AC DRIVES
(INVERTER AC)
Oleh:
ABDURRAHIM
NIM D1021151037
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu aplikasi utama penggerak listrik adalah Traksi Listrik. Berbagai jenis Traksi
Listrik adalah
(i) Kereta listrik
(ii) Bus listrik
(iii) Trem (trem) & troli
(iv) Kendaraan bertenaga surya yang digerakkan baterai Industri
Driver Motor AC
Motor induksi atau motor asinkron adalah motor arus bolak-balik (AC) yang
sangat luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus rotor
motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang
terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan
medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan arus stator. Drive atau
pengendalian pada motor AC umumnya dialakukan untuk mengatur kecepatan.
Kecepatan motor induksi ditentukan oleh frekuensi tegangan masukan dan
jumlah kutub motor seperti yang dijelaskan dengan rumus :
𝐹
𝑁𝑠 = 120
𝑝
Dimana: Ns = kecepatan sinkron
F = Frekuensi
P = Jumlah kutub
Rangkaian diatas merupakan Penyearag dengan Tap Tengah Dari gambar tersebut
dapat diketahui bahwa rangkaian ini memiliki kerja utama yaitu :
1. Ketika kaki trafo diatas memiliki nilai positif maka diode 1 akan maju,di
lain sisi, kaki trafo yang bawah bernilai negative maka akan bias mundur.
Arus mengalir hanya pada bias maju. Karena yang mengalir arus pada
diode 1 maka akan menuju ke beban lalu akan mengalir kembali lagi ke
trafo melalui kaki tengah
2. Ketika kaki atas trafo benilai negatife maka diode 1 akan bias mundur di
lain sisi kaki trafo yang bawah akan bernilai positif maka diode 2 akan
bias maju. Arus mengalir apabila salah satu diode memilik bias maju.
Karena yang bias maju adalah diode 2, maka arus mengalir padanya
menuju ke beban lalu akan mengalir kembali ke trafo melewati kaki
tengah
2. Penyearah dengan Jembatan (Bridge/ 4 dioda)
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa rangkaian tersebut memiliki dua siklus kerja
utama yaitu :
1. Ketika input kaki atas trafo bernilai positif maka diode 1 dan diode 4 akan
bias maju di sisi lain tegangan input pada kaki bawah bernilai negative maka
diode 2 dan diode 3 akan bias mundur. Karena prinsip kerja diode yaitu arus
mengalir pada bias maju, maka arus akan mengalir dari sisi kaki trafo atas
ke D1 lalu ke D4 dan kembali ke trafo melalui kaki bawah
2. Ketika tegangan input kaki atas bernilai negative maka diode 2 dan diode 3
akan bernilai positif atau bias maju. Dilain sisi pada diode 1 dan diode 4
bernilai positif maka akan bias mundur. Karena arus mengalir pada bias
maju maka arus mengalir pada kaki trafo bawah ke D3 lalu ke D2 dan
kembali ke trafo melalui kaki atas
Untuk mencari tegangan keluaran dari rangkaian diatas dapat dicari dengan
menggunakan persamaan :
C. Penyearah satu Fasa setengah Gelombang terkendali
Yang membedakan antara rangkaian terkontrol tak terkendali dan terkendali adalah
komponen penyearah yang digunakan. Penyearah jenis ini menggunakan komponen
penyearah terkontrol seperti thiryistor atau SCR(Sillicon Controlled Rectifier),
IGBT(Insulated Gate Bipolar Transistor), dan MOSFET (Metal Oxide Sillicon Field
Effect Transistor). Terkontrol dalam hal ini maksudnya penyearah ini dapat dipicu pada
sudut tertentu sehingga dapat menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diinginkan.
Untuk memicu komponen penyearah tersebut, harus mengetahui lebih dahulu
karakteristik dahulu komponennya. Untuk memicu Thyristor dibutuhkan arus
pemicuan sedangkan untuk memicu IGBT dibutuhkan tegangan pemicuan. Komponen
yang satu dengan yang lain memiliki jenis dan besar pemicuan yang berbeda-beda.
Hasil keluaran dari rangkaian ini adalah hanya nilai positif saja dalam satu panjang
gelombang dari yang inputannya adalah adalah gelombang sinus yang memiliki bagian
positif dan negative dalam panjang satu gelombangnya, namun dapat dipicu pada sudut
tertentu. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah rangkaian penyearahnya
Seperti halnya dalam penyearah satu fasa gelombang penuh tak terkontrol penyearah
ini memiliki penyearah dengan tap tengah( 2 Dioda) dan penyearah
Penyearah tiga fasa setengah gelombang terkendali dapat dioperasikan dalam dua
mode, yaitu Continuous Conduction Mode (CCM) dan Discontinuous Conduction
Mode (DCM)
3𝑥√3
Untuk mencari Tegangan output Vdc = 2𝜋 𝑥 𝑉𝑚
1
Untuk mencari Vrms=√ + 3√3
2
mencari tegangan output Vrms Penyearah tiga fase biasanya digunakan dalam industri
untuk dibutuhkannya tegangan dc dan arus untuk beban daya yang besar. Sumber
tegangan tiga fase memiliki keseimbangan daya karena di pasok oleh tiga fase a,b dan
c. Sumber daya dan dioda diasumsikan ideal dalam analisis awal dari rangkaian Hanya
satu dioda di bagian atas jembatan/ bridge yang bekerja pada satu waktu (D1, D3, atau
D5). Hanya satu dioda di bagian bawah jembatan/ bridge yang dapat bekerja pada satu
waktu (D2, D4, atau D6). D1 dan D4 tidak dapat dilewati arus pada saat yang sama.
Demikian pula, D3 dan D6 tidak dapat pula di lewati arus secara bersamaan, begitu
juga antara D5 dan D2. Beban output tegangan adalah salah satu line-to-line tegangan
dari sumber. Misalnya, ketika D1 dan D2 menyala, tegangan output tersedia. Dioda
yang ada di ditentukan oleh tegangan line-to-line dimana yang tertinggi pada saat itu.