PENDAHULUAN
Pada era modern ini listrik telah menjadi kebutuhan yang mendasar bagi
manusia, sehingga keberadaan energy listrik sangat berpengaruh dalam
berjalannya roda aktivitas manusia. Demi menjaga roda aktivitas manusia ini
berjalan secara normal maka sudah menjadi tanggung jawab PLN (Perusahaan
Listrik Negara) selaku penyedia tenaga listrik di Indonesia guna menjaga
kontinuitas penyaluran tenaga listrik tersebut.
Permasalahan utama dalam menjaga kontinuitas tenaga listrik ini adalah
terjadinya gangguan-gangguan yang terjadi pada sepanjang jaringan tenaga
listrik baik gangguan berupa arus lebih maupun tegangan lebih yang dapat di
sebabkan oleh berbagai factor baik internal maupun eksternal. sehingga
peralatan proteksi sangat diperlukan guna menghindari kerusakan peralatan dan
manusia yang berada di jaringan maupun sekitar jaringan. Pada gangguan yang
bersifat permanen atau tetap akan mudah menyediakan peralatan proteksinya
karena pada gangguan yang bersifat tetap bisa langsung diputuskan secara
permanen juga dan dilakukan pengerjaan pemeliharaan maupun perbaikan.
Yang menjadi permasalahan utama adalah dalam menghadapi gangguan yang
bersifat temporan atau sementara. Guna menghadapi gangguan yang bersifat
sementara seperti adanya dahan yang menempel ketika angin kencang dan
mengakibatkan hubung singkat ketanah dan menyebabkan lonjakan arus yang
cukup besar, dalam menghadapi permasalahan bersifat sementara seperti
itusangat tidak diperlukan jaringan listrik sampai trip secara permanenmaka
recloser keluar sebagai solusi dalam menghadapi permasalahan semacam ini
karena dengan adanya recloser yang dapat disetting arusnya dan waktu
reclosenya dapat melakukan reclose atau penutupan balik guna menghindari
jatuhnya jaringan karena gangguan temporan, dengan begitu recloser akan
dapat menjaga ketahanan sistem tenaga listrik terhadap gangguan temporer,
I.
TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan simulasi recloser berbasis ATmega 8
dengan kontrol rangkaian menggunakan software Delphi adalah :
1. Memenuhi sebagian tugas yang diberikan dalam mengikuti mata kuliah
Praktek Realisasi Rancangan Elektronika.
2. Melatih keterampilan mahasiswa untuk membuat suatu alat sederhana
yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengembangkan sikap disiplin, profesional dan pantang menyerah
melalui pembuatan Tugas Praktek Realisasi Rancangan Elektronika.
4. Mengetahui prinsip kerja dari Pemutus Balik Otomatis (PBO) atau
Recloser.
5. Mempelajari karakteristik dari peralatan elektronika yaitu : Atmega8,
khususnya ADC.
6.
yang
mengalir)
menjadi
ggl
pada
keluaran
trafo
arus
BAB II
DASAR TEORI
PENGERTIAN (DASAR TEORI)
Recloser atau disebut juga sebagai Penutup Balik Otomatis(PBO) adalah alat
perlindungan arus lebih berfungsi untuk memutuskan saluran secara otomatis
ketika terjadi gangguan dan akan segera menutup kembali beberapa waktu
kemudian sesuai dengan setting waktunya. Biasanya alat ini disetting untuk
dua kali bekerja, yaitu dua kali pemutusan dan dua kali penyambungan.Apabila
kerja recloser tidak kembali menutup, maka terjadi gangguan permanen.
Sumber :www.gobizkorea.com
Gambar PBO
Karakteristiknya PBO yang terpenting dalam pemakaianya :
1 Penggunaan sebagai pengaman saluran udara tegangan menengah dari
arus hubung singkat di jaringan dan terpasang setelah PMT out going
2
penyulang 20 KV;
Maksimum dalam mengamankan jaringan 20 KV dari gangguan yang
luas atau memperkecil radius pemadaman akibat gangguan.
(Primary Terminal).
Inti Sekunder(Secondary Core).
Kumparan Sekunder (Secondary Winding).
Material insulasi (insulation Material).
