Anda di halaman 1dari 97

Power Quality Enabler

untuk
Penurunan Susut

Iskandar Nungtjik
iskandarn.el@gmail.com
+62811247494/+6281931485317(WA)

Workshop
Upaya Penurunan Susut Jaringan Tenaga Listrik
DJK - PLN
Jogyakarta, Agustus 2015
PRETEST

2
3
PLN dan Tantangannya
TOWS, The Threats :
 Renewable (non hydro) dan Smart (mini) grid
 Manajemen dan Pricing Daya Reaktif (kVarh) :
 Sisi Pelanggan : 1).Tarif progresif
2).Pengenaan kepada
pelanggan TR besar: I, R

 Sisi pembangkitan : Sistem TET, TT, TM

 Pembangkit pelanggan paralel dengan SMP


PLN di sisi : TT, TM, TR
 Revenue Metering : Tamper dan Billing
4
Kehandalan
dan
Kualitas Tenaga Listrik

5
Upaya MenurunkanSusut :

1). High Cost Low Impact

2). Low Cost High Impact


al : Titik Transaksi

6
Kehandalan dan Kualitas Tenaga Listrik
Power Quality dan Reliability (PQ & R)
Energi Listrik ditinjau sebagai “Goods” atau “Services”
Refer : 1. TQM : Total Quality Management
2. Malcolm Baldridge 2013

Kualitas
Q : Quality Quality of Power : Tegangan : PLN ; Arus : Pelanggan
Quality of Service : Premium Power (and Services)
Indeks : Sarfi x

Tarif
C : Cost Tarif : 1). Basic (TDL) ; 2). Premium Power (and Services)

Kehandalan
D : Delivery Quantity : Availabilitas (ketersediaan daya /energi)
Time : Kontinuitas ( sustainabilitas pasokan )
Indeks : Saidi,Saifi,Caifi

7
Power Quality

Harapan akan PQ yang baik bila tegangan :


 Bentuk sinus yang konstan dengan hanya ada 50 Hz

 Frekuensi konstan 50 Hz

 Fase tiga yang Simetris

 Nilai RMS konstan sepanjang waktu

 Tidak terpengaruh perubahan beban

 Handal : energi listrik tersedia bila diperlukan

8
Power Quality-2
PQ (harmonik) yang buruk :
 Energi aktif hilang di peralatan listrik sebagai panas

 Arus hantaran naik fungsi frekuensi, true rms

 Faktor daya turun fungsi distorsi harmonik arus

 Daya reaktif mengalir di penghantar naik

 Tegangan drop dan unbalanced (al : harmonik genap)

 ME (formula meter) tidak compatible dengan harmonik

 Algoritma ME

Semua berkontribusi : Susut jaringan & Susut titik transaksi Naik


Berfungsi juga sebagai Enablers penurunan susut
9
Industri/ beban terpengaruh PQ
Jenis beban era digital :

 Digital Economy :
Telco, layanan data storage / internet,
bioteknologi, manufaktur elektonik,
industri keuangan dan perbankan

 Manufaktur jenis Continuous processing :


kertas, kimia, petroleum, karet/plastik,
stone, kaca, metal

 Fabrikasi dan layanan essential :


MRT, bandara, PAM, IPAL, utilitas gas
dan jaringan pipa

Source: EPRI’s Consortium for Electric Infrastructure for a Digital Society Report – 2001 10
Definisi
Power Quality (PQ):

Power : arus dan tegangan; Quality : mutu


Masalah pada gelombang arus dan/atau gelombang
tegangan yang menyimpang dari bentuk sinusoidal, dapat
berakibat susut, misoperasi peralatan listrik , terkait :

a). Bentuk (wave form)

v(t) v(t) v(t) DISTORSI / CACAT


i(t) i(t)
i(t)
t (ms) t (ms)

Gambar-1.Bentuk gelombang tegangan Gambar-2.Bentuk gelombang tegangan


v(t),dan gelombang arus i(t), yang seharusnya v(t), Sinusoidal murni dan gelombang
Sinusoidal murni arus,i(t), Cacat
11
Definisi-2

b). Besar/ tinggi (Magnitude)


v(t),i(t)
v1

t (ms)
v2
Gambar -3. Magnitude gelombang tegangan,v(t),atau
gelombang arus tidak sama besar
c). Frekuensi
v(t),i(t)

f2
t (ms)
f1

Gambar -4. Frekuensi 1/2 - gelombang tegangan,v(t),atau


gelombang arus tidak sama besar 12
Definisi-3

Gambar-5. Beragam bentuk Gelombang (waveform)

13
Definisi-4

Gambar -6. Parameter utama tegangan sesuai Standar EN 50160


14
Harmonik

Gelombang harmonik kelipatan bulat (2,3,..... dst)


dari frekuensi dasar 50 Hz (uraian Deret Fourrier)

