Sabuk Pengaman

MATERIAL :

PROSEDURE KERJA :

1. Petugas tidak diperbolehkan melakukan kegiatan / pengukuran sebelum ada perintah dari
Piket APJ / UPJ / UJ
2. Petugas tidak diperbolehkan memasukkan dan memutus PTS / LBS / AVS sebelum ada
perintah dari Piket APJ / UPJ / UJ
SOP
PT. PLN (Persero)
PENYULANG Halaman 2 / 2
APJ MADIUN
SUKOMORO

Penyulang Dalam Kondisi Gangguan, dengan indikasi :

TINDAKAN KETERANGAN
1. Penyulang Sukomoro Final Trip - Petugas UPD menginformasikan pada SURABAYA
( ) UTARA 0
- SURABAYA UTARA 0 memerintahkan Maospati 0
untuk melepas Section I

2. Maospati 0 melepas Section I


( )

3. GI Section I masuk dengan kondisi baik sesuai dengan hasil


megger dan petugas dalam posisi aman

4. LBS - Petugas melokalisir Section II dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Maospati 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

5. AVS LBS Section II masuk dengan kondisi baik sesuai dengan hasil
megger dan petugas dalam posisi aman

6. LBS - Petugas melokalisir Section III dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Maospati 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- Maospati 0 meminta pemasukan beban kepada UPD

7. LBS Total Section III masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

Manajer, Asman Distribusi,


Ir.ERIS MT GULTOM JULI SASMIHARTO

GARDU INDUK
CARUBAN

PT. PLN (Persero)

APJ MADIUN
Mulai Berlaku :
PT. PLN (Persero) SOP
…………………………
APJ MADIUN PENYULANG SARADAN
Halaman 1 / 3

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Operasi Distribusi
3. Supervisor Harkon Distribusi
4. Manajer APJ / UPJ / UJ
5. Supv Opdis UPJ / UJ
6. Petugas Pelaksana

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT)


2. Tester 20 kV
3. Stick panjang 11 meter 20 kV
4. Stick Pentanahan / Grounding
5. Megger Isolasi 5000 Volt

PERLENGKAPAN K3 :

1. Helm Pengaman
2. Sarung Tangan Tahan 20 kV
3. Sepatu Alas Karet Tahan 20 kV
4. Sabuk Pengaman

MATERIAL :

PROSEDURE KERJA :

1. Petugas tidak diperbolehkan melakukan kegiatan / pengukuran sebelum ada perintah dari
Piket APJ / UPJ / UJ.
2. Petugas tidak diperbolehkan memasukkan dan memutus PTS / LBS / AVS sebelum ada
perintah dari Piket APJ / UPJ / UJ.

PT. PLN (Persero) SOP


Halaman 2 / 3
APJ MADIUN PENYULANG SARADAN

Penyulang Dalam Kondisi Gangguan, dengan indikasi :

TINDAKAN KETERANGAN
1. Penyulang Saradan Final Trip - Petugas UPD menginformasikan pada SURABAYA
( ) UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 memerintahkan Caruban 0
untuk melepas Section I.

2. Caruban 0 melepas Section I


(LBS ..........)

3. GI LBS …….. - Section I masuk dengan kondisi baik sesuai dengan


hasil megger dan petugas dalam posisi aman

4. LBS ........ - Petugas melokalisir Section II dan memeriksa dengan


Megger.
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Caruban 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD.

5. LBS …… LBS …….. - Section II masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman.

6. CO ……. - Petugas melokalisir Section III dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Caruban 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

7. LBS ...... CO ....... - Section III masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman.

8. CO …….. - Petugas melokalisir Section IV dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Cauban 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD
9. CO ……. CO …….. - Section IV masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman.

10. CO ……….. - Petugas melokalisir Section V dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Caruban 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

PT. PLN (Persero) SOP


Halaman 3 / 3
APJ MADIUN PENYULANG SARADAN

11. CO ……. CO ……… - Section V masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman.

12. CO …….. - Petugas melokalisir Section VI dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Caruban 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

13. CO …… Total - Section VI masuk dengan kondisi baik sesuai dengan


hasil megger dan petugas dalam posisi aman.
Manajer, Asman Distribusi,

Ir. ERIS MT GULTOM JULI SASMIHARTO

SOP Mulai Berlaku :


PT. PLN (Persero)
PENYULANG …………………………
APJ MADIUN
KARANGJATI Halaman 1 / 3

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Operasi Distribusi
3. Supervisor Harkon Distribusi
4. Manajer APJ / UPJ / UJ
5. Supv Opdis UPJ / UJ
6. Petugas Pelaksana

