Anda di halaman 1dari 13

TUGAS I

ELEKTRONIKA DAYA

Nama : I Gde Ari Biantara


NIM : 1705541075
Kelas : B

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS UDAYANA
2019
1. DIODA
Dioda merupakan sebuah kata majemuk yang berarti “dua elektroda”, dimana “di”
berarti dua dan “oda” yang berarti elektroda. Jadi dioda adalah dua lapisan elektroda N
(katoda) dan lapisan P (anoda), dimana N berarti negatif dan P adalah positif, dioda
daya pada umumnya terbuat dari bahan silikon..
Sementara itu secara umum dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat
melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis
VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena itu, dioda dapat
dimanfaatkan sebagai penyearah arus listrik, yaitu piranti elektronik yang mengubah
arus atau tegangan bolak-balik (AC) menjadi arus atau tegangan searah (DC).

Gambar di atas merupakan bentuk sederhana dari dioda. Ada simbol + berarti
aliran yang positif disebut anoda sedangkan simbol – berarti negatif disebut katoda.

Karakteristik Dioda
Ada dua karakteristik diode yaitu dioda di bias maju dan diode di bias mundur
berikut adalah penjelasannya:
1. Dioda di Bias Maju
Karakteristik dioda yang pertama adalah di bias secara maju. Dioda di bias maju
untuk memberikan tegangan luar menuju terminal dioda. Jika anoda(+) terhubung
dengan kutup positif pada batere serta katoda(-) terhubung dengan kutub negatif pada
batere maka akan mengakibatkan bias maju atau forward bias.
2. Dioda di Bias Mundur
Karakteristik dioda yang ke dua adalah di bias secara mundur. Anoda(+)
dihubungkan dengan kutup negatif dan katoda(-) dihubungan dengan kutup
positifsehingga jumlah arus yang mengalir pada rangkaian bias mundur akan lebih
kecil. Pada bias mundur dioda, terdapat arus maju yang dihubungkan dengan batere
yang memiliki tegangan tidak terlalu besar dan signifikan karena tidak mengalami
peningkatan. Ketika terjadi proses reserve, dioda tidak bisa menghantarkan listrik
karena nilai hambatannya besar. Dioda ini juga dianjurkan untuk tidak memiliki besar
tegangan dan arus yang melebihi batas.

Cara Kerja
Dioda semikonduktor hanya bisa melewati satu arus yang searah, pada saat dioda
memperoleh arus akan maju satu arah (forward Bias). Karena di dalam dioda ada
junction yaitu pertemuan konduktor antara tipe p dan tipe n. kondisi ini dapat dikatakan
bahwa konduksi penghantar masih tergolong kecil. Sedangkan bila dioda diberi satu
arah/bias mundur (Reverse bias) maka dioda tidak bekerja dan pada kondisi ini dioda
mempunyai tahanan dalam yang tinggi sehingga arus sulit mengalir.

Apabila dioda silicon dialiri arus AC, maka yang mangalir hanya satu arah saja
sehingga arus output dioda berupa arus DC. Dari kondisi tersebut maka dioda hanya
digunakan pada beberapa pemakaian saja antara lain sebagai Penyearah setengah
gelombang (Half Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier)
dll.
2. THYRISTOR
Thyristor adalah komponen aktif elektronika yang dapat digunakan seperti halnya
pintu yaitu untuk menahan arus AC atau melewatkan arus AC menggunakan sumber
input yang kecil. Penggunaan thyristor pada rangkaian elektronika pada umumnya
digunakan sebagai saklar (switch). Thyristor merupakan komponen semikonduktor
yang bibuat dari jenis silicon.

Karakteristik Thyristor
Thyristor memiliki 3 karakteristik berdasarkan kondisi yang terjadi pada sebuah
Thyristor yaiktu:

1. Kondisi Reverse Blocking ( Kondisi Thyristor Tegangan Balik )


2. Kondisi Forward Blocking ( Kondisi Thyristor Tegangan Maju )
3. Kondis Conducting ( Kondisi Thyristor Konduksi )

Kondisi Reverse Blocking ( Kondisi Thyristor Tegangan Balik )


Pada kondisi demikian, sebuah thyrsistor menutup aliran arus dengan cara seperti yang
terjadi pada sebuah diode bias reverse. Thyristor / SCR hanya dapat mengalirkan arus
pada satu arah dan menutup arah arus kea rah sebaliknya.
Kondisi Forward Blocking ( Kondisi Thyristor Tegangan Maju )
Pada kondisi tersebut, thyistor menutup arus maju dan akan menghartarkan arus tetapi
dapat secara normal mengantarkan arus seperti diode bias arus maju. Pada kondisi ini,
thyristor /SCR tidak dalam keadaan hidup akibat gerbang tidak mengalami stimulasi.