ARUS CACAT KARENA


HARMONIK

Gambar -7. Harmonik tegangan dan arus

15
Standar
dan
Regulasi

16
Referensi :
1). Definisi:
a). Standar IEEE 1159-1995
b). Standar EN 50160
c). Standar IEC 61000-3-x
d). TDL 2002

2). Metode pengukuran:


a). Standar IEEE – 519
b). Standar IEC 61000-4-7 : harmonik
c). Standar IEC 61000-4-15 : flicker
d). Standar IEC 61000-4-30 : PQ Parameters Measurements

3). Kenaikkan Rugi Trafo oleh beban nonsinusoidal


Standar ANSI/ IEEE C57.110-1986: Transformer Capability When
Supplying Nonsinusoidal Load Current

17
Standar IEEE : harmonik tegangan

SYSTEM Special General Dedicated


Nominal Application Systems Systems
Voltage
120-600V 3.0 5.0 8.0
69KV and - 5.0 -
below

18
Standar IEEE : harmonik arus-1

19
Standar IEEE : harmonik arus-2

20
Standar IEEE : harmonik arus-3

21
Batasan Mutu Listrik TDL 2003-1

Gangguan Magnitud Waktu Titik Tegangan


(%) (ms) ukur*) (kV)
Depresi Tegangan 3 20
Hubung Singkat 2.75 70
(DTHS) 2.5 150
Ketakseimbangan kontinyu 20
Tegangan 2 70
150
Harmonisa 5 20
Tegangan 3 70 & 150

*) lokasi titik ukur tidak ditetapkan

22
Batasan Mutu Listrik TDL 2003-2

Gangguan Durasi Titik ukur*) Tegangan


(ms) (kV)
110 – 500 500

Kedip 140 – 500 150


Tegangan 170 - 500 70
1000 20

*)lokasi titik ukur tidak ditetapkan

Kedip dapat membuat kinerja komponen elektronik pada


ME terganggu dan tidak ada pengukuran atau error

23
Batasan Mutu Listrik TDL 2003-3

24
Istilah penting

25
Indeks Penting
1). THD ( Total Harmonic Distortion ) :
∞ 2
√ ∑ Vh,RMS
Untuk tegangan a). THDV = h=2
V1RMS

∞ 2
√ ∑ Ih,RMS
h=2
Untuk arus b). THDI =
I1RMS

Ini yang lebih sering


dipakai untuk arus, ∞ 2
Lihat Standar IEEE √ ∑ Ih,RMS
h=2
c). TDD =
IL

26
Indeks Penting-2
2). Hubungan THD dengan RMS :
∞ 2
√ ∑ Vh,RMS
THDV = h=2
V1RMS

∞ 2
VRMS = √ ∑ Vh,RMS
h=1

VRMS = V1,RMS √ 1+THD V


2


2
IRMS = I1,RMS 1+THDI

27
Indeks Penting-3

I1,RMS
pftrue ≈ . cos(φ1-δ1)
IRMS
pftrue ≈ pfdist x pfdisp

faktor daya sinusoidal (50 Hz) = Cos φ


Dampak Harmonik :
Faktor daya

faktor daya akibat distorsi/cacat harmonisa (true pf)

28
Definisi daya secara umum

Beda pf dengan Cos φ

Cos φ =P/( P2 + Q2)1/2

Gambar- 8. Diagram daya pada beban nonlinier

Harmonik : kontribusi pada kVar, sedangkan wattnya menjadi panas

Tabel-1. Daya dan faktor daya pada beban nonlinier 29


Hubungan THD arus dan True PF

ARUS ARUS
TRUE ARUS
HARM FUND
RMS

Cos Q
TRUE
T H D ARUS FUND
PF
PF

30
Variasi PF dan THD I (arus) nilai rata-rata interval 10 menit

Pelanggan Tanur Induksi TM Karawang

MEMBURUKNYA PF BERKORELASI LANGSUNG


DENGAN MENINGKATNYA DISTORSI HARMONIK

31
Kaitan Faktor daya
dan
Susut

32
Faktor daya dan Susut Jaringan
JTM 20 kV dengan daya aktif 300 kW dilalui arus 10,5 A,
daya semu 360 kVA, faktor daya 0,83.
1). Jika resistansi total JTM 3Ω, berapa Susut Jaringan ?
2). Jika faktor daya 1, berapa Susut Jaringannya?