Terminal sekunder (Secondary Terminal) dan pelindungnya.
Informasi Product (Name Plate).
sekunder
akan
Dimana:
Ip adalah Arus Primer, Is adalah Arus Sekunder.
Ns adalah jumlah kumparan Sekunder, Np adalah jumlah kumparan primer.
Perbandingan dari Arus Primer terhadap arus sekunder disebut juga Rated
ratio.
Dari persamaan diatas, maka besarnya arus sekunder Is yang akan mengalir
disisi sekunder adalah jumlah kumparan Primer Np dibagi jumlah kumparan
sekunder Ns dikalikan dengan arus yang mengalir disisi primer Ip atau dalam
bentuk formulasi menjadi:
Dimana:
Is adalah arus sekunder, Ip adalah arus sekunder
Np adalah Jumlah kumparan primer, Ns adalah jumlah kumparan sekunder.
Pada kenyataannya, tidak semua arus primer akan terduplikasi disisi kumparan
sekunder. Akan dibutuhkan suatu arus eksitasi Ie agar proses reproduksi arus
sekunder dapat terjadi. Dengan demikian, apabila arus eksitasi kita masukan
dalam formulasi, besarnya arus sekunder menjadi:
Dimana Ie adalah arus eksitasi yang dibutuhkan agar proses reproduksi arus
sekunder dapat terjadi. Karena Arus eksitasi tidak dapat diabaikan, maka
proses reproduksi arus sekunder akan mengalami kesalahan dan biasa disebut
sebagai kesalahan transformasi ( transformation error). Selain daripada itu,
akan terjadi juga pergeseran fasa. Kesalahan pada fasa biasa disebut sebagai
pergeseran fasa.
Jika disederhanakan, maka skematik diagram dari arus primer, arus eksitasi dan
arus sekunder ditunjukan pada garmbar dibawah ini;
Arus
(Current
perbandingan
(Ratio
Dimana:
Kn adalah Perbandingan transformasi pengenal (Rated Transformation Ratio).
Ip adalah arus primer actual/sebenarnya (Actual Primary Current).
Is adalah arus sekunder actual/sebenarnya (Actual Secondary Current) pada
saat Ip mengalir disisi primer dan kondisi pengukuran terjadi.
Resistor
Komponen ini memiliki bentuk kecil dan memiliki gelang warna yang
menunjukkan besar dan kecilnya suatu tahanan. Resistor memiliki 2 buah kaki
pada ujungnya dan tidak memiliki kutub positif dan kutub negatif sehingga
pemasangannya boleh terbalik, asalkan nilainya sama dengan nilai yang tertera
pada PCB atau skema.
Komponen ini terbuat dari bahan arang sehingga arus yang ada dalam resistor
tetap tidak dapat di ubah-ubah lagi. Apabila nilai ohmnya tidak sesuai dengan
arus yang masuk (lebih besar arus dari nilainya) maka komponen ini akan
terbakar dan tidak berfungsi lagi.
Transformator
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah
energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain,
melalui
suatu
gandengan
magnet
dan
berdasarkan
prinsip
induksi-
dimana :
Np = Banyaknya lilitan primer
Ns = Banyaknya lilitan sekunder
Is = Arus pada sisi sekunder
Ip = Arus pada sisi primer
Vp = Tegangan pada sisi primer
Trafo catu daya dibedakan menjadi dua, yaitu trafo engkel dan trafo center tab
(CT). Pada pembuatan realisasi ini yang digunakan adalah Trafo Trafo CT
Adalah trafo yang mempunyai besar keluaran yang bejumlah dua atau
bepasangan (6 dgn 6) selain itu trafo ini punya ujung CT. CT ini digunakan
sebagai arus negatif. Selain itu trafo CT keluarannya dapat di pararel
(keluarannya dapat digabungkan tapi syaratnya harus pasangannya yaitu 6
dengan 6 atau 12 dengan 12). Inti besi pada trafo sengaja dibuat berkepingkeping, karena dengan bentuk kepingan terdapat rongga udara, ini juga
digunakan sebagai pendingin trafo serta untuk mengurangi arus pusar yang
menyebabkan rugi-rugi daya.