Kondis Conducting ( Kondisi Thyristor Konduksi )


Pada kondisi ini, thyristor sudah dalam keadaaan mengantarkan arus akibat arus di
gerbang dan akan terus mengalirkan sesuai kondisi di gerbang.
Thyristor pada keadaan ini hanya akan berhenti mengalikrna jika arus maju turun di
bawah arus holding atau arus kerja gate.

Thyristor terdiri dari 4 buah semikonduktor dengan susunan PNPN. P terluar untuk
membentuk anoda, dan N terluar akan membentu katoda

Cara Kerja Thyristor


Seperti yang telah disebutkan, sebuah thyristor mirip dengan sebuah saklar. Walalupun
kedua kabel terpasang, tidak ada arus yang dapat mengalir melalu kedua terminal
tersebut. Agar arus dapat mulai mengalir, maka sebuah tombol yang disebut gate
ditambahkan dan dialiri dengan arus listrik.

3. KAPASITOR
Kapasitor merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan
listrik sementara. Sebagai penyimpan listrik sederhana kapasitor, kapasitor secara luas
digunakan untuk menyaring arus yang tidak diinginkan dan memperlancar aliran arus.
Simbol yang digunakan untuk menampilakan sebuah kapasitor dalam suatu rangkaian
listrik adalah sebagai berikut:
Karakteristik
 Terhadap tegangan dc merupakan hambatan yang sangat besar.
 Terhadap tegangan ac mempunyai resistansi yang berubah-ubah sesuai dengan
frequency kerja.
 Terhadap tegangan ac akan menimbulkan pergeseran fasa, dimana arus
90o mendahului tegangannya.
Resistansi dari sebuah kapasitor terhadap tegangan ac disebut reaktansi. Disimbolkan
dengan Xc, besarnya reaktansi kapasitor ditulis dengan rumus :

Xc = 1/(2πFc)

Keterangan :

Xc = Reaktansi kapasitif (ohm)


F = frekuensi kerja rangkain dalam satuan hertz
c = kapasitansi (farad)

Beberapa hal yang dapat mengakibatkan kerusakan pada kapasitor adalah lamanya
pemakaian kapasitor, tegangan yang diberikan melebihi batas maksimumtegangan
kerja kapasitor tersebut dan kesalahan pemasangan polaritas kapasitor.

Cara Kerja Kapasitor


Kapasitor bekerja dengan cara menciptakan perbedaan potensial di antara dua
konduktor yang sering dinamakan ‘lempengan’ yang dipisahkan oleh materi insulasi
yang dinamakan dielektrik, sehingga muatan-muatan yang sama tetapi berlawanan
membentuk lempengan-lempengan yang berlawanan, membentuk bidang
listrik disepanjang kapasitor.
Semakin luas area lempengan, dan semakin kecil celah antara lempengan-lempengan,
maka semakin tinggi kapasitansinya. Sebuah kapasitor bisa dialiri dengan cara
menghubungkan lempengan-lempengan dengan konduktor lainnya, tetapi dikarenakan
voltase tinggi yang bisa lempengan-lempengan itu ciptakan, lempengan-lempengan itu
sering dihubungkan dengan materi resistif tinggi untuk alasan keamanan.

Seperti halnya resistor, kapasitor juga tergolong ke dalam komponen listrik pasif.
Adapun cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian elektronika adalah dengan cara
mengalirkan arus listrik menuju kapasitor. Apabila kapasitor sudah penuh terisi arus
listrik, maka kapasitor akan mengeluarkan muatannya dan kembali mengisi lagi.
Begitu seterusnya.

4. TRANSISTOR
Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam
fungsi seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain
sebagainya. Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling
banyak ditemukan dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Boleh dikatakan bahwa
hampir semua perangkat elektronik menggunakan Transistor untuk berbagai kebutuhan
dalam rangkaiannya. Perangkat-perangkat elektronik yang dimaksud tersebut seperti
Televisi, Komputer, Ponsel, Audio Amplifier, Audio Player, Video Player, konsol
Game, Power Supply dan lain-lainnya.
Karakteristik Transistor
Prinsip Transistor sebagai Penguat (amplifier): artinya transistor bekerja pada wilayah
antara titik jenuh dan kondisi terbuka (cut off), tetapi tidak pada kondisi keduanya.

