Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TEGANGAN SENTUH

Disusun oleh :

DONY SAPUTRA (216121007)


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D3 TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
TAHUN AJARAN 2022/2023

KATA PENGHANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami bisa
menyusun tugas Bahasa Indonesia ini dengan baik serta tepat waktu.
Seperti yang sudah kita tahu“Pendidikan Karakter” itu sangat berarti
untuk anak bangsa dari mulai dini. Semuanya perlu dibahas pada
makalah ini kenapa Pendidikan Karakter itu sangat diperlukan serta
layak dijadikan bagaikan modul pelajaran.

Mudah-mudahan makalah yang saya buat ini bisa menolong


menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Saya menyadari kalau
masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan
terima kasih. Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak
terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Gardu induk merupakan salah satu bagian penting dalam


penyalurantenaga listrik. Oleh karena itu di gardu induk perlu diberikan
perlindungan terhadap berbagai gangguan yang dapat mengganggu
kelancaran penyaluran listrik itu sendiri. Agar penyaluruan listrik tetap
tersalurkan maka digunakanlah beberapa perlindungan kepada alat atau
komponen,selain itu perlu di perhatikan pula keamanan manusia yang ada
pada gardu induk tersebut.
Pentanahan atau grounding merupakan salah satu metode
yangdigunakan untuk mengantisipasi tegangan maupun arus bocor yang dapat
disebabkan oleh kesalahan sistem atau adanya gangguan alam, tentunya hal
tersebut dapat membahayakan keselamatan manusia yang ada di gardu induk.
Selain untuk keselamatan manusia pada gardu induk, sistem pentanahan juga
bertujuan untuk membatasi tegangan antara komponen dan tanah, baik dalam
kondisi normal maupun saat terjadi gangguan. Hambatan pentanah yang
tinggi dapat menimbulkan perbedaan potensial yang besar sehingga memicu
terciptanya busur listrik yang dapat membuat peralatan menjadi panas dan
terbakar. Hambatan pentanahan yang ideal yaitu mendekati 0 atau ≤ 1Ω.
Tegangan dan arus yang bocor tidak akan masuk ke dalam tanah jika
memiliki nilai hambatan yang besar.
Pada awalnya pentanahan gardu induk hanya menggunakan
batangkonduktor yang ditanam kedalam tanah secara vertikal. Namun hal
tersebut kurang efektif karena saat terjadi kebocoran arus dan tegangan tidak
tersalurkan dengan sempurna kedalam tanah sehingga membuat batang
konduktor rusak karena tidak bisa menahan arus dan tegangan yang terlalu
besar. Sehingga saat ini digunakan sistem pentanahan berbentuk kisi-kisi
(grid) yang sejajar dengan permukaan tanah yang bertujuan untuk membatasi
tegangan yang dapat ditimbulkan oleh peralatan sehingga tegangan yang
bocor dapat terdistribusi lebih baik pada tanah
Tujuan pelaksanaan penelitian tugas akhir ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar tegangan gangguan yang dapat terjadi pada Gardu
Induk 150 kv Semanu yang dapat berbahaya bagi manusia yang berada pada
area Gardu Induk 150 kv Semanu. Selanjutnya akan dibandingkan dengan
standar IEEE std. 80 Guide for Safety in AC Substation. Apakah Gardu Induk
150 kv Semanu sesuai dengan standar yang telah dikeluarkan oleh IEEE atau
tidak
1.2 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk


mengetahui tegangan langkah dan tegangansentuh
disekitar menara transmisi kereta listrik,
dibandingkan dengan tegangan langkah dan
tegangan sentuh yang diijinkan oleh standar
keselamatan IEEE 80 untuk menjamin keselamat
manusia, alat, dan lingkungan sekitar.