Gambar Transformator CT
Kapasitor
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat
gunakan adalah keramik, kertas, udara, metal film, gelas, vakum dan lain-lain
sebagainya. Kapasitas untuk menyimpan kemampuan kapasitor dalam muatan
listrik disebut Farad (F) yang diambil dari nama penemu Michael Faraday
sedangkan simbol dari kapasitor adalah C (kapasitor).
Gambar Kapasitor
Ada 2 jenis kondensator, yang pertama adalah kondensator polar/elektrolit
diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta
memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung. Sedangkan Kapasitor
non-polar dapat dipasang secara bolak-balik pada suatu rangkaian elektronik
tanpa memeperhatikan kutub-kutubnya. Biasanya berbentuk tablet atau
kancing.
Lambang kondensator
Lambang kapasitor
Kapasitor
juga mempunyai tegangan kerja, Non
biasanya
Polar/Elektrolit
Polar pada rangkaian DC
berkisar dari 3,3V sampai 25V. Jangan menggunakan kapasitor yang tegangan
kerjanya lebih rendah dari tegangan kerja yang ditentukan. Lebih baik memilih
kapasitor yang tegangan kerjanya 10 - 15 persen lebih besar dari tegangan
e
rangkaian.
Dioda (Penyearah)
Dioda adalah jenis komponen pasif. Dioda memiliki dua kaki/kutub yaitu kaki
anoda dan kaki katoda . Dioda terbuat dari bahan semi konduktor tipe P dan
semi konduktor tipe N yang di sambungkan. Semi konduktor tipe P berfungsi
sebagai Anoda dan semi konduktor tipe N berfungsi sebagai katoda. Pada
daerah sambungan 2 jenis semi konduktor yang berlawanan ini akan muncul
daerah deplesi yang akan membentuk gaya barier. Gaya barier ini dapat
ditembus dengan tegangan + sebesar 0.7 volt yang dinamakan sebagai break
down voltage, yaitu tegangan minimum dimana dioda akan bersifat sebagai
konduktor/penghantar arus listrik.
Prinsip Kerja Dioda pada umumnya adalah sebagai alat yang terbentuk dari
beberapa bahan semikonduktor dengan muatan Anode (P) dan muatan Katode
(N) yang biasanya terdiri dari geranium atau silikon yang digabungkan, dan
muatan yang bertipe N merupakan bahan dengan kelebihan elektron, dan
sebaliknya muatan bertipe P merupakan bahan dengan kekurangan elektron
yang dipisahkan oleh depletion layer yang terjadi akibat keseimbangan kedua
muatan tersebut, oleh karena itu dioda tersebut menghasilkan suatu hole yang
berfungsi sebagai pembawa tegangan atau muatan sehingga terjadi perpindahan
sekaligus pengaliran arus yang terjadi di hole tersebut.
Dioda bersifat menghantarkan arus listrik hanya pada satu arah saja, yaitu jika
kutub anoda kita hubungkan pada tegangan + dan kutub katoda kita hubungkan
dengan tegangan (kita beri bias maju dengan tegangan yang lebih besar dari
0.7 volt) maka akan mengalir arus listrik dari anoda ke katoda (bersifat
konduktor). Jika polaritasnya kita balik (kita beri bias mundur) maka arus yang
mengalir hampir nol atau dioda akan bersifat sebagai isulator.
f
Dioda Bridge
Dioda Bridge ditemukan oleh J. A Fleming pada tahun 1904, Ia adalah seorang
ilmuan yang berasal dari inggris (1849-1945). Mungkin bagi kalian yang
senang dengan hobby elektro atau lulusan sekolah elektro,mungkin sudah tidak
asing lagi dengan benda yang satu ini yang namanya dioda. Bahkan untuk
memahami
cara
kerjanya
mungkin
sangat
mudah
sekali
bagi
kalian. Dioda secara bebas dapar diartikan sebagai salah satu komponen
elektonika yang
sangat
sering
dijumpai
dan
digunakan
seperti
pada kapasitor dan juga resistor. Secara sederhana sebuah dioda bisa kita
simulasikan sebagai sebuah katup,dimana katup tersebut akan terbuka
manakala air yang mengalir dibelakang katup menuju kedepan, sedangkan
katup akan menutup karena adanya dorongan aliran air dari arah depan katup.