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT)


2. Tester 20 kV
3. Stick panjang 11 meter 20 kV
4. Stick Pentanahan / Grounding
5. Megger Isolasi 5000 Volt

PERLENGKAPAN K3 :

1. Helm Pengaman
2. Sarung Tangan Tahan 20 kV
3. Sepatu Alas Karet Tahan 20 kV
4. Sabuk Pengaman

MATERIAL :

-
PROSEDURE KERJA :

1. Petugas tidak diperbolehkan melakukan kegiatan / pengukuran sebelum ada perintah dari
Piket APJ / UPJ UJ.
2. Petugas tidak diperbolehkan memasukkan dan memutus PTS / LBS / AVS sebelum ada
perintah dari Piket APJ / UPJ / UJ.

SOP
PT. PLN (Persero)
PENYULANG Halaman 2 / 3
APJ MADIUN
KARANGJATI

Penyulang Dalam Kondisi Gangguan, dengan indikasi :

TINDAKAN KETERANGAN
1. Penyulang ……. Final Trip - Petugas UPD menginformasikan pada SURABAYA
( ) UTARA 0
- SURABAYA UTARA 0 memerintahkan Caruban 0
untuk melepas Section I

2. Caruban 0 melepas Section I


(LBS …………..)

3. GI LBS ………… - Section I masuk dengan kondisi baik sesuai dengan


hasil megger dan petugas dalam posisi aman

4. LBS ................. - Petugas melokalisir Section II dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Caruban 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

5. LBS ………….. LBS ……. - Section II masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

6. LBS ……… - Petugas melokalisir Section III dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Caruban 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

7. LBS …………. LBS …… - Section III masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

8. LBS ………. - Petugas melokalisir Section IV dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Caruban 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

9. LBS ……… LBS ……… - Section IV masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

10. LBS ……….. - Petugas melokalisir Section V dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Caruban 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

SOP
PT. PLN (Persero)
PENYULANG Halaman 3 / 3
APJ MADIUN
KARANGJATI

11. LBS …………. Total - Section V masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman
Manajer, Asman Distribusi,

Ir. ERIS MT GULTOM JULI SASMIHARTO

Mulai Berlaku :
PT. PLN (Persero) SOP
…………………………
APJ MADIUN PENYULANG BALEREJO
Halaman 1 / 3

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Operasi Distribusi
3. Supervisor Harkon Distribusi
4. Manajer APJ / UPJ / UJ
5. Supv Opdis UPJ / UJ
6. Petugas Pelaksana

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT)


2. Tester 20 kV
3. Stick panjang 11 meter 20 kV
4. Stick Pentanahan / Grounding
5. Megger Isolasi 5000 Volt

PERLENGKAPAN K3 :

1. Helm Pengaman
2. Sarung Tangan Tahan 20 kV
3. Sepatu Alas Karet Tahan 20 kV
4. Sabuk Pengaman
MATERIAL :

PROSEDURE KERJA :

1. Petugas tidak diperbolehkan melakukan kegiatan / pengukuran sebelum ada perintah dari
Piket APJ / UPJ / UJ
2. Petugas tidak diperbolehkan memasukkan dan memutus PTS / LBS / AVS sebelum ada
perintah dari Piket APJ / UPJ / UJ

PT. PLN (Persero) SOP


Halaman 2 / 3
APJ MADIUN PENYULANG BALEREJO

Penyulang Dalam Kondisi Gangguan, dengan indikasi :

TINDAKAN KETERANGAN
1. Penyulang ……… Final Trip - Petugas UPD menginformasikan pada SURABAYA
( ) UTARA 0
- SURABAYA UTARA 0 memerintahkan Caruban 0
untuk melepas Section I

2. Caruban 0 melepas Section I


(LBS ……………)

3. GI LBS ………….. - Section I masuk dengan kondisi baik sesuai dengan


hasil megger dan petugas dalam posisi aman

4. LBS ...... - Petugas melokalisir Section II dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Caruban 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

5. LBS …………… LBS …… - Section II masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

6. LBS …… - Petugas melokalisir Section III dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Caruban 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD
7. LBS …… LBS ……. - Section III masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

8. LBS …….. - Petugas melokalisir Section IV dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Caruban 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

9. LBS …….. LBS ……… - Section IV masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

10. LBS …… - Petugas melokalisir Section V dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Caruban 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

