Anda di halaman 1dari 10

Proteksi SDTL

Laboratorium Sistem Distribusi Tenaga Listrik


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl.Gegerkalong hilir, Ds.Ciwaruga Po.Box 6468 BDCD, Bandung Telp. ( 022 ) 2013789 ( Hunting )
Fax.2013889, Homepage : www.polban.ac.id Email : polban@polban.ac.id
No.Jobsheet

JUDUL :

Waktu

KARAKTERISTIK RELAI ARUS LEBIH (OCR)


TIPE ABB SPAM 150 C

Edisi Pertama :

Tgl Revisi :

Disusun Oleh :

Halaman :

Disahkan Oleh :

1. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan, praktikan diharapkan dapat

1. Melaksanakan praktikum pengujian karakteristik relai arus lebih


(OCR) Tipe ABB SPAM 150C.
2. Mengetahui cara setting relai arus lebih (OCR) tipe ABB SPAM 150C.
3. Mengetahui cara membuat kurva karakteristik relai.
4. Mampu menganalisa hasil pengujian yang dibandingkan dengan hasil
perhitungan.

2. Dasar Teori
Relai arus lebih ialah relai yang bekerja berdaasarkan adanya kenaikan arus
yang melampaui rating yang direncanakan. Batasan parameter kerja dari rating
relai ini adalah arus dan waktu.

Ada

terdapat

beberapa jenis relai arus lebih berdasarkan karakteristik

waktu kerja , yaitu :


1. Relai arus lebih dengan karakteristik waktu Instantaneous. Relai ini
memiliki waktu kerja yang sangat singkat (20 ms). Relai ini pada umumnya
dikombinasikan dengan relai arus lebih karakteristik waktu tertentu, atau
dengan relai karakteristik waktu kerja terbalik.
2. Relai arus lebih dengan karakteristik waktu kerja time delay. Relai ini
bekerja berdasarkan waktu tunda yang tertentu tidak tergantung besar arus

Proteksi SDTL

lebih yang menggerakan. Pola ini menggabungkan waktu start, peralatan


waktu tunda, relai sinyal, dan relai bantu.
3. Relai arus lebih dengan karakteristik waktu kerja terbalik ( Inverse time
overcurrent relay ). Relai dengan karakteristik waktu kerja terbalik ialah jika
jangka waktu relai mulai kerja sampai selesainya kerja diperpanjang, dengan
nilai berbanding terbalik dengan besarnya dengan arus yang menggerakannya,
juga

keuntungan

mendekati

inverse

yang proporsional

dari

waktu

pengoprasian pengaman terhadap besarnya arus yang melewati relai.


Penyetelan relai arus lebih untuk batas minimum ialah ;

Is (min) = ( Ks / Kd ) Imaks
Dimana : Is (min)

: Penyetelan minimum relai arus lebih

Ks

: faktor keamanan

Kd

: faktor arus kerja

I maks

: Arus beban maksimum

2.1 Pengantar
Sistem tenaga listrik pada dasarnya harus diberi perlindungan dengan sistem
proteksi yang memadai. Sistem proteksi tersebut harus bekerja mengamankan
peralatan yang berada di dalamnya pada saat terjadinya suatu gangguan. Peralatan
proteksi merupakan peralatan yang mengidentifikasi gangguan dan memisahkan
bagian jaringan yang terganggu dari bagian lain yang tidak terganggu serta
mengamankan bagian yang tidak terganggu dari kerusakan atau kerugian yang
lebih besar.
Gangguan pada sistem tenaga listrik ada yang bersifat temporer dan ada juga
yang bersifat permanen. Gangguan temporer ditandai dengan normalnya kerja dari
PMT setelah dimasukkan kembali. Sedangkan gangguan permanen ditandai
dengan jatuhnya PMT setelah dimasukkan kembali, biasanya dilakukan hingga
tiga kali.

Proteksi SDTL

Pada gangguan permanen, PMT dapat bekerja normal kembali setelah


gangguan tersebut dapat diatasi. Sedangkan gangguan yang bersifat temporer,
penyebab gangguan akan hilang dengan sendirinya setelah PMT jatuh. Ditinjau
dari macamnya, gangguan hubung singkat dibedakan menjadi :

a. Gangguan hubung singkat tiga fasa


b. Gangguan hubung singkat dua fasa
c. Gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah
d. Gangguan hubung singkat dua fasa ke ke tanah

2.2 Gangguan pada Sistem Tenaga Listrik


Gangguan yang mungkin terjadi di dalam sistem tenaga listrik adalah :
2.2.1 Gangguan Hubung Singkat Tiga Fasa
Gangguan hubung singkat tiga fasa adalah gangguan hubung singkat yang
berupa hubungan pendek antara ketiga fasanya. Didapat persamaan sebagai
berikut[8]:

I f 3
Dimana:

Ea
( Ampere) ......................................................... (2.2)
Z1

Ea =

VLL
(Volt ) ....................................................... (2.3)
3

IA
A
Ea
IB
a).

b).

