Disusun oleh :
NAMA : …………………………………………………………
KELAS : …………………………………………………………
NIM : …………………………………………………………
TANGGAL PELAKSANAAN : …………………………………………………………
TANGGAL LAPORAN : …………………………………………………………
3. Nilai Akhir
1. Tegangan yang digunakan pada praktikum kali ini bisa mematikan dan membahayakan
anda. Jika ingin merangkai dan memodifikasi rangkaian percobaan harus pada saat
rangkaian tidak terhubung dengan sumber tegangan. Jangan menghubungkan terlebih
dahulu rangkaian percobaan ke sumber tegangan sebelum diperiksa oleh instruktur. Jangan
menyentuh setiap titik sambungan atau komponen elektrik pada saat rangkaian hidup atau
saat rangkaian telah terhubung dengan sumber tegangan. Berhati-hatilah dengan
pengkabelan anda, karena kesalahan dalam pengkabelan dapat menyebabkan kerusakan
pada peralatan serta membahayakan diri anda sendiri.
2. Jika terjadi keadaan darurat, arus listrik dapat diputus dengan mematikan Circuit Breaker
(MCB) atau menekan tombol OFF yang berada di meja instruktur.
3. Sebelum memposisikan rangkaian pada keadaan RUN, perlu dipastika terlebih dahulu
pengkabelan anda benar dan tidak ada hubung singkat.
4. Gunakan ampermeter dan wattmeter sesuai dengan rating yang diperlukan atau
dibutuhkan.
5. Dilarang menghubungkan tegangan DC pada mesin AC.
6. Ground-kan / ketanahkan seluruh mesin dan box ke pengetanahan netral panel sumber
listrik.
PRAKTIKUM STARTER MOTOR LISTRIK STAR DELTA
6.1 TUJUAN
Sebagian besar motor induksi dimulai langsung pada jalur, tetapi saat motor yang sangat
bersar memulai barisan, itu akan menimbulkan gangguan tegangan pada lajur supply karena
lonjakan arus mulai yang besar. Untuk membatasi lonjakan arus, motor induksi besar dimulai
pada tegangan yang dikurangi dan kembali ke tegangan penuh saat mesin tersebut berjalan
mendekati kecepatan rotasi. Dua metode biasanya digunakan untuk mengurangi tegangan
Timer
Secara keseluruhan, prinsip kerja Timer sangat mirip dengan relay, yang membedakan
hanyalah adanya waktu tunda antara waktu Timer diaktifkan dengan Coil Timer aktif. Di
Timer terdiri dari tiga bagian, yaitu Unit Penghitung Waktu (Timer Counter), Unit Koil,
dan Unit Kontak. Timer Counter berfungsi untuk menunda pengaktifan Coil sesuai dengan
pengaturan wantu yang diberikan. Timer memiliki 2 kelompok terminal utama sebagai sumber
tegangan dan beberapa terminal lain sebagai Kontak. Berikut ini adalah contoh timer yang
nomor 13 dan 14. Timer memiliki 4 pasang kontak dengan Common di nomor 9, 10, 11 dan
Walaupun berfungsi sama, MCB Listrik dan MCCB memiliki beberapa perbedaan. Semuanya
Perbedaan
Rumah, industry,
Penggunaan Industri dan komersil
komersil
Persamaan
Perbedaan pertama adalah rating arus. Rating arus adalah konsumsi arus yang
dibutuhkan oleh alat tersebut untuk beroperasi. MCB listrik memiliki kapasitas rating arus
yang lebih kecil, hanya sampai 63 Amps. Sedangkan MCCB memiliki kapasitas rating arus
sampai dengan 1000 Amps. Sehingga MCB listrik lebih cocok untuk dipakai di alat-alat
dengan rating kecil, sedangkan MCCB digunakan untuk alat-alat yang lebih berat. Harga MCB
listrik juga lebih murah dari MCCB, hal ini dikarenakan MCCB memang ditujukan untuk
digunakan pada alat-alat yang berat. Dari ukuran, MCCB juga lebih besar.
