Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ALAT UKUR LISTRIK

AUTOMATIC METER READING

Disusun Oleh:
1. Anfansa Nalendra Gitananda (3.31.18.2.04)
2. Damianus Sarorougot (3.31.18.2.07)
3. Dwi Purwanto (3.31.18.2.08)
4. Hansel Rimo Maynard (3.31.18.2.13)

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI D3
TEKNIK LISTRIK
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman
dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk
menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Makalah Alat Ukur Tercanggih.”

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu
Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua.

Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk Bapak
Ahmad Herdito selaku dosen mata kuliah Alat Ukur dan Pengukuran yang telah menyerahkan
kepercayaannya kepada kami guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu berguna serta
bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait penggunaan alat
ukur tercanggih yang ada saat ini

Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti kritik
dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya, sebab
sekali kali lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran
yang konstruktif.

Di akhir kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang
membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah kami
terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.
Daftar isi
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
1.2 Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kwh meter merupakan alat ukur transaksi energi antara perusahaan penyedia tenaga
listrik dengan pelanggan nya yang disepakati oleh kedua belah pihak dan pendapat
legalitis dari pemerintah. Meter Elektronik (ME) adalah suatu alat ukur besaran – besaran
energi listrik yang memiliki kemampuan merekam kejadian – kejadian / ketidak
normalan pengukuran dalam periode tertentu baik secara baik secara langsung maupun
tidak langsung.
AMR (Automatic Meter Reading) adalah teknologi pembacaan meter elektronik secara
otomatis. Umumnya, pembacaan dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan media
komunikasi. Parameter yang dibaca pada umumnya terdiri dari Stand, Max
Demand (penggunaan tertinggi), Instantaneous, Load Profile (load
survey)dan Event (SMILE). Parameter-parameter tersebut sebelumnya didefinisikan
terlebih dahulu di meter elekronik, agar meter dapat menyimpan data-data sesuai dengan
yang diinginkan.

Dengan adanya sistem AMR (Automatic Meter Reading) memberi kemudahan di dalam
proses pengukuran parameter – parameter energi tersebut secara langsung sehingga
pencatatan meter lebih akurat dan keluhan terhadap pencatatan meter berkurang.
Perangkat atau sistem jaringan komunikasi AMR merupakan hal yang sangat tergantung
terhadap pemilihan provider yang tepat guna tentu nya demi optimasi kinerja sistem
AMR.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud Alat AMR (Automatic Meter Readings) ?
2. Bagaimana bentuk dan bagian bagian alat AMR (Automatic Meter Readings) ?
3. Bagaimana cara kerja alat AMR(Automatic Meter Readings) ?
4. Apa Kekurangan dan Kelebihan alat AMR(Automatic Meter Readings) ?
5. Bagaimana blok diagram alat AMR(Automatic Meter Readings) ?
6. Bagaimana diagram rangkaian alat AMR(Automatic Meter Readings) ?
Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu alat AMR
2. Untuk mengetahui bentuk alat AMR dan juga bagian bagian yang ada
3. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari alat AMR
4. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari alat AMR
5. Untuk mengetahui bagaimana diagram blok dari alat AMR
6. Untuk mengetahui bagaimana diagram rangkaian dari alat AMR
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian alat AMR

 AMR (Automatic Meter Reading) adalah sistem pembacaan meter jarak jauh secara
otomatis dengan menggunakan software tertentu melalui saluran komunikasi(PSTN,
GSM, dan RF) yang terpusat dan intergerasi dari ruang kontrol dan tentu nya
intervensi manusia dalam melakukan pembacaan meter tersebut kecil sekali. Sistem
AMR di mulai dari alat pencatat meter yang mengubah pembacaan dari alat pencatat
yang berputar atau cyclometer ke dalam bentuk digital, sehingga dapat mengirimkan
data hasil bacaan nya dari pencatat meter pelanggan ke pusat pencatat / pengendali
data (data base server)
     

