Anda di halaman 1dari 13

NAMA : FARDIAN SALAM

NIM : 1824042032
KELAS : PTE/02

1. Jelaskan prinsip kerja dioda, BJT, UJT, GTO, SCR, TRIAC, MOSFET,
IGBT!

Jawaban :

Prinsip Kerja Dioda


Untuk dapat memahami bagaimana cara kerja dioda kita dapat meninjau 3
situasi sebagai berikut ini yaitu :
1)  Dioda Diberi Tegangan Nol

Gbr. 4 Dioda Diberi Tegangan Nol

Ketika dioda diberi tegangan nol maka tidak ada medan listrik yang menarik


elektron dari katoda. Elektron yang mengalami pemanasan pada katoda hanya
mampu melompat sampai pada posisi yang tidak begitu jauh dari katoda dan
membentuk muatan ruang (Space Charge). Tidak mampunya elektron melompat
menuju katoda disebabkan karena energi yang diberikan pada elektron melalui
pemanasan oleh heater belum cukup untuk menggerakkan elektron menjangkau
plate.
2)  Dioda Diberi Tegangan Negatif (Reverse Bias)

Gbr. 5 Dioda Diberi Tegangan Negatif


Ketika dioda diberi tegangan negatif maka potensial negatif yang ada pada plate
akan menolak elektron yang sudah membentuk muatan ruang sehingga elektron
tersebut tidak akan dapat menjangkau plate sebaliknya akan terdorong kembali ke
katoda, sehingga tidak akan ada arus yang mengalir.

3)  Dioda Diberi Tegangan Positif (Forward Bias)

Gbr. 6 Dioda Diberi Tegangan Positif

Ketika dioda diberi tegangan positif maka potensial positif yang ada pada plate
akan menarik elektron yang baru saja terlepas dari katoda oleh karena emisi
thermionic, pada situasi inilah arus listrik baru akan terjadi. Seberapa besar arus
listrik yang akan mengalir tergantung daripada besarnya tegangan positif yang
dikenakan pada plate. Semakin besar tegangan plate akan semakin besar pula arus
listrik yang akan mengalir.
Oleh karena sifat dioda yang seperti ini yaitu hanya dapat mengalirkan arus listrik
pada situasi tegangan tertentu saja, maka dioda dapat digunakan sebagai
penyearah arus listrik (rectifier). Pada kenyataannya memang dioda banyak
digunakan sebagai penyearah tegangan AC menjadi tegangan DC.

Prinsip Kerja BJT

Transistor BJT sering digunakan untuk penguatan sinyal listrik serta pada
saklar digital, Bipolar Junction Transistor (BJT) adalah komponen semikonduktor
yang dibuat dengan tiga terminal/kaki Semikonduktor (Basis, Kolektor dan
emitor), biasanya kaki/terminal basis dan emitor memiliki tegangan penghalang
sekitar 0,5 – 0,7 V, artinya bahwa dibutuhkan tegangan listrik minimal antara 0,5
– 0,7 volt untuk bisa membuat arus listrik mengalir melalui kaki emitor ke basis
(basis ke emitor) dan atau kolektor ke basis (basis ke kolektor). Secara teknis cara
kerja transistor adalah komponen aktif dengan tiga terminal terbuat dari bahan
semikonduktor yang berbeda yang dapat bertindak bisa sebagai isolator atau
konduktor dengan menggunakan tegangan dan sinyal yang kecil. Kemampuan
transistor membuat komponen ini disering digunakan dalam saklar(elektronika
digital) atau penguat (elektronika analog).

Prinsip Kerja UJT

Saat Tegangan diantara Emitor (E) dan Basis 1 (B1) adalah Nol, UJT tidak
menghantarkan arus listrik, Semikonduktor batang yang bertipe N akan berfungsi
sebagai penghambat (memiliki resistansi yang tinggi). Namun akan ada sedikit
arus bocor yang mengalir karena bias terbalik (reverse bias).

Pada saat tegangan di Emitor (E) dan Basis 1 (B1) dinaikan secara
bertahap, resistansi diantara Emitor dan Basis 1 akan berkurang dan arus terbalik
(reverse current) juga akan berkurang. Ketika Tegangan Emitor dinaikan hingga
ke level bias maju, arus listrik di Emitor akan mengalir. Hal ini
dikarenakan Holepada Semikonduktor yang di doping berat bertipe P mulai
memasuki daerah semikonduktor tipe N dan bergabung kembali
dengan Elektron yang di Batang Semikonduktor bertipe N (yang di doping
ringan). Dengan demikian Uni Junction Transistor atau UJT ini kemudian mulai
menghantarkan arus listrik dari B2 ke B1.

