Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK

POLARITAS TRANSFORMATOR

Oleh :
VIKRY ALVI PUTRA
21130045

Dosen Pengampu: Dr. Aswardi, M.T.

PRODI DIV TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2023
A. TUJUAN

1. Menentukan arah vektor belitan primer dan belitan sekunder serta


menentukan diagram pasornya
2. Menetukan polaritas transformator satu fasa penjumlahan dan
pengurangan
3. Menentukan perbandingan (ratio) transformasi dari transformator satu
fasa.
B. TEORI

1. Prinsip Dasar Transformator


Transformator adalah alat yang berfungsi memindahkan daya listrik dari satu
untaian primer ke untaian sekunder secara induksi elektromagnetik dan berdasarkan
percobaan Faraday. Apabila lilitan primer dihubungkan dengan tegangan bolak-
balik, pada inti transformator akan mengalir garis-garis gaya magnit atau flux
magnet. Karena arus yang mengalir bilak balik, maka flux yang terjadi pada inti
juga bolak balik yang berarti jumlah garis-garis gaya magnet pada inti transformator
setiap saat berubah. Karena pada inti terdapat lilitan yaitu : Lilitan Primer (N1) dan
Lilitan Sekunder (N2), maka berdasarkan hukum Faraday pada masing-masing
lilitan tersebut akan membangkitkan ggl induksi E1 dan E2. Besarnya ggl induksi E1
dan E2 adalah :
E1 = 4.44 f N1 φm
E2 = 4.44 f N2 φm
Perbandingan antara E1 dan E2 disebut perbandingan transformator yang
besarnya adalah sebagai berikut :
a = E1/E2 = N1/N2
2. Inti Transformator
Agar jumlah garis gaya magnet pada inti sebesar mungkin maka inti terbuat
dari bahan feromagnetis. Untuk mengurangi kerugaian yang disebabkan oleh arus
pusar (arus eddy) inti transformator dibuat berlapis-lapis. Sedangkan untuk
mengurangi kerugian akibat pengaruh histerisis. Bahan dipilih sedemikian rupa
sehingga membentuk kurva histerisis sekurus mungkin (dibuat dari bahan besi
lunak).
3. Polaritas Transformator
Ada 2 macam polaritas transformator yaitu penjumlahan dan polaritas
pengurangan. Untuk mengetahui polaritas tersebut dilakukan tes polaritas.
Apabila tegangan Vx lebih besar daripada Vp, itu berarti polaritas
penjumlahan, dan arah belitan terminal x2 sama dengan arah belitan tegangan tinggi
H1. Sebaliknya, jika tegangan Vx < Vp, itu berarti polaritas pengurangan, dengan
arti bahwa terminal x2 mempunyai tanda yang berbeda

Xd

5V

Xb

5V

Xb
Xa

5V

Xa

Gambar 2. Transformator 1 fasa


C. PERALATAN
1. Transformator, V.A., 1k, %0 Hz, Yuasa Tuusinki Kogyo, Co. Ltd.
2. Ohm Meter Jembatan Weston type V 37888935.2
3. Voltmeter AC/DC
4. Kabel Jumper 6 buah
5. Power Pack
D. PROSEDUR
1. Percobaan Praktikum

a. Ujung kumparan tegangan tinggi disambungkan dengan ujung


kumparan tegangan rendah yang terdekat.
b. Ujung-ujung yang lain dipasang Voltmeter Vx
c. Ujung-ujung kumparan tegangan tinggi dihubungkan dengan sumber
tegangan 220 V dan dipasang Voltmeter Vp.
d. Setelah rangakaian selesai, Minta Dosen atau Teknisi untuk memeriksa
rangakaian. Sebelum dioperasikan.
e. Amati beberapa besar tegangan pada kedua alat ukur, catat tegangan
yang terbaca pada voltmeter. jika Vx > Vp kedua GGl induksi saling
menjumlahkan dan disebut polaritas penjumlahan sedangkan apabila
Vx<Vp GGl induksi saling mengurangi dan disebut polaritas
pengurangan.
f. Lanjutkan percobaan untuk beberapa belitan sekunder atau belitan
keluaran dari trafo dengan mengikuti langkah-langkah yang sama.
Selain itu lakukan juga dengan tegangan keluaran disisi sekunder yang
bervariasi.
g. Lakukan analisis terhadap data hasil pengamatan yang telah dilakukan.
2. Penutup

a. Setiap selesai melaksanakan praktikum, kembalikan semua peralatan


yang digunakan ke dalam toolboox, minta teknisi untuk memeriksa
kelangkapan peralatan.
b. Buatlah laporan harian berdasarkan data-data yang didapatkan selama
praktikum.
c. Bersihkan workshop dan rapikan kembali meja dan kursi.
E. DIAGRAM RANGKAIAN

Tabel 1. Data Percobaan Rangkaian 1

V1 V2 V3
220 165 -55

220 275 +55


220 110 -110
220 330 +110

F. Analisis
Pada percobaan kali ini kami mencoba mencari polaritas yang ada pada trafo.
Pada tabel percobaan rangkaian 1, hasil dari pengukurannya sama yaitu V1=220,
V2=165. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa polaritas dari trafo yang dicoba
adalah polaritas pengurangan, karena pada pengukuran tegangan V1<V3, GGL
induksi akan saling menjumlahkan maka dikatakan additve.

Gambar. Rangkaian Polaritas Penjumlahan Transformator Satu Fasa

Gambar. Rangkaian Polaritas Pengurangan Transformator Satu Fasa


Polaritas pada transformator satu fasa digunakan untuk menghubungkan seri
atau paralel suatu induktansi. Polaritas itu disebabkan karena arah dari
penggulungan induktansi. Jika menggulungnya searah maka terjadi penjumlahan.
Sebaliknya jika berlawanan arah maka terjadi pengurangan.
G. Kesimpulan
Polaritas transformator adalah parameter penting dalam sistem tenaga listrik
karena memastikan hubungan yang benar antara gulungan primer dan
sekunder. Hubungan yang benar antara gulungan primer dan sekunder ini
penting untuk memastikan bahwa tegangan yang dihasilkan oleh
transformator sesuai dengan yang diharapkan. Pada praktikum ini, polaritas
yang sama akan menghasilkan tegangan V1 dan V2 yang
meningkat(penjumlahan). Hal ini terjadi karena arus primer dan sekunder
mengalir dalam arah yang sama. Sedangkan polaritas yang tidak sama akan
menghasilkan tegangan V1 dan V2 yang menurun(pengurangan). Hal ini
terjadi karena arus primer dan sekunder mengalir dalam arah yang
berlawanan.
H. Saran
1. Sebelum memulai praktikum, kita harus mempelajari jobsheet yang
ada.

2. Sesudah melakukan perakitan dan penyambungan komponen kita


harus memeriksa rangkaian Kembali untuk memastikan apakah
rangkaian aman atau terjadi kesalahan saat menghubungkannya
3. Setelah melaksanakan praktikum, kembalikan semua peralatan
yang telah digunakan.

Anda mungkin juga menyukai