“ KONVERTER DC KE DC (CHOPPER) ”
OLEH :
FARDIAN SALAM
( 1824042032 )
FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuandari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.Akhir kata kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Fardian salam
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan...................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2
A. Pengertian DC Chopper.............................................................................2
B. Klasifikasi Chopper....................................................................................6
C. Saklar Pengatur (Switching – Mode Regulator)......................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................17
Kesimpulan.......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
DC Chopper umumnya banyak digunakan pada aplikasi – aplikasi
industri,ini dikarenakan DC Chopper dapat mengubah sumber tegangan DC yang
tetap menjadi tegangan DC yang variabel. Karena DC Chopper mengubah secara
langsung dari tegangan DC ke DC dan biasa disebut DC – DC Converter.
Komponen semikonduktor daya yang digunakan dapat berupa SCR, transistor,
dan MOSFET yang beroperasi sebagai sakelar dan pengatur. Penggunaan chopper
sangat luas mulai dari pengontrolan putaran motor, kereta troli, kapal pengangkut,
, truk pengangkat barang, dll. Alat – alat yang digunakan ini umumnya harus
memiliki pengontrolan akselarasi yang bagus, efisiensi yang tinggi dan respon
yang cepat. Ditinjau dari proses pengaturan, chopper dapat dibedakan dalam tiga
jenis, yaitu: chopper penurun tegangan (step-down), chopper penaik tegangan
(step-up), dan chopper penaik-penurun tegangan (step up-down).
B. Rumusan Masalah
Adapun hal yang akan dibahas mengenai DC Chopper pada makalah ini
adalah:
1. Apa yang dimaksud DC Chopper ?
2. Apa saja jenis DC Chopper ?
3. Bagaimana prinsip kerja DC Chopper ?
4. Apa saja klasifikasi DC Chopper ?
C. Tujuan Pembahasan
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian DC Chopper
DC Chopper merupakan satu rangkaian yang digunakan untuk mengubah
sumber masukan tegangan DC tet ap menjadi sumber keluaran tegangan DC
yang dapat diatur / dikendalikan. Ditinjau dari proses pengaturan, chopper dapat
dibedakan dalam 3 jenis, yaitu :
a. Chopper penurun tegangan (Step Down Chopper)
b. Chopper penaik tegangan (Step Up Chopper)
c. Chopper penaik – penurun tegangan (Step up / Step Down Chopper
2
dipindahkan ke beban menjadi Vo, selanjutnya jika sakelar S di-off-kan sampai
dengan T, tegangan pada beban menjadi nol. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
tegangan luaran ditentukan oleh proses ON dan OFF sakelar S. Ratio antara waktu
sakelar OFF terhadap jumlah waktu sakelar ON dan OFF disebut siklus kerja
(duty cycle). Nilai siklus kerja (α atau D) ditentukan dengan persamaan berikut:
3
chopper ON, tegangan sumber akan terhubung dengan terminal beban.
Selanjutnya, selama perida Toff, ketika chopper OFF, arus beban akan mengalir
pada dioda komutasi (Df), sehingga terminal beban terhubung singkat dengan Df
dan tegangan beban menjadi nol selama Toff. Dengan demikian, tegangan searah
(DC) pada beban dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
b. Step Up Chopper
Jika energi yang disimpan saat Ton, Wi, sama dengan energi yang
dilepaskan saat Toff, Wo, maka tegangan luaran pada beban (Eo) dapat ditentukan
dengan persamaan berikut:
4
c. Step Up / Down Chopper
Persamaan di atas dapat dinyatakan bahwa jika siklus kerja chopper (α)
lebih besar atau sama dengan 0,5 akan dihasilkan chopper penaik tegangan, dan
jika siklus kerja chopper (α) lebih kecil atau sama dengan 0,5 akan dihasilkan
chopper penurun tegangan.
