005: 2012
Lampiran Keputusan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (PERSERO) No. 564.K/DIR/2012
PANDUAN UMUM
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA SURYA
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
i
STANDAR SPLN D5.005: 2012
Lampiran Keputusan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (PERSERO) No. 564.K/DIR/2012
PANDUAN UMUM
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA SURYA
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
PANDUAN UMUM
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA SURYA
Disusun oleh:
Diterbitkan oleh :
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M - 1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
Susunan Kelompok Bidang Distribusi Standardisasi
Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero): No. 277.K/DIR/2012
Daftar Isi
Daftar Isi................................................................................................................................i
Daftar Gambar.......................................................................................................................i
Daftar Tabel..........................................................................................................................ii
Prakata.................................................................................................................................iii
1 Ruang lingkup .............................................................................................................. 1
2 Tujuan .......................................................................................................................... 1
3 Acuan Normatif ............................................................................................................. 1
4 Istilah dan Definisi ........................................................................................................ 1
4.1 PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) ............................................................ 1
4.2 Sel Surya (Sel Fotovoltaik) .................................................................................. 1
4.3 Modul Sel Surya .................................................................................................. 2
4.4 Larik (Array) Fotovoltaik ....................................................................................... 2
4.5 Sistem Hybrid ...................................................................................................... 2
5 Konfigurasi Utama PLTS .............................................................................................. 2
5.1 Sistem Berdiri Sendiri (Stand Alone System) ....................................................... 2
5.2 Sistem Terhubung ke Jaringan (Utility Connected System) ................................. 3
6 Kelengkapan PLTS....................................................................................................... 3
6.1 Master Control dan Pemantauan Sub-sistem....................................................... 3
6.2 Peralatan Sub-sistem PV ..................................................................................... 4
6.3 Komponen Pengkondisi DC ................................................................................. 7
6.4 Peralatan Antar-Muka DC ke DC ......................................................................... 8
6.5 Inverter ................................................................................................................ 9
6.6 Sistem Penyimpan (Battery Storage) ................................................................. 10
6.7 Perangkat Antar Muka AC ke AC....................................................................... 12
6.8 Perangkat Antar Muka Jaringan......................................................................... 13
7 Prasarana dan Perlengkapan Penunjang PLTS ......................................................... 15
7.1 Ruang Kontrol (Control Room)........................................................................... 15
7.2 Ruang Baterai.................................................................................................... 15
7.3 Perlengkapan dan Pengaman Area Sistem PLTS ............................................. 16
8 Pengoperasian dan Pemeliharaan .............................................................................. 16
8.1 Pengoperasian .................................................................................................. 16
8.2 Pemeliharaan .................................................................................................... 16
9 Pengujian ................................................................................................................... 17
9.1 Pengujian Individu Peralatan ............................................................................. 17
9.2 Pengujian Komisioning ...................................................................................... 17
i
SPLN D5.005: 2012
Daftar Gambar
Gambar 1. Sistem Pembangkitan Daya PV – Elemen Fungsi Utama, Sub-sistem dan
Diagram alir ..................................................................................................................... 14
Daftar Tabel
Tabel 1. Kapasitas Modul per Unit ..................................................................................... 9
ii
SPLN D5.005: 2012
Prakata
SPLN Panduan Umum untuk PLTS ini memberikan gambaran yang menyeluruh dari
sistem PLTS dan fungsi dari bagian sistem. Untuk persyaratan yang lebih rinci dari
masing-masing bagian sistem PLTS akan dituangkan dalam SPLN tersendiri.
SPLN untuk masing-masing peralatan/bagian dari sistem yang disebutkan tersebut
merupakan standar produk untuk mengatur spesifikasi dan standar uji untuk
mendapatkan mutu peralatan yang akan digunakan dalam sistem PLTS.
Dengan diterbitkannya standar ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara utuh
dari sistem PLTS yang akan dibangun.
iii
SPLN D5.005: 2012
Panduan Umum
Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya
1 Ruang Lingkup
Standar ini merupakan panduan dan memberikan gambaran secara umum Sistem
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan unsur-unsur fungsional dari sistem tersebut
yang dapat berfungsi sebagai satu kesatuan sistem PLTS.