Jawab :
1). Bila Faktor daya 0,83
Susut Jaringan = I2R = (10,5) 2 x 3 = 330 W

2). Bila Faktor daya 1; I = 300kW/√3 x 20 kV = 15/√3 A


Susut Jaringan = I2R = (15/√3)2 x 3 = 225 W

Susut Jaringan Turun 105 W = 23%


33
Faktor daya vs Susut

 PF beban non linear = pf (true power factor, TPF)


 PF beban linear = Cos φ (displacement power factor, DPF)
 pf < Cos φ (DPF)
 Losses beban non linear > Losses beban linear

THD : Total Harmonics Distortion untuk Arus


34
Faktor daya pada
Peralatan listrik dan Industri

35
Faktor daya pada Peralatan listrik dan industri
No Industri pf (%) No Peralatan pf (%)
1 Auto parts 75-80 1 Kompresor udara 75-80
2 Minuman 75-80 2 Kompresor hermetik 50-80
3 Semen 80-85 3 Las busur 35-60
4 Kimia 65-75 4 Las resistans 40-60
5 Batu bara 65-80 5 Permesinan 40-65
6 Clothing 35-60 6 Tanur busur 75-90
7 Electroplating 65-70 7 Tanut induksi 100
8 Foundry 75-80 8 Standard stamping 60-70
9 Forging 70-80 9 High speed stamping 45-60
10 Rumah sakit 75-80 10 Spraying 60-65
11 Industri mesin 60-65 Tabel-3. Faktor daya beberapa peralatan
12 Metalworking 65-70
13 Perkantoran 80-90 Umumnya pf pelanggan rendah
14 Migas 40-60
15 Industri Cat 65-70
16 Plastik 75-80
17 Stamping 65-70
18 Industri baja 65-80
19 Industri perkakas 65-75

Tabel-2. Faktor daya beberapa industri 36


Koreksi faktor daya

a). sebelum b). sesudah


Gambar - 9). Koreksi faktor daya

Dari mana angka 0,97 ini ?

Lihat jawaban pada


slide berikutnya

Gambar- 10. Koreksi faktor daya dengan kapasitor 37


Sistem kontrol capacitor bank

Gambar- 11. Kontrol capacitor bank

Jumlah step kompensasi sesuai trade-off antara biaya dan persyaratan


teknik. Bila tidak dibuat bertingkat, dapat berakibat overkompensasi
pada saat beban rendah, dan terbaca leading (lihat slide berikutnya)

38
Pelanggan PF Leading

39
Pelanggan PF Leading-2
Pelanggan I4, 34.000 kVA

Pelanggan I3, 4.150kVA

Tabel-6. Faktor daya leading pada pelanggan besar 40


Mengapa tidak boleh Leading?

 PF Leading menimbulkan Susut yang sama dengan PF Lagging

 Utilisasi kapasitas Sistem berkurang

 Indikasi Tamper oleh pelanggan

 Sistem AVR generator terganggu, ini khusus daerah layanan dari

pembangkitan langsung (sebagian Ind. Timur dan Ind. Barat)

41
Faktor daya
dan
Revenue meter

42
Rumus daya reaktif
Revenue meter

43
Rumus perhitungan Daya dan Energi ME PLN

1).Meter Energi merek “A” Sampling


Frequency
5000
* PX = 1/n . ( Σ vx(t). ix(t))
t=1
Geser sudut
* Ptota l = PR + PS + PT 90 derajat

seperti meter
5000 t.5000
* QX = 1/n . ( Σ vx(t). ix(t – 4
)) Mekanik
t=1
Timbul Error
* Qtotal = QR + QS + QT bila harmonik
dan unbalanced

* SX,skalar = Vx,rms . Ix,rms

Catatan : * kWh dan kW : Total ; * kVarh dan kVar : Fundamental ;


* kVA :Total ;* kVah : Total, namun bertanda sesuai tanda kWh
44
2).Meter Energi merek “B” Sampling
2000
Frequency
* PX = 1/n . ( Σ vx(t). ix(t))
t=1

* Ptota l = PR + PS + PT
Geser sudut
90 derajat
2000 t.2000
* QX = 1/n . ( Σ vx(t). ix(t – )) seperti meter
t=1 4
Mekanik

* Qtota l = QR + QS + QT Timbul Error


bila harmonik
dan Unbalanced
* SX,skalar = Vx,rms . Ix,rms

Catatan : * kWh, kW , kVarh , kVar dan kVA : Fundamental

45
3). Meter Energi merek “C” Sampling
Frequency
6600
* PX = 1/n . ( Σ vx(t). ix(t))
t=1

* Ptota l = PR + PS + PT
Geser sudut
90 derajat
6600 t.6600
* QX = 1/n . ( Σ vx(t). ix(t – )) seperti meter
t=1 4 Mekanik

* Qtota l = QR + QS + QT Timbul Error


bila harmonik
dan Unbalanced
* SX,skalar = Vx,rms . Ix,rms

Catatan : * kWh dan kW : Total ; * kVarh dan kVar : Fundamental

46
4). Meter Energi merek “E”
Sampling
51200 Frequency
* PX = 1/n . ( Σ vx(t). ix(t))
t=1

