Anda di halaman 1dari 7

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I

Endah Tri Listiowati (H1E014008)


Asisten: Riska Ayu Septiani
Tanggal Percobaan: 24/11/2015
PAF15210P-Elektronika Dasar I

Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika Fakultas


Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed

Abstrak
Telah dilakukan praktikum
elektronika dasar I dengan judul
Rangkaian Penyearah, praktikum ini
dilakukan
di
Laboratorium
Elektronika,
Instrumentasi
dan
Geofisika. Praktikum ini bertujuan
memahami prinsip kerja rangkaian
penyearah dan membuat serta
menyelidiki jenis jenis rangkaian
penyearah (rectifying) . Variabel
yang diukur dalam praktikum ini
adalah tegangan. Pada praktikum ini
dilakukan dua percobaan yaitu
rangkaian
penyearah
setengah
gelombang,
dan
rangkaian
penyearah jembatan.

dinamakan Transformator. Transformator


disebut juga dengan Transformer.

2. STUDI PUSTAKA

1. PENDAHULUAN

Transformator adalah sebuah alat


yang mentransfer energi antara 2 sirkuit
yang melalui induksi elektromagnetik.
Transformer di mungkinkan untuk di
gunakan sebagai perubahan tegangan
dengan mengubah tegangan sebuah
arus bolak balik dari satu tingkat
tegangan ke tingkat tegangan lainnya
dari input ke input alat tertentu, untuk
menyediakan kebutuhan yang berbeda
dari sebuah tingkatan arus sebagai
sumber arus cadangan, atau bisa juga di
gunakan untuk mencocokkan impedansi
antara sirkuit elektrik yang tidak sinkron
untuk
memaksimalkan
pertukaran
antara 2 sirkuit. Hal ini memungkinkan
terjadinya pertambahan daya arus listrik
yang terjadi dari sebuah benda yang
memiliki arus tegangan listrik yang tidak
stabil [2].
Berikut ini adalah gambar
bentuk dan simbol Transformator :

Hampir setiap rumah di Kota


maupun Desa dialiri listrik yang berarus
220V di Indonesia. Dengan adanya arus
220V ini, kita dapat menikmati serunya
drama Televisi, terangnya Cahaya Lampu
Pijar maupun Lampu Neon, mengisi
ulang
handphone
dan
juga
menggunakan peralatan dapur lainnya
seperti Kulkas, Rice Cooker, Mesin Cuci
dan Microwave Oven. Arus listrik 220V
ini merupakan jenis arus bolak-balik (AC
atau Alternating Current) yang berasal
dari Perusahaan Listrik yaitu PLN.
Tegangan listrik yang dihasilkan oleh
PLN pada umumnya dapat mencapai
puluhan hingga ratusan kilo Volt dan
kemudian diturunkan menjadi 220V
seperti yang kita gunakan sekarang
dengan menggunakan sebuah alat yang

Sebuah
Transformator
yang
sederhana pada dasarnya terdiri dari 2
lilitan atau kumparan kawat yang
terisolasi yaitu kumparan primer dan
kumparan sekunder. Pada kebanyakan
Transformator,
kumparan
kawat
terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi
yang dinamakan dengan Inti Besi (Core).
Ketika kumparan primer dialiri arus AC
(bolak-balik) maka akan menimbulkan

Kata kunci: rangkaian penyearah,


gelombang,
tegangan,
transformator.

medan magnet atau fluks magnetik


disekitarnya. Kekuatan Medan magnet
(densitas
Fluks
Magnet)
tersebut
dipengaruhi oleh besarnya arus listrik
yang dialirinya. Semakin besar arus
listriknya semakin besar pula medan
magnetnya. Fluktuasi medan magnet
yang terjadi di sekitar kumparan
pertama (primer) akan menginduksi GGL
(Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan
kedua (sekunder) dan akan terjadi
pelimpahan daya dari kumparan primer
ke
kumparan
sekunder.
Dengan
demikian, terjadilah pengubahan taraf
tegangan listrik baik dari tegangan
rendah menjadi tegangan yang lebih
tinggi maupun dari tegangan tinggi
menjadi tegangan yang rendah.
Sedangkan
Inti
besi
pada
Transformator atau Trafo pada umumnya
adalah kumpulan lempengan-lempengan
besi tipis yang terisolasi dan ditempel
berlapis-lapis dengan kegunaanya untuk
mempermudah jalannya Fluks Magnet
yang ditimbulkan oleh arus listrik
kumparan serta untuk mengurangi suhu
panas yang ditimbulkan.
Beberapa bentuk lempengan besi
yang membentuk Inti Transformator
tersebut diantaranya seperti :

adalah

[3].

