Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA LISTRIK, GELOMBANG, DAN CAHAYA


MODUL 5 TRANSFORMATOR

Dosen Pengampu Praktikum :


Rahmat Hidayat, A.Md.T., S.Pd., M.Pd.
NIDN : 0019038902

Asisten Praktikum :
Eugina Elizabeth Risamasu (1910631160059)
Agus Sutiyana (2010631160002)
Muhammad Rafi Zaki Amani (2010631160020)
Muhammad Primasuri Anbiya (2010631160116)

Disusun oleh :
ABDUL AZIS
NPM.2210631160023

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
a. Para mahasiswa mampu memahami perbandingan antara tegangan dan
jumlah lilitan pada transformator.
b. Para mahasiswa mampu memahami perbandingan antara arus dan jumlah
lilitan pada transformator..

1.2 Alat dan Bahan


a. Hubungan Tegangan dan Lilitan
1) Kumparan sebanyak 2 buah
2) Papan Socket sebanyak 1 buah
3) Resistor sebanyak 2 Buah
4) Power Suply sebanyak 1 buah
5) Multimeter sebanyak 2 buah
6) Besi transformer sebanyak 1 buah
7) Kabel penghubung sebanyak 4 buah

b. Hubungan Arus dan Lilitan


1) Kumparan sebanyak 2 buah
2) Papan Socket sebanyak 1 buah
3) Resistor sebanyak 2 Buah
4) Power Suply sebanyak 1 buah
5) Multimeter sebanyak 2 buah
6) Besi transformer sebanyak 1 buah
7) Kabel penghubung sebanyak 4 buah

Praktikum Fisika Listrik, Gelombang, dan Cahaya 2023 1


BAB II
DASAR TEORI

2.1 TRANSFORMATOR
Secara sederhana, transformator dapat digambarkan sebagai sebuah
alat yang digunakan untuk meningkatkan atau menurunkan tegangan listrik.
Dalam transformator step-up, tegangan output ditingkatkan, sedangkan dalam
transformator step-down, tegangan output dikurangi. Transformator step-up
akan mengurangi arus keluaran, sedangkan transformator step-down akan
meningkatkan arus keluaran dengan tujuan menjaga keseimbangan daya input
dan output sistem [1].
Transformator adalah perangkat yang biasa digunakan dalam
mentransmisikan energi listrik. Arus yang digunakan dalam transmisi ini
adalah arus bolak-balik (AC). Fungsinya adalah untuk mengubah tegangan
suplai tanpa mempengaruhi frekuensi AC antara sirkuit-sirkuit yang saling
terhubung. Prinsip dasar yang digunakan oleh transformator adalah induksi
elektromagnetik dan induksi timbal balik. Konsep transformator pertama kali
diajukan oleh Michael Faraday pada tahun 1831, dan sejak saat itu telah
dikembangkan oleh banyak ilmuwan terkemuka lainnya. Meskipun demikian,
tujuan umum penggunaan transformator adalah untuk menjaga keseimbangan
antara produksi listrik dengan tegangan yang sangat tinggi serta konsumsi
listrik dengan tegangan yang sangat rendah [1].
Ada dua jenis transformator yang umum digunakan tergantung pada
perbedaan tegangan yang dihasilkan:
a. Step-up Transformer: Jenis transformator ini biasa digunakan antara
generator listrik dan jaringan listrik. Tegangan output pada gulungan
sekunder lebih tinggi daripada tegangan input pada gulungan primer.
Fungsinya yaitu untuk meningkatkan tegangan listrik sehingga mampu
mentransmisikan daya dengan efisiensi yang lebih baik melalui jarak
yang lebih jauh.
b. Step-down Transformer: Transformator biasa digunakan untuk
mengubah tegangan listrik yang tinggi pada sumber daya primer menjadi