2.2 Gambar Alat & Bagian Bagian Alat AMR

 Gambar alat

 AMR terdiri dari komponen utama yaitu :


1.      Peralatan Meter (biasa disebut juga meter Elektronik), termasuk di dalam nya
aliran listrik, meter sensor pengendali elektronik dan alat untuk menyambung ke
sistem komunikasi yang akan dilalui oloeh data sehingga dapat mengirim data dari
tepat yang sulit dijangkau ke peralatan yang berada si pusat pengendali data.
2.      Sitem komunikasi, di pakai untuk mengirim data dan mengendalikan tanda –
tanda atau gerakan (signal) antara peralatan meter dan pusat pengatur data. Pada
umum  nya peralatan komunikasi yang digunakan dapat berupa telepon (GSM/PTSN),
power line carrier (PLC), radio frequensi (RF) atau Televisi kabel.
3. Sistem peralatan pada pusat pengatur, termasuk modem, peralatan penerima
(receiver), pengumpul data, alat pengendali, penghubung untuk melayani Upload dan
komputer yang akan di paki untuk operasional.
 Perangkat Hardware pada sistem AMR :
1.      Meter elektronik adalah meter energi digital sebagai alat ukur transaksi energi dan
monitoring mutu pelayanan energi lisrik.
2.      Modem GSM / GPRS
3.      Power supply 12 v DC
4.      Front end procecor adalah perangkat yang berfungsi membaca meter digital
5.      Data base server berfungsi menyimpan data hasil FEP
6.      PC client (DMR) berfungsi memanage data dari data base server
7.      Perangkaat jaringan berfungsi menghubungkan antara FEP, DBS, dan PC client
dalam system LAN maupun WAN.
Kebutuhan software pada sistem AMR :
1.      Oracle server, untuk menyimpan data load profile dan identifikasi meter elekronik
2.      Microsoft windows NT / 2000 sebagai system operasi FEP, DBS, maupun PC
clieant
3.      Software AMR, untuk membaca dan mengumpulkan dara energi serta
menampilkan besaran energi secara otomatis dan periodik
4.      Software DMR (data management report)yang berfungsi untuk mengelola dan
membuat pelaporan energi.
5.      Software PMR (portable meter reading), system portable yang di gunakan untuk
mendownload data secara langsung dilokasi meter elektronik terpasang apabila terjadi
gangguan komunikasi dari FEP ke meter.

2.3 Cara Kerja Alat AMR ( Automatic Meter Reading )

 CARA KERJA AMR

Awalnya, pembacaan meter dilakukan dengan menggunakan kabel (wired) atau direct
dialling/reading. Komputer terhubung ke meter dengan menggunakan kabel
komunikasi (RS-232 atau RS-485) atau optical probe jika pembacan dilakukan di
lapangan. Namun belakangan ini, banyak teknologi komunikasi yang dapat digunakan
oleh sistem AMR. Seperti PSTN (telpon rumah), GSM, Gelombang Radio, PLC
(Power Line Carrier), dan terakhir, memungkinkan pembacaan meter menggunakan
LAN/WAN/WIFI untuk meter yang sudah support TCP/IP.
Digital KWH meter ini dikontrol oleh sebuah mikrokontroler dengan tipe
AVR90S8515 dan menggunakan sebuah sensor digital tipe ADE7757 yang berfungsi
untuk membaca tegangan dan arus (dengan beban mencapai 500 Watt) untuk
mengetahui besar energi yang digunakan pada instalasi rumah. Seven Segment
sebagai penampil data besaran energi listrik yang digunakan di rumah.Dari
komponen-komponen tersebut dihasilkan sebuah KWH meter moderen dengan
tampilan digital yang dapat mengukur besaran penggunaan energi, dengan batasan
maksimal beban 500 watt. Dengan sebuah system pembayaran moderen membeli
sebuah voucher elektronik, berisi besaran digital (berfungsi sebagai pulsa) sebagai
pembanding besaran energi yang digunakan. Secara otomatis sistem ini memutuskan
tegangan rumah bila besaran tersebut mencapai nilai 0. Seluruh rangkaian
membutuhkan daya 446,5mW diharapkan tidak merugikan PLN.
Dengan dipasangnya AMR pada pelanggan maka pemakaian kwh oleh pelanggan
dapat dipantau / dibaca setiap saat dari kantor PLN dengan hasil yang lebih akurat
dengan bantuan aplikasi komputer sehingga kesalahan baca yang dilakukan pertugas
tidak akan terjadi dan kepercayaan pelanggan kepada PLN dapat tetap terjaga.
2.4 Kekurangan dan Kelebihan Alat

