Anda di halaman 1dari 9

STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP)

SUPERVISOR JUNIOR PEMBANGUNAN


DAN PEMASANGAN TRAFO

MEMASANG TRANSFORMATOR
BAGI ANALIS MUDA
LEVEL 4 – D.35.112.01.KUALIFIKASI.4 KITAMH

Disampaikan sebagai syarat untuk mengikuti

Ujian Standar Kompetensi Pembangunan dan Pemasangan Transformator dalam bidang

Pembangkitan Listrik Tenaga Air Skala Kecil dan Menengah

1
1. Perijinan / Koordinasi
Sebelum memulai pekerjaan atau memasuki daerah tertentu, Supervisor
Instalatur bertanggung jawab dalam mengurus perijinan agar meminta ijin atau
persetujuan guna pemasangan, sesuai dengan yang tercantum dalam bill of quantity
dan tidak terbatas kepada instansi lain yang terlibat dalam pekerjaan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku di wilayah setempat yang terkait dengan pekerjaan.
Saat sebelum memulai pekerjaan, Supervisor / Team Leader setiap hari mengadakan
meeting / rapat koordinasi bersama team.

2. Pekerjaan Persiapan
1. Gudang
Instalatur akan menyediakan gudang tertutup untuk kebutuhan penyimpanan
material, peralatan serta barang-barang lain yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan. Ukuran gudang cukup untuk menyimpan barang-barang.
2. Pengukuran
Instalatur mengerjakan pengukuran dimana sebelumnya akan meminta petunjuk
untuk pengarahan atau penjelasan pelaksanaannya dari pihak terkait. Pekerjaan ini
dilakukan sebelum pekerjaan pemasangan. Semua bahan, peralatan, tenaga yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini disediakan Instalatur.
3. Pembersihan Jalur
Dibeberapa area yang merupakan bagian dari jalur pemasangan akan dibersihkan
dari benda-benda dan rintangan lain agar pelaksanaan pemasangan dapat dilakukan
dengan mudah dan baik.
4. Pengamanan
Instalatur akan menyediakan semua kebutuhan pengamanan untuk meminimalisasi
resiko-resiko pekerjaan yang mungkin terjadi selama masa konstruksi seperti
kecelakaan kerja, kerusakan atau kehilangan barang, gangguan lalu lintas dan
sebagainya. Instalatur akan memenuhi ketentuan-ketentuan daerah setempat serta
ketentuan konsultan. Instalatur akan memberitahukan konsultan terkait bila pada saat
pelaksanaan pekerjaan terjadi kecelakaan di lokasi pekerjaan, baik yang menimbulkan
kematian atau luka pekerja maupun kerusakan barang. Selama pelaksanaan pekerjaan
persiapan pemasangan transformator, mcc, dan switchgear di sekitar lokasi harus
dipasang fasilitas pendukung.

Di atas contoh-contoh perangkat keselamatan kerja.

1
Di atas contoh – contoh tanda-tanda peringatan dan bahaya yang harus diketahui oleh
supervisor atau pekerja Pembangunan dan pemasangan transformator.

3. PEKERJAAN PENANGANAN MATERIAL


Instalatur akan menyediakan, mengelola, dan memelihara semua bahan yang
akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, baik yang disediakan oleh konsultan
maupun oleh Instalatur.

3.1. Penyediaan Material


Instalatur akan menyediakan material sesuai spesifikasi yang ditentukan
oleh konsultan.

3.2. Pengangkutan Material


Instalatur atas bebannya sendiri, mengangkut bahan-bahan atau material yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.

3.2. Pemeriksaan dan Penggunaan material


3.2.1. Pemeriksaan
Instalatur akan terlebih dulu memeriksa keadaan material yang akan dipasang
untuk instalasi. Kerusakan material menjadi tanggung jawab Instalatur dan akan
segera diperbaiki atau diganti karena material yang rusak tidak diperkenankan
digunakan untuk pekerjaan.

3.2.1. Penggunaan Material


Instalatur akan selalu melaporkan pengelolaan material secara periodik sesuai
ketentuan yang telah diberikan dalam bentuk laporan harian, mingguan, dan
bulanan.

4.PELAKSANAAN PEKERJAAN SECARA UMUM

Pelaksanaan pekerjaan secara umum harus dipimpin oleh team leader (team engineer)
untuk mengarahkan pekerjaan. Sebelum memulai pekerjaan setiap hari dilakukan absensi
harian, meeting bersama untuk pembagian tugas pekerjaan. Selain itu hal-hal yang perlu
dipersiapkan antara lain:

2
A. PEMASANGAN TANSFORMATOR
1. Pondasi Transformator
Pondasi transfomator ada dua jenis yaitu jenis pondasi sell dan jenis pondasi flat yang
dilengkapi dengan oil pit.
 Jenis pondasi sell adalah jenis pondasi untuk evakuasi minyak bila terjadi
tumpahan minyak trafo langsung berada dibawah transformator

Transformer
Batu Koral

Grill

Pondasi Trafo jenis sell


 Jenis pondasi flat adalah jenis pondasi yang dilengkapi dengan oil pit, yaitu
untuk evakuasi minyak trafo bila terjadi tumpahan minyak disalurkan ke
ground tank.

