Anda di halaman 1dari 8

Nanang Fajar Setiyawan

2012-11-097
PENGUJIAN POLARITASA TRAFO 1-FASA
TEORI TAMBAHAN
Percobaan Short circuit ( Hubung Singkat )
Secara umum metode ini adalah sebagai berikut : suatu kumparandari transformator yang
dihubung singkat dan tegangan digunakan pada kumparan lain. Sisi tegangan tinggi menjadi sisi
masukan yang dihubungkan dengan sumber tegangan. Tegangan masukan harus cukup rendah
agar arus di sisi tegangan rendah masih dalam batas nominalnya.
Pengukuran di belitan tegangan tinggi dilakukan seperti halnya pada uji beban nol, yaitu
tegangan masukan Vt, arus masukan It, dan daya (aktif) masukan Pt. Tegangan masukan yang
dibuat kecil mengakibatkan rugi-rugi inti menjadi kecil sehingga kita dapat membuat pendekatan
dengan mengabaikan rugi-rugi inti. Dengan demikian kita dapat menggunakan rangkaian
ekivalen yang disederhanakan seperti gambar dibawah ini :
Tipe inti

Tipe sel

Dua tipe konstruksi transformator.


NT : jumlah lilitan tegangan tinggi
NR : jumlah lilitan tegangan rendah.
Umumnya terlihat pengujian ini harus sesuai ketika perbandingan rugi tembaga lebih tinggi
daripada rugi besi, dan sebaliknya ketidaksamaan dibutuhkan ketika hubungan transformator
mempunyai rugi-rugi besi tinggi secara relative. Pengujian ekivalen tidak dipakai ketika
ratio dari rugi tembaga dan rugi besi adalah tidak sebanyak dua berbanding satu.
Untuk perbandingan ratio bawah menyebutkan rangkaian terbuka ( open circuit ) lebih baik.
Pada Transformator 1 Phasa, tegangan rendah kumparan dihubung singkat dan kumparan
tegangan tinggi dihubungkan ke suplai satu phasa dengan, terhubung amperemeter voltmeter,
dan wattmeter dalam rangkaian. Arus dalam kumparan tegangan tinggi biasanya sampai daya
masukan adalah sama dengan penjumlahan dari rugi dan tegangan silang phasa adalah tertinggi
dimana tegangan impedansi dalam urutan mengimbangi masukan dari rugi besi dengan rugi
tembaga
Laboratorium Mesin Listrik
STT-PLN

Nanang Fajar Setiyawan


2012-11-097
Besarnya Arus hubungan singkat (Short Circuit Current) pada sebuah jaringan listrik dipengaruhi
oleh jenis peralatan listik yang dipasang pada jaringan tersebut, seperti : generator, transformator,
motor dll.
Untuk menetukan besarnya arus hubungan singkat (short circuit current) pada sebuah
transformator , terlebih dahulu kita harus mengetahui besarnya tegangan terminal pada saat short
circuit tersebut timbul (Usc %).
Nilai Usc% dapat diketahui melalui pengujian hubungan singkat pada terminal trafo sbb :

1. Ketika transformator di-energize, tegangan V input = 0 Volt.


2. Terminal disisi sekunder dihubungsingkatkan (short circuit).
3. Naikan teganan V Input dengan mengatur potensiometer, sampai arus yang terbaca pada
Ampermeter disisi sekunder mencapai I rate.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN

Nanang Fajar Setiyawan


2012-11-097

PRAKTIKUM- II
ARAH PUTARAN DAN PERUBAHAN ARAH PUTARAN DARI MOTOR INDUKSI ROTOR
SANGKAR TUPAI
TEORI TAMBAHAN
Motor induksi satu fasa sering disebut dengan motor asinkron atau motor tak
serempak, karena putaran medan stator tidak sama dengan putaran medan rotor. Putaran
sinkron

stator

(ns)

selalu

mendahului

atau lebih cepat dari putaran medan rotor (nr). Putaran medan stator dihasilkan karena