* Ptota l = PR + PS + PT Urutannya :
1). Hitung P
2). Hitung S
* SX,skalar = Vx,rms . Ix,rms 3). Cari Q

harmonik
* QX = { S2X – P2X }1/2 dan Unbalanced
terakomodasi

* Qtota l = QR + QS + QT Jumlah Aljabar, bukan


Vektorial

Catatan : * kWh , kW; kVarh dan kVar : Total


* kVA , kVah : Total
47
Contoh perbandingan hasil uji error vs Standar IEC pada
chip IC merek tertentu

pf = 1
pf = 0,5 lag dan pf = 0,8 lead

Gambar-12. Error vs Standar IEC pada meter dengan sensor arus jenis CT

Pada pf rendah lag dan lead, error naik sampai 1,5 x lipat
48
Contoh perbandingan hasil uji error vs Standar IEC pada
chip IC merek tertentu, cont’d

pf = 1
pf = 0,5 lag dan pf = 0,8 lead

Gambar-13. Error vs Standar IEC pada meter dengan sensor arus jenis shunt

Pada pf rendah lag dan lead, error naik sampai 1,5 x lipat
49
DAMPAK MASALAH PQ PADA ME

Akurasi Ukur meter kWh elektronik ((ME)


(ME Fase Tunggal dan ME Fase Tiga dengan beban seimbang)

Faktor Batas Kesalahan % meter


Daya kelas
0,2 S 0,5 S
0,01 In < I < 0,05 In 1 ± 0,4 ± 1,0
0,05 In < I < I max 1 ± 0,2 ± 0,5
0,02 In < I < 0,1 In 0,5 lag ± 0,5 ± 1,0
0,8 lead ± 0,5 ± 1,0
0,1 In < I < Imax 0,5 lag ± 0,3 ± 0,6
0,8 lead ± 0,3 ± 0,6
Bilamana disyaratkan secara 0,25 lag ± 0,5 ± 1,0
khusus oleh PLN :
0,1 In < I < Imax 0,5 lead ± 0,5 ± 1,0

Tanur Baja : Arus sangat besar, Tegangan drop, Unbalanced, PF Rendah 50


KYC :
Knowing Your Customer

51
Pelanggan tanur induksi komponen otomotif
Pada pf lagging dan rendah < 0,8 ME tidak akurat lagi
Variasi P (MW) dan faktor daya (PF)
PF : 1
PF 0.85

PF : 0.5 P1 PF 0.5

PF : 0.2
P2
Faktor daya terukur pada TLI, bervaiasi antara 0.3 – 0.9
5 MW

0 MW

ME tidak dapat mengukur MW maksimum terjadi di periode P1


52
Rekaman: 08-11-2006
Variasi beban TLI dan Besaran Parameter Listrik
PF:0.38 Variasi PF : 0.38 – 0.85
PF PF
PF:0.85
Q:2.7MVAR

Q(MVAR) Q(MVAR)

Q:0.3MVAR
P:4.5MW

P(MW) P(MW)

P:0.5MW
S:4.7MVA
S(MVA) S(MVA)

S:1.0MVA
53

Jam : 02:00 03:00 04:00 05:00 06:00 07:00 08:00


Pelanggan percetakan koran Pulogadung
pg240.pf4: Power
Between 11/05/2008 13:10:00 and 12/05/2008 13:11:00
pg240.pf4 - PF1Avg [PF] pg240.pf4 - PF2Avg [PF]
pg240.pf4 - PF3Avg [PF]
1,00

0,95

0,90

0,85

0,80

0,75

[PF]
0,70

0,65

0,60

0,55

0,50

15:00 18:00 21:00 Mon 12 3:00 6:00 9:00 12:00


Sun 11 May 2008 Time
Unipower PQSecure

PF rendah pada saat pencetakan koran 54


Pelanggan percetakan koran Pulogadung-2

pg240.pf4: Voltage
Between 07/05/2008 13:10:00 and 15/05/2008 10:30:00
pg240.pf4 - U1Avg [V] pg240.pf4 - U2Avg [V]
pg240.pf4 - U3Avg [V] pg240.pf4 - U4Avg [V]
12200

1,65 12000

11800
1,60
11600
1,55
11400
[V]

[V]

1,50 11200

1,45 11000

10800
1,40
10600
1,35
Thu 8 Fri 9 Sat 10 Sun 11 Mon 12 Tue 13 Wed 14 Thu 15
May 2008 Time
Unipower PQSecure

Tegangan tak seimbang di sisi TM


55
Review
Kwadran dan algoritma
Revenue meter

56
Konvensi Kuadran Daya -1
Revenue meter : meter transaksi energi, yg ada “duit”nya)

PLN Membeli
Tamper
Kit Sewa/Excess
PLN Menjual
Kit Pel Paralel

Tamper
Manuver
Over Kompensasi
Kit Pel Paralel
Capacitor bank

Perbandingan 4-kuadran Standar IEC (huruf tipis) dan


57
Standar IEEE (hutuf tebal)
Konvensi Kuadran Daya-2
PLN Menjual di:

Kuadran 1 : Ekspor energi, beban induktif, faktor daya lagging


VA,Watt dan Var bernilai positif (Penjumlahan Skalar)

Kuadran 4 : Ekspor energi, beban kapasitif, faktor daya leading


Watt positif, Var negatif, VA harus positif ( Skalar saja!)