Standar ini berisi:
- Ikhtisar utama sub-sistem;
- Deskripsi fungsional dari komponen utama dan antar muka (interface).
Sistem pembangkit listrik tenaga surya ini dapat dilihat pada gambar 1.
2 Tujuan
Sebagai pedoman umum dalam perencanaan sisttem PLTS di unit-unit PT PLN (Persero),
dengan menyesuaikan spesifikasi teknis dan ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan.
3 Acuan Normatif
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan suatu sistem pembangkitan tenaga
listrik yang berasal dari hasil konversi tenaga matahari melalui media fotovoltaik.
Adalah elemen aktif semi konduktor yang terdiri dari sebuah wilayah/area diode p-n
junction, yang mengubah energi cahaya menjadi energi listrik, dengan prinsip yang
disebut efek photovoltaik.
1
SPLN D5.005: 2012
Rangkaian dari beberapa sel surya yang dihubungkan seri atau paralel yang ditempatkan
sedemikian rupa berbentuk persegi atau persegi panjang, dilaminating dan dilapis kaca
khusus dan diberi penguat rangka/frame pada keempat sisinya. Setiap modul sel surya
dirancang memiliki daya puncak spesifik.
Beberapa modul fotovoltaik, panel fotovoltaik atau sub-larik serta penyangga yang
digabung secara mekanis dan dirangkai secara elektris menjadi suatu sistem untuk
membangkitkan energi listrik guna mendapatkan daya listrik yang lebih besar.
CATATAN: Larik sel fotovoltaik tidak termasuk pondasi, peralatan tracking, kendali termis dan
komponen lainnya.
PLTS yang terhubung dan dioperasikan secara paralel dengan pembangkit lain (PLTD,
PLTB, PLTM, dll).
Konfigurasi utama dalam PLTS dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu sistem
berdiri sendiri (Stand alone system), dan sistem yang dihubungkan ke utilitas/jaringan lain
(utility connected system).
Sistem yang memproduksi daya listrik dan berdiri sendiri serta direncanakan dan
dibangun untuk tidak dihubungkan ke utilitas/jaringan listrik yang ada. Sistem berdiri
sendiri kadang disebut sistem “Off-Grid” adalah sistem pembangkit listrik tenaga surya
komunal yang terisolasi dari jaringan/sistem luar. Sistem ini dibangun bila di dalam suatu
kawasan tidak terdapat jaringan listrik, atau jauh dari sumber jaringan listrik.
2
SPLN D5.005: 2012
Sistem yang memproduksi daya listrik yang terhubung ke utilitas/jaringan listrik yang ada.
Sistem ini dapat dikelompokkan menjadi:
Sistem PLTS yang dihubungkan ke utilitas/jaringan yang sudah ada. PLTS sistem on grid
dibangun untuk mengurangi/membatasi pemakaian bahan bakar minyak oleh PLTD yang
ada. PLTS On Grid tidak dilengkapi dengan baterai storage sebagai penyimpan cadangan
energi.
Kriteria pembangunan PLTS Sistem On Grid sebagai berikut:
1. Sistem yang ada (eksisting) telah beroperasi 24 jam perhari atau beroperasi siang
hari;
2. Dengan maksud mengurangi/membatasi pemakaian bahan bakar minyak;
3. Penyambungan sistem PLTS ke sistem yang ada (eksisting) tidak mengganggu
operasional sistem yang ada (eksisting).
Sistem PLTS yang dihubungkan ke utilitas/jaringan yang sudah ada, dan dioperasikan
dengan pembangkit yang sudah ada (PLTD, PLTM, PLTB, dll) dengan pengaturan dan
pembagian waktu operasi masing-masing pembangkit secara optimal. PLTS Hybrid
dilengkapi battery storage.
Kriteria pembangunan PLTS Sistem Hybrid sebagai berikut:.