Praktikum Fisika Listrik, Gelombang, dan Cahaya 2023 2


tegangan yang lebih rendah pada sirkuit sekunder. Tegangan output pada
gulungan sekunder lebih rendah daripada tegangan input pada gulungan
primer. Transformator ini biasa digunakan dalam sistem distribusi listrik
fungsinya yaitu untuk menurunkan tegangan tinggi yang ditransmisikan
melalui jaringan transmisi menjadi tegangan yang lebih rendah dan aman
untuk digunakan di rumah tangga dan peralatan listrik lainnya.
Dibawah ini merupakan gambar transformator step down dan transformator
step up

Gambar 2.1 penggambaran trafo step down dan trafo step up

Transformator beroperasi berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik, yaitu


proses pembangkitan gaya gerak listrik (GGL) dengan melalui induksi [2],
dibawah ini adalah rumusnya :
𝑑∅
𝑉 = −𝑁
𝑑𝑡
Keterangan :
N = Jumlah lilitan pada trafo
DF = Perubahan fluks magnetik yang terjadi pada trafo
Dt = Waktu atau selang waktu di mana perubahan fluks magnetik terjadi
V = GGL induksi yang dihasilkan dalam transformator

Faraday menyatakan bahwa perubahan medan yang berubah-ubah akan


menghasilkan arus induksi [2].
Yang perlu dipahami adalah bahwa tegangan (V) pada transformator
sebanding dengan perbandingan jumlah lilitan (N) antara lilitan primer dan

Praktikum Fisika Listrik, Gelombang, dan Cahaya 2023 3


lilitan sekunder. Dalam rumus transformator, terdapat hubungan sebagai
berikut:
𝑉𝑝 𝑁𝑝 𝐼𝑠
= =
𝑉𝑠 𝑁𝑠 𝐼𝑝
Di mana:
Vp = Tegangan primer
Vs = Tegangan sekunder
Np = Jumlah lilitan pada kumparan primer
Ns = Jumlah lilitan pada kumparan sekunder
Is = Arus sekunder
Ip = Arus primer

Dalam rumus ini, tegangan pada lilitan primer (Vp) dibandingkan dengan
tegangan pada lilitan sekunder (Vs), dan kedua tegangan ini sebanding
dengan perbandingan jumlah lilitan (Np/Ns). Hal ini juga berlaku untuk
perbandingan arus primer (Ip) dan arus sekunder (Is).
Sebuah transformator memiliki kemampuan untuk mentransmisikan energi,
Artinya energi masuk melalui lilitan primer. Sedangkan, energi keluar
melalui lilitan sekunder. Namun, dalam proses transmisi ini, hal yang biasa
terjadi yaitu kerugian energi, oleh karena itu diperlukan menghitung efisiensi
transformator [2]. Efisiensi transformator bisa dihitung menggunakan rumus
berikut:
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 𝑃𝑠
𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = = × 100%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 𝑃𝑝
Di mana:
Ps = Daya keluar pada lilitan sekunder
Pp = Daya masuk pada lilitan primer

Berdasarkan efisiensinya, transformator bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu


transformator ideal dan transformator tak ideal. Transformator ideal
mempunyai efisiensi 100%, Artinya tidak ada kerugian energi dalam
transmisi. Sedangkan, transformator tak ideal mempunyai efisiensi kurang

Praktikum Fisika Listrik, Gelombang, dan Cahaya 2023 4


dari 100% karena adanya kerugian energi dalam bentuk panas, fluks magnetik
yang bocor, dan faktor yang lainya.

Gambar 2.2 penggambaran transformator ideal dan tak ideal

Praktikum Fisika Listrik, Gelombang, dan Cahaya 2023 5


BAB III
HASIL PENELITIAN

3.1 Hasil pengukuran


a. Pengukuran tegangan pada trafo dengan tegangan 220, Arusnya 1A dan
tengangan ouputnya 12 V

Gambar 3.1 Hasil dari pengukuran tegangan pada trafo dengan tegangan
220, Arusnya 1A dan tengangan ouputnya 12 V

Praktikum Fisika Listrik, Gelombang, dan Cahaya 2023 6


b. Pengukuran tegangan pada trafo dengan tegangan 220, Arusnya 1A dan
tengangan ouputnya 15 V