Trip Level adalah batas ambang arus yang melewati CB yang menyebabkan CB itu untuk
switch off. Sehingga, ketika arus yang melewati CB melewati jumlah seharusnya, maka CB
akan otomatis memutus arus itu. Jumlah arus yang melebihi jumlah sebenarnya adalah hal yang
sering menyebabkan kebakaran pada bangunan, sehingga CB penting untuk berfungsi dengan
baik. Pada MCB listrik, Trip Level tidak bisa diatur, sedangkan pada MCCB, trip level bisa
Interrupting Capacity adalah batas dari arus yang melewati CB sebelum CB tersebut rusak.
Jika arus melewati lebih dari batas interrupting capacity, maka CB tidak akan berfungsi.
MCCB memiliki nilai yang lebih tinggi dari MCB listrik. MCCB juga memiliki kemampuan
untuk berfungsi dalam kondisi under voltage trip (ketika tegangan lebih rendah dari batas yang
ditentukan) dan shunt trip (dapat memutus arus dari sumber eksternal, bukan hanya karena
Kontaktor
Didalam kontaktor terdapat istilah kontak bergerak (moving contact) dan kontak tetap (fixed
contact). Kontaktor bekerja memanfaatkan system kerja elektromagnet yang dihasilkan pada
coil. Dimana coil yang dibuat dari lilitan konduktor, pada saat diberikan arus listrik maka akan
Medan magnet inilah yang akan menarik komponen moving contact sehingga terhubung
dengan fixed contact. Pada saat arus listrik yang mengalir ke coil dimatikan, maka medan
magnet akan hilang. Karena didalam coil dilengkapi dengan spring, maka secara otomatis
arus listrik secara elektrik. Biasanya di pergunakan untuk aplikasi: motor, heater, penerangan
Thermal Overload Relay bekerja saat suhu pada dalam TOR tersebut terpenuhi, jadi TOR
ini terdapat sebuah settingan berapa maksimum amper untuk melakukan trip
sebuah Bimetal Element yang menjadi panas saat ampere beban sudah
Thermal Overload Relay (TOR) berfungsi sebagai pengaman beban lebih pada sebuah
rangkaian kontrol Direct Online maupun Star Delta, jadi motor yang dikontrol tidak akan
Terdapat 3 kontak yang sebelah kiri dari kontak 95 itu adalah wiring untuk UVW
setelah kontaktor TOR ini tidak hanya memutuskan rangkian kontrol saja tetapi power dari
Pin no 95 dan 95 adalah kontak Normaly Closed yang biasanya digunakan untuk
memutuskan rangkian kontrol sesudah MCB kontrol, nanti baru ke push button dll. Pin no 97
dan 98 adalah kontak Normaly Open (NO) biasanya digunakan untuk indicator lampu alarm
atau trip.
Gambar 6.7 TOR
Motor tiga fasa adalah suatu mesin listrik yang mungubah energy listrik menjadi energy
gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara medan stator
dan medan rotor. Motor tiga fasa dioprasikan pada system tenaga tiga fasa dan banyak
digunakan dalam berbagai bidang industry dengan kapasitas yang besar. Bentuk gambaran
Pada motor arus bolak balik arus rotor merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat
perbedaan relative antara putaran rotor dengan medan putar yang dihasilkan oleh ststor. Arus
yang mengalir pada setiap kumparan fasa stator akan menghasilkan medan magnet yang
arahnya ditentukan dengan kaedah tangan kanan. Medan magnet ini akan berputar sesuai
dengan arah resultan fluksi magnet yang timbul. Secara keseluruhan dapat diperoleh bahwa
dalam waktu 1 siklus dari tegangan masukan akan diperoleh medan magnet yang berputar pada
stator 1 kali putaran pula. Kecepatan putar medan magnet stator ditentukan oleh frekuensi
Ns=120f/P
Dengan:
Ns = Kecepatan Putar
F = Frekuensi Sumber
Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor. Akibatnya pada
batang konduktor merupakan rangkaian yang tertutup maka GGL akan menghasilkan arus (I).
adanya arus didalam medan magnet akan menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila kopel beban,
rotor akan berputar searah dengan medan putar stator. GGL induksi timbul karena
terpotongnya batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar GGL induksi
tersebut timbul, diperlukan adanya perbedaan relative antara kecepatan medan putar ststor (ns)
Motor induksi 3 fasa merupakan motor yang paling banyak digunakan dalam industry hal
ini disebabkan karena motor induksi 3 fasa mempunyai konstruksi yang sederhana, kokoh,
harganya relative murah, serta perawatannya yang mudah, akan tetapi motor induksi 3 fasa
juga mempunyai kelemahan yaitu kecepatan tidak mudah di kontril, power factor rendah pada
beban ringan, serta arus start yang besar pada starting awalnya biasanya 7 kali arus nomina
(In).