5
B. Klasifikasi Chopper
6
b. Chopper Tipe B
Arus beban mengalir keluar dari beban. Tegangan beban positif, tetapi
arus beban negative, gambar 4.5.1b. Tipe B juga disebut chopper kuadran
pertama, namun pada kuadran kedua dan dikatakan seperti operasi pada inverter.
c. Chopper Tipe C
Arus beban pada tipe ini salah satunya positif atau negatif, hal ini
ditunjukan oleh gambar 4.5.1c. Tegangan beban selalu positif. Hal Ini disebut
juga chopper kuadran keduar. Chopper jenis ini adalah gabungan dari chopper tipe
A dan chopper tipe B seperti yang terlihat pada gambar 4.5.3. S1 dan D2
dioperasikan seperti chopper tipe A, S2 dan D1 dioperasikan seperti chopper tipe
B
7
d. Chopper Tipe D
Arus beban selau positif. Tegangan pada beban dapat berupa tegangan
positif maupun negatif, seperti yang ditunjukan oleh gambar 4.5.1d. chopper tipe
D ini dapat bekerja sebai penyearah (rectifier) atau sebagai inverter,ditunjukan
pada gambar 4.5.4. Jika saklar S1 dan S4 di On kan, VLdan iL akan megalir
tegangan positif. Jika S1 dan S4 di Off kan, arus pada beban iL akan positif dan
arus tersebut kan mengalir ke beban induktif.
e. Chopper Tipe E
Arus pada beban salah satunya positif atau negatif, ini dapat dilihat pada
gambar 4.5.1e. Tegangan pada bebab salah satunya berupa positf atau negative.
Hal ini disebut juga dengan chopper kuadran keempat. Dua buah chopper tipe C
digabungkan sehingga membentuk copper tipe E seperti pada gambar 4.5.5a.
Polaritas pada tegangan beban dan arus beban ditunjukan oleh gambar 4.5.5b.
Untuk operasi empat kuadran, posisi dari baterai harus terbalik.
8
C. Saklar Pengatur (Switching – Mode Regulator)
a. Buck Regulator
Pada buck regulator tegangan, tegangan output rata – rata Va, lebih kecil dari
tegangan input Vs. Pada buck regulator digunakan BJT sebagai komponen
switchingnya dapat dilihat pada gambar 10a, regulator ini bekerja pada 2 mode.
9
Mode 1 dimulai pada saat Q1 switching On saat t = 0, arus input akan
mengalir ke filter inductor L, filter kapasitor C, dan beban resistor R. Mode 2
dimulai pada saat Q1 switching Off saat t = t1.
10
Gambar 4.6.1 : Buck Regulator
b. Boost Regulator
Boost regulator memiliki tegangan output yang lebih tinggi dari tegangan
output. Rangkaian ini menggunakan power MOSFET sebagai komponen
switchinya seperti yang ditunjukan gambar11a. Rangkaian ini bekerja pada 2
mode. Mode 1 dimulai jika transistor M1 di On kan pada t = 0. Arus input akan
naik ketika melewati inductor L dan transistor. Mode 2 dimulai pada saat
transistor M1 Off pada saat t = t1, arus akan tetap melewati transistor dan juga
akan melewati L, C, beban, dan diode Dm. Arus yang melewati induktor dapat
diasumsikan naik dari I1 ke I2 pada waktu t1,
11
Gambar 4.6.2 : Boost Regulator
12
b. Buck – Boost Regulator
Buck – boost regulator menghasilkan tegangan output yang lebih tinggi atau
lebih rendah dari tegangan output. Pada tegangan output polaritasnya berbeda
dengan polaritas tegangan input. Regulator seperti ini biasanya disebut regulator
inverting. Skema rangkaian buck – boost regulator dapat dilihat pada gambar
4.6.3a. Rangkaian ini juga dapat bekerja dalam 2 mode. Selama mode 1 transistor
Q1 akan On dan diode Dm akan mendapakan bias mundur (reverse biases). Arus
input akan naik, arus kan mengalir ke induktor L dan transistor Q1 Pada waktu
mode 2, transistor Q1 akan Off begitu pula denga inductor L arus tidak akan
mengalir. Arus yang melewati induktor dapat diasumsikan naik dari I1 ke I2 pada
waktu t1,
13
Gambar 4.6.3 : Buck - Boost Regulator
c. Cúk Regulator
14
mundur pada diode Dm. Kapasitor C1 akan mengisi kembali energi ysng telah
melewati C1, C2, beban, dan L2.
Mode 2 dimulai ketika transistor Q1 di Off kan pada saat t = t1. Kapasitor C1
akan terisi langsung dari suplai input, dan energi akan disimpan pada induktor L2
yang kemudian dialirkan kebeban Arus yang melewati inductor L1 dapat
diasumsikan naik dari IL11 ke IL12 pada waktu t1,
dan selama kapasitor C1 melakukan pengisian, arus pada inductor turun dari IL12
ke IL11 pada waktu t2
15
Gambar 4.6.4 : Cúk Regulator
16
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
17
DAFTAR PUSTAKA
18