Gambar 3.2 Hasil dari pengukuran tegangan pada trafo dengan tegangan
220, Arusnya 1A dan tengangan ouputnya 15 V

c. Pengukuran tegangan pada trafo dengan tegangan 220, Arusnya 1A dan


tengangan ouputnya 18 V

Gambar 3.3 Hasil dari pengukuran tegangan pada trafo dengan


tegangan 220, Arusnya 1A dan tengangan ouputnya 15 V

Praktikum Fisika Listrik, Gelombang, dan Cahaya 2023 7


3.2 Cara kerja
a. Hubungan tegangan dan lilitan

Gambar 3.4 Rancangan percobaan hubungan tegangan dan lilitan


1) Pertama, silakan buat rangkaian percobaan sesuai dengan gambar
diatas.
2) Kedua, Lakukan pengukuran tegangan primer dan tegangan sekunder
untuk beberapa tingkat tegangan input yang berbeda.
3) Terakhir, Tukar posisi kumparan sekunder dengan kumparan primer,
Selanjutnya lakukan pengukuran seperti yang dijelaskan pada langkah
2.
b. Hubungan arus dan lilitan

Gambar 3.5 Rancangan percobaan hubungan arus dan lilitan


1) Pertama, silakan buat rangkaian percobaan sesuai dengan gambar
diatas.
2) Kedua, Lakukan pengukuran arus primer dan arus skunder untuk
sebagian lilitan dan untuk sebagian arus.
3) Terakhir, Tukar posisi kumparan sekunder dengan kumparan primer,
Selanjutnya lakukan pengukuran seperti yang dijelaskan pada langkah
2.

Praktikum Fisika Listrik, Gelombang, dan Cahaya 2023 8


3.3 Data Pengamatan
a. Step down
Tabel 3.1 Tabel pengukuran pengukuran trafo step down
Tegangan Arus (I) Tegangan Tegangan
sumber AC Output Terukur (V)
220 V 1A 12 11,76V
220V 1A 15 14,67
220V IA 18 17,62

Praktikum Fisika Listrik, Gelombang, dan Cahaya 2023 9


BAB IV
PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Perhitungan
Untuk perhitungan sebenarnya tidak ada seperti yang diberi tahukan oleh
asisten praktikumnya, karena kurangnya data yang ada, seperti tidak adanya
kumparan primer dan sekunder jadi hanya terdapat 1 trafo saja, tetapi disini
saya akan menghitung ketidakuratanya pengukuranya saja.
a. Pengukuran tegangan pada trafo dengan tegangan 220, Arusnya 1A dan
tengangan ouputnya 12 V

Gambar 4.1 Hasil dari pengukuran tegangan pada trafo dengan tegangan
220, Arusnya 1A dan tengangan ouputnya 12 V

Diketahui :
Vterukur = 11.67V
Vseharusnya/ouput= 12V
Ketidakakuratan pengukuran dapat dihitung dengan rumus dibawah ini:
|𝑉𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟 – 𝑉𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎|
Ketidakakuratan (%) = ( ) × 100%
𝑉𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎
|11.67𝑉 – 12𝑉|
Ketidakakuratan (%) = ( ) × 100%
12𝑉

= 0.0275 × 100% = 2.75%


Jadi, hasilnya adalah 2.75% sebagai persentase ketidakakuratan
pengukuran

Praktikum Fisika Listrik, Gelombang, dan Cahaya 2023 10


b. Pengukuran tegangan pada trafo dengan tegangan 220, Arusnya 1A dan
tengangan ouputnya 15 V

Gambar 4.2 Hasil dari pengukuran tegangan pada trafo dengan tegangan
220, Arusnya 1A dan tengangan ouputnya 15 V

Diketahui :
Vterukur = 14,78V
Vseharusnya/ouput= 15V
Ketidakakuratan pengukuran dapat dihitung dengan rumus
dibawah ini:
|𝑉𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟 – 𝑉𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎|
Ketidakakuratan (%) = ( × 100%
𝑉𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎
|14,78– 15𝑉|
Ketidakakuratan (%) = ( ) × 100%
15𝑉

= 0.0147 × 100% = 1,47%


Jadi, hasilnya adalah 1,47 % sebagai persentase ketidakakuratan
pengukuran.

