Anda di halaman 1dari 125

SKRIPSI

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN BACA DATA DAN


KELAINAN METER PELANGGAN AUTOMATIC METER
READING (AMR) MENGGUNAKAN APLIKASI AMICON
DI PT PLN (PERSERO) UP3 SUMEDANG

DISUSUN OLEH:

LILIS PUSPA ERVIRA


NIM : 202011340

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA 2022
ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN BACA DATA DAN KELAINAN
METER PADA PELANGGAN AMR MENGGUNAKAN APLIKASI
AMICON DI PT PLN (PERSERO) UP3 SUMEDANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Disusun Oleh :

LILIS PUSPA ERVIRA


NIM : 202011340

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA 2022
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Nama : Lilis Puspa Ervira

NIM :202011340
Program Studi : S1 Teknik Elektro

Fakultas : Ke'tenagalisrikan dan Energi Terbanrkan

Judul Skripsi :Analisis Penyebab Kegagalan Baca Data Dan Kelainan


Meter Pada Pelanggan AMR Menggunakan Aplikasi
AMICON Di PT PLN (Persero) UP3 Sumedang

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana baik dilingkungan Institut

Teknologi PLN maupun di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan


saya juga tidak terdapat karya afau pendapat yang pemah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan

dalam daftar Pustaka- Pemyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa
tanggung jawab serta bersedia memikul segala resiko jika ternyata pemyataan ini

tidak benar.

Jakarq 22 Agustus 2022

#m-l Lilis Puspa Ervira


NIM : 202011340
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

SKRIPSI

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN BACA DATA DAN


KELAINAN METER PELANGGAN AATOMATIC METER
READ ING (AMR) MENGGT.JNAKAI\I APLIKASI AMICON
DI PT PLN (PERSERO) UP3 SUMEDANG

Disusun Oleh :

LILIS PUSPA ERVIRA


NIM ;202011340

Diajukan untuk memenuhi persyaratan

PROGRAM STUDI ST TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS KETENAGA LISTRIKAI\ DAN ENERGI TERBARUKAN
INSTITUTE TEKNOLOGI PLN

Jakarta, 22 Agustus 2022

Mengetehui, Disetujui,
Kepala Program Studi
S1 Teknik Elektro

i-awen, S.T.,M.T.

NIDN :0325018402 IIIIDN : 0E16037301


LEMBAR PENGESAHAAN TIM PENGUJI

SKRIPSI

ANALISIS PEI\IYEBAB KEGAGALAI\I BACA DATA DAN KELAINAI\


METER PELAI\GGAI\I AATOMATIC METER READING (AMR)
MENGGUNAKAN APLIKASI AMICON DI PT PLN (PERSERO) UP3
SUMEDAIIG

Disusun Oleh :

LILIS PUSPA ERVIRA


NIM: 202011340

Telah disidangkan dan dinyatakan LIILUS/TIDAK LULUS pada siding Skripsi dan Program Studi

S I Teknik Elektro Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Institut Teknologi PLN
pada22 Agustus 2022

TIM PENGUJI

l. AndiJunaidi, S.T., M.T Ketua Sidang

2. Samsurizal, S.T., M.T Sekretaris Sidang

3. Adri Senen, S.T., M.T Anggota Sidang

Mengetahui
Kapala Program Studi
Sl Teknik Elektro

Tony Ko'dr 6-n, S.T., M.T


I\TIDN 1325018402

|l
UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-

besamya kepada yang terhormat :

Sugeng Purwanto, S.T., M.Sc.


Selaku Dosen Pcmbimbing

Yang telah memberikan petunjulq saran-saran serta bimbingannya sehingga Skripsi ini

dapat diselesaikan.

Terima kasih yang s.rm4 saya sampaikan kepada :

L Suami penulis, Arkam Maulana Sidiq yang selalu memberikan memotivasi.


2. Redi Zusanto, selaku Manager PLN (Persero) UP3 Sumedang
3. Wenas Adity4 selaku Manager PLN (Persero) ULP Sumedang Kota
4. Dera Kustanto, selaku Spv Pemeliharaan Meter PLN (Persero) Up3 Sumedang
5. Bachrudin Yusuf, selaku staffTransaksi Energi PLN (Persero) UP3 Sumedang
6. Cahyana, selaku teknisi AMR Guma
yang telah mengijinkan penulis untuk mengambil dat4 melakukan simulasi dan analisa

pelanggan PLN (Persero) UP3 Sumedang.

Jakarta, 22 Agustus 2022

Lilis Pusoa Ervira


NrM 202011340

lll
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Institut Teknologi - PLN, saya yang bertanda tangan di
bawah ini :

Nama Lilis Puspa Ervira

NIM 2020t1340
Program Studi S 1 Teknik Elektro

Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


Jenis Karya Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Institut


Teknologi - PLN Hak Bebas Royalti Non Eklusif (l{on-sclusive Royalty Free Right)
atas karya ilmiah saya yang berjudul :

"Analisis Penyebab Kegagalan Baca Data Dan Kelainan Meter Pada


Pelanggan AMR Menggunakan Aplikasi AMICON Di PT PLN
(Persero) UP3 Sumedang".

Beserta perangkat yang ada (ika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non Ekslusif

ini Institute Teknologi-PlN berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola


dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan Slripsi saya
selama tetap mancantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak

Cipta.

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di: Jakarta

Pada tanggal :22 Agastus 2022

Yang menyatakan,

(q,fi,A
Lilis Puspa Ervira
NIM : 202011340

lv
ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN BACA DATA DAN
KELAINAN METER PELANGGAN AUTOMATIC METER
READING (AMR) MENGGUNAKAN APLIKASI AMICON
DI PT PLN (PERSERO) UP3 SUMEDANG

Lilis Puspa Ervira, 202011340


dibawah bimbingan Sugeng Purwanto, S.T., M.Sc.

ABSTRAK

KWh meter milik PLN merupakan alat untuk mengukur jumlah penggunaan energi listrik
pelanggan dan sebagai acuan tagihan listrik yang harus dibayar pelanggan setiap
bulannya. Kegiatan pencatatan stan meter pelanggan, khususnya pelanggan meter AMR
menggunakan Aplikasi Automatic Meter Reading Terpusat (A2MRT). Terkadang ada
masalah sehingga AMR tidak dapat mengirim data ke server atau gagal terbaca. Dari
permasalahan tersebut, diperlukan tools, metode dan analisa kegagalan baca data AMR
sehingga penyebabnya dapat dipetakan dan ditindaklanjuti secara cepat dan tepat. Tools
yang digunakan yaitu AMICON yang berfungsi sebagai sistem AMR Terpusat dan
diimplementasikan di lingkungan PLN unit distribusi. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode kuantitatif dengan cara mengumpulkan data hasil baca AMICON Tahun
2021 di PT PLN (Persero) UP3 Sumedang. Hasil yang diperoleh, penyebab meter AMR
gagal terbaca sebanyak 55.33% dikarenakan kerusakan perangkat komunikasi (Modem,
Antena, Simcard, Kabel), 4.92% dikarenakan perangkat meter rusak, 5,94% karena
kerusakan adaptor dan sebanyak 33.81% karena ketidaksinkronan data AMR dengan DIL
AP2T. Kelainan yang terjadi pada kWh meter AMR diantaranya karena adanya
pengawatan terbalik, arus tidak seimbang dan deviasi akibat kerusakan alat metering
yang dianalisa menggunakan parameter load profile, diagram phasor dan EIS sebagai
dasar perhitungan tagihan susulan.

Kata Kunci : Gagal Baca AMR, AMICON, Deviasi Meter, Tagihan Susulan

v
ANALYSIS OF CAUSES OF DATA READING FAILURE
AND CUSTOMER METER DISORDERS AUTOMATIC
METER READING (AMR) USING AMICON AT PT PLN
(PERSERO) UP3 SUMEDANG

Lilis Puspa Ervira, 202011340


Under the Guidance of Sugeng Purwanto, S.T., M.Sc.

ABSTRACT
PLN's KWh meter is a tool to measure the amount of electricity used by customers and as
a reference for electricity bills that must be paid by customers every month. The recording
of customer meter booths, especially AMR meter customers, uses the Centralized
Automatic Meter Reading (A2MRT) Application. Sometimes there is a problem that AMR
cannot send data to the server or it fails to read. From these problems, tools, methods
and analysis of AMR data read failures are needed so that the causes can be mapped and
followed up quickly and precisely. The tools used are AMICON which functions as a
Centralized AMR system and is implemented in the PLN distribution unit environment.
The research method used is a quantitative method by collecting data from the 2021
AMICON reading results at PT PLN (Persero) UP3 Sumedang. The results obtained, the
cause of the AMR meter failing to read as much as 55.33% due to damage to
communication devices (Modem, Antenna, Simcard, Cable), 4.92% due to damaged
meter equipment, 5.94% due to faulty adapter and 33.81% due to asynchronous AMR
data with DIL AP2T. Abnormalities that occur in the AMR kWh meter include reverse
wiring, unbalanced currents and deviations due to metering equipment damage which
are analyzed using load profile parameters, phasor diagrams and EIS as the basis for
calculating a Supplementary Bill.

Key words : Failed to Read AMR, AMICON, Deviation Meter, Supplementary Bill

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ....................................................................... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ....................................................................................... iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI...................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................................... v
ABSTRACT .................................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 3
1.4. Manfaat .......................................................................................................... 3
1.5. Ruang Lingkup Masalah ................................................................................ 4
1.6. Sistematika Penulisan .................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 5
2.1. Penelitian yang Relevan ................................................................................ 5
2.2. Landasan Teori .............................................................................................. 7
2.2.1. Aplikasi Automatic Meter Reading Terpusat (A2MRT) ................... 7
2.2.2. AMICON ........................................................................................... 8
2.2.3. Alat Pembatas dan Pengukur (APP) .................................................. 12
2.2.4. Automatic Meter Reading (AMR) ..................................................... 16
2.2.5. Daya Listrik ....................................................................................... 22
2.2.6. Diagram Phasor ................................................................................. 24
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................. 30
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 30

vii
3.2. Desain Penelitian ........................................................................................... 31
3.3. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 33
3.4. Metode Analisis Data .................................................................................... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 38
4.1. Hasil Baca Data AMR UP3 Sumedang ......................................................... 38
4.1.1 Hasil Pembacaan Stand Billing Aplikasi AMICON .......................... 38
4.1.2 Analisa Kegagalan Baca Data AMR pada AMICON ........................ 41
4.2. Pemeriksaan Suspect Anev Pelanggan AMR ................................................ 47
4.2.1 Time Different .................................................................................... 58
4.2.2 Analisa Arus Fasa terbalik dan Unbalance Current .......................... 50
4.2.3 Analisa Arus Fasa R, S dan T Terbalik ............................................. 54
4.2.4 Kelainan karena Meter AMR Pelanggan Rusak ................................ 60
4.2.5 Perhitungan Tagihan Susulan Meter Rusak ....................................... 71
BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 76
5.1. Data Personal ................................................................................................. 78
5.2. Pendidikan ..................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 77
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................... 78
a. Data Personal .................................................................................................. 78
b. Pendidikan ...................................................................................................... 78
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................... 79

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Mekanisme Proses A2MRT ................................................................... 8


Gambar 2.2 Log In AMICON .................................................................................... 9
Gambar 2.3 Dashboard aplikasi AMICON ................................................................ 10
Gambar 2.4 Menu yang dapat diakses diaplikasi AMICON ...................................... 10
Gambar 2.5 Jenis – jenis kWh meter .......................................................................... 12
Gambar 2.6 Diagram Skematik Meter Elektronik...................................................... 13
Gambar 2.7 Pengawatan langsung APP 3 fasa........................................................... 14
Gambar 2.8 Pengawatan Tidak Langsung APP 3 fasa ............................................... 15
Gambar 2.9 Sistem Kerja AMR ................................................................................. 17
Gambar 2.10 Meter Elektronik EDMI Mk10E ............................................................ 18
Gambar 2.11 Modem .................................................................................................... 19
Gambar 2.12 Komputer ................................................................................................ 20
Gambar 2.13 Segitiga Daya.......................................................................................... 23
Gambar 2.14 Putran Vektor Diagram Fasor Gelombang Sinusoidal ........................... 25
Gambar 2.15 Perbedaan Fase Gelombang Sinusoidal.................................................. 26
Gambar 2.16 Diagram Fasor Gelombang Sinusoidal ................................................... 27
Gambar 2.17 Diagram Phasor Tiga Fase...................................................................... 27
Gambar 2.18 Perbandingan Trigonometri untuk Sudut- Sudut di Berbagai Kuadran . 28
Gambar 2.19 Sudut dengan nilai negative ada sumbu x .............................................. 28
Gambar 2.20 Metode kuadran ...................................................................................... 29
Gambar 3.1 Lokasi Penelitian .................................................................................... 30
Gambar 3.2 Alur Perencanaan PeneIitian .................................................................. 32
Gambar 3.3 Diagram Alur Analisa Pemeliharaan AMR ............................................ 48
Gambar 3.4 Diagram Phasor Tegangan Normal ........................................................ 49
Gambar 4.1 Load Profile Gagal Karna Lokasi Pelanggan Tidak Ada Sinyal ............ 52
Gambar 4.2 Timeout di AMICON ............................................................................. 55
Gambar 4.3 Modem Tidak Konek (Mati/Hang) atau Adaptornya mati ..................... 56

ix
Gambar 4.4 Modem belum di setting / salah setting .................................................. 56
Gambar 4.5 Contoh Kegagalan Baca karena Password meter salah .......................... 57
Gambar 4.6 Pelanggan Keterangan Time Different ................................................... 60
Gambar 4.7 Tampilan Diagram Phasor Time Different ............................................. 61
Gambar 4.8 Penggantian Modem PT Sarana Proteindo Utama ................................. 62
Gambar 4.9 Hasil setelah sinkronkan waktu dan ganti modem ................................. 62
Gambar 4.10 Diagram Phasor Arus Fasa S&T terbalik dan Unbalance Current ......... 64
Gambar 4.11 Simulasi Arus Fasa S&T tertukar dan Unbalance Current ..................... 65
Gambar 4.12 Diagram Phasor Pengawatan Fasa R,S dan T Terbalik .......................... 67
Gambar 4.13 Dokumentasi pemeriksaan pelanggan Drs. Asep Sutendi ...................... 68
Gambar 4.14 Hasil pemeriksaan Emsyst pelanggan Drs. Asep Sutendi ...................... 69
Gambar 4.15 Berita Acara Hasil pemeriksaan Drs. Asep Sutendi ............................... 70
Gambar 4.16 Grafik Tagihan Listrik Pelanggan Meter Rusak ..................................... 74
Gambar 4.17 Phasor dari Emsyst Pengukuran Beban Primer dan Sekunder ............... 77
Gambar 4.18 Deviasi/Error Primer, Sekunder dan Pengukuran CT ............................ 78
Gambar 4.19 Hasil Pemeriksaan Emsyst, Cara Pengawatan dan Segel ....................... 78
Gambar 4.20 Arus Fasa R, S, T pada meter ................................................................. 78
Gambar 4.21 Berita Acara Pemeriksaan Sugeng Cahyono .......................................... 79
Gambar 4.22 Simulasi Diagram Phasor Primer dan Sekunder Sugeng Cahyono ........ 81
Gambar 4.23 Komunikasi dengan pelanggan terkait TS .............................................. 87
Gambar 4.24 Penetapan Tagihan Susulan Sugeng Cahyono ....................................... 87

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Kategori Pemeriksaan Suspect ....................................................... 11


Tabel 2.2 Persamaan segitiga daya ........................................................................... 24
Tabel 2.3 Nilai sudut pada kuadran .......................................................................... 28
Tabel 4.1 Pelanggan AMR UP3 Sumedang Tahun 2021 ......................................... 50
Tabel 4.2 Persentase keberhasilan pembacaan Data Stand Tahun 2021................... 51
Tabel 4.3 Pemeliharaan AMR Tahun 2021 di UP3 Sumedang ................................ 58
Tabel 4.4 Analisa Kerugian Materil dan SDM Karena Pemeliharaan ...................... 58
Tabel 4.5 Hasil Pemeriksaan Suspect Anev di AMICON ........................................ 59
Tabel 4.6 Hasil Load Profile Time Different ............................................................ 61
Tabel 4.7 Hasil Pemeriksaan Suspect Anev Arus terbalik di AMICON .................. 63
Tabel 4.8 Load Profile Arus Fasa S&T terbalik dan Unbalance Current ................. 64
Tabel 4.9 Analisa Reverse Energy ............................................................................ 71
Tabel 4.10 Load Profile Pelanggan AMR Sebelum Rusak......................................... 73
Tabel 4.11 Tagihan Listrik EIS Sugeng Cahyono ...................................................... 75
Tabel 4.12 Data Segel Sebelum dan Setelah Pemeriksaan ......................................... 76
Tabel 4.13 Data Pengukuran Tegangan Fasa Netral dan Fasa-Fasa ........................... 76
Tabel 4.14 Hasil Pengukuran Deviasi kWh meter menggunakan Emsyst.................. 76
Tabel 4.15 Hasil Pengujian CT menggunakan Emsyst ............................................... 77
Tabel 4.16 Data Instan Selama Bulan April 2021 Setelah Ganti kWh Meter ............ 82
Tabel 4.17 Data EIS dan Pemakaian Real Sugeng Cahyono ...................................... 84
Tabel 4.18 Data Pembanding Perhitungan dengan Produksi Pelanggan .................... 85
Tabel 4.19 Nilai kWh LWBP dan WBP Sugeng Cahyono ......................................... 86
Tabel 4.20 Tagihan Susulan Sugeng Cahyono ........................................................... 86
Tabel 4.21 Data Rincian Kekurangan Tagih Per Bulan .............................................. 86

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT PLN (Persero) UP3 Sumedang bertanggungjawab atas 4 (empat) Unit Layanan
Pelanggan (ULP), yakni ULP Sumedang Kota, ULP Tanjung Sari, ULP Majalengka dan
ULP Jatiwangi. PLN UP3 Sumedang melayani 446.938 pelanggan pascabayar, 362.650
pelanggan prabayar dengan pelanggan AMR sebanyak 1142 pelanggan, mulai dari daya
6,6 kVA sampai 25 MVA baik peruntukan rumah tangga, perkantoran, pemerintahan,
sosial dan industri. Dalam proses bisnis transaksi energi antara PT PLN dengan
pelanggan, PT PLN (Persero) menggunakan sebuah alat untuk membatasi dan mengukur
daya listrik pada sistem pra ataupun pasca bayar yang disebut APP (Alat Pembatas dan
Pengukuran). Pelanggan pada umumnya lebih mengenal APP dengan sebutan kWh meter.
Pada kWh meter tertera sejumlah angka yang merupakan jumlah penggunaan energi
listrik pelanggan sebagai acuan tagihan listrik yang harus dibayar pelanggan ke PT PLN
(Persero) setiap bulannya. (Wiharja & Albahar, 2018).

Fungsi Pembacaan Meter di PT PLN (Persero) merupakan salah satu dari tiga
proses bisnis inti perusahaan sesuai dengan yang tercantum pada Pedoman Proses
Pelayanan Pelanggan 2011 (SK Direksi no. 1336.K/DIR/2011). Untuk meningkatkan
layanan energi listrik dan menganalisa pemakaian energi listrik pelanggan secara
realtime, pada proses ini PT. PLN (Persero) melakukan inovasi yaitu dengan
menggunakan sistem Automatic Meter Reading (AMR) yang merupakan salah satu
pengembangan teknologi meter elektronik yang dapat melakukan pengawasan,
pengaturan dan pengambilan data pemakaian energi listrik pelanggan secara akurat, cepat
dan efisien. Sistem AMR adalah sistem yang bertujuan untuk meringankan proses
pemantauan pemakaian listrik pelanggan, dikarenakan sistem AMR berbasis digital
dengan alat pengatur elektronik serta alat pengumpulan dan pengiriman informasi
(Situmorang, 2020).

Aplikasi Automatic Meter Reading Terpusat (A2MRT) dibuat untuk menangani


kegiatan pencatatan stan meter pelanggan khususnya pelanggan meter AMR. Sehingga
data konsumsi energi dari perangkat metering dapat terpantau lebih cepat dan lengkap

1
dengan interval waktu penarikan data 15,30 atau 60 menit. Sistem AMR terpusat yang
diimplementasikan di PT PLN (Persero) unit distribusi yaitu AMICON. Pada aplikasi ini,
penulis dapat melakukan pemantauan meter pelanggan, baik itu membaca data Load
Profile, Instantaneous, Event maupun stand pada saat billing. (PLN, 2017).

Beberapa kendala yang timbul pada penggunaan sistem AMR dapat merugikan
PT PLN ataupun pelanggan. Maka dari itu penting melakukan analisis penyebab
kegagalan baca data dan kelainan meter pada sistem AMR. Kendala-kendala yang timbul
dapat menyebabkan meter AMR tidak dapat mengirim data ke server atau gagal baca.
Kemudian dilakukan pemantauan dan pemeliharaan secara berkala dengan
mengelompokkan berdasarkan kategori, yaitu: 3 days offline, gagal baca harian, gagal
baca End of Billing (EoB) 3 bulan berturut-turut dan gagal baca EoB awal bulan. Untuk
menganalisa kelainan meter AMR seperti adanya time different, pengawatan terbalik, arus
tidak seimbang (unbalance current) dan deviasi meter karena rusak, dilakukan dengan
mengambil data pemeriksaan suspect anev di AMICON dengan memantau arus beban,
tegangan, power factor dan diagram phasor pelanggan. Sehingga jika terjadi
penyimpangan pada pengukuran, dapat lebih cepat diketahui, kerugian akibat potensi
kWh yang tidak terukur dapat ditekan, dan target operasi untuk tindak lanjut perbaikan
dan penertiban lebih mudah penentuannya.

Ketidaksesuaian pemakaian energi listrik yang diakibatkan dari adanya arus tidak
terukur karena kesalahan pengawatan, penurunan kualitas alat meter, dan pemakaian
listrik secara illegal sehingga hasil pengukuran energi tidak akurat untuk menjadi dasar
perhitungan tagihan rekening listrik pelanggan. Oleh karena itu, PLN menagihkan tagihan
susulan dengan menghitung rata-rata pemakaian berdasarkan load profile dan Excecutive
Information System (EIS) selama 6 atau 12 bulan sebelumnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis akan melakukan peneltian dan


menuangkannya pada skripsi yang berjudul “Analisis Penyebab Kegagalan Baca Data
Dan Kelainan Meter Pelanggan Automatic Meter Reading (AMR) Menggunakan Aplikasi
AMICON di PT PLN (Persero) UP3 Sumedang”.

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengidentifikasi gagal baca pelanggan AMR pada aplikasi


AMICON?
2. Bagaimana cara menganalisis data suspect pelanggan time different,
pengawatan terbalik, arus tidak seimbang (unbalance current) dan
error/deviasi meter AMR pada aplikasi AMICON?
3. Bagaimana menghitung tagihan susulan pelanggan yang mengalami deviasi
meter?
4. Bagaimana menghitung kerugian pelanggan dan PT PLN (Persero) yang
diakibatkan adanya pengawatan terbalik, arus beban tidak seimbang
(unbalance current), dan meter rusak pada pelanggan AMR?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengidentifikasi penyebab kegagalan baca data pelanggan AMR pada
aplikasi AMICON.
2. Menganalisis kelainan time different, pengawatan terbalik, arus tidak
seimbang (unbalance current) dan error/deviasi meter pelanggan AMR pada
aplikasi AMICON.
3. Menghitung besar tagihan susulan pelanggan AMR
4. Menghitung besar kerugian PT PLN (Persero) akibat pelanggan AMR
mengalami kegagalan baca dan kelainan.

1.4 Manfaat
Berikut adalah beberapa manfaat melalui penelitian diantaranya:

1. Dapat mengoperasikan aplikasi AMICON


2. Dapat mendeteksi sedini mungkin kelainan pada kWh meter pelanggan AMR.
3. Dapat menindaklanjuti temuan kelainan yang terdeteksi dengan efektif.
4. Meminimalisir kerugian pihak pelanggan ataupun PT PLN (Persero) akibat
adanya kWh yang tidak tertagih.

3
1.5 Ruang Lingkup Masalah

Adapun Batasan masalah sebagai berikut:

1. Peningkatan keberhasilan baca data pelanggan AMR di AMICON yang


diambil dari seluruh pelanggan AMR PT PLN (Persero) UP3 Sumedang di
Tahun 2021.
2. Sample data pemeriksaan suspect anev pelanggan AMR diambil dari
AMICON antara daya 10.600 VA sampai 555 kVA.
3. Lokasi pengambilan data sampling kelainan meter di PT PLN (Persero) ULP
Sumedang Kota, UP3 Sumedang.

