Anda di halaman 1dari 8

Perancangan Sistem Proteksi (Over Current dan Ground Fault Relay) Untuk Koordinasi Pengaman Sistem Kelistrikan PT.

Semen Gresik Pabrik Tuban IV


Rudianto Putra Pratama
Jurusan Teknik Elektro - FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih - Sukolilo Surabaya 60111
Abstrak: Sistem kelistrikan yang terpasang pada suatu industri membutuhkan keandalan dan kontinuitas untuk menjamin terlaksananya proses produksi. Hal ini karena konsumsi energi listrik oleh beban-beban industri berlangsung secara terus menerus. Untuk menjamin keandalan dan kontinuitas tersebut diperlukan sebuah koordinasi sistem pengaman . Tentunya dalam perancangan sistem kelistrikan PT. Semen Gresik Pabrik Tuban IV di perlukan juga sebuah koordinasi pengaman untuk melindungi sistem tersebut dari bahaya listrik yang mungkin timbul sehingga dapat mengganggu kontinuitas kerja dari peralatan-peralatan listrik. Analisa dilakukan dengan menggunakan software ETAP 7.0.0 untuk mengetahui settingan rele pengaman yang tepat dengan menggambarkan kurva karakteristik rele pengaman dan pemilihan peralatan proteksi sesuai dengan kebutuhan dan budget yang telah di anggarkan sehingga keandalan sistem saat proses produksi semen tetap terjaga dan optimal. Kata Kunci : kontinuitas, koordinasi, setting rele pengaman

I.PENDAHULUAN Semakin meningkatnya pertumbuhan industri harus diimbangi pula dengan kontinuitas pelayanan listrik kepada pelanggan industri. Kontinuitas pelayanan listrik kepada pelanggan dapat terwujud salah satunya adalah dengan melakukan koordinasi sistem pengaman yang tepat. Salah satu metoda yang dilakukan untuk memperoleh keandalan sistem adalah koordinasi rele pengaman dengan memfungsikan rele sebagai pengaman utama dan pengaman cadangan. Proteksi cadangan ini umumnya mempunyai perlambatan waktu (time delay), hal ini untuk memberikan kesempatan kepada poteksi utama beroperasi terlebih dahulu, dan jika proteksi utama gagal baru proteksi cadangan yang akan beroperasi [6]. Untuk memenuhi fungsi tersebut maka waktu rele pengaman utama disetel lebih cepat daripada rele pengaman cadangan [1]. Rele pengaman dengan kemampuan selektif yang baik dibutuhkan untuk mencapai keandalan sistem yang tinggi karena tindakan pengaman yang cepat dan tepat akan dapat mengisolir gangguan dan seminimal mungkin [ 1]. Dengan koordinasi rele yang baik dan relevan, mengisolir gangguan, keandalan dan kontinuitas suppl daya tetap terjaga optimal. II. TEORI PENUNJANG A. Rele Arus Lebih Rele arus lebih merupakan suatu jenis rele yang bekerja berdasarkan besarnya arus masukan, dan apabila besarnya arus masukan melebihi suatu harga tertentu yang dapat diatur (Ip) maka rele arus lebih bekerja. Dimana Ip

