Anda di halaman 1dari 46

KONSEP

LISTRIK PRABAYAR - LPB

BAYAR DULU LISTRIK NYALA

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 1


ATURAN MAIN LPB

• ADA TOKEN - LISTRIK NYALA


• TOKEN DISIMPAN DI METER PRABAYAR
• TOKEN AKAN BERKURANG SESUAI PEMAKAIAN LISTRIK
• TOKEN HABIS LISTRIK MATI
PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 2
LPB
LISTRIK PRABAYAR

BELI TOKEN ISI TOKEN LISTRIK NYALA

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 3


TOKEN LPB

TOKEN DIISIKAN MELALUI KEYPAD

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 4


ATM
Bagaimana pelanggan membeli
token?
Pelanggan membawa
nomor meter misalnya:
04 2353 5745 5

Mengisi nomor meter &


Memilih nilai token

Memasukkan nomor token Mendapat struk ATM


Ke dalam meter Berisi nomor token
PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 5
Online
Bagaimana pelanggan membeli Payment
Point
token?
Pelanggan membawa
nomor meter misalnya:
04 2353 5745 5

Membeli token di
Payment Point Online

Mendapat tanda bayar


Berisi nomor token
Memasukkan nomor token
Ke dalam meter
PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 6
ATM
Bagaimana pelanggan membeli
token?

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 7


ATM
Bagaimana pelanggan membeli
token?

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 8


ATM
Bagaimana pelanggan membeli
token?

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 9


Format struk pembelian token di PPOB, Teller dan POS

1 STRUK PEMBELIAN LISTRIK PRABAYAR


2
3 NO METER : XXXXXXXXXXX ADMIN BANK : RP. 99.999.999
4 NAMA : METERAI : RP. 99.999.999
XXXXXXXXXXXXXXXXXXX
5 TARIF/DAYA : XXXX/XXXXXXXXX PPn : RP. 99.999.999
6 NO REF *) : PPJU : RP. 99.999.999
XXXXXXXXXXXXXXXXXXX
7 ANGSURAN : RP. 99.999.999
8 RP BAYAR : RP. 999.999.999 RP TOKEN : RP. 99.999.999
9 JML KWH : 999.999,9
1
1 TOKEN : XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
2
3 TERIMA KASIH
4 ”Hemat Listrik & Bebas Narkoba”
5 INFORMASI HUB : XXXX-XXXXXXX
6

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 10


CREDIT TOKEN
Format struk pembelian token di ATM dan EDC

1 STRUK PEMBELIAN LISTRIK PRABAYAR


2
3 NO METER : XXXXXXXXXXXX
4 NAMA : XXXXXXXXXXXXXXXXXXX
5 TARIF/DAYA : XXXX/XXXXXXXXX
6 NO REF *) : XXXXXXXXXXXXXXXXXXX
7 RP BAYAR : RP 999.999.999
8 ADMIN BANK : RP 99.999.999
9 METERAI : RP 99.999.999
1 PPn : RP 99.999.999
1 PPJU : RP 99.999.999
2 ANGSURAN : RP 99.999.999
3 RP TOKEN : RP 99.999.999
4 JML KWH : 999.999,9
5 TOKEN :
6 XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
7
8 TERIMA KASIH
9 ”Hemat Listrik & Bebas Narkoba”
2 INFORMASI HUB : XXXX-XXXXXXXX
PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 11
Online
Bagaimana pelanggan membeli Payment
Point
token?

Contoh struk pembelian token prabayar di Online Payment Poin

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 12


Tinjauan Umum
13

● Mempercepat arus cash dengan


penerimaan pendapatan di muka
● Tidak ada tunggakan
● Tidak ada pembacaan meter,pemutusan
sementara dan penyambungan kembali
● Meningkatkan pelayanan, mengurangi
keluhan
● Siklus tagihan yang lebih sederhana
dan mudah

10/6/2019
PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 13
Tinjauan Umum
14