1.6 Sistematika Penulisan

Sebagai hasil dari penelitian ini, penelitian akan dipecah menjadi lima bagian,
diantaranya: Bab I: Pendahuluan menguraikan latar belakang penelitian, definisi masalah,
tujuan, manfaat, ruang lingkup dan sistematika penulisan. Teori tercakup dalam Bab II
Landasan Teoritis. Penelitian, metodologi desain penelitian, dan analisis teknis semuanya
tercakup dalam Bab III Metodologi Penelitian. Hasil penelitian dan pembahasan tertuang
dalam Bab IV sedangkan kesimpulan dan saran ada pada Bab V penutup.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sejumlah studi dan teori berdasarkan temuan tersebut akan dibahas di bagian bab
ini.
2.1. Penelitian yang Relevan
Dimungkinkan untuk mendapatkan gambaran tentang ruang lingkup masalah
dengan melihat studi masa lalu yang telah dilakukan pada subjek. Untuk keperluan
penelitian ini, kami akan menggunakan sumber-sumber berikut:

1. Laporan Akhir yang dilakukan oleh Nebo Kapora yang berjudul Analisa Simulasi
Diagram phasor pada Aplikasi AMICON untuk Mengetahui Pembacaan kWh Meter
terhadap Kerusakan Current Transformator dan Potensial Transformator,
penelitiannya dilakukan untuk mengetahui dari jarak jauh jika telah terjadi kerusakan
pada meter dengan mengacu pada diagram phasor di AMR. Terdapat 3 keadaan dari
hasil simulasi pada laporan ini yaitu isolasi CT rusak, CT rusak, serta Potential
Transformator (PT) rusak. Data yang diambil yaitu data pemakaian pada PT
Indokarya Interns yang memiliki daya 2,18 MVA, pada simulasi isolasi yang rusak
dengan sepertiga kerusakan didapat energi yang hilang adalah 32.201,34 kWh,
dengan setengah kerusakan didapat 23.774.35 kWh, dan pada duapertiga kerusakan
didapat energi yang tidak terukur sebesar 18.978,79 kWh. Kemudian pada simulasi
CT yang rusak didapat energi yang tidak terukur pada pasa R, S, T berturut-turut
adalah 22.936,32 kWh, 59.742,05 kWh, 23.092,59. Serta yang terakhir pada simulasi
kerusakan PT didapat energi yang tidak terukur pada masing masing fasa adalah
22.733,55 kWh, 59.919,68 kWh, 23.194,33 kWh. Energi yang tidak terukur akibat
kerusakan ini dijadikan tagihan susulan. (Kapora, 2019)
2. Proyek Akhir yang ditulis oleh Angelly Situmorang. Dalam proyek akhirnya yang
berjudul Memaksimalkan kWh Jual dengan Meminimalisir Ketidaknormalan
Hilangnya Arus fasa R Sistem Pengukuran Energi dengan Automatic Meter Reading
(AMR) PT. PLN (Persero) UP3 Ciputat. Mengatakan bahwa AMR dapat mengurangi
ketidaknormalan akibat hilangnya arus fasa R Current Transformator (CT) yang
menyebabkan tidak terukurnya beban pelanggan selama 13 hari sebesar 1788,4 kWh.

5
Pada saat sebelum perbaikan CT beban harian selama 13 hari adalah 4.004,6 kWh
dan setelah perbaikan CT beban harian selama 13 hari adalah 5.793 kWh.
(Situmorang, 2020)
3. Skripsi yang ditulis oleh Nadratul Hasanah. Dalam skripsinya yang berjudul Analisis
Gangguan Melalui Sistem Automatic Meter Reading (AMR) di PT.PLN (Persero)
Cabang Pematangsiantar. Mengatakan bahwa sistem AMR terdiri dari control
center, media komunikasi dan meter elektronik. Dengan menggunakan sistem AMR
ini dapat diketahui dan di deteksi gangguan - gangguan yang terjadi dalam
pengoperasiannya. Dari data yang diperoleh, ditampilkan pada control center AMR
dengan fitur DLPD yaitu Data Langganan yang Perlu Diperhatikan. (Hasanah, 2010).
4. Jurnal yang ditulis oleh Rinna Hariyati dalam jurnalnya yang berjudul Analisis
Pembacaan Meter Otomatis Listrik dengan Menggunakan Jaringan Komunikasi.
Mengatakan bahwa, Meter kWh yang merupakan alat ukur transaksi energi antara
perusahaan dengan pelanggan harus disepakati oleh kedua belah pihak dan mendapat
legalitas dari pemeintah (Direktorat Metrologi). Pemantauan kWh meter dengan
sistem AMR, pengawatan CT terbalik dan waktu terjadinya gangguan dapat
diketahui. Telemetri dengan modem SMS sinyal komunikasi tidak stabil dan
seringkali mengalami kegagalan penarikan data. Besar kerugian energi yang tidak
tertagih PLN akibat adanya gangguan tersebut sebesar 637,382 kWh. (Hariyati,
2015)
5. Jurnal yang ditulis oleh Retnowulan Sopiyani. Dalam jurnalnya yang berjudul
Implikasi Yuridis Dalam Pembayaran Tagihan Tenaga Listrik Yang Tidak Sesuai
Pemakaian Akibat Kerusakan Alat Pengukur dan Pembatas. Mengatakan bahwa
Salah satu hak dan kewajiban konsumen dan PLN yang diatur oleh Surat Perjanjian
Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) adalah membayar tagihan tenaga listrik. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normative dengan menganalisis
secara deskriptif kualitatif terhadap peraturan perundang-undangan. Hasil
penelitiannya bahwa implikasi yuridis dipengaruhi oleh hasil pemeriksaan
Penerbitan Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) oleh PLN untuk menentukan penyebab
APP tidak berfungsi serta menentukan ada atau tidaknya kesengajaan konsumen.
Terhadap energi terpakai konsumen yang belum tertagih dan terbayar maka akan
dibuatkan tagihan susulan. Perbedaannya apabila kerusakan APP disebabkan oleh

6
ketidaksengajaan konsumen maka tagihan susulan merupakan koreksi rekening
akibat kelainan, sedangkan apabila ditemukan unsur kesengajaan konsumen maka
tagihan susulan merupakan denda bagian dari sanksi perdata akibat pelanggaran.
(Sopiyani, 2021)

2.2. Landasan Teori


Berbagai teori yang akan digunakan dalam penelitian ini dituangkan dalam
kerangka teori berdasarkan pada informasi yang diperoleh dari berbagai sumber
terpercaya seperti buku, jurnal, dan artikel.

2.2.1 Aplikasi Automatic Meter Reading Terpusat (A2MRT)


Aplikasi Automatic Meter Reading Terpusat (A2MRT) adalah aplikasi untuk
menangani kegiatan pencatatan stan meter pelanggan khususnya pelanggan meter AMR
(Automatic Meter Reading). Aplikasi ini dapat melakukan validasi suspect melalui data-
data yang diambil pada meter pelanggan, terintegrasi dengan aplikasi exsisting seperti
Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) dan Aplikasi Catat Meter Terpusat
(ACMT).
A2MRT berfungsi untuk memudahkan pengoperasian pencatatan meter. A2MRT
merupakan aplikasi yang memiliki kemampuan untuk mengolah, menghitung, dan
mentransmisikan data gerai pelanggan AMR dari gerai AMR ke AP2T, yang bertujuan
untuk meningkatkan fleksibilitas, fungsionalitas, skalabilitas dan kemudahan dalam
pengoperasian perekaman meteran sehingga dapat mendukung kinerja dan meningkatkan
efisiensi. Service Level Agreement (SLA) untuk PT PLN. Perhatikan gambar berikut ini
untuk lebih memahami mekanisme proses A2MRT.

7
ICON+ AP2T ACMT A2MRT

1 2 3
DIL
PELANGGAN SCHEDULER PENARIKAN DATA PELANGGAN AMR APPLY TO LOCATION
AMR MUTASI OLEH A2MRT MENU OLEH USER A2MRT MENU
DI INTEGRATION
COSTUMER LOCATION
DATABASE
AP2T

9 COMMISIONING DATA 4

Webservice
1. IDPEL
Proses Pengesahan
2. NO METER
Stan AMR
3. NO MODEM
7 4. NO SIMCARD

DOWNLOAD DPM
PELANGGAN AMR DI
ACMT TANGGAL 1 MONITORING: 5
8 1. LOAD PROFILE
2. INSTANT
ADMIN F2E 3. BILLING
Data Stan AMR (SPV TE 4. ANEV
masuk ke AP2T ADMIN AMR
RAYON) ADMIN ACMT
pada fungsi 2
posting 1
KIRIM DATA STAN AMR SETELAH DILAKUKAN 1. DATA EOB BILLING
DOWNLOAD DPM OLEH UNIT (BILLING &INSTANT) & INSTANT TANGGAL
1 6

Gambar 2.1 Mekanisme Proses A2MRT

2.2.2 AMICON
AMICON merupakan sistem AMR PLN berbasis web yang difungsikan sebagai
sistem AMR Terpusat dan diimplementasikan di lingkungan PT. PLN (Persero) unit
Distribusi. AMICON dibangun dan dikelola oleh PT. Indonesia ICON+ selaku anak
perusahaan yang bertanggung jawab terhadap pembangunan, operasional dan
pemeliharaan sistem AMICON. (Divisi Sistem & Teknologi Informasi, 2019)

2.2.2.1 Standar Operating Procedure (SOP) Penggunaan Aplikasi AMICON

Ada 3 tahapan SOP penggunaan AMICON di lingkungan PT PLN (Persero),


diantaranya:

1. Prosedur Pra Billing


a. Alur Proses Pengajuan User
b. Alur Proses Registrasi Pelanggan AMR
c. Alur Proses Registrasi Asset
d. Alur Proses Commisioning Pelanggan AMR
e. Sumber Data Gagal Baca Pelanggan AMR
f. Alur Proses Inspeksi Komunikasi Simcard, Modem dan Meter

8
2. Prosedur Billing
a. Alur Proses Download DPM Pelanggan AMR di ACMT Back Office
b. Alur Proses Penarikan dan Pengiriman data Instant dan EoB (Billing) Pelanggan
AMR
c. Alur Proses Pengesahan data stan Instant dan/atau EoB (Billing)
3. Dashboard Billing
a. Monitoring Dashboard
b. Prosentase Keberhasilan Billing

2.2.2.2 Log-in dan Tampilan Aplikasi AMICON


Untuk melakukan login ke A2MRT-AMICON dengan cara mengakses melalui
amicon.pln.co.id dengan menggunakan user dan password email koorporat.

Gambar 2.2 Log In AMICON

9
Gambar 2.3 Dashboard aplikasi AMICON

Menu aplikasi AMICON saat pertama kali login, seperti tampilan dibawah ini

Gambar 2.4 Menu yang dapat diakses diaplikasi AMICON

2.2.2.3 Menu Anev - Pemeriksaan Suspect Pelanggan di aplikasi AMICON


Pemeriksaan suspect merupakan fitur yang disediakan pada A2MRT-AMICON
untuk menyajikan detail pelanggan aktif yang terkena suspect berdasarkan parameter
parameter yang dibuat sebelumnya. Fitur ANEV pada aplikasi A2MRT-AMICON yaitu
sebagai berikut:

10
Tabel 2. 1 Tabel Kategori Pemeriksaan Suspect

NO KATEGORI DESKRIPSI
Kondisi dimana nilai tegangan yang terukur pada meter
pelanggan melebihi batas atas tegangan yang diijinkan.
1 Over Voltage Batas atas tegangan = tegangan referensi + nilai nominal
Persentase toleransi batas atas tegangan.
Kondisi dimana nilai tegangan yang terukur pada meter
pelanggan kurang dari batas bawah tegangan dan diatas
2 Under Voltage nilai nominal kriteria interruption. Batas bawah
tegangan = tegangan referensi - nilai nominal Persentase
toleransi batas bawah tegangan.

Kondisi dimana nilai arus yang terukur pada meter


3 Over Current melebihi nilai arus berdasarkan daya kontrak.

Kondisi dimana pengawatan (wiring) arus sedemikian


4 Arus Terbalik
rupa sehingga arus yang terjadi berarah terbalik.

Unbalance Current <= Kondisi dimana nilai ketidak seimbangan arus melebihi
5 nilai maksimum persentase batas ketidak seimbangan
41500 arus.

Tegangan Arus tidak pada Kondisi dimana pengawatan (wiring) arus dan atau
6 tegangan sedemikian rupa sehingga pasangan arus dan
Fasa yang sama tegangan yang terjadi tidak pada fasa yang sama.
Kondisi dimana PF yang terukur di meter lebih kecil
7 PF tidak standar Leading
daripada PF minimum (Leading).
Kondisi dimana PF yang terukur di meter lebih kecil
8 PF tidak standar lagging
daripada absolut PF minimum (Lagging).

Temporary Stop Kondisi dimana nilai tegangan dan arus terukur akan
9 tetapi nilai energinya tidak terukur atau sama dengan
Measurment nol.
Kondisi dimana waktu yang tercatat pada meter dan
10 Time Different server memiliki perbedaan waktu dan melebihin batas
toleransi maksimum.

Unbalance Current > Kondisi dimana nilai ketidak seimbangan arus melebihi
11 nilai maksimum persentase batas ketidak seimbangan
41500 arus.
Kondisi dimana nilai tegangan yang terukur pada meter
12 Voltage Loses
pelanggan (data Load Profile) sama dengan nol.
Kondisi dimana nilai tegangan yang terukur pada meter
13 Voltage DIP
pelanggan (data Instant) sama dengan nol.
Kondisi dimana nilai arus yang terukur pada meter
14 Current Loses
pelanggan (data Load Profile) sama dengan nol.

11
2.2.3 Alat Pembatas dan Pengukur (APP)

Salah satu alat terpenting yang dimiliki oleh PLN, yang juga dikenal sebagai
"kWh meter", adalah Alat Pembatas dan Pengukuran. Meteran yang mengukur jumlah
listrik yang digunakan oleh suatu peralatan disebut KWh-meter.

Gambar 2.5 Jenis – jenis kWh meter

2.2.3.1 KWh meter Analog / Elektro Mekanik

Ada dua jenis stan kWh-meter elektro-mekanis: analog dan digital. Sumbu
piringan digerakkan atau diputar oleh gaya gerak listrik yang dihasilkan oleh arus dan
tegangan listrik. Menggunakan roda gigi, poros cakram dapat dibuat berputar menjadi
register drum.

Cara Kerja Meter Jenis Elektro Mekanik

• Arus (I) dan Tegangan (V) jadi Medan Listrik / GGL


• Terjadi Induksi Magnit
• Piringan Berputar
• Register Mekanis
• Alat Ukur Satu Satuan Energi

12
2.2.3.2 KWh meter Digital / Meter Elektronik

Energi yang dapat diukur meter digital terdiri dari Energi aktif (kWh) dan energi
reaktif (kVarh). Fase total dan individu, serta parameter seperti tegangan, arus (Impuls),
faktor daya (Impuls), daya aktif dan reaktif (Impuls), daya untuk setiap fase rangkaian.
Pasokan energi (kWh) klien dapat dipantau setiap saat.

Load

DPLC
Relay LCD Display
Modem

Current RS232
Sensing Three Interface
Phase
Bidirection Microcontroller
al Energy
Voltage Metering Pulses
Sensing
Menu
Select
Power
Supply
Supervisor Tampering

Power
Supply

RTC EEPROM

DIGITAL ENERGY METER

N L1 L2 L3

Gambar 2.6 Diagram Skematik Meter Elektronik

Meter elektronik ditenagai oleh listrik. Modul prosesor sinyal terdiri dari
komponen berikut: sensor arus dan tegangan (PLN, Rijanto, Kusniadi, Suprianto, & S,
2014)

• Transformer Modul (sensor arus dan tegangan)


• Power Supply Modul
• Analog To Digital Modul (ADC)
• Register Processor Modul
• Display Modul
• Mass Memory Modul di LPB tidak ada
• Input / Output Modul
• Communication Modul (RS232) di LPB tidak ada

13
Cara Kerja Meter Elektronik

• Arus (I) dan Tegangan (V) Menghasilkan modul pulsa


• di kirim ke modul ADC
• Register to digital modul
• Display modul
• Input / output modul
• Comunication modul

Pengawatan atau wiring kWh meter ada dua tipe:

1. Pengawatan Langsung
Digunakan jika arus dan tegangan nominal kWh meter yang akan sambung masih
dalam limit alat ukut standar dan tidak menggunakan alat bantu Current
Transformator (CT)

Gambar 2.7 Pengawatan langsung APP 3 fasa

2. Pengawatan Tidak Langsung


Merupakan pengawatan yang akan kita pasang menggunakan trafo ukur yaitu
Current Transformator (CT) untuk pelanggan tegangan rendah (TR) atau Potensial
Transformator (PT) untuk pelanggan tegangan menengah (TM).

14
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1
0 2

s s s s s s
C 1
P P2 P1 P2 P1 P2
R
S
T
T 1 2 1 2 1 2
N

Gambar 2.8 Pengawatan Tidak Langsung APP 3 fasa

2.2.3.3 Identifikasi Masalah Pengawatan kWh Meter


Adapun kesalahan pengawatan meter elektronik yang dapat diidentifikasi antara
lain:
Untuk meter 1 fase:
1. Pengawatan fase dan netral terbalik
2. Terminal kumparan arus terbalik
3. Kumparan arus dihubung pendek
Untuk meter 3 fase:
1. Pembalikan antar fase (RS, ST, TR)
2. Pembalikan kumparan arus salah satu fase
3. Kumparan tegangan terbalik
4. Pemasangan beban pada 2 fase
Untuk meter pengukuran tidak langsung:
1. Pembalikan sisi sekunder CT
2. Pembalikan sisi sekunder PT
3. Menghubung pendek sisi sekuder CT

2.2.3.4 Mengukur kWh meter 3 fasa


Langkah – Langkah untuk mengukur kWh meter menggunakan tang kW

1. Ukur tegangan (V) fasa R-N, S-N, dan T-N. Lalu catat hasil pengukurannya
2. Ukur tegangan (V) antar fasa R-S, R-T dan S-T. Lalu catat hasil pengukurannya.
3. Ukur Arus fasa R, Arus fasa S dan Arus fasa T. Lalu catat hasil pengukurannya.

15
4. Ukur berapa detik 1 kali pulse. Lalu catat hasil pengamatannya
5. Hitung Error kWh meter

𝑃 = 𝑉 . 𝐼 . 𝐶𝑜𝑠 φ (Watt) ..................................................................................... (2.1)


𝑃3ф2 = (𝑃𝑟 + 𝑃𝑠 + 𝑃𝑡) ................................................................................... (2.2)
𝑛 .3,600,000
𝑃3ф1 = (Watt) ................................................................................ (2.3)
𝐶 .𝑡
𝑃3ф1
𝑆 = ( 𝑃3ф2 − 1) . 100 % ...................................................................................... (2.4)

Keterangan:
P3ф2 : Daya aktif 3 fase di sisi beban (W)
P3ф1 : Daya aktif 3 fase pada kWh (W)
n : Putaran kWh ditentukan (put/kWh)
t : Waktu n Putaran oleh stopwatch (detik)
S : Kesalahan kWh meter (%)

2.2.4 Automatic Meter Reading (AMR)


AMR adalah sebuah sistem jarak jauh yang memanfaatkan saluran komunikasi
terpusat dan terintegrasi (PSTN, GSM, PLC/frekuensi radio) dari ruang kendali untuk
melakukan pembacaan meter secara otomatis.

Fungsi AMR di lingkungan PT PLN (Persero) adalah:

- Mengukur daya atau energi yang digunakan oleh pelanggan untuk proses billing.
- Kualitas penyaluran daya dan energi ke pelanggan terpantau.
- Meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.
- Losses distribusi turun (Internal PLN)

Berikut adalah kerja sistem AMR secara diagram. Pada diagram tersebut Portable
Meter Reading (PMR) digunakan apabila gagal baca AMR.

16
Gambar 2.9 Sistem Kerja AMR

2.2.4.1 Perangkat AMR

Perangkat AMR terdiri dari:

1. E-meter dan perangkat keras lainnya seperti modem dan komputer termasuk dalam
kategori perangkat keras.
2. Penggunaan perangkat lunak seperti yang terdapat pada sistem pengukuran dan
perangkat berbasis perangkat lunak lainnya.

2.2.4.2 Perangkat Keras (Hardware) AMR


Perangkat – perangkat keras (hardare) AMR terdiri dari:

a. KWh Meter Elektronik atau ME


Pengukuran besaran energi listrik aktif yang dikonsumsi konsumen dilakukan
dengan menggunakan KWh meter 3 fasa yang merupakan alat ukur listrik (kWh)
terintegrasi.
kWh meter tegangan rendah 3 fasa dibagi ke dalam dua kategori:
- Tarif tunggal
- Tarif ganda

Sakelar waktu harus dipasang pada meter kWh 3 fasa yang menggunakan
kecepatan ganda untuk membedakan antara saat digunakan saat permintaan puncak
(WBP) dan saat tidak digunakan (LWBP). Periode tersibuk (WBP) adalah dari pukul 6

17
pm hingga 10 pm waktu setempat, dan periode paling lambat (ISP) adalah dari pukul
22:00 hingga 18:00 waktu setempat. Penggunaan kWh Meter bulan ke bulan dibagi kVA
sama dengan jam nyala bulanan.

PT. PLN (Persero) UP3 Sumedang menggunakan meteran elektronik dari EDMI,
HEXING, ACTARIS SL7000, ITRON, dan WASION.

Gambar 2.10 Meter Elektronik EDMI Mk10E

b. Server AMR/ Pusat kendali

Setiap meteran elektronik yang terpasang dapat dibaca, dikumpulkan, dan


disimpan menggunakan perangkat keras ini. Modem dan mekanisme komunikasi juga
disertakan sehingga dapat membaca dan memulihkan data yang direkam dalam meter
elektronik yang dilengkapi dengan modem juga. Klien juga dapat membaca data dari
perangkat keras cadangan seperti sistem replikasi dan database cadangan, yang
beroperasi sebagai sistem cadangan.

c. Modem
Modulator-demodulator adalah singkatan dari Modem. Sementara modulator
menyiapkan data untuk transmisi dengan mengubahnya menjadi sinyal pembawa,
demodulator bertanggung jawab untuk memisahkan data (atau pesan) yang terkandung
dalam sinyal pembawa dan memungkinkan data diterima dengan benar.
Peran utama modem adalah mengubah sinyal digital bolak-balik antara bentuk
komunikasi analog dan digital, yang merupakan yang terbaik. Fitur lain dari modem
meliputi:
- Perangkat lunak pengkonversi sinyal Digital ke Analog

18
- Menghubungkan perangkat dengan jaringan
- Melakukan fungsi modulasi dan demodulasi
- Melakukan pemeriksaan paket data dan komunikasi
- Mengkompresi data yang dikirimkan melalui sinyal

Gambar 2.11 Modem

Modem dibedakan menjadi 2 (dua) berdasarkan sistem komunikasinya, yaitu:

1. Modem Public Switch Telephone Nework (PSTN)


Modem yang menggunakan media komunikasi PSTN atau sistem telepon yang
mentransmisikan sinyal analog menggunakan kabel tembaga.
Contoh Modem PSTN yang pernah digunakan dalam sistem AMR: U.S. Robotik
56k Faxmodem, ZyXELL U-336s.
2. Modem Global System for Mobile Communication (GSM)
Modem yang menggunakan media komunikasi GSM dengan standar komunikasi
seluler digital yang bekerja pada frekuensi 900 Mhz.
EDMI (EWM100, TWM1000), Siemens MC35i, Maestro (M100,EVO,2G),
MLIS, Wasion, dll. adalah beberapa modem yang sekarang digunakan dalam sistem
AMR.
Istilah-istilah dalam modem yang perlu diperhatikan:
1. Baud Rate adalah kecepatan data yang dapat ditransfer melalui sebuah interface
serial dalam satuan bit/detik, contoh: 2400 bps (bits per second) dan 9600 bps.”
2. AT Command (Attention Command) adalah perintah-perintah khusus yang
dipakai untuk mengatur fitur-fitur pada modem.”