 Kelebihan dari alat tersebut :

Keuntungan menggunakan Sistem AMR antara lain sebagai berikut:

1.Pembacaan meter secara real time


dan akurat
2.Mendeteksi dini pemakaian energi listrik secara ilegal.
3.Mempercepat proses penerbitan rekening
4.Menekan koreksi rekening
5.Meningkatkan pendapatan penjualan tenaga listrik.
6.PLN dan pelanggan dapat mengontrol pemakaian listrik melalui record
Data yang akurat
7.Meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan.

 Kekurangan dari alat tersebut :

Kekurangan menggunakan sistem AMR :


Aplikasi teknologi AMR saat ini masih berbasis GSM dan PSTN dengan cara
“konvensional”, melakukan panggilan kepada modem seperti panggilan kepada kartu
telepon biasa. Hal ini tentunya akan membuat waktu pemanggilan menjadi tidak
efektif karena hanya satu modem yang dapat dipanggil dalam satu waktu. Beberapa
kendala dalam teknologi PSTN maupun GSM “konvensional”, diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Pada teknologi PSTN :
- Keterbatasan pada teknologi PSTN saat ini adalah kurangnya fleksibilitas dalam
penyesuaian dengan lokasi instalasi. Teknologi PSTN cenderung kepada jaringan
berkabel, dimana letak geografis dari suatu meter akan mempengaruhi efektifitas
pemasangan kabel.

2. Pada teknologi GSM :


- Banyaknya kasus modem tidak merespon modem hang yang disebabkan memori
SMS pada modem penuh ataupun modem kurang handal daya tahannya.
- Setiap modem dalam jaringan GSM “konvensional” dapat dipanggil oleh siapa
saja, sehingga keamanan data yang terekam kurang terjamin. - Model koneksi
point-to-point pada GSM menjadikannya tidak efektif saat harus terjadi
pemanggilan meter dalam jumlah yang besar.
- Biaya komunikasi pada GSM dihitung berdasarkan waktu. Jika terjadi
pemanggilan lintas operator telekomunikasi maka biaya yang dikeluarkan akan
sangat mahal. Selain itu adanya gangguan pada sistem AMR, tidak hanya
kurangnya sinyal yang didapat tetapi juga dari faktor eksternal seperti kerusakan
yang terjadi pada modem.
Dari beberapa kendala yang disebutkan diatas, maka perlu suatu adanya
teknologi baru yang dapat menggantikan atau menutupi kendala tersebut. Di bawah
ini merupakan gambar dari sistem yang lama. Berdasarkan kelemahan yang telah
disebutkan di atas, maka bagian yang akan kami rekomendasikan yaitu bagian
jaringan komunikasi yang tadinya berbasis GSM menjadi GPRS, serta perangkat
yang mendukung sistem tersebut. Backup system server APL non master kantor
distribusi Meter elektronik AMR software Database server Communication media -
PSTN - GSM LAN - energi information -power quality -load profile -tempering
data -event and alarm DBMS D M R Billing system - billing -account 44
2.5 Blok Diagram Alat

 Berikut diagram blok AMR (Automatic Meter Reading)