PT. PLN (Persero) SOP


Halaman 3 / 3
APJ MADIUN PENYULANG BALEREJO

11. LBS ……… LBS ……. - Section V masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

12. LBS …….. - Petugas melokalisir Section VI dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Caruban 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

13. LBS …….. LBS …….. - Section VI masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

14. LBS …….. - Petugas melokalisir Section VII dan memeriksa


dengan Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Caruban 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

15. LBS ……… Total - Section VII masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman
Manajer, Asman Distribusi,

Ir. ERIS MT GULTOM JULI SASMIHARTO

SOP Mulai Berlaku :


PT. PLN (Persero)
PENYULANG …………………………
APJ MADIUN
KLECOREJO Halaman 1 / 3

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Operasi Distribusi
3. Supervisor Harkon Distribusi
4. Manajer APJ / UPJ / UJ
5. Supv Opdis UPJ / UJ
6. Petugas Pelaksana

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT)


2. Tester 20 kV
3. Stick panjang 11 meter 20 kV
4. Stick Pentanahan / Grounding
5. Megger Isolasi 5000 Volt

PERLENGKAPAN K3 :

1. Helm Pengaman
2. Sarung Tangan Tahan 20 kV
3. Sepatu Alas Karet Tahan 20 kV
4. Sabuk Pengaman

MATERIAL :

PROSEDURE KERJA :

1. Petugas tidak diperbolehkan melakukan kegiatan / pengukuran sebelum ada perintah dari
Piket APJ / UPJ / UJ
2. Petugas tidak diperbolehkan memasukkan dan memutus PTS / LBS / AVS sebelum ada
perintah dari Piket APJ / UPJ / UJ

SOP
PT. PLN (Persero)
PENYULANG Halaman 2 / 3
APJ MADIUN
KLECOREJO

Penyulang Dalam Kondisi Gangguan, dengan indikasi :

TINDAKAN KETERANGAN
1. Penyulang Klecorejo Final Trip - Petugas UPD menginformasikan pada SURABAYA
( ) UTARA 0
- SURABAYA UTARA 0 memerintahkan Caruban 0
untuk melepas Section I

2. Caruban 0 melepas Section I


(LBS .............. )

3. GI LBS ……….. - Section I masuk dengan kondisi baik sesuai dengan


hasil megger dan petugas dalam posisi aman

4. LBS ............ - Petugas melokalisir Section II dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Caruban 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

5. LBS …………… LBS …… - Section II masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman
6. LBS ………. - Petugas melokalisir Section III dan memeriksa dengan
Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Caruban 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

7. LBS ……….. LBS …….. - Section III masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

8. CO ……… - Petugas melokalisir Section IV dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Caruban 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

9. LBS ………… CO ………. - Section IV masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

10. CO ………. - Petugas melokalisir Section V dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Caruban 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

PT. PLN (Persero) SOP


A P J SURABAYA PENYULANG Halaman 3 / 3
UTARA KLECOREJO

11. CO ………. Total - Section V masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman
Manajer, Asman Distribusi,

Ir. ERIS MT GULTOM JULI SASMIHARTO

SOP Mulai Berlaku :


PT. PLN (Persero)
PENYULANG …………………………
APJ MADIUN
PILANGKENCENG Halaman 1 / 2

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Operasi Distribusi
3. Supervisor Pemeliharaan Distribusi
4. Manajer APJ / UPJ / UJ
5. Supv Opdis UPJ / UJ
6. Petugas Pelaksana

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT)


2. Tester 20 kV
3. Stick panjang 11 meter 20 kV
4. Stick Pentanahan / Grounding
5. Megger Isolasi 5000 Volt
PERLENGKAPAN K3 :

1. Helm Pengaman
2. Sarung Tangan Tahan 20 kV
3. Sepatu Alas Karet Tahan 20 kV
4. Sabuk Pengaman

MATERIAL :

PROSEDURE KERJA :

1. Petugas tidak diperbolehkan melakukan kegiatan / pengukuran sebelum ada perintah dari
Piket APJ / UPJ / UJ
2. Petugas tidak diperbolehkan memasukkan dan memutus PTS / LBS / AVS sebelum ada
perintah dari Piket APJ / UPJ / UJ

SOP
PT. PLN (Persero)
PENYULANG Halaman 2 / 2
APJ MADIUN
PILANGKENCENG

Penyulang Dalam Kondisi Gangguan, dengan indikasi :