PLN Membeli di :

Kuadran 3 : Impor energi, beban induktif, faktor daya lagging


Watt negatif, Var negatif, VA negatif

Catatan : Ada kemungkinan Indikasi Tamper; manuver Kit pelanggan paralel

Kuadran 2 : Impor energi, beban kapasitif, faktor daya leading


Watt negatif, Var positif, VA negatif

Catatan : Ada kemungkinan Indikasi Tamper; Kit sewa; Kit Pelanggan paralel
58
Algoritma ME
Pagg = (Energi ph1eksp + Energi ph2eksp + Energi ph3eksp) –
(Energi ph1imp + Energi ph2imp + Energi ph3imp

 Energi impor dimutlakkan dahulu, kemudian dijumlah


Gunakan Algo ini untuk kWh dan kVarh

Bagaimana kalau salah satu fasa energi ekspornya Nol?


Apa Solusinya?

 Ambil nilai rata-2 (secara Manual) dari nilai sebelum dan sesudah
terjadi nilai Nol tsb.

Kendala : Akibat :

 Belum diakomodasi AP2T


 Susut dan Pendapatan hilang
 Mekanisme End of Billing

Perhatian! Setting awal pakai standar IEEE, ingat posisi :


PLN sebagai Utility, yang men Deliver Energi
59
Algoritma ME-2
DLMS PROTOCOL (Device Language Message Specification)

ME : DLMS - COSEM (Companion Specification for Energy Metering)


komunikasi direct, probe optik, PSTN/ modem, RF, dan TCP/IP

Algoritma 1:

Nilai net : Pagg dihitung dengan menambahkan energi setiap fasa


impor, dan mengurangkan energi fasa ekspor.

Pagg = Energi ph1imp + Energi ph2imp + Energi ph3 imp –


(Energi ph1eksp + Energi ph2eksp + Energi ph3eksp)

jika Pagg >0, maka Pagg disimpan dalam P+agg, sedangkan P-agg = 0
jika Pagg <0, maka Pagg disimpan dalam P-agg, sedangkan P+agg = 0

60
Algoritma ME-3
1). Sistem 3 fase dianggap beban setiap fasenya seimbang (Nyatanya Tidak)

2). Tidak mungkin terjadi pf lagging di fase R, pf leading di S, pf leading di T,


atau kombinasinya (Nyatanya mungkin dan terjadi di pelanggan TM, TT, TR)

3). Bila pf total lagging maka pf setiap fase adalah lagging, atau sebaliknya

Total nilai Var adalah penjumlahan dari nilai Var ketiga fase

4). Bila nilai pf tiap fase tidak sama (ada yang lagging dan leading), maka
Total nilai Var adalah penjumlahan dari nilai Var ketiga fase

5). Bila penjumlahan nilai Var ketiga fase adalah positif, maka
nilai Varh masuk ke register ekspor Varh

6). Bila penjumlahan nilai Var ketiga fase adalah negatif, maka
nilai Varh masuk ke register impor Varh

Seharusnya dimutlakkan terlebih dulu, kemudian dijumlah

Catatan : Tidak semua merek ME ada fitur ini


61
Algoritma ME-4

Seharusnya dimutlakkan terlebih dulu, kemudian dijumlah 62


Review
Ketentuan faktor daya
beberapa negara

63
Regulasi beberapa utiliti
1. Malaysia
Faktor daya minimum :
TT = 0,90 TM, TR = 0,85 lagging

Penalti secara progresif dikenakan bila tidak memenuhi ketentuan ini


2. Victoria, Australia

Tabel-4. Indikasi tamper dengan Faktor daya leading pada pelanggan besar
64
Regulasi beberapa utiliti-2
3. Chennai,India
Faktor daya minimum :
TT = 0,90 TM, TR = 0,85

Penalti secara progresif dikenakan bila tidak memenuhi ketentuan ini


Beban leading dilarang karena :
1). Utilisasi (kVA) kapasitas komponen jaringan (misal trafo) menurun
2). Susut jaringan akan naik
3). Tegangan naik (efek Ferranti) pada sisi sekunder trafo (juga pada
revenue meter)
4. UK
Faktor daya minimum 0,95

5. Seattle, US

Faktor daya minimum 0,97. Mengapa? Lihat Kurva kapabilitas next slide

Bila pf < 0,85 penyaluran listrik ke pelanggan setiap saat akan diputus

Beban leading dilarang Lihat Kurva Kapabilitas Generator


65
Regulasi beberapa utiliti-3
6. PLN
Tabel-5. Ketentuan faktor daya sesuai TDL Tahun 2014

66
Kurva Kapabilitas Generator
Alasan pf pelanggan harus dinaikkan

Gambar- 14 . Kurva Kapabilitai generator

Warna Hijau : daerah operasi


Warna Kuning : daerah operasi tidak normal, masih dalam toleransi
Warna Merah : daerah terlarang