19
3. SIM (Subscriber Identily Module) Card adalah kartu yang digunakan untuk
melakukan komunikasi, didalamnya terdapat informasi mengenai nomor
telepon, memori data serta layanan yang tercakup dalam pelayanan.”
4. Operator Komunikasi adalah sebutan untuk penyedia layanan komuikasi..

d. Komputer

Komputer adalah seperangkat elektronik yang dapat digunakan untuk mengolah


data ke dalam bentuk informasi yang diinginkan. Pada sistem AMR, komputer
digunakan untuk melakukan pemograman,meregistrasi pelanggan AMR, memonitoring
kelainan baca data AMR.

Gambar 2.12 Komputer

e. Saluran komunikasi

Saluran komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan antara komputer


dengan kWh meter milik pelanggan. Saluran komunikasi ini dapat berupa:

- Jaringan telekomunikasi dengan kabel (PSTN), Power line communication/PLC.


- Kabel serat optik (optical probe) untuk direct read.
- Jaringan telekomunikasi tanpa kabel (jaringan hp, radio link)

Interface komunikasi kWh meter jenis elektronik adalah interface Serial (RS-
485/RS-232). Saluran komunikasi harus juga dilengkapi dengan adaptor power supplay
12 V dan antena. Sedangkan antena berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal
melalui gelombang elektromagnetik yang dapat membantu memusatkan dan
memfokuskan sinyal, adaptor berfungsi sebagai catu daya untuk modem dengan
mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.

20
2.2.4.3 Perangkat Lunak (Software) AMR
KWh meter pelanggan terhubung ke perangkat lunak AMR, yang digunakan
untuk merekam, menyimpan, dan memproses data dari meteran. Data ini selanjutnya
digunakan oleh berbagai aplikasi Energy Process Information (EPI). Selain itu, software
AMR juga menyediakan fungsi Partial EPI secara minimum. Software AMR sendiri
terdiri atas tiga bagian yaitu:

1. Protokol Driver yang berfungsi untuk pengambilan atau penerimaan data.


2. Gateway / Data Handler yang berfungsi sebagai pemisah dan pengolahan data.
3. Database yang digunakan untuk penyimpanan data.

Software yang digunakan di PT.PLN (Persero) UP3 Sumedang ini yaitu software
AMICON. Perbedaan yang mendasar antara AMICON dengan aplikasi yang lainya
terdapat pada tipe komunikasinya, untuk AMICON sudah menggunakan GPRS dengan
IP Static (sinyal data), sementara aplikasi lainya masih menggunakan CSD (sinyal suara).
Dari sisi kecepatan proses pemanggilan/penarikan data cukup menguntungkan karena
dalam satu waktu bisa melakukan penarikan data untuk ratusan pelanggan bahkan bisa
lebih.

2.2.4.4 Pelanggan AMR


Pada umumnya di PT.PLN (Persero) UP3 Sumedang pelanggan AMR
dikelompokan berdasarkan daya pelanggan diantaranya sebagai berikut: (Rafiqi, 2020)

1. Tegangan Tinggi (>30 MVA)


2. Tegangan Menengah (>197 kVA)
3. Tegangan Rendah (10,6 kVA s/d 197 kVA)

2.2.4.5 Pembacaan Meter secara AMR

Cara melakukan pembacaan meter secara AMR adalah sebagai berikut :


1. Pembacaan meter secara AMR dilakukan dengan cara:
- Dilakukan tanpa melakukan ‘dial up’,
- Sesuai waktu yang telah ditentukan atau di set.
- Data hasil pengukuran yang direkam dan disimpan dalam memory meter, terdiri
dari load profile atau historical, dan event list.

21
- Pembacaan secara jarak jauh dilakukan dengan melakukan ‘Dial Up’ (panggilan),
dapat membaca data real time atau rekaman hasil pengukuran yang lalu.
- Data real time hasil pengukuran pada saat itu, sebagaimana ditampilkan dalam
display / tampilan meter.
2. Download Data
Data dapat diunduh secara lokal atau jarak jauh. Memuat profil, daftar acara,
dan data waktu nyata semuanya diunduh.
3. Billing / Rekening
Untuk proses penerbitan rekening diperlukan:
- Data stand meter saat ini
- Data stand meter bulan lalu,
- Pemakaian energi (kwh) lwbp dan wbp selama satu bulan
- Data kva maksimum dan waktu terjadinya
- Pemakaian kvarh selama satu bulan
Data tersebut dapat diperoleh secara AMR, remote atau lokal

2.2.5 Daya Listrik


Daya keluaran perangkat listrik, yang dinyatakan sebagai laju perubahan energi,
disebut sebagai daya listriknya. Kilowatt (kW) adalah satuan ukuran untuk jumlah daya
yang dihasilkan (kW). Ketiga jenis daya listrik tersebut adalah:
1. Daya Nyata (P) memiliki satuan watt (W)
2. Daya Semu (S) memiliki satuan volt amper (VA)
3. Daya Reaktif (Q) memiliki satuan volt amper reaktif (VAR)

2.2.5.1 Daya Nyata / Daya Aktif (P)


Daya listrik rata-rata yang sesuai dengan daya sebenarnya yang digunakan oleh
beban sering disebut sebagai daya nyata atau daya aktif (Von Meier Aleander, 2006).
Daya nyata merupakan daya sebenarnya yang dikonsumsi dan diukur pada titik konsumsi.
Contoh daya aktif ialah energi panas, energi mekanik, dan cahaya, yang diukur dalam
watt (W). Menurut Von Meier Alexander, berikut adalah persamaan untuk daya aktif.:
P = V . I . Cos φ (1 fasa) ...................................................................................... (2.1)

P = 3. VL . IL . cos φ (3 fasa) ............................................................................. (2.5)

22
Dimana:
P = Daya aktif (watt)
V = Tegangan (volt)
I = Arus (ampere)
Cos φ = Faktor daya
VL = Tegangan jaringan (volt)
IL = arus jaringan /arus yang mengalir pada penghantar (ampere)

2.2.5.2 Daya Semu (S)


Menurut Von Meier Alexander (2006), daya semu dihasilkan dari pengalian
tegangan dengan arus didalam jaringan, atau dengan jumlah trigonometri daya aktif dan
reaktif. Daya yang dipancarkan oleh sumber arus bolak-balik atau diserap oleh beban
dikenal sebagai daya semu. Satuan daya yang dirasakan ialah Volt Ampere (VA).
Berikut persamaan dari daya semu:
S = V . I ................................................................................................................ (2.6)

Dimana:
S = Daya Semu (VA)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
Sistem segitiga daya tersebut di atas menggambarkan hubungan antara ketiga
variabel sebagai berikut:
Reactive Power Q

Real Power P

Gambar 2.13 Segitiga Daya

Sumber: (Von Meier Alexander, 2006)


Gambar segitiga daya diatas menjelaskan tentang hubungan setiap jenis daya.
Apabila diturunkan kedalam persamaan dijelaskan pada Tabel 2.2.

23
Tabel 2. 2 Persamaan segitiga daya

No Nama Daya Rumus Satuan


1 Daya Aktif (P) P = V . I . Cos φ Watt
2 Daya Reaktif (Q) Q = V . I . Sin φ VAR
3 Daya Semu (S) S=V.I VA

2.2.5.3 Daya Reaktif (Q)


Besarnya daya yang dibutuhkan untuk membangkitkan medan magnet dikenal
sebagai daya reaktif (Von Meier Alexander, 2006). Fluks magnet dihasilkan sebagai hasil
dari penciptaan medan magnet. Daya reaktif dapat dihasilkan oleh berbagai perangkat,
termasuk transformator, motor, dan lampu pijar. Satuan volt ampere reaktif digunakan
untuk daya reaktif (VAR).
Daya reaktif menurut Von Meier Alexander adalah:
Q = V . I . Sin φ (1fasa) ....................................................................................... (2.7)
Q = 3 . VL . IL . Sin φ (3fasa) ............................................................................. (2.8)
Dimana:
Q = Daya Reaktif (VAR)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
VL = Tegangan jaringan (Volt)
IL = Arus jaringan (ampere)

2.2.6 Diagram Phasor


Pada titik waktu ini, nilai arus bolak-balik (AC) dapat dinyatakan sebagai fasor,
yaitu garis ukur yang menyatakan nilai dan arah terbesar AC (fase) pada titik waktu
tersebut. Jenis pengukuran ini menggunakan ujung yang tajam pada salah satu panah
untuk menunjukkan nilai tertinggi untuk sebuah vektor (V atau I) serta badan panah untuk
menunjukkan kapan vektor tersebut telah menyelesaikan rotasinya (Supriyanto,
Setiawan, & Estyandhika, 2017; Supriyanto, Setiawan, & Estyandhika, 2017)
Saat menggambar diagram fasor, titik referensi umumnya diyakini berada di nol,
sedangkan ujung panah menunjukkan nilai ukuran yang berputar berlawanan arah jarum
jam dan memiliki kecepatan sudut (ω). Sebuah vektor yang berputar berlawanan arah

24
jarum jam disebut sebagai positif. Namun, rotasi searah jarum jam adalah kebalikan dari
pernyataan sebelumnya.
Perbedaan utama antara vektor dan fasor adalah bahwa "nilai maksimum"
gelombang sinusoidal digunakan untuk vektor, sedangkan "nilai efektif" gelombang
digunakan untuk fasor. Inilah sebabnya mengapa kedua frasa tersebut digunakan secara
bergantian. Sudut dan arah fase identik dalam kedua contoh.
Fase sistem listrik arus bolak-balik pada titik waktu tertentu dapat digambarkan
dengan diagram fasor. Jadi diagram fasor dapat dikatakan sebagai "rumus fungsi waktu".
Sebuah gelombang sinus penuh dapat dibuat dengan sebuah vektor yang berputar pada
kecepatan sudut ω = 2πƒ, dengan f sebagai frekuensi gelombang. Maka Fasor adalah nilai
ukur yang memiliki "arah" dan "besaran". Umumnya ketika menggambar diagram fasor,
kecepatan sudut gelombang sinus selalu diasumsikan sebagai ω dalam satuan rad/s.
Sebagai contoh, perhatikan diagram fasor di bawah ini.

Gambar 2.14 Putran Vektor Diagram Fasor Gelombang Sinusoidal

Sebuah vektor berputar melawan arah jarum jam, maka ujung dari vektor atau titik
A akan membentuk 360° yang menyatakan satu putaran penuh. Jika pergerakan titik A
diubah menjadi satuan panjang dengan interval sudut yang berbeda-beda kemudian
dimasukkan ke dalam grafik yang menggunakan domain waktu seperti gambar di atas,
sebuah gelombang sinusoidal akan terbentuk dimulai dari kiri pada titik 0. Setiap titik di
sepanjang sumbu horizontal menyatakan waktu yang digunakan setelah t=0. Vektor
diagram fasor ketika berbentuk horizontal digambarkan pada sudut 0o, 180o, dan 360o.

25
Sebaliknya, ketika vektor berbntuk vertikal akan menyatakan nilai puncak positif
(+Am) pada 90o atau π/2 dan nilai puncak negatif (-Am) pada 270o atau 3π/2. Selanjutnya
sumbu horizontal pada gelombang sinusoidal menunjukkan sudut dalam derajat atau
radian yang dilaui oleh fasor. Jadi bisa dikatakan bahwa fasor menyatakan ukuran
perputaran vektor tegangan atau arus pada suatu titik waktu (t), pada contoh di atas adalah
pada sudut 30o.
Dalam beberapa kasus, kita perlu mengetahui di mana letak fasor, yang
mencerminkan nilai arus bolak-balik pada waktu tertentu, ketika membandingkan dua
gelombang pada sumbu yang sama. Contohnya termasuk tegangan dan arus. Dengan
asumsi bahwa satuan waktu adalah nol dan sudut fase dalam derajat atau radian adalah
satu, gelombang di atas dimulai pada t = 0. Sebagai contoh, jika gelombang kedua dimulai
di tempat selain titik 0, kita perlu menghitung fase perbedaan (Φ) antara dua gelombang
ini, untuk menjelaskan hubungan mereka.

Gambar 2.15 Perbedaan Fase Gelombang Sinusoidal

Persamaan matematika untuk menentukan nilai dua gelombang tersebut adalah :


𝑉 = 𝑉𝑚 sin(𝜔𝑡)
𝐼 = 𝐼𝑚 sin(𝜔𝑡 − 𝜑)
Arus (I) tertinggal oleh arus (V) dengan sudut sebesar Φ. Pada contoh di atas Φ = 30˚.
Jadi perbedaan di antara kedua fasor yang menyatakan perbedaan sudut kedua gelombang
(Φ) akan menghasilkan diagram fasor seperti gambar di bawah.

26
Gambar 2.16 Diagram Fasor Gelombang Sinusoidal

Gambar 2.17 Diagram Phasor Tiga Fase

Besarnya ketiga fasa tegangan sama, tetapi sudut fasanya berbeda. Persamaan
umum untuk menghubungkan tiga fase yang berbeda dibuat dengan menggabungkan
gulungan tiga kabel pada posisi a1, b1, dan c1. Persamaan umum berikut dapat digunakan
untuk mewakili setiap fase tegangan jika fase merah digunakan sebagai fase referensi:
Fase Merah : VMN = Vm sin 
Fase Kuning : VKN = Vm sin ( - 1200)
Fase Biru : VBN = Vm sin ( - 2400) atau VBN = Vm sin ( + 1200)
Jika fase tegangan merah VMN sebagai tegangan acuan seperti sebelumnya maka
urutan fase adalah M - K - B sehingga tegangan pada fase kuning tertinggal 120o dari
VMN dan tegangan pada fase biru tertinggal dari VKN 120o. Dapat pula dikatakan bahwa
fase tegangan biru VBN mendahului fase tegangan merah 120o.
Ringkasnya, dikarenakan ketiga tegangan pada gelombang sinusoidal memiliki
hubungan yang konsisten satu sama lain, yaitu 120° pada sistem tiga fasa, ketiga fasa
tersebut seimbang. Akan selalu ada nol dalam jumlah fasor dari ketiga fasor:
Va + Vb + Vc = 0.
Sistem koordinat Cartesian membagi daerah menjadi empat kuadran, masing-
masing dengan jumlah daerah yang berbeda. Ditunjukkan dalam grafik bahwa nilai rasio
trigonometri untuk sudut di berbagai kuadran konsisten dengan aturan:
27
Gambar 2.18 Perbandingan Trigonometri untuk Sudut- Sudut di Berbagai Kuadran

Sudut b > 360° → b = (k. 360 + a) → b = a


(k = bilangan bulat > 0).

Karena sudut yang dibentuk searah jarum jam dari sumbu x maka nilainya
negatif.

Gambar 2.19 Sudut dengan nilai negative ada sumbu x

Sedangkan pada sudut dengan nilai negatif sama dengan sudut yang berada di
kuadran IV.

Tabel 2. 3 Nilai sudut pada kuadran

0° 30° 45° 60° 90°


1 1 1
Sin 0 √2 √3 1
2 2 2
1 1 1
Cos 1 √3 √2 0
2 2 2
1
Tan 0 √3 1 √3 ∞
3

28
Gambar 2.20 Metode kuadran

Nilai sudut dapat ditentukan dengan menggunakan pendekatan kuadran, terlepas


dari apakah tandanya positif atau negatif. Anda dapat melihat huruf I, II, III, dan IV pada
gambar di atas. Setiap kuadran berjalan dengan salah satu dari nama-nama ini. Ada empat
kuadran: I, II, III, dan IV.

• “Kuadran I antara sudut 0 sampai 90”


• “Kuadran II antara sudut 90 sampai 180”
• “Kuadran III antara dari sudut 180 sampai 270”
• “Kuadran IV antara dari sudut 270 sampai 360 atau 0
Karena berhimpitan titik 0 dan 360 menjadi satu. Satu putaran penuh adalah 360
derajat. Perhatikan contoh berikut.

1. Tentukan tanda dari sudut 30 derajat. Kita perhatikan dahulu bahwa sudut 30 derajat
ada pada kuadran I (0-90). Jadi tanda sinusnya adalah (+) dan cosinusnya juga (+).

2. Bagaimana kalau sudut 300°. Sudut 300 derajat ada pada kuadran IV (antara 270 dan
0). Jadi tanda sinusnya adalah (-) dan tanda cosinusnya adalah (+).

29
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitan


Tempat penelitian dilakukan di kantor PT. PLN (Persero) UP3 Sumedang. Yang
beralamat di: Jl. Prabu Gajah Agung, Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten
Sumedang, Provinsi Jawa Barat 45621.

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian

30
3.2 Desain Penelitian
Berikut Flowchart Design Penelitian yang dilakukan:

MULAI

Pengumpulan Data
Suspect Anev dari AMICON

Sync Time antara


Cek Load Profile
CC & meter
Time Different? Ya beda waktu CC & Meter
Well Commisioning
B
> 5 menit
AMICON

Tidak

Cek Diagram Phasor


Cek Load Profile
1. Arus fasa tak Cek Transaksi &
Salah Satu Fasa/Lebih
Arus Tidak Seimbang Ya Selisih >50% dari Fasa
seimbang fasa tertinggi Pemeliharaan
dan terendah >50% di PLN / di Pelanggan
Lainnya
2. Tegangan Normal

Tidak

Cek Load Profile & Diagram Phasor


1. Tegangan & Arus tidak dalam satu
fasa Cek Kondisi di
Pengawatan Terbalik Ya 2. Salah satu sudut >180° Lapangan
A
3. P1 <0°
4. Nilai Data Watt/Var Negatif

Tidak

Hitung Tagihan Susulan.


Deviasi Meter > Batas Error
A
-5% +10%?
Ya Rata-rata pemakaian dari
EIS / Load Profile

Tidak

31
B

Cek:
Dial Manual Komp. CC 1. Port AMR Evaluasi dan Tindak
Berhasil Baca? Tidak Tidak
AMR Respon? 2. Kabel Modem Lanjut
3. Kondisi Modem

Ya

Cek:
Dial Modem di Pelanggan 1. Komunikasi AMR
Tidak
Berhasil? 2. Kondisi Modem
3. Setting Modem

Ya

Cek:
Aplikasi Berhasil Download 1. Sinyal
Tidak
Data 2. Interface Modem
3. Interface Meter

Ya

Ya
C

SELESAI

Gambar 3.2 Alur Perencanaan PeneIitian

1. Rumusan MasaIah
Rumusan Masalah yaitu proses mengamati permasalahan yang ada. lalu
melakukan pencarian metode yang sesuai untuk dipakai dalam menyelesaikan
permasalahan tersebut.
2. Menentukan Tujuan Penelitian
Adalah proses penentuan tujuan yang ingin dicapai saat penelitian.
3. Studi Literatur
Proses studi literatur yaitu proses dimana mencari referensi yang mempunyai
kaitan dengan permasaIahan yang sebelumnya telah diidentifikasi yang
didapatkan dari buku, jurnaI, artikel maupun internet.
4. Pengumpulan Data
Proses ini ialah Proses Pengumpulan Data yang diperoleh dari hasil
pengamatan dari aplikasi AMICON.
5. Observasi, Pengujian Lapangan, Pengecekan Sistem
Proses ini adalah menentukan sampel yang akan diamati untuk dilakukan uji
32
lapangan serta pengecekan di sistem. Pengujian ini dilakukan secara parallel.
6. Analisa Data
Proses ini yaitu berupa pengolahan data-data yang dikumpulkan dan dilakukan
pengamatan, biasanya berbentuk tabel dan hitungan.
7. Kesimpulan
Proses ini ialah menentukan kesimpulan akhir yang didapatkan setelah
menganilisis data.

3.3 Metode Pengumpulan Data


Pendekatan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
literatur, observasi, dan studi literatur:

3.3.1 Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang rumit karena banyaknya variabel
yang terlibat dalam pelaksanaannya. Peneliti melakukan observasi langsung di lokasi
penelitian yang beralamat di kantor PT. PLN (Persero) UP3 Sumedang. Pengujian sampel
dan pengambilan data dilakukan di ULP Kota Sumedang.

3.3.2 Studi Pustaka


Teknik melakukan studi kepustakaan adalah dengan mengkaji bahan pustaka dan
mengumpulkan buku-buku, bahan-bahan tertulis, dan referensi-referensi yang relevan
dengan penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini, peneliti melakukan penelitian dengan
menggunakan terbitan berkala atau buku-buku yang relevan dengan penelitian penulis.
Dari mana pun jurnal itu berasal, diharapkan dapat menjadi model pengumpulan data
yang tepat.

3.3.3 Studi literatur

Metode studi literatur mencakup serangkaian kegiatan seperti pengumpulan data


perpustakaan, membaca dan mencatat, serta mengelola bahan penelitian yang akan
menjadi referensi untuk pengolahan data berdasarkan topik yang dibahas, yaitu analisis
kinerja nirkabel. perekam kWh meter. Peneliti mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber, termasuk jurnal dan buku tentang subjek yang ada. Disini peneliti mengolah
bahan penelitian dari data yang berhasil diambil oleh alat.

33
3.3.4 Pengujian Lapangan
Pengujian lapangan menggunakan alat bantu kerja berupa :
1. Laptop + software amicon 1 pcs
2. Emsyst (Alat ukur), Tang kW 1 set
3. Data pelanggan 1 berkas
4. Berita Acara Tul 1-10 (3 fasa) 1 berkas
5. Segel Plastik secukupnya
6. Bolpoin 1 buah
7. Alat Keselamatan (helm,rompi,sarung tangan,safety shoes 1 set
8. Alat kerja (Obeng, Tang, Kunci panel) 1 set
9. Kamera (Dokumentasi) 1 buah

3.4 Metode Analisis Data


Metode Analisa data yang digunakan pada saat melakukan penelitian ini ialah
metode kuantitatif dengan pendekatan kasual komparatif, yaitu dengan pengamatan
terhadap akibat yang ada dengan mencari faktor-faktor penyebabnya dan dengan
pendekatan eksperimen. Untuk proses pengambilan datanya adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisa penyebab kegagalan baca


Melihat rekaman hasil baca pelanggan pada dengan jurnal harian/dashboar
AMICON. Kemudian dikelompokkan berdasarkan kategori, yaitu: 3 days offline,
gagal baca harian, gagal baca EoB 3 Bulan berturut-turut dan gagal baca EoB Billing
Awal Bulan. Kemudian untuk pelanggan yang gagal baca ditindaklanjuti dengan
melakukan pemeriksaan diantaranya :

▪ Pemeliharaan Hardware dan Software AMR di Control Center (CC) periodik 1


(satu) bulan sekali
▪ Pemeliharaan Meter AMR dan Komunikasinya dengan CC 1(satu) tahun sekali
kecuali untuk perbaikan akibat kegagalan komunikasi maupun meter.

a. Pemeriksaan Meter , meliputi :


- Pemeriksaan Segel
- Port Komunikasi

34
- LCD Display :
• No. Seri meter • Stand kWh LWBP (1&2)
• Jam & tanggal meter • Stand kWh Total
• Daya • Stand kVArh
• Power Factor • kVA max
• Stand kWH WBP • Tegangan dan Arus per phasa
- Baterai
- Bandingkan Pembacaan AMR dari CC dan pengukuran di lapangan

b. Pemeriksaan Modem, Kabel Antena, Kabel Data Modem ke meter dan


antenna, meliputi:
- SIM Card : fisik SIM Cartd tidak berkarat, pastikan settingan AMICON
benar (setting user, password, IP, Port, Physical Address, Logical
Address, Authentification Level, User Verifikasi dan password sesuai
dengan masing-masing meter).
Physical Address Meter Merk Itron/Actaris/Wasion = LOW dan
Hexing = HIGH.
Logical Address untuk masing-masing meter DLMS adalah 1
Authentification Level Meter Merk Itron/Actaris/Hexing=17 dan
Wasion = 18.