Praktikum Fisika Listrik, Gelombang, dan Cahaya 2023 11


c. Pengukuran tegangan pada trafo dengan tegangan 220, Arusnya 1A dan
tengangan ouputnya 18 V

Gambar 4.3 Hasil dari pengukuran tegangan pada trafo dengan


tegangan 220, Arusnya 1A dan tengangan ouputnya 15 V

Diketahui :
Vterukur = 17,62V
Vseharusnya/ouput= 18V
Ketidakakuratan pengukuran dapat dihitung dengan rumus dibawah ini:
|𝑉𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟 – 𝑉𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎|
Ketidakakuratan (%) = ( ) × 100%
𝑉𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎
|17,62– 18𝑉|
Ketidakakuratan (%) = ( ) × 100%
18𝑉

= 0.0211 × 100% = 2,11%


Jadi, hasilnya adalah 2,11 % sebagai persentase ketidakakuratan
pengukuran.

Praktikum Fisika Listrik, Gelombang, dan Cahaya 2023 12


4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini, kami menjalankan percobaan dengan
menggunakan trafo step down dengan maksud untuk memahami prinsip kerja
trafo step down, mengukur perbandingan tegangan antara masukan dan
keluaran, dan menghitung efisiensi trafo step down.. Tetapi karena
keterbatasan alat kami disini hanya melakukan praktikum untuk mengukur
tegangan ouput pada trafo menggunakan multimeter dan membandingkanya
dengan tegangan masukan dan keluaran.
Transformator merupakan suatu perangkat listrik yang berfungsi
mengubah tegangan listrik dari satu tingkat ke tingkat yang berbeda melalui
prinsip induksi elektromagnetik. Komponen utama dalam transformator
terdiri dari dua ataupun lebih kumparan kawat yang saling terhubung secara
magnetis, yaitu kumparan primer (sering disebut juga dengan winding
primer) dan kumparan sekunder (winding sekunder).
Trafo step down bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
Ketika arus listrik mengalir melalui kumparan primer, medan magnet yang
diperoleh oleh arus tersebut akan menginduksi tegangan pada kumparan
sekunder. Pada trafo step down, jumlah lilitan pada kumparan sekunder lebih
sedikit dibandingkan dengan kumparan primer, sehingga menghasilkan
tegangan yang lebih rendah pada kumparan sekunder dibandingkan dengan
tegangan masukan.
Untuk menganalisis data step down, kita dapat menggunakan rumus dasar
pada transformator:
𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑁𝑠
=
𝑉𝑖𝑛 𝑁𝑝
dimana:
Vout adalah tegangan output (sekunder) ,
Vin adalah tegangan sumber (primer),
Ns adalah jumlah lilitan pada kumparan sekunder, dan
Np adalah jumlah lilitan pada kumparan primer.

Praktikum Fisika Listrik, Gelombang, dan Cahaya 2023 13


Menggunakan rumus tersebut, kita dapat menganalisis tentang
tranformator step down, tetapi karena kami hanya praktikum mengukur
tegangan ouput pada trafo saja, jadi kami menganalisi tanpa ada perbandingan
antara Ns ataupun Np, karena kami hanya menggunakan satu trafo.
Berikut hasil analisis dari data yang diperoleh saat praktikum :
a. Pengamatan pertama