Prinsip Kerja GTO

Seperti yang telah disebutkan, sebuah thyristor mirip dengan sebuah


saklar. Walalupun kedua kabel terpasang, tidak ada arus yang dapat mengalir
melalu kedua terminal tersebut. Agar arus dapat mulai mengalir, maka sebuah
tombol yang disebut gate ditambahkan dan dialiri dengan arus listrik.

Prinsip kerja SCR

Pada prinsipnya, cara kerja SCR sama seperti dioda normal, namun SCR
memerlukan tegangan positif pada kaki “Gate (Gerbang)” untuk dapat
mengaktifkannya. Pada saat kaki Gate diberikan tegangan positif sebagai pemicu
(trigger), SCR akan menghantarkan arus listrik dari Anoda (A) ke Katoda (K).
Sekali SCR mencapai keadaan “ON” maka selamanya akan ON meskipun
tegangan positif yang berfungsi sebagai pemicu (trigger) tersebut dilepaskan.
Untuk membuat SCR menjadi kondisi “OFF”, arus maju Anoda-Katoda harus
diturunkan hingga berada pada titik Ih (Holding Current) SCR. Besarnya arus
Holding atau Ih sebuah SCR dapat dilihat dari datasheet SCR itu sendiri. Karena
masing-masing jenis SCR memiliki arus Holding yang berbeda-beda. Namun,
pada dasarnya untuk mengembalikan SCR ke kondisi “OFF”, kita hanya perlu
menurunkan tegangan maju Anoda-Katoda ke titik Nol.

Prinsip Kerja TRIAC


Triac akan tersambung (on) :

 Ketika berada di quadran I yaitu saat arus positif kecil melewati terminal
gate ke MT1,dan polaritas MT2 lebih tinggi dari MT1, saat triac
terhubung dan rangkaian gate tidak memegang kendali, maka triac tetap
tersambung selama polaritas MT2 tetap lebih tinggi dari MT1 dan arus
yang mengalir lebih besar dari arus genggamnya (holding current/Ih).

 TRIAC juga akan tersambung saat arus negatif melewati terminal gate ke
MT1,dan polaritas MT1 lebih tinggi dari MT2, dan triac akan tetap
terhubung walaupun rangkaian gate tidak memegang kendali selama
polaritas MT1 lebih tinggi dari MT2 dan arus yang mengalir lebih besar
dari arus genggamnya (holding current/Ih).

 Selain dengan cara memberi pemicuan melalui teminal gate, triac juga
dapat dibuat tersambung (on) dengan cara memberikan tegangan yang
tinggi sehingga melampaui tegangan breakover-nya terhadap terminal
MT1 dan MT2, namun cara ini tidak diizinkan karena dapat
menyebabkan triac akan rusak. Pada saat triac tersambung (on) maka
tegangan jatuh maju antara terminal MT1 dan MT2 sangatlah kecil yaitu
berkisar antara 0.5 volt sampai dengan 2 volt.

Prinsip Kerja MOSFET


Tujuan dari MOSFET adalah mengontrol Tegangan dan Arus melalui
antara Source dan Drain. Komponen ini hampir seluruh nya sebagai switch. Kerja
MOSFET bergantung pada kapasitas MOS. Kapasitas MOS adalah bagian utama
dari MOSFET. Permukaan semikonduktor pada lapisan oksida di bawah yang
terletak di antara terminal sumber dan saluran pembuangan. Hal ini dapat dibalik
dari tipe-p ke n-type dengan menerapkan tegangan gerbang positif atau negatif
masing-masing. Ketika kita menerapkan tegangan gerbang positif, lubang yang
ada di bawah lapisan oksida dengan gaya dan beban yang menjijikkan didorong
ke bawah dengan substrat. Daerah penipisan dihuni oleh muatan negatif terikat
yang terkait dengan atom akseptor. Elektron mencapai saluran terbentuk.
Tegangan positif juga menarik elektron dari sumber n dan mengalirkan daerah ke
saluran. Sekarang, jika voltase diterapkan antara saluran pembuangan dan sumber,
arus mengalir bebas antara sumber dan saluran pembuangan dan tegangan
gerbang mengendalikan elektron di saluran. Alih-alih tegangan positif jika kita
menerapkan tegangan negatif, saluran lubang akan terbentuk di bawah lapisan
oksida.