35
- Modem Unit: kabel modem yang terhubung ke port meter dan posisi
benar.
- Kabel data : tidak boleh terjepit pintu box meter
- Antena : posisi mengarah ke atas dan dalam kondisi lengkap
- Signal Strenght : nilai sinyal <13 point

Sistem AMR Analisa & Evaluasi ME & Komunikasi

Cek :
Laporan 1. Setting Port Aplikasi
Alat Kom CC AMR
Keberhasilan Baca T AMR
Respon ?
2. Koneksi RS232 PC
– Modem
3. Kondisi Modem
Y

Cek :
1.Saluran Komunikasi
Dial Manual Dial Modem di AMR Evaluasi
T 2.Kondisi Modem dan
Pelanggan Yang PLGN
Berhasil ? Pelanggan Tindak
Gagal Baca 3.Setting Modem Aplikasi
lanjut
AMR

Cek :
Aplikasi berhasil T 1.Kualitas
download data Komunikasi
pelanggan
Kekuatan Sinyal
2.Kondisi Interface
Y
Modem-Meter

Sukses Download Data

Gambar 3.3 Diagram Alur Analisa Pemeliharaan AMR


2. Untuk menganalisa Kelainan Meter AMR
a. Tahapan pertama pengambilan data summary pemeriksaan Suspect Anev pada
AMICON. Range pengambilan data yang dapat diambil tidak lebih dari 31 hari.
b. Analisa Load Profile
- Menganalisa keutuhan atau kelengkapan data
Keutuhan data dapat kita lihat dari jumlah Load Profile perbulan, dengan
perhitungan sebagai berikut:
• Untuk Interval 15 menit, dalam 1 jam = 60 menit = 60/15 = 4 data.
Berarti dalam 30 hari = 4 x 24 jam x 30 = 2880 data
• Untuk Interval 30 menit, dalam 1 jam = 60 menit = 60/30 = 2 data.
Berarti dalam 30 hari = 2 x 24 jam x 30 = 1440 data
• Untuk Interval 60 menit, Berarti dalam 30 hari = 24 jam x 30 = 720 data

36
- Menganalisa data energi
Dimana dalam menganalisa data energi ini, dalam kondisi normal hanya
terdapat energi aktif (kWh) yang tercatat pada energi kirim (kWh kirim atau
kWh +). Selain data energi, kita analisa keseimbangan arus dan tegangan
c. Menganalisa diagram phasor
Pada kondisi normal, vektor phasor akan tampak seperti gambar 3.4 di bawah
ini, yaitu :
- Posisi arus bergerak ± 900 terhadap tegangan pada fasa yang sama.
- Beda sudut tegangan antar fasa adalah 120o
Vt

It

Ir

Vr

Is

Vs

Gambar 3. 4 Diagram Phasor Tegangan Normal

d. Perhitungan Tagihan Susulan


Melakukan perhitungan tagihan berdasarkan rata-rata pemakaian bulan-bulan
sebelumnya. Dimana dihitung berdasarkan rata-rata pemakaian selama 6 bulan
terakhir Executive Information System (EIS) atau dari penarikan Load profile
atau dari hasil ukur di lapangan.

37
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Seluruh data AMR yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari Rekapan
data Tahun 2021 oleh bagian transaksi energi menggunakan aplikasi AMICON.
Pelanggan AMR TR sebanyak 987 pelanggan dan Pelanggan AMR TM sebanyak 155
pelanggan.

Tabel 4.1 menampilkan data jumlah pelanggan AMR PLN (Persero) UP3
Sumedang tahun 2021.

Tabel 4. 1 Pelanggan AMR UP3 Sumedang Tahun 2021

No Nama ULP Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Sumedang
1 253 253 255 258 258 260 260 260 262 287 287 305
Kota
2 Tanjungsari 247 247 248 248 248 252 252 255 254 262 262 271

3 Majalengka 280 280 284 286 288 288 288 289 289 326 326 361

4 Jatiwangi 147 147 152 154 154 156 156 159 160 180 180 205

UP3 Sumedang 927 927 939 946 948 956 956 963 965 1055 1055 1142

Selama Tahun 2021, dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa pelanggan AMR PLN
(Persero) UP3 Sumedang dari Bulan Januari sampai Bulan Desember Tahun 2021 terus
bertambah sebanyak 215 pelanggan.

4.1 Hasil Baca Data AMR UP3 Sumedang

4.1.1 Hasil Pembacaan Stand Billing Aplikasi AMICON


Sistem AMR dikatakan sukses apabila berhasil membaca data pada meter secara
keseluruhan dan berhasil mentransfer stand billing pada saat End Of Billing (EoB) pada
sistem AP2T menjadi rekening yang ditagihkan ke pelanggan.

Tabel 4.2 menunjukkan persentase keberhasilan pembacaan data AMR oleh


AMICON di PT PLN (Persero) UP3 Sumedang pada tahun 2021.

38
Tabel 4. 2 Persentase keberhasilan pembacaan Data Stand Tahun 2021
*)
Bulan Total Pelanggan Berhasil Tidak Berhasil Persentase Keberhasilan
Jan 927 898 29 96.87%
Feb 927 877 50 94.61%
Mar 939 893 46 95.10%
Apr 946 893 53 94.40%
May 948 889 59 93.78%
Jun 956 907 49 94.87%
Jul 956 912 44 95.29%
Aug 963 924 39 95.95%
Sep 965 930 35 96.37%
Oct 1055 1016 39 96.30%
Nov 1055 1005 50 95.26%
Dec 1142 1091 51 95.53%
*)sebelum dilakukan perbaikan

Dari data diatas persentase keberhasilan pembacaan data stand oleh aplikasi
Amicon antara 94 – 97%. Penyebab kegagalan pada saat billing atau EOB (End of Billing)
diantaranya sebagai berikut:

1. Kualitas sinyal komunikasi yang kurang bagus.


- Lokasi pelanggan jauh dari Base Transceiver Station (BTS) terdekat. Standar
telepon bergerak seluler beroperasi pada daerah frekuensi 900 MHz.
- Modemnya tidak akan berfungsi baik.
- Hasil commisioning Load Profile tetap menunjukan keterangan gagal. Terlihat
pada gambar 4.1
- Baterai kWh meter lemah. Jika modem dan sinyal keadaannya baik
Solusi : Modem di restart + Repositori Antena
2. Kerusakan pada meter.
- Meter macet, angka stand tidak naik atau karena adanya pelanggaran
- Meter tersambar petir atau terbakar
- Baterai kWh meter habis atau lemah
Solusi : Ganti meter

39
Tampilan Load Profile dengan keterangan gagal karena lokasi pelanggan susah sinyal/area blank spot ditujukkan pada gambar 4.1

Gambar 4. 1 Load Profile Gagal Karna Lokasi Pelanggan Tidak Ada Sinyal

40
3. Tidak sinkronnya waktu antara tanggal dan jam meter dengan server AMR.
- Stand billing AMR pelanggan seolah-olah pelanggan tidak ada pemakaian/nol.
- Baterai kWh meter lemah/expired.
Solusi : Ganti Baterai meter dan lakukan setting ulang waktu meter menu TSS (Time
Sinkronizer Sistem) pada aplikasi AMICON.
4. Kesalahan pada saat melakukan PDL (Perubahan Data Langgan) di kode pembeda
meter.
- Kode Pembeda Meter pelanggan AMR di AP2T harus “A”
- Stand Pelanggan AMICON terkirim ke AP2T sebagai pelanggan umum karena
kode pembeda meter belum diupdate. (Pelanggan mutase tambah daya ke 3
phasa)
- Stand dari AMICON gagal dikirim ke AP2T karena Keterangan di AMICON,
pelanggan tidak ada (Khusus Pelanggan Baru)
Solusi : Lakukan PDL kolektif kode pembeda meter di AP2T
5. Tidak sinkron data AMR dengan DIL AP2T
- Stand pelanggan AMR yang dikirim ke AMICON Tidak terkirim ke AP2T
- Keterangan pesan dari AP2T “Data tidak ada”.
Solusi : Mensinkronkan data meter pelanggan di sistem AMR saat registrasi

4.1.2 Analisa Kegagalan Baca Data AMR pada Amicon


Penyebab gagal baca AMR, diantaranya :
1. Kegagalan pada sistem AMR meliputi :
- Aplikasi hang pada saat melakukan pembacaan.

Penyebabnya kapasitas data base server sudah overload sehingga data yang
dibaca tidak dapat disimpan di data base server.

Solusi : lakukan evaluasi dan analisa terhadap kebutuhan data server.

3. Port FEP (Front End Prosessor) rusak, sehingga tidak bisa membaca meter di
pelanggan.

2. Kegagalan pada Komunikasi


Kegagalan pada komunikasi meliputi :

41
- Kegagalan pada modem
a. Connect Modem Fail / Koneksi ke modem gagal disebabkan karena modem
tersebut hang /rusak.

Solusi : Modem hang -> Restart Modem + Setting ulang modem


Modem Rusak -> Ganti Modem
Tampilan keterangan modem hang di AMICON terlihat pada gambar 4.3.

b. Modem tidak menjawab disebabkan power supply modem tersebut rusak,


MCB off, sekring power supply ke modem putus.

Solusi : Perbaiki atau Ganti Adaptor.

c. Send Password gagal disebabkan oleh modem rusak

Solusi : Ganti Modem yang bisa autoreset baik secara softreset maupun
hardreset.
d. Kerusakan pada Kabel Modem, kabel data, sekering
Solusi : Perbaiki kabel atau ganti
e. Kerusakan pada Antena
Solusi : Perbaiki posisi antenna atau ganti.
- Kegagalan pada sistem komunikasi

a. No Carrier, disebabkan oleh sinyal komunikasi yang diterima modem


lemah (jelek) atau berada pada daerah blank spot
Solusi : Restart Modem + Repositori Antena
b. No Dial Tone, disebabkan oleh kartu GSM rusak, Kartu GSM diblokir atau
gateway shutdown (pada sistem GPRS).
Solusi : Ganti Kartu Sim Card GSM
3. Kegagalan pada Meter
Kegagalan pada meter meliputi :
- Firmware meter tidak terupdate oleh sistem AMR, disebabkan oleh perubahan
firmware pada meter baru dan belum ter-update oleh sistem AMR.
- Port komunikasi pada meter rusak.
- Kabel data dari modem ke meter rusak atau tidak sesuai peruntukannya.
- Tahun pada meter berubah karena usia meter

42
Jika muncul “Timeout” seperti gambar 4.2, biasanya di lokasi susah mendapatkan
sinyal/kabel data putus ataupun port meter rusak. Biasanya terjadi pada meter merk
hexing ataupun Edmi.

Gambar 4. 2 Timeout di AMICON

Jika muncul kata “Cannot Connect to Modem” seperti pada Gambar 4.3,
maka yang kita lakukan adalah memeriksa koneksi modem. Lakukan restart modem
terlebih dahulu, jika masih menunjukkan keterangan yang sama, lakukan pengecekan
ke lapangan. Setelah di cek, ternyata modem tersebut hang/rusak. Ada juga karena
kabel modem terlepas dari meter ataupun karena adaptornya yang rusak. Sedangkan
gambar 4.4 muncul keterangan “Timeout Not Connect To Modem” merupakan
contoh keterangan AMICON kegagalan baca AMR karena modem belum disetting.
Jadi lakukan setting ulang modem di AMICON.

43
Jika muncul keterangan AMICON seperti Gambar 4.3 dan Gambar 4.4 ini disebabkan karena adanya permalahan pada modem.

Gambar 4. 3 Modem Tidak Konek (Mati/Hang) atau Adaptornya mati

Gambar 4. 4 Modem belum di setting/ salah setting

44
Jika muncul seperti keterangan seperti gambar 4.5 “Access Denied” biasanya password meternya salah. Kita lakukan setting meter
dengan menggunakan aplikasi bawaan meter. Kemudian lakukan setting di AMICON melalui menu commisioning.

Gambar 4. 5 Contoh Kegagalan Baca karena Password meter salah

45
Proses pemeliharan AMR yang dilakukan PLN (Persero) UP3 Sumedang untuk
mengatasi kegagalan baca diantaranya:
Tabel 4. 3 Pemeliharaan AMR Tahun 2021 di UP3 Sumedang
Modem Ganti Ganti Antena
Ganti Ganti
Bulan Meter Adaptor
Sim Kabel PB
Ganti Resetting Restart Card Data Ganti Reposisi

Jan - - - 15 14 - - - 13 19
Feb - - - 20 11 - 7 3 19 10
Mar 7 6 12 20 - 1 2 4 - 88
Apr 3 6 2 15 12 - 6 3 22 1
May 4 5 2 16 5 24 2 5 14 1
Jun 3 4 12 14 7 - 6 4 7 15
Jul 2 6 3 23 2 1 2 9 2 3
Aug 3 7 4 23 - 1 3 3 1 8
Sep 1 10 6 16 - 1 2 1 - 5
Oct 4 3 4 20 3 6 2 - 89
Nov 6 4 15 20 - 2 6 3 - 82
Dec 15 7 10 16 - 2 4 5 - 9
Total 48 58 70 218 51 35 46 42 78 330

Tabel 4.3 diatas menunjukkan jumlah penyebab gagal baca meter AMR di UP3
Sumedang yang diatasi selama tahun 2021. Jumlah penyebab gagal baca meter AMR di
UP3 Sumedang terbanyak berasal dari peralatan komunikasi (Modem, Antena, Simcard,
Kabel) sebanyak 55.33 %, sedangkan karena perangkat meter rusak sebanyak 4.92 %,
gagal karena adaptor rusak sebanyak 5,94% dan karena ketidaksinkronan data AMICON
dengan data DIL AP2T (pelanggan baru) sebanyak 33.81%.

Besar kerugian yang ditimbulkan karena gagal baca meter AMR dapat dilihat
pada tabel 4.4.

Tabel 4. 4 Analisa Kerugian Materil dan SDM Karena Pemeliharaan


Kerugian Total Kerugian
Jenis
Jumlah Materil SDM Waktu Materil SDM Waktu Kategori
Kegagalan
(Rp) (Orang) (menit) (Rp) (Orang) (menit)
Ganti Meter 48 1.728.000 2 30 82.944.000 96 1.440 Major
Ganti Adaptor 58 15.000 1 1 8.700.000 58 58 Major
Ganti Modem 70 840.000 1 2 58.800.000 70 70 Major
Resetting
218 - 1 1 - 218 218 Minor
Modem

46
Restart Modem 51 - 1 1 - 51 51 Minor
Ganti Simcard 35 20.000 1 1 700.000 35 35 Major
Ganti Kabel
46 10.000 1 3 460.000 46 138 Major
Data
Ganti Antena 42 230.000 1 1 9.660.000 42 42 Major
Reposisi Antena 78 - 1 1 - 78 78 Minor
Pelanggan Baru 330 - 2 30 1.728.000 660 9.900 Minor
Total 161.264.000 694 2.130

Dari Tabel 4.4 diatas selama tahun 2021 diperlukan biaya materil sebesar
161.264.000 rupiah, dan 2,130 menit pekerjaan atau diperlukan sekitar 267 hari kerja.
Dengan SDM sebanyak 694 orang. Jika biaya jasa setiap item pekerjaan sebesar 16.500
rupiah maka total biaya jasa pemeliharaan AMR adalah 11.451.000 rupiah. Maka total
biaya pemeliharaan adalah 172.715.000 rupiah.

4.2 Pemeriksaan Suspect Anev Pelanggan AMR


Tahapan untuk menganalisa kelainan pada pelanggan AMR di AMICON
diantaranya adalah :
1. Pemilahan pelanggan AMR yang masuk data suspect AMICON
2. Pengelompokkan pelanggan dengan mencocokan data pemeriksaan di AP2T
3. Pemilahan sample yang akan diteliti
4. Salah satu kelainan yang terdeteksi oleh Aplikasi AMICON yaitu pemakaian
pelanggan yang selalu minim atau selalu rekening minimum (e-min).
Tabel 4. 5 Hasil Pemeriksaan Suspect Anev di AMICON

NO KATEGORI JUMLAH PELANGGAN


1 Over Voltage Tidak Ada

2 Under Voltage Tidak Ada

3 Over Current Tidak Ada

4 Arus Terbalik 10

5 Unbalance Current < = 41500 1

6 Tegangan Arus tidak pada Fasa yang sama 1

7 PF tidak standar Leading Tidak Ada

8 PF tidak standar lagging Tidak Ada

9 Temporary Stop Measurment Tidak Ada

47
10 Time Different 1

11 Unbalance Current > 41500 Tidak Ada

12 Voltage Loses Tidak Ada

13 Voltage DIP Tidak Ada

14 Current Loses Tidak Ada

4.2.1 Time Different


Tujuan menganalisa ini adalah untuk menemukan adanya indikasi perbedaan
real time clock antara meter dengan Control Center.
Berikut ini merupakan Tampilan di AMICON

Gambar 4. 6 Pelanggan Keterangan Time Different

a. Data Pelanggan (Pelanggan Tegangan Menengah)


ID Pelanggan : 535113060610
Nama : PT SARANA PROTEINDO UTAMA
Tarif / Daya : B3 / 345000 VA
Alamat : DS Ciawi
Merk / No Meter : EDMI/217071417
Modem : Wasion/359094029767506
SIMCARD : 085125139145

48
b. Load Profile

Tabel 4. 6 Hasil Load Profile Time Different


Time Diff between CC Speed
No Date Time Status Dial Dial Type
and Meter Modem
1 Thu Feb 10, 2022 00:52:46 1 H : 2 M : 10 S DATA_OK 9600 Scheduller
2 Thu Feb 10, 2022 01:54:00 1 H : 2 M : 07 S DATA_OK 9600 Scheduller
3 Thu Feb 10, 2022 02:56:21 1 H : 2 M : 02 S DATA_OK 9600 Scheduller
4 Thu Feb 10, 2022 03:58:34 1 H : 2 M : 21 S DATA_OK 9600 Scheduller
5 Thu Feb 10, 2022 05:00:47 1 H : 2 M : 27 S DATA_OK 9600 Scheduller
6 Thu Feb 10, 2022 06:02:01 1 H : 2 M : 09 S DATA_OK 9600 Scheduller
7 Thu Feb 10, 2022 07:04:22 1 H : 2 M : 13 S DATA_OK 9600 Scheduller
8 Thu Feb 10, 2022 08:06:35 1 H : 2 M : 12 S DATA_OK 9600 Scheduller
9 Thu Feb 10, 2022 09:08:48 1 H : 2 M : 06 S DATA_OK 9600 Scheduller
10 Thu Feb 10, 2022 10:11:02 1 H : 2 M : 24 S DATA_OK 9600 Scheduller

c. Diagram Phasor

Gambar 4. 7 Tampilan Diagram Phasor Time Different

d. Analisa
Berdasarkan hasil penarikan data load profile melalui AMICON yang terdapat pada
tabel 4.6, terdapat selisih waktu antara meter dan CC lebih dari 15 menit. Diagram
phasor pada gambar 4.7 diatas memperlihatkan arah arus searah jarum jam dan arus
tertinggal dari tegangan itu artinya beban pelanggan lagging. Yang dilakukan adalah
memperbaiki keterangan time different dengan cara sync time di meter. Dan hasil dari
pemeriksaan lapangan, saat di dial up, muncul juga keterangan “cannot connect to
Modem”. Penyebab utamanya adalah modem rusak, sehingga perlu dilakukan

49
penggantian modem. Gambar 4.8 menunjukan kWh meter AMR yang dilakukan
penggantian modem. Gambar 4.9 menunjukkan keterangan hasil perbaikan.

Gambar 4. 8 Penggantian Modem PT Sarana Proteindo Utama

Gambar 4. 9 Hasil setelah sinkronkan waktu dan ganti modem

4.2.2 Analisa Arus Fasa terbalik dan Unbalance Current


Ada 10 data pelanggan yang masuk ke dalam pemeriksaan suspect anev arus
terbalik yang dapat dilihat pada tabel 4.7.

50
Tabel 4. 7 Hasil Pemeriksaan Suspect Anev Arus terbalik di AMICON
No Unit Id Pel Nama Daya Setting Jumlah
(VA) Name Kejadian
1 ULP 535113146551 KPP PENDAPATAN 197000 Default 1
SMDKT KAB. SUMEDANG Setting
2 ULP 535113133890 PT FAJAR 82500 Default 2
SMDKT MANDIRI Setting
BAROKAH
3 ULP 535113052370 H TETE DANIMAN 66000 Default 1
SMDKT Setting
4 ULP 535110955005 NUNUH 41500 Default 2
SMDKT Setting
5 ULP 535110976054 REKTOR UPI 41500 Default 2
SMDKT Setting
6 ULP 535113062499 SMTV SUMEDANG 33000 Default 2
SMDKT Setting
7 ULP 535112483031 TRANS 7 33000 Default 1
SMDKT Setting
8 ULP 535110957162 S SUBRATA 23000 Default 1
SMDKT Setting
9 ULP 535112948010 SMK NEGERI 2 23000 Default 1
SMDKT SUMEDANG Setting
10 ULP 535110552383 UU KUSNADI 16500 Default 1
SMDKT Setting
Dari tabel 4. 7 Kemudian divalidasi dengan data hasil pemeriksaan bulan-bulan
sebelumnya, jika dalam kurun waktu 6 bulan ke belakang, pelanggan sudah pernah
diperiksa, maka diutamakan memeriksa pelanggan yang belum pernah diperiksa.
Pelanggan No. 9 SMK Negeri 2 Sumedang terdapat 2 kategori yaitu unbalance current
dan fasa S dan T terbalik.

a. Load Profile
Berdasarkan load profile pada tabel 4. 8 yang didapatkan dari hasil penarikan data
AMICON, indikasi adanya arus pada netral kWh meter dan arus yang tidak seimbang.
Fasa T lebih kecil dibandingkan fasa R dan S.

51
Tabel 4. 8 Load Profile Arus Fasa S&T terbalik dan Unbalance Current

Item Fasa R Fasa S Fasa T Fasa N

Voltage (V) 208,738 218,174 220,469


Voltage angle 0 243,542 126,8
Voltage angle
0 243,542 126,8
Conversion
Current (A) 20.604 11,832 2,452 13,532
Current Angle 7.62 356,77 13,27
Current Angle
7.62 356,77 13,27
Conversion
Active Power (kW) 4,258,727 1,932,125 650,358

b. Diagram Phasor
Berdasarkan gambar diagram phasor Gambar 4.10 terlihat adanya Arus Fasa S dan
Fasa T tertukar dengan Panjang arus T lebih pendek dibandingkan arus fasa R dan S

Gambar 4. 10 Diagram Phasor Arus Fasa S&T terbalik dan Unbalance Current

c. Analisa
Berdasarkan load profile dan diagram phasor, Batasan normal salah satu sudut fasa
<120°; terdapat selisih arus antar fasa dari yang tertinggi dan terendah lebih dari 50%.
Indikasi dari data meter yaitu arus sebagian fasa lebih kecil dari 50% dari arus
tertinggi, sementara tegangan normal. Beda arus antar fasa melebihi kriteria.

52
Penyebab :
- Beban pelanggan tidak seimbang. Ini bisa disebabkan adanya kebocoran arus
atau hubung singkat penghantar ke tanah atau antar pengantar Ini ditandai juga
dengan adanya arus netral yang terukur di kWh meter sebesar 13,532 A.
Ketidakseimbangan pembagian beban R,S,T akan menyebabkan arus balik dan
akan mengalir melalui kabel netral
- Kebocoran Kabel Netral. Akibatnya adanya arus listrik pada kabel netral
- Arus harmonisa. Berasal dari peralatan listrik yang menghasilkan daya harmonik
atau beban non linier seperti mesin las, motor induksi
- Arus Fasa S dan Fasa T tertukar.