merupakan arus kerja yang dinyatakan menurut gulungan sekunder dari trafo arus (CT). Bila suatu gangguan terjadi didalam daerah perlindungan rele, besarnya arus gangguan If yang juga dinyatakan terhadap gulungan sekunder CT juga. Rele akan bekerja apabila memenuhi keadaan sebagai berikut [11]: If > Ip rele bekerja (trip) If < Ip tidak bekerja (Blok) Berdasarkan karakteristik waktuya rele arus lebih dibedakan atas 4 jenis yaitu : Instantaneous Rele Prinsip kerja rele jenis ini adalah tanpa penundaan waktu, tapi masih bekerja dengan waktu cepat sebesar 0.1detik, pada umumnya kurang dari 0.08 detik [1] Definite Rele Didasarkan pada waktu kerjanya proteksi dengan tidak melihat besarnya arus gangguan. Inverse Rele Karakteristik grafiknya terbalik antara arus dan waktu, dimana semakin besar arus gangguan hubung singkat maka semakin kecil waktu yang dibutuhkan untuk membuka pemutus (CB) sehingga dalam settingnya rele perlu mengetahui besarnya arus hubung singkat untuk tiap seksi. B. Rele Gangguan ke Tanah Untuk mendeteksi arus gangguan yang nantinya akan digunakan sebagai titik acuan rele bekerja, digunakan suatu alat bantu yang biasa disebut current transformator. Dan untuk mendeteksi adanya arus gangguan ke tanah biasa digunakan filter arus urutan nol. Filter arus urutan nol adalah suatu rangkaian yang terdiri dari tiga transformator arus dan sebuah rele yang dihubungkan seperti gambar 2.15 Dalam keadaan kerja normal, arus yang mengalir melalui rele merupakan vector dari ketiga arus fasa dan dalam sistem yang seimbang sama dengan nol, atau Ir = Ia+Ib+Ic=0
RO
A B C

Ia

Ib

Ic

Ia

Ib

Ic

Gambar 1. Skematik rele gangguan ke tanah

Procedings Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

Halaman 1 dari 8

Jadi selama dalam keadaan normal dan setiap gangguan tiga fasa ke fasa (tanpa tanah) rele tidak bekerja. Hanya pada gangguan satu fasa ke tanah dan dua fasa ke tanah akan mengalir arus urutan nol melalui rele dan mengakibatkan bekerjanya alat proteksi. Selain filter arus urutan nol, dapat juga digunakan zero current transformator. ZCT mempunyai prinsip sama seperti filter arus urutan nol, hanya bekerja jika terjadi gangguan tanah (adanya arus urutan nol). C. Konsep daerah pengamanan. Pada konsep daerah pengamanan fungsi dari pada rele dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai rele pengaman utama dan rele pengaman cadangan (back up). Rele pengaman cadangan akan berfungsi jika rele pengaman utama tidak bekerja saat terjadi gangguan hubung singkat.
1 2 3 4 3 4

+ 0.3 = 1 detik, dan setelan waktu di incoming bus 1 = 1 + 0.3 = 1.3 detik. Sedangkan untuk setelan arus dan kombinasi antara setelan waktu dan arus, kita kenal adanya Invers Definite Minimum Time (IDMT), Rele dengan karakteristik ini mempunyai beberapa bagian setelan invers dan definite [3]. Dengan karakteristik ini maka rele harus mampu bekerja untuk gangguan 2 fasa di ujung akhir seksi berikutnya pada kondisi pembangkitan minimal. Arus settingnya harus lebih besar dari arus beban maksimal. Penyetelannya pun harus memperhatikan kesalahan pick up sesuai dengan British Standard Pick Up = 1.05 s/d 1.3 Iset [6]. Dalam setting juga harus memperhatikan batasan maksimum, untuk alasan keamanan dan back Up hingga sisi downstream ditetapkan : Iset 0.8 Iscminimum [2].Dengan pedoman diatas setting arus yang digunakan adalah: 1,05 Imaks Is 0,8 Isc minimum. C. Koordinasi Pengaman Pengertian koordinasi pengaman yaitu terdapat 2 jenis atau lebih peralatan proteksi diantara titik kesalahan/ gangguan. Peralatan ini harus dikoordinasikan untuk memastikan bahwa peralatan yang berada di titik terdekat dengan gangguan harus dioperasikan terlebih dahulu. Kegagalan pada proteksi utama harus dapat diatasi, yaitu dengan proteksi cadangan (back up protection)[4]. Proteksi cadangan ini umumnya mempunyai perlambatan waktu (time delay), hal ini untuk memberikan kesempatan kepada poteksi utama beroperasi terlebih dahulu, dan jika proteksi utama gagal baru proteksi cadangan yang akan beroperasi. Dengan demikian hanya bagian yang mengalami gangguan saja yang dipisahkan atau diisolir dari sistem tersebut. Rele pengaman dengan kemampuan selektif yang baik dibutuhkan untuk mencapai keandalan sistem yang tinggi karena tindakan pengaman yang cepat dan tepat akan dapat memperkecil gangguan menjadi sekecil mungkin. III. SISTEM KELISTRIKAN PT. SEMEN GRESIK PABRIK TUBAN IV Sistem kelistrikan di PT. Semen Gresik Pabrik Tuban IV merupakan sistem kelistrikan yang cukup besar dan kompleks. Sistem kelistrikan di Pabrik Tuban IV hanya di suplai dari PLN yang terintegrasi dengan sistem Jamali. Dengan tegangan suplai sebesar 150 kV melalui Gardu induk Tuban. Distribusi kelistrikan di pabrik Tuban IV adalah sebagai berikut: a. Jaringan utama dari main substation (transformator 150/20 kV) ke substation menggunkan sistem tegangan 20 kV. b. Jaringan dari substation (transformator 20/6 kV) ke electrical room menggunakan tegangan 6 kV. c. Jaringan dari electrical room (transformator 6 kV/380 V) menuju beban LV menggunakan tegangan 380 V. d. Jaringan beban untuk keperluan control dilayani dengan tegangan 220 V dan 110 Vmelalui transformator khusus. e. Untuk keperluan emergency terdapat genset 3000 kVA per-line.