2.6 Diagram Rangkain

 Berikut gambar rangkaiannya


BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

1. AMR (Automatic Meter Reading) adalah sistem pembacaan meter jarak jauh secara
otomatis dengan menggunakan software tertentu melalui saluran komunikasi(PSTN,
GSM, dan RF) yang terpusat dan intergerasi dari ruang kontrol dan tentu nya
intervensi manusia dalam melakukan pembacaan meter tersebut kecil sekali. Sistem
AMR di mulai dari alat pencatat meter yang mengubah pembacaan dari alat pencatat
yang berputar atau cyclometer ke dalam bentuk digital, sehingga dapat mengirimkan
data hasil bacaan nya dari pencatat meter pelanggan ke pusat pencatat / pengendali
data (data base server)
2. Digital KWH meter ini dikontrol oleh sebuah mikrokontroler dengan tipe
AVR90S8515 dan menggunakan sebuah sensor digital tipe ADE7757 yang berfungsi
untuk membaca tegangan dan arus (dengan beban mencapai 500 Watt) untuk
mengetahui besar energi yang digunakan pada instalasi rumah. Seven Segment
sebagai penampil data besaran energi listrik yang digunakan di rumah.Dari
komponen-komponen tersebut dihasilkan sebuah KWH meter moderen dengan
tampilan digital yang dapat mengukur besaran penggunaan energi, dengan batasan
maksimal beban 500 watt.
3. Keuntungan menggunakan Sistem AMR yaitu: Pembacaan meter secara real time dan
akurat, Mendeteksi dini pemakaian energi listrik secara ilegal, Mempercepat proses
penerbitan rekening, PLN dan pelanggan dapat mengontrol pemakaian listrik melalui
record data yang akurat dan meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan.
Sedangkan Kekurangan dari alat AMR ini yaitu : masih berbasis GSM dan PSTN
dengan cara “konvensional”, melakukan panggilan kepada modem seperti panggilan
kepada kartu telepon biasa. Hal ini tentunya akan membuat waktu pemanggilan
menjadi tidak efektif karena hanya satu modem yang dapat dipanggil dalam satu
waktu.
4. Prinsip kerja diagram blok di atas:
Untuk mencapai instrumen penyalinan dan transmisi data dan fungsi lainnya, modul
GPRS digunakan. GPRS adalah jaringan untuk komunikasi jarak jauh. Mereka dapat
bergabung satu sama lain, melalui gateway jaringan kerja untuk mencapai pengkopian
meter pengguna untuk mengontrol dan mentransfer jarak.Sistem Pembacaan Meter
Otomatis harus memiliki fungsi-fungsi berikut: Pengaturan waktu, lokasi, secara
otomatis menyalin volume Listrik pengguna.Daya rendah, biaya rendah, dapat
diandalkan, aman.Untuk mewujudkan transmisi dan pemrosesan data dalam jarak
jauh Melalui internet, memperbarui pembacaan meter dan kesalahan pada basis data
waktu nyata.Kemudian Analisis data dilakukan untuk menyajikan informasi
penagihan sistem pembacaan meter individu.Buzzer AKTIF untuk menunjukkan
"Tagihan jatuh tempo"LCD disediakan untuk menampilkan pembacaan meter saat ini
dan konsumsi energi.Informasi tagihan juga akan dikirim melalui SMS.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://zrizkiansyah.blogspot.com/2013/12/automatic-meter-reading_8152.html?m=1
2. https://researchdesignlab.com/automatic-meter-reading-diy-kit-uno-atmega328.html
3. https://text-id.123dok.com/document/myjde4o6y-kelemahan-automatic-meter-
reading-amr.html
4. https://docplayer.info/57303561-Bab-iii-amr-automatic-meter-reading.html?
_gl=1*1ep6ddf*_ga*bEMyVjNBODR4VzlzVnEzRW5ZXzREQXRkaHV1bzNCT2l
Gb0l1cHJyd1BEUVQtZnEydGQ5TUdXSFRiei1jSTZOTQ
5. https://researchdesignlab.com/automatic-meter-reading-diy-kit-uno-atmega328.html
6. https://www.murata.com/en-global/products/sensor/amr/basic/principle
7. http://d8tten.org/automatic-meter-reading-advanced-metering-infrastructure/

Anda mungkin juga menyukai