Anda di halaman 1dari 36

PT PLN (PERSERO)

AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN


Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

PT. PLN (PERSERO)


Area Pengatur Distribusi dan Penyaluran

TELAAHAN STAF

NAMA : RIZALDI HARIS PRATAMA


NO TEST : 2111138
JABATAN : ON THE JOB TRAINING (OJT)

JUDUL : REMOTE DATA ACQUISITION KWH METER


(EDMI) DI GARDU HUBUNG

LOKASI OJT : PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR


DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
PONTIANAK

TAHUN 2014

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 i


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : Remote Data Acquisition KWh Meter (EDMI) di Gardu


Hubung
NAMA : Rizaldi Haris Pratama
NO TEST : 2111138
JABATAN : On the Job Training (OJT)

Menyetujui Pontianak, 25 Agustus 2014


Mentor Siswa OJT
Manajer APDPP Kalbar

Ricky Cahya Andrian Rizaldi Haris Pratama


NIP : 7905009F NO TEST : 2111138

Mengetahui,

Manager bidang SDM Manajer APDPP Kalbar


PT. PLN (Persero) PT. PLN (Persero)
Wilayah Kalimantan Barat APDP Pontianak

Muhammad Zahidi Ricky Cahya Andrian


NIP : 6191076Z NIP : 7905009F

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 ii


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Telaahan Staf setelah mengikuti
On The Job Training (OJT) di PT PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi dan
Penyaluran Pontianak. Hal ini merupakan lanjutan dari pendidikan dan pelatihan
dari Udiklat Semarang ‘Transmission and Live Maintenance Academy’ Jalur
Pelaksana angkatan 10. Dalam penyelesaian Telaahan Staf yang mengambil judul
”Remote Data Acquisition KWH Meter (EDMI) di Gardu Hubung” tidak
terlepas dari bantuan beberapa pihak, pada kesempatan ini saya ingin
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan Rahmat-NYA sehingga
telaahan staff ini dapat diselesaikan dengan lancar.
2. Manajer Bidang SDM dan Organisasi PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan
Barat, Bapak Muhammad Zahidi.
3. Manajer PT PLN (Persero) Udiklat Semarang, Bapak Anton beserta staf.
4. Plt Manajer PT PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi dan Penyaluran dan
Penyaluran, Bapak Ricky Cahya Andrian.
5. Assisstant Manajer Operasi Sistem PT PLN (Persero) Area Pengatur
Distribusi dan Penyaluran, Bapak Suparman.
6. Keluarga besar PT PLN (persero) Area Pengatur Distribusi dan Penyaluran
atas semangat dan dukungan dalam menyelesaikan Telaahan Staf ini.

Pontianak, 25 Agustus 2014


Penulis

Rizaldi Haris Pratama

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 iii


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

DAFTAR ISI

TELAAHAN STAF ............................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iv

ABSTRAK .......................................................................................................................... v

BAB I LATAR BELAKANG ............................................................................................. 1

1.1 Maksud dan Tujuan................................................................................................... 2

1.2 Batasan Masalah ....................................................................................................... 3

1.3 Metodologi Penyusunan............................................................................................ 3

BAB II PERMASALAHAN ............................................................................................... 4

BAB III PERSOALAN ....................................................................................................... 5