Gen TR-1

Gen TR-2 Bus 1 Bus 1

Gambar 2. Konsep daerah pengamanan Daerah 1 merupakan daerah pengamanan generator, untuk daerah 2 adalah pengamanan generator dan transformer, sedangkan pada daerah 3 dan daerah 4 berturut turut merupakan pengamanan busbar dan pengaman saluran transmisi. Dengan mengacu pada konsep daerah pengamanan, penyetelan rele arus lebih memiliki peranan yang penting dalam koordinasi setting rele pengaman. Penyetelan rele arus lebih dapat dilakukan berdasarkan setelan waktu, setelan arus maupun kombinasi keduanya [4] Pada setelan waktu dikenal adanya setting kelambatan waktu (t). Perbedaan waktu kerja minimal antara rele utama dan rele cadangan adalah 0.2 0.4 sec [3]. tset = t + t ....................................................................... (4) dengan t adalah perbedaan waktu kerja 0,2 0,4 sec dan t adalah setting arus lebih pada feeder.
Bus 1 A Bus 2 Bus 4 D Bus 3 C I> 1s ts = t + t B I> 1.3 s ts = t + t Trafo

I> 0.4 s

I> 0.7 s ts = t + t

Gambar 3. Setting koordinasi rele dengan kelambatan waktu Pemisalan pada gambar di atas adalah bila setelan t (waktu) di rele bus 4 = 0.4 detik, waktu tunda (t) dipilih 0.3 detik, maka diperoleh setelan waktu di rele pada bus 3 = 0.4 + 0.3 = 0.7 detik, setelan waktu di incoming bus 2 = 0.7

Procedings Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

Halaman 2 dari 8

ID ETAP

Relay 50/51 50/51 50/51 50/51 50/51

Brands Merlin Gerin sepam 1000 Merlin Gerin sepam 1000 Merlin Gerin sepam 1000 Merlin Gerin sepam 1000 Merlin Gerin sepam 1000