TINDAKAN KETERANGAN
1. Penyulang Pilangkenceng Final - Petugas UPD menginformasikan pada SURABAYA
Trip ( ) UTARA 0
- SURABAYA UTARA 0 memerintahkan Caruban 0
untuk melepas Section I

2. Caruban 0 melepas Section I


(LBS …………… )

3. GI LBS ……… - Section I masuk dengan kondisi baik sesuai dengan


hasil megger dan petugas dalam posisi aman

4. LBS ......... - Petugas melokalisir Section II dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Caruban 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

5. LBS ………… LBS ……. - Section II masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

6. LBS ……….. - Petugas melokalisir Section III dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Caruabn 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

7. LBS …….. LBS ……….. - Section III masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

8. LBS ……….. - Petugas melokalisir Section IV dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Caruban 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

9. LBS ………… Total - Section IV masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

Manajer, Asman Distribusi,

Ir. ERIS MT GULTOM JULI SASMIHARTO

GARDU INDUK
MAOSPATI
PT. PLN (Persero)

APJ MADIUN

Mulai Berlaku :
PT. PLN (Persero) SOP
…………………………
APJ MADIUN PENYULANG JIWAN
Halaman 1 / 3

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Operasi Distribusi
3. Supervisor Pemeliharaan Distribusi
4. Manajer APJ / UPJ / UJ
5. Supv Opdis UPJ / UJ
6. Petugas Pelaksana
PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT)


2. Tester 20 kV
3. Stick panjang 11 meter 20 kV
4. Stick Pentanahan / Grounding
5. Megger Isolasi 5000 Volt

PERLENGKAPAN K3 :

1. Helm Pengaman
2. Sarung Tangan Tahan 20 kV
3. Sepatu Alas Karet Tahan 20 kV
4. Sabuk Pengaman

MATERIAL :

PROSEDURE KERJA :

1. Petugas tidak diperbolehkan melakukan kegiatan / pengukuran sebelum ada perintah dari
Piket APJ / UPJ / UJ
2. Petugas tidak diperbolehkan memasukkan dan memutus PTS / LBS / AVS sebelum ada
perintah dari Piket APJ / UPJ / UJ

PT. PLN (Persero) SOP


Halaman 2 / 3
APJ MADIUN PENYULANG JIWAN

Penyulang Dalam Kondisi Gangguan, dengan indikasi :

TINDAKAN KETERANGAN
1. Penyulang Jiwan Final Trip - Petugas UPD menginformasikan pada SURABAYA
( ) UTARA 0
- SURABAYA UTARA 0 memerintahkan Maospati 0
untuk melepas Section I
2. PonKota 0 melepas Section I
(LBS ……… )

3. GI LBS ………. - Section I masuk dengan kondisi baik sesuai dengan


hasil megger dan petugas dalam posisi aman

4. LBS ............ - Petugas melokalisir Section II dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Maospati 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

5. LBS ……… LBS ……… - Section II masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

6. LBS ……….. - Petugas melokalisir Section III dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Maospati 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

7. LBS …………… LBS - Section III masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
……. hasil megger dan petugas dalam posisi aman

8. LBS …… - Petugas melokalisir Section IV dan memeriksa dengan


Megger
LBS …….. - Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Maospati 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

9. LBS … . LBS …….. LBS - Section IV masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

10. LBS ……. - Petugas melokalisir Section V dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Maospati 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

PT. PLN (Persero) SOP


Halaman 3 / 3
APJ MADIUN PENYULANG

11.
12. -
13.
14. -
15.
16. -
17.

Manajer, Asman Distribusi,

Ir. ERIS MT GULTOM JULI SASMIHARTO

SOP Mulai Berlaku :


PT. PLN (Persero)
PENYULANG …………………………
APJ MADIUN
KARANGSONO Halaman 1 / 2

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Operasi Distribusi
3. Supervisor Harkon Distribusi
4. Manajer APJ / UPJ / UJ
5. Supv Opdis UPJ / UJ
6. Petugas Pelaksana

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT)


2. Tester 20 kV
3. Stick panjang 11 meter 20 kV
4. Stick Pentanahan / Grounding
5. Megger Isolasi 5000 Volt

PERLENGKAPAN K3 :

1. Helm Pengaman
2. Sarung Tangan Tahan 20 kV
3. Sepatu Alas Karet Tahan 20 kV
4. Sabuk Pengaman

MATERIAL :

PROSEDURE KERJA :