Agar bisa lebih mengetahui perinsip kerja dioda, mari kita bahas bersama.
Relai
Relai
adalah
Saklar
(Switch)
yang
bekerja
menggunakan
prinsip
Sumber : produksielektronik.com
Gambar Bentuk Relai dan Simbol Relai
1
2
3
4
Sumber : produksielektronik.com
Gambar Komponen Dasar Relai
Berdasarkan gambar di atas, inti besi yang dililit oleh kumparan (coil)
berfungsi untuk mengendalikan besi tersebut. Apabila kumparan diberikan arus
listrik searah, maka akan timbul gaya elektromagnet yang kemudian menarik
Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO)
sehingga menjadi saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi
barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan
menjadi OPEN atau tidak terhubung.
Dalam relai kita mengenal istilah Pole dan Throw. Pole adalah Banyaknya
Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay. Sedangkan Throw
merupakan.Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah kontak.
Berdasarkan penggolongan jumlah Pole dan Throw-nya sebuah relay, maka
1
Sumber : produksielektronik.com
Gambar Jenis Pole dan Throw
Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan
Elektronika diantaranya adalah :
1
Ada juga relay yang berfungsi untuk melindungi motor ataupun komponen
lainnya dari kelebihan tegangan ataupun hubung singkat.
Toroida
Solenoida panjang yang dilengkungkan sehingga berbentuk lingkaran
dinamakan toroida, seperti yang terlihat pada Gambar berikut:
Gambar Toroida
Induksi magnetik tetap berada di dalam toroida, dan besarnya dapat diketahui
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut
LM 358
LM358 adalah IC penguat operasional ganda (dual operational amplifiers / OpAmps). Komponen elektronika ini terdiri atas dua penguat operasional highgain dengan kompensator frekuensi yang independen, dirancang untuk
beroperasi cukup dari satu catu daya tunggal dengan rentang tegangan yang
lebar untuk flesibilitas penuh dalam menerapkan rancangan rangkaian
elektronika Anda. Dapat juga menggunakan catu daya terpisah selama
perbedaan tegangan antara kedua catu daya antara 3V hingga 32V dan Vcc
setidaknya 1,5 volt lebih tinggi dibanding tegangan masukan moda-bersama
(input common-mode voltage). Tarikan dari arus pasokan rendah (low supply
current drain) bersifat independen dari besarnya tegangan catu daya.
Gambar LM358
jIC TL072
Tidak seperti IC TL071 yang memiliki sebuah channel penguat, IC linear opamp TL072 memiliki dua buah channel penguat langsung dalam satu kesamaan
IC nya. Sehingga jumlah 8 pin efektif untuk masing-masing pinnya (tida ada
space atau pin yang tidak terpakai). Konfigueasi kaki atau pin IC op-amp
TL072 seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
common anoda dan common cathoda (CC) dapat dilihat pada gambar berikut.
Rangkaian Internal Display 7 Segment Common Anoda
Rangkaian LED seperti pada gambar diatas disusun sedemikian rupa sehingga
membentuk display 7 segment yang dapat menampilkan karakter angka dan
huruf. Karena hanya terdiri dari 7 bagian (7 ruas) maka tampilan huruf yang
dihasilkan dispaly 7 segment tidak dapat menampilkn karakter huruf secara
lengkap a-z, akan tetapi dalam aplikasi rangkaian elektronika karakter huruf
yang sering ditampilkan oleh display 7 segment adalah karakter A-F saja.
Display 7 segment dapat menamplikan karakter angka desimal 0 9 yang
dapat dilihat pada gambar berikut.
Karakter Angka Pada Display 7 Segment
Dipasaran dapat dijumpai dispaly 7 segment dalam beberapa farian fisik yang
bermacam-macam. Ada yang dikemas untuk menampilkan 1 karakter angka
dan ada juga yang dikemas langsung untuk menampilkan beberapa karakter
angka. Contoh bentuk display 7 segment yang dapat dijumpai dipasaran dapat
dilihat dipasaran dapat dilihat pada gambar berikut : Contoh Bentuk Fisik
Display 7 Segment
common katode
Cara kerja dari seven segmen common katode akan aktif pada kondisi high "1"
dan akan off pada kondisi low "0".
