Anda di halaman 1dari 7

STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP)

SUPERVISOR JUNIOR PEMBANGUNAN


DAN PEMASANGAN PLTS

MENSUPERVISI PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN


PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK BAGI ANALIS MUDA
LEVEL 4 – D.35.112.01.KUALIFIKASI.4.KITEBT

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Disampaikan sebagai syarat untuk mengikuti


Ujian Standar Kompetensi Supervisi Pembangunan dan Pemasangan Pembangkit
dalam bidang Pembangkitan Listrik Tenaga Energi Baru Terbarukan
1. PENDAHULUAN
Yang dimaksud dengan instalasi kelistrikan pada Pembangkit Listrik adalah Instalasi
Pembangkit di bagian utama peralatan dan alat bantu peralatan pembangkit yang melingkupi:
1. Instalasi Grounding pada Power House dan Instalasi Grounding pada Penangkal petir.
2. Instalasi Kabel Power tegangan rendah dan kabel power tegangan menengah.
3. Instalasi Kabel Kontrol dan kabel sensor / instrumentasi.
4. Instalasi Kabel untuk back up power (Battery dan battery charger), Trafo pemakaian
sendiri, GENSET.
5. Instalasi Kabel motor-motor penguras (sump pit/sump pump) dan utility.
Instalasi Listrik akan bisa dikerjakan jika pekerjaan Sipil di Power House sudah dinyatakan
selesai termasuk support cable duct, dan penempatan peralatan sudah pada tempatnya sesuai
dengan layout peralatan pembangkit. Pada umumnya dari seluruh pekerjaan Instalasi Listrik
dari kelima point tersebut di atas tidak bisa dikerjakan oleh satu orang, meskipun orang
tersebut mempunyai semua bidang keahlian. Hal ini dikarenakan volume pekerjaan untuk
bidang satu ke bidang yang lainnya sangat membutuhkan waktu dan tenaga. Untuk itu dalam
Instalasi di Rumah pembangkit Listrik EBT skala (dari kapasitas 500 kW s/d 10 MW) diperlukan
menimal 10-15 Orang dari berbagai bidang keahlian. Kecuali Sebagai supervisi atau team leader
dari suatu pekerjaan Instalasi pembangkit maka diperlukan orang yang mengerti tentang filosofi
dari semua bidang keahlian tersebut dan bisa terjun langsung untuk melakukan pekerjaan.

2. PERSIAPAN PEKERJAAN
Persiapan kerja yang dimaksud adalah setiap pekerja sebelum melakukan pekerjaan Instalasi
hendaknya sudah dipersiapkan dan ditanamkan pada setiap pekerja untuk mengerti hal-hal
yang membahayakan pekerja sehingga diperlukan pembekalan terhadap keselamatan kerja.
Keselamatan kerja yang dimaksud bisa berupa kelengkapan kerja seperti Helm, Baju kerja
dengan tanda khusus, sepatu kerja (safety shoes), sarung tangan dll.
Sehingga dapat disimpulkan yang harus diperhatikan sebelum melakukan pekerjaan :
1. Persiapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yaitu peralatan yang digunakan untuk
melindungi diri bahaya lingkungan dan peralatan kerja.
2. Mengerti tanda-tanda bahaya simbol-simbol keselamatan kerja.
3. Mempersiapkan peralatan kerja.
4. Meeting / rapat bersama team sebelum memulai pekerjaan.

Di atas contoh-contoh perangkat keselamatan kerja.

Di atas contoh-contoh tanda-tanda peringatan dan bahaya listrik yang harus diketahui
oleh pekerja Instalasi listrik di Pembangkitan.