Untuk menjaalankan motor 3 fasa ada beberapa metode pengasutan yang dapat dilakukan
sesuai dengan daya nominal motor. Dari table berikut ini dapat dilihat metode pengasutan yang
Keterangan : angka-angka yang diberikan pada abel diatas sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang berlaku di negeri Belanda. Dalam Puil 1977, mengenai pembatasan arus asut
hanya ditentukan sebagai berikut : “instansi yang berwenang dapat menetapkan peraturan yang
mengharuskan dilakukannya pembatasan arus asut sampai harga tertentu, bagi motor dengan
Rangkaian untuk pengasut langsung (Direct On Line) akan mmutus atau menghubungkan
suplai utama ke motor secara langsung. Karena arus pengasutan motor dapat mencapai 7 kali
lebih besar dari arus kondisi normal maka pengasut langsung ini hanya digunakan unuk motor-
kumparan motor seperti yang tertera di gambawah di bawah. Saat memulai kumparan
motor dihubungkan dengan konfigurasi star dan ini mengulangi tegangan pada setiap
kumparan. Hal ini juga mengurangi torsi dengan faktor tiga. Setelah bebrapa waktu,
kumparan dikonfigurasi ulang menjadi delta dan motor berjalan seperti semula.
dikurangi. Star delta digunakan sebagai upaya mengurangi arus saat motor mulai agar
• Umumnya untuk mengurangi tegangan motor yang lebih besar dari 5HP (4KW).
• Starter Star/Delta (atau Wye/Delta) salah satu solusi paling murah untuk mengurangi
tegangan mula. Star delta terdiri dari tiga kontaktor, sebuah timer, dan thermal
overload (TOR). Kontaktor yang digunakan lebih kecil dari kontaktor tunggal yang
digunakan pada starter Direct on Line karena mengendalikan kumparan arus saja. Arus
yang melewati kumparan adalah 1/akar3 (58%) dari arus pada jalurnya.
• Ada dua kontaktor yang close saat berjalan, biasanya disebut kontaktor utama dan
kontaktor delta. Ada AC3 pada 58% dari arus motor. Kontaktor ketiga adalah
kontaktor star dan hanya membawa arus star saat motor terhubung dengan star. Arus
pada star hanya sepertiga arus yang mengalir pada delta sehingga kontaktor AC3 ini
1. MCB ON.
2. TOR dalam kondisi Normal jadi arus bisa menuju ke Push Button START.
11. Tekan Push Button STOP untuk memberhentikan Rangkaian ini, dengan
Kelebihan :
Kekurangan :
1. Memungkinkan motor terbakar jika telat atau terlalu lama untuk menekan push button
delta.
Dalam Rangkaian Daya Star Delta Manual maupun Automatis itu sama, tidak ada yang
Yaitu sama-sama start awal menggunakan hubungan STAR dan beberapa waktu berpindah ke
hubungan DELTA.
Starter star delta secara umum terdiri dari unit berikut ini
1. Kontaktor
• Breaker rangkaian utama bertugas sebagai switch power supply listrik ke rangkaian
power
• Dalam operasi, kontaktor utama (KM3) dan kontaktor star (KM1) awalnya tertutup,
lalu setelah beberapa waktu, kontaktor star terbuka dan kontaktor delta (KM2)
• Kontaktor star bertugas untuk men-short terminal kedua motor pada permulaan (U2,
V2, W2) untuk sekuens star saat pertama motor berjalan setelah diam. Ini
menyediakan arus DOL ke motor, oleh karena itu mengurangi luapan arus besar pada
dengan rangkaian kendali star delta. Rangkaian kontrol terdiri dari push button,
• Push button ON memulai rangkaian dengan memberi tegangan pada (KM1) dan (KT)
• Saat (KM1) dialiri listrik, star utama dan kontaktor Auxiliary berubah dari posisi NO
ke NC
• Saat (1) (ditempatkan pada rangkaian coil kontaktor utama) menjadi NO dari NC.