Pada daya reaktif 0,2 leading, arus sebesar 20 % dari rated generator
dengan pf sekitar 0,97 leading ( catatan : tidak berlaku bila ada harmonik)
67
Tujuan : agar generator tidak cepat rusak
Faktor daya :
– usulan penalti progresif
daya reaktif

68
Usulan Regulasi Penalti Faktor Daya (1)

Penalti kelebihan pemakaian kVARh dihitung dengan rumus :

pf < 0,90 lagging untuk :


pelanggan tegangan tinggi I4 dan Curah C :

1). Penalti 1 % dari kWh tagihan bulan berjalan untuk setiap


0,01 poin < 0,90 lagging hingga 0,80 lagging
2). Penalti 2,5 % dari kWh tagihan bulan berjalan untuk setiap
0,01 poin < 0,80 lagging

pf < 0,85 lagging untuk :


 pelanggan tegangan menengah I3,B3,S3,T, dan Curah
 pelanggan tegangan rendah I2,B2,R3 dan P2

1). Penalti 1 % dari kWh tagihan bulan berjalan untuk setiap


0,01 poin < 0,85 lagging hingga 0,75 lagging
2). Penalti 2,5 % dari kWh tagihan bulan berjalan untuk setiap
0,01 poin < 0,75 lagging

69
Faktor daya
dan
Teknik pencurian listrik

Faktor daya leading indikasi tamper

70
Prinsip kerja Tampering/ Fraud
 Daya Aktif per fasa : P = √3 V.I cos φ
cos φ > 0 hanya di kwadran I : 0 <φ< 90°

Tidak ada jenis beban atau arus dengan sudut > 90° !

 Daya Reaktif per fasa : Q = √3 V.I sin φ


sin φ < 0 di kwadran III dan IV: φ > 180°

v(t), i(t)
sin φ
cos φ + +
180° φ (derajat)
90° -
-

71
Modus Operandi
 Konvensional

 Inkonvensional : kasus pelanggan TM,TT

Inisiasi di sisi beban, mengatur beban, permainan fasor,


pemanfaatan kap bank, sehingga lebih sulit dideteksi

 Unkonvensional : penggabungan netral pada 2 pelanggan


TR berdekatan persil

72
Beberapa kasus tampering

73
Kasus Tampering -1/1
VT VT
IT
IT
Is
IR
VR VR
IR
Is
kWh negatif
kVarh negtif
Vs Vs Pel. I3

Kondisi LWBP ( kanan) terlihat Normal

Tamper hanya pada WBP (kiri) sesuai jumlah yang dibutuhkan

Tidak terdeteksi DLPD Jam Nyala kurang

Saat ini telah terjadi juga di pelanggan TR (I2)!


74
Kasus Tampering -1/2

Gelombang Arus fase R


Daya Aktif per fasa : dan fase T hampir se fase
P = √3 V.I cos φ

cos φ positif hanya di


kwadran I :
AMR tidak ada
sudut 0 <φ< 90° sensor arus netral
PS < 0; QS = 0; PT = 0; QT maks

WBP Pel. I3

Seolah ada impor kWh fasa S, apa pelanggan paralelkan


generator fase tunggal pada WBP? Tidak!
Dengan geser sudut fasor arus I > 90° sd 180° , maka daya
P < 0 atau P=0
Ini membutuhkan Pengamatan Load Survey per fasa

Modus : Injeksi arus, permainan Capbank dsb 75


Kasus Tampering -1/3
Terbaca impor kWh hanya di fase S pada WBP
[LoadSurvey]
LastRecord=0000049737
StartTime=10/25/2005 07:30:00