 Keuntungan dari sisi pelanggan / konsumen,


antara lain:
• Mengendalikan anggaran dan konsumsi pemakaian
listrik sesuai kemampuan
• Tidak perlu menyediakan Uang Jaminan Langganan
(UJL/UMTL)
• Lebih transparan jumlah rupiah yang dibayar
dengan jumlah kWh yang diterima.
• Membeli token / voucher isi ulang dapat
dilakukan kapan saja.
• kWh meter prabayar berfungsi sebagai dispenser
listrik dilengkapi informasi display untuk
mengontrol pemakaian, sisa kredit, peringatan
jika listrik akan habis. 10/6/2019
PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 14
kWh meter prabayar
● kWh meter prabayar berbeda bila dibandingkan kWh
15
meter yang biasa dipakai selama ini (pascabayar),
terbuat dari meter elektronik dipasang dipelanggan
yang diguna-kan untuk mengukur pemakaian listrik
pelanggan dan memantau serta mengontrolnya.
● Meter ini dilengkapi dengan display informasi ,
keypad untuk memasukkan angka kode token atau
perintah lainnya. Meter ini mempunyai jenis
kompak,dimana meter unit menjadi satu dengan keypad
unit dan meter jenis split, dimana meter unit
terpisah dengan keypad unit (dihubungkan dengan
kabel data).
● Untuk meter jenis kompak pemasangannya pada
bangunan pelanggan dengan letak meter yang mudah
dikontrol dan dijangkau,sedangkan untuk meter jenis
split,pemasangan meter unitnya dipasang secara
mengelompok dalam box ditiang atau pada box
khusus,sedangkan keypad unitnya dipasang pada
masing masing bangunan pelanggan (didalam bangunan) 10/6/2019
PT Schneider Indonesia
sehingga mudah dikontrol dan dijangkau.
– Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 15
kWh meter prabayar
16

● Meter ini mempunyai beberapa fungsi atau fitur antara


lain sebagai berikut :
● Mempunyai Nomor seri unik sesuai STS
● Kontaktor untuk menghubungkan atau memutuskan
koneksi listriknya
● Low credit warning (visual dan audible)
● Tamper switch detection
● Programable trip current.
● Memiliki memori yang tidak terhapuskan (non
Volatile memory)
● Menyimpan data historical pengisian token
sebelumnya.
● Pada display LCD dapat ditampilkan sisa kredit
kWh,daya yang dipakai,status kontaktor,jumlah kWh
yang dipakai sejak dipasang,informasi balik saat
menerima token serta informasi lain. 10/6/2019
PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009
● Meter prabayar tersedia untuk pelanggan 1 phasa 16 dan
Kwh meter prabayar
tipe BEC23PLT
Sosialisasi implementasi Listrik
Prabayar
PLN Distribusi Jawa Tengah &
Yogyakarta
3 November 2009
BEC23PLT - SPESIFIKASI
BEC = Budget Energy Controller dengan Pushbutton, Latch and Tamper
switch
Terdiri atas 2 bagian : kwh meter dan wall base
Voltage range
●230VAC (-20% +15%)
Supply Frequency
● 50Hz (+ 2%)
Current Ratings
● Maximum current 80A programmable
● Base current 5A
Environmental
● Operating temperature: -10°C to +55°C.
● Storage temperature: -25°C to +70°C.
● Humidity annual mean: 95% RH

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 18


STANDARISASI
 IEC 62055-41 (Standard Transfer Specification STS)
 SABS 1524-1 (Electricity prepayment)
 SABS IEC 62053-21 (Electricity metering equipment AC – Static Meters for Active
Energy classes 1 and 2).
 SABS IEC 62052-11 (Electricity metering equipment AC – General requirements,
tests and test conditions).
 IEC60068-2-27 Shock Test (housing and electronics).
 IEC60068-2-6 Vibration Test (housing and electronics).
 NRS 009-4-2: 1994 (Electricity Sales System).
 Eskom SCSSCAAA9 (Particular requirements for prepayment meters).
 Eskom TRMSCAAP2 (Surge Arrestors)
 Accuracy: Class 1 and 2
 SABS ISO 9001:2000
 SABS ISO 14000:2004
 SABS OHSAS ISO 18000:2007
PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 19
BEC 23 PL/T
Layar LCD
Lampu
Rate LED

