PROYEK TELEKOMUNIKASI
PENGAPLIKASIAN POWER SUPPLY UNTUK PENGISIAN BATERAI
LI-ION OTOMATIS
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Proyek Telekomunikasi
Semester 7
Dosen Pembimbing :
Mochammad Taufik, ST.MT.
OLEH :
KELOMPOK 6 / JTD-4C
Candra Setiya Fajriawan
(1241160058)
(1241160005)
(1241160068)
(1241160043)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Catu daya atau power supply merupakan suatu rangkaian elektronik yang
mengubah arus listrik bolak-balik menjadi arus listrik searah. Catu daya
menjadi bagian yang penting dalam elektonika yang berfungsi sebagai sumber
tenaga listrik misalnya pada baterai atau accu.
Secara garis besar, power supply dibagi menjadi dua macam, yaitu power
supply tak distabilkan dan power supply distabilkan. Power supply tak
distabilkan dan Power supply distabilkan. Power supply tak distabilkan
merupakan jenis power supply yang paling sederhana. Pada power supply
jenis ini, tegangan maupun arus keluaran dari power supply tidak distabilkan,
sehingga berubah-ubah sesuai keadaan tegangan masukan dan beban pada
keluaran.
Disisi lain, penggunaan handphone sudah menjadi gaya hidup di era
globalisasi ini. Hampir seluruh kegiatan manusia dapat ditunjang oleh adanya
handphone serta setiap manusia membutuhkan handphone hampir di setiap
waktu. Oleh karena itu, daya tahan handphone harus dapat mencakup seluruh
kegiatan yang bisa menunjang kegiatan manusia.
Pada prinsipnya, pengisian muatan baterai adalah dengan cara mengaliri
baterai dengan arus listrik secara terus-menerus. Pengisian dihentikan ketika
tegangan baterai telah sampai pada tegangan manksimumnya (muatan penuh).
Jika baterai telah mencapai tegangan maksimumnya tetapi tetap dilakukan
pengisian maka akan menimbulkan kerugian yaitu pemborosan energy listrik
serta
akan
terjadi
pemanasan
berlebihan
pada
baterai
yang
akan
1.2.2
supply
Mahasiswa dapat merancang dan membuat charger baterai dengan
system otomatis
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Power Supply
masukan
bolak-balik
yang
membentangi
primer
sedemikian hingga
c. Efisiensi
Efisiensi transformator dapat diketahui dengan rumus
komponen
aktif
CAPacitor/kondensator
variabel)
digunakan
Dioda sebenarnya tidak menunjukkan kesearahan hidupmati yang sempurna (benar-benar menghantar saat panjar maju dan
menyumbat pada panjar mundur), tetapi mempunyai karakteristik
listrik tegangan-arus taklinier kompleks yang bergantung pada
teknologi yang digunakan dan kondisi penggunaan. Beberapa jenis
dioda juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk
penggunaan penyearahan.
Awal mula dari
dioda
adalah
peranti kristal
Cat's
Whisker dan tabung hampa (juga disebut katup termionik). Saat ini
dioda yang paling umum dibuat dari bahan semikonduktor
seperti silikon atau germanium.
b. Penyearah
Penyearah adalah rangkaian elektronika yang berfungsi
menyearahkan gelombang arus listrik. Arus listrik yang semula
berupa arus bolak-balik (AC) jika dilewatkan rangkaian Penyearah
akan berubah menjadi arus searah (DC). Jenis Jenis Penyearah
antara lain :
Penyearah Setengah Gelombang
Pada rangkaian ini, dioda berperan untuk hanya meneruskan
tegangan
positif
ke
beban
RL.
Ini
yang
disebut
demikian
beban
R1
mendapat
suplai
2.1.3 Filter
menambahkan
kapasitor
pada
rangkaian
penyearah
10
atau Vout = Vz. Namun rangkaian ini hanya bermanfaat jika arus beban
tidak lebih dari 50mA.
Prinsip rangkaian catu daya yang seperti ini disebut shunt regulator,
salah satu ciri khasnya adalah komponen regulator yang paralel dengan
beban. Ciri lain dari shunt regulator adalah, rentan terhadap short-circuit.
Perhatikan jika Vout terhubung singkat (short-circuit) maka arusnya tetap I
=
Vin/R1.