BAB IV PRA ANGGAPAN ............................................................................................... 6

BAB V FAKTA YANG MEMPENGARUHI .................................................................... 7

5.1 Pemanfaatan Sistem SCADA.............................................................................. 7

5.2. Permintaan PLN Cabang untuk download Load Profile Secara berkala ............ 7

BAB VI PEMBAHASAN................................................................................................... 9

6.1 Koneksi dan Sistem Komunikasi ............................................................................. 9

6.1.1 Sistem Komunikasi ..................................................................................... 9

6.1.2 Media Komunikasi ...................................................................................... 9

6.1.3 Metode Koneksi ........................................................................................ 11

6.1.2 Metode Pengambilan Data ........................................................................ 11

6.1.2 Peralatan Komunikasi ............................................................................... 12

6.2 Prosedur Download Meter Elektronik .................................................................... 12

6.2.1 Koneksi ke Meter ...................................................................................... 13

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 iv


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

BAB VII KESIMPULAN ............................................................................................... 266

BAB VIII TINDAKAN YANG DISARANKAN ............................................................ 28

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 v


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

ABSTRAK
PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi dan Penyaluran dan
Penyaluran (APDP) Pontianak merupakan Unit di wilayah Kalimantan Barat
yang mempunyai tugas utama dalam pengaturan dan pengoperasian jaringan
transmisi dan distribusi. Dengan wilayah kerja yang luas meliputi 6 Gardu
Hubung dan 5 Gardu Induk, menuntut APDPP Pontianak untuk mengadopsi
salah satu kemajuan Teknologi Informasi sebagai alat bantu dalam menjalankan
proses bisnisnya yang disebut sistem SCADA ( Supervisory Control And Data
Acquisition). Sistem SCADA merupakan sebuah sistem yang secara garis
besarnya memonitor Telemetering ( MW, MVAR, AMPERE, kV) , Telekontrol (
PMT) serta Telestatus ( Status PMT, PMS dan Alarm). Dengan bantuan sistem
ini, memungkinkan Unit dalam memantau atau melakukan kontrol terhadap
peralatan yang akan dipantau.
Adapun tugas staf Pengukuran dan Transaksi Energi yaitu melakukan
pengukuran daya yang tersalur dan meminimalkan looses atau daya yang hilang
akibat beban trafo dan jaringan transmisi 150kV serta jaringan distribusi.
Dengan pemanfaatan sistem SCADA ini, akan memberikan kemudahan jajaran
staf untuk secara cepat memonitor dan melakukan pemeliharaan kWh Meter pada
kubikel penyulang secara cepat agar daya tersalur tidak hilang karena tidak
terbaca. Untuk memonitoring kWh, maka dalam penulisan Telaahan staf ini
dilakukan akuisisi telemetering SCADA pada penyulang dengan memanfaatkan
peralatan Kwh meter merk EDMI dan MOXA di masing-masing unit penyulang.
Dengan memanfaatkan kWh meter dan MOXA tersebut, setidaknya dapat
memantau kondisi kWh di penyulang secara real time disamping akan
mengurangi biaya operasional setiap bulan ke pihak ketiga jika menggunakan
modem GSM atau jasa provider jaringan telekomunikasi (INDOSAT).
Diharapkan pemanfaatan kWh meter merk EDMI dengan MOXA ini dapat
mencegah kehilangan daya tersalur atau looses akibat tidak terbaca dan efisiensi
anggaran PLN.

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 vi


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

BAB I

LATAR BELAKANG

Seiring dengan semakin pesatnya pembangunan dan pertumbuhan Wilayah


Kalimantan Barat serta meningkatnya perekonomian daerah Pontianak dan
pariwisata di Singkawang, membuat kebutuhan masyarakat akan tenaga listrik
terus meningkat. Sehingga perkembangan jaringan penyaluran dan distribusi
tenaga listrik pun menjadi semakin luas yang akan memerlukan penambahan
kubikel baru beserta Kwh yang terpasang di setiap kubikel itu sendiri.

Dengan jumlah penyulang sebanyak 85 buah pada 5 Gardu Induk dan 6


Gardu Hubung yang tersebar, efisiensi pengukuran sistem tenaga listrik dalam
jumlah (kWh) yang cepat serta pengukuran sistem ketenagalistrikan yang mampu
mencegah kehilangan daya (loosses) akibat tidak terbacanya daya yang tersalur
sangat dibutuhkan. Dari data diatas kiranya dapat dimengerti bahwa besar
kecilnya daya yang tersalur dan terbaca di setiap kWh Meter yang terpasang di
GH maupun GI akan sangat mempengaruhi neraca daya jika daya yang telah
tersalurkan tidak terbaca karena terdapat gangguan di kWh Meter itu sendiri.
Secara teknis untuk mengetahui apakah daya yang tersalurkan itu terbaca atau
tidak, perlu diadakan monitoring atau inspeksi rutin di setiap kWh Meter yang ada
di Gardu Induk (GI) maupun Gardu Hubung (GH). Dengan kata lain, harus ada
petugas yang melakukan inspeksi di seluruh GI khususnya GH yang tidak ada
operatornya di setiap kWh Meter terpasang yang akan memerlukan waktu dan
biaya. Pada Sistem Khatulistiwa GH akan sangat rentan dengan permasalahan
atau gangguan kWh Meter karena tidak adanya operator yang dapat membantu
memonitoring seperti halnya yang telah dilakukan pada Gardu Induk dengan
melakukan inspeksi dan pencatatan setiap hari pada jam 10 pagi.