Rangkaian
penyearah
adalah
rangkaian elektronika yang berfungsi
menyearahkan gelombang arus listrik.
Arus listrik yang semula berupa arus
bolak balik (AC) jika dilewatkan
rangkaian penyearah akan berubah
menjadi arus searah (DC).

2.1

PENYEARAH SETENGAH
GELOMBANG

Penyearah

setengah

gelombang

merupakan rangkaian penyearah yang


paling sederhana, yaitu yang terdiri dari
satu

dioda.

menunjukkan

rangkaian

penyearah

setengah

gelombang.

Rangkaian

penyearah

setengah
masukan

Gambar

gelombang
dari

memperoleh

sekunder

trafo

yang

berupa tegangan berbentuk sinus, vi =

E I Lamination
E E Lamination
L L Lamination
U I Lamination

Dibawah ini
Transformator:

Transformator ini biasanya disebut


dengan
Transformator
Step
Up.
Sebaliknya, jika terdapat 10 lilitan pada
kumparan primer dan 1 lilitan pada
kumparan sekunder, maka tegangan
yang dihasilkan oleh Kumparan Sekunder
adalah 1/10 dari tegangan input pada
Kumparan Primer. Transformator jenis ini
disebut dengan Transformator Step Down

Vm

Sin wt

merupakan
tegangan
Fluks

pada

hanya

(gambar
tegangan

maksimum.

bisa

diukur

(b)).

Vm

puncak
Harga

atau

Vm

dengan

ini

CRO,

sedangkan harga yang tercantum pada


sekunder
efektif

trafo

yang

menggunakan

merupakan
dapat
volt

tegangan

diukur
meter.

dengan

Hubungan

antara tegangan puncak Vm dengan


tegangan efektif (Veff) atau tegangan
rms.
Rasio lilitan pada kumparan sekunder
terhadap kumparan primer menentukan
rasio tegangan pada kedua kumparan
tersebut. Sebagai contoh, 1 lilitan pada
kumparan primer dan 10 lilitan pada
kumparan sekunder akan menghasilkan
tegangan 10 kali lipat dari tegangan
input pada kumparan primer. Jenis

Prinsip

kerja

penyearah

setengah

gelombang adalah bahwa pada saat


sinyal input berupa siklus positip maka
dioda mendapat bias maju sehingga arus
(i)

mengalir

ke

beban

(RL),

dan

sebaliknya bila sinyal input berupa siklus

negatip

maka

dioda

mendapat

bias

secara

bersamaan,

mundur sehingga tidak mengalir arus.

amplitudo

Bentuk gelombang tegangan input (vi)

berlawanan fasa. Saat tegangan input

ditunjukkan pada (b) dan arus beban (i)

(teg primer) berada pada siklus positif,

pada (c) dari gambar 1.

pada titik AO akan terjadi siklus positif

Resistansi

dioda

pada

saat

ON

yang

mempunyai
sama

namun

sementara pada titik OB akan terjadi

(mendapat bias maju) adalah Rf, yang

siklus

umumnya nilainya lebih kecil dari RL.

mengalami panjaran maju (forward bias)

Pada saat dioda OFF (mendapat bias

sedangkan D2 mengalami panjaran balik

mundur) resistansinya besar sekali atau

(reverse

dalam pembahasan ini dianggap tidak

mengalir melalui D1 menuju ke beban

terhigga,

dan kembali ke titik center tap.

sehingga

arus

dioda

tidak

negatif.

bias)

Akibatnya

sehingga

D1

arus

akan

akan

mengalir atau i = 0. Arus yang mengalir


ke beban (i) terlihat pada gambar (c)
bentuknya arus searah (satu arah) yang
harga rataratanya tidak sama dengan
nol seperti pada arus bolak-balik.
Dalam

perencanaan

rangkaian

penyearah, hal penting untuk diketahui


adalah harga tegangan maksimum yang

Saat tegangan input (teg primer)