1. Menambah jam pelayanan sistem yang ada (eksisting) terutama periode siang hari;
2. Dengan maksud mengurangi jam operasi PLTD yang ada (eksisting);
3. Sistem dilengkapi batere dengan kapasitas sesuai pola operasi.
6 Kelengkapan PLTS
Untuk menjamin PLTS dapat beroperasi dengan baik, harus memenuhi kelengkapan
peralatan utama dan pendukung seperti dijelaskan sebagai berikut:
Master kontrol dan pemantauan sub-sistem (Master Control and Monitoring/MCM) adalah
urutan tertinggi dari pengontrolan dan pemantauan sistem fotovoltaik. Peralatan ini
mengawasi keseluruhan operasi sistem pembangkit listrik PV dan dapat berinteraksi
antara semua sub-sistem peralatan yang ada dan juga dapat berinteraksi dengan beban.
MCM merupakan sebuah sub-sistem yang terdiri dari komponen elektromekanik,
elektronik atau rangkaian logic yang dapat bekerja bersama dengan sub-sistem lainnya,
Sistem ini harus dapat bekerja secara otomatis dan memiliki aplikasi EMS (Energy
Management System)
Fungsi pemantauan dari MCM adalah termasuk sensing/penginderaan, pengumpulan
data, pengolahan, perekaman dan penyajian pelaporan data-data yang dibutuhkan.
3
SPLN D5.005: 2012
Untuk menjamin pengoperasian yang tepat, maka fungsi kontrol sub-sistem harus dapat
menggunakan data yang dikumpulkan dari hasil pemantauan di atas.
Peralatan Sub-sistem PV merupakan komponen yang dirakit secara mekanik dan elektrik
dan terintegrasi dalam sebuah unit sistem yang diperlukan untuk menghasilkan listrik DC
secara langsung dari proses konversi radiasi matahari langsung.
Komponen utama dari Sub-sistem PV dapat terdiri dari (namun tidak terbatas pada):
Modul (modules);
Sub larik (sub-array);
Array field;
Interkoneksi elektris;
Pondasi;
Pemasangan struktur;
Peralatan proteksi;
Sistem pembumian.
Sub-sistem PV harus dirancang atas dasar ekonomi dan fungsi penilaian fisik dari desain
sistem yang diperlukan serta persyaratan kinerja (seperti kondisi operasi, data
meteorologi, kinerja modul, karakteristik beban dan persyaratan keselamatan). Sub-
sistem PV dapat dirancang untuk memenuhi persyaratan sistem untuk kapasitas rata-rata
atau puncak tahunan dari output sistem. Ukuran kapasitas PV dapat disesuaikan sesuai
hasil studi yang mencangkup kinerja dan biaya.
4
SPLN D5.005: 2012
CATATAN 1: Jika orientasi dari sub-sistem PV mempengaruhi reproduksi sistem energi, maka
sistem perhitungan desain diperlukan kembali untuk memilih orientasi yang sesuai untuk larik
(array). Array dapat dibuat tetap atau discretely / terus menerus disesuaikan;
CATATAN 2: Seleksi optimal dari sudut kemiringan larik dapat dibuat tetap atau tergantung pada
banyak faktor seperti lokasi, distribusi sinar matahari, profil sepanjang tahun, dan kondisi lokasi
tertentu.
Modul
Kapasitas Modul
5
SPLN D5.005: 2012
Modul harus memenuhi kriteria seperti yang dijelaskan pada SPLN D3.022-1: 2012
Kriteria Desain Modul fotovoltaik Sel Kristal dan Thin Film untuk PLTS dibuktikan dengan
sertifikat hasil uji yang dikeluarkan oleh PLN Puslitbang atau Laboratorium independen .
Larik (Array)
Array Field
Array field harus tersusun rapi pada beberapa baris yang simetris. Jarak antar masing-
masing sub array harus cukup dapat dilewati personil untuk pemeiharaan. Sudut
kemiringan dari tiap sub-array harus sama dan diarahkan pada titik maksimal datangnya
radiasi matahari pada lokasi tersebut.
Interkoneksi elektris
Interkoneksi elektris antar modul pada satu larik/array harus kuat dan tersambung secara
baik. Interkoneksi dari masing-masing sub-array dapat dikelompokkan dan ditempatkan
pada kotak terminal/box marshalling kiosk yang terlindung dengan baik, sehingga mudah
untuk pengecekan saat pemeliharaan. Kotak kontrol interkoneksi listrik ini juga harus
terbuat dari metal tahan karat atau bahan polimer.