CT Ratio 200/5 200/5 200/5 500/5 200/5

Curve VI VI VI VI VI

Inverse Current I> 1 1 1 1,16 1 t> 0,4 0,4 0,4 0,2 0,6

Definite Current I>> 9,4 9,4 9,4 4 9 t>> 0,1 0,1 0,1 0,4 0,1

IV. KOORDINASI RELE PENGAMAN PT. SEMEN GRESIK PABRIK TUBAN IV 4.1 Analisis Gangguan Arus Hubung Singkat Untuk Langkah pertama perhitungan arus hubung singkat adalah dengan menghitung nilai impedansi yang terdapat pada sistem kelistrikan yang mengalami gangguan hubung singkat. Untuk itu diperlukan data - data sebagai berikut: 1. Generator yang terhubung pada sistem 2. Transformator daya 3. Kabel 4. Single line diagram 5. Beban Untuk menghitung arus hubung singkat digunakan software ETAP 7.0.0. Hubung singkat minimum adalah hubung singkat 2 fasa pada 30 cycle. Sedangkan hubung singkat maksimum adalah hubung singkat 3 fasa, pada 4 cycle dan 30 cycle. 4.2 Analisis setting rele Pada analisa dan perhitungan terhadap setting rele ini dilakukan perbandingan antara 2 merk rele, yaitu merk Merlin Gerin dan ABB. analisa dan perhitungan terhadap setting rele pengaman adalah sebagai berikut 4.2.1 Setting Rele untuk Motor 014K102BM hingga bus 05EE0101C ( Tipikal- 1)

834.MV23CCB4 834.MV23CCB3 824.MV122CB1 824.MV122CB2 824.MV121CB1

Tabel 2 Setting rele Tipkal 1 menggunakan ABB


ID ETAP 834.MV23CCB4 834.MV23CCB3 824.MV122CB1 824.MV122CB2 824.MV121CB1 Relay 50/51 50/51 50/51 50/51 50/51 Brands ABB REF541 ABB REF541 ABB REF541 ABB REF541 ABB REF541 CT Ratio 200/5 200/5 200/5 500/5 200/5 Curve VI VI VI VI VI Inverse Current I> 1 1 1 1,16 0,95 t> 0,3 0,3 0,3 0,2 0,7 Definite Current I>> 10 10 10 4 9 t>> 0,1 0,1 0,1 0,4 0,1

Gambar 4 Single Line Diagram Motor 014K102BM hingga bus 05EE0101C

Gambar 5 Kurva koordinasi line proteksi Tipikal 1 menggunakan merk Merlin Gerin

Procedings Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

Halaman 3 dari 8

Tipikal 2a Tipikal 2b Gambar 7 Single Line Diagram Tipikal 2a dan Tipikal 2b Gambar 6 Kurva koordinasi line proteksi Tipikal 1 menggunakan merk ABB Keterangan gambar 5 dan gambar 6: Berdasar analisa kedua kurva koordinasi tipikal 1 dan standar IEEE Std 242-1986 (batas waktu kerja antara dua buah rele : 0,2 s 0,4 s), di rekomendasikan untuk memilih rele merk ABB REF 541, karena rele 824.MV122-CB2 yang digunakan sebagai rele back-up mempunyai time difference dengan inverse rele 824.MV121-CB2 sebesar 0,274 s. Sedangkan merk Merlin Gerin mempunyai time difference sebesar 0,552 s. 4.4.1 Setting Rele untuk bus SUB-XIII-824-MV131 20 KV hingga bus ER25-834-MV251 6,3 KV (tipikal 2) Tabel 3 Setting rele Tipkal 2 menggunakan Merlin Gerin
Inverse Current I> 0,933 1,1 1,05 1,05 1,3 0,85 t> 0,5 0,5 0,1 0,1 0,5 0,6 Definite Current I>> 13 16 2,5 2,5 3,6 6 t>> 0,1 0,1 0,4 0,4 0,7 0,1

ID ETAP 834.MV251 -CB3 834.MV251 -CB7 834.MV251 -CB8 824.MV132 -CB2 824.MV132 -CB3 824.MV131 -CB3

Relay 50/51 50/51 50/51 50/51 50/51 50/51

Brands Merlin Gerin sepam 1000 Merlin Gerin sepam 1000 Merlin Gerin sepam 1000 Merlin Gerin sepam 1000 Merlin Gerin sepam 1000 Merlin Gerin sepam 1000