Tegangan

berada pada siklus negatif, pada titik AO

maksimum ini sering disebut PIV (peak-

akan terjadi siklus negatif sementara

nverse voltage) atau tegangan puncak

pada titik OB akan terjadi siklus positif.

balik. Hal ini karena pada saat diode

Akibatnya D2 akan mengalami panjaran

mendapat bias mundur (balik) maka

maju

tidak arus yang mengalir dan semua

mengalami panjaran balik (reverse bias)

tegangan dari sekunder trafo berada

sehingga arus akan mengalir melalui D2

pada dioda [1].

menuju ke beban dan kembali ke titik

diijinkan

2.2

terhadap

dioda.

PENYEARAH GELOMBANG
PENUH

Cara kerja penyearah gelombang penuh


jenis ini dapat dijelaskan seperti berikut :

Pada artikel mengenai trafo diketahui


bahwa pada bagian sekunder trafo CT
terdapat 2 sinyal output yang terjadi

(forward

bias)

sedangkan

D1

center tap.
Dari penjelasan cara kerja penyearah
gelombang penuh jenis ini terlihat
bahwa tegangan yang terjadi pada
beban mempunyai polaritas yang sama
tanpa memperdulikan dioda mana yang
menghantar
karena
arus
mengalir
melalui arah yang sama sehingga akan
terbentuk
gelombang
penuh
yang
disearahkan seperti ditunjukkan pada
grafik sinyal berikut :

2.3

PENYEARAH JEMBATAN

Penyearah gelombang penuh dengan


jembatan
dioda
(dioda
bridge)
Pada dioda bridge, hanya ada 2 dioda
saja yang menghantarkan arus untuk
setiap siklus tegangan AC sedangkan 2
dioda lainnya bersifat sebagai isolator
pada saat siklus yang sama. Untuk
memahami cara kerja dioda bridge,
perhatikanlah kedua gambar berikut.

Saat siklus positif tegangan AC, arus


mengalir melalui dioda B menuju beban
dan kembali melalui dioda C. Pada saat

dilewatkan oleh dioda harus lebih besar


dari besar arus yang dilewatkan pada
rangkaian [1].

3. METODOLOGI
3.1

ALAT DAN BAHAN

Transformator

Osiloskop

Multimeter

Breadboard

Dioda daya

Resistor

Kapasitor

yang bersamaan pula, dioda A dan D


mengalami reverse bias sehingga tidak
ada arus yg mengalir atau kedua dioda
tersebut bersifat sebagai isolator.

3.2

CARA KERJA

A. Penyearah setengah gelombang

Sedangkan pada saat siklus negatif


tegangan

AC,

arus

mengalir

melalui

dioda D menuju beban dan kembali


melalui dioda A. Karena dioda B dan C
mengalami reverse bias maka arus tidak
dapat mengalir pada kedua dioda ini.
Kedua hal ini terjadi berulang secara
terus

menerus

tegangan

hingga

beban

gelombang

didapatkan

yang

penuh

berbentuk

yang

sudah

disearahkan (tegangan DC).


Jembatan

dioda

(dioda

bridge)

tersedia dalam bentuk 1 komponen saja


atau

pun

bisa

menggunakan
karakteristiknya.

dibuat
dioda

yang

Yang

dengan
sama
harus

diperhatikan adalah besar arus yang

1. Membuat rangkaian
penyearah setengah
gelombang.
2. Menggunakan CRO untuk
menggambarkan
bentuk
keluaran pada titik AC
(VAC) dan titik BC(VBC).
3. Melakukan
pengukuran
tegangan pada titik AC
(VAC) dan titik BC(VBC)
dengan
menggunakan
CRO dan multimeter.
4. Memasang
kapasitor
1000F/16
V
secara
paralel dengan RL.
5. Menggunakan CRO untuk
mengamati
bentuk
keluaran pada titik BC,
kemudian
menggambarkannya
di
kertas.
B. Penyearah jembatan

1. Membuat rangkaian
penyearah jembatan.
2. Menggunakan CRO untuk
menggambarkan
bentuk
keluaran pada titik AC
(VAC) dan titik BD(VBD).
3. Melakukan
pengukuran
tegangan pada titik AC
(VAC) dan titik BD(VBD)
dengan
menggunakan
CRO dan multimeter.
4. Memasang
kapasitor
1000F/16
V
secara
paralel dengan RL.
5. Menggunakan CRO untuk
mengamati
bentuk
keluaran pada titik BD,
kemudian
menggambarkannya
di
kertas.