Prinsip Kerja IGBT


Cara kerja IGBT mempunyai perpaduan antara transistor bipolar dan
MOSFET. IGBT bisa bekerja pada arus yang lebih besar. Kita bisa
membandingkan antara transistor bipolar dengan arahan C6090 dengan IGBT
G30N60D. Keduanya merupakan transistor yang bekerja pada arus yang besar.
Namun demikian, transistor bipolar C6090 hanya bisa bekerja pada arus maksimal
25A sedangkan untuk IGBT bisa memakai arus maksimal mencapai 160A pada
penggunaan di rangkaian listrik.
2. Jelaskan fungsi masing-masing bahan semikonduktor pada no.1!
Jawaban :
Dioda :
1. Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai
penyearah arus AC ke arus DC.
2. Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai
penstabil tegangan.
3. Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu
penerangan.
4. Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya.
5. Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali.

BJT :
1. Sebagai sebuah penguat (amplifier).
2. Sirkuit pemutus dan penyambung (switching).
3. Stabilisasi tegangan (stabilisator).
4. Sebagai perata arus.
5. Menahan sebagian arus.
6. Menguatkan arus.
7. Membangkitkan frekuensi rendah maupun tinggi.
8. Modulasi sinyal dan berbagai fungsi lainnya.

UJT :

Sebagai pembanding / penyesuaian getaran listrik seperti yang terdapat pada


osilator (rangkaian dalam pemancar sebagai pembangkit signal pembawa
gelombang).
GTO :

Operasional sebuah thyristor dapat dijelaskan sebagai saklar. Setelah dihidupkan


oleh aliran arus pada bagian gerbang, maka thyristor mengharuskan voltase di
katoda dan anoda berhenti mengalir sebelum dapat ditutup kembali.

Thyristor sendiri berfungsi sebagai sebuah saklar elektronik yang banyak


dipergunakan pada peralatan listrik mulai dari arus lemah hingga arus besar.

SCR :

Fungsi SCR yang lainnya, diantaranya :

1). Sebagai rangkaian saklar (switch control)


2). Sebagai rangkaian pengendali (remote control)Demikian sedikit penjelasan
mengenai pengertian dan fungsi SCR.

TRIAC :

Fungsi Triac Yaitu:

1). Pengatur pada Lampu Dimmer.


2). Pengatur Kecepatan pada Kipas Angin.
3). Pengatur Motor kecil.
4). Pengatur pada peralatan-peralatan rumah tangga yang berarus listrik AC.

MOSFET :
Fungsi transistor bermacam-macam dan bisa di analogikan antara C dan E nya
merupakan resistor variable yang tergantung pada seberapa besar arus yang
mengalir lewat B nya.Untuk FET, D dan S nya yang merupakan resistor variable
dan tergantung pada tegangan G nya.Jadi transistor atau juga FET yang termasuk
kelompok yang sama, bisa difungsikan untuk penguat arus atau tegangan
elektronik, untuk fungsi sebagai sakelar elektronik dan berbagai keperluan lain.

IGBT :

Fungsi dari IGBT:

1). Mesin Las.


2). Mesin Inverter.
3). Sebagai Saklar dan gerbang arus
4). Servo.
5). AC Drive.

3. Jelaskan keunggulan dan kekurangan bahan semikonduktor pada no.1 !


Jawaban :

Dioda :

Kelebihan:

1. Arus output sangat linier sebagai fungsi sinar datang.


2. Respon spektral luas dan panjang gelombang lebih panjang daripada bahan
semikonduktor lain.
3. Noise rendah dan tahan lama.
4. Efisiensi kuantum tinggi hingga mencapai 80%.
5. Tidak membutuhkan tegangan tinggi, serta biaya murah.

Kekurangan:

1. Area kecil.
2. Tidak ada penguatan internal.

BJT :

Kelebihan:

1. Dapat di buat jenuh ( Sebagai switch) dan dapat pula di buat sebagai penguat
(amplifier).
2. Rangkain driver adalah lebih mudah dan sederhana.

Kekurangan:

1. Basis drivernya adalah arus, sedangkan besarnya arus adalah sebanding


dengan ukuran komponen dan temperatur kerja.
2. Kurang cocok pada switching frekuensi tinggi,, kalaupun ada namun
mempunyai harga yang cukup tinggi.

UJT :

Kelebihan:

1. 1.Arus pengendali pada transistor jauh lebih kecil sehingga lebih mudah
mengendalikannya.
2. Transistor tidak menggunakan kontak mekanis, sehingga tidak
menimbulkan percikan api dan lebih tahan lama.
3. Ukuran transistor relatif lebih kecil dan kompak dibanding relay.
4. Dapat bekerja pada tegangan kerja yang bervariasi.