Gambar 4. 11 Simulasi Arus Fasa S&T tertukar dan Unbalance Current


Pada Gambar 4.11 diatas merupakan simulasi diagram phasor melalui Ms.
Excel. Dari simulasi menjunjukkan daya yang terukur oleh kWh meter hanya
sebesar 15,64 % dan error yang dihasilkan sebesar -84.36%. Jika dihitung
menggunakan rumus perhitungan, yaitu :
Keadaan Normal, Daya terukur di kWh meter
Pr = Vr x Ir x Cos 7.62 = 208.738 x 20.604 x 0.99 = 4262.13 W
Ps= Vs x Is x Cos 356.77 = 218.174x 11.832 x 0.998 = 2582.955 W
Pt = Vt x It x Cos 13.27 = 220.469 x 2.452 x 0.973 = 525.9941 W
Jumlah = 7371.08W
7371,08
Daya Terukur = 7371,08 x100% = 100 %

53
7371,08
Error = ( − 1)x100% = 0 %
7371,08

Daya terukur di kWh meter kondisi Fasa S dan T terbalik

Pr = Vr x Ir x Cos 7.62 = 208.738 x 20.604 x 0.99 = 4262.13 W


Ps= Vs x Is x Cos 356.77 = 218.174x 11.832 x -0.998 = (-2582.955) W
Pt = Vt x It x Cos 13.27 = 220.469 x 2.452 x -0.973 = (-525.9941)W
Jumlah = 1153.181 W
(1153,181)
Daya Terukur = x100% = 15,64 %
7371,08
1153.181
Error = ( 7371,08 − 1) x100% = −84.36 %

d. Perhitungan Tagihan Susulan


Dikarenakan Pelanggan ini peruntukannya untuk sekolah, dan saat dilakukan
penelitian, dilokasi tidak ada kegiatan belajar-mengajar selama pandemi, jadi,
untuk tagihan susulan yang ditagihkan adalah sebesar Rekening Minimum.
40 Jam Nyala x Daya tersambung
Rekening Minimum = 1000
40 x 23000 VA
Rekening Minimum = = 920 𝑘𝑊ℎ
1000

Rp Tagihan = (Jumlah kWh x TDL sesuai tarif) + % PPJ


TDL tariff Sosial yaitu Rp 900,00 dan PPJnya sebesar 6%
Jadi, Rp Tagihan Susulannya = (920 x Rp 900,00) + 6% = Rp 877.680,00

4.2.3 Analisa Arus Fasa R, S dan T terbalik


Berikut ini merupakan data pelanggan yng masuk dalam pemeriksaan suspect
annev pengawatan arus 3 fasa terbalik
a. Data Pelanggan
Nama Pelanggan : Drs. Asep Sutendi
Id Pelanggan : 53511320695
Tarif/Daya : I2/131000 VA
Alamat : Ds. Cikawung
Gardu/Tiang : ASEP / Khusus
b. Data APP Pelanggan
Merk/Type : Hexing/ HXE300
No Meter/Tahun : 18009034/2018

54
Tegangan : 3 x 230/400 V
Arus : 5 (10) A
Konstanta : 10000 imp/kWh
Trafo Arus : 200/5
Trafo Tegangan : 1/1
Faktor Kali : 40
Merk MCCB : Schneider/ 200 A

c. Data Diagram phasor

Gambar 4. 122 Diagram Phasor Pengawatan Fasa R,S dan T Terbalik


Dari hasil pengamatan diagram phasor Gambar 4.21 pelanggan Drs. Asep Sutendi,
adanya 3 arus fasa R,S dan T pengawatannya terbalik, Tegangan normal dan arus
yang terukur fasa T lebih kecil yaitu 0,04 A daripada arus fasa R dan fasa S yang
bernilai 1,6 A.

d. Dokumentasi Hasil pemeriksaan Lapangan


Dokumentasi hasil pemeriksaan pelanggan dengan keterangan semua fasa
pengawatannya terbalik dapat dilihat pada Gambar 4.13. Dokumentasi berupa
pengecekan awal seperti kondisi fisik box, segel box dan segel kWh meter maupun
MCCB selanjutnya pemeriksaan pengawatan dengan membuka segel cover kWh
meter dan semua hasil pemeriksaan dituangkan pada Berita Acara.

55
Gambar 4. 13 Dokumentasi pemeriksaan pelanggan Drs. Asep Sutendi

56
Gambar 4. 14 Hasil pemeriksaan Emsyst pelanggan Drs. Asep Sutendi

Gambar 4.14 diatas menunjukkan hasil pemeriksaan setelah dilakukan 2 kali


pengukuran. Dilakukan pengukuran sebanyak 2 kali untuk memastikan agar tidak adanya
kesalahan pada pengukuran Emsyst.

57
Gambar 4. 15 Berita Acara Hasil pemeriksaan Drs. Asep Sutendi
Dari hasil pemeriksaan pelanggan Drs. Asep Sutendi yang dilakukan sebanyak 2 kali
menggunakan emsyst, terdapat deviasi primer sebesar (-31,87%) dan deviasi CT fasa
T sebesar 100 %. Rata-rata Arus primer adalah 63 A sedangkan arus sekunder
pelanggan di 1,6 A.

58
e. Analisa Data
Batasan:
1. Salah satu sudut fasa > 90˚
2. Power Faktor /Cos phi < 0
3. Frekuensi kejadian diload profile Amicon lebih dari 2 kali per hari

Indiksi dari data meter:

1. Power Faktor /Cos phi negatif


2. Pengawatan terbalik sudut arus fasa R, S dan T sebesar > 180˚
3. Adanya nilai daya aktif (watt) atau daya reaktif (var) yang bernilai negative

Penyebab:

1. Pengawatan arus masuk dan keluar tertukar.


2. Sebagian arus fasa hilang (Fasa T). Ini dikarenakan sumber tegangan tidak
terhubung ke terminal input tegangan dengan baik, dan solusiny adalah
memberbaiki koneksi tegangan.
3. Reverse Energy (Daya aktif bernilai negative)
Daya aktif bernilai negative karena sumber arus dan tegangan tidak satu fasa,
arah arus terbalik dan pemasangan beban dipelanggan dfasa ke fasa.

Tabel 4. 9 Analisa Reverse Energy

Fasa Tegangan dan Input-Output


Arus Terminal Arus Watt Var Sudut PF
Sefasa Normal + + 00 -Fasa
600 0,5 < PF < 1
Sefasa Terbalik - - 1800 -2400 -1 < PF < -0,5
Beda fasa 1200 Normal - + 1200 -1800 -1<PF < -0,5

Beda fasa 1200 Terbalik + - 3000 -3600 -1< PF < -0,5

Beda fasa 2400 Normal -/+ - 2400 -3000 -0,5 < PF < 0,5

Beda fasa 2400 Terbalik +/- + 600 - 1200 -0,5 < PF < 0,5

Hal ini bisa disebabkan karena gangguan hubung singkat yang terlalu lama,
gangguan rotor yang menghasilkan medan magnet pada generator.

59
4. Daya rektif bernilai negatif
Beban pelanggan jadi bersifat kapasitif, reverse energy dan tegangan dan arus
beda fasa 1200 dan arah arus terbalik.
5. Rasio CT pelanggan melebihi dari yang seharusnya.
f. Perhitungan Tagihan Susulan
Berdasarkan perhitungan rata-rata dari load profile total kWh kekurangan tagih
sebesar 19.537 kWh atau Rp 28.495.004 ,00

4.2.4 Kelainan karena Meter AMR Pelanggan Rusak


Berikut ini merupakan data pelanggan AMR yang mengalami kelainan meter
a. Data Pelanggan
Nama Pelanggan : Sugeng Cahyono
Id Pelanggan : 535112649034
Tarif/Daya : I2/197000 VA
Alamat : Jl Cijelag Cikamurang Kec.Ujung Jaya 0, Rt.3 Rw.4 Sakur Jaya
Gardu/Tiang : PCBC / Khusus

b. Data APP Pelanggan (Pengukuran Tidak Langsung 3 Phasa)


Merk/Type : EDMI / MK10E
No Meter/Tahun : 215456186/2015
Tegangan : 3 x 57.7/100 – 3x230/400 V
Arus : 5 (10) A
Konstanta : 1000 imp/kWh
Trafo Arus : 300/5
Trafo Tegangan : 1/1
Faktor Kali : 60
Merk MCCB : Hager / 300 A
Kelas Meter : 0,5 S

c. Data Load Profile Awal Sebelum Rusak


Data Load Profile pada penelitian ini merupakan data Load profile beban dari
pelanggan dengan interval data setiap 15 menit sekali. Dalam satu bulan, jumlah data

60
load profile yang tercatat pelanggan Sugeng Cahyono ada sebanyak 2880 data. Lihat
Tabel 4.10 untuk melihat Load Profile sebelum dan saat mengalami kerusakan.

Tabel 4. 10 Load Profile Pelanggan AMR Sebelum Rusak


V avg V avg A avg A avg A avg
V avg PF Wh VARh Wh VARh
No. Date Time Phasa Phasa Phasa Phasa Phasa Watt
Phasa R avg Export Export Import Import
S T R S T
Tue Mar 24 -
4779 225.835 226.883 225.388 0.51 0.528 0.562 77 47 0 0 308
2020 13:00:00 0.846
Tue Mar 24 -
4780 222.657 223.671 222.399 1.325 1.392 1.318 193 114 0 0 772
2020 13:15:00 0.857
Tue Mar 24 -
4781 221.832 222.863 221.747 1.769 1.926 1.728 245 173 0 0 980
2020 13:30:00 0.813
Tue Mar 24 -
4782 221.369 222.399 221.42 1.921 2.052 1.746 257 185 0 0 1,028
2020 13:45:00 0.802
Tue Mar 24 -
4783 221.867 222.915 221.832 1.934 2.005 1.765 256 184 0 0 1,024
2020 14:00:00 0.802
Tue Mar 24 -
4784 222.382 223.464 222.313 1.979 2.013 1.805 263 187 0 0 1,052
2020 14:15:00 0.813
Tue Mar 24 -
4785 222.863 223.894 222.829 1.845 2.007 1.731 249 186 0 0 996
2020 14:30:00 0.791
Tue Mar 24 -
4786 223.413 224.444 223.344 1.862 1.903 1.735 243 187 0 0 972
2020 14:45:00 0.791
Tue Mar 24 -
4787 224.031 224.976 223.877 1.846 1.962 1.72 247 187 0 0 988
2020 15:00:00 0.791
Tue Mar 24 -
4788 223.327 224.358 223.224 1.875 1.964 1.727 247 188 0 0 988
2020 15:15:00 0.791
Tue Mar 24 -
4789 223.052 224.048 222.846 1.799 1.955 1.729 244 185 0 0 976
2020 15:30:00 0.791
Tue Mar 24 -
4790 223.533 224.839 223.533 1.843 1.904 1.74 243 186 0 0 972
2020 15:45:00 0.791
Tue Mar 24 -
4791 223.859 225.251 223.911 1.554 1.657 1.524 218 147 0 0 872
2020 16:00:00 0.824
Tue Mar 24 -
4792 224.615 226.093 224.632 1.342 1.362 1.266 192 112 0 0 768
2020 16:15:00 0.857
Tue Mar 24 -
4793 225.354 226.797 225.148 1.079 1.071 1.065 159 85 0 0 636
2020 16:30:00 0.879
Tue Mar 24 -
4794 226.762 228.36 226.539 1.018 0.949 0.93 145 75 0 0 580
2020 16:45:00 0.879
Wed Mar 25 -
4826 224.736 225.783 224.083 0.224 0.166 0.178 30 8 0 0 120
2020 08:15:00 0.956
Wed Mar 25 -
4827 224.048 224.924 223.275 0.176 0.141 0.206 28 2 0 1 112
2020 08:30:00 0.989
Wed Mar 25
4828 222.966 223.963 222.382 0.19 0.178 0.21 -1 32 1 0 0 128
2020 08:45:00
Wed Mar 25 -
4829 222.605 223.653 222.056 0.225 0.227 0.215 36 3 0 0 144
2020 09:00:00 0.989
Wed Mar 25 -
4830 224.924 225.835 224.117 0.255 0.163 0.251 37 3 0 1 148
2020 09:15:00 0.989
Wed Mar 25 -
4831 226.797 227.467 225.801 0.289 0.29 0.249 45 7 0 0 180
2020 09:30:00 0.989
Wed Mar 25 -
4832 226.436 227.123 225.543 0.311 0.264 0.258 46 5 0 0 184
2020 09:45:00 0.989
Wed Mar 25 -
4833 225.938 226.866 225.199 0.315 0.249 0.255 46 5 0 0 184
2020 10:00:00 0.989
Wed Mar 25 -
4834 225.697 226.402 224.753 0.258 0.321 0.258 46 5 0 0 184
2020 10:15:00 0.989
Wed Mar 25 -
4835 225.457 226.178 224.512 0.239 0.233 0.259 40 3 0 1 160
2020 10:30:00 0.989
Wed Mar 25 -
4836 225.663 226.505 224.632 0.24 0.167 0.264 37 3 0 0 148
2020 10:45:00 0.989
Wed Mar 25 -
4837 226.522 227.415 225.715 0.276 0.207 0.258 41 3 0 0 164
2020 11:00:00 0.989

Data yang terdeteksi pada load profile tabel 4.10 diantaranya ketiga arus fasa
R,S,T dan pemakaian kWh export pelanggan ditanggal 25 Maret 2020 berkurang

61
hingga (-86.66)% dari pemakaian tanggal 24 Maret 2020. Rata-rata arus sebelum
rusak adalah 1.5A berkurang menjadi 0.2 A. (Data terlampir)

d. Historis Tagihan Listrik


Berikut ini merupakan grafik pemakaian Listrik Sugeng Cahyono Sumedang selama
2 tahun. Dari data EIS Gambar 4.16 terlihat adanya naik-turun pemakaian energi
listik. Pada Bulan Mei dan Juni tahun 2020, tagihan listrik ditagihkan adalah rekening
minimum. Dan selama tahun 2020, pemakaian energi listrik Sugeng Cahyono
semakin menurun. Ini dikarenakan adanya deviasi dari meter. Setelah meter diganti
pada Bulan April 2021, pemakaian energi listrik naik normal.

Historis Tagihan Listrik Sugeng Cahyono


Rp30,000,000

Rp25,000,000

Rp20,000,000
Tagihan

Rp15,000,000

Rp10,000,000

Rp5,000,000

Rp-
Jun-20
Jul-20

Nov-20
Dec-20

Jun-21

Nov-21
Dec-21
Jul-21
Oct-20

Oct-21
Feb-20

Apr-20

Aug-20
Sep-20

Feb-21

Apr-21

Aug-21
Sep-21
Jan-20

Mar-20

May-20

Jan-21

Mar-21

May-21

Jan-22

Bulan Rekening

Gambar 4. 16 Grafik Tagihan Listrik Pelanggan Meter Rusak

62
Dari grafik diatas terlihat bahwa total tagihan listrik Sugeng Cahyono mengalami penurunan bayar semenjak Bulan Maret Tahun 2020.
Tabel 4. 11 Tagihan Listrik EIS Sugeng Cahyono
NO REK TRF DAYA RPTAG SLALWBP SAHLWBP SLAWBP SAHWBP SLAKVARH SAHKVARH FAKM PEMKWH
1 Jan-20 I2 197000 9357639 8429.78 8576.37 392.01 398.44 5813.79 5899.42 60 9181
2 Feb-20 I2 197000 18572887 8576.37 8841.93 398.44 421.35 5899.42 6087.62 60 17308
3 Mar-20 I2 197000 15175645 8841.93 9081.33 421.35 428.49 6087.62 6243.47 60 14792
4 Apr-20 I2 197000 10359676 9081.33 9242.85 428.49 436.12 6243.47 6341.48 60 10149
5 May-20 I2 197000 7866163 9242.85 9246.21 436.12 436.12 6341.48 6350.62 60 7880
6 Jun-20 I2 197000 7866163 9246.21 9248.82 436.12 436.12 6350.62 6359.51 60 7880
7 Jul-20 I2 197000 155795 9248.82 9249.21 436.12 436.12 6359.51 6361.8 60 23
8 Aug-20 I2 197000 1235471 9249.21 9254.45 436.12 436.12 6361.8 6379.2 60 314
9 Sep-20 I2 197000 52469 9254.45 9263.63 436.12 436.12 6379.2 6407.08 60 551
10 Oct-20 I2 197000 0 9263.63 9280.78 436.12 436.12 6407.08 6449.74 60 1029
11 Nov-20 I2 197000 973908 9280.78 9300.23 436.12 436.12 6449.74 6498.62 60 1167
12 Dec-20 I2 197000 2972665 9300.23 9316.93 436.12 436.12 6498.62 6539.25 60 1002
13 Jan-21 I2 197000 2682453 9316.93 9327.74 436.12 440.55 6539.25 6573.83 60 914
14 Feb-21 I2 197000 2067873 9327.74 9338.56 440.55 441.25 6573.83 6601.81 60 691
15 Mar-21 I2 197000 3338386 9338.56 9357.08 441.25 441.57 6601.81 6647.28 60 1130
16 Apr-21 I2 197000 5525970 9357.08 9376.74 441.57 441.57 6647.28 6690.29 60 1180
17 May-21 I2 197000 6616772 9376.74 35.95 441.57 1.12 6690.29 24.35 60 3343
18 Jun-21 I2 197000 10443828 35.95 197.36 1.12 9.76 24.35 113.69 60 10203
19 Jul-21 I2 197000 25267602 197.36 459.76 9.76 20.1 113.69 274.82 60 16364

63
Tabel 4.11 diatas merupakan total tagihan pelanggan atas nama Sugeng
Cahyono sejak Bulan Januari Tahun 2020 sampai dengan Bulan Juli Tahun 2021.
Peruntukan untuk Pabrik Tepung Coklat PT. Tomo Food.

e. Hasil Pemeriksaan Lapangan Menggunakan Emsyst


- Data Segel

Tabel 4.12 Data Segel Sebelum dan Setelah Pemeriksaan


Segel Sebelum Pemeriksaan Setelah Pemeriksaan
Tahun Nomor Kondisi Tahun Nomor Kondisi
Mon kWh 2020 1614 Ada 2020 6269 Ada
Box APP 2020 1104 Ada 2020 6217 Ada

Kondisi sebelum pemeriksaan APP pelanggan sudah di segel, saat pemeriksaan


segel dibuka dan setelah pemeriksaan APP pelanggan kembali di segel.

- Pengukuran Tegangan

Tabel 4. 13 Data Pengukuran Tegangan Fasa Netral dan Fasa-Fasa


Tegangan Fasa R-N Fasa S-N Fasa T-N Fasa R-S Fasa S-T Fasa T-R
P/S (V) 220.43 220.95 220.14 381.34 382.24 380.84

Tegangan Fasa-Netral pelanggan yang diteliti yang diukur menggunakan emsyst


sedangkan Fasa-Fasa diukur menggunakan tang kW.

- Deviasi kWh Meter


Emsyst dapat membandingkan beban sisi primer dan sekunder dalam keadaan
online dan dalam waktu yang bersamaan. Pasang Clamp 100A pada sisi beban
sekunder (pada terminal kWh baik arus masuk/keluar), arah panah tidak terbalik.

Tabel 4. 14 Hasil Pengukuran Deviasi kWh meter menggunakan Emsyst

Pengukuran Pengukuran Beban (P2) Deviasi (%)


kWh (P1) Primer Sekunder Cos ɸ kVA Primer Sekunder
kWh fx : 1 fx : 60 - -
fx : 60 IR :132.23 Ir :2.2008 0.789 19.14
n: 1 IS : 150.23 Is : 2.5336 0.808 22.71
-88.66 -88.31
t:- IT : 133.29 It : 2.2345 0.782 19.94
c : 1000 IRT: - RT: - - -
kW : 51.888 kW - - - -

64
Dari hasil pengukuran terlihat bahwa deviasi kWh meter primer (-88.66)% dan
deviasi sekunder (-88.31)%. Ini menunjukkan adanya pengukuran kWh meter
yang tidak normal.

- Deviasi CT
Batasan kesalahan (deviasi) CT pada pelanggan Sugeng Cahyono ini adalah ±
0.5% pada beban 20% s.d 120%. Batasan CT ini tertera pada kWh meter. Untuk
pelanggan yang kami teliti kelasnya yaitu 0.5S.

Tabel 4. 15 Hasil Pengujian CT menggunakan Emsyst


Pengujian CT
Dev CT
Primer Sekunder Fx
(%)
IR :131.83 Ir :2.1864 60 -0.49
IS : 149.81 Is : 2.4866 60 -0.41
IT : 132.75 It : 2.2185 60 +0.27
Hasil pengukuran emsyst menunjukkan deviasi CT masih dalam batas kelasnya.

f. Dokumentasi Pemeriksaan Lapangan


Diagram Phasor beban primer dan sekunder kWh meter beban induktif, lagging
karena arus tertinggal tegangan. Untuk sudut antar Fasanya < dari 90°.

Gambar 4. 17 Phasor dari Emsyst Pengukuran Beban Primer dan Sekunder

65
Gambar 4. 18 Deviasi/Error Primer, Sekunder dan Pengukuran CT

Gambar 4. 19 Hasil Pemeriksaan Emsyst, Cara Pengawatan dan Segel

Gambar 4. 20 Arus Fasa R, S, T pada meter

66
Gambar 4. 21 Berita Acara Pemeriksaan Sugeng Cahyono

g. Hasil Analisa
Standard deviasi kWh meter diatur pada SPLN No.96 tahun 1993. Dalam standard
ini batas-batas yang diizinkan disesuaikan dengan kelas daripada kelas kWh
meternya sendiri. Kelas Meter 0.5 S artinya Batas kesalahan (error) yang ditunjukkan
meteran sehubungan dengan beban berjalan. Error max yang diperbolehkan ±0.1 %
pada beban 15% s.d 120%

67
- Deviasi / Error Pengukuran
Gunakan Persamaan (2.1) dan (2.2)
P1 (dari pemeriksaan emsyst)
PR = Vr x Ir x Cos φ = 220.82 x 132.23 x 0.783 = 22862.84 W
PS= Vs x Is x Cos φ = 221.29 x 150.23 x 0.798 = 26529.03 W
PT = Vt x It x Cos φ = 220.47 x 133.29 x 0.776 = 22803.88 W
P1 = PR + PS + PT = 22862.84+26529.03+22803.88 = 72195.75 W

P2 (dari meter)
Pr = Vr x Ir x Cos φ = 220.43 x 2.2008 x 0.789 = 382.76 W
Ps= Vs x Is x Cos φ = 220.95 x 2.5336 x 0.808 = 452.32 W
Pt = Vt x It x Cos φ = 220.14x 2.2345 x 0.782 = 384.67 W
P2 = Pr + Ps + Pt = 382.76 +452.32 +384.67 = 1219.74 W

Presentase Daya terukur

(Daya total P2)


Daya Terukur = x100%
Daya total P1
(1219.74)
Daya Terukur = x100% = 1.69 %
72195.75

Presentase Error kWh Meter

(𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟[𝑃2] − 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙[𝑃1])


Error kWh = 𝑥100%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙[𝑃1]
(1219.74 − 72195.75)
Presentase Error kWh = 𝑥100% = −98.31%
72195.75

Presentase error kWh meter pelanggan yang diteliti, mencapai -98.31%.


Dengan adanya error yang hampir 100%. Penyebabnya dikarenakan arus yang
terukur di kWh meter lebih kecil dari yang terukur oleh emsyst. Maka, Petugas
PLN membuatkan Berita Acara pemeriksaan dan pelanggan diundang ke Kantor
PLN ULP (Persero) Sumedang Kota untuk penyelesaian tagihan susulannya.

68
- Deviasi / Error CT
((𝐾𝑡 𝑥 𝐼𝑠)−𝐼𝑝)
Rumus : 𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 𝐶𝑇 = 𝐼𝑝
𝑥100 = ⋯ %

dimana, Kt = Ratio CT, CT 300/5 = 60

Is = Arus Sekunder (A)


Ip = Arus Primer (A)

((60 𝑥 2.1864) − 131.83)


𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 𝐶𝑇𝑓𝑎𝑠𝑎 𝑅 = 𝑥100 = (−0.490)%
131.83
((60 𝑥 2.4866) − 149.81)
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 𝐶𝑇𝑓𝑎𝑠𝑎 𝑆 = 𝑥100 = (−0.409)%
149.81
((60 𝑥 2.2185) − 132.75)
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 𝐶𝑇𝑓𝑎𝑠𝑎 𝑇 = 𝑥100 = (+0.271)%
132.75

Dari hasil pengukuran di lapangan dengan perhitungan rumus, nilai deviasi CT


sama dan masih sesuai dengan kelasnya sehingga bukan kerusakan yang diakibatkan
CT.