1. Petugas tidak diperbolehkan melakukan kegiatan / pengukuran sebelum ada perintah dari
Piket APJ / UPJ / UJ
2. Petugas tidak diperbolehkan memasukkan dan memutus PTS / LBS / AVS sebelum ada
perintah dari Piket APJ / UPJ / UJ

SOP
PT. PLN (Persero)
PENYULANG Halaman 2 / 2
APJ MADIUN
KARANGSONO

Penyulang Dalam Kondisi Gangguan, dengan indikasi :

TINDAKAN KETERANGAN
1. Penyulang Karangsono Final - Petugas UPD menginformasikan pada SURABAYA
Trip ( ) UTARA 0
- SURABAYA UTARA 0 memerintahkan Maospati 0
untuk melepas Section I

2. Maospati 0 melepas Section I


(LBS …….. )

3. GI LBS …….. - Section I masuk dengan kondisi baik sesuai dengan


hasil megger dan petugas dalam posisi aman

4. LBS ........ - Petugas melokalisir Section II dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Maospati 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

5. LBS …………… LBS …… - Section II masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman
6. LBS ………. - Petugas melokalisir Section III dan memeriksa dengan
Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Maospati 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

7. LBS A Yani Total - Section III masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

Manajer, Asman Distribusi,

Ir. ERIS MT GULTOM JULI SASMIHARTO

Mulai Berlaku :
PT. PLN (Persero) SOP
…………………………
APJ MADIUN PENYULANG BARAT
Halaman 1 / 3

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Operasi Distribusi
3. Supervisor Harkon Distribusi
4. Manajer APJ / UPJ / UJ
5. Supv Opdis UPJ / UJ
6. Petugas Pelaksana

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT)


2. Tester 20 kV
3. Stick panjang 11 meter 20 kV
4. Stick Pentanahan / Grounding
5. Megger Isolasi 5000 Volt
PERLENGKAPAN K3 :

1. Helm Pengaman
2. Sarung Tangan Tahan 20 kV
3. Sepatu Alas Karet Tahan 20 kV
4. Sabuk Pengaman

MATERIAL :

PROSEDURE KERJA :

1. Petugas tidak diperbolehkan melakukan kegiatan / pengukuran sebelum ada perintah dari
Piket APJ / UPJ / UJ
2. Petugas tidak diperbolehkan memasukkan dan memutus PTS / LBS / AVS sebelum ada
perintah dari Piket APJ / UPJ / UJ

PT. PLN (Persero) SOP


Halaman 2 / 3
APJ MADIUN PENYULANG BARAT

Penyulang Dalam Kondisi Gangguan, dengan indikasi :

TINDAKAN KETERANGAN
1. Penyulang Barat Final Trip - Petugas UPD menginformasikan pada SURABAYA
( ) UTARA 0
- SURABAYA UTARA 0 memerintahkan Maospati 0
untuk melepas Section I

2. Maospati 0 melepas Section I


(LBS …….. )

3. GI LBS ……… - Section I masuk dengan kondisi baik sesuai dengan


hasil megger dan petugas dalam posisi aman

4. LBS ............ - Petugas melokalisir Section II dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Maospati 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD
5. LBS …….. LBS ……… - Section II masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

6. LBS ......... - Petugas melokalisir Section III dan memeriksa dengan


Megger
LBS ............. - Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Maospati 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

7. LBS ............... LBS ........ - Section III masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

8. LBS ……. - Petugas melokalisir Section IV dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Maospati 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

9. LBS………. LBS …….. - Section IV masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

10. LBS …… - Petugas melokalisir Section V dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Maospati 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

PT. PLN (Persero) SOP


Halaman 3 / 3
APJ MADIUN PENYULANG

11.
12. -
13.
14. -
15.
16. -
17.
Manajer, Asman Distribusi,

Ir. ERIS MT GULTOM JULI SASMIHARTO

Mulai Berlaku :
PT. PLN (Persero) SOP
…………………………
APJ MADIUN PENYULANG SUKOMORO
Halaman 1 / 2

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Operasi Distribusi
3. Supervisor Harkon Distribusi
4. Manajer APJ / UPJ / UJ
5. Supv Opdis UPJ / UJ
6. Petugas Pelaksana

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT)


2. Tester 20 kV
3. Stick panjang 11 meter 20 kV
4. Stick Pentanahan / Grounding
5. Megger Isolasi 5000 Volt

PERLENGKAPAN K3 :

1. Helm Pengaman
2. Sarung Tangan Tahan 20 kV
3. Sepatu Alas Karet Tahan 20 kV
4. Sabuk Pengaman

MATERIAL :

