Praktikum
PENGUJIAN KARAKTERISTIK
1 PHASE FAILURE RELAY (PFR)
I. Tujuan
1. Mahasiswa diharapkan dapat mengerti fungsi dan cara kerja dari PFR.
2. Mahasiswa diharapkan dapat mengerti cara pemasangan PFR dengan baik.
3. Mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan PFR dalam dunia industri.
Pada kebanyakan motor bentuk dari operasi yang tidak normal adalah bekerjanya
motor dengan beban mekanis yang berlebihan (overload). Overload dapat terjadi
dikarenakan pembebanan lebih yang dibebankan langsung pada motornya, atau dapat
juga dikarenakan turunnya tegangan dan frekuensi pada sistem power supply-nya,
dimana terjadi pada saat motor beroperasi hanya dengan dua phase saja karena phase
satunya tidak bekerja.
Untuk mencegah hilangnya phase yang akan mengakibatkan timbulnya panas yang
tinggi (overheating) pada kumparan dan isolasi serta akan memperpendek umur pakai
(lifetime) dari kumparan tersebut, maka dipakailah suatu relay pengaman kegagalan
phase yakni PFR (Phase Failure Relay).
Pada beberapa aplikasi mungkin kehilangan ataupun kegagalan phase dapat
berakibat fatal baik pada sistem umumnya dan pada motor khususnya. Beberapa
penyebabnya bisa karena supply tegangan yang dibangkitkan ataupun distribusi
tegangan yang dikirim tidak memenuhi rating yang diinginkan sistem atau bahkan telah
terjadi yang sifatnya murni karena perangkat atau penghantar yang rusak akibat
buruknya perawatan. Kehilangan phase untuk waktu yang cukup lama dapat
2
Gambar 1. Ttampak bawah, samping dan atas PFR Class 8430 tipe MPD dan MPS
Spesifikasi :
2. RSTC
4
RSTC dapat memonitor kesalahan urutan phase. RSTC akan mengukur pada
supply tegangan 3 phase dan dioperasikan pada segala kondisi. Relay akan
bekerja jika terdapat kondisi kesalahan pada sistem. Relay akan menunda
(delay) waktu untuk memutuskan rangkaian sistem untuk menghindari interupsi
yang sangat rendah atau kegagalan sesaat lainnya. PFR ini diproduksi oleh PSK.
Electric.
3. M3PRT
Sama seperti merek sebelumnya M3PRT juga memiliki fungsi dan kegunaan
yang sama yakni menghindarkan dari akibat buruk dari hilangnya phase. PFR
ini dibuat oleh Broyce Control Eng.
5
Spesifikasi :
6
Ketika menggunakan PFR, urutan phase yang terpasang pada sumber dan label
yang tertera pada PFR haruslah sesuai.
Ketika terjadi kehilangan phase maka sudut 120° antar phase akan berubah yang
mengakibatkan arus pun berubah. Perubahan inilah yang dijadikan sebagai kontrol
untuk menggerakkan kontak dari relay tersebut.
Oleh karenanya tidak selalu ketika phase hilang yakni bisa juga ketika terjadi
ketidakseimbangan tegangan pun, relay ini tetap dapat bekerja ataupun urutan phase
yang salah sekalipun dapat mengontrolnya karena sudut phase nantinya pun akan
berubah.
Pada kebanyakan PFR sudah dilengkapi dengan pengaman under voltage yang mana
pada dasarnya didalamnya terdapat suatu pengukur yang bisa di set batas minimal
tegangan yang diperbolehkan.
7
Akan tetapi ketika terdapat kenaikan ataupun penurunan tegangan yang simetris (terjadi
bersamaan dan sama besar) pada ketiga phase, relay terkadang tidak bereaksi. Hal yang
mungkin adalah karena tidak terjadi ketidakseimbangan antar phase oleh karenanya
relay tidak bekerja. Hal tersebut mungkin bisa diatasi dengan hanya memakai PFR
dengan rating yang sesuai dengan kebutuhan sistem saja.
Pada makalah ini dapat disimpulkan bahwa PFR hanya berfungsi mendeteksi
penurunan atau kenaikan tegangan salah satu phase pada sistem tiga phase serta
ketidakseimbangan tegangan antar phase dan kelemahan dari alat ini adalah tidak akan
bereaksi terhadap kenaikan atau penurunan tegangan yang simetris (terjadi bersamaan
dan sama besar) pada ketiga phasa.
PFR (Phase Failure Relay ) adalah salah satu pengaman system tenaga listrik
yang digunakan untuk medeteksi adanya kerusakan pada satu phase atau dua phase dari
phase sumber pada dunia industri. Kerusakan yang dimaksud dalam hal ini adalah satu
phase atau dua phase dari phase sumber ada yang terputus saat masih mensuplay beban.
Sebagai catatan bahwa umumnya PFR digunakan dalam dunia industri untuk
mengamankan beban motor-motor dc maupun motor-motor induksi.
motor menjadi lebih kecil maka arus yang masuk pada motor akan menjadi lebih besar.
Jika gangguan ini tidak segera dicegah maka motor akan terbakar bahkan jika
gangguan ini terjadi dalam waktu yang lama akan bisa merusak peralatan listrik yang
ada disekitar motor.
Sebuah PFR, dengan membatasi nilai overcurrent, akan sangat berguna untuk :
1. Dapat menambah jaminan usia kerja motor
2. Mengurangi kerugian biaya yang ditimbulkan akibat perbaikan atau
penggantian motor.
3. Meminimalisir waktu yang terbuang karena adanya masalah pada motor.
4. Mengurangi resiko timbulnya kejutan listrik atau bunga api akibat shorting
out pada lilitan motor
1. PFR ` (1 buah)
2. Kontaktor (2 buah)
3. Motor induksi 3 phasa (1 buah)
4. Push button (2 buah)
5. Set Kabel (1 set)
R S T
Kontaktor
Coil
R S T
IR IS IT PFR
W NC NO
220 V
MOTOR 3F
9
V. Langkah-langkah Percobaan
VII. Pertanyaan
1. Tulislah cara kerja dari PFR
2. Buatlah time chart dari cara kerja PFR
3. Buatlah analisa dan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan
10