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 1


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

Untuk mengesifiensi hal tersebut, PT PLN (persero) Area Pengatur


Distribusi dan Penyaluran (APDP) Pontianak harus dapat melakukan kontrol,
monitoring, konfigurasi dan mengelola data pada setiap kWh Meter mulai dari sisi
Produksi (Pembangkit), Penyaluran (Transmisi), dan Pendistribusian ke
pelanggan (Distribusi) secara efisien dan sistematis yang berbasis komputer dan
teknologi dengan bantuan SCADA ( Supervisory Control And Data Acquisition).
SCADA merupakan teknologi bidang ketenagalistrikan yang dipakai di GI dan
GH sebagai alat bantu di control center untuk monitoring dan memantau
parameter secara akurat dan real time. Dengan mengoptimalkan kWh Meter (merk
EDMI) eksisiting pada GI dan GH pada khususnya yang akan memberikan nilai
dan manfaat terhadap pelayanan.

1.1 Maksud dan Tujuan


Adapun beberapa maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam
pengembangan telaahan staf ini antara lain :
1. Memahami kondisi eksisting kWh Meter yang terpasang pada setiap Kubikel
di Gardu Induk dan Gardu Hubung sisi produksi 6,3 KV dan 20 KV serta di
sisi distribusi 20 KV sehingga mampu menganalisis dan memanfaatkan meter
secara optimal.
2. Meningkatkan efektifitas sistem kerja operasional perangkat/peralatan
(Remote Control) pada Gardu Induk dan Gardu Hubung sehingga
memudahkan pemantauan dan konfigurasi kWh Meter.
3. Menjadikan manajemen PT. PLN (Persero) APDPP Pontianak sebagai
knowledge center dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Melalui penerapan Remote kWh Meter (Merk EDMI) dengan bantuan
SCADA di setiap Gardu Hubung, manfaat yang bisa diperoleh dari implementasi
ini adalah sebagai berikut :
1. Mengesifiensi kinerja staf Pengukuran dan Transaksi Energi dalam
pemantauan dan pengkonfigurasian kWh Meter.
2. Meminimalkan nilai Looses yang diakibatkan oleh tidak terbacanya daya yang
tersalur pada kWh Meter saata terjadi gangguan.

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 2


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

3. Meminimalkan biaya operasional dibandingkan penggunaan Modem GSM


dari pihak ke-3.
4. Standarisasi dan optimalisasi kWh meter EDMI dapat dijadikan sharing
knowledge untuk pengembangan pengetahuan.
5. Dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

1.2 Batasan Masalah


Agar permasalahan yang dibahas terfokus dan tidak melebar, maka
penulisan telaahan staf ini mengambil batasan masalah sebagai berikut:
a. Alat ukur meter yang dibahas adalah kWh meter elektronik dengan merek
EDMI MK6N.
b. Software atau Aplikasi yang digunakan adalah “Eziview” dan “nPort
Administrator” sebagai software pendukungnya.
c. Data yang di download berupa Loger dan Loadprofile.
d. Bagaimana nilai ekonomis yang dihasilkan dengan mengoptimalkan Kwh
meter (merk EDMI).

1.3 Metodologi Penyusunan


Analisa kWh meter EDMI ini banyak mendapatkan informasi data dan
referensi dari beberapa sumber dengan metode penggalian informasi antara lain :
a. Metode wawancara, dengan melakukan wawancara kepada pihak terkait
yaitu bagian SCADA dan bagian Operasi Sistem.
b. Metode observasi/pengamatan yang dilakukan dengan cara mengamati
sistem kerja peralatan kWh meter EDMI dan alat pendukungnya yaitu
MOXA.
c. Metode Dokumenter, mengumpulkan data dari beberapa referensi, buku
manual dan laporan.
d. Metode Analisis, analisis dibutuhkan setelah pengumpulan dan pengolahan
data, metode analisis perlu dilakukan agar permasalahan dan solusi yang
diberikan logis dan mudah untuk diterapkan di unit operasional tersebut.