3. PELAKSANAAN PEKERJAAN SECARA UMUM


Pelaksanaan pekerjaan secara umum harus dipimpin oleh team leader (team engineer) untuk
mengarahkan pekerjaan. Sebagai Supervisor / Team leader dan sekaligus sebagai pelaksana
pekerjaan Instalasi Kelistrikan pada Pembangkit, maka langkah pekerjaan tersesun (sebagai SOP)
sebagai berikut:
1. Membaca gambar sistem grounding, dimana grounding ini diinstalasi sebelum lantai PH
(Power House) di Cor. Peletakan konduktor (Kabel BC) di instalasi secara grid di bawah
lantai PH dan dihubungkan dengan anyaman besi coran penstock pada PLTM dan Shelter
pada PLTS.
2. Membaca gambar layout peralatan, dimana peralatan harus ditempatkan sesuai dengan
gambar layoutnya. Umumnya pada Power house (rumah Pembangkit) PLTM secara garis
besar layout dibagi menjadi tiga bagian:
a. Layout peralatan mekanik (turbin, governor, sistem pendingin, pompa-pompa,
piping, main inlet valve, Crane).
b. Peralatan Listrik di dalam PH (power house) diantaranya : Generator, NGT, Panel
Exciter, panel local governor, MV panel, Panel Kontrol dan instrumentasi, Panel
sinkron, AC supply panel, DC panel , battery dan battery charger, Proteksi panel.
c. Peralatan yang umumnya ditempatkan di luar PH diantaranya : Main transformer,
Auxcilliary transformer dan Genset (sebagai back up power). Genset ini dijalankan
jika terjadi blackout dan tidak ada listrik dari pembangkit maupun dari jaringan.
Pada Shelter (rumah pembangkit) PLTS secara garis besar layout dibagi menjadi tiga
bagian :
a. Layout ruang baterai.
b. Layout ruang control diantaranya : Inverter, Solar Charger / MPPT, Panel Proteksi,
Panel DC, Panel AC Distribusi.
c. Layout ruang operator, dimana tempat operator standby di pembangkit dan
beristirahat.
3. Jika semua peralatan listrik sudah ditempatkan pada tempatnya maka yang dilakukan
adalah:
a. Menyiapkan dan membaca gambar Single Line Diagram sistem pembangkit. Dimana
dari single line diagram tersebut bisa ditentukan jenis kabel yang perlu di instalasi
lebih dahulu terutama kabel power dari Generator ke Cubicle dan NGT, atau dari
Generator langsung ke Trafo step up pada PLTM. Kabel dari control ke baterai,
inverter, maupun panel-panel.
Kabel power ini untuk Pembangkit Skala Kecil umumnya menggunakan tegangan 6.3
kV. Dari cubicle (panel sinkron) dengan menggunakan kabel 6.3 kV dihubungkan ke
Main Transformer. Dari main Transformer outputnya 20 kV dihubungkan ke MV
cubicle dengan menggunakan kabel XLPE (underground cable), Setelah dari MV
cubicle ditarik lagi kabel XLPE ke jaringan tegangan menengah umumnya ke 20 kV.
b. Menyiapkan gambar instalasi kontrol dan instrumentasi (dengan membaca
schedule kabel) yang telah disiapkan oleh pabrikan panel dan pabrikan turbin pada
PLTM dan pabrikan MPPT / Inverter pada PLTS.
c. Menyiapkan tenaga kerja yang khusus untuk penarikan kabel power (kabel MV),
orang terminasi kabel MV, dan peralatan yang digunakan. Instalasi kabel power
mengikuti gambar single line diagram dan schedule kabel dari konsultan atau dari
pabrikan turbin/generator dan pabrikan panel.

4. Sebagai supervisor diharuskan mampu memimpin dan menyiapkan proyek dari awal
hingga selesai. Mulai dari merencanakan, membagi tugas kepada personil tim,
mengontrol timeline pekerjaan, membuat Kurva-S, melaporkan kendala atau progress
pekerjaan, hingga menilai apakah hasil pekerjaan layak dipoerasikan (sesuai desain)
atau tidak (perlu perbaikan).
HORIZONTAL FRANCIS TURBINE (CAPACITY : 2x4220 KW+ 10 % COL )
PROJECT :LEBAK TUNDUN
CONTROL CABLES
EQUIPEMENT:Control Cable
DATE : 5.03.16
Cable Cable Cable Connected Connection Details
Cable Size REV. : R1
No. code From To
From To Main TB TB No. Ferrule Ferrule Main TB Rem arks
UNIT#1 TB No.
*NOTE: TO THE BOLD FIGURES CORES ARE REQUIRED TO BE CONNECTED AND REST ARE REQUIRED TO BE LOOPED AS MENTIONED IN EACH SUB SECTIONS .

