PENGOPERASIAN KUBIKEL 20 KV
1. Mengerti dan memahami fungsi, operasi dan konstruksi dari switchgear tegangan
menengah.
2. Mengerti dan memahami nameplate sebuah switchgear tegangan menengah.
3. Dapat mengoperasikan Kubikel 20 kV.
4. Dapat memelihara Kubikel 20 kV.
a. Busbar
b. Circuit Breaker (CB)
c. Load Breaker Switch (LBS)
d. Disconnecting Switch (DS) atau Switch (S)
e. Earthing Switch (ES)
f. Current Transformer (CT)
g. Potential Transformer (PT)
h. Peralatan ukur (Voltmeter, Amperemeter, kWh meter, )
i. Relay Proteksi
j. Interlocking Control
c. Prosedur pengukuran :
- Periksa baterai, apakah dalam kondisi baik.
- Mechanical zero check pada kondisi megger OFF, jarum penunjuk harus
tepat berimpit dengan garis skala. Bila tidak tepat atur pointer zero 10
pada alat ukur (sesuaikan dengan alat ukur yang digunakan).
- Lakukan electrical zero check .
- Pasang kabel test ke peralatan yang diukur.
- Pilih tegangan ukur melalui saklar sesuai dengan tegangan kerja alat yang
diukur (10.000 volt).
- Hidupkan megger (press to test), baca yang terukur pada alat ukur.
Tabel 5.1
Tabel 5.2
VI. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
1. Dari table 5.1 dan 5.2, apakah ada nilai pengukuran yang menunjuk ke angka nol ?
jika tidak, apakah arti nol tersebut ?
Jawab :
Tidak, insulation tester menujuk ke 400 GΩ. Pada saat pengukuran tahanan
isolasi dengan alat insulation tester, beban semua wajib dilepas. Sehingga tahanan
yang terukur pada insulation tester bukan tahanan beban, melainkan tahanan isolasi
dari PMT dan Busbar yang diukur. Jika pengukuran menunjuk 0Ω, maka tahanan
isolasi alat tersebut sangat buruk (ada kebocoran tahanan isolasi) atau isolasi tersebut
putus.
2. Dari table 5.1 dan 5.2, apakah ada nilai pengukuran yang menunjuk ke angka tak
hingga ? Jika ada sebutkan dan apakah arti nilai tak hingga tersebut ?
Jawab :
Tidak ada, insulation tester maksimal menujuk ke 400 GΩ. Arti nilai tak hingga
pada insulation tester yaitu tahanan isolasi pada PMT/Busbar yang diukur menunjuk
indikator tak hingga (∞). Apabila menunjuk tak hingga, kebocoran isolasi pada PMT
dan Busbar tersebut sangat kecil atau hampir tidak ada. Karena dengan anggapan tak
hingga disini adalah angka yang lebih besar dari 400 GΩ.
VII. PERTANYAAN
Jawab :
Jawab :
Keterangan
Merk : Merlin Gerin
SF1 : Pemadam busur api CB
U : Tegangan Kerja
Uw : Tegangan Impuls,
standart BIL.
Isc : Kemampuan CB untuk
menahan arus short
circuit.
In : Arus nominal CB
f : Frekuensi CB
P SF6 : Tekanan SF6
b. Nameplate CT
Keterangan
50/5 : CT ini dapat
menurunkan arus dari 50
A menjadi 5A
50 Hz : Frekuensi CT
Terminal 2S1 dan 2S2 : Untuk Proteksi
Terminal 1S1 dan 1S2 : Untuk Metering
c. Nameplate Fuse
Keterangan
Merk : Merlin Gerin
Solefuse
In : Arus nominal 6,3 A
Un : Tegangan Kerja 12/24 kV
IEC 282-1 : Sesuai standart IEC
282-1 yang mengatur tentang “high
voltage fuse-links”
IEC 787 : Sesuai Standart IEC
787 yang mengatur tentang
“Application guide for the selection of
fuse-links of high-voltage fuse-links
for transformer circuit applications”
Keterangan
INCOMING : Kubikel sisi incoming
Un : Tegangan kerja
Uw : Impuls withshand
voltage (Tegangan
Impuls)
Ith : Arus thermal pengenal
In : Arus nominal kubikel
50/60Hz : Frekuensi
e. Nameplate Kubikel Metering
Keterangan
METERING : Kubikel sisi metering
Un : Tegangan kerja
Uw : Impuls withshand
voltage (Tegangan
Impuls)
Ith : Arus thermal pengenal
In : Arus nominal kubikel
50/60Hz : Frekuensi
VIII. KESIMPULAN
Dalam menghidupkan kubikel maka pastikan ES (Grounding) dalam posisi OFF (0),
kemudian On kan DS (Posisi 1), Lalu ON kan LBS (Posisi 1) dan ON kan CB (Posisi 1).
Untuk mematikan, maka lepas CB atau OFF kan CB (Posisi 0), Lalu OFF kan LBS dan lanjut
meng-offkan DS (Posisi 0). Dan yang terakhir adalah meng-ON kan ES/Grounding (Posisi
1). Apabila Grounding sudah dalam posisi ON maka agar lebih aman lepas CO (Cut Out)
dan grounding sistem semuanya.
Dalam pengukuran tahanan isolasi CB dan Busbar didapatkan hasil 400 GΩ = 40.000
MΩ, menandakan bahwa isolasi alat sangat baik karena standart minimal tahanan isolasi
untuk kubikel 20 KV adalah 25 MΩ.
Dalam pengujian setting relay GFR dengan cara memisalkan gangguan yang berasal
dari inject current. Setting awal relay GFR adalah 0,4 A. Ketika di inject current 0,8 A ,
Circuit Breaker Trip. Karena Circuit Breaker Trip menandakan GFR bekerja atau mampu
memerintahkan CB untuk Trip. Sehingga pada percobaan ini dapat dibuktikan bahwa GFR
masih kondisi baik atau normal. Selain itu hal ini membuktikan bahwa arus hubung singkat
dapat menyebabkan ketidak seimbangan arus pada tiap fasa dan menyebabkan GFR bekerja
untuk men-tripkan CB.
Pada pengukuran tahanan isolasi maupun inject current diharuskan operator memakai
perlengkapan K3, minimal sarung tangan safety dan sepatu safety. Hal ini dilakukan demi
keselamatan dan keamanan, karena tegangan alat ukur mencapai 10.000 V dan dapat
menyebabkan tegangan sentuh karena ujung alat ukur berbahan konduktor.