G
ambar 2.2: Gelombang input rangkaian
penyarah gelombang
Gambar 2.2 di atas menunjukkan
bahwa bentuk gelombang input pada
rangkaian
penyearah
setengah
gelombang
adalah
gelombang
sinusoidal. Gelombang ini merupakan
gelombang yang masuk pada rangakaian
sebelum impuls masukan melewati
komponen dioda.
Pada
penyearah
setengah
gelombang, dioda akan berlaku sebagai
penghantar selama putaran setengah
Positif dan tidak berlaku sebagai
penghantar
pada setengah siklus
negatif, sehingga dinamakan sebagai
Sinyal setengah Gelombang. Hal ini
terjadi karena dioda berada dalam
keadaan bias maju yang hanya
melewatkan deretan pulsa positif dan
memotong deretan pulsa negatif pada
gelombang
masukan.
Akibatnya
gelombang keluaran akan menjadi
deretan
pulsa
positif
setengah
gelombang, seperti yang ditunjukkan
pada gambar berikut:
setengah
Vr = VM-VL
III. METODOLOGI EKSPERIMEN
Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan
pada percobaan ini yaitu:
Osiloskop Sinar Katoda (CRO) 1buah
Transformator engkel 1 ampere (Step
Down) 1buah
Kabel penghubung
10 buah
Voltmeter digital
1 buah
2 buah
Dioda Kuprok
1 buah
1buah
Resistor 150 J
1 buah
Resistor 220 J
1 buah
Resistor 270 J
1 buah
1 buah
Elco 3300 F
1 buah
Elco 4700 F
1 buah
Prosedur Kerja
5 volt/div
0,02 sekon
1
T
Frekuensi (f)
Gambar
3.1
:
Penyearah
setengah gelombang
Setelah yakin bahwa rangkaian yang
telah
dibuat
sudah
benar,
Hz
24 volt
12 volt
10,7 volt
4 skala
3skala
4 skala
Bentuk-bentuk gelombang
setengah gelombang
penyearah
= 100
C1
= 1000 F
C2
= 3300 F
C3
= 4700 F
Untuk tegangan
dengan CRO (Vin)
input
pengukuran
= 5 Volt/div
Nst vertikal
=
5
= 1 volt/skala
Batas ukur horisontal = 5 ms/div
Nst Horisontal
=
5
= 1 ms/skala
= 10-3 sekon/skala
Periode (T)
Periode (T)
e
= 0,02 sekon
1
Frekuensi ( f )
Hz
= 12 skala x 1 volt/skala
1
= 0,02
Vp
= 12 volt
Frekuensi ( f )
= 50 Hz
Vrms
= Penunjukkan skala x NST Vertikal
12
= 24 skala x 1 volt/skala
Vin (Vpp) CRO
Vp
= 2
= 24 volt
Vrms
= 8,48 volt
Vdc
= 0,901 x Vrms
= 2
24
=2
Vp
= 0,901 x 8,48
Vdc
= 12 volt
Vrms
= 10,7 Volt
%
Kesalahan
tegangan efektif (Vrms)
relatif
Vrms
= 8,48 volt
Vdc
% KR Vrms
= 7,64 volt
PF
Nst Vertikal] Volt
5/
= 1 volt/skala
= 28,32 %
= 5 Volt/div
=5
x 100 %
10,7
Nst vertikal
x 100 %
10,77,7
(KR)
[ ]
2
% KR Vrms
Vdc
(A)
12
=
= 7,67 volt
= [ Vrms +
Pengukuran
(Vrpp)
Tegangan
Riak
Pengukuran
dengan
CRO
= Penunjukkan skala x Nst(VrppA)
Skala Vertikal
1 Untuk Kapasitor 1 (C1)
=
-3
1000 F = 10 F
= 0,4 volt
Vrpp1a
= 4 x 0,4
Vrpp1a
1
= 2 .. 2
Vrpp2b
Vp
1
= 1,6 volt
= 3300 F = 3,3 x 10
3
= 2501003,310
Vrpp2b
= 0,36 volt
= 0,2 volt
Vrpp2a
Vrpp2a
= 2 .. 3
Vrpp3b
= 0,6 volt
= 4700 F = 4,7 x 10
3
= 2501004,710
= 0,1 volt
Vrpp3a
= Penunjukan skala