Prinsip Transistor sebagai penghubung (saklar) : transistor akan mengalami Cutoff


apabila arus yang melalaui basis sangat kecil sekali sehinga kolektor dan emitor akan
seperti kawat yang terbuka, dan Transistor akan mengalami jenuh apabila arus yang
melalui basis terlalu besar sehingga antara kolektor dan emitor bagaikan kawat
terhubung dengan begitu tegangan antara kolektor dan emitor Vce adalah 0 Volt dari
cara kerja diataslah kenapa transistor dapat difungsikan sebagai saklar.

Cara Kerja Transistor


Arus akan mengalir dari colector menuju Emitor apabila kaki basis diberikan arus atau
tegangan. Sedikit saja arus atau tegangan kita berikan ke kaki basis, maka arus yang
besar akan mengalir dari Colector ke Emitor. Perbandingan arus colektor yang
mengalir ke Emitor dan arus basis yang diberikan dinamakan penguatan atau Gain.
Variasi arus basis yang diberikan juga akan mengakibatkan variasi besarnya arus yang
mengalir di colector ke Emitor. Prinsip inilah yang digunakan untuk membentuk
sebuah Amplifier yang handal.
Arus kecil dari suara penyanyi yang masuk ke microfon berubah menjadi suara yang
besar menggelegar di sepeaker panggung, inilah contoh penggunaanya.

5. TRIAC
TRIAC adalah perangkat semikonduktor berterminal tiga yang berfungsi sebagai
pengendali arus listrik. Nama TRIAC ini merupakan singkatan dari TRIode
for Alternating Current (Trioda untuk arus bolak balik). Sama seperti SCR, TRIAC
juga tergolong sebagai Thyristor yang berfungsi sebagai pengendali atau Switching.
Namun, berbeda dengan SCR yang hanya dapat dilewati arus listrik dari satu arah
(unidirectional), TRIAC memiliki kemampuan yang dapat mengalirkan arus listrik ke
kedua arah (bidirectional) ketika dipicu. Terminal Gate TRIAC hanya memerlukan
arus yang relatif rendah untuk dapat mengendalikan aliran arus listrik AC yang tinggi
dari dua arah terminalnya. TRIAC sering juga disebut dengan Bidirectional Triode
Thyristor.Pada dasarnya, sebuah TRIAC sama dengan dua buah SCR yang disusun dan
disambungkan secara antiparalel (paralel yang berlawanan arah) dengan Terminal
Gerbang atau Gate-nya dihubungkan bersama menjadi satu. Jika dilihat dari
strukturnya, TRIAC merupakan komponen elektronika yang terdiri dari 4 lapis
semikonduktor dan 3 Terminal, Ketiga Terminal tersebut diantaranya adalah MT1,
MT2 dan Gate. MT adalah singkatan dari Main Terminal.
Karakteristik TRIAC

Kelebihan TRIAC
Kelebihan TRIAC diantaranya adalah :
 Dapat mengalirkan arus listrik dalam 2 arah.
 Dapat digunakan untuk mengendalikan tegangan listrik AC (Alternating
Current)
 Dapat digunakan sebagai interface antara sistem kendali digital dengan beban
dengan tegangan kerja AC

TRIAC merupakan komponen elektronika yang dapat digunakan untuk mengendalikan


arus listrik dalam 2 arah, sehingga TRIAC dapat digunakan untuk mengendalikan arus
listrik AC (Alternating Current). Aplikasi TRIAC pada umumnya digunakan untuk
mngendalikan beban listrik AC seperti lampu listrik AC. Pada rangkaian pengatur
kecerahan lampu (dimmer) kita dapat menemukan TRIAC sebagai komponen utama
untuk mengendalikan cahaya lampu. Selain digunakan sebagai komponen utama dalam
rangkaian dimmer, TRIAC juga digunakan sebagai komponen untuk mengalirkan arus
pada suatu solid state relay.
Berikut adalah contoh aplikasi TRIAC dalam rangkaian dimmer lampu AC yang
sederhana.

Aplikasi TRIAC dalam rangkaian dimmer lampu listrik AC

Dari gambar rangkaian dimmer lampu AC diatas TRIAC merupakan komponen yang
berfungsi untuk menaglirkan arus listrik AC untuk lampu dengan tegangan kerj AC.
Dalam aplikasinya TRIAC pada umumnya dikendalikan menggunakan DIAC sebagai
peneyarah tegangan AC untuk triger pada gate TRIAC.

Anda mungkin juga menyukai