TRANSFORMATOR

Saluran Minyak

Ground Tank

Pondasi trafo jenis flat yang dilengkapi dengan oil pit

2. Mendudukan transformator pada pondasi


Untuk menempatkan transformator pada pondasi ada dua macam cara yaitu dengan
alat angkat ( Crane ) dan dengan peralatan hydrolic jack.
 Apabila menggunakan crane harus hati-hati, kemampuan crane harus lebih
besar dari berat transformator, dan operator crane harus yang ahli, karena

3
transformator tidak boleh terguncang karena operator crane yang kurang
terampil, ini akan berakibat adanya deformasi pada winding transformator.

 Apabila menggunakan hydrolic jack, kemampuan hydrolic jack harus


memadai untuk mendorong trafo yang cukup berat, peralatan yang harus
dipersiapkan adalah disamping peralatan hydrolic jack juga dipersiapkan
balok-balok kayu yang baik dan plat besi dengan ketebalan minimal 1 cm,
hal ini untuk menjaga apabila ada tanah yang amblas (kuang padat),
mendudukkan trafo pada pondasi dengan hydrolic jack pergerakan trafo lebih
baik, kemungkinan terjadi goncangan kecil.

3. Impact Recorder
Apabila transformator sudah duduk di pondasi dan sudah stabil dan tidak ada
pergerakan lagi maka impact recorder dilepas, kemudian dikirim ke pabrik untuk
mendapatkan rekomendasi, pada saat loading di pabrik trafo, selama perjalanan dari
pabrik sampai lokasi dan unloading sampai duduk di pondasi trafo, semua goncangan
yang terjadi akan ter-record pada impact recorder apakah ada hal-hal yang melampaui
ketentuan, apakah pekerjaan dapat dilanjutkan atau diadakan pemeriksaan.

4. Pemasangan Konservator Bushing dan Radiator


 Setelah trafo duduk dipondasi kemudian dilakukan pemasangan pipa-pipa,
support konservator, memasang konservator menggunakan crane.
 Kemudiaan dilakukan pemasangan bushing sisi tegangan tinggi, pemasangan
bushing harus setelah radiator terpasang mengingat bushing terbuat dari bahan
keramik yang tidak boleh terkena benturan.
 Kemudian dilakukan pemasangan radiator, pemasangan radiator
menggunakan crane.

5. Pegisian minyak isolasi


Sebelum minyak isolasi dimasukkan ke dalam trafo maka minyak isolasi dari drum
dimasukkan kedalam tangki dan difilter, setelah minyak isolasi memenuhi syarat
maka minyak dimasukkan ke dalam tangki trafo, jangan lupa dilakukan venting

4
(membuang udara yang terjebak) pada Bushing, radiator, dan konservator). Kemudian
dilakukan filter minyak solasi pada tangki trafo sampai memenuhi syarat.

6. Pemasangan NGR ( Neutral Grounding Resistor ) dan NCT ( Neutral Current


Transformer )
Pemasangan neutral grounding pada titik neutral transformator disisi sekunder dimana
pada NGR sudah dilengkapi dengan neutral CT, sedangkan di titik neutral disisi
primer dipasang neutral CT dan tidak menggunakan NGR.

7. Pemasangan Wiring Control


Bersamaan dengan filter minyak trafo dapat dilakukan pemasangan wiring control
pada control box transformator dan control room.
 Wiring kontrol dari semua peralatan proteksi mekanik ( Bucholz, Sudden
Pressure, Jansen, Thermal )
 Wiring motor Fan
 Wiring motor sirkulasi
 Wiring kontrol OLTC

8. Pemasangan panel control , panel proteksi, dan AVR di control room


 Wiring pada panel meter dan control
 Wiring pada panel proteksi
 Wiring pada panel AVR

9. Komisioning
Setelah semua terpasang, baik pada transformator dan semua peralatan bantunya juga
pada semua perlatan kontrol dan proteksinya maka dilakukan komisioning.
 Uji tahanan isoasi transformator berikut indek polarity (IP)
 Uji tangent delta trafo
 Uji tangent delta bushing
 Uji minyak
 Uji proteksi mekanik transformator
 Pengujian Bocholz Relay
 Thermal
 Sudden pressure
 Jansen
 Uji rasio trafo
 Uji tahanan DC
 Uji rasio CT
 Uji rasio PT

5
 Uji Induce test
 Uji fungsi Proteksi elektrik
 Penerapan setting proteksi
 Uji stability Transformer Differential Relay
 Uji fungsi semua proteksi elektrik
 Uji OLTC ( Manual dan automatic dengan AVR )
 Uji trafo dengan SFRA ( transformer sweep frequency response analysis )
Pengujian dengan SFRA pada setiap trafo tidak akan sama respon
terhadap pengujian dengan frekuensi (sehingga sering disebut seperti sidik
jari Trafo)
 Uji Partial Discharge ( setelah beroperasi )
 Uji hot spot ( setelah berbeban )
Hasil komisioning dievaluasi oleh lembaga inspeksi teknik, apabila semua sudah
memenuhi syarat maka diterbitkan RLB ( Rekomendasi Layak Bertegangan ) juga
dipakai seebagai referensi setelah beroperasi pada saat pemeliharaan.