ANGKA
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
h
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
g
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
f
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
e
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
d
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
c
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
b
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
a
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
HEXA
3FH
06H
5BH
4FH
66H
6DH
7DH
07H
7FH
6FH
common anode
Cara kerja dari seven segmen common anode akan aktif pada kondisi low "0"
dan akan off pada kondisi high "1".
Tabel pengaktifan common katode
ANGKA
HEXA
C0H
F9H
A4H
B0H
99H
92H
m Catu Daya
Catu daya merupakan suatu Rangkaian yang paling penting bagi sistem
elektronika.Ada dua sumber catu daya yaitu sumber AC dan sumber
DC.Sumber AC yaitu sumber tegangan bolak balik, sedangkan sumber
tegangan DC merupakan sumber tegangan searah.
Bila dilihat dengan osiloskop seperti berikut :
Gambar Tegangan AC
Gambar Tegangan DC
Sumber Tegangan Bila diamati sumber AC tegangan berayun sewaktu-waktu
pada kutub positif dan sewaktu-waktu pada kutub negatif, sedangkan sumber
AC selalu pada satu kutub saja, positif saja atau negatif saja.Dari sumber AC
dapat disearahkan menjadi sumber DC dengan menggunakan rangkaian
penyearah yang di bentuk dari dioda.Ada tiga macam rangkaian penyearah
dasar yaitu penyearah setengah gelombang, gelombang penuh dan sistem
jembatan.
catu daya yang besar adalah sumber bolak-balik AC (alternating current) dari
pembangkit tenaga listrik.Untuk itu diperlukan suatu perangkat catu daya yang
dapat mengubah arus AC menjadi DC.Pada tulisan kali ini disajikan prinsip
rangkaian catu daya (power supply) linier mulai dari rangkaian penyearah yang
paling sederhana sampai pada catu daya yang ter-regulasi.
2.
Penyearah (Rectifier)
Pada rangkaian ini, dioda (D1) berperan hanya untuk merubah dari arus AC
menjadi DC dan meneruskan tegangan positif ke beban R1.Ini yang disebut
dengan penyearah setengah gelombang (half wave). Untuk mendapatkan
penyearah gelombang penuh (full wave) diperlukan transformator dengan
center tap (CT) seperti pada gambar diatas.
Voltage Regulator
outputnya juga akan naik/turun. Seperti rangkaian penyearah di atas, jika arus
semakin besar ternyata tegangan dc keluarnya juga ikut turun.Untuk beberapa
aplikasi perubahan tegangan ini cukup mengganggu, sehingga diperlukan
komponen aktif yang dapat meregulasi tegangan keluaran ini menjadi stabil.
Regulator Voltage berfungsi sebagai filter tegangan agar sesuai dengan
keinginan. Oleh karena itu biasanya dalam rangkaian power supply maka IC
Regulator tegangan ini selalu dipakai untuk stabilnya outputan tegangan.
Berikut susunan kaki IC regulator tersebut.
Delphi
Delphi 2010 adalah aplikasi development Tool yang digunakan untuk membuat
aplikasi berbasis windows dan web secara cepat dan mudah, pada dasarnya
Delphi 2010 hampir sama dengan versi sebelumnya. Hanya saja di versi ini,
delphi dilengkapi dengan segudang fitur dan fasilitas yang belum ada pada
versi - versi delphi sebelumnya, seperti gesture yang digunakan pada aplikasi
berbasis monitor touchscreen. fitur Ribbon yang dapat mempercantik tampilan
form aplikasi (Kadir Abdul, 2001:35).
Untuk memulai pemrograman Delphi, yang pertama kali adalah membuka
program Delphi bila belum dijalankan. Umumnya cara untuk menjalankan
program Delphi adalah dengan melalui menu Start > Programs > Embarcadero
RAD Studio 2010 > Delphi 2010.
Pada saat pertama kali program Delphi dijalankan, maka akan secara otomatis
terbentuk sebuah form kosong (Project Baru) yang siap untuk diproses lebih
lanjut. Tampilan lembar kerja Delphi 2010 ditunjukan pada gambar dibawah
ini.