Pondasi harus kuat dan kokoh dapat menopang sub-array dengan baik. Bagian pondasi
harus ditinggikan sehingga bagian kaki rangka dari struktur sub-array tidak terendam air
pada saat hujan.
6
SPLN D5.005: 2012
Peralatan proteksi
Peralatan proteksi seperti blocking diode yang terpasang harus sesuai dengan spesifikasi
dan parameter modul yang diamankan.
Sistem pembumian
Kondisi masukan:
Arus dan tegangan nominal;
Julat arus dan tegangan;
Variasi dinamik ;
Kondisi keluaran:
Arus dan tegangan;
7
SPLN D5.005: 2012
Kondisi masukan:
Arus dan tegangan nominal;
Julat arus dan tegangan;
Variasi dinamik.
Kondisi keluaran:
Arus dan tegangan ;
Toleransi tegangan keluaran;
Pembatas arus ;
Karakteristik dari beban;
Efisiensi antar muka.
6.5 Inverter
Fungsi Inverter:
Kapasitas inverter
(a) Kapasitas atau daya inverter harus mampu pada kondisi daya rata-rata, tipikal dan
surja;
(b) Kapasitas inverter dalam kVA, minimum 1,2 kali kapasitas PV terpasang;
(c) Kapasitas inverter setiap string disesuaikan dengan kapasitas beban puncak
dengan pengaturan sebagai berikut:
9
SPLN D5.005: 2012
Karakteristik Utama:
Inverter harus dapat mengontrol satu atau lebih namun tidak terbatas dari
parameter berikut:
Frekuensi;
Tingkat tegangan;
Hidup dan mati (start up and shutdown);
Sinkronisasi;
Daya reaktif;
Keluaran bentuk gelombang.
Walaupun inverter dapat dispesifikasikan dan di uji terpisah dari sistem pembangkitan PV,
namun karakteristik teknis dapat dipilih dan disesuaikan dengan persyaratan dan
kebutuhan sistem yang dipasang.
Parameter inverter yang harus dispesifikasikan:
Kondisi masukan:
Arus dan tegangan nominal ;
Julat arus dan tegangan;
Variasi dinamik tegangan masukan.
Kondisi keluaran:
Jumlah fase : 3;
Tegangan nominal: 400 V;
Toleransi tegangan: - 10%, + 5%;
Arus nominal: disesuaikan dengan desain;
Frekuensi keluaran: 50 Hz;
Toleransi frekuensi: ± 0,5 Hz;
Pembatas arus: disesuaikan desain;
Efisiensi inverter pada beban penuh > 90%.
Rugi rugi tanpa beban (Loss Without Load / Self consumption): maks. 40 Watt
Interaksi dengan master contol;
Kondisi lingkungan;
Gambaran mekanikal umum;
Persyaratan keselamatan;
Gangguan frekuensi radio (r.f.i.);
Instrumentasi;
Menimbulkan kebisingan akustik (acoustic noise generation): < 50 dB
Penjelasan mengenai kriteria dan persyaratan pada inverter dapat dilihat pada SPLN
D3.022-2: 2-12 Inverter untuk PLTS.
Battery storage dimaksudkan untuk menyediakan simpanan energi yang dihasilkan dari
sus-sistem PV untuk penggunaan pada waktu-waktu yang diinginkan. Sistem penyimpan
10
SPLN D5.005: 2012
ini dapat terdiri dari peralatan pengontrol input/output seperti pengatur muatan, proteksi
untuk over/under voltage, output limiter, dan perangkat instrumen.
Secara umum baterai yang digunakan untuk PLTS harus memenuhi spesifikasi dan
kriteria teknis antara lain sebagai berikut:
1. Baterai dari jenis deep cycle lead acid, Nickel, cadmium untuk Solar power system
(Cyclic PV type);
2. Untuk Baterai jenis deep cycle lead acid harus memiliki ketentuan sebagai berikut:
- Memiliki sistem katup pengatur Valve Regulated Lead Acid (VRLA) battery,
disarankan memiliki recombination rate yang tinggi (>70%);
- Media elektrolit jenis cair, gel atau AGM (Absorbed Glass Mat);
- Elektrode jenis tubular.