IC

Z1

Ihs

Gambar 2.1 Gangguan Hubung Singkat 3 Fasa (a), Rangkaian Ekivalen Gangguan
Hubung Singkat 3 Fasa (b).

Arus gangguan hubung singkat 3 fasa bila dibandingkan dengan gangguan


hubung singkat yang lain, mempunyai arus gangguan yang paling besar.

Proteksi SDTL

2.2.2 Gangguan Hubung Singkat Dua Fasa


Gangguan hubung singkat dua fasa adalah gangguan hubung singkat yang
berupa hubungan pendek antara satu fasa dengan fasa yang lain. Apabila hubung
singkat terjadi pada fasa a dan b akan didapat persamaan dibawah[8] :

I f 2

Ea
( Ampere) ......................................................(2.4)
Z1 Z 2

Oleh karena Z1 = Z2 dan I f 3 3


Maka: I f 2

I f 3
2

Ea
......................................(2.5)
Z1

3 ...............................................................(2.6)

IA
A

Ea

IB
a).

b).

Ihs

Z1
IC
C

Z2

Gambar 2.2 Gangguan Hubung Singkat 2 Fasa (a), Rangkaian Ekivalen Gangguan
Hubung Singkat 2 Fasa (b).

Arus hubung singkat dua fasa lebih kecil daripada arus gangguan hubung
singkat tiga fasa.

Proteksi SDTL

3. Daftar Alat dan Bahan


1. Simulator jaringan sumber 3 phasa.
2. Simulator CB CT.
3. Relai OCR ABB tipe SPAM 150 C.
4. Simulator beban
5. Ampere meter
6. Stopwatch.
7. Kabel penghubung secukupnya.

4. Langkah Percobaan
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Rangkai peralatan sesuai dengan gambar rangkaian pengujian.
3. Pastikan peralatan dan wiring terpasang dengan benar.
4. Periksa dan uji simulator jaringan sumber 3 fasa, simulator CB, simulator
lampu, simulator beban dan relai OCR ABB Tipe SPAM 150 C.
5. Pengujian simulator peralatan harus pada kondisi ON dan pastikan lampu
indikator pada masing-masing peralatan simulator menyala.
6. Cek simulator beban, atur pada kondisi beban maksimum 100%.
7. ON-kan simulator CB dan atur simulator beban. Lakukan pengujian untuk
Iuji dari 1,0;1,2;1,4;1,6;1,8 dengan melihat indikator amperemeter pada
modul dan pada amperemeter luar modul OCR tipe ABB SPAM 150 C.
8. Setelah menetapkan nilai Iuji-nya, OFF-kan simulator CB.
9. Atur dan setting relai OCR ABB tipe ABB SPAM 150 C dengan :
Iset = 1 A.
10. Lakukan pengujian untuk variable waktu pemutusan OCR (pada poin 7)
dimulai dengan t 1;2;3 menggunakan stopwatch.
11. Lakukan pengukuran waktu pemutusan OCR, caranya tekan tombol ON
pada simulator CB dan stopwatch secara bersamaan. Tekan lagi stopwatch
secara bersamaan ketika simulator CB berada pada posisi OFF, sehingga
akan diperoleh nilai waktu pemutusannya.

Proteksi SDTL

12. Catat hasil pengujian pada tabel.


13. Catat hasil perhitungan dan susun pada tabel hasil perhitungan untuk
dibandingkan nilainya. Lalu buat kurva perbandingan untuk hasil uji
pengukuran dan perhitungan.

5. Gambar Rangkaian Pengujian


OCR/ GFR
ABB SPAM150 C

1
2
3

81
68

4
5
6

80

69

5A

77

7
8
9

78
10

25
26
27

11
74
73
65
66

62

70

CB

71
72

61

L1

L1

L2

L2

L3

L3

SPS
PLC

Relay

PE

PE

PE

Gambar 1 Gambar Rangkaian Pengujian Karakteristik Relai arus lebih (OCR) tipe ABB SPAM
150 C.

Proteksi SDTL

6. Setting SGF, SGB, SGR 1 dan SGR 2


Tabel 1 Setting koordinasi OCR dan GFR dengan Switch Group

SGF
1

2
1

3
1

4
1

5
1

6
0

7
0

MODE
VALUE

8
0

0 SET

SGB
1

2
1

3
0

4
0

5
1

6
0

7
0

MODE
VALUE

8
1

1 SET

SGR 1
1

2
0

3
0

4
0

5
0

6
0

7
0

MODE
VALUE

8
0

1 SET

SGR 1
1

2
1

3
0

4
1

5
1

6
0

7
0

MODE
VALUE

8
1

0 SET

Perhitungan Checksum SGF

Switch

Factor

Switch Position

SGF/1

SGF/2

SGF/3

SGF/4

SGF/5

16

SGF/6

32

SGF/7

64

SGF/8

128

Checksum

value

15

Pemilihan program pada switchgroup di lihat dari kataloh ABB SPAM


150C. Untuk faktor semua switchgroup sama, merupakan kelipatan dari harga nya
dari mulai 1 s/d 128. Switch position hanya ada nilai 1 dan 0, 1 menandakan
bahwa fungsi aktif dan 0 menandakan fungsi non aktif.