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 3


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

BAB II

PERMASALAHAN

PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi dan Penyaluran Pontianak


merupakan salah satu unit pelaksana yang berfungsi sebagai pusat pengatur sistem
pembangkitan, jaringan transmisi dan distribusi yang sangat dibutuhkan oleh
kantor Area Pontianak dan Area Singkawang yang menangani langsung
konsumen dalam proses bisnis pelayanan mereka. Unit ini menjadi pusat
informasi, monitoring, dan pengatur operasional sistem kelisitrikan di seluruh
wilayah Sistem Khatulistiwa dengan adanya sistem SCADA. Dalam rangka
meningkatkan mutu kualitas penyaluran dan pendistribusian tenaga listrik,
dibutuhkan analisa yang cepat dan tepat, salah satunya adalah monitoring daya
yang tersalurkan di Gardu Induk dan Gardu Hubung secara cepat dan akurat.
Untuk memberikan pelayanan secara optimal dan akurat tersebut, dapat
diidentifikasi permasalahan yang ada antara lain :
1. Kebutuhan staf Pengukuran dan Transaksi Energi untuk monitoring dan
troubleshooting kWh Meter di Gardu Hubung.
2. Kebutuhan staff Pengukuran dan Transaksi Energi untuk mengkonfigurasi
atau melakukan seting kWh digital.
3. Ketidakadaannya operator di Gardu Hubung untuk memonitor kWh meter.
4. Penghematan biaya operasional dibanding penggunaan jaringan GSM dari
pihak ketiga seperti INDOSAT.
Dengan demikian perlu adanya penanganan khusus yang cepat dan efisien untuk
menghindari daya tersalur yang tidak terbaca dan gangguan lain yang memerlukan
penanganan cepat agar tidak merugikan Perusahaan karena berpengaruh terhadap
Losses.

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 4


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

BAB III

PERSOALAN

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan, PT. PLN (Persero) APDP


Pontianak sebagai pusat pengatur pembangkitan, penyaluran dan pendistribusian
harus mampu meningkatkan kecepatan pelayanan dan memantau kondisi kWh
meter secara real time disamping mengurangi biaya operasional berupa biaya
untuk provider jaringan jika menggunakan jaringan GSM maupun transportasi
jika harus turun ke lapangan langsung hanya untuk pengambilan data (download)
meter. Ada beberapa persoalan yang membutuhkan penyelesaian dan perbaikan
untuk dapat mengoptimalkan fungsi kWh meter yang terpasang diantaranya :
1. Pada saat terjadi gangguan pada kWh meter di Gardu Hubung, waktu yang
dibutuhkan untuk mengetahui bahwa terdapat meter rusak relative lama
karena tidak adanya operator.
2. Kesulitan dalam pengambilan data (load profile) pada kWh meter saat
dibutuhkan dengan cepat dan tepat.
Adapun tujuan penulisan Telaahan Staf ini adalah agar dapat menjadi fasilitas
sebagai acuan dalam memonitor kWh meter khusunya pada penyulang di Gardu
Hubung 20 kV.

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 5


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

BAB IV
PRA ANGGAPAN

Berdasarkan data PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi dan


Penyaluran dan Penyaluran Pontianak, pada semester pertama tahun 2014 terdapat
gangguan di beberapa Kwh meter yang menyebabkan hilangnya daya tersalurkan
(Looses). Dari sekian banyak jumlah penyulang sampai dengan bulan Juli 2014
telah terjadi gangguan dan kehilangan daya sampa ratusan ribu Kwh. Dengan
demikian dibutuhkan perangkat yang mampu memberikan informasi data yang
valid dan real-time agar kontinuitas pembacaan pada penyaluran tenaga listrik
tetap terjaga.
Untuk meningkatkan keandalan dan efisiensi dalam pengelolaan dan
pengoperasian sistem jaringan tenaga listrik, sistem SCADA dengan perangkat
MOXA nya dapat digunakan untuk membantu mempercepat deteksi gangguan
dan pelaksanaan isolasi pada kWh meter sehingga Looses yang ditimbulkan dapat
dipersingkat dan diperkecil, sehingga energi listrik yang disalurkan kepada
pelanggan dapat terbaca dan tidak merugikan satu belah pihak. Ada beberapa hal
yang harus dipahami diantaranya adalah :
1. Merubah kebiasaan lama dimana setting kWh meter harus dilakukan
secara turun langsung di lapangan yang memerlukan waktu dan biaya
transportasi.
2. Merubah mindset yang seoalah-olah kWh Meter Digital atau Automatic
Meter Reading (AMR) merupakan alat ukur yang hanya bisa diseting dan
dimonitor dengan menginspeksi secara langsung di lapangan seperti
halnya kWh Meter Mekanik atau Manual Meter Reading (MMR).