Menu Bar
Di dalam menu bar terdapat banyak perintah untuk memerintahkan komputer
agar melakukan suatu tindakan, seperti menyimpan file, membuka file,
menutup file, memkompile program dan masih banyak lagi perintah-perintah
lainnya.
Tool Bar
Adalah kumpulan tombol-tombol yang berfungsi untuk memberikan perintah
pada komputer, atau dengan kata lain dapat diartikan sebagai alternatif dalam
memberikan perintah selain menggunakan menu bar.
Componen Palette
Adalah kumpulan komponen yang berfungsi untuk merancang tampilan
program. Dalam bagian ini terdapat banyak komponen yang dapat digunakan
secara langsung.
Object Tree View
Adalah tempat menampilkan nama-nama komponen yang kita gunakan pada
form yang aktif saat pembuatan program.
Object Inspector
Adalah kumpulan sifat / properties dari setiap komponen program, dengan
menggunakan bagian ini kita dapat mengatur sifat setiap komponen, seperti
warna, ukuran dan pengaturan tampilan lain, juga untuk mengatur kejadian /
event pada suatu objek tertentu.
Object Form
Adalah tempat kita melakukan desain tampilan terhadap program yang kita
buat, dan sinilah setiap komponen yang kita gunakan diletakkan sewaktu kita
ingin menggunakannya.
Code Editor
Adalah tempat kita akan menuliskan setiap perintah-perintah program terhadap
proses yang kita inginkan terjadi terhadap suatu objek atau kejadian.
Object Inspector
a. Nama Objek akan selalu menampilkan nama objek yang saat itu sedang
aktif atau sedang terpilih pada objek form.
b. Tab Properties digunakan untuk mengganti properti (kepemilikan) sebuah
objek/komponen.
c. Tab Event digunakan untuk membuat procedure yang diaktifkan (trigered)
lewat sebuah event.
d. Nama Propeties adalah nama-nama properties untuk melakukan pengaturan
terhadap suatu objek yang sedang aktif. Nama properites ini tersusun sesuai
dengan abjad pada Tab Properties.
Bahasa Assembly
Bahasa rakitan atau lebih umum dikenal sebagai Assembly adalah bahasa
pemrograman
tingkat
rendah
yang
digunakan
mikro,
dan
dalam
perangkat
disebut
Inggris: assembler)
yang
mekanisme lompatan yang umum terdapat dalam bahasa mesin yang biasanya
menggunakan alamat memori, programmer dapat lebih mudah menggunakan
fasilitas pelabelan yang terdapat pada bahasa rakitan dibandingkan
menggunakan alamat memori tertentu dalam kode mnemonic.
BAB III
ALAT DAN BAHAN
a. Peralatan
1. Solder
2. Multimeter
3. Baskom
4. Cutter
5. Pistol Lem
6. Tang
7. Bor
8. Gunting
9. Setrika
10. Atraktor
11. Gergaji besi
12. Spidol permanent
13. Kertas CTS
b. Bahan
1. Atmega8.......................................................................(1 buah)
2. Transformator CT 220V/18V 10A...............................(1 buah)
3. LM358..........................................................................(2 buah)
4. Resistor470 Ohm..........................................................(3 buah)
5. Kapasitor lco 2200 uF/16 V.........................................(1 buah)
6. Kapasitor Elco 100 uF/16.............................................(1 buah)
7. Kapasitor Elco 1000 uF/16 V.......................................(1 buah)
8. Black Housing..............................................................(6 buah)
9. Kabel Pelangi................................................................(1 meter)
10. Terminal 3input.............................................................(1 buah)
11. Steker............................................................................(1 buah)
12. PCB..............................................................................(1 lembar)
13. Kabel NMHY 0,75mm2...............................................(2 meter)
14. Trafo arus (toroida).......................................................(1 buah)
15. Lampu motor 5 Watt.....................................................(4 buah)
16. Lampu motor 25 Watt.....................................................(1 buah)
17. Lampu motor 35 Watt.....................................................(1 buah)
BAB IV
LANGKAH KERJA
Persiapan Perangkat Keras
1. Menyiapkan gambar jalur rangkaian yang nantinya akan disalin pada pada
papan PCB menggunakan software computer. Diperlukan software yang
dapat digunakan untuk membuat gambar rangkaian salah satunya adalah
software Eagle.