5 XT1:5 110V 3 34.1, S2 & S3. S2: GEN. BRAKE APPLY, S3:
5A XT1:5A 0V 4 NEGATIVE
6 XT1:6 110V 5 BRAKE RELEASE
6A 0V 6
3 XT1:3 110V 7 36, S4,MIV OPEN/CLOSE. (-)VE LOOP AT
3A 0V 8 OPU TB
1 XT1:1 110V 9
1A 0V 10 34.1, S5&S6, BYPASS OPEN AND CLOSE. (-
OPU TB,
2 XT:2 110V 11 )VE LOOP AT OPU TB
LOOP
.6 KV, 1R x 10C x 2A 0V 12
C1101 TAGP-1 OPU-1 XT-1 (4,6,8,10,1
Cu 2.5 sq.mm 4 XT1:4 110V 13 51, S7: GUIDE VANE EMERGENCY CLOSING,
2,14,16,
4A 0V 14 (-)VE LOOP AT OPU TB
18 )
7 XT:7 110V 15
7A 0V 16
8 XT:8 110V 17
8A 0V 18 41, S8&S9, GUIDE VANE OPEN AND CLOSE,
(-)VE LOOP, FOR TEST/MANUAL MODE)

Contoh Schedule Kabel.

4. PELAKSANAAN PEKERJAAN SECARA KHUSUS


Pelaksanaan pekerjaan secara khusus tahapannya adalah sebagai berikut:
Umumnya harus dipimpin oleh team leader (team engineer) untuk mengarahkan pekerjaan:
A. INSTALASI KABEL POWER
Instalasi Kabel Power Dari Generator ke Panel sinkron dan dari panel sinkron ke Trafo utama
dari trafo utama ke Panel MV dari Panel MV ke End Pole.
Tenaga kerja yang diperlukan Ahli Terminasi MV yang bersertifikat dan Tenaga Pembantu untuk
menarik kabel Trafo (tergantung sistem desainnya).
- Alat dan Bahan yang digunakan :
1. Kabel schedule (Daftar Kabel),
2. Gergaji/alat potong kabel,
3. Isolator untuk terminasi TM , Pemanas/Kompor gas, Skun Kabel, pembersih isolator kabel TM.
B. INSTALASI KABEL KONTROL DAN INSTRUMENTASI
Instalasi Kabel Kontrol dan Instrumentasi yang akan diinstalasi dari posisi generator, trafo,
governor, NGT, Battery dan battery charger, MIV, NGT, GLOP, OPU, dll. ke panel kontrol dan
instrumentasi. Dari Trafo utama yang akan dilakukan koneksi antara lain : dari Trafo Utama
(RIS, BUCHOLS, level Oli, tekanan Oli, Temperatur Oli).
Untuk instrumentasi dan kontrol antara lain : CT, PT, pengukuran, PT untuk sinyal sinkronisasi,
CT/PT untuk proteksi dan pengukuran.
Dari Generator antara lain : Temperatur winding, Temperatur Bearing, Temperatur oli
pendingin, Temperatur air pendingin.
Dari Turbin antara lain : Posisi guide vane, Posisi MIV, tekanan OPU.
Tenaga kerja yang diperlukan Ahli Instalasi kontrol dan Instrumentasi yang bersertifikat dan
Tenaga pembantu untuk checking continuity dan penarikan kabel.
- Alat dan Bahan yang digunakan :
1. Schedule Kabel (Daftar Kabel dan terminal),
2. Marking kabel,
3. Cramping,
4. Alat potong kabel,
5. Tester continuity/AVO meter.

Menyetujui,

SATRIO DWIJAYANTO
Direktur

Anda mungkin juga menyukai