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 6


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

BAB V
FAKTA YANG MEMPENGARUHI

5.1 Pemanfaatan Sistem SCADA.


Tujuan dari pemanfaatan Communication Port pada kWh meter EDMI
dengan SCADA sebagai alat komunikasi PT. PLN (Persero) APDP Pontianak
adalah untuk meningkatkan kemampuan dan memperluas jangkauan sistem
SCADA Pontianak secara menyeluruh yang sudah ada (eksisting) dalam upaya
meningkatkan efektifitas sebagai langkah penghematan atau efisiensi waktu
bahkan biaya.
Hal ini menuntut PT. PLN (Persero) APDP Pontianak selaku salah satu
unit yang bertugas untuk terus melakukan perbaikan proses (process
improvement) guna memberikan nilai tambah (value-added) kepada pelanggan
secara umumnya dan kepada perusahaan secara khususnya. Dan untuk mencegah
kerugian pada transaksi tenaga listrik, kWh Meter tersebut harus dimonitor secara
waktu nyata dan terus menerus (real time dan continue) oleh staf atau engineer
Pengukuran dan Transaksi Energi. Dengan demikian, kehilangan daya akibat tidak
terpantaunya kWh meter yang mengalami gangguan maupun rusak dapat
diminimalisir sekecil mungkin dan gangguan dapat diketahui secepat mungkin.

5.2 Permintaan PLN Cabang (Area Pontianak) untuk download load profile
PLN Cabang (Area Pontianak) merupakan pelanggan yang
mendistribusikan daya yang diterima dan ditransmisikan atau disalurkan dari
sistem pembangkitan oleh APDP yang mempunyai core bussines di bagian
Transmisi. Dan sebagai pelanggan/konsumen, PLN Cabang menginginkan adanya
download data berupa load profile kWh meter yang tersimpan pada memory map
kWh meter.

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 7


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

Download data load profile merupakan salah satu langkah perbaikan kinerja
PLN Cabang dalam integritas data atau sebagai langkah awal mengurangi susut
(looses) yang menjadi tolok ukur penilaian kinerja seluruh unit di lingkup PLN
Wilayah Kalimantan barat.
Hal ini tentu saja menuntut kinerja staf Pengukuran dan Transaksi Energi
untuk bekerja lebih berat jika harus turun ke lapangan secara langsung di 5 Gardu
Induk dan 6 Gardu Hubung yang tersebar dari Pontianak sampai Singkawang
dengan total 85 Penyulang. Jika download load profile tetap dilakukan secara
langsung turun ke lapangan, tentu saja waktu dan biaya operasional untuk
transportasi tidak akan efektif.

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 8


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Koneksi dan Sistem Komunikasi

6.1.1 Sistem Komunikasi

Pada subbab ini akan dibahas secara garis besar mengenai media
komunikasi dan metode koneksi dari Kwh meter sampai ke Server dan metode
pengambilan data dari meter.

KWH METER
ANETO
SERVER

RJ45 RJ45
Fiber Optic

MOXA

RJ45

Gambar 6.1.1 Diagram Komunikasi

6.1.2 Media komunikasi

Media komunikasi dapat dibedakan menjadi menggunakan kabel (wired)


dan tanpa media kabel (wireless).

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 9


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

 Wired

Media komunikasi tipe wired dapat dibagi menjadi serial RS232/485,


PSTN (public Switched Telephone Network), LAN dan Fibre Optic.