Kekurangan:

1. Kesalahan penghubungan kaki transistor akan berakibat kerusakan


permanen.
2. Panas yang dihasilkan pada transistor lebih besar sehingga bila tidak diberi
pendinginan yang cukup, akan memperpendek usia transistor.

GTO :

Kelebihan:

1. Kemampuan tegangan pemblokiran tinggi.


2. Kemampuan tinggi saat ini.
3. Menunjukkan arus gerbang rendah.
4. Cepat dan Efisien.
5. Kemampuan dv / dt statis dan dinamis yang lebih baik.

Kekurangan:

1. Besarnya latching, menahan arus lebih banyak.


2. Arus latching dari GTO Beberapa kali lebih banyak dibandingkan.
3. Thyristor konvensional dengan rating yang sama.
4. Drop tegangan dan kerugian yang terkait lebih.
5. Struktur MultiCathode dari GTO, memicu arus gerbang lebih tinggi dari
yang diperlukan untuk SCR normal.
6. Gangguan Sirkuit Penggerak gerbang lebih banyak.
7. Kemampuan pemblokiran tegangan baliknya kurang dari kemampuan
pemblokiran tegangan maju.

SCR :

Kelebihan:

1. penekanan tombol yang sangat pendek berdasarkan penekanan tombol


yang regeneratif.
2. Ini mengurangi penurunan tegangan di dalam ini dan mengijinkan
produksi komponen SCR, yang bisa menahan arus yang sangat besar (100
ampere)  Sebuah transistor bisa juga menekan tombol arus dalam cara
yang sama.
3. Keuntungan dari transistor adalah pematian ini dilakukan dengan
sederhana yaitu menghentikan arus di base.

Kekurangan:

Kerugiannya adalah waktu penekanan tombol lebih lama dan selama penekanan
tombol dalam keadaaan tegangan yang tinggi dibangun dalam ini, dengan
demikian ini tidak bisa digunakan untuk penekanan tombol untuk arus yang besar.

TRIAC :

Kelebihan:

1. Dapat mengalirkan arus listrik dalam 2 arah.


2. Dapat digunakan untuk mengendalikan tegangan listrik AC
(Alternating Current).
3. Dapat digunakan sebagai interface antara sistem kendali digital dengan
beban dengan tegangan kerja AC.
4. Kekurangan:
5. TRIAC tidak menyala secara simetris di kedua sisi gelombang.
6. Switching menimbulkan tingkat harmonik yang tinggi karena
perpindahan non-simetris.
7. perawatan harus dilakukan untuk memastikan TRIAC mati
sepenuhnya ketika digunakan dengan beban induktif.

MOSFET :

Kelebihan:

1. Tahanan gerbang sangat tinggi, ini menguntungkan, karena membutuhkan


daya listrik driver yang cukup/sangat rendah.
2. Tahanan ON (Rds ON) sangat rendah, sehingga rugi daya pada kontak
Drain- Sourch juga sangat rendah, sehingga temperatur kerja menjadi lebih
rendah.

3. Sangat cocok bekerja pada switching frekuensi tinggi.

Kekurangan:

1. Pada umumnya mosfet tidak dapat di jadikan sebagai penguat (amplifier),


kalaupun bisa maka cenderung menghasilkan temperatur yang cukup tinggi,
sehingga rentan terhadap rusaknya mosfet.
2. Rangkaian driver adalah cukup rumit, hal ini dikarenakan dapat menimbulkan
harmonik ( Cacat switching) di akibatkan charger dan discharge pada terminal
gate yang tak seimbang terhadap frekuensi switching nya.

IGBT :

Kelebihan:

1. Saat mesin las menyala tetapi tidak aktif digunakan, tahanan listriknya
menjadi besar dan dapat menahan arus listrik besar.
2. Konsumsi listrik dari PLN juga kecil.Saat mesin digunakan untuk
mengelas, tahanan listriknya menjadi kecil sehingga dapat dibutuhkan
listrik besar (On-Resistance Rendah).
3. Kecepatan Switching yang relatif cepatUkuran lebih ringkas atau kecil.
4. Ampere yang dihasilkan lebih tinggi.

Kekurangan:

1. Harga lebih mahalTeknologi IGBT membutuhkan aliran listrik yang terus


menerus sebesar 2 Volt yang bekerja pada saat mesin menyala. Jadi
teknologi IGBT tidak cocok untuk alat elektronik yang Anda gunakan
standby seperti.
2. Switching Speednya tidak terlalu cepat. Maksudnya saat settingan /
pengaturan ampere digerakkan, ampere yang keluar memiliki jeda waktu
dalam hitungan detik atau tidak langsung berubah.

Anda mungkin juga menyukai