3.3

DIAGRAM

1. Penyearah setengah gelombang

2. Penyearah jembatan

rangkaiannya sederhana, yaitu sebuah


dioda dan resistor yang disusun secara
seri. Sumber tegangannya adalah dari
trafo, dan pengukuran yang dilakukan
adalah dengan osiloskop dan dengan
multimeter digittal. Pengukurn dilakukan
di titik AC dan BC, ketika pengukuran di
titik AC maka semua kabel positif berada
di titik A dan kabel negatif berada di
titik C. Untuk pengukuran di titik BC
maka semua kabel positif ada di titik B
dan kabel negatif berada di titik C,
begitu pula pada pengukuran di titik BC
dengan rangkaian diberi kapasitor 1000
F yang di paralelkan dengan resistor.
Hasil pengukuran yang diperoleh
pada rangkaian penyearah setengah
gelombang adalah :

VAC
VBC

CRO(vol MMD(volt
t)
)
0.5
0.4
0.5
0.1

Dengan kapasitor 1000 F/V

VBC

0.2

0.1

Untuk
selanjutnya
adalah
melakukan pengukuran tegangan pada
rangkaian penyearah jembatan. Pada
rangkaian ini digunakan empat buah
dioda. Gelombang sinus yang keluar dari
trafo akan diteruskan ke semua periode
sehingga
akan
dihasilkan
pola
gelombang penuh. Pengukuran yang
dilakukan pun sama dengan rangkaian
penyearah setengah gelombang, yaitu
pengukuran
dengan
osiloskop
dan
dengan
multimeter
digital,
juga
pengukuran dengan rangkaian yang
ditambah kapasitor yang diparalelkan
dengan resistor. Perbedaannya pada titik
yang diukur tegangannya.

4. HASIL DAN ANALISIS


Pada praktikum ini dilakukan dua
percobaan yaitu rangkaian penyearah
setengah gelombang dan rangkaian
penyearah jembatan. Pada rangkaian
penyearah
setengah
gelombang,

Pada
rangkaian
penyearah
jembatan, tegangan diukur di titik AC
dan BD, sama dengan rangkaian
penyearah setengah gelombang, ketika
mengukur di titik A maka semua kabel
positif ada di titik A dan kabel negatif
ada di titik C, pada titik BD pun semua
kabel positif di titik B dan kabel negatif
ada di titik D, begitu juga pengukuran di
titik BD saat rangkaian ditambah
kapasitor.

periode saja, yaitu dari 0 sampai


sedangkan periode

Hasil yang diperoleh adalah :

VAC
VBD

CRO(vol MMD(volt
t)
)
1
0.4
1
0.4

sampai 2

nilainya nol, pada

rangkaian penyearah jembatan


gelombang
sinus
yang
dikeluarkan trafo menghasilkan
gelombang penuh.

Dengan kapasitor 1000 F/V

VBD

2. Jenis rangkaian penyearah ada


tiga, yaitu rangkaian penyearah
setengah gelombang, rangkaian
penyearah gelombang penuh dan
rangkaian penyearah jembatan.

0.4

Untuk semua hasil pada kedua


rangkaian, terdapat perbedaan nilai
tegangan yang diukur dengan osiloskop
dan multimeter digital, ini dikarenakan
pada multimeter digital nilai tegangan
yang didapat adalah nilai tegangan
efektif,
sedangkan
pada
osiloskop
berupa tegangan maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

5. KESIMPULAN

[1]

Telah dilakukan praktikum dengan


judul Rangkaian Penyearah dengan dua
percobaan, yaitu penyearah setengah
gelombang dan penyearah jembatan dan
disimpulkan bahwa :

Irniyah Ewit,
http://elektronika11c.blogspot.c
om 24 November 20.03 WIB

[2]

http://komponenelektronika.com
24
November 2015, 20.00 WIB

[3]

http://teknikelektronika.com
24 November 2015,
20.15 WIB

1. Rangkaian penyearah setengah


gelombang
hanya
mampu
menyearahkan arus AC setengah

Anda mungkin juga menyukai