CT Ratio 300/5 300/5 2000/ 5 2000/ 5 3000/ 5 1500/ 5

Curve VI VI VI VI VI VI

Tabel 4 Setting rele Tipkal 2 menggunakan ABB


ID ETAP 834.MV251 -CB3 834.MV251 -CB7 834.MV251 -CB8 824.MV132 -CB2 824.MV132 -CB3 824.MV131 -CB3 Relay 50/51 50/51 50/51 50/51 50/51 50/51 Brands ABB REF541 ABB REF541 ABB REF541 ABB REF541 ABB REF541 ABB REF541 CT Ratio 300/5 300/5 2000/ 5 2000/ 5 3000/ 5 1500/ 5 Curve VI VI VI VI VI VI Inverse Current I> 0,933 1,1 1,05 1,05 1,3 0,85 t> 0,4 0,4 0,06 0,06 0,3 0,33 Definite Current I>> 13 16 2,5 2,5 3,6 6 t>> 0,1 0,1 0,4 0,4 0,7 0,1

Pada pengaturan rele tipikal 2 ini di bagi menjadi 2 bagian, yaitu tipikal 2a dan tipikal 2b. Yang membedakan dari 2 tipikal ini adalah pengaturan rele yang mengamankan bus ER25-834-MV251, yaitu rele 834.MV251-CB3 (incoming transformator 834-TM251) dan 834.MV251-CB7 (incoming transformator 834-TM253).

Procedings Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

Halaman 4 dari 8

Gambar 8 Kurva koordinasi line proteksi Tipikal 2a menggunakan merk Merlin Gerin

Gambar 10 Kurva koordinasi line proteksi Tipikal 2a menggunakan merk ABB

Gambar 9 Kurva koordinasi line proteksi Tipikal 2b menggunakan merk Merlin Gerin

Gambar 11 Kurva koordinasi line proteksi Tipikal 2b menggunakan merk ABB

Procedings Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

Halaman 5 dari 8

Keterangan gambar 8, gambar 9, gambar 10, dan gambar 11: Berdasar analisa ke empat kurva koordinasi tipikal 2 dan standar IEEE Std 242-1986 (batas waktu kerja antara dua buah rele : 0,2 s 0,4 s), .di rekomendasikan untuk memilih rele merk Merlin Gerin Sepam1000, karena rele 824.MV132-CB3 yang digunakan sebagai rele back-up mempunyai time difference dengan inverse rele 824.MV131-CB3 sebesar 0,3s. Sedangkan merk Merlin Gerin mempunyai time difference sebesar 0,17s. 4.4.2 Setting Rele untuk bus SUB-XIV-824-MV141 20 KV hingga bus ER28-834-MV281 6,3 KV (tipikal 3)

Gambar 13 Kurva koordinasi line proteksi Tipikal 3 menggunakan merk Merlin Gerin

Gambar 12 Single Line Diagram tipikal 3 Tabel 5 Setting rele Tipkal 3 menggunakan Merlin Gerin
Inverse Current I> 1 1 1 1,35 1,3 t> 0,5 0,5 0,5 0,25 0,3 Definite Current I>> 15,4 15,4 15,4 4,4 7,1 t>> 0,1 0,1 0,1 0,4 0,1

ID ETAP ER2-834MV281-CB3 ER2-834MV281-CB1 824-MV142CB6 824.MV142CB5 824.MV141CB3

Relay 50/51 50/51 50/51 50/51 50/51

Brands Merlin Gerin sepam 1000 Merlin Gerin sepam 1000 Merlin Gerin sepam 1000 Merlin Gerin sepam 1000 Merlin Gerin sepam 1000