Proteksi SDTL

Setting Relai
Nilai pengaturan ditunjukkan oleh tiga digit paling kanan pada layar.
Indikator dekat dengan simbol nilai pengaturan yang menunjukkan kelompok
pengaturan nilai saat ini ditunjukkan pada layar.
Tabel 2 Setting Relai

Setting

Parameter

Setting range

Motor beban penuh arus I sebagai


kelipatan dari relay ratting arus In. Tripping
akan dilakukan jika arus melebihi nilai yang
ditetapkan lebih dari 5% dengan nilai yang
lama.
Maksimum stall waktu yang aman operasi
waktu dalam detik pada motor dingin di

2.0...120 s

enam kali beban penuh I

Pembobotan faktor untuk kurva thermal unit


20...100% (50%)
Sebelum alarm untuk tingkat kelebihan
beban termal mendekati dalam persen dari

50...100% of trip level

tingkat trip
Restart mencegah tingkat untuk kondisi
kelebihan beban termal dalam persen dari

20...80% of trip level

tingkat trip
faktor reduksi Pendinginan untuk motor
terhenti dibanding dengan waktu pemanasan

1...64 x heating t.c.

konstan
pengaturan Motor start sebagai kelipatan
dari relay ratting arus In

1.0...10.0 x In

Pengaturan start Motor, waktu dalam


hitungan detik *)
I>>

0.3...80 s (2 s)

Pengaturan unit set arus lebih sebagai

Proteksi SDTL

kelipatan dari relay ratting Pada arus In

0.5...20 x In

t>>

Setting waktu pada arus lebih dalam detik

0.04...30 s

I0

Pengaturan start arus netral untuk unit eart-

1.0...100% In

fault dalam persen dari relay ratting arus In


t0

Operasi waktu unit earth-fault dalam detik

0.05...30 s

Mengatur I untuk perlindungan

10...40% IL

ketidakseimbangan beban dalam persen dari


arus Phasa
t

Mengoperasikan waktu di tingkat awal

20...120 s

dalam hitungan detik, waktu terbalik

I<

t<

Mengoperasikan waktu untuk perlindungan

< 1s

urutan fase yang tidak sesuai

30...80% I and off

Menjalankan nilai unit undercurrent dalam


persen dari motor saat penuh beban

2600 s

Operasi waktu unit undercurrent dalam

5...500 s

detik
Time-based start inhibit counter pengaturan

2...250 s/h

dalam detik*)
Countdown tingkat counter start dalam
hitungan detik per jam
SGF
SGB
SGR

Checksum dari pemilih switchgroups SGF,


SGB,
SGR1 dan SGR2 ditunjukkan pada layar
saat indikator berdekatan dengan simbol
switchgroup di panel depan menyala.
incluence dari posisi switch yang berbeda
pada operasi relay dijelaskan dalam paragraf
terpisah.

Proteksi SDTL

7. Pertanyaan
1. Sebutkan jenis relai arus lebih yang anda ketahui dan karakteristik
pemutusannya?
2. Sebutkan keuntungan dan kekurangan pemakaian relai arus lebih dalam
penggunaan di dalam memproteksi sistem distribusi tenaga listrik?

8. Tabel Perhitungan
Tabel 1 Tabel Karakteristik Definite OCR dengan t = 1

NO
1
2
3
4
5

JENIS
KURVA
Definite
Definite
Definite
Definite
Definite

t (detik)

Iset (A)

1
1
1
1
1

1
1
1
1
1

Iuji (A)

t hitung

t ukur

Tabel 2 Tabel Karakteristik Definite OCR dengan t = 2

NO
1
2
3
4
5

JENIS
KURVA
Definite
Definite
Definite
Definite
Definite

t (detik)

Iset (A)

3
3
3
3
3

1
1
1
1
1

Iuji (A)

t hitung

t ukur

1,01
1,20
1,40
1,60
1,80

Tabel 3 Tabel Karakteristik Definite OCR dengan t = 3

NO
1
2
3
4
5

JENIS
KURVA
Definite
Definite
Definite
Definite
Definite

t (detik)

Iset (A)

2
2
2
2
2

1
1
1
1
1

Iuji (A)

t hitung

t ukur

10

Anda mungkin juga menyukai