Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENGUBAHAN SINYAL DC KE DC

(DC - CHOPPER)

Disusun oleh :

1. Ramly Haryanto RajaGukGuk (18030016)

2. Hafizh (18030032)

3. Deka Pramesta (1903002)

4. Muhammad Arga Satryawan (19030036)

Program Studi Teknik


Jurusan Teknik Elektro
Universitas Riau Kepulauan
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Chopper (pemangkas) merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk


mengubah sumber masukan tegangan DC tetap menjadi sumber luaran tegangan DC
yang dapat dikendalikan/diatur. Komponen semikonduktor daya yang digunakan
dapat berupa SCR, transistor, dan MOSFET yang beroperasi sebagai sakelar dan
pengatur.
DC Choppers umumnya banyak digunakan pada aplikasi – aplikasi industri,
ini dikarenakan DC Choppers dapat mengubah sumber tegangan DC yang tetap
menjadi tegangan DC yang variabel. Karena DC Choppers mengubah secara langsung
dari tegangan DC ke DC dan biasa disebut DC – DC Converter. Penggunaan chopper
sangat luas mulai dari pengontrolan putaran motor, kereta troli, pengangkat sauh
kapal, truk pengangkat barang, dll. Alat – alat yang digunakan ini umumnya harus
memiliki pengontolan akselarasi yang bagus, efisiensi yang tinggi dan respon yang
cepat.

2. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari DC Chopper


2. Mengetahui prinsip kerja dari DC Chopper
3. Mengetahui jenis DC Chopper dan prinsip kerjanya
4. Mengetahui klasifikasi Chopper
5. Mengetahui manfaat DC Chopper sebagai saklar pengatur
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian DC Chopper

Chopper DC pada dasarnya merupakan regulator mode pensaklaran yang berfungsi untuk
mengubah tegangan DC yang tidak teregulasi menjadi tegangan keluaran DC yang
teregulasi. Hasil tegangan keluaran chopper dapat lebih besar ataupun lebih kecil dari
tegangan DC sumbernya, hal ini tergantung dari jenis rangkaian mode pensaklaran yang
digunakan.

2.2 Jenis dan Prinsip Kerja DC Chopper

Ditinjau dari proses pengaturan, chopper dapat dibedakan dalam tiga jenis, yaitu : chopper
penurun tegangan (step-down), chopper penaik tegangan (step- up), dan chopper penaik-
penurun tegangan (step up-down).

2.1 Prinsip Kerja DC Chopper Step Down

Prinsip kerja step – down choppers dapat dijelaskan dengan gambar 1a. Jika saklar SW
ditutup pada saat t1, maka tegangan Vs akan melalui beban. Jika sakalar kemudian
dimatikan pada saat t2, tegangan yang melewati beban adalah nol. Betuk gelombang
output dan arus beban ditunjukan pada gambar 1b. Penggunaan saklar pada chopper
dapat implementasikan dengan menggunakan, Power BJT, Power MOSFET, GTO
atau SCR.
Tegangan output rata – rata dapat dihitung dengan:

Dan arus beban rata – rata, Ia = Va/R = k Vs/R, dimana T adalah perioda, k = t1/T, dan f adalah
frekuensi. Nilai RMS pada tegangan output adalah :

Daya pada input sama dengan daya output :

Tahanan input efektif dapat diasumsikan dengan,


2.2 Prinsip Kerja DC Chopper Step Up

Chopper ini biasa digunakan untuk menaikan tegangan DC rangkaian step – up chopper
dapat dilihat pada gambar 2a. Jika saklar SW ditutup pada saat t1, arus akan mengalir pada
inductor dan akan menyimpan energy pada inductor tersebut. Jika saklar terbuka pada saat
t2, energy yang tersimpan pada pada inductor dialirkan kebeban, betuk gelombang yang
dihasilkan arus inductor dapat dilihat pada gambar 2b. Jika chopper di On kan, tegangan
akan mengalir melalui induktor.

dan akan member arus puncak ke puncak pada inductor tersebut

Jika kapasitor CL dihubungkan parallel melalui beban seperti gambar 2a, tegangan output
akan mengalir melalui CL, dan tegangan V0 tidak akan sama dengan Vs

Prinsip ini dapat diterpakan untuk mentransfer energy dari satu tegangan sumber ke
tegangan sumber yang lain seperti diperlihatkan pada gambar 3. Rangkaian ekivalen
untuk berbagai macam jenis operasinya ditunjukan oleh gambar 3b, dan bentuk
gelomabang ditunjukan pada gambar 3c. Untuk arus inductor pada operasi
1didapatkan dengan rumus:

Jika I1 adalah aus awal pada mode 1. Selama mode 1, arus harus dinaikan dan kondisi
seperlunya.