CT Ratio 200/5 200/5 200/5 3000/ 5 1000/ 5

Curve VI VI VI VI VI

Tabel 6 Setting rele Tipkal 3 menggunakan ABB


ID ETAP ER2-834MV281-CB3 ER2-834MV281-CB1 824-MV142CB6 824.MV142CB5 824.MV141CB3 Relay 50/51 50/51 50/51 50/51 50/51 Brands ABB REF541 ABB REF541 ABB REF541 ABB REF541 ABB REF541 CT Ratio 200/5 200/5 200/5 3000/ 5 1000/ 5 Curve VI VI VI VI VI Inverse Current I> 1 1 1 1,33 1,3 t> 0,5 0,5 0,5 0,17 0,23 Definite Current I>> 15,4 15,4 15,4 5 10 t>> 0,1 0,1 0,1 0,4 0,1

Gambar 14 Kurva koordinasi line proteksi Tipikal 3 menggunakan merk ABB

Procedings Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

Halaman 6 dari 8

Keterangan gambar 13 dan 14: Berdasar analisa kedua kurva koordinasi tipikal 1 dan standar IEEE (batas waktu kerja antara dua buah rele : 0,2 s 0,4 s), .di rekomendasikan untuk memilih rele merk Merlin Gerin Sepam 1000, karena rele 824.MV142-CB5 yang digunakan sebagai rele back-up mempunyai time difference dengan inverse rele 824.MV141-CB3 sebesar 0,34 s. Sedangkan merk ABB mempunyai time difference sebesar 0,417 s. 4.4.3 Setting Rele hubung singkat ke tanah di bus 814.MV11 hingga bus substation 20 kV

Gambar 16 Kurva koordinasi Ground fault relay menggunakan merk Merlin Gerin

Gambar 15 Single Line Diagram setting Ground fault relay


Tabel 7 Setting rele hubung singkat ke tanah menggunakan Merlin Gerin
ID ETAP GF 824.MV121-CB3 GF 814.MV11-CB2 GF 824.MV131.CB4 GF 814.MV11-CB4 GF 824.141-CB2 GF 814.MV11-CB5 GF 814.MV11-CB3 Relay 50N 50N 50N 50N 50N 50N 50N Brands Merlin Gerin VIP50 Merlin Gerin VIP50 Merlin Gerin VIP50 Merlin Gerin VIP50 Merlin Gerin VIP50 Merlin Gerin VIP50 Merlin Gerin VIP50 CT Ratio 200/5 200/5 1000/5 1000/5 1000/5 1000/5 2000/5 Curve DEFINITE DEFINITE DEFINITE DEFINITE DEFINITE DEFINITE DEFINITE Tap 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 Time Dial 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,8

Tabel 8 Setting rele hubung singkat ke tanah menggunakan ABB


ID ETAP GF 824.MV121-CB3 GF 814.MV11-CB2 GF 824.MV131.CB4 GF 814.MV11-CB4 GF 824.141-CB2 GF 814.MV11-CB5 GF 814.MV11-CB3 Relay 50N 50N 50N 50N 50N 50N 50N Brands ABB GKC ABB GKC ABB GKC ABB GKC ABB GKC ABB GKC ABB GKC CT Ratio 200/5 200/5 1000/5 1000/5 1000/5 1000/5 2000/5 Curve DEFINITE DEFINITE DEFINITE DEFINITE DEFINITE DEFINITE DEFINITE Tap 2 2 2 2 2 2 2 Time Dial 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,6

Gambar 17 Kurva koordinasi Ground fault relay menggunakan merk ABB Keterangan gambar 16 dan gambar 17: Berdasar analisa, di rekomendasikan untuk memilih Rele merk Merlin Gerin. Karena dari perhitungan untuk menentukan Tap, rele Merlin Gerin mempunyai range Tap