3. Baterai terdiri dari satu cell dan tegangan nominal per cell (VPC: voltage percell) untuk
lead acid 2 Vdc, untuk jenis Nickel 1,2 Vdc;
4. Untuk menghindari efek memori pada baterai jenis nicad, maka yang digunakan harus
dari tipe Sentered plate atau tipe fibre;
5. Kapasitas per cell baterai minimal 1000 Ah pada C20 discharge rate;
6. Jumlah cycle baterai minimal 1500 cycle pada DoD 80%, C20 discharge rate.
Kapasitas Baterai
Kondisi masukan:
Julat tegangan dan tegangan nominal ;
Arus pengisian maksimum (maximum charging current).
Kondisi keluaran :
Julat tegangan ;
Energetic and coulombic efficiency;
Self discharge;
Cycling conditions.
Kondisi keluaran:
Jumlah fase;
Jumlah tegangan dan arus;
Distorsi harmonik dan frekuensi;
Toleransi tegangan dan frekuensi;
Pembatasan arus;
Karakteristik beban;
Faktor daya (P.F.)
Keseimbangan fase.
Kondisi masukan:
Jumlah fase;
Arus dan tegangan nominal;
Julat tegangan dan arus;
Frekuensi;
Julat frekuensi;
Faktor daya (PF);
Variasi dinamik.
13
SPLN D5.005: 2012
Kondisi keluaran:
Jumlah fase;
Julat tegangan dan arus;
Distorsi harmonik dan frekuensi;
Toleransi tegangan dan frekuensi;
Pembatasan arus;
Karakteristik beban;
Kaktor daya (PF);
Keseimbangan fase.
Gambar 1. Sistem Pembangkitan Daya PV – Elemen Fungsi Utama, Sub-sistem dan Diagram alir
14
SPLN D5.005: 2012
Untuk menjamin serta mendukung operasional dari PLTS Terpusat (Komunal) diperlukan
adanya prasarana dan peralatan pendukung panel surya yang handal dan pengaturannya
harus didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:
Bangunan ruang kontrol harus cukup untuk menempatkan seluruh peralatan (MCM,
inverter dan perlengkapan lainnya). Bangunan ini harus kuat dan memenuhi persyaratan
bangunan untuk perlindungan terhadap cuaca luar.
Ruang untuk peralatan MCM dan inverter harus dilengkapi dengan Air Conditioning, yang
mampu menjaga suhu dan kelembaban yang sesuai dengan peralatan. Penggunaan Air
Conditioning dapat digantikan dengan sistem ventilasi. Sistem ventilasi pada bangunan
harus berfungsi baik dan ekshaust dari inverter harus mengarah ke luar bangunan,
sehingga dimungkinkan terjadinya sistem sirkulasi pendinginan yang baik.
Apabila sistem PLTS menggunakan baterai sebagai sistem storage, maka ruang baterai
didalam bangunan ruang kontrol harus terpisah dan memiliki sistem ventilasi tersendiri.
Untuk sistem penerangan, semua lampu yang ada di dalam bangunan harus
menggunakan lampu jenis LED (Light Emitting Diode). Untuk di dalam ruangan khususnya
ruang kontrol dapat menggunakan LED jenis bohlam (bulb) atau LED jenis neon. Untuk
penerangan di luar dapat menggunakan LED jenis spot light.
Bangunan harus diberi perlindungan terhadap sambaran petir langsung. Pembumian
untuk sistem proteksi petir harus memenuhi persyaratan pembumian penangkap petir.