1.3 PEMBATASAN MASALAH

Dalam penelitian ini masalah yang dibahas


pada penentuan besarnya tegangan langkah dan
tegangan sentuh pada menara transmisi kereta
listrik, sedangkan tegangan langkah dan tegangan
sentuh pada substasiun, stasiun parallel, stasiun
penghubung, peron dan jembatan tidak dibahas

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 TEGANGAN SENTUH

Tegangan sentuh dikatakan aman apabila nilai tegangan dibawah 50 V,


kecuali pada tempat basah , ruang kerja dalam perindustrian, serta ruang
kerja yang mensyaratkan adanya pengaman atau isolasi pengaman atau
pemisah pengaman.Pada tempat seperti ini tegangan sentuh dikatakan aman
jika dibawah 25 V. Tegangan sentuh adalah tegangan yang diperoleh akibat
tersentuhnya bagian aktif instalasi listrik. Bagian aktif instalasi listrik adalah
bagian konduktif (line) yang adalah bagian dari rangkaian listrik. Hal yang
menyebabkan arus mengalir pada saat
tubuh bersentuhan dengan tegangan adalah pijakan kaki ke tanah,dimana
tanah berfungsi sebagai hantaran nol yang terus dicari oleh energi listrik
untuk membuang muatannya.Sementara disisi lain tubuh manusia memiliki
nilai tahanan dan muatan listrik cenderung mencari jalan melalui nilai
muatan yang kecil. Tegangan sentuh timbul antara dua bagian yang dapat
tersentuh dengan serempak karena terjadi kegagalan isolasi. Tegangan sentuh
terbagi menjadi dua yaitu tegangan sentuh langsung dan tak langsung
2.2 TEGANGAN SENTUH LANGSUNG

Disini tegangan sentuh langsung terjadi pada bagian aktif


perlengkapan atau pada instalasi listrik Tegangan sentuh langsung adalah
sentuhan pada bagian aktif perlengkapan atau instalasi listrik. Dimana
bagian aktif perlengkapan atau instalasi listrik adalah bagian konduktif yang
merupakan bagian dari sirkit listrik,yang dalam keadaan normal
bertegangan. Seluruh bagian aktif perlengkapan atau instalasi harus
diamankan terhadap bahaya tegangan sentuh langsung. Contohnya
menjauhkan perlengkapan/instalasi agar tidak mudah tersentuh. Contoh
lainnya adalah pada tempat yang mudah dijangkau oleh manusia diberikan
isolasi pada penghantar aktif yang mengalirkan arus listrik, Untuk lebih jelas
perhatikan gambar berikut

2.1 TEGANGAN SENTUH TIDAK LANGSUNG

Tegangan sentuh tak langsung adalah sentuh pada bagian konduktif


terbuka (BKT) perlengkapan atau instalasi yang dalam keadaan normal tidak
bertegangan, tapi menjadi bertegangan dalam kondisi gangguan karena
kegagalan isolasi. Ketika terjadi kegagalan isolasi,maka ada arus gangguan
pada bagian konduktif terbuka yangdimana dapat berbahaya ketika terjadi
kontak antara manusia dengan bagian konduktif terbuka yang terjadi
kegagalan isolasi

Perlu digaris bawahi bahwa besarnya tegangan sentuh yang dianggap


aman bagi manusia dipengaruhi oleh beberapa factor, seperti lamanya
tegangan kejut, tahanan jenis tanah, berat badan manusia dan probabilitas
terjadinya ventricularvibrilation.

2.3 PEMBUMIAN PERALATAN

Pembumian peralatan merupakan hubungan antara bagian konduktif


terbuka(BKT) dengan tanah/bumi yang berfungsi sebagai pengaman bagi
manusia dan peralatan instalasi listrik jika terjadi kebocoran listrik pada
peralatan. Tujuan dari pengetanahan peralatan adalah sebagai berikut :
 Mencegah terjadinya tegangan kejut listrik yang berbahaya untuk
orang dalam daerah tersebut.
 Untuk memungkinkan timbulnya arus tertentu baik besarnya maupun
lamanya dalam keadaan gangguan tanah tanpa menimbulkan
kebakaran atau ledakan pada bangunan atau isinya.
 Memperbaiki unjuk kerja (performance) dari sistem.
2.4 SISTEM PEMBUMIAN

Istilah pembumian merupakan salah satu usaha pengamanan untuk


melindungi manusia dari kejut listrik yang timbul karena adanya gangguan
kegagalan isolasi sehingga fasa terhubung ke bagian BKT.
1. Jenis system pembumian
 Sistem TT
 Sistem TN, ada tiga sistem:
- Sistem TN-C, dilarang karena tidak aman
- Sistem TN-S
- Sistem TN-C-S, yang umum berlaku di
Indonesia
 Sistem IT, jika diinginkan kontinuitas pelayanan,
misalnya di rumah
Sakit
Masing-masing sistem ini memerlukan peralatan pemutus suplai
dengankarakteristik yang berbeda. Untuk itu setiap penggunaan peralatan
pemutus harus sesuai dengan sistem pembumian yang digunakan.