Disamping regulator
shunt,
ada
juga
yang
disebut
dengan regulator seri. Prinsip utama regulator seri seperti rangkaian pada
gambar 7 berikut ini. Pada rangkaian ini tegangan keluarannya adalah:
Vout = VZ + VBE
VBE adalah tegangan base-emitor dari transistor Q1 yang besarnya
antara 0.2 0.7 volt tergantung dari jenis transistor yang digunakan. Dengan
mengabaikan arus IByang mengalir pada base transistor, dapat dihitung besar
tahanan R2 yang diperlukan adalah :
R2 = (Vin Vz)/Iz
Iz adalah arus minimum yang diperlukan oleh dioda zener untuk
mencapai teganganbreakdown zener tersebut. Besar arus ini dapat diketahui
dari datasheet yang besarnya lebih kurang 20 mA.
11
Jika diperlukan catu arus yang lebih besar, tentu perhitungan arus base
IB pada rangkaian di atas tidak bisa diabaikan lagi. Dimana seperti yang
diketahui, besar arus IC akan berbanding lurus terhadap arus IB atau
dirumuskan dengan IC = IB. Untuk keperluan itu, transistor Q1 yang dipakai
bisa
diganti
dengan
transistorDarlington yang
biasanya
memiliki
nilai yang cukup besar. Dengan transistorDarlington, arus base yang kecil
bisa menghasilkan arus IC yang lebih besar.
Teknik regulasi yang lebih baik lagi adalah dengan menggunakan OpAmp untuk men-drive transistor Q, seperti pada rangkaian gambar 8. Dioda
zener disini tidak langsung memberi umpan ke transistor Q, melainkan
sebagai tegangan referensi bagi Op-Amp IC1. Umpan balik pada pin negatif
Op-amp adalah cuplikan dari tegangan keluar regulator, yaitu :
Vin(-) = (R2/(R1+R2)) Vout
Jika tegangan keluar Vout menaik, maka tegangan Vin(-) juga akan
menaik sampai tegangan ini sama dengan tegangan referensi Vz. Demikian
sebaliknya jika tegangan keluar Vout menurun, misalnya karena suplai arus
ke beban meningkat, Op-amp akan menjaga kestabilan di titik referensi
Vz dengan memberi arus IB ke transistor Q1. Sehingga pada setiap saat Opamp menjaga kestabilan :
Vin(-) = Vz
12
Pada rangkaian ini tegangan output dapat diatur dengan mengatur besar R1
dan R2
13
elektrodanya terbuat dari bahan lithium ringan dan karbonnya merupakan elemen
yang sangat reaktif, dengan kata lain banyak energi yang dapat di simpan pada
ikatan atomnya. Selain itu, baterai ini juga lebih awet karena dapat menahan
hingga ratusan kali siklus isi ulang dan tidak ada efek memori, sehingga pengisian
ulang
tidak
perlu
menunggu
baterai
benar-benar
kosong
dan
bisa
14
Gambar 2 IC NE 555
FUNGSI
Ground (0V), adalah pin input dari sumber tegangan DC paling
negative
Trigger, input negative dari lower komparator (komparator B) yang
mengatur RS flip-flop
Output, pin keluaran dari IC 555.
Reset, adalah pin yang berfungsi untuk me reset latch didalam IC
yang akan berpengaruh untuk me-reset kerja IC. Pin ini tersambung
bekerja optimal jika diberi 5V s/d 15V. Supply arusnya dapat dilihat
di datasheet, yaitu sekitar 10mA s/d 15mA.
15
16
Gambar 6 IC LM317
17
18
BAB III
PERENCANAAN
3.1 Gambar Rangkaian
19
400mAh at 1C discharge
Nilai 0,1C dipilih karena ini merupakan nilai arus pengisian yang aman untuk
mengisi suatu baterai rechargeable. Nilai yang lebih besar dari 0,1C bisa juga
digunakan (misal 0,2C atau 0,5C), tetapi ini tidak dianjurkan karena dibutuhkan
rangkaian yang lebih kompleks (rumit) untuk mencegah Pengisian Berlebih (Over
Charging) yang dapat merusak baterai.
Penentuan Besar Arus Pengisian Pada Regulator Arus LM317
20
R7 = 1,25 / 95*10-3
R7 = 1,25 / 0,095
R7 = 13,16
21
Lampu LED akan menyala pada saat mengisi, dan akan padam pada saat
baterai telah penuh.
22