adanya

medan putar (fluks yang berputar) yang dihasilkan oleh kumparan stator atau rotor dari
motor. Medan putar akan terjadi bila kumparan stator atau rotor dialiri arus listrik dengan
fase banyak, misalnya dua fasa, tiga fasa dan sebagainya.
Motor induksi satu fasa bila dihubungkan dengan sumber tegangan bolak balik
tidak

akan

menghasilkan

medan

putar

pada

kumparan statornya, tetapi malah

medan pulsasilah yang akan terjadi. Medan pulsasi adalah suatu medan yang punya dua
besaran yang sama besar, tetapi berlawanan arah dengan kecepatan sudut yang sama pula.
Kedua komponen tersebut akan bergerak berlawanan arah dan dengan kecepatan sudut
sama,

sehingga

kedudukannya

olah tetap (diam). Kedua komponen ini te

terhadap

ruang

yang
seolah

ntunya akan menghasilkan kopel yang sama besar

dan berlawanan arah pula. Pada dasarnya, kopel yang dihasilkan memepunyai kemampuan
untuk

menggerakkan

motor

dengan arah

maju

atau

mundur,

akan

tetapi

dalam

gerak mulanya kemampuan gerak maju dan gerak mundur sama besar oleh sebab itu motor akan
diam. Apabila dengan suatu bantuan gerak mula yang diberikan pada arah maju atau arah
mundur, maka motor akan berputar sesuai dengan arah gerak yang diberikan.
Motor induksi pada umumnya berputar dengan kecepatan konstan
mendekati kecepatan sinkronnya, meskipun demikian pada penggunaan tertentu
dikehendaki juga adanya pengaturan putaran. Pengaturan putaran motor induksi
memerlukan biaya yang agak tinggi.

Biasanya pengaturan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara :


1.

Mengubah jumlah kutub motor


Karena ns

maka perubahan jumlah kutub (p) atau frekuensi (f) akan

mempengaruhi putaran. Jumlah kutub dapat diubah dengan merencanakan


kumparan stator sedemikian rupa sehingga dapat menerima tegangan masuk
pada posisi kumparan yang berbeda-beda. Biasanya diperoleh dua perubahan
Laboratorium Mesin Listrik
STT-PLN

Nanang Fajar Setiyawan


2012-11-097
kecepatan sinkron dengan mengubah jumlah kutub dari 2 menjadi 4, seperti
terlihat pada gambar berikut :
2.

Mengubah frekuensi jala-jala


Pengaturan putaran motor induksi dapat dilakukan dengan mengubah-ubah

harga frekuensi jala. Hnya saja untuk menjaga keseimbangan kerapatan fluks,
perubahan tegangan harus dilakukan bersamaan dengan perubahan frekuensi.
Persoalannya sekarang adalah bagaimana mengatur frekuensi dengan cara yang
efektip dan ekonomis.
3.

Mengatur tegangan jala-jala


T = (V1)2
Dari persamaan kopel motor induksi diatas diketahui bahwa kopel

sebanding dengan pangkat dua tegangan yang diberikan. Untuk karakteristik


beban seperti terlihat pada gambar 5, kecepatan akan berubah dari n 1 ke n2 untuk
tegangan masuk setengah tegangan semula.Cara ini hanya menghasilkan
pengaturan putaran yang terbatas (daerah pengaturan sempit).
4.

Pengaturan Tahanan Luar

Tahanan luar motor rotor belitan dapat diatur, dengan demikian dihasilkan
karakteristik kopel kecepatan yang berbeda-beda. Putaran akan berubah dari n1 ke n2
ke n3 dengan bertambahnya tahanan luar yang dihubungkan ke rotor.
Cara Kerja motor run kapasitor
Motor run kapasitor bekerja pada sumber

tegangan AC 220V. Tegangan ini

diberikan pada terminal L (phasa) dan N (netral), sehingga belitan utama dan belitan
bantu menghasilkan medan magnet yang kemudian medan magnet tersebut
diinduksikan ke rotor sangkar.
Kedua komponen fluks utama dan fluks bantu bergerak berlawanan arah. Kedua
komponen fluks yang berlawanan arahnya tersebut akan menghasilkan kopel yang
sama besar dan berlawanan arah pula (arah maju dan mundur). Oleh sebab itu agar
motor dapat berputar diperlukan sebuah kapasitor untuk menaikkan atau menambah
sedikit kopel maju. Untuk itu belitan bantu diseri dengan kapasitor, belitan utama dan
belitan bantu akan mengalami beda fasa 90 antara arus kumparan utama Im dan arus
kumparan bantu Ia (Ia terdahulu 90 dari Im), dari hal ini akan diperoleh kopel maju yang
lebih besar, sehingga rotor dapat berputar.
Laboratorium Mesin Listrik
STT-PLN