2. Setelah gambar dalam bentuk board selesai maka langkah selanjutnya
adalah mencetak gambar rangkaian pada kertas CTS menggunakan printer
laser.
3. Menindihkan kertas CTS pada papan PCB kemudian mensetrikanya agar
gambar pada kertas CTS menempel pada papan PCB.
4. Mendinginkan papan PCB dengan air dan lepas kertas CTS secara hatihati, kemudian memperjelas gambar menggunakan spidol permanen
apabila ada jalur yang tidak menempel atau kurang jelas.
5. Memotong papan PCB sesuai agar sesuai ukuran menggunakan gergaji
besi atau cutter.
6. Menuangkan larutan Ferricloride (FeCl3) secukupnya pada baskom dan
tambahkan sekitar 250ml air bersih. Aduk hingga keduanya merata.
7. Rendam PCB pada larutan tersebut dan menggoyang-goyangkan baskom
hingga tembaga yang tidak tetutup carbon atau spidol menjadi hilang
akibat proses pelarutan dengan Ferricloride.
8. Setelah proses pelarutan tembaga pada PCB selesai, bersihkan karbon
yang masih menempel dengan kapas yang dibasahi dengan tiner secara
perlahan.
9. Melubangi papan PCB sesuai jalur yang telah dibuat dengan menggunakan
bor khusus PCB. Yaitu bor ukuran 0,8-1mm sesuai letak dan besar kaki
komponen.
10. Memasang komponen pada papan PCB sesuai letak komponen dan
mensoldernya dengan tenol. Pada proses ini pensolderan harus dilakukan
dengan cepat dan rapi karena ada beberapa komponen yang tidak tahan
dengan suhu tinggi sehingga dapat mengurangi kepekaan komponen.
11. Memotong kaki- kaki komponen agar rapi menggunakan tang potong atau
dapat dengan gunting kuku.
12. Memastikan rangkaian bekerja dengan baik.
13. Memasang rangkaian yang sudah jadi pada media sesuai keinginan
(sterofoam) sebagai casing.
14. Melakukan pengukuran-pengukuran dan mencatat hasilnya.
BAB V
PEMBAHASAN
ATmega 8
Pada setiap Arduino terdapat otak yang akan memerintahkan program
kepada komponen-komponen eksekusi. Pada Arduino ini digunakan
ATmega 8 sebagai otak dari system. Penjelasan mengenai pin dan port
ATmega 8 telah dibahas di bagian dasar teori.
VCC
Suplay tegangan pada ATmega8 sekitar 4,5 5,5 V dc, untuk ATmega8L
sekitar 2,7 5,5 V dc.
GND
Ground
PORTB
komunikasi
digital
dan
rangkaian
pengukuran/pengujian.
Data diskrit
dieksekusi oleh program yang ada di PC dan prosesnya ini dilakukan setiap detik
sehingga diperoleh hasil yang detail.
Resolusi ADC
Resolusi ADC menentukan ketelitian nilai hasil konversi ADC. Sebagai
contoh: ADC 8 bit akan memiliki output 8 bit data digital, ini berarti sinyal input
dapat dinyatakan dalam 255 (2n 1) nilai diskrit. ADC 12 bit memiliki 12 bit
output data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 4096 nilai
diskrit. Dari contoh diatas ADC 12 bit akan memberikan ketelitian nilai hasil
konversi yang jauh lebih baik daripada ADC 8 bit. Sedangkan pada ATmega8
bitnya adalah 10 bit sehingga nilai sinyal input dinyatakan dalam 1023 nilai
diskrit.
Letak ADC
ADC merupakan satu kesatuan yang sudah terdapat pada lebih tepatnya pada
Mikrokontroler dan untuk ATmega 8 terletak pada port C. dari port C ini
kemudian masuk ke pin Input/Output yang ada yang sebelumnya disambungkan
dengan
konektor
terlebih
dahulu.
Konektor
inilah
yang
nanti
Input
analog
pada
ATmega8
akan
Pada simulasi pendeteksi gangguan dengan relay, ada beberapa tahapan atau
proses yang harus dilalui sebelum data dapat ditampilakn dilayar monitor dan
dapat dikontrol dengan program melalui PC.