Keypad
Nomor meter

Tempat segel

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 20


Nomor kwh meter

11 digit nomor


Nomor unik hanya untuk
sebuah kwh meter saja

04 12 238425 6

 04 = kode vendor (Conlog)


 12 = tahun pembuatan 2002
(1990 + 12 = 2002)
 238425 = urutan produksi
6 = cek digit
PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 21
Tampilan LCD

Sisa kwh

Indikator beban
Low credit /
kwh minimum

Icon Tamper
Token diterima/tolak Status pemutus Icon menunggu

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 22


Indikator beban
10% 20% 30% 40% 50% 60%

● Grafik bar horisontal menunjukkan tingkat konsumsi arus


Misalkan :
Batas daya = 2200 W = 100%
1 bar = 220 W
Bila display menunjukkan 4 bar maka
= 4 x 220 W = 880 W
( data konsumsi di update tiap 15 detik)
● Bila grafik bar tersebut berkedip-kedip (flashing)
artinya terjadi overload di meter (pemakaian melebihi
batas daya yang diprogram di meter)
● Bila overload lebih dari 15 detik maka meter akan
memutuskan daya
PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 23
FITUR - FITUR
PENGAMAN
● Proteksi dengan Conlog surge arrestor 5kA / 5kV surge arrestor.
● Sirkut elektronik didesain dengan ketahanan 420VAC selama 48 jam.
● Short circuit current rating 3kA.
● Load / Line Reversal Protection (fasa terbalik antara masukan & keluaran)

KEAMANAN (SECURITY)
● Tersedia tempat segel pengaman
● Meter hanya me-respon kepada token yang benar & hanya untuk meter
tersebut
● Switch anti-tamper (buka paksa) pada tipe meter dengan sensor tamper.

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 24


FITUR - FITUR
KEANDALAN
● PCB dilapisi conformal coating sebagai pengaman terhadap serangga, debu
dan kelembaban
● Teknologi Surface Mounting (SMT) menjamin tingkat ketelitian yang tinggi
pada saat proses manufaktur
● Keypad sudah teruji untuk pemakaian lebih dari 1 juta operasi setiap tombol.
PERALATAN PEMUTUS
● 80A, 3kA single pole latch sebagai peralatan pemutus
● Konsumen akan diputus pada saat kwh sudah habis = 0 kwh
● Bila terjadi beban lebih (overload) maka meter akan memutuskan daya ke
konsumen dalam peioda waktu tertentu
RATE LED
● 1000 Pulsa per kWh, rata-rata pemakaian listrik.
● Rate LED dapat dibaca dengan alat Interrogator Kit dan di transfer ke komputer
PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 25
Proses pemasangan listrik
prabayar
1. Pelanggan datang ke kantor
pelayanan PLN
2. Pelanggan mengisi formulir &
menyelesaikan kewajibannya
3. Petugas memasukkan data pelanggan
ke dalam sistem CIS
4. Sistem mengirim data ke Data Vending System telah siap
Center
5. Data Center mengirim data ke Token engineering:
Vending System 1. Token Key Change
6. Petugas Vending Unit (IT) membuat 2. Token Clear Tamper
token2 engineering di Vending 3. Token Batas daya
4. Token Clear Credit
Unit
5. Token Free Issue
7. Petugas penyambungan membawa kwh
meter & token engineering ke Meter telah siap digunakan
rumah pelanggan Pelanggan dapat membeli
token di ATM/PPOB
8. Setelah meter terpasang, petugas
PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 26
5 Token Engineering
untuk pemasangan kwh meter
1. Coding Token (Token Key Change / Ubah tarif)
- Token yang harus dimasukkan PERTAMA kali
- Untuk mengganti kode tarif indeks, SGC atau KRN

2. Token Clear Tamper


Untuk mengaktifkan kembali meter setelah adanya tampering (tombol tamper aktif)
bila dibutuhkan