Record Date/Time
No Export Wh Phase
Export
A Wh Export
Phase Wh
B Import
Phase Wh
C Phase
Import Wh
A Phase
Import Wh
B Phase
ExportC
varh Total
Import varh Total
(0x0311E394) (0x0311E395)
(0x0311E396)
(0x0311E390)
(0x0311E391)
(0x0311E392)
(0x0311E0A2)
(0x0311E0A3)
47521 11/07/2008 8:00 78.40627817 68.50503 75.96423 0 0 0 35.965443 0
47522 11/07/2008 8:30 86.4554948 66.34657 70.22401 0 0 0 37.199235 0
47523 11/07/2008 9:00 90.57351113 71.34087 71.87444 0 0 0 47.010436 0
47524 11/07/2008 9:30 95.01139948 75.67661 74.3689 0 0 0 41.806467 0
47525 11/07/2008 10:00 87.7497669 68.65959 66.45812 0 0 0 28.120514 0.025536002
47526 11/07/2008 10:30 94.19693541 73.85953 72.02093 0 0 0 36.582339 0
47527 11/07/2008 11:00 98.01658371 78.9385 75.60538 0 0 0 45.1369 0
47528 11/07/2008 11:30 87.98899892 70.05601 69.24154 0 0 0 26.334338 0.413952033
47529 11/07/2008 12:00 67.24032529 50.36372 58.00839 0 0 0 7.3503366 2.884224227
47530 11/07/2008 12:30 62.2473649 45.51456 52.57863 0 0 0 22.23245 0
47531 11/07/2008 13:00 72.33542969 54.16858 60.93965 0 0 0 36.191235 0
47532 11/07/2008 13:30 85.52007073 67.97549 64.92461 0 0 0 34.774659 0
47533 11/07/2008 14:00 80.0876223 62.46778 58.55271 0 0 0 32.721027 0
47534 11/07/2008 14:30 77.67648611 61.73799 58.07156 0 0 0 34.343235 0.056448004
47535 11/07/2008 15:00 73.10285375 58.01376 54.35405 0 0 0 23.37485 0.243264019
47536 11/07/2008 15:30 73.51680578 61.14528 56.79341 0 0 0 45.054916 0
47537 11/07/2008 16:00 66.80890126 61.18023 67.09249 0 0 0 39.357699 0
47538 11/07/2008 16:30 67.16774928 57.27725 64.43137 0 0 0 47.16634 0
47539 11/07/2008 17:00 31.35552247 20.25946 28.99546 0 0.932736 0 13.624129 3.68659229
47540 11/07/2008 17:30 5.34374442 0 6.15552 0 9.152641 0 9.0222727 0
47541 11/07/2008 18:00 10.77081685 0 7.240129 0 14.7168 0 8.0451846 0
47542 11/07/2008 18:30 14.23027312 0 8.729281 0 18.53511 0 8.2535046 0
47543 11/07/2008 19:00 15.33504121 0 9.370369 0 19.77293 0 8.8972807 0
47544 11/07/2008 19:30 15.3068172 0 9.293761 0 19.65063 0 8.9335687 0
47545 11/07/2008 20:00 15.05011318 0 9.143233 0 19.32269 0 9.0679687 0
47546 11/07/2008 20:30 14.11603311 0 9.016897 0 18.49882 0 9.5437448 0
47547 11/07/2008 21:00 12.56774499 0 8.375809 0 16.77447 0 9.4268167 0
47548 11/07/2008 21:30 10.84473685 0 8.261569 0 15.35789 0 9.3596167 0
47549 11/07/2008 22:00 9.541056751 0 8.261569 0 14.37274 0 9.3152647 0
47550 11/07/2008 22:30 21.29030568 8.740033 19.85491 0 9.971137 0 28.998146 0
47551 11/07/2008 23:00 73.37434177 48.59232 68.80071 0 0 0 106.71361 0
47552 11/07/2008 23:30 74.17133384 50.89863 70.0345 0 0 0 112.72398 0
76
Kasus Tampering-2/1
Pasokan dengan 2 feeder , beban feeder #1 kompresor motor-
sinkron leading, beban feeder #2 motor-induksi lagging

VR
DAYA AKTIF NEGATIF
Ada sensor arus netral

NORMAL

IN IT

IR

IS VS
DAYA AKTIF <0
VT

Pel. I4

Modus berbeda, hasilnya sama. Pelanggan curi kWh dan kVARh juga,
77
terbaca seolah leading.
Kasus Tampering-2/2
Fasor ketiga fasa arus setelah di’normalkan’
UR
IR

IS

UT US

IT

78
Kasus Tampering-3/1
Sequence pencurian yang canggih

AMR tidak ada


sensor arus netral

Fasor tegangan Normal Beban Off Beban gardu #1 masuk


Semua beban gardu #1 kWh negatif AMR tidak ada
sd gardu #3 masuk sensor arus netral
kVarh negtif
Beban terukur Seimbang,
tapi Sudut Fasornya Tidak
Seimbang
Jangan gunakan kabel TM
Sudut arus IR
Single core antara gardu 91° Leading Pel. I3
PLN ke gardu pelanggan 79
Kasus Tampering-3/2
Display EFA pada Revenue meter (1)

Beban seolah Seimbang, pencurian kWh dan kVARh sekaligus

80
Kasus Tampering-4
Display EFA pada Revenue meter (2)

Beban seolah Seimbang, pencurian kWh pada fasa T

AMR tidak ada


sensor arus netral

kWh negatif
kVarh negtif Pel. I3

81
Kasus Tampering-5
Display EFA pada Revenue meter (3)

Beban seolah Seimbang, pencurian kWh pada fasa S


AMR tidak ada sensor
arus netral

kWh negatif
kVarh negtif

Pel. I3

Terlihat bahwa Metoda boleh berbeda, namun Dampaknya


sama, seperti terlihat pada Fasor dan EFA Alarm
82
Usulan Solusi :