 Direct / Physical

Media Komunikasi pada kWh meter yang menggunakan kabel


RS232/485 atau biasa disebut serial port.

 PSTN

PSTN atau Public Swithed Telephone Network merupakan media


komunikasi untuk mengakses kWh meter yang menggunakan 2 buah
kabel telepon.

 LAN

Local Area Network merupakan media komuniaksi pada kWh meter


yang menggunakan kabel jaringan intranet.

 Fibre Optic

Merupakan kabel serat optik yang digunakan sebagai media


komunikasi pada kWh meter.

 Wireless

Media komunikasi untuk mengakses kWh meter yang menggunakan


media GSM/GPRS, dan Internet.

 GSM/GPRS

Media komunikasi yang menggunakan kartu SIM GSM dari provider


selluler dengan memanfaatkan jaringan GPRS nya.

 Internet / VPN

Media komunikasi pada kWh meter yang menggunakan media


internet dari provider penyedia layanan jasa internet

VPN (Virtual Private Network) merupakan sebuah koneksi private


(tidak semua orang bisa mengakses) melalui jaringan public yaitu
internet yang bersifat virtual atau tidak ada koneksi jaringan antara
dua titik yang akan berhubungan secara riil.

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 10


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

6.1.3 Metode Koneksi

 Metode komunikasi dari loader (laptop/PC) ke kWh meter dapat


menggunakan port serial, port dial up, atau port TCP/IP

 Serial RS232/RS485 merupakan metode koneksi dari laptop / PC ke


kWh meter dengan menggunakan kabel RS232 atau RS485.

 Dial-up merupakan Metode koneksi dari laptop / PC ke kWh meter


dengan menggunakan saluran telepon PSTN/GSM.

 TCP/IP Metode koneksi dari laptop/PC ke kWh meter dengan


menggunakan port TCP/IP (Ethernet).

6.1.4 Metode Pengambilan Data

Metode pengambilan data dari meter secara garis besar dibedakan


menjadi 2 yaitu pengambilan data secara local dan remote.

 Lokal Reading

Metode pengambilan data kWh meter jarak dekat atau secara langsung
baik menggunakan software baca sesuai jenis meternya atau pembacaan
langsung stand display/register.

 Manual Metode merupakan pengambilan data kWh meter dengan


pembacaan dan pencatatan langsung stand register dimana meter
terpasang.

 Direct Metode merupakan pengambilan data kWh meter dengan


menggunakan kabel direct (RS232/485) yang dihubungkan antara
laptop/loader dengan meternya.

 Optical Metode pengambilan data kWh meter dengan menggunakan


optical probe yang dihubungkan ke optical port pada meter dengan
laptop/loader.

 TCP/IP Metode pengambilan data kWh meter dengan menggunakan


kabel LAN tanpa menggunakan media komunikasi internet/intranet.

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 11


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

 Remote Reading

Metode pengambilan data kWh meter dengan pengambilan jarak


jauh melalui media komunikasi (PSTN, LAN, GSM, Ethernet)

 AMR (automatic meter reading) yaitu pengambilan data kWh meter


secara manual maupun otomatis dengan pengambilan jarak jauh
melalui media komunikasi secara terjadwal.

6.1.5 Peralatan Komunikasi

Peralatan komunikasi yang dimaksud adalah peralatan yang terpasang


untuk keperluan pengambilan data meter secara remote reading diantaranya
PC/Laptop, Jaringan Internet maupun Intranet (Modem atau Wifi), Server
Scada (Existing), Aneto (Existing), Moxa, Kabel RJ45, Kabel Optical Probe.

6.2 Prosedur Download (Data Acquisition) Meter Elektronik

Dan berikut prosedur download meter elektronik merek EDMI MK6N


yang terpasang pada Gardu Hubung Cemara yang memiliki spesifikasi
sebagai berikut.