1
Besarnya arus dan lamanya waktu trip pada relai disetting melalui
software Delphi.
Kemudian saat simulasi dinyalakan, tegangan mengalir dari trafo untuk
diturunkan menjadi 5 Volt. Tegangan tersebut kemudian disearahkan oleh
7
8
berfungsi sebagai recloser akan trip selama delay waktu yang telah diatur.
Relai akan trip dan kembali normal secara otomatis dalam 2 kali.
Untuk yang ketiga kalinya jika arus yang terukur melebihi setting maka
relai akan trip dan akan kembali normal setelah dioperasikan secara
manual.
Untuk besar arus yang disetting adalah sebesar 8 A maka untuk arus yang
melebihi 8 A maka relai akan trip.
Tabel Data Pengukuran
Beban
5 Watt
10 Watt
15 Watt
20 Watt
25 Watt
30 Watt
35 Watt
Tegangan output
Tegangan output
Arus yang
sebelum dikuatkan
0,25 Volt
0,45 Volt
0,65 Volt
0,85 Volt
0,9 Volt
1 Volt
1,35 Volt
setelah dikuatkan
0,75 Volt
1,35 Volt
1,95 Volt
2,55 Volt
2,7 Volt
3 Volt
4,05 Volt
mengalir
6,67 A
7,4 A
7,69 A
7,84 A
9,25 A
10 A
8,75 A
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
1. ADC dalam sistem digunakan untuk menampilkan besaran arus hasil
pengukuran trafo arus saat sistem diberi berbagai macam beban
2. Dalam ATmega 8 sudah terdapat ADC internal sehingga tidak dibutuhkan
rangkaian ADC tersendiri.
3. Proses yang terjadi dalam ADC adalah:
Pen-cuplik-an
Peng-kuantisasi-an
Peng-kode-an
4. Penghitungan nilai ADC dipengaruhi oleh sensitivitas arus pada data sheet
dan juga nilai minimal ADC dapat mendeteksi tegangan sesuai dengan
data sheet.
5. Pemrograman dengan bahasa assembler ini dapat lebih mudah digunakan
karena lebih mudan dipahami.
6. Program Delphi dalam sistem ini berguna untuk mempermudah
menyetting arus dan juga memonitoring sistem saat gangguan terjadi.
b.
Saran
Dengan simulasi yang kita rangkai ini diharapkan dapat diaplikasikan
dalam sistem jaringan pada kehidupan nyata sehingga dapat mengurangi
kerusakan peralatan listrik serta mengurangi luas daerah pemadaman.
Dengan pembuatan simulasi ini diharapkan dapat dikembangkan oleh
pihak Kampus agar lebih berguna untuk proses pembelajan.
Lampiran
Flowchart
Display 7
segmen
LAPORAN KEGIATAN
PRAKTIKUM REALISASI
PENGOPERASIAN SIMULASI RECLOSER BERBASIS ATMEGA 8
DENGAN KONTROL RANGKAIAN MENGGUNAKAN SOFTWARE
DELPHI
Disusun Oleh :
GALUH PRASTYANI
21060113083002
: Galuh Prastyani
NIM
: 21060113083002
Program Studi
Fakultas
Praktikan,
Galuh Prastyani
NIM. 21060113083002
PranataLaboratoriumPendidikan,
Dosen Penguji
Priyo Sasmoko ST.M.Eng
NIP. 197009161998021001
Enny, Spd
NIP. 196209281983032002
NIM
: 21060113083019
Program Studi
Fakultas
Praktikan,
Adryan Fahri Zul Fauzi
NIM. 21060113083019
PranataLaboratoriumPendidikan,
Dosen Penguji
Enny, Spd
NIP. 196209281983032002
LAPORAN KEGIATAN
PRAKTIKUM REALISASI
PENGOPERASIAN SIMULASI RECLOSER BERBASIS ATMEGA 8
DENGAN KONTROL RANGKAIAN MENGGUNAKAN SOFTWARE
DELPHI
Disusun Oleh :
ADRYAN FAHRI ZUL FAUZI
21060113083019