3. Token Load Limit (batas daya)


Token ini dipergunakan menetapkan batas daya di meter sesuai langganan

4. Token Clear Credit


Menghapus sisa pemakaian dan total konsumsi terakhir

5. Token kwh perdana (kwh awal)


Mengisi meter dengan kwh perdana yang telah dibeli pelanggan saat pendaftaran
PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 27
Pemasangan kwh meter

Patahkan lempeng plastik pada wallbase

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 28


Pemasangan kwh meter
Meter ini dilengkapi dengan Line / Load Reversal Detector

Surge Arrestor

Terminal Neutral Terminal Line

Terminal pen-tanahan

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 29


Pemasangan kwh meter Terminal
blok 2 pole
Tampak depan
+ wall base
Surge Arrestor
PRA BAYAR /
( diganti yg besar )

PREPAID Kabel ground Outgoing


Phasa &
Netral

N P
P

Incoming Incoming
Wallbase kWh meter Netral dari SR Phasa dari SR

Plat plastik
E dipatahkan sebelum
kwh baru dipasang.
Kabel netral (hitam)

Kabel fasa (merah)

Dudukan MCB

MCB
Kotak MCB

Grounding Kabel Kabel Kabel


netral ke phasa ke phasa ke
terminal terminal MCB
PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 blok blok 30
Pengkabelan pada Wall Base
MASUKAN NETRAL SR
MASUKAN PHASA

PEMBUMI
AN /
GROUND

KELUARAN PHASA
KELUARAN NETRAL BEBAN
PEMBUMIAN / GROUND
PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 31
Pesan kesalahan: token ditolak

Meter penuh: Error:


Token melebihi maksimum meter Terjadi kesalahan

Duplikasi token:
Token kadaluarsa
(dimasukkan lebih dari 1 kali)

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 32


Pemutusan saat terjadi
beban lebih (overload)

Beban ≥ Indikator beban 100%


Batas beban lebih dan berkedip-kedip selama 15 detik

Daya diputuskan meter


selama 30 detik
Keadaan normal

5 kali berurutan?

Daya diputuskan meter


selama 30 menit

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 33


Fungsi-fungsi khusus untuk
pelanggan
#1# = Daya rata-rata dalam kW saat ini
#2# = Total pemakaian s/d saat ini (stand meter)
#3# = Uji Keypad
# 3 ## = Uji Display
#6# = Total nilai token sampai saat ini
#7# = Status meter
# 10 # = Nomor Supply Group Code (SGC)
(tampilan menjadi 000000 jika telah dilakukan pengubahan tarif)

# 11 # to # 20 # = melihat nomer dari 10 token yang dimasukkan terakhir


# 21 # to # 30 # = melihat nilai kWh dari 10 token yang dimasukkan terakhir

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 34


Status Meter #7#
Bit 7
Bit 7

BIT Status Flag Rincian


Bit 7 Status Tamper 0 = tamper tidak terdeterksi
1 = Tamper terdeteksi
Bit 6 Tidak dipergunakan
Bit 5 Status Komisioning 0 = belum dikomisioning
1 = sudah dikomisioning
Bit 4 Untuk penggunaan internal

Bit 3 Tidak dipergunakan


Bit 2 Untuk penggunaan internal

Bit 1 Untuk penggunaan internal

Bit 0 Untuk penggunaan internal

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 35


Token Engineering non spesifik

 Token Kommisioning
– Meng-aktifkan meter baru dengan mengaktifkan peralatan pemutus di
dalam meter

1275 4194 1448 6450 5970

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 36


Token Engineering non spesifik
 Token Test (STS0)
• Masukkan kode 20 digit Token Test untuk memulai test. Test dilanjutkan
secara berurutan secara otomatis
• Disebut juga token STS 0, dipergunakan untuk menunjukkan secara
urutan status meter