Tabel 6. 1 Spesifikasi Kwh meter (merk EDMI)

SPESIFIKASI Kwh (merk EDMI) MK6N

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 12


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

6.2.1 Koneksi Ke Meter

Langkah awal yang harus dilakukan yaitu dengan mengkoneksikan


Laptop / PC ke jaringan Intranet. Kemudian check koneksi dengan
melakukan ping pada beberapa IP di bawah ini:

o Ping 192.169.1.1

Untuk test koneksi ke Control Center/Server SCADA (APDP)

o Ping 10.19.68.1

Untuk test koneksi ke ROUTER yang terpasang di GH CEMARA

o Ping 10.19.68.40

Untuk test koneksi ke perangkat MOXA di GH CEMARA

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 13


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

 Buka CMD (command prompt)

o Ping 192.169.1.1  test koneksi SERVER CCR (APDP)

o Ping 10.19.68.1  test koneksi ROUTER (GH CEMARA)

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 14


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

o Ping 10.19.68.40  Moxa (GH CEMARA)

 Langkah pertama, buka aplikasi sebagai penghubung dari jaringan wifi ke


IP MOXA yaitu N Port Administrator

o Klik Search IP pada Toolbar

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 15


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

o Masukkan IP Address Moxa, yaitu ’10.19.68.40’ dan kemudian


klik OK

o Jika muncul preview seperti gambar di bawah ini, berarti koneksi


ke Moxa telah berhasil.

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 16


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

o Kemudian Pada Tab “Function” klik COM Mapping

o Setelah itu akan keluar tampilan seperti dibawah ini dan Klik “OK”

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 17


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

o Setiap Port pada Moxa yang dihubungkan dengan kabel RJ45 ke


kWh Meter akan tampil sebagai berikut.

o Kemudian kita bisa menyimpan konfigurasi Com Mapping tersebut


dengan Klik “Apply” pada Toolbar dan Pilih Yes pada Popup
Information.

Dari langkah-langkah di atas, dengan melakukan Com Mapping


berarti secara Otomatis kita akan langsung terkoneksi/terhubung
kWh Meter pada masing-masing Port di MOXA dengan memilih
port virtual yang telah di integrasikan dengan software nPort
Administrator tersebut.

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 18


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

Berikut merupakan Port List yang digunakan pada Kwh Meter di setiap Feeder
GH CEMARA.

GH CEMARA

MOXA ’10.19.68.40’

ROUTER GH CEMARA ’10.19.68.1’

SERVER CCR ‘192.169.1.1’

PORT PENYULANG / FEEDER

PORT 1 KAPUAS 2 CHARLY

PORT 2 SAHANG 2 CHARLY

PORT 3 CEMARA 4 CHARLY

PORT 4 KAPUAS 10 CHARLY

PORT 5 SAHANG 4 CHARLY

PORT 6 KAPUAS 9 CHARLY

PORT 7 SAHANG 3 CHARLY

PORT 8 KAPUAS 4 CHARLY

PORT 9 CEMARA 3 CHARLY

PORT 10 CEMARA 2 CHARLY

PORT 11 KAPUAS 5 CHARLY

PORT 12 KAPUAS 3 CHARLY

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 19


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

 Langkah berikutnya yaitu mengkoneksikan PC/Laptop dengan Kwh meter


menggunakan software EziView yang telah terinstall.

o Buka Software EziView

o Kemudian masukkan Password, Defaultnya “IMDEIMDE”

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 20


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

o Klik Kanan Pada tab “Quick Connect” kemudian pilih Properties

o Jika “Site Properties” telah muncul, pilih “Connection” tab


kemudian ganti Port dengan COM penyulang yang dikehendaki.
Sebagai contoh, Jika kita ingin melakukan koneksi ke Kwh meter
yang terpasang pada penyulang Kapuas 2 Charly, maka pilih
COM1/PORT1 pada Port List. Untuk Sahang 2 Charly pilih
COM2/PORT2 dan begitu seterusnya. Kemudian Klik “OK”

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 21


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

o Setelah memilih feeder dengan memasukkan PORT/COM, Klik


kanan pada tab “Quick Connect” kemudian pilih “Connect”

o Langkah berikutnya klik kanan pada Nama Meter “211306014”.

Pilih “Screens”  Pilih “Status”

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 22


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

o Kemudian Klik tab “Surveys”

Dari Preview tersebut dapat diketahui bahwa kita bisa melakukan download
dengan range waktu tertentu yaitu:

 Harian

 Satu hari yang lalu

 Hari ini dan Satu hari yang lalu

 Bulan ini

 Bulan Kemarin

 Bulan Kemarin dan Bulan ini

 Dan bisa juga dengan menentukan tanggal dengan pilih opsi Range

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 23


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

Data yang dapat di download Meliputi:

 Load Profile

 Event Log

 Billing History

Untuk Memulai pengambilan data (Data Acquisition) pada Kwh Meter, tinggal
pilih “Survey Name” yang diinginkan kemudian tentukan waktu yang dibutuhkan.