-
PROSEDURE KERJA :

1. Petugas tidak diperbolehkan melakukan kegiatan / pengukuran sebelum ada perintah dari
Piket APJ / UPJ / UJ
2. Petugas tidak diperbolehkan memasukkan dan memutus PTS / LBS / AVS sebelum ada
perintah dari Piket APJ / UPJ / UJ

PT. PLN (Persero) SOP


Halaman 2 / 2
APJ MADIUN PENYULANG SUKOMORO

Penyulang Dalam Kondisi Gangguan, dengan indikasi :

TINDAKAN KETERANGAN
1. Penyulang Sukomoro Final Trip - Petugas UPD menginformasikan pada SURABAYA
( ) UTARA 0
- SURABAYA UTARA 0 memerintahkan PonKota 0
untuk melepas Section I

2. Maospati 0 melepas Section I


(LBS …… )

3. GI LBS ……… - Section I masuk dengan kondisi baik sesuai dengan


hasil megger dan petugas dalam posisi aman

4. LBS ...... - Petugas melokalisir Section II dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Maospati 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

5. LBS ….. LBS ……. - Section II masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

6. LBS ....... - Petugas melokalisir Section III dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Maospati 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

7. LBS .................... Total - Section III masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman
Manajer, Asman Distribusi,

Ir. ERIS MT GULTOM JULI SASMIHARTO

Mulai Berlaku :
PT. PLN (Persero) SOP
…………………………
APJ MADIUN PENYULANG ISWAHYUDI
Halaman 1 / 3

PETUGAS YANG TERLIBAT :

1. Asman Distribusi
2. Supervisor Operasi Distribusi
3. Supervisor Harkon Distribusi
4. Manajer APJ / UPJ / UJ
5. Supv Opdis UPJ / UJ
6. Petugas Pelaksana

PERALATAN KERJA :

1. Radio Komunikasi (HT)


2. Tester 20 kV
3. Stick panjang 11 meter 20 kV
4. Stick Pentanahan / Grounding
5. Megger Isolasi 5000 Volt

PERLENGKAPAN K3 :

1. Helm Pengaman
2. Sarung Tangan Tahan 20 kV
3. Sepatu Alas Karet Tahan 20 kV
4. Sabuk Pengaman

MATERIAL :

-
PROSEDURE KERJA :

1. Petugas tidak diperbolehkan melakukan kegiatan / pengukuran sebelum ada perintah dari
Piket APJ / UPJ / UJ
2. Petugas tidak diperbolehkan memasukkan dan memutus PTS / LBS / AVS sebelum ada
perintah dari Piket APJ / UPJ / UJ

SOP
PT. PLN (Persero) PENYULANG ISWAHYUDI
Halaman 2 / 3
APJ MADIUN

Penyulang Dalam Kondisi Gangguan, dengan indikasi :

TINDAKAN KETERANGAN
1. Penyulang Iswahyudi Final Trip - Petugas UPD menginformasikan pada SURABAYA
( ) UTARA 0
- SURABAYA UTARA 0 memerintahkan Maospati 0
untuk melepas Section I

2. Maospati 0 melepas Section I


(LBS …….. )

3. GI LBS …….. - Section I masuk dengan kondisi baik sesuai dengan


hasil megger dan petugas dalam posisi aman

4. LBS ............ - Petugas melokalisir Section II dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Maospati 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

5. LBS …… LBS …….. - Section II masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

6. LBS ......... - Petugas melokalisir Section III dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Maospati 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

7. LBS ............... LBS ......... - Section III masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman
8. LBS ……… - Petugas melokalisir Section IV dan memeriksa dengan
Megger
LBS ………. - Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Maospati 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

9. LBS ........... LBS ........ - Section IV masuk dengan kondisi baik sesuai dengan
hasil megger dan petugas dalam posisi aman

10. LBS ……… - Petugas melokalisir Section V dan memeriksa dengan


Megger
- Jika hasil Megger baik dan petugas dalam posisi aman,
Maospati 0 melaporkan pada SURABAYA UTARA 0.
- SURABAYA UTARA 0 meminta pemasukan beban
kepada UPD

PT. PLN (Persero) SOP


APJ MADIUN PENYULANG ISWAHYUDI Halaman 3 / 3

-
Manajer, Asman Distribusi,

Ir. ERIS MT GULTOM JULI SASMIHARTO

Anda mungkin juga menyukai