vertikal CRO
c. x%Nst
Kesalahan
relatif (KR) tegangan
riak (Vrpp)
=
0,26
volt
= 4 x 0,1
Vrpp3a
Vp
[ Vrpp 1a Vrpp 1b ]
= 0,4 volt
% KR Vrpp1
1
Vrpp 1a
[ 1,61,2 ]
100 %
1,6
perhitungan
= 25 %
1
Vrpp1b
=
2 .. 1
= 1,2 volt
Vrpp 1a
[0,60,36]
1
25010010
12 volt
Vrpp1b
[ Vrpp 2a Vrpp 2b ]
=
0,6
= 40 %
100 %
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan
yang diperoleh maka nilai tegangan input
(Vpp) sebesar 24 volt dan gelombang
masukan
yang
terbentuk
adalah
berbentuk sunisoidal. Kemudian ketika
diukur tegangan outputnya (Vp) maka
diperoleh nilai sebesar 12 volt dan nilai
tegangan output yang diperoleh dengan
voltmeter digital sebesar 10,7 volt.
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh
nilai tegangan efektif (Vrms) sebesar
8,48 volt, sehingga besarnya nilai
tegangan dc (Vdc) pada masukan dan
keluaran sebesar 7,64 volt.
Berdasarkan hasil pengamatan,
pada bagian input dari rangkaian
penyearah setengah gelombang, dapat
dilihat melalui CRO bahwa bentuk
gelombang input adalah gelombang
sinusoidal. Gelombang ini merupakan
gelombang arus bolak balik yang
senantiasa berubah terhadap waktu.
Namun, setelah melalui komponen
dioda, bentuk gelombang menjadi
setengah dari gelombang input. Ini
menunjukkan
bahwa
pada
saat
gelombang input melewati komponen
V. PENUTUP
Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan
pada percobaan ini yaitu sebagai
berikut:
1
Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan
dalam percobaan ini yaitu sebagai
berikut:
1. Sebelum melakukan pengamatan,
CRO
(Osiloskop)
sebaiknya
dikalibrasi terlebih dahulu agar
tampilan gelombang menjadi lebih
baik.
2. Jangan menyentuh bagian lilitan
primer transformator sebab memiliki
tegangan yang tinggi yaitu sebesar
220 volt / 50 Hz.
3. Jika komponen resistor, dioda, dan
kapasitor menjadi panas pada saat
pengamatan maka segera lepaskan
sambungan dari sumber tegangan
PLN agar tidak mengakibatkan
kerusakan pada komponen yang
digunakan.
4. Keaktifan dan ketelitian sangat
diperlukan pada saat melakukan
pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim,
2009.Http///Eksperimen
elka/pp_full.php.htm. diakses pada
tanggal 11 Januari 2011.
2. Bakri, Abdul Haris dkk. 2008. DasarDasar Elektronika. Makassar: Badan
Penerbit UNM.
3. Rusmadi, Dedi. 1999. Mengenal
Teknik Elektronika. Bandung: Pionir
Jaya.
4. Shrader,
Robert
L.
1989.
Komunikasi
Elektronika
(Revisi
Terjemahan). Jakarta:Erlangga.
5. Sutrisno, 1986, Elektronika Teori dan
Penerapannya, Bandung; ITB
6. Tim Penyusun. 2007. Penuntun
Praktikum Elektronika Dasar II.
Makassar: Laboratorium Fisika UIN
Alauddin.
7. https://www.academia.edu/4668303/
Rangkaian_Penyearah_Gelombang
by Muh. Syihab Ikbal, S.Pd Hamaron
D, S.Pd