1). Gunakan fitur ME dgn Mutlakkan kWh dan/


atau kVarh negatif, lalu jumlahkan

2). Bila kWh dan/atau kVarh Nol, ambil nilai


rata² dari nilai terdekatnya

3). Perlu diakomodasi oleh AP2T, saat ini


dilakukan secara manual sebelum diinput

4). Perlu diterbitkan Peraturan Direksi

5). Perlu dibuat ME full anti tamper


83
Deteksi Tampering

Gunakan :

1).EFA ( reverse power, phase rotation )

2).Sudut fasor setiap fase arus dan tegangan

3).Load survey

4).Waveform, bentuk gelombang arus dan tegangan

5). Event log

84
Benchmarking Susut

2013
Distribusi : 6,66 %
Transmisi :

2014
Distribusi : 6,52 %
Transmisi : 1,63 %
85
Susut-2
Thailand (PEA)
PEA
2013

T&D : 5,13 %
Teknis : 3,90 %, Non teknis : 1,23 %

86
Susut-3
PLN
2014

Versi DJK : ?

Versi SILM : ?

2015

RDP dengan DPR

Target Susut : 8,45 %

87
Manajemen Target Operasi-1

Masalah P2TL :
Rendahnya hit rate , < 5 %
( = Kedapatan / Jumlah diperiksa )

TNB Malaysia :
Teknik Korelasi Load survey kWh per 15 menit
dengan event log
Hit rate : 55%,

India dengan metoda :


Susut turun dari 37 % menjadi single digit

1). Inspeksi fisik


2). Analisis terhadap data revenue meter
3). Analisis konsumsi
4). Analisis database billing
5). Analisis database sekunder 88
Manajemen Target Operasi-2
PLN :
1).Jam Nyala dari AP2T
Bisa “diakali” :
a). mengatur pencurian hanya beberapa jam
b). dilakukan pada waktu yang tidak sama

2).Pelanggan prabayar tidak beli token > 3 bulan


Bisa “diakali” dengan membeli sejumlah minimal

3). Data dari ME AMR


Data : Load Survey, Load Profile, Event Log, EFA
Alarm list

Perlu di elaborasi dengan optimal


Perlu dianalisis kewajaran konsumsi listrik pelanggan

89
Manajemen Target Operasi-3

Analisis data revenue meter : EFA Alarm list

Indikasi Tamper
geser sudut fasor
arus

90
Manajemen Target Operasi-3

Analisis Data dari ME AMR ala TNB

Data :

Load Survey, Load Profile, Event Log, dan Alarm list :

Analisis tingkat kewajaran konsumsi listrik pelanggan

ME AMR dapat “berbicara” :

a). Karakteristik konsumsi energi

b). Pengetahuan untuk menganalisisnya

Manfaat AMR perlu lebih dioptimalkan

91
Manajemen Target Operasi-4
TNB :
 Korelasi Load survey (konsumsi kWh per 15 menit)
dengan Event log
 Informasi karakteristik konsumsi energi pelanggan
 Kondisi abnormal/ suspect dicurigai

dicurigai (suspect)

Titik data sampel yang perlu dianalisis dan diinvestigasi


92
Manajemen Target Operasi-5
India :
Analisi data revenue meter : Load survey

Suspect :
Konsumsi = 0 pada
periode ini
Manajemen Target Operasi-6
Diagram fasor arus dan tegangan
VT VT
IT
IT
Is
IR
VR VR
IR
Is

Vs Vs

a). WBP b). LWBP (Normal)

Gambar- 15 . Fasor Arus dan Tegangan Pelanggan TM di Jawa 94


Usulan Solusi :

Periksa dan gunakan data untuk tentukan TO :

1).EFA ( reverse power, phase rotation )

2).Sudut fasor setiap fase arus dan tegangan

3).Load survey / load profile

4).Waveform, bentuk gelombang arus dan tegangan

5). Event log

6). Specific Energy Consumption untuk pembanding

95
Masalah

1). Konsumsi daya reaktif semakin besar berakibat tegangan drop

2). Terjadi ekskursi tegangan, regulasi tegangan tidak terpenuhi

3).Dampak : susut jaringan naik


voltage collapse/ BO

4).Belum ada regulasi mewajibkan setiap generator memasok/


menyerap daya reaktif bila tegangan sistem turun/ naik

5).Regulasi penalti kelebihan pemakaian daya reaktif pelanggan


perlu ditinjau kembali

Terjadi tegangan drop di sistem TET,TT yg berdampak ke TM


Lihat tabel ekskursi tegangan sistem
96
Kerjakan perbaiki Susut !
Let’s Fix the Losses problem !

“Do do do Da da da” - Sting (The Police)

97

Anda mungkin juga menyukai