Procedings Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

Halaman 7 dari 8

yang hampir sesuai dengan perhitungan dibanding dengan rele ABB. V. KESIMPULAN Berdasarkan perbandingan antara dua merk Rele Merlin Gerin dan ABB untuk koordinasi setting pengaman rele arus lebih dan rele hubung singkat ke tanah pada PT Semen Gresik Pabrik Tuban IV yang sesuai dengan standar IEEE Std 242-1986, yaitu time difference diantara Rele yang berdekatan adalah 0,2 s sampai 0,4 s. Maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: Untuk Tipikal 1, di rekomendasikan untuk memilih Rele merk ABB REF 541 karena rele 824.MV122CB2 yang digunakan sebagai rele back-up mempunyai time difference dengan inverse rele 824.MV121-CB2 sebesar 0,274 s. Sedangkan merk Merlin Gerin mempunyai time difference sebesar 0,552 s. 2. Untuk Tipikal 2, di rekomendasikan untuk memilih Rele merk Merlin Gerin Sepam1000, karena rele 824.MV132-CB3 yang digunakan sebagai rele back-up mempunyai time difference dengan inverse rele 824.MV131-CB3 sebesar 0,3s. Sedangkan merk Merlin Gerin mempunyai time difference sebesar 0,17s. 3. Untuk Tipikal 2, di rekomendasikan untuk memilih Rele merk Merlin Gerin Sepam 1000, karena rele 824.MV142-CB5 yang digunakan sebagai rele back-up mempunyai time difference dengan inverse rele 824.MV141-CB3 sebesar 0,34 s. Sedangkan merk ABB mempunyai time difference sebesar 0,417 s. Untuk Setting Rele arus lebih hubung singkat ke tanah di bus 814.MV11 hingga bus substation 20 kV, di rekomendasikan untuk memilih Rele merk Merlin Gerin. Karena dari perhitungan untuk menentukan Tap, rele Merlin Gerin mempunyai range Tap yang hampir sesuai dengan perhitungan disbanding dengan rele ABB DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] A.R. van C Warrington, Protective Relays volume 1, Chapman & Hall LTD, 1962 Cristophe Preve, Protecton of Electrical Network, ISTE Ltd, Great Britain and the United States, 2006 GEC Alsthom, Protective Relays Application Guide, Stafford, England, 1987 IEEE Recommended Practice for Protection and Coordination of Industrial and Commercial Power System, IEEE Standart 242- 1986 P.M Anderson, Power System Protection, McGrawHill,1998. R Wahyudi Ir, Diktat Kuliah Sistem Pengaman Tenaga Listrik, 2008 Sunil. S. Rao, Switch Gear and Protection, Khanna Publishes, 1980. Schneider Electric, Protection Guide Motor 1.

Protection [9] SPLN 52-3 : 1983, Pola Pengaman Sistem Bagian Tiga, Sistem Distribusi 6 kV dan 20 kV [10] Titarenko M Ivonovsky,Protecive Relaying in Electrical Power System. [11] Turan Gonen, Modern Power System Analysis, USA, 1988. [12] Wahyudi SN, Proteksi dan Power Quality, workshop operasi dan Pemeliharaan Distribusi , PT. PLN Pusdiklat 2008 [13] Operation Technologi.Inc, Protection Device Coordination ETAP STAR, 2004 [14] PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Annual Report 2009 Semen Gresik, 2009 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Rudianto Putra Pratama, dilahirkan di Gresik, 9 April 1988. Merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Ir. M. Ramli dan Ibu Siti Wasiatul Q. Menempuh jenjang pendidikan di TK Yayasan Wisma Semen Gresik, Gresik tahun 1992-1994. SD III Yayasan Wisma Semen Gresik, Gresik tahun 1994-1998, SDN Mondokan Tuban tahun 1998-2000. SLTPN 4 Tuban tahun 2000-2003, dan SMUN 3 Tuban tahun 2003-2006. Setelah lulus SMU, penulis melanjutkan studinya di S1 Teknik Elektro, Bidang Studi Teknik Sistem Tenaga, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Selama kuliah, penulis aktif dalam beberapa kepanitiaan di kampus, yaitu panitia IEE (International Electricl Engineering) Expo 2009, dan koordinator seksi acara pada Study Excursie 2010 di Bali.

Procedings Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

Halaman 8 dari 8

Anda mungkin juga menyukai