Rangkaian (KM3) sehingga coil kontaktor utama teraliri dan kontaktor auxiliary dan
kontaktor utama berubah posisi dari NO ke NC. Tahap ini terjadi dalam waktu yang
sangat singkat.
• Setelah menekan ON pada push button, (2) yang terhubung secara paralel dari push
button ON akan menjadi NO ke NC. Sehingga menyediakan latch untuk menahan coil
• Saat (KM1) tutup terhubung ke motor menghubungkan STAR dan terhubung di STAR
• Saat delay waktu telah mencapai waktu yang ditentukan, (KT)(3) dalam rangkaian coil
star akan merubah posisi dari NC ke NO pada waktu yang sama dengan (KT) dalam
(4) merubah posisi dari NO ke NC sehingga coil delta teraliri listrik dan kontaktor
utama delta menjadi NC. Sekarang konektsi terminal motor berubah dari koneksi star
ke delta.
• (5&6) juga ditempatkan berlawanan dengan coil kontaktor star serta delta. Ini
terhubung sebagai rangkaian pengaman untuk mencegah star dan delta menyala
bersamaan. Pengaman ini memastika salah satu harus mati terlebih dahulu sebelum
satunya menyala.
• Rangkaian kendali diatas juga menyediakan dua kontak untuk mematikan motor. Push
button OFF otomatis terbuka dan memutus rangkaian saat dibutuhkan. TOR akan
Kelebihan :
Kekurangan :
2. Pastikan K1 atau main Kontaktor itu menggunakan sama dengan kontaktor K3 atau
Delta.
I = In /√3.
Maka :
I = 10 /√3.
I = 10 / 1.73
I = 5,78 A
I = In / 3
Maka :
I = 10 /3
I = 3,33
Kontaktor 4A sudah cukup.
• 1 Buah Kontaktor 4A
Gambar 6.15 Penampilan rangkaian Starter Motor Star Delta dalam panel
Gambar 6.16 Penampilan luar panel
• 3 Buah Kontaktor.
• 1 Buah Timer.
• 1 Buah MCB
• 1 Buah MCCB
• 1 Buah TOR
• 3 Buah Kontaktor.
• 1 Buah MCB
• 1 Buah MCCB
• 1 Buah TOR
• 3 Phase Supply
• L3(1 Phasa)
• Neutral
• Start Button
• Stop Button
• Contactor
1. Hubungkan 1 fasa, Stop Button, dan Start Button seperti gambar di bawah ini
Hasil percobaan dibawah ini adalah hasil dari rangkaian Star Delta otomatis, dimana memiliki
perbadaan dengan manual dari segi control yang dipakai. Bila pada manual, rangkaian Star dan
Delta masing masing diwakiliki oleh 1 buttton, sehingga total button yang digunakan adalah 3
yaitu Push Button START, Push Button STAR DELTA, dan Push Button OFF. Perpindahan
rangkaiannya perlu menggunakan insting, dan akan mempengaruhi kinerja motor berikutnya (yang
bersiko tidak stabil). Untuk menanggulangi hal tersebut, pada rangkaian otomatis diguanakan
timer sebagai perpindahannya. Kontrol yang digunakan hanya PUSH BUTTON ON dan PUSH
BUTTON OFF saja. Kedua rangkaian ini tidak mengubah prinsip kerja dari rangkai star delta.
Pada rangkaian dibawah ini, rangkaian power starter disusun oleh K1 dan K3 yang terhubung NC,
sedangkan K2 terhubung secara NO.
- Ouput koil K3 NC dipasang di antara T dan K2. Ouput K3 berfungsi menahan hubungan
arus ke K2. Ketika PUSH BUTTON ditekan, NC K3 berubah menjadi NO sehingga arus
tidak mengalir ke K2
- Bila motor ingin dihentikan, tinggal menekan push button OFF yang akan mematikn
seluruh arus dari sumber (karena perpindahan dari NC ke NO nya, dan rangkaian push
button OFF dirtaruh di awal rangkaian. Yang artinya akan mempengaruhi rangkaian
selanjutnya).
6.6 KESIMPULAN