Untuk menjaga kehandalan dan memelihara lifetime batere yang digunakan untuk PLTS,
diperlukan ruang baterai yang pengaturannnya sebagai berikut :
Ruang baterai adalah ruang penempatan baterai (battery bank);
Harus memiliki rak-rak untuk penempatan baterai;
Rak dibuat agar susunan baterai memudahkan untuk pemeliharaan dan
pengoperasian;
Jarak antara baterai 5-10 cm;
Memililki sistem ventilasi secukupnya untuk sirkulasi udara dengan baik;
Sistem ventilasi terpisah dengan sistem ventilasi ruang lainnya;
Lantai terbuat dari semen dengan atau tanpa ubin;
Untuk ruang baterai jenis flooded (VLA), lantai harus tahan korosi oleh bahan
elektrolit;
Dapat ditambahkan alat detektor hidrogen dan exhaust fan untuk baterai jenis
flooded (VLA);
Memiliki detektor kebakaran;
Penggunaan fan harus terpisah untuk saluran udara masuk dan saluran udara
keluar;
Lampu penerangan ditempatkan di dinding; tidak di bagian langit-langit diatas
susunan baterai;
Jarak lampu dari langit-langit sekitar 50-70 cm;
Tinggi langit-langit minimal 2,75 m dari lantai;
15
SPLN D5.005: 2012
Fitting lampu menggunakan jenis tertutup agar tidak menyimpan gas buangan
baterai;
Memiliki ruangan yang dilengkapi keran air bersih, shower dan tempat peralatan
pencuci;
Jalur keluar masuk ruangan mudah untuk mobilisasi baterai dan peralatan lainnya;
Tidak memiliki jalur/ruangan penghubung dengan ruang lainnya.
Area sub-array PLTS dan bangunan ruang kontrol & pemantauan harus dipasang pagar
pelindung untuk menghindari gangguan binatang dan orang-orang yang tidak
berkepentingan.
Pada beberapa lokasi dalam area ini harus disediakan fasilitas kran air dan dilengkapi
dengan selang. Kran dan selang air ini berfungsi untuk membersihkan permukaan
modul/sub array PV dari lapisan debu.
Selain bangunan ruang kontrol, pada bagian area sub array harus diberi pengaman
terhadap sambaran petir. Penangkap petir tersebut dapat berupa Franklin Rod atau finial
konvensional, dengan pembumian menggunakan kawat BC minimal 50 mm2.
8.1 Pengoperasian
Untuk menjamin PLTS dapat beroperasi baik, maka harus disiapkan operator PLTS yang
memiliki kompetensi yang diperoleh dari pelatihan.
Pelatihan operator diantaranya meliputi :
- Pengoperasian PLTS;
- Penanganan praktis dan trouble shooting peralatan-peralatan utama;
- Pemeliharaan sub-sistem PV, Inverter, Baterai (jika sistem menggunakan Baterai).
8.2 Pemeliharaan
Pemeliharaan harus dilakukan secara rutin dan berkala. Pemeliharaan pada seluruh
bagian sistem PV, bagian inverter dan perlengkapannya, sistem storage (jika sistem
menggunakan baterai).
Untuk dapat memantau pemeliharaan yang telah dilakukan dan menjaga kountinyuitas
pemeliharaan, maka harus dibuatkan SOP dan check list untuk pemeliharaan.
Check list dari pemeliharaan minimal tercantum:
- Pemeriksaan permukaan sub-array/modul PV dan pembersihannya;
- Pemeriksaan koneksi sambungan antar sub array;
- Pemeriksaan sambungan dalam terminal;
- Pemeriksaan kondisi sistem pendinginan ruang inverter dan ruang kontrol;
- Pemeriksaan overheat dari ruang kabinet inverter;
16
SPLN D5.005: 2012
9 Pengujian
Pengujian dimaksudkan untuk memperoleh peralatan yang digunakan pada sistem PLTS
memiliki mutu dan kualitas yang baik.
Pengujian komisioning adalah pengujian yang diterapkan untuk sistem PLTS yang telah
terintegrasi dan siap untuk beroperasi. Tahapan dari pengujian komisioning ini mengacu
pada SPLN D6.001: 2012 Komisioning PLTS.
17
Pengelola Standardisasi :
PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan
Jl. Durentiga, Jakarta 12760, Telp. 021-7973774, Fax. 021-7991762,
www.pln-litbang.co.id
Pengelola Standardisasi :
PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan
Jl. Durentiga, Jakarta 12760, Telp. 021-7973774, Fax. 021-7991762,
www.pln-litbang.co.id