Gambar 4.4 perbandingan tegangan hasil pengukuran dan tegangan yang


tertulis pada trafo

Pada pengamatan pertama bisa dilihat perbedaanya antara


Vterukur dan Vout yang tertulis pada trafo pada gambar diatas, Data
pengamatan pertama yaitu tegangan sumbernya (Vin) adalah 220 V, arus
yang nengalir adalah 1 A, tegangan output (Vout) atau yang tertulis pada
trafo diatas adalah 12 V, dan tegangan yang terukur menggunakan
multimeter (Vterukur) adalah 11,67 V. Dalam hal ini, nilai tegangan
output yang terukur (11,67 V) lebih rendah dari nilai yang seharusnya (12
V), Perbedaan tersebut merupakan hal yang wajar karena hanya berbeda
0,33V atau sekitar 2,75% ketidakakuratanya. Hal tersebut juga bisa
disebabkan oleh adanya resistansi pada kumparan dan rugi daya dalam
transformator. Atupun disebabkan karena ketidakakuratan alat ukur
multimeternya. Pengukuran yang dilakukan sudah sesuai dengan konsep
transformator step down dimana dia menurunkan tegangan, bisa dilihat
yang tadinya tegangan yang masuk kumparan 220V kemudian tegangan

Praktikum Fisika Listrik, Gelombang, dan Cahaya 2023 14


ouput menghasilkan 11,67 V, hal tersebut terjadi karena jumlah lilitan
primer lebih besar daripada jumlah lilitan sekunder.
b. Pengamatan kedua

Gambar 4.5 perbandingan tegangan hasil pengukuran dan tegangan


yang tertulis pada trafo
Pada pengamatan kedua bisa dilihat perbedaanya antara Vterukur
dan Vout yang tertulis pada trafo pada gambar diatas. Data pengamatan
kedua yaitu tegangan sumber adalah 220 V, arus yang mengalir adalah 1
A, tegangan output (Vout) adalah 15 V, dan tegangan yang terukur
(Vterukur) adalah 14,78 V. Dalam hal ini, nilai tegangan output yang
terukur (14,78 V) juga sedikit lebih rendah dari nilai yang seharusnya (15
V), Perbedaan antara tegangan Vout yang tertulis pada kumparan dan
Vterukur yaitu hanya berbeda 0,22V atau sekitar 1,47%
ketidakakuratanya/perbadingannya dimana hanya berbeda sedikit, hal
tersebut merupakan hal yang wajar kemungkinan perbedaan tersebut
disebabkan karena ketidakakuratan alat ukur, ataupun mungkin
disebabkan oleh adanya resistansi pada kumparan dan rugi daya dalam
transformator. Pengukuran sudah sesuai dengan konsep transformator
step down dimana dia menurunkan tegangan, bisa dilihat yang tadinya
tegangan yang masuk kumparan 220V kemudian dikeluarkan menjadi
14,78 V, hal tersebut terjadi karena jumlah lilitan primer lebih besar
daripada sekunder.

Praktikum Fisika Listrik, Gelombang, dan Cahaya 2023 15


c. Pengamatan ketiga

Gambar 4.6 perbandingan tegangan hasil pengukuran dan tegangan yang


tertulis pada trafo
Pada pengamatan ketiga bisa dilihat perbedaanya antara Vterukur
dan Vout yang tertulis pada trafo pada gambar diatas. Data pengamatan
ketiga tegangan output (Vout) adalah 18V, dan tegangan yang terukur
(Vterukur) adalah 17,62 V. Dalam hal ini, nilai tegangan output yang
terukur (17,62 V) juga sedikit lebih rendah dari nilai yang seharusnya
(18V), Pada kasus ini, terdapat perbedaan antara nilai antara Vout yang
tercantum pada kumparan dan V yang terukur yaitu sebesar 0,38 V
ataupun dalam persen sebear 2,11% perbedaanya atau ketidakakuratanya.
hal tersebut juga merupakan hal yang wajar kemungkinan perbedaan
tersebut disebabkan karena ketidakakuratan alat ukur, ataupun mungkin
disebabkan oleh adanya resistansi pada kumparan dan rugi daya dalam t
Pengukuran sudah sesuai dengan konsep transformator step down dimana
dia menurunkan tegangan, bisa dilihat yang tadinya tegangan yang masuk
kumparan 220V kemudian menghasilkan tegangan ouput sebesar 17,62
V, hal tersebut terjadi karena jumlah lilitan primer lebih besar daripada
sekunder.
Dari praktikum ini saya menyimpulkan bahwasanya disini
mahasiswa mengukur tegangan output pada trafo dan membandingkanya
dengan tegangan yang tertulis pada kumparan serta membuktikan tentang
konsep step down. Jadi tidak bisa menganilis dengan rumus karena tidak
diketahui lilitan primer dan sekundernya.

