Anda di halaman 1dari 4

I Kadek Ariyanto

2015313026

3B-TL

UAS ELDA

1. Setelah pratikum dari karaktristik DIAC apa yang dapat disimpulkan?


Jawab :
Dari praktikum karakteristik DIAC dapat disimpulkan bahwa yang dapat di tarik
dari hasil pengamatan dan pembahasan yang diperoleh tentang mengamati
karakteristik DIAC sehingga dapat disimpulkan bahwa DIAC dapat menghantarkan
harus ketika telah melebihi tegangan breakdownnya dan dapat menghantarkan arus
secara bolak-balik. DIAC juga digunakan sebagai penyulut dengan menambahkan
kapasitor guna untuk mengurangi tingkat bouncing dengan memanfaatkan pelepasan
muatan yang terjadi secara mendadak.

2. Jelaskan difinsi dari GTO?


Jawab :
GTO merupakan anggota keluaran thyristor yang dapat di-On kan dengan
menerapkan signal gerbang yang positif dan dapat dipadamkan dengan pemberian
signal gerbang yang negatif. GTO adalah perangkat pembawa minoritas yg mengontrol
arus (yaitu bipolar). GTO berbeda dari thyristor konvensional, GTO dirancang untuk
mematika ketika arus negatif megalir melewati gate (sehingga menyebabkan
pembalikan arus gate. GTO merupakan komponen elektronika daya yang memiliki tiga
terminal, yaitu: anoda, katoda, dan gerbang (gate).
3. Apa perbedaan GTO dengan SCR?
Jawab :
SCR (Silicon Controlled Rectifier) dan GTO (Gate Turn-off Thyristor) adalah dua
jenis thyristor yang terbuat dari empat lapisan semikonduktor. Kedua perangkat
memiliki tiga terminal yang disebut anoda, katoda dan gerbang, di mana pulsa di
gerbang digunakan untuk mengontrol arus yang mengalir melalui perangkat.,,SCR
(Silicon Controlled Rectifier)
SCR adalah thyristor dan banyak digunakan dalam aplikasi perbaikan saat ini. SCR
terbuat dari empat lapisan semikonduktor bolak-balik (dalam bentuk P-N-P-N), oleh
karena itu terdiri dari tiga persimpangan PN. Dalam analisis, ini dianggap sebagai
pasangan BJT yang erat (satu PNP dan lainnya dalam konfigurasi NPN). Lapisan
semikonduktor tipe P dan N terluar masing-masing disebut anoda dan katoda.
Elektroda yang terhubung ke lapisan semikonduktor tipe P dalam dikenal sebagai
'gerbang'.
Dalam operasi, SCR bertindak ketika pulsa diberikan ke gerbang. Ini beroperasi dalam
keadaan 'on' atau 'off'. Setelah gerbang dipicu dengan denyut nadi, SCR pergi ke
keadaan 'on' dan terus melakukan sampai arus maju menjadi kurang dari ambang
yang dikenal sebagai 'menahan arus'....GTO (Gate Turn-off Thyristor)

GTO juga merupakan jenis thyristor yang terbuat dari empat tipe semikonduktor tipe
P dan N, tetapi struktur perangkatnya sedikit berbeda dibandingkan dengan SCR. Tiga
terminal GTO juga disebut 'anoda', 'katoda' dan 'gerbang'.
Dalam operasi, GTO bertindak ketika pulsa diberikan ke gerbang. Setelah gerbang
dipicu dengan pulsa positif, GTO beralih ke mode konduksi yang mirip dengan SCR.
Selain fitur SCR, status 'off' GTO juga dapat dikontrol melalui pulsa negatif. Dalam SCR,
fungsi 'mati' tidak terjadi sampai arus maju kurang dari ambang memegang saat ini.
4. Sebutkan macam2 konverter yang ada, dan jelaskan !
Jawab :
Macam-macam converter ada empat antara lain:
1. Konverter AC/AC (Cyloconveter) merupakan converter yang berfungsi untuk
menghasilkan energi dari sumber AC/AC dengan frekuensi tertentu menjadi suatu
beban AC dengan yang lain. Konveter ini juga dipergunakan untuk nilai tegangan
bolak balik yang diaplikasikan pada suatu rangkaian beban.
2. Konverter DC/DC bisa disebut dengan chopper yang berfungsi untuk mengubah
tegangan DC langsung menjadi keluaran DC. Konverter DC / DC dibutuhkan dalam
penggerak DC kecepatan Variable dimana konveter DC/DC mengurangi
pemborosan daya, dalam bentuk panas yang dihasilkan dalam suatu panas atau
tahanan kontrol, atau saat kerja yang diberikan pengontrolan tersebut tidak
memuaskan.
3. Inverter DC ke AC dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1. Inverter yang tak terkontrol yaitu: Rangkaian yang merubah tegangan DC tetap
menjadi tegangan AC tetap. Komutasi yang digunakan adalah: Komutasi jalur,
beban, dan komutasi paksa.
2. Inverter terkontrol yaitu: Rangkaian yang merubah tegangan DC menjadi
tegangan AC variable.Komutasi yang digunakan adalah : Komutasi jalur, beban
dan kumutasi paksa.
4. Penyearah AC ke DC dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1. Penyearah tak terkontrol yaitu penyearah yang merubah tegangan AC tetap
menjadi tegangan DC tetap, komutasi yang digunakan ialah komutasi jalur.
2. Penyearah terkontrol yaitu peneyearah yang merubah merubah tegangan AC
tetap menjadi tegangan DC variabel
5. Penyearah terkontrol setengah gelombang dengan beban resistif dengan sudut
penyalaan α = 450. Gambarkan
a .gelombang Inputnnya
b. Gelombang trigernnya.
c. Gelombang Vdcnnya
d Gelombang Idcnnya
e Gelombang V-AKnnya
Jawab :
Dilihat dari gambar gelombang V input akan menghasilkan gambar gelombang seperti
diatas karena belum melewati system penyearah maka gambar gelombang masih utuh
terdapat sisi positif dan negative. Setelah melewati komponen penyearah karena terdapat
system trigger atau pulsa pemicuan pada penyearah terkontrol sebesar 45° maka gelombang
akan mulai muncul pada bagian seperti digambar yaitu pada sisi 45° Karena menggunakan
system penyearah selengah gelombang posisi negative sudah tidak terdapt pada gambar
gelombang karena sudah disearahkan atau terpotong oleh komponen penyearah.
Selanjutnya gambar gelombang beban V Dc juga akan muncul pada sisi 45° pada bagian ini
terdapat perpotongan gelombang baik pada bagian negative dan pada beberapa bagian
positif karena adanya proses trigger tersebut. Untuk bagian gelombang beban Idc juga sama
akan tetapi gambar gelombang yang dihasilkan tersebut akan berbeda seperti gambar
gelombang beban V dc karena bentuk gelombang Vdc dan I dc akan berpengaruh terhadap
besarya nilai resistor yang dirangkai. Gambar gelombang V A K akan timbul seperti bagian
berikut karena komponen dalam penyearah maka nantinya akan terdapat posisi breakdown
yang menimbulkan tegangan bias negative untuk dapat mengoprasikan sebuah SCR.

Anda mungkin juga menyukai