2.5 Sistem TT
Pada sistem ini titik netral trafo gardu dibumikan langsung ke
tanah, BKT Peralatan dan BKT instalasi listrik dibumikan sedemikian rupa
sehingga apabila terjadi kegagalan isolasi, maka dapat dicegah bertahannya
tegangan sentuh yang terlalu tinggi pada BKT tersebut karena bekerjanya
pemutusan suplai secara otomatis oleh gawai pengaman.

2.6 Sistem TN
Sistem ini netral trafo gardu dikebumikan, sedangkan disisi beban
netral dan PE digabungkan dan disalurkan setelah terpisah. Pada dasarnya
sistem TN dibedakan atas dasar susunan penghantar Netral dan penghantar
pengaman. Pada Sistem TN-S mempunyai penghantar Netral (N) dan
penghantar pengaman (PE) terpisah diseluruh Sistem. Sedangkan sistem TN-
C-S merupakan gabungan system TN-C dan TN-S.

2.7 Sistem IT
Pada sistem ini bagian aktif dari instalasi harus diisolasi dari bumi
melaluisuatu impedansi yang cukup tinggi. Hubungan impedansi pembumian
dapat dilakukan pada netral sistem ataupun pada titik netral buatan dengan
menggunakan transformator. BKT peralatan listrik dibumikan secara
independent atau secara kolektif ke pembumian sistem peralatan.
BAB III
PENUTUP
2.2 Kesimpulan

Besar tegangan langkah dan tegangan sentuh disekitar menara trasmisi


kereta listrik pada delapan tiang menunjukkan batas aman tegangan langkah
dan teganga sentuh . Agar tegangan langkah dan tegangan sentuh
menunjukan harga aman maka perlu dilakukan pengontrolan terhadap fisik
hantaran pentanahan, nilai resistasi tahanan pentanahan secara priodik.
HasiL perhitungan tahanan jenis tanah menunjukan bahwa jenis tanah
disekitar menara tranmisi kereta listrik terdiri dari lapisan-lapisan tanah
tidak homogen, hal inilah yang mengakibatkan besarnya tahanan jenis tanah
bervariasi sesuaidengan komposisi tanahnya. Nilai tegangan sentuh dan
tegangan langkah yang diizinkan pada gardu induk 150 kV Bungus adalah
dari hasil perhitungan untuk bobot manusia 50 kg adalah 2.622,79 V dan
9.390,69 V sedangkan untuk bobot manusia 70 kg adalah 3.549,81 V dan
1.2709,82 V. Nilai tegangan sentuh dan tegangan langkah yang diizinkan
pada gardu induk 150 kV Bungus adalah dari hasil simulasi untuk bobot
manusia 50 kg adalah 2.622,8 Vdan 9.390,7 Vsedangkan untuk bobot
manusia 70 kg adalah 3.549,8 Vdan 1.2709,8 V.Nilai resistansi pentanahan
gardu induk 150 kV Bungus yang didapatkan dari hasil perhitungan adalah
0,48Ω dan dari hasil simulasi didapatkan 0,47 Ω, nilai ini masuk dalam
kriteria aman karena bernilai kecil dari 1 Ω.Sistem pentanahan pada gardu
induk 150 kV Bungus telah memenuhi standar keamanan pentanahan gardu
induk sesuai IEEE std 80/2000 karena nilai tegangan sentuh dan tegangan
langkah yang sebenarnya tidak melebihi nilai yang diizinkan.Pemerataan
medan pentanahan pada gardu induk 150 kV Bungus sudah sesuai dengan
kriteria aman karena tidak ada daerah dengan nilai tegangan sentuh dan
tegangan langkah yang melebihi nilai yang diizinka.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

https://sg.docworkspace.com/d/sICW3h6CGAbL71JoG?sa=00&st=0t

https://sg.docworkspace.com/d/sIHe3h6CGAeeB1ZoG?sa=00&st=0t

https://sg.docworkspace.com/d/sIFm3h6CGAdaw1ZoG?sa=00&st=0t

https://sg.docworkspace.com/d/sIFm3h6CGAdaw1ZoG?sa=00&st=0t

Anda mungkin juga menyukai