Arus pada mode 2 dapat dijelaskan dengan ;

Jika I2 adalah aus awal pada mode 2. Untuk menstabilkan system, arus harus dikurangi pada
kondisi seperti ini.
2.3 Prinsip Kerja DC Chopper Step Up/Down

Gambar 3 merupakan rangkaian chopper penaik-penurun tegangan. Jika chopper di-


ON-kan, induktor (L) akan terhubung dengan tegangan sumber dan induktor akan
menyimpan energi selama perioda Ton. Selanjutnya, jika chopper di-OFF-kan, induktor
melepaskan energi ke dioda (D) dan ke beban. Jika energi yang disimpan saat Ton, Wi, sama
dengan energi yang dilepaskan saat Toff, Wo, maka tegangan luaran pada beban (Eo) dapat
ditentukan dengan persamaan berikut:

Persamaan di atas dapat dinyatakan bahwa jika siklus kerja chopper () lebih besar

atau sama dengan 0,5 akan dihasilkan chopper penaik tegangan, dan jika siklus kerja
chopper () lebih kecil atau sama dengan 0,5 akan dihasilkan chopper penurun tegangan.

Gambar 3
2.3 Klasifikasi Chopper

Step – down chopper hanya diperbolehkan mengalirkan arus dari sumber ke beban,
hal ini disebut chopper tipe A. Berdasarkan arah arus dan tegangan, chopper dapat
diklasifikasikan atas 5 jenis yaitu:
a. Chopper Tipe A
b. Chopper Tipe B
c. Chopper Tipe C
d. Chopper Tipe D
e. Chopper Tipe E

3.1 Chopper Tipe A

Arus beban akan mengalir masuk menuju beban. Kedua tegangan beban dan arus beban
adalah positif, ditunjukan dengan ganbar 4a. Ini adalah kuadran pertama dari chopper
dan biasa disebut juga sebagai operasi penyearah.
3.2 Chopper Tipe B

Arus beban mengalir keluar dari beban. Tegangan beban positif, tetapi arus beban
negative, gambar 4b. Tipe B juga disebut chopper kuadran pertama, namun pada
kuadran kedua dan dikatakan seperti operasi pada inverter.

Gambar diatas menunjukan chopper tipe B dimana baterai (E) adalah bagian dari
beban dan akan memungkinakan mengirim kembali emf dari motor DC. Jika saklar S1
di On kan, tegangan E akan mengatur inductor (L) dan tegangan beban VL akan
menjadi nol.

3.3 Chopper Tipe C

Arus beban pada tipe ini salah satunya positif atau negatif, hal ini ditunjukan
oleh gambar 4c. Tegangan beban selalu positif. Hal Ini disebut juga chopper
kuadran kedua. Chopper jenis ini adalah gabungan dari chopper tipe A dan
chopper tipe B seperti yang terlihat pada gambar 6. S1 dan D2 dioperasikan

seperti chopper tipe A, S2 dan D1 dioperasikan seperti chopper tipe B.


3.4 Chopper Tipe D

Arus beban selau positif. Tegangan pada beban dapat berupa tegangan positif maupun
negatif, seperti yang ditunjukan oleh gambar 4d. chopper tipe D ini dapat bekerja sebai
penyearah (rectifier) atau sebagai inverter,ditunjukan pada gambar 7. Jika saklar S1 dan S4
di On kan, VLdan iL akan megalir tegangan positif. Jika S1 dan S4 di Off kan, arus pada
beban iL akan positif dan arus tersebut kan mengalir ke beban induktif.

3.5 Chopper Tipe E

Arus pada beban salah satunya positif atau negatif, ini dapat dilihat pada
gambar 4e. Tegangan pada bebab salah satunya berupa positf atau negative. Hal
ini disebut juga dengan chopper kuadran keempat. Dua buah chopper tipe C
digabungkan sehingga membentuk copper tipe E seperti pada gambar 8a. Polaritas
pada tegangan beban dan arus beban ditunjukan oleh gambar 8b. untuk operasi
empat kuadran, posisi dari baterai harus terbalik.
2.4 DC Chopper Sebagai Saklar Pengatur

DC chopper dapat digunakan sebagai saklar pengatur untuk megubah


tegangan DC, unregulated normal, digunakan untuk mengatur tegangan
output. Pegaturan normal ini dilakukan dengan mengatur lebar pulsa pada
fekuensi yang tetap dan biasanya digunakan komponen – komponen switching
seperti, BJT, MOSFET, atau 2GBT. Bagian – bagian dari switching regulator
dapat dilihat pada gambar 9a. Ada empat dasar switching regulator;
a. Buck Regulator
b. Boost Regulator
c. Buck - Boost Regulator
d. Cúk Regulator
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Chopper (pemangkas) merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk


mengubah sumber masukan tegangan DC tetap menjadi sumber luaran
tegangan DC yang dapat dikendalikan/diatur.
2. Ditinjau dari proses pengaturan, chopper dapat dibedakan dalam tiga jenis,
yaitu : chopper penurun tegangan (step-down), chopper penaik tegangan
(step-up), dan chopper penaik-penurun tegangan (step up-down).
3. Berdasarkan arah arus dan tegangan, chopper dapat diklasifikasikan atas 5
jenis yaitu:
a. Chopper Tipe A
b. Chopper Tipe B
c. Chopper Tipe C
d. Chopper Tipe D
e. Chopper Tipe E
4. DC chopper dapat digunakan sebagai saklar pengatur untuk megubah
tegangan DC, unregulated normal, digunakan untuk mengatur tegangan
output.

Anda mungkin juga menyukai