2012-11-097
PENGUJIAN POLARITASA TRAFO 1-FASA
TEORI TAMBAHAN
Percobaan Short circuit ( Hubung Singkat )
Secara umum metode ini adalah sebagai berikut : suatu kumparandari transformator yang
dihubung singkat dan tegangan digunakan pada kumparan lain. Sisi tegangan tinggi menjadi sisi
masukan yang dihubungkan dengan sumber tegangan. Tegangan masukan harus cukup rendah
agar arus di sisi tegangan rendah masih dalam batas nominalnya.
Pengukuran di belitan tegangan tinggi dilakukan seperti halnya pada uji beban nol, yaitu
tegangan masukan Vt, arus masukan It, dan daya (aktif) masukan Pt. Tegangan masukan yang
dibuat kecil mengakibatkan rugi-rugi inti menjadi kecil sehingga kita dapat membuat pendekatan
dengan mengabaikan rugi-rugi inti. Dengan demikian kita dapat menggunakan rangkaian
ekivalen yang disederhanakan seperti gambar dibawah ini :
Tipe inti
Tipe sel
PRAKTIKUM- II
ARAH PUTARAN DAN PERUBAHAN ARAH PUTARAN DARI MOTOR INDUKSI ROTOR
SANGKAR TUPAI
TEORI TAMBAHAN
Motor induksi satu fasa sering disebut dengan motor asinkron atau motor tak
serempak, karena putaran medan stator tidak sama dengan putaran medan rotor. Putaran
sinkron
stator
(ns)
selalu
mendahului
atau lebih cepat dari putaran medan rotor (nr). Putaran medan stator dihasilkan karena
adanya
medan putar (fluks yang berputar) yang dihasilkan oleh kumparan stator atau rotor dari
motor. Medan putar akan terjadi bila kumparan stator atau rotor dialiri arus listrik dengan
fase banyak, misalnya dua fasa, tiga fasa dan sebagainya.
Motor induksi satu fasa bila dihubungkan dengan sumber tegangan bolak balik
tidak
akan
menghasilkan
medan
putar
pada
medan pulsasilah yang akan terjadi. Medan pulsasi adalah suatu medan yang punya dua
besaran yang sama besar, tetapi berlawanan arah dengan kecepatan sudut yang sama pula.
Kedua komponen tersebut akan bergerak berlawanan arah dan dengan kecepatan sudut
sama,
sehingga
kedudukannya
terhadap
ruang
yang
seolah
dan berlawanan arah pula. Pada dasarnya, kopel yang dihasilkan memepunyai kemampuan
untuk
menggerakkan
motor
dengan arah
maju
atau
mundur,
akan
tetapi
dalam
gerak mulanya kemampuan gerak maju dan gerak mundur sama besar oleh sebab itu motor akan
diam. Apabila dengan suatu bantuan gerak mula yang diberikan pada arah maju atau arah
mundur, maka motor akan berputar sesuai dengan arah gerak yang diberikan.
Motor induksi pada umumnya berputar dengan kecepatan konstan
mendekati kecepatan sinkronnya, meskipun demikian pada penggunaan tertentu
dikehendaki juga adanya pengaturan putaran. Pengaturan putaran motor induksi
memerlukan biaya yang agak tinggi.
harga frekuensi jala. Hnya saja untuk menjaga keseimbangan kerapatan fluks,
perubahan tegangan harus dilakukan bersamaan dengan perubahan frekuensi.
Persoalannya sekarang adalah bagaimana mengatur frekuensi dengan cara yang
efektip dan ekonomis.
3.
Tahanan luar motor rotor belitan dapat diatur, dengan demikian dihasilkan
karakteristik kopel kecepatan yang berbeda-beda. Putaran akan berubah dari n1 ke n2
ke n3 dengan bertambahnya tahanan luar yang dihubungkan ke rotor.
Cara Kerja motor run kapasitor
Motor run kapasitor bekerja pada sumber
diberikan pada terminal L (phasa) dan N (netral), sehingga belitan utama dan belitan
bantu menghasilkan medan magnet yang kemudian medan magnet tersebut
diinduksikan ke rotor sangkar.
Kedua komponen fluks utama dan fluks bantu bergerak berlawanan arah. Kedua
komponen fluks yang berlawanan arahnya tersebut akan menghasilkan kopel yang
sama besar dan berlawanan arah pula (arah maju dan mundur). Oleh sebab itu agar
motor dapat berputar diperlukan sebuah kapasitor untuk menaikkan atau menambah
sedikit kopel maju. Untuk itu belitan bantu diseri dengan kapasitor, belitan utama dan
belitan bantu akan mengalami beda fasa 90 antara arus kumparan utama Im dan arus
kumparan bantu Ia (Ia terdahulu 90 dari Im), dari hal ini akan diperoleh kopel maju yang
lebih besar, sehingga rotor dapat berputar.