B. PEMASANGAN SWITCHGEAR
1. Konstruksi Switchboard
Konstruksi Switchboard meliputi persyaratan pemasangan perlengkapan-
perlengkapan Switch gear meliputi:
• Box panel
- Bahan
- Dimensi
- Standar keamanan

• Bus bar
- Bahan
- Dimensi
- Jarak pemasangan

• Peralatan hubung (Switchgear) :


- Circuit breaker (MCB, MCCB, ACB, OCB, GCB)
- Switch pemutus beban (LBS)
- Switch / disconnecting switch (S/DS)
- Pemutus lebur (Fuse)
• Trafo lebur (instrument transformer)
- Trafo tegangan (PT)
- Trfo arus (CT)

• Relai proteksi
- OCR

6
- UV / OV relay
- Dsb.

• Peralatan pengukuran daya


- KW / KWH meter
- Ampere meter
- Volt meter
- Frekwensi meter
- Dsb.

• Kabel-kabel kontrol dan pengukuran

2. Pemasangan Switchgear
Dibedakan menurut :
- Unit Switchgear
- Perlengkapan / komponen

a. Unit Switchgear
- Switchgear daya IP tinggi (IP55 atau lebih ) dipasang pada tempat-tempat tertentu
atau dalam ruangan perlengkapan Switchgear terlindung dari sentuhan atau bahkan
semprotan air dan debu sekalipun tidak mudah menjangkau bagian dalamnya (kecuali
pada bagian ventilasi yang dibuat sedemikian rupa hingga aman.

- Switchgear dengan IP rendah (IP00), dipasang di dalam ruangan terutup / terkunci


sehingga tidak mudah dijangkau / didekati, kecuali hanya oleh orang-orang tertentu /
yang ahli saja Switchgear seperti ini berupa rangka-rangka terbuka tempat
menempelkan / memasang pelengkapan-perlengkapan Switching dan lain-lain dan
hanya sebagian sisi yang tertutup dapat mengoperasikan peralatan seperti tombol on-
off dan Switch on, Switch off Perlengkapan listrik yang bertegangan tidak terlindung
dari sentuhan luar, tidak terlindung terhadap benda-benda luar maupun semprotan /
tetesan air jadi tingkat bahaya terhadap sentuhan langsung tinggi. Switchboard
semacam ini banyak dijumpai/ terpasang pada pusat-pusat pembangkit listrik, gardu
induk, tapi keberadaannya sudah berkurang, digantikan oleh Switchboard dengan IP
tinggi (IP55). Lebih praktis dan aman sering dengan pekembangan teknologi.

b. Pemasangan perlengkapan hubung dan komponen penghubungnya di dalam box


panel.
Meliputi pemasangan bagian-bagian yang tidak berisolasi seperti:
• Bus bar
• Kabel terminal
• Fuse
• Titik-titik penyambung pada CB, Switch, dsb.

7
Disini jarak aman antar penghantar fasa dan antar penghantar daya bodi/angka perlu
dijaga pada Switch board tegangan rendah (< 1 K) jarak aman yang ditetapkan = 5
cm. Pada tegangan menengah jarak aman ditetapkan 5 cm + 1 cm/kV.
Contoh : Pada panel TM 20 kv, maka jarak aman pemasangan hantaran telanjang di
dalam box = 5 + 1 x 20 = 25 cm. Bahwa hantaran jarak tersebut hanya berlaku pada
Switchboard konvensional, yaitu dengan medan udara.
Untuk Switchboard dengan medium / penyekat yang lain (minyak, SF6) berbeda, akan
lebih kecil atau kurang dari ketentuan tersebut di atas.

Jadi yang berperan dalam menentukan jarak aman ini adalah:


- Penempatan isolator pendukung menjaga jarak hantaran fasa dengan fasa dan fasa
dengan body.
- Ukuran/dimensi isolator pendukung menjaga jarak hantaran fasa dengan body.
- Pemasangan perlengkapan berisolasi seperti : CB, Switch, kabel tenaga, kabel
control, CT, PT, dsb.

Karena sudah tercetak / terakit dalam satu unit alat (pada peralatan 3 fasa) dengan
jarak aman yang sudah ditetapkan, sehingga yang terpenting adalah menyatakan
masing-masing alat seuai daya fungsinya. Juga dalam terminating/penyambungan
kabel pada terminal peralatan harus dijaga jangan sampai mengurangi jarak aman.

Menyetujui,

SATRIO DWIJAYANTO
Direktur

Anda mungkin juga menyukai