Praktikum Fisika Listrik, Gelombang, dan Cahaya 2023 16


BAB V
KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan
a. Dalam transformator, hubungan antara jumlah lilitan primer dan
sekunder mempengaruhi perbandingan tegangan di antara keduanya.
Melalui praktikum ini, kita dapat mempelajari cara menghitung dan
mengukur tranformator serta memahami keterkaitan antara perbandingan
lilitan dan perubahan tegangan pada transformator. Kami menyadari
bahwa semakin besar perbandingan lilitan sekunder terhadap lilitan
primer, semakin tinggi perbandingan tegangan sekunder terhadap
tegangan primer, dan sebaliknya. Pemahaman ini memberikan wawasan
tentang penggunaan transformator dalam mengubah tegangan dalam
sistem listrik. Dengan mengetahui perbandingan lilitan, kita dapat
memilih transformator yang cocok untuk kebutuhan aplikasi spesifik.

b. Dalam transformator, perbandingan antara jumlah lilitan primer dan


skunder mempengaruhi perbandingan arus diantara keduany. Pada
praktikum ini kami dapat memahami bahwa semakin besar perbandingan
lilitan skunder terhadap lilitan primer, semakin kecil perbandingan arus
skunder terhadap arus primer, dan sebaliknya. Hal tersebut sesuai dengan
hukum dasar transformator yang menyatakan bahwa perbandingan arus
primer dan arus skunder adalah kebalikan dari perbandingan lilitan primer
dan lilitan skunder. Dengan pemahaman ini, kami dapat melihat
bagaimana transformator berfungsi sebagai pengubah arus pada berbagai
aplikasi.

Praktikum Fisika Listrik, Gelombang, dan Cahaya 2023 17


DAFTAR PUSTAKA

[1] Lumen Learning, “Transformers”, Courses Lumen Learning. [Online].


Available: https://courses.lumenlearning.com/suny-physics/chapter/23-7-
transformers/ [Diakses: 16 Juni 2023]
[2] Zenius, "Konsep Transformator Lengkap - Materi Fisika Kelas 12," Zenius
Net, 12 Oktober 2022. [Online]. Tersedia:
https://www.zenius.net/blog/transformator. [Diakses: 16 juni 2023].
[3]Universitas Singaperbangsa Karawang, "Modul Praktikum: Fisika Listrik,
Gelombang, dan Cahaya," Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, 2023.

Praktikum Fisika Listrik, Gelombang, dan Cahaya 2023 18


LAMPIRAN

a. Dokumentasi pengukuran trafo step down

Gambar 1 Dokumentasi saat melakukan pengukuran trafo menggunakan


multimeter

Praktikum Fisika Listrik, Gelombang, dan Cahaya 2023 19


b. Dokumentasi alat dan bahan praktikum

Gambar 2 dokumentasi alat dan bahan yang digunakan pada praktikum


yaitu ada multimeter, trafo/kumparan, kabel dengan colokanya

Praktikum Fisika Listrik, Gelombang, dan Cahaya 2023 20


c. Dokumentasi hasil pengukuran trafo

Gambar 3 Hasil dari pengukuran tegangan pada trafo dengan tegangan


220, Arusnya 1A dan tengangan ouputnya 12 V

Gambar 4 Hasil dari pengukuran tegangan pada trafo dengan tegangan


220, Arusnya 1A dan tengangan ouputnya 15 V

Praktikum Fisika Listrik, Gelombang, dan Cahaya 2023 21


Gambar 5 Hasil dari pengukuran tegangan pada trafo dengan tegangan
220, Arusnya 1A dan tengangan ouputnya 15 V

Praktikum Fisika Listrik, Gelombang, dan Cahaya 2023 22

Anda mungkin juga menyukai