5649 3153 7254 5031 3471

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 37


Token Test 5649 3153 7254 5031
3471
Tampilan LCD Keterangan
88888888 Kontaktor terbuka (Trip)
Semua LCD aktif Uji LCD
Semua LCD aktif Pengiriman data via LED
Semua LCD aktif Kontaktor ditutup (Close)
0 Total sisa kwh dalam meter
1 Total pemakaian pelanggan
2 Total pemakaian meter (stand meter)
3 Key revision number
4 Key type
5 Tarif Index
6
7 Batas daya maksimum
8 Status tamper
9 Rata-rata pemakaian
10 Versi software meter
PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 38
Token Kadaluarsa:
Penyimpanan informasi token di meter
Isi register memory meter

Nilai
Token dimasukkan Nomor Tanggal
Token 1 token
ke meter token token
(kwh)
Nilai
Nomor Tanggal
Token 2 token
token token
(kwh)
Nilai
Nomor Tanggal
Token 3 token
token token
(kwh)

Nilai
Nomor Tanggal
Token 49 token
token token
(kwh)

Token 50 Token 51 Token di hapu


PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 39
Token kadaluarsa / expired

Token Token 1 21 Juli 2008

1 Jan 2008
Token 2 18 Juli 2008

Token 3 10 Juli 2008

Isi register
memory
Token di tolak
karena kadaluarsa

Token 49 10 Feb 2008

Token 50 1 Feb 2008

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 40


Hexing
Prepayment Energy
Meter
Oleh:

PT MUTITRON AUTOMA
Electrical and Metering Solutions

Jl.Daan Mogot Raya No.9 Jakarta 11460 - Indonesia


Website : www.ptma.biz
E-mail : info@ptma.biz
Telp : +622156940490 (Hunting)
Fax : +62215663248

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 41


Class : 1s (IEC62053-21, IEC62053-31)
Basic Specification

 Encryption : STS (IEC62055-41, IEC62055-51)


Single Phase 


IP54
Nominal Voltage : 230V (+/- 20%)
 Frequency : 50Hz (+/- 5%)
 Nominal Current : 5(60)A
 Starting Current <0.4% In
 Measurement Mode : 1phase 2wire (Absolute Wh)
 Other Measured : kW, Voltage, Current
 Communication : Optical Port (IEC62056-21)
 Temperature : (Operating : -25 s/d 55C) & (Storage -40
s/d 85C)
 Backup type : Lithium battery (10 years with power & 2
years without power)
 Data Storage : Flash memory (Non Volatile Memory)
 TOU : up to 4 tariff, 7 season, 40 routine holiday & 24
exceptional holiday can be programmed (optional)
 Billing : day billing (00.00 everyday), month billing
(00.00 at 1st of each month) & record last 5 month
kWh & credit
 Tariff (optional) : Single tariff, multi tariff (time base) &
block tariff
 Tamper detection : Phase failure, reverse kWh, Low
battery, memory failure, opening meter cover &
PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009
terminal cover
42
HXE-12 Certificate

KEMA
No: 2097004-QUA/CAL 07-4035 STS CERTIFICATE
No: Q32DDTEDS/252 LMK
No: 442.BTND.072A.2008 METROLOGI
No: 109/PDN-4.3.1/T1/11/2008

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 43


Hexing Electrical Co., Ltd.
Certificate

ISO 9001:2000
No: 15/07Q5170R21 ISO 10012-1
No: (2006) (152) ISO 14001:2004
No: UE080015R0 MEMBER of STS
No: 2 February 2006

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 44


Tampilan LCD
SINGLE PHASE THREE PHASE

Symbol on LCD Description Display Format

Communication indication N.A. Display Features:


• Meter ID
Low battery indication N.A.
• SGC
Reverse energy Indication N.A. • CIU
• Date & Time
Open Relay symbol N.A.
• Credit
DD-MM-YY DATE Current date • kWh Total
HH-MM-SS TIME Current time • kWh 4 tariff (1, 2, 3 & 4)
XXXX.XX CREDIT Balance • Power Limit (Watt)
XXXX.XX Kwh Total kWh
• Active Power (Watt)
XXX Day Validity period
PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 45
Informasi untuk Pelanggan
Versi Demo

PT Schneider Indonesia – Marketing – Sistem Listrik Prabayar – March 2009 46

Anda mungkin juga menyukai