Nanang Fajar Setiyawan


2012-11-097

PRAKTIKUM -IV
KARAKTERISTIK TORSI DAN BEBAN PADA SEBUAH MOTOR INDUKSI
TEORI TAMBAHAN
Torque motor induksi AC tergantung kepada kekuatan medan rotor dan stator yang saling
berinteraksi dan hubungan fasa antara keduanya. Torque dapat dihitung dengan Equation (12-3).
di
mana

Selama operasi normal, K,

, dan cos

adalah konstan, sehingga torque berbanding

lurus dengan arus rotor. Arus rotor meningkat dengan proporsi yang sama dengan slip.
Perubahan torque terhadap slip menunjukkan bahwa begitu slip naik dari nol hingga 10%,
torque naik secara linier. Begitu torque dan slip naik melebihi torque beban penuh, maka torque
akan mencapai harga maksimum sekitar 25% slip. Torque maksimum disebut breakdown torque
motor.Jika beban dinaikkan melebihi titik ini, motor akan stall dan segera berhenti. Umumnya,
breakdown torque bervariasi dari 200 hingga 300% torque beban penuh. Torque awal (starting
torque) adalah nilai torque pada 100% slip dan normalnya 150 hingga 200% torque beban penuh.
Seiring dengan pertambahan kecepatan dari rotor, torque akan naik hingga breakdown torque dan
turun mencapai nilai yang diperlukan untuk menarik beban motor pada kecepatan konstan,
biasanya antara 0 10%.
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan
beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan
yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok (BEE India,
2004):
Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi
dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque
konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN

Nanang Fajar Setiyawan


2012-11-097
Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi dengan
kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan
(torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang berubah dan
berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah
peralatan-peralatan mesin.

Beban Motor
Karena sulit untuk mengkaji efisiensi motor pada kondisi operasi yang normal, beban
motor dapat diukur sebagai indikator efisiensi motor. Dengan meningkatnya beban, faktor daya
dan efisinsi motor bertambah sampai nilai optimumnya pada sekitar beban penuh.
Persamaan berikut digunakan untuk menentukan beban:
Beban = Pi x
HP x 0,7457
Dimana,
= Efisiensi operasi motor dalam %
HP = Nameplate untuk Hp
Beban = Daya yang keluar sebagai % laju daya
Pi = Daya tiga fase dalam kW
Survei beban motor dilakukan untuk mengukur beban operasi berbagai motor di seluruh
pabrik. Hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi motor yang terlalu kecil. (mengakibatkan
motor

terbakar)

atau

terlalu

besar

(mengakibatkan

ketidak

efisiensian).

US

DOE

merekomendasikan untuk melakukan survei beban motor yang beroperasi lebih dari 1000 jam
per tahun. Terdapat tiga metode untuk menentukan beban motor bagi motor yang
beroperasi secara individu:
Pengukuran daya masuk. Metode ini menghitung beban sebagai perbandingan antara
daya masuk (diukur dengan alat analisis daya) dan nilai daya pada pembebanan 100%.
Pengukurann jalur arus. Beban ditentukan dengan membandingkan amper
terukur(diukur dengan alat analisis daya) dengan laju amper. Metode ini digunakan bila faktor
daya tidak dketahui dan hanya nilai amper yang tersedia. Juga direkomendasikan untuk
menggunakan metode ini bila persen pembebanan kurang dari 50%
Metode Slip. Beban ditentukan dengan membandingkan slip yang terukur bila motor
beroperasi dengan slip untuk motor dengan beban penuh. Ketelitian metode ini terbatas namun
dapat dilakukan dengan hanya penggunaan tachometer (tidak diperlukan alat analisis daya).
Laboratorium Mesin Listrik
STT-PLN

Nanang Fajar Setiyawan


2012-11-097
Karena pengukuran daya masuk merupakan metode yang paling umum digunakan, maka hanya
metode ini yang dijelaskan untuk motor tiga fase.