- Diagram Phasor
Berikut gambar diagram phasor hasil simulasi dalam formula excel. Untuk sudut arus
dan tegangan tidak ada yang terbalik, tidak ada sudut yang lebih dari 90°.
Sekunder Primer

250 250

200 Vt 200
Vt
150 150
It
100 100

50It 50

0 Ir Vr 0 Vr
-200 -100Is 0 100 200 300 -200 -100
-50
0 100
Ir
200 300
-50 Is
-100 -100

-150 -150
Vs -200 Vs -200
-250 -250

Gambar 4.22 Simulasi Diagram Phasor Primer dan Sekunder Sugeng Cahyono

69
h. Data Setelah kWh meter diganti
Setelah komunikasi dengan pelanggan, akhirnya pihak PLN ULP Sumedang Kota
memutuskan untuk mengganti kWh meter terlebih dahulu dan setelah 1 bulan
pemakaian, pelanggan ditagihkan kekurangan bayarnya. Warna Hijau di Tabel 4.7
menunjukkan Data Instan Bulan April setelah APP Pelanggan diganti.
Tabel 4. 16 Data Instan Selama Bulan April 2021 Setelah Ganti kWh Meter

Location Date VR VS VT IR IS IT IN kW1 kW2 kW3 kW


Total
535112649034 -
4/19/2021
SUGENG 230.091 230.965 229.605 0.063 0.127 0.03 0.091 -13.9 -29.3 -5.6 -49.3
1:27
CAHYONO
535112649034 -
4/19/2021
SUGENG 218.393 218.722 217.964 0.634 0.822 0.692 0.128 30.9 54.7 34.7 119.5
13:42
CAHYONO
535112649034 -
4/20/2021
SUGENG 224.702 225.598 224.423 0.057 0.137 0.056 0.087 -12.2 -30.9 -12.3 -55.5
1:12
CAHYONO
535112649034 -
4/21/2021
SUGENG 224.884 225.939 224.824 0.071 0.122 0.056 0.056 -15.7 -27.4 -12.2 -55.7
1:24
CAHYONO
535112649034 -
4/21/2021
SUGENG 213.394 213.914 213.005 0.372 0.543 0.427 0.684 -3.5 13.1 -2.6 14.7
13:12
CAHYONO
535112649034 -
4/22/2021
SUGENG 228.276 229.322 227.983 0.035 0.096 0.12 0.08 -6.9 -21.7 -27.1 -56.2
1:26
CAHYONO
535112649034 -
4/23/2021
SUGENG 226.674 227.71 226.349 0.036 0.096 0.124 0.073 -7.2 -21.7 -27.5 -56.3
1:22
CAHYONO
535112649034 -
4/23/2021
SUGENG 216.517 216.969 216.08 0.634 0.858 0.786 0.118 30.4 56.7 43.9 128.5
13:23
CAHYONO
535112649034 -
4/24/2021
SUGENG 230.066 231.434 229.952 0.037 0.093 0.122 0.079 -7.5 -21.3 -27.7 -56.5
1:22
CAHYONO
535112649034 -
4/24/2021
SUGENG 221.766 222.47 221.117 0.614 0.77 0.745 0.076 27.2 46.4 38.9 112.4
13:41
CAHYONO
535112649034 -
4/25/2021
SUGENG 230.675 232.134 230.347 0.036 0.085 0.119 0.08 -7.2 -19.3 -26.9 -53.1
1:24
CAHYONO
535112649034 -
4/25/2021
SUGENG 222.838 222.951 221.646 0.653 0.724 0.722 0.045 33.4 38.5 36.4 107
13:26
CAHYONO
535112649034 -
4/26/2021
SUGENG 234.999 236.059 234.345 0.073 0.06 0.118 0.051 -16.5 -13.9 -27.3 -57.9
1:24
CAHYONO
535112649034 -
4/26/2021
SUGENG 234.566 235.742 234.12 0.067 0.059 0.117 0.048 -15.1 -13.7 -27 -55.5
5:03
CAHYONO
535112649034 -
4/26/2021
SUGENG 221.371 221.922 220.43 0.612 0.71 0.717 0.126 30.9 39.5 39.9 106.1
14:42
CAHYONO
535112649034 -
4/27/2021
SUGENG 223.453 225.038 223.456 0.035 0.058 0.115 0.074 -6.8 -12.6 -25.3 -38.6
2:39
CAHYONO
535112649034 -
4/27/2021
SUGENG 211.48 211.95 210.93 2.036 2.407 2.264 0.001 348.4 423.3 396 1170.7
15:32
CAHYONO
535112649034 -
4/28/2021
SUGENG 222.76 223.34 222.29 1.941 2.289 2.12 0.001 452.7 536.7 434.7 1148
9:08
CAHYONO
535112649034 -
4/28/2021
SUGENG 223.17 223.85 222.8 2.061 2.412 2.299 0.001 372.1 432.3 425.7 1228
9:14
CAHYONO
535112649034 -
4/28/2021
SUGENG 223.04 223.68 222.51 2.068 2.294 2.192 0.001 374.3 414.7 403.6 1197
9:24
CAHYONO

70
Dari Tabel 4.16 diatas, terlihat perubahan signifikan setelah dilakukan
penggantian kWh meter. Sebelumnya pemakaian dari rata-rata kW terbaca minus,
berubah menjadi rata-rata pemakaian 400 kW.

4.2.5 Perhitungan Tagihan Susulan Meter Rusak


Berikut perhitungan kWh pemakaian selama adanya error/deviasi. Dengan
menghitung energi yang tidak terukur maka dapat diketahui dan dihitung besarnya rupiah
yang tidak tertagih pada pelanggan.
Cara perhitungan kWh yang tidak tertagih, yaitu sebagai berukut :
1. Data EIS (Executive Information System)
Data EIS ini diambil untuk mengetahui berapa besar tagihan listrik perbulan
pelanggan dan stand Pemakaian kWh pelanggan yang ditagihkan.
Tabel 4.17 menunjukkan data stand billing kwh pelanggan yang menjadi tagihan
rekening setiap bulannya. Dari table tersebut terdapat selisih tagih kWh pada Bulan Mei
dan Juni tahun 2020. Angka berwarna merah menunjukkan jumlah kWh yang sudah
dibayar oleh pelanggan ke PLN sedangkan 7880 kWh adalah angka pemakaian yang
seharusnya ditagihkan PLN ke pelanggan.

71
Tabel 4. 17 Data EIS dan Pemakaian Real Sugeng Cahyono

SLAL SAHL SLA SAH SLA SAH PEM kWh


NO IDPEL REK TRF DAYA Fk
WBP WBP WBP WBP KVARH KVARH KWH Tagih
1 '535112649034 19-Sep I2 197kv 7441,27 7668,82 365,38 371,63 5171,92 5322,63 60 14.028 14.028
2 '535112649034 19-Oct I2 197kv 7668,82 7917,05 371,63 378,05 5322,63 5483,63 60 15.279 15.279
3 '535112649034 19-Nov I2 197kv 7917,05 8186,70 378,05 385,20 5483,63 5654,46 60 16.608 16.608
4 '535112649034 19-Dec I2 197kv 8186,70 8429,78 385,20 392,01 5654,46 5813,79 60 14.993 14.993
5 '535112649034 20-Jan I2 197kv 8429,78 8576,37 392,01 398,44 5813,79 5899,42 60 9.181 9.181
6 '535112649034 20-Feb I2 197kv 8576,37 8841,93 398,44 421,35 5899,42 6087,62 60 17.308 17.308
7 '535112649034 20-Mar I2 197kv 8841,93 9081,33 421,35 428,49 6087,62 6243,47 60 14.792 14.792
8 '535112649034 20-Apr I2 197kv 9081,33 9242,85 428,49 436,12 6243,47 6341,48 60 10.149 10.149
9 '535112649034 20-May I2 197kv 9242,85 9246,21 436,12 436,12 6341,48 6350,62 60 7.880 202
10 '535112649034 20-Jun I2 197kv 9246,21 9248,82 436,12 436,12 6350,62 6359,51 60 7.880 157
11 '535112649034 20-Jul I2 197kv 9248,82 9249,21 436,12 436,12 6359,51 6361,80 60 23 23
12 '535112649034 20-Aug I2 197kv 9249,21 9254,45 436,12 436,12 6361,80 6379,20 60 314 314
13 '535112649034 20-Sep I2 197kv 9254,45 9263,63 436,12 436,12 6379,2 6407,08 60 551 551
14 '535112649034 20-Oct I2 197kv 9263,63 9280,78 436,12 436,12 6407,08 6449,74 60 1.029 1.029
15 '535112649034 20-Nov I2 197kv 9280,78 9300,23 436,12 436,12 6449,74 6498,62 60 1.167 1.167
16 '535112649034 20-Dec I2 197kv 9300,23 9316,93 436,12 436,12 6498,62 6539,25 60 1.002 1.002
17 '535112649034 21-Jan I2 197kv 9316,93 9327,74 436,12 440,55 6539,25 6573,83 60 914 914
18 '535112649034 21-Feb I2 197kv 9327,74 9338,56 440,55 441,25 6573,83 6601,81 60 691 691
19 535112649034 21-Mar I2 197kv 9338,56 9357,08 441,25 441,57 6601,81 6647,28 60 1.130 1.130
20 535112649034 21-Apr I2 197kv 9357,08 9376,74 441,57 441,57 6647,28 6690,29 60 1.180 1.180

72
Untuk menghitung selisih tagihan diantaranya sebagai berikut :

KWH TAGIH = ((𝑆𝐴𝐻𝐿𝑊𝐵 − 𝑆𝐿𝐴𝐿𝑊𝐵𝑃) + (𝑆𝐴𝐻𝑊𝐵𝑃 − 𝑆𝐿𝐴𝑊𝐵𝑃)) ∗ 𝐹𝑘

Rekening Mei 2020


KWH REAL = ((9246.21 − 9242.85) + (436.12 − 436.12)) ∗ 60
= (3.35+0)*60
= 201.6
= 202
Selisih = 7880 – 202
= 7678 kWh

Rekening Juni 2020


KWH REAL = ((9248.82 − 9246.21) + (436.12 − 436.12)) ∗ 60
= (2.61+0)*60
= 157
Selisih = 7880 – 157
= 7713 kWh

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat selisih pembayaran pada Bulan
Mei dan Bulan Juni 2020 dengan selisih tagihan sebesar 15391 kWh.

2. Data Pembanding Rp (Perhitungan Dengan Produksi Pelanggan)


Berikut merupakan data pembanding (Perhitungan dengan Produksi Pelanggan) dari
Bulan Mei Tahun 2020 s.d Bulan April Tahun 2021.

Tabel 4. 18 Data Pembanding Perhitungan dengan Produksi Pelanggan

Bulan/Tahun Sudah Terbayar Rp/kg Selisih


May -20 7.866.163 9.906.416 2.040.253
Jun-20 7.866.163 3.919.162 -3.947.001
Jul-20 155.795 574.470 418.675
Aug-20 1.235.471 8.961.732 7.726.261
Sep-20 52.469 12.702.170 12.649.701
Nov-20 973.908 16.863.886 15.889.978
Oct-20 - 15.714.946 15.714.946
Dec-20 2.972.665 15.600.052 12.627.387
Jan-21 2.682.453 12.714.936 10.032.483
Feb-21 2.067.873 8.885.136 6.817.263
Mar-21 3.338.386 16.468.140 13.129.754
Apr-21 5.525.970 15.893.670 10.367.700
Total 34.737.316 138.204.716 103.467.400
Jumlah Kekurangan 103.467.400

73
3. Perhitungan Tagihan Susulan Sugeng Cahyono
Nilai kWh LWBP dan WBP muncul berdasarkan data Load Profile Pelanggan dari Tanggal
24 September 2020 sampai dengan 18 April 2021. Nilai kWh dari tiap interval 15 menit
dijumlahkan kemudian dikalikan dengan faktor kali 60. (Data Terlampir)
Tabel 4. 19 Nilai kWh LWBP dan WBP Sugeng Cahyono
LWBP WBP Total kWh
1456,49108 181,4444869 1637,935567
fx 60 60 60
Grand Total 87.389,46 10.886,67 98.276,13
Tabel 4. 20 Tagihan Susulan Sugeng Cahyono
TOTAL KWH
ITEM LWBP WBP KVARH
+KVARH
kWh Kurang Tagih 87.389,46479 10.886,66921 0 98.276,134
Emin (2 bulan) 0 0 0
kWh Kurang Tagih - Emin 87.389.46479 10.886,66921 0 98.276,134
Rp/kWh 972 1.458 1057
Rp Kekurangan Tagih 84.942.559,77 15.872.763,71 0 100.815.323,5
PPJ (2.7%) 2.722.013,734
Total Rp Kekurangan Tagih 103.537.337,2

Jadi Total kWh kurang tagih adalah sebesar 98.276,134 kWh dan jika dikonversikan
ke rupiah adalah sebesar Rp 103.537.337,2 .00
Tabel 4. 21 Data Rincian Kekurangan Tagih Per Bulan

KWH FX 60 RP/KWH LWBP RP/KWH WBP


Bulan RPTL PPJ RPTAG
LWBP WBP LWBP WBP 972 1458

Sep-20 98,26 8,34 5.895,56 500,43 5.730.480,77 729.627,66 6.460.108,43 174.422,93 6.634.531

Oct-20 264,72 24,45 15.883,22 1.466,72 15.438.491,27 2.138.481,86 17.576.973,13 474.578,27 18.051.551

Nov-20 314,91 24,85 18.894,83 1.490,92 18.365.776,92 2.173.755,33 20.539.532,25 554.567,37 21.094.100

Dec-20 191,89 49,22 11.513,66 2.953,49 11.191.282,18 4.306.182,83 15.497.465,01 418.431,56 15.915.897

Jan-21 193,20 26,95 11.592,05 1.617,26 11.267.468,71 2.357.969,97 13.625.438,68 367.886,84 13.993.326

Feb-21 163,58 19,08 9.814,71 1.144,64 9.539.900,97 1.668.888,96 11.208.789,93 302.637,33 11.511.427

Mar-21 197,32 25,30 11.838,92 1.517,96 11.507.430,23 2.213.183,31 13.720.613,55 370.456,57 14.091.070

Apr-21 32,61 3,25 1.956,51 195,25 1.901.728,72 284.673,80 2.186.402,51 59.032,87 2.245.435

JUMLAH 103.537.337

Tabel 4.21 merupakan rician kekurangan tagih ditambah PPJ tarif industri 2.7%.

74
4. Implementasi Kelainan pada Meter
Pihak PLN dan pelanggan sudah melakukan komunikasi terkait adanya Kelainan
Meter (Arus tiap fasa di meter lebih kecil dari hasil pengukuran sehingga
deviasi/error pengukuran sebesar (-88.66%) dan Tagihan Susulan akibat Kurang
tagih September 2020 sampai dengan April 2021 sebesar 98.276,134 kWh dan jika
dikonversikan ke rupiah adalah sebesar Rp 103.537.337,2 .-.

Gambar 4. 23 Komunikasi dengan pelanggan terkait TS

Gambar 4. 24 Penetapan Tagihan Susulan Sugeng Cahyono

75
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas. dapat disimpulkan bahwa :

1. Mengidentifikasi penyebab gagal baca meter AMR di PT PLN (Persero) dengan cara
melihat jurnal harian pada aplikasi AMICON, setelah itu melakukan dial manual
pelanggan yang gagal baca, pengecekan modem, download data dan pengecekan
lapangan. Penyebab gagal baca meter AMR PT PLN (Persero) UP3 Sumedang
terbanyak berasal dari peralatan komunikasi (Modem. Antena. Simcard. Kabel)
sebanyak 55.33% sedangkan karena perangkat meter rusak sebanyak 4.92%. gagal
karena adaptor rusak sebanyak 5.94% dan karena adanya ketidaksinkronan data
AMR dengan data DIL AP2T (Pelanggan Baru) sebanyak 33.81%.
2. Kelainan pada meter AMR dapat dilihat dari data pemeriksaan suspect anev di
AMICON kemudian dianalisa berdasarkan load profile pelanggan, diagram phasor,
melakukan pemeriksaan lapangan, dan membandingkan hasil pengukuran dengan
perhitungan.
3. Besar tagihan susulan akibat adanya deviasi meter sebesar (-84,36%) karena
pengawatan terbalik Fasa S dan T untuk tarif sosial yang dihitung sebesar Rekening
Minimum yaitu 920 kWh atau sebesar Rp 877.680,- sedangkan deviasi meter primer
(-31,87%) tarif I2 akibat pengawatan fasa R,S,T terbalik dan kerusakan pada CT fasa
T, jumlah kekurangan tagih sebanyak 19.537 kWh atau sebesar Rp 28.495.004,- dan
tagihan susulan akibat meter rusak, deviasi meter sebesar (-88,66%) dengan jumlah
kWh kekurangan tagih sebanyak 98.276,134 kWh atau jika di konversikan ke Rp
adalah sebesar Rp 103.537.337,2 ,-.
4. Besar Kerugian pelanggan dan PLN dihitung dari selisih antara jumlah pemakaian
pelanggan dengan jumlah yang ditagihkan oleh PLN ke pelanggan.

5.2 Saran
Penulis menyarankan agar studi mengenai kelainan meter AMR ini dapat dilanjutkan
penelitiannya sehingga pengukuran energi listrik lebih akurat dan cepat
penanganannya.

76
DAFTAR PUSTAKA

Divisi Sistem & Teknologi Informasi. (2019). Standard Operating Procedure Aplikasi
AMICON PT PLN (Persero). Jakarta: PT PLN (Persero) Kantor Pusat.
Hariyati. R. (2015). Analisis Pembacaan Meter Otomatis Listrik dengan Menggunakan
Jaringan Komunikasi. Jurnal Energi dan Kelistrikan. Vol. 7 No. 1.
Hasanah. N. (2010). Analisis Gangguan Melalui Sistem Automatic Meter Reading
(AMR) di PT PLN (Persero) Cabang Pematangsiantar. Medan: Universitas
Sumatera Utara.
Kapora. N. (2019). Analisa Simulasi Diagram Phasor pada Aplikasi AMICON untuk
Mengetahui Pembacaan kWh Meter terhadap Kerusakan Current transformator
dan Potensial transformator. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
PLN. (2017). Pengenalan AMR. Jakarta: PLN Corporate University.
PLN. (2022. Maret 1). web.pln.co.id. Retrieved from PLN:
https://web.pln.co.id/pelanggan/informasi-
p2tl#:~:text=APP%20(Alat%20Pembatas%20dan%20Pengukur.sistem%20praba
yar%20maupun%20pasca%20bayar.
PLN. Rijanto. Kusniadi. F.. Suprianto. E.. & S. R. A. (2014). Pengenalan Meter
Elektronik. Jakarta: PLN Corporate University.
Rafiqi. D. A. (2020). Studi Kerugian Energi Akibat KWh Meter Blank Pada Pelanggan
16500 VA DI PT PLN (Persero) UP3 Metro. Jakarta: Institute Teknologi PLN.
Situmorang. A. (2020). Memaksimalkan kWh Jual dengan Meminimalisir
Ketidaknormalan Hilangnya Arus Fasa R Sistem Pengukuran Energi dengan
Automatic Meter Reading (AMR) PT PLN (Persero) UP3 Ciputat. Jakarta:
Institut Teknologi PLN.
Sopiyani. R. (2021). Implikasi Yuridis Dalam Pembayaran Tagihan tenaga Listrik Yang
Tidak Sesuai Pemakaian Aibat Kerusakan Alat Pengukur dan Pembatas.
Dharmasisya. Vol.1. No.2.
Supriyanto. E.. Setiawan. B. F.. & Estyandhika. E. (2017). Analisa Vektor. Kuadran dan
Load Profile. Jakarta: Corporate University PLN.
Waldi,A.N.,& Samsurizal,S.(2021). Studi Perbaikan Losses Melalui Akurasi
Pengukuran Pada kWh Meter di PT.B’right PLN Batam Imperium. Jakarta:
Institut Teknologi PLN.
Wiharja. U.. & Albahar. A. K. (2018). Analisa Deteksi Ketidaknormalan Meter
Elektronik Dengan Sistem Automatic Meter Reading. jurnal umj. TE 001.

77
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

a. Data Personal
NIM : 202011340
Nama : Lilis Puspa Ervira
Tempat/Tgl.Lahir : Bandung. 07 April 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Program Studi : S1-Teknik Elektro
Alamat Rumah : Jl.Kolonel Masturi Gg.Sukaresmi RT 02 RW 14
Cimahi Utara. Kota Cimahi
Telp : 085722610601
Email : lpervira47@pln.co.id
lilispuspaervira47@gmail.com
b. Pendidikan

Jenjang Nama Lembaga Jurusan Tahun lulus


SD SD Negeri Mawar - 2005
SMP SMPN 1 Cimahi - 2008
SMK SMKN 1 Cimahi Elektronika Industri 2012
Politeknik Negeri Teknik Elekro – Prodi
D3 2015
Bandung D3 Teknik Elektronika

Demikianlah daftar Riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya

Jakarta. 22 Agustus 2022

Mahasiswa ybs.

(Lilis Puspa Ervira)

78
Lampiran 1. Lembar Bimbingan Skripsi

LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Lilis Puspa Ervira


NIM : 202011340
Program Studi : S1 Teknik Elektro
Jenjang : Sarjana
Fakultas : Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Pembimbing Utama (Materi) : Sugeng Purwanto. S.T.. M.Sc.
Judul Skripsi : Analisis Penyebab Kegagalan Baca Data Dan
Kelainan Meter Pelanggan AMR Menggunakan
Aplikasi AMICON di PT PLN (Persero) UP3
Sumedang
No Tanggal Materi Bimbingan Paraf Pembimbng
Digitally signed by Sugeng
Purwanto. S.T.. M.Sc.

1 07-02-2022 Pengarahan Skripsi DN: C=ID. OU=FKET. O=IT PLN.


CN="Sugeng Purwanto. S.T.. M.Sc.".
E=sugeng.purwanto@itpln.ac.id Reason:
I am approving this document
Location: IT PLN
Date: 2022.02.07 11:34:29+07'00'

Digitally signed by Sugeng


Purwanto. S.T.. M.Sc.

2 23-02-2022 Konsultasi Topik Skripsi DN: C=ID. OU=FKET. O=IT PLN.


CN="Sugeng Purwanto. S.T.. M.Sc.".
E=sugeng.purwanto@itpln.ac.id Reason:
I am approving this document
Location: IT PLN
Date: 2022.02.23 11:34:29+07'00'

Digitally signed by Sugeng

Konsultasi Topik Skripsi dan Purwanto. S.T.. M.Sc.

3 26-02-2022 DN: C=ID. OU=FKET. O=IT PLN.


CN="Sugeng Purwanto. S.T.. M.Sc.".

Pengarahan Proposal Skripsi Bab I E=sugeng.purwanto@itpln.ac.id Reason:


I am approving this document
Location: IT PLN
Date: 2022.02.26 11:34:29+07'00'

Digitally signed by Sugeng

Penyerahan Draft Proposal Skripsi Purwanto. S.T.. M.Sc.

4 05-02-2022 DN: C=ID. OU=FKET. O=IT PLN.


CN="Sugeng Purwanto. S.T.. M.Sc.".

Bab I s.d Bab III E=sugeng.purwanto@itpln.ac.id Reason:


I am approving this document
Location: IT PLN
Date: 2022.05.02 11:34:40+07'00'

Digitally signed by Sugeng

Pengarahan dan Koreksi Proposal Purwanto. S.T.. M.Sc.

5 06-02-2022 DN: C=ID. OU=FKET. O=IT PLN.


CN="Sugeng Purwanto. S.T.. M.Sc.".

Skripsi Bab I s.d Bab III E=sugeng.purwanto@itpln.ac.id Reason:


I am approving this document
Location: IT PLN
Date: 2022.02.06 11:34:58+07'00'

Digitally signed by Sugeng


Penyerahan Hasil Revisi Proposal Purwanto. S.T.. M.Sc.

6 08-02-2022 DN: C=ID. OU=FKET. O=IT PLN.


CN="Sugeng Purwanto. S.T.. M.Sc.".