Laboratorium Mesin Listrik
STT-PLN
PRAKTIKUM -IV
KARAKTERISTIK TORSI DAN BEBAN PADA SEBUAH MOTOR INDUKSI
TEORI TAMBAHAN
Torque motor induksi AC tergantung kepada kekuatan medan rotor dan stator yang saling
berinteraksi dan hubungan fasa antara keduanya. Torque dapat dihitung dengan Equation (12-3).
di
mana
, dan cos
lurus dengan arus rotor. Arus rotor meningkat dengan proporsi yang sama dengan slip.
Perubahan torque terhadap slip menunjukkan bahwa begitu slip naik dari nol hingga 10%,
torque naik secara linier. Begitu torque dan slip naik melebihi torque beban penuh, maka torque
akan mencapai harga maksimum sekitar 25% slip. Torque maksimum disebut breakdown torque
motor.Jika beban dinaikkan melebihi titik ini, motor akan stall dan segera berhenti. Umumnya,
breakdown torque bervariasi dari 200 hingga 300% torque beban penuh. Torque awal (starting
torque) adalah nilai torque pada 100% slip dan normalnya 150 hingga 200% torque beban penuh.
Seiring dengan pertambahan kecepatan dari rotor, torque akan naik hingga breakdown torque dan
turun mencapai nilai yang diperlukan untuk menarik beban motor pada kecepatan konstan,
biasanya antara 0 10%.
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan
beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan
yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok (BEE India,
2004):
Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi
dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque
konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
Beban Motor
Karena sulit untuk mengkaji efisiensi motor pada kondisi operasi yang normal, beban
motor dapat diukur sebagai indikator efisiensi motor. Dengan meningkatnya beban, faktor daya
dan efisinsi motor bertambah sampai nilai optimumnya pada sekitar beban penuh.
Persamaan berikut digunakan untuk menentukan beban:
Beban = Pi x
HP x 0,7457
Dimana,
= Efisiensi operasi motor dalam %
HP = Nameplate untuk Hp
Beban = Daya yang keluar sebagai % laju daya
Pi = Daya tiga fase dalam kW
Survei beban motor dilakukan untuk mengukur beban operasi berbagai motor di seluruh
pabrik. Hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi motor yang terlalu kecil. (mengakibatkan
motor
terbakar)
atau
terlalu
besar
(mengakibatkan
ketidak
efisiensian).
US
DOE
merekomendasikan untuk melakukan survei beban motor yang beroperasi lebih dari 1000 jam
per tahun. Terdapat tiga metode untuk menentukan beban motor bagi motor yang
beroperasi secara individu:
Pengukuran daya masuk. Metode ini menghitung beban sebagai perbandingan antara
daya masuk (diukur dengan alat analisis daya) dan nilai daya pada pembebanan 100%.
Pengukurann jalur arus. Beban ditentukan dengan membandingkan amper
terukur(diukur dengan alat analisis daya) dengan laju amper. Metode ini digunakan bila faktor
daya tidak dketahui dan hanya nilai amper yang tersedia. Juga direkomendasikan untuk
menggunakan metode ini bila persen pembebanan kurang dari 50%
Metode Slip. Beban ditentukan dengan membandingkan slip yang terukur bila motor
beroperasi dengan slip untuk motor dengan beban penuh. Ketelitian metode ini terbatas namun
dapat dilakukan dengan hanya penggunaan tachometer (tidak diperlukan alat analisis daya).
Laboratorium Mesin Listrik
STT-PLN
PRAKTIKUM I
KARAKTERISTIK START DAN SLIP PADA MOTOR INDUKSI SANGKAR TUPAI
Teori Tambahan:
Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik di industri
maupun di rumah tangga. Motor induksi yang umum dipakai adalah motor induksi tiga phasa
dan motor induksi satu phasa. Motor induksi tiga phasa dioperasikan pada sistem tigaphasa dan
banyak digunakan didalam berbagai bidang industri, sedangkan motor induksi satu phasa
dioperasikan pada sistem satu phasa yang banyak digunakan terutama pada penggunaan untuk
peralatan rumah tangga seperti kipas angin, lemari es, pompa air, mesin cuci dan sebagainya
karena motor induksi satu phasa mempunyai daya keluaran yang rendah.
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling luas digunakan.
Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi medan
magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu,
tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran
rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.
Belitan stator yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga fasa akan menghasilkan
medan magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron. Medan putar pada stator tersebut akan
memotong konduktor-konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum
Lentz, rotor pun akan ikut berputar mengikuti medan putar stator.
Perbedaan putaran relative antara stator dan rotor disebut slip. Bertambahnya beban, akan
memperbesar kopel motor, yang oleh karenanya akan memperbesar pula arus induksi pada rotor,
sehingga slip antara medan putar stator dan putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi, apabila
beban motor bertambah, putaran rotor cenderung menurun.
Berdasarkan jenis rotor yang digunakan, motor induksi tiga phasa dapat dibedakan
menjadi dua tipe yaitu :
1. Rotor Belitan
Laboratorium Mesin Listrik
STT-PLN
a.
b.
c.
a.
b.
c.
d.
Belitan sator dirangkai untuk motor induksi tiga fasa tetapi juga dapat di rangkai untuk motor
induksi satu fasa, disamping itu juga dirangkai untuk jumlah kutub tertentu.
a.
b.
c.