PRAKTIKUM I
KARAKTERISTIK START DAN SLIP PADA MOTOR INDUKSI SANGKAR TUPAI
Teori Tambahan:
Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik di industri
maupun di rumah tangga. Motor induksi yang umum dipakai adalah motor induksi tiga phasa
dan motor induksi satu phasa. Motor induksi tiga phasa dioperasikan pada sistem tigaphasa dan
banyak digunakan didalam berbagai bidang industri, sedangkan motor induksi satu phasa
dioperasikan pada sistem satu phasa yang banyak digunakan terutama pada penggunaan untuk
peralatan rumah tangga seperti kipas angin, lemari es, pompa air, mesin cuci dan sebagainya
karena motor induksi satu phasa mempunyai daya keluaran yang rendah.
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling luas digunakan.
Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi medan
magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu,
tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran
rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.
Belitan stator yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga fasa akan menghasilkan
medan magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron. Medan putar pada stator tersebut akan
memotong konduktor-konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum
Lentz, rotor pun akan ikut berputar mengikuti medan putar stator.
Perbedaan putaran relative antara stator dan rotor disebut slip. Bertambahnya beban, akan
memperbesar kopel motor, yang oleh karenanya akan memperbesar pula arus induksi pada rotor,
sehingga slip antara medan putar stator dan putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi, apabila
beban motor bertambah, putaran rotor cenderung menurun.
Berdasarkan jenis rotor yang digunakan, motor induksi tiga phasa dapat dibedakan
menjadi dua tipe yaitu :
1. Rotor Belitan
Laboratorium Mesin Listrik
STT-PLN

Nanang Fajar Setiyawan


2012-11-097
Motor induksi jenis ini mempunyai rotor dengan belitan kumparan tiga fasa sama seperti
kumparan stator. Kumparan stator dan rotor juga mempunyai jumlah kutub yang sama. Rotor
yang mempunyai tiga belitan yang mirip dengan belitan stator. Ketiga belitan tersebut biasanya
terhubung bintang. Ujung ujung belitan tersebut dihubungkan dengan slipring yang terdapat
pada poros rotor.
Belitan belitan tersebut dihubung singkat melalui sikat (brush) yang menempel pada
slipring. Jenis rotor belitan dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
2. Rotor Sangkar
Motor induksi jenis ini mempunyai rotor dengan kumparan yang terdiri atas beberapa batang
konduktor yang disusun sedemikian rupa hingga menyerupai sangkar tupai. Rotor yang terdiri
dari sederetan batang batang penghantar yang terletak pada alur alur sekitar permukaan rotor.
Ujung ujung batang penghantar dihubung singkat dengan menggunakan cincin hubung singkat.

a.
b.
c.

Adapun jenis konstruksi motor induksi terdiri dari :


Stator, bagian yang diam.
Rotor, bagian yang berputar.
Celah udara, adalah ruang antara stator dan rotor.

a.
b.
c.
d.

Konstruksi stator terdiri dari :


Rumah stator dari besi tuang.
Inti stator dari besi lunak atau baja silicon.
Alur dan gigi materialnya sama dengan inti, alur tempat meletakan belitan.
Belitan stator dari tembaga.

Belitan sator dirangkai untuk motor induksi tiga fasa tetapi juga dapat di rangkai untuk motor
induksi satu fasa, disamping itu juga dirangkai untuk jumlah kutub tertentu.

a.
b.
c.

Konstruksi rotor terdiri dari :


Inti rotor bahannya sama dengan inti stator.
Alur dan gigi materialnya sama dengan inti, alur tempat meletakan belitan.
Belitan rotor bahannya dari tembaga, dari konstruksi lilitan akan memberikan dua macam
rotor yakni :
- Motor induksi dengan rotor sangkar

- Motor induksi dengan rotor belitan


d. Poros atau as.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN

Anda mungkin juga menyukai