Skripsi Bab I s.d Bab III E=sugeng.purwanto@itpln.ac.id Reason:


I am approving this document
Location: IT PLN
Date: 2022.02.08 11:35:26+07'00'

79
Konsultasi terkait lanjutan skripsi Bab
7 26-06-2022
IV s.d Bab V

Penyerahan Draft Skripsi Bab I s.d


8 27-06-2022 Bab V

Penerimaan Hasil Koreksi dosen


9 29-06-2022 pembimbing Bab I s.d Bab V dan
pembahasannya

Penyerahan Hasil Perbaikan (Revisi)


10 30-06-2022
Bab I s.d Bab V

Konsultasi terkait Tabel dan Gambar


11 01-07-2022
pada Bab IV

Perbaikan (Revisi) Format Penulisan


12 01-07-2022
setiap Bab

Penyerahan Hasil Perbaikan (Revisi)


13 11-07-2022 Format Penulisan Bab I s.d Bab V dan
pengecekan Plagiatisme

Penyerahan Draft Skripsi Lengkap


14 12-07-2022
disertai

80
Lampiran 2. Jumlah Pelanggan AMR

JUMLAH PELANGGAN AMR PT PLN (PERSERO) UP3 SUMEDANG


TAHUN 2021

Nama ULP
Total Pelanggan
Bulan
Sumedang AMR UP3
Tanjungsari Majalengka Jatiwangi
Kota Sumedang
Jan 253 247 280 147 927
Feb 253 247 280 147 927
Mar 255 248 284 152 939
Apr 258 248 286 154 946
May 258 248 288 154 948
Jun 260 252 288 156 956
Jul 260 252 288 156 956
Aug 260 255 289 159 963
Sep 262 254 289 160 965
Oct 287 262 326 180 1055
Nov 287 262 326 180 1055
Dec 305 271 361 205 1142

81
Lampiran 3. Data EIS Pelanggan AMR
Data EIS (Executive Information System) Sugeng Cahyono

82
Lampiran 4. Data Instan AMICON Pelanggan AMR

Data Instan Pemakaian Sugeng Cahyono selama Bulan April 2021

kW
Location Date VR VS VT IR IS IT IN kW1 kW2 kW3
Total
535112649034 - 4/28/2021
223.04 223.68 222.51 2.07 2.29 2.19 0.00 374.30 414.70 403.60 1197
SUGENG CAHYONO 09:24:37
535112649034 - 4/28/2021
223.17 223.85 222.80 2.06 2.41 2.30 0.00 372.10 432.30 425.70 1228
SUGENG CAHYONO 09:14:48
535112649034 - 4/28/2021
222.76 223.34 222.29 1.94 2.29 2.12 0.00 452.70 536.70 434.70 1148
SUGENG CAHYONO 09:08:15
535112649034 - 4/27/2021
211.48 211.95 210.93 2.04 2.41 2.26 0.00 348.40 423.30 396.00 1170.7
SUGENG CAHYONO 15:32:41
535112649034 - 4/27/2021
223.45 225.04 223.46 0.04 0.06 0.12 0.07 -6.80 -12.60 -25.30 -38.6
SUGENG CAHYONO 02:39:14
535112649034 - 4/26/2021
221.37 221.92 220.43 0.61 0.71 0.72 0.13 30.90 39.50 39.90 106.1
SUGENG CAHYONO 14:42:43
535112649034 - 4/26/2021
234.57 235.74 234.12 0.07 0.06 0.12 0.05 -15.10 -13.70 -27.00 -55.5
SUGENG CAHYONO 05:03:15
535112649034 - 4/26/2021
235.00 236.06 234.35 0.07 0.06 0.12 0.05 -16.50 -13.90 -27.30 -57.9
SUGENG CAHYONO 01:24:54
535112649034 - 4/25/2021
222.84 222.95 221.65 0.65 0.72 0.72 0.05 33.40 38.50 36.40 107
SUGENG CAHYONO 13:26:35
535112649034 - 4/25/2021
230.68 232.13 230.35 0.04 0.09 0.12 0.08 -7.20 -19.30 -26.90 -53.1
SUGENG CAHYONO 01:24:30
535112649034 - 4/24/2021
221.77 222.47 221.12 0.61 0.77 0.75 0.08 27.20 46.40 38.90 112.4
SUGENG CAHYONO 13:41:41
535112649034 - 4/24/2021
230.07 231.43 229.95 0.04 0.09 0.12 0.08 -7.50 -21.30 -27.70 -56.5
SUGENG CAHYONO 01:22:31
535112649034 - 4/23/2021
216.52 216.97 216.08 0.63 0.86 0.79 0.12 30.40 56.70 43.90 128.5
SUGENG CAHYONO 13:23:41
535112649034 - 4/23/2021
226.67 227.71 226.35 0.04 0.10 0.12 0.07 -7.20 -21.70 -27.50 -56.3
SUGENG CAHYONO 01:22:44
535112649034 - 4/22/2021
228.28 229.32 227.98 0.04 0.10 0.12 0.08 -6.90 -21.70 -27.10 -56.2
SUGENG CAHYONO 01:26:29
535112649034 - 4/21/2021
213.39 213.91 213.01 0.37 0.54 0.43 0.68 -3.50 13.10 -2.60 14.7
SUGENG CAHYONO 13:12:30
535112649034 - 4/21/2021
224.88 225.94 224.82 0.07 0.12 0.06 0.06 -15.70 -27.40 -12.20 -55.7
SUGENG CAHYONO 01:24:18
535112649034 - 4/20/2021
224.70 225.60 224.42 0.06 0.14 0.06 0.09 -12.20 -30.90 -12.30 -55.5
SUGENG CAHYONO 01:12:25
535112649034 - 4/19/2021
218.39 218.72 217.96 0.63 0.82 0.69 0.13 30.90 54.70 34.70 119.5
SUGENG CAHYONO 13:42:40
535112649034 - 4/19/2021
230.09 230.97 229.61 0.06 0.13 0.03 0.09 -13.90 -29.30 -5.60 -49.3
SUGENG CAHYONO 01:27:19
535112649034 - 4/18/2021
218.18 218.48 217.65 0.70 0.81 0.70 0.08 39.90 49.80 31.90 127.9
SUGENG CAHYONO 15:29:45
535112649034 - 4/18/2021
232.44 233.24 231.81 0.04 0.12 0.06 0.08 -8.30 -27.90 -13.00 -49.6
SUGENG CAHYONO 01:27:11
535112649034 - 4/17/2021
216.29 216.70 215.76 0.63 0.75 0.69 0.08 30.30 40.60 33.30 104.7
SUGENG CAHYONO 13:29:27
535112649034 - 4/17/2021
227.30 228.27 227.29 0.04 0.12 0.06 0.09 -7.60 -28.10 -12.40 -48.2
SUGENG CAHYONO 01:27:04
535112649034 - 4/16/2021
226.78 227.59 226.62 0.04 0.13 0.05 0.09 -8.10 -28.30 -11.40 -47.4
SUGENG CAHYONO 01:16:46
535112649034 - 4/15/2021
217.33 217.49 217.10 0.67 0.77 0.67 0.09 38.10 45.20 30.90 132.5
SUGENG CAHYONO 10:09:32
535112649034 - 4/14/2021
217.82 218.04 217.44 0.62 0.77 0.71 0.11 32.20 45.80 36.60 112.9
SUGENG CAHYONO 13:30:19
535112649034 - 4/14/2021
221.18 222.20 221.22 0.04 0.12 0.05 0.11 -8.20 -27.10 -11.60 -46.9
SUGENG CAHYONO 04:38:24

83
kW
Location Date VR VS VT IR IS IT IN kW1 kW2 kW3
Total
535112649034 - 4/13/2021
218.46 218.48 217.65 0.79 0.87 0.86 0.08 52.30 58.60 54.90 172
SUGENG CAHYONO 13:17:50
535112649034 - 4/13/2021
232.40 233.47 232.24 0.08 0.09 0.06 0.04 -18.20 -21.90 -12.20 -52.6
SUGENG CAHYONO 01:37:16
535112649034 - 4/12/2021
231.13 231.74 230.71 0.04 0.10 0.05 0.05 -8.60 -22.20 -12.00 -42.9
SUGENG CAHYONO 01:26:21
535112649034 - 4/11/2021
218.62 219.54 218.28 0.68 0.83 0.77 0.09 38.30 51.50 44.50 140.7
SUGENG CAHYONO 13:17:17
535112649034 - 4/11/2021
227.94 228.70 227.68 0.03 0.13 0.05 0.09 -6.80 -29.10 -11.50 -47.6
SUGENG CAHYONO 01:26:57
535112649034 - 4/10/2021
216.71 217.33 216.29 0.67 0.78 0.71 0.06 35.70 46.90 36.20 120.2
SUGENG CAHYONO 13:28:38
535112649034 - 4/10/2021
238.24 238.86 237.81 0.04 0.12 0.05 0.08 -8.80 -29.10 -12.20 -50.2
SUGENG CAHYONO 01:26:26
535112649034 - 4/9/2021
216.39 216.96 215.95 0.69 0.85 0.75 0.15 37.60 54.30 40.80 136.1
SUGENG CAHYONO 13:28:55
535112649034 - 4/9/2021
229.94 230.89 229.99 0.07 0.13 0.06 0.08 -15.10 -29.90 -13.10 -58.3
SUGENG CAHYONO 01:26:50
535112649034 - 4/8/2021
234.76 235.58 234.72 0.04 0.16 0.06 0.11 -7.90 -37.10 -13.10 -58.4
SUGENG CAHYONO 01:26:55
535112649034 - 4/7/2021
228.00 228.93 227.87 0.04 0.13 0.06 0.09 -7.40 -30.20 -12.60 -50.6
SUGENG CAHYONO 01:15:39
535112649034 - 4/6/2021
216.78 216.30 216.55 0.61 0.73 0.67 0.11 29.20 40.10 33.70 112
SUGENG CAHYONO 13:28:35
535112649034 - 4/6/2021
235.39 236.33 235.12 0.07 0.14 0.06 0.08 -15.20 -32.00 -13.20 -60.2
SUGENG CAHYONO 01:25:56
535112649034 - 4/5/2021
215.03 215.32 214.80 0.63 0.75 0.68 0.09 35.50 48.10 35.90 119.5
SUGENG CAHYONO 13:29:19
535112649034 - 4/5/2021
217.33 217.58 216.66 0.02 0.13 0.14 0.11 -4.50 -28.50 -29.00 -62.1
SUGENG CAHYONO 07:20:23
535112649034 - 4/4/2021
226.20 227.86 226.20 0.04 0.18 0.06 0.14 -7.40 -40.80 -12.90 -62
SUGENG CAHYONO 18:28:07
535112649034 - 4/4/2021
225.80 226.75 225.44 0.04 0.19 0.06 0.15 -7.30 -42.90 -13.00 -63.1
SUGENG CAHYONO 17:15:48
535112649034 - 4/4/2021
220.67 220.95 219.86 0.67 0.83 0.73 0.18 37.20 54.00 40.60 124.6
SUGENG CAHYONO 13:26:49
535112649034 - 4/4/2021
226.96 227.54 226.05 0.13 0.13 0.14 0.07 -25.00 -28.90 -31.10 -85.1
SUGENG CAHYONO 07:15:12
535112649034 - 4/4/2021
233.70 234.39 233.20 0.04 0.13 0.06 0.09 -8.30 -30.20 -12.50 -51.2
SUGENG CAHYONO 01:26:14
535112649034 - 4/3/2021
226.61 227.14 225.47 0.20 0.20 0.21 0.06 -37.80 -38.80 -42.60 -121.6
SUGENG CAHYONO 14:11:21
535112649034 - 4/3/2021
231.29 230.80 230.66 0.19 0.18 0.20 0.07 -34.50 -32.50 -40.10 -104.1
SUGENG CAHYONO 09:05:29
535112649034 - 4/3/2021
226.98 226.91 226.56 0.04 0.01 0.12 0.09 -6.60 -0.80 -27.40 -34.7
SUGENG CAHYONO 07:44:31
535112649034 - 4/3/2021
233.95 234.92 233.69 0.05 0.01 0.05 0.04 -10.00 -1.80 -11.70 -23.7
SUGENG CAHYONO 01:26:28
535112649034 - 4/2/2021
218.28 218.44 217.86 0.71 0.87 0.77 0.11 42.40 59.20 42.30 153.5
SUGENG CAHYONO 13:27:12
535112649034 - 4/2/2021
217.41 217.98 216.91 0.66 0.77 0.69 0.08 37.00 47.20 35.40 123.7
SUGENG CAHYONO 09:34:31
535112649034 - 4/2/2021
222.35 223.08 221.28 0.03 0.14 0.14 0.11 -4.70 -31.50 -30.60 -64.3
SUGENG CAHYONO 07:29:33
535112649034 - 4/2/2021
222.70 223.21 222.44 0.04 0.13 0.06 0.09 -8.60 -29.00 -12.60 -50
SUGENG CAHYONO 01:24:32
535112649034 - 4/1/2021
228.84 229.71 228.82 0.09 0.13 0.06 0.07 -19.90 -29.20 -12.80 -61.6
SUGENG CAHYONO 01:09:31

84
Lampiran 6. Berita Acara Pemeriksaan

85
86
87
Lampiran 7. Penetapan Tagihan Susulan

88
 

STAITDAB SPLI{ $6 e l$9;l


Lampiran Keputusan Direksi I'LN
PERUSAEAAN UMUM LISTN.IK NECAN.A
Irlo. : O4O.K,/0594/DIR/1993 ta:rggal April

PERLENGKAPAN UJI
UNTUK METER. ENERGI LISTRIK

DEPARTEMEN PERTAMBANGAN DAN ENERGI

PERUSAIIAAN UMUM LISTRIK NEGARA


JALAN TRLTNOJOYO NO. 135 . KEBAYORAN BARI-T - JAKARTA L2I6O
 

SPLN 96:1993

PERLENGKAPAN UJI UNTTTK


METER ENERGI LISTRIK

Disusun leh:
l. KelompokPembakuan idangDistribusid engan urat
KeputusanDireksi Perusahaan mum Listrik Negara
No.:076/DIR/88,a nggal l September988;
2. Kelompok Kerya Meter Listrik surat Keputusan
Kepala PusatPenyelidikan Masalah Kelistnkan
No.:42.IV495/PPMIV9l, anggal I September991,

Diterbitkan leh:
DEPARTEMEN PERTAMBANGAN DAN ENERGI
PERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARA
Jln.Trunojoyo o I3S-Kebayoranaru
JAKARTA I2160
I 993

-i-
 

SPLN96:1993

SussaanAnggotaKelompokPembakuanBidr.*ig$istribusi
Berdesarhan uret KeputusanDireksiPerusehaanlrnum t is rik Negara
No.:076/DIR/88anggal2l Scptember 988

l. KepalaDinasPembakuan, usatP enyelidiksmMasalnh Kelistrikan


(ex-officio) (.) Sebegai Anggota merangkap
Anggota Tetap
2. MesgunartoBudimtn, MSc Sebagai Ketua Harian merangkap
Anggota Tetap
Ir. AgusDjumhana Sebagai Sekretaris rner angkap
Anggota Tetnp
4. Ir. Bambangrewadi Sebagai Wakil Sekretaris merangkap
Anggota Tetap
5. Ir. HasimSoerotaroeno Sebagai Anggota Tetap
6. Ir. Sambodho umani Sebagei Anggota Tetap
7. Ir. Soemerto oedirman Sebagai Anggota Tetap
8. Ir. AdiwardojoWarsito Sebagai Anggota Tetap
9. Ir. Alfisn Helmi Hasyim Sebegei Anggotn Tetap
10. Ir. Hartoyo Sebagai Anggota Tetap
I l. Ir. Didik Djarwanto Sebagai Anggota Tetap
12. Ir. Soenyoto Sebagai Anggota Tetap
t3. Ir. Samiudin Sebagai Anggota Tetap
14. Ir. J. Soekanto Sebagai Anggota Tet.rp
15. Ir. Rosid Sebagai Anggota Tetup
16. Ir. SoenarjoSastrosewojo Sebagai Anggota Tetap
17. Ir. Hoedojo Sebagai Anggota Tetap
18. Ir. Soetopo abar Sebagai Anggota Tetap
19. Ir. Rahardjo Sebagai Anggota Tetap
20. Ir. PieterMabikafola Sebagai Anggota Tetap

(*) Masgunarto udiman,M Sc.

-lll-
 

SPLN 96:1993

Susunan Anggota Kelompok Kerja Meter Listrik


Surat KeputusanKepala Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan
No.:42.I(495/PPMK/1991 anggal l September 99l

l. Ir. Hentiono endardji SebagaiK etua


merangkapAnggota
2. M. Asngadi, E SebagaiS ekretaris
merangkap Anggota
3. lr.KarijantiM.Kadri SebagaiAnggota

4. Drs.Yudadi Irianto Sebagai Anggota

5. AryadiSuparman, E Sebagai Anggota


6. Budiharto, E Sebagai Anggota
7. Ir. AzwarLubis Sebagai Anggota
8. lr. ElmanBT T Sebagai Anggota
9. Ir. Kukuh Trihadi Sebagai Anggota
10. lr. M. Arifin,BF Sebagai Anggota
I |.lr. Haryudanto Sebagai Anggota
12. lr. ZaenalA bidin Sebagai Anggota

-iv
 

SP[,N96:1993

D A F T A R T Sg

F{iitaman

PasalS ntu
UMUM

l. RuangLingkup I
2. Tujuan I
3. Satuan I

P:esal ua
DEFINiST

4. Umum I
4.1 Fcrlcngkapan uji untuk Meter Enrrrgi -,istrik. I
4.2 Metoda pengukuran elayax rvaktu (Mr:todt \il attmcte$ . t
4.3 Metoda PernbandinganEnergi l
4.4 Standar Acuan 2
4.5 StandarKerja .. .. 2
{.6 Standar Uji PUM 2
1.7 Terrninal keluaran PUM 2
4.8 Keluaran Maksimum PUM 2

PasalT ign
PEITST'ARA'fl.AN

Kctelitian 2
5.t lJmum .. ... 2
5.2 Metodcuntuk menentukan esainhanuatuPlJl\d 2
5.3 KondisiA cuan 2
5.4 lVledan agnetis crasal lari FUM 3
5.5 Pcnentuan qsalahan uatuPUM J
5.6 KoreksiKesalahan padaPUM 3
5.7 Pengulanganpengukuran ,..... J
. Penandaan UM {
 

SPLN 96:1993

DAFTAR SI (Lanjutan)
Halaman

Pasal Empat
PENGUJIAN

7. Ketelitian 5
7.1 Pemilihan ulat tegangan an arus 5
7.2 Pengukuran asar. 6
7.3 Pengukuran ontrcl dan Frelimensin tervalnya. 6

8. Sifat Dielektrik. . . 7

PasalLima
SPESIFIKASI PU M

9. SpesifikasiP UM untuk Kamar Tcra 8

Pasal na m
PEDOMANPEMERIKSAAN

l0 Pedomanntuk pemeriksaanwalsuatuPtlM baru ..... I

LAMPIRAN A : CATATAN TAMBAHAN DAN PETUNJTJKETANG PERALATAN


UJIMETERENERGILISTRIK .O ' .. 11

LAMPIRANB: CATATANMENGENAIDEFINISIKESALAHAN,B ESARANDASAR'


KETELITIANDANPENENTUAN ESALAHAN 15

-vt-
 

SPLN96:1993

PERLENGKAPAN UJI UNTUK METER TiNERGI LISTI{,IK

Pasal at u
UMUM

l. RuangLingkup

Standar ni berlaku untuk perlengkapan ji meter energt iE;trik ase tiga ct;ufatau ise tunggal yang
digunakan ntukuji jenis dan nspeksi enerimaan eterenergi istrik Kelas0 5. I dan2, sefiauji ulang.
Catatan - Semuanstrumen angdigunakan adaperlengkag'xrnji ini, hanrrsuds.hulus uji t n:sdcriganmengacri epada
standar angbersosuaianebagaimana
c rcantum adaAy'at 0

2. Tujuan
Standarni dimalsud ebagaiedomannftrkmenentukanpesrfikasieknrs m mclnksaluikan
nspeksi
penerimaanan ji ulang erlengkapan
ji meter nergiistdkdi irrgkung:m
ri,iri.

3. Satuan
Satuanang igunakan tandarni mengikutiistem afuannternasiorul
SI Jnilsl.

Pasaldua
DEFINISI

4. Umum
Semua stilah yang digunakandalam standar ru. berlaku pengertiansebagainuura idefinisikan di dalam
Pasaldua ni.
1.1 Perlengkopan Uji untuk MAer Energi Listrik

Rakitanperalatanuntuk menyuplaiencrgi kc mctercnergi -iangdiuji dan nrcngukureu,. gin.y,;r.


Calatan. (Intuk clanjutnvuc rlengkapun
.ji ntuk rctcrcnergilistrik
kan isebutr erlengkLrgxrn
ji
Meter ang isingkattIM.
4.2 Maode pengukuran doyn x waldu ( Maode Wafrme{er )

Suanrmctode untuk merwuplaisejumlahcneryi ke meteryang di{i, ditentukanolch h-.asil crkatian antara


dua besaran ang diketahui,yakru da.ya onstandur inten'al rvaktu.
1.3 Maode Pmtbandingan Energi

Suatrrmetodeuntuk nrerwuplaie ncrgi vang diketahuike metcryang diuji.

- t -
 

SPLN96:1993

4.4 StandarAcuan

Standar iutg digunakanuntuk rncmbandingkmstandar arn -vang etelitiannva ebih rendah.


1.5 Standar Kerja

Standaryang dikalibrasioleh standaracuan,digunakanuntuk melaksanakan enfikasi instrumenukur ke{a


yang ketelitiarurvaebih rendah.
J.6 Standur Uji PUM

Suatualat ukur yang digunakanuntuk menentukan etelitiansuatuPUM.


Catatan : L Dida.lam standar uji PUM selalu terdapat standar acuan.
2' elemen-clemen
ainumpamanva
ranst.rmator
nstmmenresisi, enerator
,HilH'l:# j:;i:lm,t;,,,1il,l

1.7 Terminal Keluoran PUM

Terminal-terminal yang terdiri dari terminal tegangandan terminal arus untuk menyuplai daya ke blok
terminal meteryang diuji.
4.8 Kelaoran Maksbnum PUM

Keluaran(dalamvolt amper)yang sesuaid enganpembebananertinggi pada erminalkeluaranPUM, dalarn


bataskesalahan ang diizinkan (Tabel ) padakondisi acuan Ayat 1) yang tidak dilampaui.
Kelu"aran arusditentukansecaraerpisahuntuk sirkit arus dan cgangan.

Pasaliga
PERSYARATAN

5. Ketelitian

5.1 Umum

PUM ums memungkinkanemakiu ntukdapatm engaturanmengukur esaran-besaran 'angdiperlukan,


yakni tegangar\ rus. aktor-daya. aktu.dayadan energidi dalam oleransi ang diizinkanuntukkelas
meter ang elevan angdiujiolehPUM ni.
KesalahanE suatuPUM adalah esalahaneseluruhanomponen-komponennyaalamkordisi pelayanan
normal.
5.2 Metodeuntuk menentukan esoluhan qeluruhon suotuPUM

Kesalatnn eseluruhanuatuPUM ditentukanenganmetode erikut


- pembandinganntara nergi ersalur ada erminal keluaran UM yang ditunjukkan leh standar ji
PUM denganenergi angditunjukkan lehstandar erjaPUM:
- pembandinganntaradavapada terminalkeluaranPUM yang ditunjukkan leh standar di PUM.
dengan avavang drtunjukkan lch standar erja PUM. Pengaruh etelitianpengukuranvaktupada
kesalalunenergiharusditentukrn
ti KondisiAcuon
Kondisi acuanpada masukanPUM lurrusditentukan leh pabrikansedemikian upa selunggapada
kcluarannva"ondrsi cuanmetcr angdiuji dapat ipcnuhi.
Sub-avat5.4 tcnrbcrikanersyaratan-hususntukmedan ugnetis angdilusilkanolchPUM.

-2 -
 

SPLN 96:1993

5.4 Medan magndis berosal dori PUM

Kerapatan fluks magnetis yang ditimbulkan oleh PUM pada posisi meter yang druji, diszu'arlk.artid.tk
rnelebihi nilai - nilai sebagaiberikut :
untukl < l0A B < 0,0025mT
untuk :200 A B < 0,05 mT
Nilai batas erapatanluks magnetis ntuk antara0 A dan200A . lurus dihitungsccaril nterpolasi.
I = aruskeluaranPUM.
B = kerapatanluks magrrctis i udaraakibatmedanmagrretis.
Catatan:B : uoH (H dalamrnper ermeter).
uo 4i[ro' FVm henrvpermeter).
5. 5 Penentuan esalahan udu PUM

Kesalahan uatuPUM barupada itik uji tertentu. arus ebihrerdahdari padakesalahan *** dalanrTabcl
I (tihatAyat Bl padaLampiranB mengenai efinisikesalahan).
Bila hasil pengukuranunggalmelebihibatas{atasyang diperbolehkan. rakadua p-:ngukuranantbaharr
pada titik uji tersebut ranrsdilakukan agi. Hasil keduapengukuranambahanru lums bemdadalam
batas-batas-'* yangdiizinkan.
SuatuPUM sedikitnyaharusmampudigunakan ntuk meter-meter engan ela,i yang relevanmenurut
Tabel (uji jenis atauuji penerimaan),i la tusil uji semua itik uji (Tabel ll) h;::rdadalarnLratas$;rtas
kesalalun angdiizinkan
Bila hasil uji dari beberapaitik uli berada iluar batas-batasang diizinkan,pcrlg,lir.tnaan
UM boleh
dibatasi ampaiulat tertentu agimeter-meterengan elas erlentu.
e rsebut anrs itunjukkan enganjelasi tempaty-ang udaherlilmipndaPUM.
Pembatasan
5. 6 Koreksi cesalahanE pada PUM

Bila kesalahanE suatuPLJMkeluar dari batasmenurutTabel I tetapi masih erletakd"iantara ria kali
nilai-nilai yang sesuaimenurutTabel . makapadawaktudigunakan ntukmengujimeter, esalatanPUM
harusdiperhitungkanerhadaphasil uji meter ersebut.Dalam hal ini. disarankan gar dilakrrkanusaha
untuk mengurangi esalahan UM sampai atas{atas angdiizinkan

Tabel
BATAS-BATAS ESALATIAN ERSENTASEANG DIIZII\{KA|'{
Kelusmctcr 0, 5

Faktor - dava 0,5 0. 5 . 0.5


tertinggal terdahulu i terdahulu
i - - - *
 0 , 1 0 1 0,15 I .i0,60

s.7 Pengulanganpengukuran (hhd Ayat BS Lumpiran B)


Disarankangarmelaksanakanerangkaianengukuranlangyangbenrrutan ntu$;.{ rtiic,ontrol"Uc. ic.
pada aktor-daya (acuanNo.l Tabel tl). Unhrksetiapase, idakkurang ari inu lt-lf pcnprkuran arus
dilakukzur.
Diantam ua pcngulnrran,angberunrtan akelar ontroldanalat-alat ontrolharus rjalankan

-3
 

SPLN 96:1993

Hasil pengukuranulang ini digrrnakanuntuk menghitungnilai s, yang discbut sebagaisimpanganstandar,


yakni :

3 = +

dimana
Ei = kesalahan UM yang ditentukan leh satupengukuranunggaldari serangkaian engukuran lang
pada
E = nilai rata-rata arikesalahan i
n = jumlah pengukuranunggal
Unruk suatuPUM baru. nilai s padapada itik kontrol Uc,lc dan faltor-dayaI hanrs erletakdalam
batas-batas maxfi€rurutTabel I .