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 24


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

Berikut Contoh pengambilan data Load Profile selama satu hari:

Data di atas dapat disimpan dengan cara klik “Save As…”

Data yang tersimpan hanya berupa text untuk di import ke Excel sebagai Rekap.

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 25


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

BAB VII
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan telaah staf dengan judul
Remote Data Acquisition kWh Meter (EDMI) di Gardu Hubung ini adalah
sebagai berikut :
1. Sistem Remote Data Acquisition adalah suatu system pembacaan data meter
baik secara otomatis / manual yang berfungsi untuk mengambil data meter
transaksi dan mengirimkannya ke Neraca Energi untuk diproses ke
tahapan proses olah data baik disisi Pembangkit, Transmisi, maupun
Distribusi
2. Terdapat beberapa media komunikasi yang dapat digunakan untuk proses
pengambilan data meter yaitu :
a. Melalui koneksi langsung di lapangan dengan menggunakan kabel
Optical Probe.
b. Dengan memanfaatkan media komunikasi Intranet baik secara
wired menggunakan Kabel LAN maupun wireless menggunakan
jaringan Wifi.
c. Dengan media komunikasi Internet, yaitu dengan menghubungkan
jaringan Internet ke VPN APDP, VPN Wilayah, atau VPN staf
Transaksi Energi.
3. Meter Elektronik merupakan alat ukur tiga fasa yang dapat menyimpan data
berbasis database.
4. Data meter (kWh) sangat berperan dalam menjaga keseimbangan neraca
energy di sisi Pembangkit, Transmisi, dan Distribusi.
5. Untuk mencapai kinerja yang maksimal, keandalan dan kontinuitas
pelayanan harus tetap dijaga dengan maintenance serta monitoring berkala.
6. Perbedaan kinerja yang signifikan diperoleh dari kWh meter elektronik
dibandingkan dengan kWh meter konvensional, diantaranya dengan kWh
meter elektronik data loger meter dapat diperoleh suatu saat karena
mempunyai log meter historical, tingkat akurasi data yang lebih baik

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 26


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

karena tingkat error terjadi hanya pada alat sedangkan pada kWh
konvensional memungkinkan terjadinya kesalahan baca petugas / manusia,
sistem komunikasi data yang sudah interkoneksi dengan intranet
memungkinkan distribusi data meter ke neraca energi lebih efisien.

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 27


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

BAB VIII

TINDAKAN YANG DISARANKAN


Beberapa tindakan yang diperlukan dalam meningkatkan kemampuan alat
ini adalah:
- Didalam usaha meningkatkan efisiensi dan pengambilan data meter, maka
diharapkan untuk peralatan yang ada agar bisa di integrasikan ke sistem
SCADA.
- Perlunya kebijakan dari manajemen pada saat proses pengadaan material
agar material baru tersebut bisa di integrasikan ke sistem SCADA
eksisiting.
- Berhubung koneksi ke kWh Meter semakin mudah dan cepat, penggantian
Password yang digunakan sebagai Parameterisasi User Access sangat
perlu dilakukan. Mengingat pernah terjadi kejadian pengecilan rasio CT
dan VT yang mengakibatkan Kwh yang digunakan sebagai Titik Transaksi
mengalami penurunan Stand angka yang akan menggannggu pelaporan
neraca energy dan tidak terjaganya Integritas Data.

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 28


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

DAFTAR PUSTAKA

SPLN 109 - 5 : 1996, halaman 12,Pengertian Telemetering


SPLN 55 - 001 : 2008,hal 92, Implementasi Telemaeseurment
Mk6N Meter Spesification
Manual Book Eziview

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 29


PT PLN (PERSERO)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
Jalan Ismail Marzuki No. 15 Pontianak

LAMPIRAN

Rizaldi Haris Pratama, 2111138 30

Anda mungkin juga menyukai