* Tabel II
BATAS.BATAS NITAI S YANG DIIZINKAN DALAM PERSEN

Faktor-daya 0,5turggal I I i 0,5tinggal 0,5 tinggal

0,02 lo,o2 I (),()3

Disarankan ntuk menggurukan ilai Sm"x ilnB sesuaimenurutTabel II aprbila pengukuranambahan


dilakukanpada aktor-daya0,5 ertinggal
Dalampenggunaannya,
ilaisimpangantandar uatuPUM diizinkan ebcsaruakali nilaipadaTabel I.

6. Penandaan UM

Setiap UM lurusdiberipenandaanangberisikannformasi erikut ni :


a) narna abrikataumerckdeurempat edudukan abrik;
b) nama ipe:
c) nomor eri.
d) nilai eganganursukancngenal an umlah asc:
c) frekuensi cuan;
l) julat teganganelu.lran .rn aprsitas:
g) julat aruskeluaran ankapasitas:
h) julat pcrgeseranudut :xc antara rusdan cgangan:
i) ketelitianmcnyeluruh.
lnfonnasi ersebutunrs drtuliskan ada uatu elatvangdilekatkan i bagiirn uarPUM. Penandaan
u rus
jclas. idaknrudaherlurpus,:rpat ibcdirkananmudah ibaca.

-4-
 

SPLN 96:1993

PasalEmpat
PENGUJIAN

7. Ketelitian
7.1 Pemilihon julnt tqongan dan arus

Untuk maksud pengujian, maka dan seluruh kemungkinan kombinasi tegangan dan arus,hanyadipilih
nilai-nilai khusus, yakni nilai-nilai yang acapkali digunakan atau nilzu-nilai yang rnemiliki kesalahan
tertentu yang sangatberpengaruh.

Iri n

0rin Urar
Nilai U-ux'. nrin', I.*'. Imin', dan Ic bcrhubtrngandengan nilal pengenal ulat yang relevan.
| 2 3 4 5 adalahjumlahtitik uji" acuandalamTabel IIL

GAII,{BAR "

-5
 

SPLN96:1993

Gambar memperlihatkm ecara rafis,bagarmana enulih itik ukurmenurutTabel IL


Untuk serangkaian engukuran lang (Ayat I I ) nilai untuk titrk kontrol Uc dan Ic dapat ditentukan
berdasarkancsepakatan, isatnya menurut egangan engenal anarusdasar ari meteryangbiasadiuji
olehPUM.
umlah itik uji dapatditenn*anberdasarkanesepakatan.
Titik-titik uji tambahan taupengurangan
Padawaktu menentukanesalahan uatuPUM disarankan ntuk memasukkanemuaulat tegangan an
arus ermasuk max, min,-"* dan minPUM ersebut.
Kombrnasikesalahan ms dan faktor-daya ang belurndiukur tetapi dapatdihitung dan diturunkandari
kesalahan erukur lainnya , tidak boleh digunakansebagar asarkesalahanPUM. Apabila kombinasi
tenebutcukupbemilai,n taka esalahantu urusdiukur.
catatan- f1?:::,T,aTl,"*,]h,ti;l"1l;-*,*[1:af,i."".fii3,i"
3ffi:ilfll,:illl,ffiii-f:fft
7.2 Pengukurandasar

Sebelum uatuPUM banr digunakan, engukuran asarmenurutTabel III merupakan engukuran ang
palingpenting ang unrs dilaksanakanerhadap UM tersebut.
Pengukuranasarni hamsdilaksanakanuga apabila
- PengguruummumPUM berubahmisalnyaitik kontrolUc dan c berubah"
- Apabila ada perbaikandar/ataupenggantian omponenPUM yang sangatberpenganrh erhadap
ketelitian UM ersebut.
- Apabila e{adi keraguan adapenggunaanUM untukkelasmeter ertenru.
- Apabilahasilpengukuan ontrolmenurut ub-avat.3meragukan.
7.3 Pengukuran ontrol dan Frekuensi ntemalnyo

Frekucnsi ntervalpengukuran ontrol suatuPUM harusdisesuarkanenganpenggunaannva.adi nrakin


senngperlengkapanensebutigrrnakanandipakai ntukmengujim eter alamumlahyangsangat esar.
maka nterval ntara uapengrrkuanontrolharus ipeningkat.
Sebaliknyaebuah UM yang arangdigunakanmisalnya iutarnakannuk maksud engujianenis)dapat
padanterval angsama engujian-pengujian
ersebut.
Pada mumnya engukuranntervalkeseluruhanntara uapengukuranontrol idakbolehmelampaui
- dua ahun ntukPUMbagimeter elas2;
- satu ahununtuk PUM bagimeter elas0,5

-6-
 

SPLN96:1993

Tabel tII
JUI,,AT ANG DIKONTROL

I Beban ari
No. Tegangan Faktor-daya
Acuan
i Fase-tunggal
r Fase-tiga
i
l u" I" l i
I
Fa^sc-tunggal
0,5 inggal i Fass-tunggal
0,5depan I l:ase-tunggai

2 Urnin 5 tJi <Lhnaxl) Ic I i Fase-tunggal


lr " - ll
Ui=U" 1 l
3 uc Imin S Ii <lma,rl) ' Fase-tunesal
i I
It= I"
I
4 Umin I" I Fasc-tunggal
0,5 inggal I-asc-tunggal
0,5depan Fase-tunggal

5 u" Ic I t Fasc-tiga:)

JumluhcnsujianotsluntukPIJM
::::t-t
JumlahotalpengujianntukPUM asc-tiga

l) i adalahndex itik uji tertentuU atau ). Bila PUM memrlikiJuiaregangananarus ebihkecildari


balas tsb.diatas makaumlah pengujian rsesuaikan
2) Satupengukuranramsdilakukanmasing-masingadahubungan kawatdan4 kawat
3) Bebanminimumyangbeftaitan denganersambungrn'aebuahrstrumenukur (meteratau vatt-meter)
saja.Bebanmaksimum ang berkaitan engan ersambungnya eterdalam umlah terbanyak ang
mengkonsums,ieluaranmaksimum arisirkit tegangan an/atau irkt arus.
Apabila imbulkeraguan,engukuranontrolharus iulangi.

8. Sifat dielektrik

PUM harusdapatnrcmpcrtahankantnlitas dielektrikyang cukup padakondisi keryanornLd.kondisi


kelembabantmosferis ormaldan eganganerjanormal.
PengujiansolasisuatuPUM ttarusdilal$anakan esuai etentuan PLNyangberkaitanmisalnya ntuk
sambungan entanatun, akelarpenganranan scbagainya an mcnurut dzuralat
yangdieunakan i dalamPUM.

-7
 

S P L N9 6 : 1 9 9 3

PasalLima
SPESTFIKASIPU M

9. Spesifikasi UM untuk KamarTera


- Kamar TeraPLN DistribusiAVilayah
Meja uji fase iga
Kclzrs etelitian '.ll,lolt

Tegangan eluaran .0 - 240 Y + 20"1,


Arus keluaran : 0 - mar 50 A
o
Pengatur udut ase : 0 - 360
Kapasitas 0 buahkwlt meter
Photo scaruler buah Indikator kesalahan)
- Kamar Tera PLN Cabang
Meja uji Fase iga Fase unggal

Kelasketelitian :0.2o/o 0,204


'. l - 240Y + 20"1, 0 - 21(lV }(J%
Tegangan eluaran
Aruskeluaran : O-marl00Albuah

: 0 - m a x50 A 0-max 50A lainnYa

Kapasitas : l0 buah 20 buah

Photoscanner :lbuah
Pengatur udut asc : 0 - 3600 I dan 0,5 tertinggal

Catatan llila datakesalahanetiapmeter idakdiperlukan,m aksuntuksetiap amar cracabang,m eja cnr 'asc unggal
vang diperlukanadalahdari enis vang palingsederhanaurg cukupdilengkapidcngan nstrumenukur yang
bcrlirngiiscbagaindikator, arcna arapengujiannvaukupmenggunakan ctodomster nduk.Mctsr nduk
kWh meter 'ase unggald apratikalibrasi enganmenggururkaneja era 'asc iga.

Pasal Enam
PEDOMAN PEMERIKSAAN

10. Pedoman ntuk pemeriksaanwalsuatuPUMbaru


I ) Konstruksi ekanis
2) Pengawatandan penyambungankhususnyapada bagian$agian vang dapat digerakkan (mis. . alat
pcmindah asc)
3) Ketelitian yang ditentukan nstnrmcnpengukur
1) Sifirt-sitatD ielektrik
5) UrutiurFasc

-8-
 

SPLN 96:1993

6) Sirkit Tegangan Kontrol Komponen-komponen


- Sakelarjulat kur
- Alat pengaturegangan. apasitas engaturanadaberbagai eban.
- Alat pengatur eseimbanganegangananpenunjuk eseimbangan.
7) Siftit Ams - Kontrolkomporrcn-komponen
- Sakelarjulat kur
- peralatan engatur rus.Kapasitas engaturanadaberbagai eban.
- peralatan engatur eseimbanganrus
8) StukitU kur
- Wattmeter anmeter-meterangdipakaisebagai tandar e{a:.julat-ukur,metode kur.
Pemeriksaanergesenmase tertinggal-merdahului).
- Pengubah olaritaswattmeter
- Pengukuranketelitian lihat Pasal & 3)
9) Kontrol aktordistorsi
- Terminalmasukan UM
- TerminalkeluarPUM :
Sirkit Arus (faktordava= 1,0dan0.-5 adabebanmaksimum/minimum).i rkit Teganganfaktor
daya= 1,0dan0,5 pada ebanmaksimum/minimum)

-9-
 

SPLN 96:1993

LAMPIRAN B

CATATAN MENGENAI DEFINISI KESALAHAN,BESARANNASAR,


KETELITIAN DAN PENANTUANKESALAT{A]q.

B.l Definisi Kesalahan

Kesalahan absolut PUM adalah "nilai terftrduk dikurangi nilai benar". Istilah "nilai berar" seringkali
digunakan apabila diartikan sebagai "Nilai benar konvensional". Olctr karena nilai Lcnar tidak dapat
ditentukan oleh pengukuran (karena memerlukan proses pengukuran anpa kesalah,an), raka nilai tersebut
dapat didekati oleh nilai benar konvensionalyakni nilai yang di"koreksioleh kesalaFnnsistimatik dan
ketidakpastianyang ditetapkarL 'ang dapat ditelusur ke standar nasional efan ke standaryang telah
disepakati bersamaantara abnkan dan pemakai.
Kesalahan elatif adalahkesalahan bsolutdibagi rulai benar.
Kesalahan elatrf suatuPUM dieambarkan ebagai enkut :

[esai han

E(El)

Em=Et*E'm=E.+E*E'm
dimana
Eu : Kcsalahanenareoritisdaristandar ji PUM setelah ikoreksi engan oreksl'an;ldiketahui.

Et = Kesalahanenareoritis ariPUM.
E : KcsalalurnUM .

Ei : Kesalahan UM ditenrukanlchsekali engukuranada atu itk u";rcrtcntu.


E'n1=Kcsalahan eter angdiukur lchPUM.
Enr Kesalahanenar eontisdarimeter angdiuji.
Catatan. Kcsulnlran E suatu ['tJM mcnvsbabkan kesalahan meter yang diuji sama dcngan Ir ttrpi dcngan t anda bcrlawanan

- l-5
 

SPLN96:1993

nilai terunjuk - nilai benar


Eto/a= 10 0
nilai benar

nilai terrunjuk nilai benarkonvensiorul


o/r= 10 0
&
nilai benarkonvensional

Wi-Wo
ho/o = t0 0
Wo

dinuna :
Wi Nilai errcrgiyangdituqiul*an olehPUM.

Wo = Nilai benar onvensional ari energi nilai tertu4iuk erkoreksi ari standar ji PUM).
Catstan: Disam$ng energi W daya dapat uga digunakan untuk pengukuran ni, dcngan mcmperhinrngkan pangaruh
ketelitian pengukuranwaktu.

PU[

Nilai benar konvensionel


llhl tertunJul

8.2 Besaran Dasar

Pengukuranerrergi ditunurkan dari sel standar,resistor standar (daya) dan pengukuranwaktu yang
menggunakan scillatorkwana (energr).Ketidakpastian ari standarnas-ional ntuk sgl stardar danresistor
stanOar iberikanoleh laboratorium tadar nasionralengan ulat 10.-5 ampai10'6.Potensiometer nrs
searah anrsmampumengutur eganganDC dengianetidakpasban0-'.
Ketelitianpengukuranwalcu nlara2 sampai .10-ll urfruk onceng tonl 5.10-e ntuk oncenghalts pada
sebagiantanOarasional.Gerrcratorwartsportabel engan etidakpastian ntaraL l0-4 danS. O-5.
Stadar pengalih hams digunakan urtuk menghubungkan esaran-besarannrs bolak-balik kepada
besaran-besarannrssearah.
Stardar-pengalih ang digunakanoleh laboratoriumstandarnasionaldan yang memungkinkanercapainya
ketelitian tertinggi, tranrs mampu menguku energi arus bolak ketidakpastian2.10-'
(faktordaya=1.0 .
Beberapa ontohdari stadar-pengalih ersebutadalah
- pembanding lektrodinamik
- pembandingermo istrik
- Sirkit pengalistatik

16-
 

SPLN 9621993

83 . Ketidak pastian erendahelemen-elemenuatu siiriie$:r,ji PUM yang masih memung-


kinkan
Ketidakpastian keseluruhandan sebuahstandar uji PUM tergantring deui ketidakpastian setiap elemen yang
digunakan
KetidakpastianYangberbeda ni berhubunganangsungdengank:r;riitasdan elemenyang dipergunakandan
kemungkinan-kemunglanan kalibrasi ,vang ditawarkan oleh lab*ratorium standar nasional tingkat tertinggi
(lihat ayat82)
Ketidakpastiankeseluruhansuatu standaruji PUM sebaiknvad,rpcrkrrakan enganmempergunzrkannilai
rms dari ketidak pastiansetiapelemenvang dipakai.
Padasaat ni nilai khasketrdakpastianaling kccil 1'ang ap;u. ioer,-'ic.han elemen-elemen dalahsebagar
berikut :
a) Wattmetertatrk 2. 0-* (faktordava : l.())
b) Meterstatrk tandar 4 l0-4 faktordaya : 0,5)
c) Wattmeter enkala dobel
dantripel l0-1 faktordaya 1,0)
d) Wattmeterskala unggal
Kelas ,1 l 0 l 0 - 1 f a k o r d a ra = 0 . , 5 )
e) Transformator tegangan
atauarus I . 0-4 d.'rn0.2 mcrut

Dengan rnemperhitungkan cnyataanbahwa pcrbedaan rsc sebesar nrenit membenkan kesalahan


tambahanuntuk setrap ransformatornstruntcn urang lc rli il.{i-i'1,i, ada faktor kcrya0.-5, resultan
ketidakpastian dalah
L I ()-4 (fakror ava : l.o)
1 , 5 . l 0 - 4f a k t o r a y a = ( ) . 5 )

Bila menggunakan ransfc:matorarusdan transfonnator egangan.m alca ular vang paling berpeluangbagi
ketidak pastiandihitung nlcnum penjumlahan ms tsb.diatas

I .5. 0-4 faktordava = I .())


2.10-4 (faktordava = 0.-5)

84. Frekuensi Interval untuk pengukuran kontrol ketelitian suatu PUfut

Frckucnsi ntcnal untuk kontrolketclitiansuatuPUM tcrgantung ada


- tipc Peralatan
- scjarahPUM
- jurnlah metcr ang diuji olehPUM dalam pcnode
- pemeliharaan UM
- kelasketelitianmeter 'angdiuji oleh PUM
- kualitaskomponenPUM
- kenrungkinanluktuasikcsalahan ang dirryatakan lch pU M

-t7-
 

SPLN96:1993

85. Nilai rata-rata dan pengulangan pengukuran (Penjelasan Ayat 1l)

- SuatupUM dengannilai rata-rata esalahanE = O. tapi dcngannilai perkiraansimpangans yang tinggi,


tidak mevakinkan keterulanganpengukuran.
- Suatu pUM dengan nilai rata-ratakesalahanE vang tinggi. tapi dengan nilai s yang rendab boleh
digunakanuntuk pengukuranberketelitian inggi, asalkandikoreksi atau nilai rata-rataE dikoreksi oleh
transfornrator ko reksi.
Dan pandangzurtatistik, umlah pengukuranyang harus dilaksarurkan ada setiap itik {i tergantungdari
hasil metrologik yang dibutuhkan. Meskipun demikiarr. agar diperlutungkzur uga kenyataan bahwa
pengukurandilakukan untuk :
- julat arusyang berbeda:
- julat teganganyang befteda;
- faktordaya yang be6eda;
- bcbzutm aksimum:
- bebanminimum.
dan untuk :
- nteter ase unggal:
- meter ase iga;
- nrctodepengukuran ang berbeda sistem ase-tiga, iga dancrtrpalkan at)
Nvatalah bahwa metoda untuk menennrkan esalahanE sebuahPUM tidak sala dipertimbangkansecara
mctrologis api uga kenyataan konomisnya.
Olch karena umlah pengulangan engukuran ang sedikrtbiasanvabelum nlembenkandasarstatistih maka
penenruan esalahanPUM berdasarkan tatistikyangbenar idak ntungkin
Karena tu Tabel II rnemberikan atas-batasang diizjnkanuntuk perkiraansimpangan tantard .
pengulangan engukuransebanyakima kali sesuaiA yat I I dapatmerupakan esepakatanang baik.

- ltt -
Lampiran 5

INSTITUT TEXNOTOGI PLN

PERBAIKAN SKRIPSI
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN

Sidang Skripsi Hari Senin / 15 Agustus2022 Jam: 14.00- 15.00


Nama Mahasiswa LIIS PUSPA ERVIRA
N.I.M 2020t1340
Judul Skripsi ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN BACA DATA DAN
KELAINAN METER PADA PELANGGAN AMR
MENGGLINAKAN APLIKASI AMICON DI PT PLN (PERSERO)
UP3 SUMEDANG
- harus menyempurnakan Skripsi dalam waktu satu
Oleh sidang ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s
minggu, yaitu pada tanggal f A- I- 20 l1--d"trg* perbaikan-plrbaikan sbb :

a1\Aata'sfr

Y9 brl*'^\-c^^,
- [rt,rtak f\tgw a*"'t

Apabila dalam jangka waktu tersebut mahasiswa y.b.s dapat menyelesaikan REVISI harus
kembali mengulang mengikuti ujian sidang Skripsi di periode selanjutnya.

Mahasiswa Penguji

(L[IS PUSPA ERVIRA) ( Samsurizal, S.T,. M.T.)

Skripsi telah diperbaiki sesuai yang ditetapkan, pada hari


Jumat , t9 4 gustuS 29 2Z

Mahasiswa Penguji

(L[IS
MPUSPA ERVIRA) s.T,. M.T. )
Lampiran 6

PERrixifitit-Sfthrpsr
PROGRAM STUDI 51 TEKNIKELEKTRO
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN

Sidang Skripsi Hari Senin /


15 Agustus 2022 Jam: 14.00- 15.00
Nama Mahasiswa LIIS PUSPA ERVIRA
N.I.M 202011340
Judul Skripsi ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN BACA DATA DAN
KELAINAN METERPADA PELANGGAN AMR
MENGGUNAKAN APLIKASI AMICON DI PT PLN (PERSERO)
UP3 SUMEDANG
Oleh sidang ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s harus menyempumakan Skripsi dalam waktu satu
' .
mlnggu, yartu pada tanggal ,''?2 - g - 20 /2 dengan perbaikan-perbaikan sbb :

- furbor\i Gl.+ EJIVI , ?uv* t,r.t r4,rof€lcL

-- r^ rb& ar^4t,-F )4<


- ?.rrdl+t* Bor*",.1 h+ 4. | .4,L, j.z

Apabila dalam jangka waktu tersebut mahasiswa y.b.s dapat menyelesaikan REVISI harus
kembali mengulang mengikuti ujian sidang Skripsi di periode selanjutnya.

Mahasiswa Penguj i

(w
(LILIS PUSPA ERVIRA) (Adri Senen, S.T, M.T)

Skripsi telah diperbaiki sesuai ditetapkan, pada


Aum4t ,_r9__49!4!l_2q 7n

Mahasiswa Penguji

M
(LLIS PUSPA ERVIRA)
Lampiran 5

INSTIruTIE|(NOTOGI PLN
PERBAIKAIT SKRIPSI
PROGRAM STUDI 51 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAI\I DAN ENERGI TERBARUKAN

Sidang Skripsi Hari Senin / 15 Agustus2022 Jam: 14.00- 15.00


Nama Mahasiswa LIIS PUSPA ERVIRA
N.I.M 2020r1340
Judul Skripsi ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN BACA DATA DAN
KELAINAN METER PADA PELANGGAN AMR
MENGGUNAKAN APLIKASI AMICON DI PT PLN (PERSERO)
UP3 SUMEDANG
Oleh sidang ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s harus menyempurnakan Skripsi dalam waktu satu
minggu, yaitu pada tanggal . z i4{u&rrS 2022_dengan perbaikan-perbaikan sbb :

(. pa+fuV' Vd- Vz,il",b!'

'' br.f-.\., 0to,lcArlt cr".4,r't".- .

Apabila dalam jangka waktu tersebut mahasiswa y.b.s dapat menyelesaikan REVISI harus
kembali mengulang mengikuti ujian sidang Skripsi di periode selanjutnya.

Mahasiswa Penguji

tue
ERVIRA)
(LILIS PUSPA
@
(Andi Junaidi, S.T., M.T.)

Skripsi telah diperbaiki sesuai yang ditetapkan, pada hari


Sqrnet , t9 Agustus Z0 J.? _

Matrasiswa Penguji

'(rrfuA
(LILIS PUSPA ERVIRA) (Andi
(tw
/-t,

r;dd S7., r.t.)


v
Lampiran 7

INSITIUTTEKNOIOGI

RANGKUMAN DAFTAR PERBAIKAN SKRIPSI


PROGRAM STUDI SI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAI\ DAN ENERGI TERBARUKAII

Sidang Skripsi Hari Senin / 15 Agustus2022 Jam: 14.00- 15.00


Nama Mahasiswa LIIS PUSPA ERVIRA
N.I.M 202011340
Judul Skripsi ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN BACA DATA DAN
KELAINAN METER PADA PELANGGAN AMR MENGGUNAKAN
APLIKASI AMICON DI PT PLN (PERSERO) UP3 SUMEDANG

Oleh sidang ditetapkan batrw4 mahasislva y.b.s harus menyempurnakan Skripsi dalam waktu satu
minggu, yaitu pada tanggal AL- I - 20AL_dengan perbaikan-perbaikan sbb :

Lfha,k \pt"tlraC (orr-!"'. W^k1nj -

Apabila dalam jangka waktu tersebut mahasiswa y.b.s dapat menyelesaikan REVISI harus
kembali mengulang mengikuti ujian sidang Skripsi di periode selanjutnya.

Mahasiswa imbing Utama Ketua Penguji

M
(LILIS PUSPA ERVIRA) (Sugeng Purwanto, S.T., M.Sc.) (Andi Junaidi, S.T., M.T.)

Skripsi telah diperbaiki sesuai yang ditetapkan, pada had


Juoot , t9 Aqugtuc zo 22

Mahasiswa Dosen Pembimbing Utama Ketua Penguji

lwe
(LLIS PUSPA ERVIRA) (Sugeng Purwanto, S.T., M.Sc.) (s.T., M.T.)

Anda mungkin juga menyukai